Anda di halaman 1dari 69

H. A.

Halim Hasmar, lulus lnsinyur Teknik Sipil FTSP Ull 1986,


menjadi staf pengajar jurusan Teknik Sipil FTSP Ull sejak
1986. Lulus Magister Teknik Sipil lnstitut Teknologi Bandung
1995. Lektor Kepala sejak tahun 2000 Selain mengasuh mata
kuliah Dranasi Perkotaan/Terap?fl, juga mengasuh mata
kuliah Mekanika Tanah, Mekanika dan Penyelidikan Tanah,
Desain Pondasi Dangkal, Desain Pondasi Dalam dan mata
kuliah pilihan Stabilisasi Tanah. Dinamika Tanah (Rekayasa
Kegempaan Geoteknik:Likuifaksi dan Tsunami)) dan
Mekanika Batuan (Desain Trowongan).
Menjabat di Iaboratorium llmu Ukur Tanah, Teknik Kesehatan, Mekanika Tanah,
Pusat Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat FTSP Ull (1986 sampai 1993) dan
di Laboratorium Mekanika Tanah (1996 sampai2007).
Penelitian yang pernah dilakukan:1990 (Lembaga Penelitian Ull)
Hubungan Antara Perumahan dengan Kualitas Air Sumur Dangkal (Studi Kasus pada
Perunrahan Jambu Sari Indah Sleman Jogja), !991, (LPUll) Pengeruh Jarak Sumur
Dangkal rerhadap Kualitas Air di Perumahan Jambusari lndah Sleman Jogja,2000
(LPUll) Evaluasi Potensial Likuifaksi Pasir Pantai Parangtritis dengan Alat Uji Shoking
Tqble, 2OOZ (LPUll) Evaluiasl Potensial Likuifaksi Pantai Parangtritis Berdasarkan
Gempa Jogja tahun 2000, 2OO7 (Teaching GTantTPSDP Hibah Dikti) Penggunaan Alat
Uji Pondasi Dangkal dalam Pembelajaran untuk Meningkatkan Daya
Serap/Pemahaman Mahasiswa pada Mata Kuliah Mekanika Tanah Lanjut.
Penulian artikel ilmiah dalam jurnal : 1998 (TEKN ISIA) Evaluasi Parameter
dan Karakteristik Gempa Blitar;2000 (TEKNISIA)_ Evaluasi Potensial Likuifaksi Pasir
Pantai Parangtritis Jenuh Air dengan Alat Uji 3hoking Toble,2000 (ARENA
ALMAMATER Kopertis Wil.V) Analisis Pondasi pada Tanah Lunak dengan Metode
Cakar Ayam,2000 (WAHANA TEKNIK) Evalussi Potensial Likuifaksi berdasarkan
Data N-SPT dan Parameter Gempa Niigata, }OAL (LPUMS Surakarta) Potensial
Likuifaksi dengan Metode Sain & Teknologi Castro (1975) dan Metode Seed & Idriss
(L971,) pada Gempa Maumere (1992'), 2AA2 (TEKNISIA) Pengaruh Gempa Tektonik
Terhadap Potensial Likuifaksi pada Daerah Pantai Wisata Parangtritis Yogyakarta,
2009 (REKAYASA SIPIL) Evaluasi Potensial Likuifaksi pada Pantai Parangtritis
Berdasarkan Gempa Jogja 2006,20LO (LOGIKA DPPM Ull) Evaluasi Potensial
Likuifaksi pada Pantai Parangtritis berdasarkan Gernpa Jogja 1926,1936 dan t943
Makalah dan presentasi pada Seminar Nasional :April 1995 Jakarta
Perteman Himpunan Ahli Teknik Tanah lndonesia, Nopember 1999 ITB Bandung
Seminar Nasional Kegempaan lndonesia, Juni 2000 Ull Seminar Nasional
Kegempaan, Mei 2006 Magister Teknik Sipil FTSP Ull Seminar Nasional Eksprimen
Laboratorium Komputasi Can Menejemen Resiko dalam Bidang Teknik Sipil, Juli
2007 Dikti Denpasar Bali Seminar NasionalTPSDP DlKTl, September 2008 Magister
Teknik Sipil FTSP Ull Seminar Nasional Dua Tahun Gempa Yogya 2006
ilRAI NASI TERAPAN
H.A. Holim Hosmor

DRAI NA$I TERAPAN

Sanksi pelanggaran Pasal 72:


Undang-undang Nomor 19 Tahun 2002
Tentang Hak Cipta
1. Barang siapa dengan sengaja dan tanpa hak rnelakukan perbuatan
sebagaimana dimaksud dalarn Pasal 2 ayat (1)atau pasal 49 ayat
(1) dan ayat (2) dipidana penjara masing-masing paling singkat 1
(satu) bulan dan/atau denda paling sedikit Rp. 1.000.000,00 (satu
juta rupiah), atau pidana penjara paling lama 7 (tujuh)tahun dan/atau
denda paling banyak Rp. 5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah).
2. BaranE siapa dengan sengaja menyiarkan, memarnerkan, menge-
darkan, atau menjual kepada umum suatu ciptaan atau barang ha-
sil pelanggaran hak cipta atau hak terkait, sebagaimana dimaksud
ayat (1)dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun
dan/atau denda paling banyak Rp. 500.000.000,00 (lima ratus juta
rupiah ) Press
Katalog Dalam Terbitan {KDT} KATA PENGANTAR
ff.A. Halim Hasmar
Assatamu'ataikum Wr. Wb.
Drainasi Terapan i -- yogyakarta: Ull Fress ,2a11
Syukur Athamdutittah buku Mata Kutiah Drainasi
viii + 124hlm. ;14.5 x 2l.A Perkotaan/Terapan telah dapat direatisasikan, yamg disusun
menyesuaikan dengan Kurikutum Nasionat, untuk Jurusan
I,SAN g 7g-9 7g-3 3 3 3 _4 6_
Ieknik Sipit pada perguruan tinggi di Indonesia. Safl,awat
5
serta satam selatu disampaikan kepada Rasutut[ah SAW dan
para sahabat serta pengilutnya hingga akhir zaman.
Terima kasih disampaikan kepada Ull Press yang tetah
berkenan menerbitkan buku ini, sehingga terutama dapat
menjadi referensi, baik untuk katangan intern Jurusan
Teknik Sipit Fakultas Teknik Sipil, dan Perencanaan Universitas
lstam lndonesia, maupun kalangan ekstern yang berkenan
memanfaatkannya sebagai referensi ataupun oteh katangan
praktisi. Terima kasih juga disampaikan kepada bapak H.
Ruzardi staf pengajar jurusan Teknik Sipil FTSP UII yang tetah
memberikan beberapa bahan untuk melengkapi buku ini.
Pada penerbitan pertama dengan judul buku Drainasi
Terapan, tentunya telah ditengkapi dengan kemajuan ilrnu
drainasi yang berkembang saat ini, wataupun demikian tidak
luput dari adanya kekurangan redaksional dan pengetikan
serta isi materi, oteh karena itu saran dan kritik diharapkan
untuk kesempurnaannya.
Cetakan Pertama Maret 2012
Editor
:

: UII Press Yogyakarta


Bittahitaufiq wal Hidayah
Cover - Layout : UII Press Yogyakarta
Wassalamu'ataikum Wr" Wb.
Penerbit : UII Press Yogyakarta (Anggota IKAPI)

Jl. Cik Di Tiro No.1, Yogyakarta - 55223


Tel. (0274) 547865 (Hotline); Fax. (0274) 547864
E-rnail : uiipress@uii.ac.id; uiipress@asia.com; fu: UII press Jogja, Januan 2012
I{ak cipta rl 20 ll pacla UII Pr:ess dilin<lungi undang-undang (att rights reserved)
Penyusun
DAFYAR ISI 4. Rumus-rumus Atiran Air .......... -.............. 18

5. Anatisis Dimensi Saturan ..............,....r.... 77-

HALAMAN JUDUL ..... iii


o. ooo o. o. c o.. o o...... o. o........ c c.c.... o o
BAGIAN IV PERANCANGAN SISTEM DRAINASI ............. 29

KATA PENGANIAR...... r... o. o.. o.. o.. o r o o...... o.......... o.... V 1 . UmUm... o... !. ... ..... o... oo . o.. .. ........ o. ..... .. 29

DAFTAR lslt '... o........ o..... '... o........... vii


o
'.. c.... o. o.. o., rr

BAGIAN I PENDAHULUAN.. o.. ... .. o... o o o.... o...... e...c.. I


o.
3. Situasi dan Kondisi Fisik Kota......,..o...r.o.. 30

tr . Pengertian Drainasi dan Drainasi Perkotaan . 1


4. Langkah PergncanaalJ .... r.. o... - -....... o...... 31

2. Sejarah Perkembangan Drainasi ....... o.. o r. r. 7 ........O""""O"""" 41


BAGIAN V DRAINASI MUKA TANAH
3. Jenis Drainasi. o......... r............ o.. "'.. o.. .,. 3 -.].'.............
e
l.Kapasitas atiran Akibat Hujan 41

4. PoLa Jaringan Drainasi..... oo.o c..........r..... 4


o
2-. Dimgnsi Saturan ..r...o.....G...e.......r...o...o. 45
5. Drainsi Menanggutangi Genangan Banjir . .. o. 5 . 46
3 " Anatisis Perencanaan Draf nasi Muka Tat'lah ..

BAGIAN ll ASPEK HIROLOGI ..........o............o........o. I 4. Drainasi Muka Tanah dengan


1 . Siktus Hidrotogf .........,........... o.. o. o... e.... 9 o...., 48
Mgtode Empirik . e ..3..r r.. o r...r. r......i..
7. Karakteristik Hujan . . o......... o........ e c. t.... 10 .r. ...,.........,.......
o
BAGIAN Vl DRAINASI SUMURAN e 51

3. Data Hujan......... ... o....... o...... o... o......


e o 1Z 'l . Manfaat dan Keuntungan Drainasi Sumuran . 51

4. Pengo[ahan Data hujan ...o.o,o...c.o.....o.o... 13 ....o,....o....-o...'.


T,Kritgria Drainasi Sumul'an 5?

BAGIAN lll ASPEK HIDROLIKA ..... c................. o.... r.. 17 a


3. Karakteristik Drainasi Sumuran ..,...,.,....... 57

. Atiran Air pada Salura Terbuka .,.... ... .. o....


4. Anatisis Drainasi Sumur Peresapan .. r.. '.. . .. . 53
1 . 17

2" Atiran air pada Saturan Pipa.oci...r.,.....!..., 17


5. Perkembangan Drainasi Sumuran........,..... 55

3. Sifat-sifat Atiran.. ". o o. o o.. r. c o.. e e o.. e o.......... 18


6" Drainasi Muka Tanah ciengan

Sumur Peresapao.,,... o..... r... o o, o..... o... o. r. 61


B&&r&ru H

PffiruMAffiE-F&T}AN
7. Bio Pori sumur Peresapan Mini .. .. . ... . o. o. o... 65

8. Contoh Gambar Drainsi Sumuran ,. o... ........ 65 Pengertian Dnainasi dan Dnainasi Penkotaan
BAGIAN VII DRAINASI BAWAH MUKA TANAH GOO....'O....' 67 Drainasi secara umurrl didefinisikan sebagai ilnru
lrengetahuan yang mei-npetajari usaha untuk mengatirkan
1. Faktor yang diperhitungkan , . .... o. e .... r.. 67 air yang ber[ebthan da[aum suatu konteks pemanfaatan
t crtentu.
2. Lengkung Sornasi,. ........... c..... r.. o..... o...
o 7A
Drainasi perkotaan / tenapan adaLah i l"m u d rai nasi
3. Anatisis Dimensf Pipa Drain ..,.. G. o,,.......,... . 77" yang ditenapkan mengkhususkan pengkajian pada
kawasan perkotaaan yang erat kaitannya dengan kondisi
BAGIAN VIII DRAINASI GABUNGAN ....,o........ci..o e..,.... 79 tingkungan sosia[ budaya yang ada di kawasan kota.
Il.
Pengertian Drainasi Gabungan .. a., c....... c... 79 Drainasi perkotaan /terapan rnerupakan sistem
pengeringan dan pengati!'an air dari wi[ayah perkotaan
7. Penerapan Drainasi Gabungan .. o .,.. c. r o 3.. c. . 79 yang meliputi :
1. Pemukiman;
BAGIAN IX DRAINSI KHUSUS ... '.. o....... '... o... o... o....3. 83
7, Kawasan industri dan perdagangan;
. "l
lo Drainasi Penyehatan [-ingkungan . ] c. ........,. 83
t. Kampus dan sekotah ;
2. Drainasi Lapangan Oiah raga .. . o. .. c . .. o. o...,. 86
4. Rumah sakf t dan fasititas umurrl;
3. Drainasi Jatan Raya.. e o. c c. o....,o., r or o............ 89 5. Lapangan olah raga;
4. Drainsi Jatan KeretaApi ..e..o......r.o...oo.,o. 99
(t. Lapangan par"kir;

5. Drainasi Petabuhan Udara o.... r.. r i r


7 . lnstatasi mil.iteL [istrik, telekomunikasf ;
o o.. e.... r, 100
B. Pelabuhan udara.
6. Drainsi Potdef .................. o.. o... o... o. o...... 105

REFERENSI ... o.. .. '. o. o..... o.... '.... e. . ............ o.... ...... 1?3
Drainasi Terapan lrr.n(l;rltuIuan

Kriterf a
desain drainasi perkotaan memitiki Natnun dengan semakin akrabnya hubungan
kekhususan, sebab untuk perkotaan ada tambahan itnru drainasi perkotaan dengan statistika, kesehatan
variabte desain seperti : tirrgkungan, sosfal, ekonorni yang selaLu rnenuntut
pendekatan masatah secara terpadu, nnaka ilmu drainasi
1. Keterkaitan dengan tata guna lahan;
perkotaan semakin tumbuh secara cepat menjadi itrnil
V. Keterkaitan dengan masterplan drainasi kota; yang mempunyai dinamika yang cukup tinggi "

3. Keterkaitan dengan masatah sosiat budaya. l" Jenis Drainasi


2. Sejarah Perkembangan Drainasi a" Menurut Sejarah TenbentuknYa
Drainasi perkotaan awatnya turnbuh dari i. Drainasi Atamiah (Na tural Drainage]
kemarnpuan rnanusia mengenali lernbah-lembah sungai
yang mampu rnendukung kebutuhan pokok hidupnya. Terbentuk secara atamf , tidak ada unsur campur
tangan manusie.
Kebutuhan pokok tersebut berupa ketersediaan air
bagi kepertuan rumah tangga, pertanian, p€ternakdh, ii. Drainasi Buatan (Artificial Drainage]
perikandh, transportasi, dan kebutuhan sosial budaya. Dibentuk berdasarkan analisis ilrnu drainasi, untuk
5f ktus ketersediaan / keberadaan aiI terjadinya menentukan debit akibat hujdfi, kecepatan resapan
ketersediaan air secara bertebih. Untuk sehari-harinya air da[am tapisan tanah dan dimensi saluran.
terjadi buangan air dari penggunaan yang mengganggu b. Menunut Letak Saluran
tingkungan. Berangkat dari kesadaran akan arti
kenyamanan hidup sangat tergantung pada kondisi
i. Drainasi Muka Tanah {Surface Droinage}
lingkungan, nnaka manusia mutai mengatur lingkungan. ii. Drainasi Bawah Tanah (Sub Surface Drainage\
Harus diakui bahwa pertumbuhan dan c. Menurut Fungsi Drainasf
perkernbangan ilmu drainasi perkotaan dipengaruhi oteh
i. Sfngde Purpase
perkembangan itmu hidrotika, matematika, statistika,
fisikd, kimia, konrputasi dan bahkan juga i[mul ekononni Saturan berfungsi rnengalirkan satu jenis air buangan
dan sosiat budaya sebagai ibu asuhnya pertarna kati. saj a.

Ketika didominasi oteh itmu hidrotogi, hidrotikd, rnekanika ii. Multy Purpose
tanah, ukur tanah, rnatematika, pengkajian itmu drainasi
Saturan berfungsi mengatirkan beberapa jenis
perkotaan tetap menggunakan konsep statistika. Sehingga baik secara bercampur rnaupun
buangan,
itmu drainasi perkotaan (terapan) merupakan itrnu yang bergantian "
mernberikan kelengkapan dari ilmu teknik sipil.
Drai nasi Terapan f'r.trdahutuan

d " Menurut Konstruksi d. Atamiah


Saturan Terbuka
Saturan untuk air hujan yang terletak di area yang
cukup luas" Juga untuk saluran air non hujan yang
tidak mengganggu kesehatan tingkungan.
ii. Saturan Tertutup
Saturan untuk air kotor yang mengganggu kesehatan e" Radiat
lingkungan. Juga untuk saluran datam kota" t
i

4, Fola Jaringan Drainasi


a. Siku
'\i/ i
i:

I
I
I
(V
r\{
f I I / \_f,
I

I t
x I

b. Paratel

^,4
t
I

I
l
il I
f . Jaring-jaring

l I i
I
}
5. Drainasi Menanggutangi Genangan Banjir
l
t I v
,

Dimusim penghujan di Indonesia dan negara


negara didunia sel,alu ditanda banjir. Banjir yang
menyebabkan genangan ini sebagai akibat dari curah
hujan dan intensitas hujan yang tinggi. Hampir semua
c" Grid lron
- negara didunia telah metakukan usaha penanggutangan
banjir, tetapi karena banjir tidak hanya terjadi akibat
I hujan juga diakibatkan oteh naiknya permukaan air laut
yang menjadi puncaknya saat butan purnama dan tinggi
getombang [aut, sehingga air laut merambat kedaratan
Drainasi Terapan
l'r.nrl,rlrutuan
karena cuaca ekstrem. Banjir juga diakibatkan aliran air
akibat hujan dari dataran yang tebih tinggi. ii. Jika kota diarea dataran ditanda hujan dengan
curah hujan dan intensitas hujan sangat tinggi yang
Pada umumnya banjir ciiakibatkan oteh beberapa
umumnya terjadi pada saat musim hujan, jika sistem
faktor antara lain :
drainasi berfungsi dengan baik, air hujan akan
a. Banjir Akibat Air Laut Pasang mengatir melatui saluran drainasi dan air meresap
kedatam tanah di area terbuka di perkotaan dan
Kota dengan lokasi ditepi pantai jika air taut pasang,
kedalam sumur-sumur Peresapan.
maka urmumnya air akan menggenangi area pantai. Jika
tcpografi kota sangat landai, rmaka hampir seturuh kota iii. Jika kota diarea tepi pantai atau di area dataran
akan terjadi genangan dan jika topografi agak Landaf ditanda hujan dengan curah hujan dan intensitas
sebahagian kota akan tergenang. Jika atat-atat sistem yang sangat tinggi, mendapat atiran air kiriman
drainasi kota berfungsi dengan baik, pada waktu air dari sisi atas kota dengan dataran yang tebih tinggi,
[aut surut genangan akan tertanggutangi. Sebatiknya kota akan mendapatkan banjir kiriman. Jika kota
j'ika sistem drainasi tidak berfungsi dengan baik, air tidak ditintasi sungai, air akan mengalir diarea
[aut dapat tertahan didaratail, dkibatnya akan terjadi kota, akan menggenangi dan membanjiri kota,
genangan dalam waktu yang [ama. Kondisi menjadi sedangkan kota yang ditintasi sungai maka atiran
Lebih fatat jika kota mendapatkan curah hujan dan air akan mengaLir kedalam sungai dan jika sungai
{niensttas hujan yang tinggi, juga mendapatkan banjir tidak dapat menampung votume banjir, akan terjadi
kinf man dari dataran tinggi, akan terjadi banjir untuk genangan dan banjir. Biasanya jika kota ditintasi
beberapa waktu, muka air" akan naik tebih tinggi. oteh sungai, kota mempunyai bendungan dan pintu
air pada sungai sebagai usaha untuk pengendalian
b" tsanjir Akibat Kota Dilanda Hujan
banjir.
f . J{ka area kota ditepf pantai ditanda hujan dengan
curah hujan dan intesitas hujan sangat tinggi yang
umumnya terjadi pada waktu musirn hujdh, jika
air flaut sedang atau nnenjelang sunut dan systenn
d nainasi berfungsi dengan baik, air hujan akan
segera mengatir ke laut dengan baik dan jika air laut
sedang pasang akan terjadi genangan sementara
sampai air laut surut. Area terbuka mencukupi untuk
sebuah kota (sekitar 30 persen luas kota) maka Gambar 1. Banjir di Perkotaan
air yang menggenang juga akan meresap kedalam
tanah Akan tebih efektif jika selain saturan muka
tanah terdapat sumur-sumur resapan dan bio pori.
Drainasi Terapan

.',
ffi1l!1'r,:,',
BAGIAhI [E

ASPEK HIDffiOLOGI

| . Siklus Hidrotogi
Siklus hidrologi adatah proses yang diawali o[eh
cvaporasf /pengLlapan kemudian terjadf nya kondensasf dari
awan hasil. evapcrasi. Awan terus terproses, sehingga [erjad*"
:,atju dan atau hujan yang jatuh kepermukaan tanah, Fadm
rnuka tanah air" hujan ada yang rnengatir di permukaan
tandh, sebagai air run of f dan sebagfan infittrasii meresap
kcdalarn lapisan tanah. Besarnya run of f dan infittrasi
B*ilJIR YAH6 L *YAIT DII{E HDAI II{AH tcrgantung pada parameter tanah atau jenis'tanah dengar!
S*HJIR > NfiRI YA}IS OII(EHD*LIHAH Jrcngujian tanah di laboratorium. Air ran af{ rnengaltr d{
srgwor(fi
permukaan muka tanah kemudian kepermukaan atr dt
[.rut, danau, sungai. Ain infil"trasi meresap kedatam Lap{san
t andh, akan menambah tinggi rnuka air tanah didatam

tapisan tanah, kemudian juga merembes didatam tanah


kearah muka ain tenenddh, akhirnya juga kerxungk*naxt
\rlrr-tpai di [aut, danau, sungai. Kemudian terjad{ [agi proses
l)cnguapan.

r
"
Jq
r-i_rt^t eIi
*Y&Dts{{.*,1

Gambar 3. Banjir di Perkotaan rT l'' *1,i'rli,i"


" s'
Fd*t
10 Drainasi Terapan A,.;rrk Hidrotogi e 11
.

I r. lntensitas l-lujan

tntensitas hujan (lt) adaLah yang dinyatakan datarn tingg{


trujan atau voturne hujan tiap satuan waktu. Nilai
intensitas hujan tergantung lama curah hujan dan
f rekuensi huj an dan waktu konsentrasi . lntensitas
hujan dianatisis dari data hujan secara empiris atau
secara statistik.
(.. Lengkung l-lujan
Lengkung hujan adal"ah grafik hubungan antara
intensitas hujan dengan durasi huj an . Perencanaan
saturan primer, sekunder dan tersier; didasankan atas
Lengkung hujan rencana

E
rU

E 200
E tahun
C
(6
:l 5 tahun
-c.
a 100
(U
*)
VI
C
qJ

.g

03s6090 fia
Gambar 4. Sikl,us Hidrotogi durasi - hujan
2. Karakteristik Hujan
a. Durasi Hujan
d. Waktu Konsentrasf
Durasi hujan adatah lama hujan (menit, jam, etmal)
Waktu konsentrasi adalah waktu yang dipertukan untuk
yang diperoteh dari hasil pencatatan alat ukur hujan
mengatirkan air dari titik yang pating jauh pada daerah
otomatis. Durasi huj an selatu dihubungkan dengan atiran ke titik kcntrol yang ditentukan di bagian hitir
waktu konsentrasi (tc), khususnya pada drainasi suatu ali ran .
perkotaan/terapan dipertukan durasi hujan yang
retatif pendek, mengingat akan toleransi terhadap
lama genangan.
1? Drainasi Terapan A',; rr .k ] I id rologi 1,3

Waktu konsentrasi (tc = to+td) ierdiri dari :


rnenentukan dirnensi satur-an drainasi" Peilgukuran
hujan ditakulkan selarma 24 jarn, sehingga huian yamg
i. lnlet time (to), waktuyang dipertukan oteh air untuk
clidata aCataFr hujan total yang tenjadi selama 24 iam
mengatir di muka tanah menuju saturan drainasi.
(1 etmaL)"
ii" Conduct time (td), waktu yang dipertukan oleh air lr" Atat Ukur l-lujan
untuk mengatir di sepanjang saturan.
e. Contoh Soa[
i. Atat ukur hujan biasa {tnanuaf rain gcugel
Data huljan dicatat o[eh peturgas pada per"tode
Soa[ :
tententu datarn satu hart {24 jaslt}'
Suatu area dengan lebar area 200 meter kemiringan
ii" A[at ukur otomatts (cu tamatic rsin gcuge]
1 ,00 persen " Panjang area atau panjang saluran

500 rneter dengan kemiringan saturan 0,80 persen " Weighting Bucket Rairr Gauge
l-'litungtah waktu konsentrasi yang terjadi. Ffl.oat Type R.ain Ga{.rge
Penyelesaian : Tipping Buc&et Rofn Gouge
Lebar area 200 meter kemiringan area 1,00 pe!-sen 4. Pengotahan ffi,ata Hujan
tihat table 3, 1 tabel kemiringan area vs kecepatan
rata-rata atiran, didapatkan kecepatan atiran v = 0,60
.r. Hujan Rata-nata Eaerah Atiran
nneter/detik. Sehingga waktu atiran dari sisi atas area i. Cara rata-rata aljabar
to = Llv = 200 (m) /o,60 (m/detik) = 333,33 detik. R - 1 /n (R1 + RZ + R3 + ,."Rn) .,..,,n".o,o.eooae (2.'[ ]
Panjang saluran 500 meter kemiringan saturan 0,80
persen. l-ihat tabel 3. 1 , kecepatan atiran air pada Keterangan:
saluF&rl= A,40 meter/detik. Waktu aliran dari huLu ke R. = cunah hujan daerah
hitir saturan td = l.-sa[/vsat = 500 10,80 = 625 detik. Jadi
waktu konsentrasi tc = to + td = 333,33 + 675 detik =
n"1 = jumtah pos penqamatam
958,33 detik = 958.33/3600 = A,77 jam. Kesimpulan R1 , R2, Rn = curah hujan tiap pos pengarulatam
adatah waktu rnengalir air dari sisi atas area dan b. Metode Thf essen
sampai diujung /hilir saturan adalah 0,V7 jam.
ALRL +A2RZ + "'"'"'""'AwRn
3. Data Hujan R. - oooooco.,..co.t6o,e.q.eo {z,z}
Al+ AZ +,. ,....e...e ""An
a. Pengukuran
Flujan' merupakan komponen yang sangat penting Keterangan:
datam anatisis hidrotogi pada perancangan debit hujan untuk R = curah hujan daenah
A.,;rr,k Hidrologi 15
14 Drainasi Terapan

RX, R2, Rn = curah hujan di t{ap pos pengamatan


41 , 42, An = [uas daerah tiap pos pengamatan

C" f,Aetode Isohyt


R = ALRI+ A2R2+..""....".AyrR.n .or.co,c....... (2. 3 )
AI + A2+ ."ooo.c..oo. ...r$n,

Keterangan:
Gambar 5. A[at Ukur Curah Hujan
R!, R2, Rn = curah hujan rata-rata path area A1 ,
A2, At"l

Atr, 47, An = luas area antara garis isohyt


(topognafi )

Gambar 6. Stasiun Pencatat Curah Hujan


15 Drainasi Terapan

G
BAGXAN fiH$
ASPEK HIDREE-EF{.4
rr,' I,.:'.uj-=.+t$*i*$
$

Atirarr air datam suatu saturan dapat berupa al.iran pade


*,,rlur,ut terbuika (open channeI flow) maupun pada saluran
(pipe chonnel ftow).Fada saIuran tertutup dapat
Ir.r tr rtup
rlr.llqan saturan penuh dengan air (bertekanan) dan safl.uran
Irrl,rk penuh dengan air (tidak bertekanan).
! . Aliran Air pada Saluran Terbuka
1. Atiran Lunak (Sfeady Ftow)
Al.iran lunak adatah atiran yang mempunyai kedataman tetap
untuk waktu tertentu.
Atiran lunak di ktasifikasi menjadi :

a. ALiran seragam, tinggi muka air sama pada setiap


penampang.
b. Atiran berubah, kedaLaman air berubah di sepanjang
satu ran

). Atiran Tdak Lunak {Unsteady Ftow}


Atiran ini mempunyai kedataman a[iran yang berulbah tidak
sesuai dengan waktu" Contoh: banjir:

) . Aliran Air pada Saluran FiPa


,Atiran air datam pipa dapat merupakan atiran
yang bertekanan, air penuh mengisi pipa, dapat pula
.r [iran yang tidak bertekandn, air tidak rnengisi penuh

1ripa. Seperti hatnya gorong-gorong dapat direncanakan


rnuka air memenuhi sisi atas saluran, ffierupakan saluran
yang bertekanan Tidak terdapat muka air bebas, pipa
18 Drainasi Terapan 19
A'.1rt.|, llrdrotika

penuh terisi air. Tekanan air datam pipa ditentukan oleh


muka air di kedua ujung pipa. Dapat pula muka air tidak
sampai sisi atas saturan yang merupakan saturan tidak
bertekanan.
Untuk pipa drain pada saluran drainasi bawah segitiga empat persegi par:;m*-lg
muka tandh, ketinggian rencana muka air pada pipa
drain rencana tebih keciI dari diameter pipa drain,
diatas muka air rencana terdapat lobang-lobang dengan
diameter sekitar 0,50 sampai 1,00 cm, untuk masuknya/
mengatirnya air yang berada didatam tanah keda[am pipa
d rain.
trepesturr:
3. Sifat-sifat Aliran
Pada saturan terbuka, aliran yang terjadi pada
saluran adatah : s*t*ngah {ingkaran :

a. A[iran Laminer Gambar 7 Tampang saluran untuk drainasi muka tanah

Gaya kekentatan (vi scoci ty) retatif sangat besar Penampang saturan pada drainasi bawah muka tanah
dibandingkan dengan gaya inersia, sehingga kekentalan uf nurnnya berbentuk Lingkaran, terdiri dari bahan tanah tiat,

berpengaruh besar terhadap peritaku atiran. Butir-butir lrut,, lleton atau dengan paraton. Sedangkarr pengembangan
air bergerak menurut lintasan tertentu yang teratur atau i l,rr r pipa drain ini digunakan material geotekstil,
lurus. Atiran ini ditandai dengan tidak terjadinya otakan Irr.r l)cr-rampang empat persegi panjang, sisi datarn bersifat
pada muka air. l,r.r,r,, cJan kaku {woven) yang dibungkus dengan bahan non
wuv{,rl, seperti kawatlkain nyamuk dengan tobang tebih
b. Atiran Turbuten
hr.r r[, sehingga air dapat masuk ke saturan tanpa rnelrlbawa
Gaya kekentatan (viscocity) retatif [emah dibandingkan I rr rl u ;ll tanah.

dengan gaya inersia. Butir-butir air bergerak menurut rr. Luas Desain Saturan
lintasan yang tidak teratur, tidak lancar dan tidak tetap.
Atiran ini ditandai dengan terjadinya olakan pada muka Tinggi muka air pada saturan (H) dan lebar saluran
air.
(B), merupakan pararneter untuk menentukan luas
basah sal.uran (Fs). Luas basah/desain saturan (Fs) di
4. Rumus-rumus Aliran Air anatisis berdasarkan debit hujan (Q yang nota bene
Penarnpang saluran tenbuka, pada drainasi muka menjadi debit saturan dan kecepatan aliran air pada
tanah, umumnya berbentuk tanrpang segitiga, e ffipat saturan (v):
persegi panjang, trapesium dan setengah tingkaran.
Z0 Ds-afnast Tenapan rr'.1 rr-l, I Ilrlt otika Z1

Q = FS.V co.o.orcGa........r..r.o....i..cq.oeo..c..o.oc.o (3. i )


Formuta Chezy :

FS = QIV .eoo*.eo..o..G.G'.....oo.mie.e:.."."."..oi.ocG... (3.e)


v = C G-t7 .....o...........o..'r..oo.....(3'4)
v adatah kecepatan a[iran air pada saluran drafnast, koefisien Chezy :
yang didapatkan dari tabel i / v atau dianattsis dengan
forrnuLa $franning atau formuta Chezy" C = (100 .G, I I (0,35 + ffi ) .........(3.5)
b. Kecepatan ALiran Af r 2
l 00 .Rs .IU
Kecepatan atiran af r pada salur&m, ditentukan '
V=
0,35 +R s
ttz
berdasarkan :

1. Tabet keminingan saturan versus kecepatam atf ram" keterangan:


Tabe[ t Kernfringan saturan versus kecepatan rata- v = kecepatan aliran (m/dt)
rata atiranu
Kemiringan Kecepatan rata-rata v
Rs = radius hidrotik = Fs/Ps

Sa[rrran t (%] (mfdf) | - kemiringan saturan drainasi


t 0,4#
0,60
2 <4 0,90 Tabel 2. Kecepatan aliran yang diizinkan pada bahan
1,20 dinding dan dasar saturan.
6 - <1CI 1 ,50 Kecepatan Atiran ijin
7.4* Jenis Bahan (m /dt)
7" Berdasarkan Fornnuta Manning dan Chezy Fasir Hal.us 0 45

Formula Manning : Lempung kepasiran 0,50

v = y Rs
n"
lll2
Lanau alluvial CI,50
....occe..co....oG.c..""..," (3.3)
KerikiI halus 0,75
keterangan :
L-empung keras/kokoh 4,75
v = kecepatan aliran air di saturan (rn/detfk] Lempung padat tr ,10
n =
koefisien kekerasan dindiftS, tergantung Kerikit kasar 1,VA
jenis. bahan saluran, untuk betonlplesteran 0,010. '!
Batu-batu besar ,50
Rs = radius hidrotik - FslPs Beton - beton bertutang 1 ,50
I - l<emiringan sa[ulran
27 Drainasi Terapan ;r'.; rr.l, I lrr lr rl[ika 23

Tabet 3 Kenniringan Dinding Saturan berdasarkan Bahan Ii,rclius hidrotik Rs = Fs/Ps = (0,75 Hr) l(2,75H) = 0,273 H
SaLuran
l'rlrrnu[a Manning: v=1 ln.Rs"' )tt'
Jenis Bahan Kemiringan Dinding Saluran tYu] = (1 I 0,01 0)(0,273H;zts(0,015),rr2
I anah 0-5 = 100. 0,273ut. 0,A15tn . Hzrc
Kerikit 5 - 7,5
Fasangan = 5,1 56 Hut
v,5
rlt'lriL atiran a = 1,00 rns/detik
5. Analisis Dimensi Saluran () = Fs.v
Debit atiran saturan yang sarna dengan debtt akibat l(m:/dt) = 0,75H2'5,156Hut
hujdh, harus diatirkan pada saluran bentuk empat persegf
panjang, bentuk segi tiga, bentuk trapesium dan bentr.rk
ls'3
I = 0,2586
setengah tingkaran untuk drainasi muka tanah (surfarc H = A,2586rra = 0,60 meter
drainage) " ti :: 0,75 H - 0 ,75 . 0,60 = 0,45 meter
a. Tampang bentuk empat persegi panjang lr Saturan Tampang TraPesium

ll-
NT
Luas tampang saturan
Ketiting basah saluran :
Fs = (B +mH)

Ps
I

lrl
Ii JI lry Ps = B + zH $+*'
Radius hidrolik saturan : Rs
B f r

Rs = Fs/Ps
(B + mH)H
Debit atiran I Q = 1,000 m3 ldetik
Rs= r
B +2H41+ m2
Kemiringan saturan : l= 1,50%
Dasar saturan (B) = A,75 tinggi saturan (H)
UntukB=Hdanm=1
Luas basah sapuran Fs
Dimensitah tampang saturan bentuk empat persegi
panjang tersebut. Fs = (B + mH) B = (H + 1.H) H -ZHz
Sotusi: KeLitins basah saturan Ps = B+ZH l+m = H+2H
t---*-:
Luas tampang saturan Fs = B.H = 0,75 l-{.H = A,75 Hz Vl+1' = 3,8284H
Radius hidrolik saluran Rs = Fs/Ps = 2 H2 l3,8ZB4 H =
Ketiting basah Ps = B + ?- H = A,75 H + 2 H = ?-,75 [-t
0,5224 H
Z4 Drainasi Terapan
i\'.;r.1, Ilrrll otika 25

Setaniutnya kecepatan saturan dapat dihitung, apakah


berdasarkan tabet (i/v), berdasarkan fonmula Manning
. Luas basah saturan merupakan tembereng bota
atau Chezy. BOB' dikurangi [uas segitiga BOB'.

Berdasarkan debit atiran (a) dan kecepatan saturan (v), . Ketiting basah / desain salu ran Ps = 2 s I 36AnD
dirnensi sal.uran dapat ditentukan. Misatkan tinggi muka air H - X D =1 /3 D
Debit atiran (Q = I-uas tampang saluran (Fs)x kecepatan .ladi OA='lzD-1/,D='l uD-'/ = tluD =0,167 D
uD
atiran (v)
/-f f^
= Fs
*-,{ - . vr,
sehingga
-^1^i^^^^ Y^
Fs n 1. . TY
= Q.i v ntHr dirneErsi saturan B dan
AB=w = M =W-y,oD,
H didapatkan, dibn-ltatkan ke atas dalam dua desimal. .: 0147 D

c. Saiuran tampang setengah tingkaran Atl setatu tebih kecit dari 0,50 D.

\-, T-
lihat segitiga OAB,
(osG =OA/OB =(t/uD) l(1 /7D) ='1,
//\r t\ lc iadi q = arc cos '1 , = 7A,53 derajat
I \i -)0 =2.7,53 =141,06derajat
r - xD)
Luas desaiL}::il

D/2
tinggi rnuka air
V T-\
"'lronDz - ,A.AB
/\LJ
= (141 ,A6/360).t/ o. nDz'('l u D) (0,47D)
a 3a76 D2 0,0783 D2
0 merupakan pusat tingkaran = 0,2293 Dz

OB = OB' jarf -jari tingkaran Ketitinglilffi]':T


Sudut cr (atpha) adatah sudut AOB dan sudut A0B'
BB' adatah muka ain paCa saturan = (141 ,A6 / 360) . 3 ,14 D

Saturan bentuk setengah [ingkaran, sedangkan 1 ,2304 D


setengah tingkaran di
atasnya merupakan
,adus^:r'};r;[;':il;
ketengkapan penggarnbaran saja
Luas basahldesain saturan Fs = (2c*/360)t'/ o*Dt)
1/2A8. OA
.:.lr.l, llrtlro[ika 7V

76 Drainasi Terapan
t) ',aturan tampang segitiga
Setanjutnya kecepatan atiran pada sa[u ran dapat *f"-
Pada anatisis dimensi saturan bentuk
ditentukan, nenggunakan tabel (i /v), menggunakan ,l

lr
,
r
t"1 segitiga urnumnya dengan bentuk
formula Manning atau Chezy. i

sama kaki.
I

+
Luas tampang saluran dianatisis dari debit atiran (QJ dan Ii
kecepatan aliran (v) pada saluran.
l,isi dinding miring dari sal,uran, merupakan hasil dari akar
Diameter saturan dapat dihitung dari luas tampang .,c-,tengah tebar saturan kuaCrat ditambah tinggi saturan
saturan (Fs), demikian juga dengan tinggi muka air (H) kuadrat
pada saturan dapat ditentukan.
Urrtuk analisis dirnensi, tentukan perbandingan antara
Jika tinggi muka air pada drain (H ) tebih besar tinggi dengan lebar saluran, misatnya B = H, B = A,Vs t-l
dari jari-jari atau setengah diameter drain (0,50 D) dan [ain-tainnya.
umumnya pada pipa drain untuk drainasi bawah muka
= [(AB2 + (0,50 B)z]o's
tanah, luas basah saluran (Fs) dan ketiting basah = {(H, * {0,50 B)'}o,u
saluran (Ps) maka dapat dianatatis sebagai berikut :
Untuk H = B
1. Jika rnisatnya tinggi muka air pada pipa drain sebesar I
i

213 D atau 0,67 D, maka bagian atas yang tidak terisi


r-:
rri i
I
AC = {(Hr*{0,5H1230,s
air 113 D atau 0,33 D, dianggap terisi air, sehingga 1

t
!
= (H, + 0 ,?5 Fl2)o's
dapat ditakukan hitungan sebagaimana hitungan l
-+-
i

pada saluran tampang setengah tingkaran.


i
= d1 ,75 Hz)o,s

2. Lakukan hitungan dengan bagian yang tidak terisi = 1r'l'lB H

air pada pipa drain, dengan metakukan penggantian Luas tampang saturan :

Fs menjadi Fk, luas basah bagian yang kering, dan


hitung ketiting basah Ps menjadi ketiting basah yang
l's=0,508"H= 0,50 i'-l . H=0,50H2
'oasah
kering Pk Ketiting saturan :

3. Luas basah yang sebenarnya (Fs) dihitung dengan Ps = 2. AC = 7.1,1 18 H = 7,236 1-l

[uas totat tingkaran (F) dikurangi Fk, jadi Fs = Tq n


Radius hidrolik saluran :
D2 - Fk.
Rs = Fs/ps = (0,50 Ftr) /(2,736 H) = A,7736 H
4. Ketiting basah yang sebenarnya (Ps) dihitung dari
ketiting basah totat tingkaran (rD) dikurangi Pk,
jadi Ps =P= Pk = nD Pk.
5. Radius hidrautik Rs = Fs/Ps.
z8 Drainasi Terapan

Anatisis penentuan kecepatan atiran, setain ciapat


menggunakan tabet hubungan kemiringan saturan /area
(i) versus kecepatan atiran (v), juga dapat ditakukan ffiAGIAN IY
dengan forrnuta Manning atau formuta Chezy. - PERANGANGAN SISTENf, DRAINASI
Luas tampang saturan (Fs) dapat ditentukan dengan debit ,,t,,,.,...,.,.,1=
+i$iiR

atiran (Q dibagi dengan kecepatan atiran (v)" l. [Jmum


Pertumbuhan kota dan perkernbangan sektor
l, r n lnya nnenimbutkan dampak yang cukup besar pada
,,il* I us hidrologi, sehingga berpengaruh besan terhadap
,.
i.,l (.tn drainasi. Ferkembangan kawasan hunian
r lr',rrryatir sebagai penyebab banjir dan genangan di

Irrrqkurrgan sekitarnya. Ha[ tersebut dfsebabkan karena


.r,l,rnya perkembangan urbanisasi, menyebabkan adanya
Ir,.r rrirahan tata guna lahan. Sedangkan siktus hidrot"ogi
.,,u rr1.rt dipengaruhi oteh tata guna tahan. 0[eh karena

ittr setiap perkembangan kota harus diikuti dengan


grr.r l;aikan sistem drainasi. Tidak cukup hanya pada [okasi
y,rnr1 dikembangkdr, metainkan harus metiputi daer"ah
.,,.1(itarnya"

Jaringan saIuran drainasi perkotaan r"ne[iputi atur


,ul, baik alur alam maupun alur buatan yang hutunya
r r.r lctak di kota dan bermuara di sungai yang metewati

l,ula atau ke taut di tepi kota"


Drainasi perkotaan melayani pernbuar']gan
l,r.tcbihan air pada suatu kota, mengatirkannya metatui
rrrtrka tanah (surf ace drainage) atau bawah muka tanah
1,,ttl) surf ace droinage). Drainasi penkotaan harus terpadu
rlr.ngan sanitasi, sdmpah, pengendatian baniin kota dan
l,rilt-tain.
30 Drainasi Terapan * r,',,n,1, u t Sistem Drainasi 31

7,. Fola Anah Atf ram i, t),rrrrltak tingkungan seminim mungkin.


Dengan !"ne[ihat peta topografi dapat ditentukan , I lr[, r i pakai setinggi mungkin ditinjau dari segi konstruksi
ar-ah al.iran yang merupakan natuna[ drainasi sfstem, r l,lrr f ungsi .
secara atamiah, dan dapat rnendata toleranst [arna
,l lir,rya petaksanaan seekonomis mungkin.
genangan dani suatu area rencana.
I .u lu,kah Perencanaan
Topografi adatah {nformasi yang df pertukan untuk
rnenentukan arah penyaluran dan batas wfLayah tadahnya. Data perancangan yang dipertukan untuk desain
Pemetaan kontur dt suatu daerah urban diLakukan pada skala ,lr,lnr.lsi adatah:
1: 5000 atau 1 : 10"000 dengan beda kontur 0,5S meter pada A l)ata masatah
area datar dan beda kontur 1,0S meten pada area curam.
Femetaan kontur dengan skala 'f : 50.000 atau 1 : 100.000 ,r. Lokasi genangan.
juga rnungkin cif perlukan untuk menentukan luas DAS (Daerah I r. Lama genangan.
Atiran Sungat) di hutlu kota, dengan beda kontur 25 meter.
( Tinggi genangan.
Kota
:

3" Situasi dan Kondisr Fisik


rl. Nitai kerugian akibat genangan.
lnformasi situasi dan kondisi fisik kota, baik yang
{.. r\spirasi masyarakat dan peran pemerintah.
tetah ada (eksistf ng) rrraupun yang sedang direncanakan,
perlu diketahui data : Sistem jan{ngan yang ada (drainasi, I . Data sosial ekonomi penduduk.
irigasf , air minum, telepon dan [istrik]. rl. Kesehatan lingkungan pemukiman.
a. Batas-batas area pemitikam" lr. Banjir kirimDo, jika ada"
b. Letak dan jurntah prasarana yang ada6 r. Peta situasi dan Dengukuran jatur saluran.
c" Tingkat kebutuhan drainasi yang diperlukan. l. Data hujan.
d. Garnbanan priorftas area secara garis besar. k. Data bahan bangunan tokat.
Data tersebut di atas dinnaksudkan agar dalarn ll Data topografi.
penyusunan tata [etak sistem janingan drainasi tidak
terj adi pertentangan kepentf ngan {conflct of i nte rest } " Ilata topografi untuk menentukan arah atiran dari
,rir pada saturan. Jika area drainasi agak landai maka
Penentuan tata [etak darf j aringa n d rainasi
l)crencanaan atiran air pada saturan dapat dengan
bertujuan untuk : nrengatirnya air dari lokasi tinggi ke lokasi rendah
a. Sistem jaringan dnainasi dengan sasaram dapat r lcngan arah saturan tiCak tertatu berbetok-betok,

berfungsi sesuai perencanaart0 rnendekati lurus. Tetapi j'ika diarea berbukit, maka
32 Drainas{ Terapan j,ln ',1',tCm DrainaSf
,,,, 33

untuk perencanaen jalan raya harus banyak berbetok ,l,rn nrACam tanah), juga sifat mekanik tanah (kohesi,
rnananjak dan rrrenurun, maka jika sa[ah satu stsi ',r r, lr rt p,eser dalam, kepadatan tandh, dan koefisien
jatan dengan lereng /surang dengan kedalaman
1,,.r rn{.;lbititas/rernbesan} tanah. Jenis tanah dengan
tertentu, nraka muka jatan hanurs miring keanah datain I i; rr , lereng suatu Sa[Uran, Sangat menentUkan akan
ja[an searah dengan arah putaran ja[an, dennikf an
I ri lr I tidaknya [ereng dasar saturan diberi tapisan
.r
juga sa[uran harus tertetak pada sisf dalam ja[an.
I ,,.[irrrlung terhadap erosf atau tidak.
Pembua$lgan ain pada sa[uran tersebut df takukan
dengan merrrbuat gorong-gorong pada stsi bawah M, r',1 cr Ptan Kota.
konstruksi jatan menernbus disisf taim darf jatan kearah M,r.,tcl ptan kota telah dtrencana dengan menentukar:
[ereng/jurang, dan pada posisf elevasf yang nendah, ,u {.,r,drea yang terdapat didalam sebuah perkotaan.
sehingga air dfda[arn saturan dapat mengatir dengan Ar r .,r -ilrea tersebut antara Lain berupa area pemukiman,
baik. ,r ( ,rr perdagangan / industri, area pendidikan,
C. Data Tata Guna l*ahan. ,u r.cl inf rastruktur; area terbuka dan area lainnya.
l'r.r (.ncanaan saturan drainasi terutama saturan muka
Data tata guna [ahan sangat benkaitan dengan besar t,rnah, didesain atiran ain dapat mengatir dengan baik
aEiran perrnukaan. Al"iran permu[<aan menjadi besaran
l,r. \rrngai ke waduk/danau atau ke [aut"
dari a[inan drainasi. Besar a[iran perrTrukaan tergantung
debit afr hujan yang run off di muka tanah. Besar air ll,rla prasarana dan utititas.
yang meresap (infittrasi) tergantung angka poni (e) atar.l lr,rt,r prasarana dan utititas, yaitu data jaringan air
porositas (n,p) yang dapat didata dani laboratoriu!'n n rn ruln, tetepon, pipa gas, pipa bahan bakar, kabeL
fvtekanika Tanah, dan ini berkaitan dengan pengguna&n li,,tr ik dan lain-lain. Jatan raya atau jembatan sebagai
[ahan lx,r\arana latulintas, dengan saturannya harus terdata
, lr,nrlan baik, sehingga untuk perencanaan pemekaran
D" -ienis Tanah
lrntil dengan penambahan jalan dan jembatan,
Jenf s tanah untuk menentukan kernampuan /daya
I rr.t cncanaan saluran didesain berdasarkan data
yang
[apisan tanah menyerap air. Pada dranasi bawah t,.l,rll ada. Jika saturan yang sudah ada masih terjadi
muka tanah kecepatan resapan diper[ukan untuk Ll,,n.lngan / banjir, beranti dimesi saturan harus diperluas
mengana[isis kapasitas/deb{t a[tran dam kapasitas/ ',{.( ira keseluruhan tidak sepotong-sepotong. Dimensi
debit drain /sa[uran " ..,rluran yang lama harus sarna dengan dimensi satur"an
Jenis tanah juga untuk menentukan kuatldaya dukung v,llltl
tanah" Uji data tanah Ci laboraoniurn Mekanika Tanah I ir, ryil produksi drainasi
se!,ain menentukan sffat fisit< tanah (kadar air-, berat
vol,ume, berat jenis, konsistenst, retaf pye demsr ffy, ti r, ry.r produksi drainast harus ditinjau dari segi teknis,
'.,'rlr ckonomfs, segi Lingkungan dan segi sosial budaya.
t_
34 Drainasi Terapan i =;1p1i .,iri',rrr Sistem Drainasi 35

Segi teknis terutama menentukan arah atiran saturan ,l,.lut clari saturan sekunder. Pembuang air dari saturan
kemudian pemitihan bentuk tampang saluran. Arah !rr rnr(.r' dapat ditenuskan ke laut, danau atau sungai,
atiran ditentukan dari tofografi area, sedangkan ,rt,ur dibuang ke dnainasi pel"esapan. Perkennbangan
pemitihan bentuk tampang saturan ditentukan tokasi ,l,rrr rlr.ainasi peresapan tidak hanya ketengkapan dani
area saturan apakah didatam kota atau sudah dituar '.,'lttrk tonk, tetapi dapat membuang/menampung air
kota. Didatam kota lebar saturan tebih kecit dari il,rf r silluran primer untuk dil'esapkan didal,am lapisan
tinggi saturan, karena dari segi ekonomi harga tanah t,rii,rlr, sehingga e[evasi muka air tanah didatam tanah
datam kota tebih mahat dari hanga tanah dituar kota. , l. rp,rt dipentahankan" Disarnping ittl perkembangaffi

Karenanya saluran didatam kota harus diberi dinding l,unnya air hujan yang ada, diatirkan ke surnur-sumur
pasangan batu kati, pflsangan bata atau cor beron ; rrr r,sdpan di as/tengah
gang/ jatan, sehingga dapat
bertutang. Perkembangan yang terjadi sa[uran digati II lr .r l.il-tggutangi genangan.
sesuai rencana, sedangkan dindin gl atas penahan ,l ( n
irr 'r bagaan
saLuran tertebih dutu dicor di pabrfk Jatam potongan- "

potongan panjang satu atau dua nneter" Tanah Jrr.tctnbangan yang terdapat disebuah perkotaan dan
dituar kota lebih ekonomis dari dalam kota, Lebar '.(,kitarnya, yang urnumnya kota dengan pemerf ntahan
sa[uran dapat direncanakan tebik besar dari tinggi [,t]t.r dipimpin oteh wa[ikota dan diketitfngi beberapa
saturan. Juga dapat direncana tanpa penguat dasar l', rl rrrpaten dipimpingoteh bupati. lnstansi pemerintahan
dan dindifig, dengan menentukan tannpang saluran y, r!rrl terkait da[arn sistem drainasi tentunya te[ah

berbentuk tnapesium atau segitiga dengan lereng yang rlrtt:ntukan otoritasnya. Permasatah timbut jika
[andai" Dinding sa[uran cukup ditanarni rL.!rnput sebagai Ir,urrr,unan draimasi sudah sudah setesai, pemetiharaan
penahan erosi, sehingga lebih ekonomis" r rlt.ll pemerintah setempat , jika kerusakan yang
J adi , penbaikan dapat segera ditakukan.
I r .r Disamping
H. Data kependudukan.
rt ri clipertukan kesiapan pemerintah dengan peraturan-
Data kependudukan dfmaksudkan untuk menganafl.isis 1rt.r ;rturan penggunaan dan pemetiharaan saturan
iunntah air buangan, untuk pendimensian saluran" Dari iecara umum proses suatu proyek pembangunan
datan'l rumah ain buangan dfalirankan menuju salliran
It'r rnasuk pembangunan proyek drainasi mengikuti
tersier didepan run'lah. Rumah-rumah yang terletak
I , rlr,tpan benikut :
pada satu jatan dipemukiman dengan setengah lebar
jatan, ditentukan untuk rnenentukan dirnensi saluran , r Perencanaan dan FemroEraman terdiri dani
tersier" ".fumtah a[iran dari saturan saIuran tersier ldentifikasi Proyek, Pra Studi Kelayakan, Studi
terhubung ke saIuran sekunder" Df mensi saturan kelayakan dan Perencanaan, dilakukan oleh
sekunder ditentukan dari j umtah debit dari saturan Konsultan Perencana atas perintah Pemilik Proyek.
tersier; demf kian seLanj utnya atiran diteruskan ke l, Pelaksanaa!-i terdiri dari Pra (persiapan)
saLuran primer yang dimensinya ditentukan dari jumLah I'r:laksanaan (pra kontrak), Pelaksanaan (konstruksil
36 Drainasi Terapan !'=, - n, ,{r rr:,l t r Sistem DfainaSi 37

'lahapan
pelaksanaan kontrak) dan Penyerahan proyek .r Perencanaan metiputi :

Selesai. Pemilik Proyek melakukan pele!angan, i. Survai berupa pengukuran dan sampting
kemudian menentukan pemenang lelang, pelaksana
melakukan konstruksi/petaksanaan dibawah ii. lnvestigasi/penyeligikan.
pengawasan Konsultan Perencana. lr Tahapan perencanaan ini berupa pengukuran dan
c. Cperasi dan Pemeliharaan pemetharan proyek oteh penyetidikan, metiputi ;

Pelaksaftd, KonsuItan Perencana dan petaksana i. Topografi (tokasi, etevasi, batas witayah)
masih bertanggung jawab kepada Pernitik proyek
ri. lktim (suhu, evaporasi, musim)
sampai perbaikan-perbaikan sel"esai ditakukan oteh
Petaksana iii. Hidrotogi (atiran, hujdn, sedimen, pasang surut)
d. Evaluasi dan Monitoring terdiri dari Sebetum Proyek iv. Daerah genangan (tuas, tinggi, [ama, sumber;
(Evatuasi Perencanaan), Tahap Saat Froyek Berjatan frekuensi, penyebab)
(Evaluasi Petaksanaan) dan Tahap Setetah Proyek v. Tata guna lahan (bangunan, jatan, lahan]
(Evaluasi Kinerja) ditakukan oteh Pemitik Proyek.
vi. sistem yang ada/ existing (kondisi saturan),
Secara khusus perencanaan proyek drainasi skema jaringan, bangunan )
perkotaan/terapan adatah :
( Tahap Petaksanaan metiputi
a. HaLyang diperlukan untuk mengetahui secara pasti
penyebab genangan. i. Survai berupa pengukuran.

b. Menyusuan atternatif usaha pencegahan genangdn, ii. lnvestigasi/penyetidikan.


penurunan debit, pe ffibuatan saturan tambahan, iii. Desain/perencanan teknis terinci.
perbaikan / nornna[isasi saIuran dan pembuatan
iv. Konstruksi / pembangunan
pintu-pintu air.
c" irtenentukan desain definitif dari skema jaringan,
v. Operasi/eksptoitasi.
arah atiran, dimensi saluran dan bangunan, gdrnbar vt . Mai ntenancel pemeLiharaan .

rencana rinci. rtudi ketayakan untuk sebuah proyek harus ditakukan


Prosedur dan tahap perencanaan sistem drainasi . iirtuk memutuskan ditakukannya pembangunan. Layak
adatah, perencanaan meLiputi kegiatan tertentu yang r.la lam artian:
menjetaskan bagaimana hasiI akhir akan dicapai. , r. Segi teknis
lr. Segi ekonomi dan finansiat.
( Segi sosia[ budaya
38 Drainasi Terapan t't.r ,ulcangan Sistem Drainasi 39
.

d. Segi tingkungan. 4. Segir'aspek tingkungan


e" Segi tegatitas dan perundang-undangan. i. Kondisi tingkungan memungkinkan saluran
J. Segi ketembagaan.
drainasi daPat dikonstruksi-

Perencanaan proyek drainasi, sebelumnya ditakukan ii. Jika satursn metintasi area perbukitan dengan
studi ketayakan, untuk mnentukan apakah proyek kondisi naik turun, saturan drainasi dapat
tersebut tayak untuk direatisasikan. Kriteria datam berfungsi dengan baik dan air dapat mengatir
dengan baik.
studi ketayakan tersebut rnetiputi segi/aspek teknis,
aspek eonomi dan finansial, aspek sosial budaya dan iii. Jika disekitar saturan terdapat atiran sungai,
aspek tingkungan : saturan dapat berfungsi dengan baik, mengatirkan
1. Segi/aspek teknis :
air kesungai.
iv. Tidak terdapat pepohonan besar berdekatan
i. Akan mampu meyetesaikan permasahan.
dengan saturan, karena tumbuhnya peohonan
ii. Hasi[ desa in/perencanaan dapat ditaksanakan di : dapat mendesak dan merusak saluran.
lapangan.
iii. Bahan bangunan tersedia.
2. Segi/aspek Ekonomi dan finansial :

i. Tersedia sumber pendanaan.


ii. Layak dari perhitungan untung rugi.
iii, Sebanding dengan nitai pekerjaan.
iv. Tidak rnembebani dana dari masyarakat .
3. Segi/aspek sosial budaya :
i. Masyarakat dapat rnenerima pembangunan.
ii. Masyarakat mendapatkan manfaat yang tebih.
iii. Masyarakat dapat tebih diberdayakan.
iv. Ada ketembagaan yang akan mengetota.
,lr

40 Drainasi Tera

BAGIAN V
DRAINASI MUKA TANAH
:,..,,,;,,ffiiliifi$iJ

Kapasitas Aliran Akibat Hujan


Hujan yang terjadi menyebabkan adanya air hujan
yang kemungkinan, sebagian besar rnenggenang dan mengatir
dl permukaan tanah {run off) dan sebagian kecil rneresap
(tnf tttrasi) ke datam tapisan tanah. Jika pada permukaan
tanah terjadi genangan tebih besar dari infittrasi, maka untuk
pengatiran air digunakan drainasi muka tanah.

Kapasitas (debit) atiran maksimum dianatisis


rasionat:
:

berdasarkan metode
q - o.B.It.A ................... r......... (5. 1)

keterangan:

a = debit atiran (m'/dt)


tl = koefisien run off
p = koefisien penyebaran hujan

It = intensitas hujan (m/jam, m/detik)


A = Luas area atiran (m')

e, Koefisien pengatiran lrun off


Koefisien run off merupakan nilai banding antara
bagian hujan yang run off di muka bumi dengan hujan
total terjadf .

Berikut ini disampafkan berbagai nitai koefisien


run off dari perrnukaan bumi. Koefisien run off tersebut
43
42 Drainasi Terapan ftelttaqi Muka Tanah

sebagian besar mempunyai nitai antara, tetapi sebai l,rlrel 5.1 Koefisien r un af f untuk Drainasi Muka Tanah

untuk analisis, dipergunakan nilaf terbesar atau nital


maksimurn. Atau nitai pada sisi kanan dari tabet yanE
Tipe Area Koefisien ru n of f
Egrtrrun@am
digunakan. 0,50 - a,75
tarralr yang bergetombang &
Jika terdapat beberapa (n ) perrnukaan httt arr
kearah lebar area, maka koefisien run off ditentukan Eat at aR yang ditanami I a,45 - 0,60
dengan: pet kebunan
q desain = (A1 /A). o,* (A, lA).o2 + (A. lA).qn .....(5.2) Atag, yang tidak tembus air 0,75 - 0,90
FEr kerasan aspal., beton 0,80 - 0,90
keterangan :
hnatr padat sutit diresaPi 0,40 - 0,55
41 = luas area kesatu, hnalr agak mudah diresaPi 0,05 - 0,35
AZ = luas area kedud, Enran / lapangan terbuka 0,05 - 0,25
lGlrun 0,20
An = luas area ke n.
Perumahan tidak begitu raPat 0,25 - 0,40
q1 = koefisien run off area kesatu,
(!0 I um ahlha)
aZ = koefisien run off area kedua dan Fpr umahan kerapatan sedang 0,40 - 0,70
12 t 60 rumah/ha)
on = koefisen run of f area ke n.
Ppt umahan rapat (61 160 0,70 - 0,80
futttah / ha )

Eaer ah rekreasi 0,2a - 0,30


Baet ah industri 0,80 - 0,90
Baer ah perniagaan 0,90 - 0,95

Setanjutnya berikut ini disampaikan koefisien


penyebaran hujan datarn bentuk tabet, Yang dapat
digunakan untuk anatisis debit akibat hujan.
44 Drainasi Terapan iir ,riIt,l',i Muka Thnah 45

b. Koefisien Penyebaran L'lujan keterangan:


'X-abe[
5.2 Koefisien Penyebaran Hujan
Lo = inl,et time, waktu yang dipertukan oLeh air untuk
Luas Area (Km') Koefisien Penyebaran Hujan mengalir di muka tanah menuju saturan drainasi
14 1
= panjang dari sisi tertuar yang sejajar dengan satirran
5 0,995
(tebar area) dibagi kecepatan atiran di muka tanal"r
10 0,990 dari sisi terluan tersebut sarnpai di saturan. Arah
15 0,955 a[iran ini rnendekati anah tegak lurus aturan = L/v
20 0,920 rd = conduit time, waktu yang dipentukan air nnengalir
25 0,875 di sepanjang saturan sampai titik kontro[ di hitir
30 0,820 panjang saturan dibagi kecepatan aliran di saturan
50 0 500 Llv

C. lntensitas hlujan (lt)


L= panjang atiran saturan
V= kecepatan atiran.
Intensitas hujan dianatisis berdasarkan data
curah hu3an dan data waktu konsentrasi hujan. Dimensi Saluran

Forrnuta Mononobe: Kapasitas aliran akibat hujan harus diatirkan melatuf


'.,rluran drainasi sampai ke titik rencana hitir: Debit hujan
It=(Rl?4)(24/tc\ztt c... o.. o... o.. o.. o... o... ". (5.3)
y.urg dianatisis menjadi debit aliran untuk mendirnens'[
keterangan: ',,lluran :
It = tntensitas hujan (m/jam, r"ln/detfk!
R= durasi, curah hujan (rnm/jam, mm/etmal] i,r .terangan:

tc = waktu konsentnasi (iann, detik) |', luas tampang basah/desain saturan


d" Curah hujan (R) v kecepatan atiran air di saturan
Durasi, l,arna kejadian hujan {menit, jann, ',,'lringga, Luas tampang basah/desain saluran adatah :
etmat) diperoteh dari hasil pencatatan aLat ukur [-lujan t,
I Q/V .....r.r.t..o.......so.o.ro...c.oe oroo.o.coo.o..oo.rooe .o...o.. (5. 6 )
otomatis.
Kecepatan atiran air df saturan secara kasar dapat
e. Waktu Konsentrasi (tc)
, ontukan berdasankan tabel kemiringan (l) versus
lrt
t C = t O + t d ..'.ooo..ce...ero...o.e.rr.r.Gooc.oo.r....oco.or.o'... (5"4) I'r'r opatan aliran (v]" Secara tet i t { dan ekonomis,
46 Drainasi Terapan i rr,urrilsi futuka Tanah t7

kecepatan aliran ditentukan berdasarkan forrnuta Monning i to = to1 + toZ = 333,33 + 666,67 = 1000 detik
atau formuta Chezy, seperti yang tetah tertera pada bab
tiga, tentang aspek hidrotika.
Sal.uran, ! = 0,5 % berdasarkan tabel i/v, Vsaluran =
0,4Ameterldetik
3" Analisis Perencanaan Drainasi liluka Tanah
td = Lsaluran/VsaLuran = 1000 10,40 = 2500 detik
Dua area dengan masing-masing leban 400 meter;
Waktu konsentrasi tc = X to + td = 1000 + 7500 = 3500
ker^niringan '! ,00 persen dan lebar 600 rneter; kermiringan
detik = 3500/3600 - 0,9777 jam"
2,00 persen. Topografi area memungkinkan direncanakan
saturan rnuka tanah diantara kedua area tensebut, lr. Menentukan lntensitas Hujan (lt)
panjang saturan 10CI0 m dengan keminfngan CI,5 persen. Cunah hujan R = $2A mrn/etmal = 1g2O/74 = 80 mrn/
Area pertama rnerupakan tanah keras sutit df resapi dan jam.
area kedua merupakan kebun. .iika saluran direncanakan
bentuk empat persegi panjang dengan lebar saluran (B) It = (R/ Z4){?4ltc\2t3 = (80 174)(24lO,972ff '' ; (3,33}
sebesar 0,60 tinggi saluran (H), curah hujan 19V0 rnrn/ (74,6863 )2/3 = (3,33) (8,4873) = V8,7676 mm/jam =
etma[, tentukan dimensi sa[uran jika dipergunakan 78,2676 x 10-3 mljam
formuta Manning ( Menentukan Luas Area (A)
A = 41 + AZ = [-1 .L sal + LZ.Lsa[ = 400 . 1000 + 600 .

1000 = 400 000 + 600 000 = 1 000 000 m2


rl. Menentukan Koefisien Rutn Of f
, L't = 400 m I tz= 600 m ,
Area kesatu merupakan tanah sutit diresapi tihat table
' #reff fcnah kercs ' or€fl frebun : cr1 = 0,55 area kedua merupakan kebuln aZ = 0,70.
slrlrr dfresapf
u desain = (A1 lA; o1 + (AZ lA) uZ = (400000 11000000)
ANALISIS DEBIT HUJAN (Q 0,55 + (600/ 1 000) 0,2A = A,27 a 0, 12 = 0,34
a. Menentukan waktu konsentrasi (tc) ('. Menentukan Koefisien Penyebaran Hujan
Area kesatu i - 1,00 %berdasarkan tabte i/v, V1 = 0,60 Luas area = 1 000 000 rt2 = 1,00 km', tihat tabet, B
meter/detik. =1,00
to1 = L1 M = 200 14,60 = 333,33 detik Debithujan Q=oB ltA= A34.1-28,2626. 10'3 c

Area kedua i = 2,00 % berdasarkaan table ilv, VZ = 1000000 = 9609,28 m3 /jam = 9609 ,78/3600 - 2,67 m3 I
0,90 meter/detik. detik
to2 = LZIVZ = 600 lA,9A =666 ,67 detik
48 Drainasi Terapan llr ainasi Muka Tanah 49
.
.

ANALISIS DIMENSI SALURAN Anatisis Debit Hujan (Q


Saturan bentuk empat persegi panjang dengan 1 . Waktu konsentrasi (tc)
B-0,60H o ,87. L3 0,385

Luas basah Fs = B.H=0,60H.H-0,60H2 tc = t-'- I ..G.....c. (5.7)

II Ketiting basah Ps = B + 7H = 0,60 H +


keterangan
AH
:
2H = 7,60 H
Radius hidrautik Rs = Fs/Ps = 0,60
L = panjang saturan/area dalam km
H Hrz,6o H =0,231 Fr AH = beda tinggi etevasi salur?D = L. I

Formuta Manning V = 1 /n Rs2/3 l1t2 (L dalam meter dan I data m %)


= {1 10,010) (0,231 H;2rc (0,50 %ytrz I = kemiringan kearah panjang area/saturan
= 100 . 0,376 . 0,07071 . H2/3

B = 2,6587 H2t3 meter/detik 7. lntensitas Hujan , {lt)


3480
Q= Fs. V
2,67 = 0,60 H2 . 2,6587 Hzt3
tc + 10
2,67 = 1,5957 H8/3
tc dalam menit
H8/3 = 2,67 /1 ,5922 = 1 ,6738
!t datarn rnm/jam
H = 1,6738318 = 1,21 31 meter= 1,22 meter
Anatisis rnenggunakan waktu konsentrasi
B = 0,60 H = 0,60 . 1 ,ZZ = 0,V32 meter *9,74 meter (tc) satuan dal.arn men'it dan hasiI darf perka[ian
Jadi dimensi saturan lebar (B) fi,74 meten dan tinggi tH) lmenggunakan satuan mmljam. AnaLisis ini merupakan
1 ,VZ meter.
rumus empiris, tanpa memperhatikan data curah
hujan (R),wataupun tidak akurat tapi data intensitas
4. Drainasi Muka Tanah dengan Metode Empirik hujan ini dapat memberikan informasi awal pada
Analisis drainasi muka tanah juga dapat ditakukan perencanaan
dengan metode meniadakan data Curah Hujan (R) dan Rurnus debit hujan (Q yang digunakan adatah
kemiringan dan lebar area. Rumus tersebut merupakan menggunakan formula :
rumus empiris dan menggunakan asurnsi-asumsi dan hanya
Q =. fiS. O B" It . A (5.9)
menggunakan data waktu konsentrasi (tc). lntensitas ......r.c..ro.....o......o.r....o

hujan rnenggunakan data waktu konsentrasi (datam


menit), tetapi hasil anatisis datam satuan mm/jam.
50

Keterangan : tii

os = koefsien run of f akibat waktu konsentrasi BAGIAN VI


o = koefisien run offrerata PRAINASI SUMURAN
B - koefisien penyebaran hujan.
It = intensitas hujan (mljam) Drainasi sumuran secara konvensionaI adatah
,lr,rinasi untuk menampung air buangan dari rumah tangga.
A = luas area (m') ',r.lilnjutnya ber"kembang pemanfaatan drainasi surnuran
2tc rrrrtuk nnenampung air hujan yang mengatir di muka tandh,
GS= ,lrpermukaan jatan /gang atau meresap ke bawah muka
Ztc + tcc r,urah. Dengan maksud mempertahankan atau menaikkan
rrrrrka air tanah uRtuk area yang etevasi muka ain tanah
tcc = waktu atiran sepanjang saturan =L/v, (tcc=td
, rrkup datam.
pada metode rasionaU l

Drainasi surnuran pada konsep awalnya adalah:


tc = tcc * tcs = waktu atiran disepanjang lebar area
1. Saturan drainasi muka tanah belum ada.
tcs=asumsi5menit
jadi tcc = tc -tcs - tc - 5 menit 7. Jika saturan drainasi muka tanah ada, tetapi tidak
terdapat sungai, danau atau laut sebagai hitir atiran.
!. Manfaat dan Keuntungan Drainasi Sumuran
Manfaat dari drainasi sumuran adalah :

Mengurangi atiran permukaan,


ll" Mengcegah genangan air.

Mernpertahankan tinggi muka air tanah dan menambah


persediaan air tanah.
rJ. Mengurangi/menahan intrusi air [aut.
(] Mencegah konsotidasi/penurunan tanah.
f. Mengurangi konsentrasi pencemaran air tanah Dephut,
1995).
57" Drainasi Terapan I rr ,rirrasi Sumuran 53

Keuntungan dari Drainasi Surnuran adatah :


,l . Analf sis Drainasi Sumur Pe!'esapan

a. Tidak memertukan beaya besan

b. Tidak rnemertukan tahan/area yang [uas.

c. Bentuk konstruksinya sederhana.


2. Kriteria Drainasi Sumuran
a" Tidak sempurna , jika dasar sumuran tidak sampai
[apisan tanah keras, cadas, rdpat air, jika Iapisan
tersebut cukup dekat dengan muka tanah. :lY
b. Sempurna, jika dasar sumuran menembus tapisan I

tanah keras, cadds, rapat aiL jika tapisaR tersebut -1


cukup dekat dengan muka tanah.
3. Karakteristik Drainasi Sumuran : Garnbar I Tampang Tega,k 5u mur Drainasi Sumuran

a. Bentuk dan bahan sumuran dengan satu meter pasangan y' tH' - h')
"ce""""" (6.1
rapat air, di bawah satu meter pasangan rapat ai6 Q=
In {RIr)
)

terdapat pasangan bata kosong sampai etevasi dasar


rencana"
Keterangan:
b. Fungsi, menampung air di sekitar lokasi pemukiman/
Q = debit atiran masuk sumur peresapan
perumahan, diresapkan ke dalam tanahc
k = koefisien permeabititas/resapan tanah
c. Guna, untuk area dengan nitai koefisien permeabititan
tanah (k) cukup besar dan untuk area dengan elevasi 1l = tinggi muka air maksimum rencana
muka air tanah datam. ir = tinggi muka air minimum rencana
d. Mutty purpose, untuk drainasi muka tanah dan r = jari-jari sumur
drainasi bawah nnuka tanah.
R =jari-jari pengaruh rembesan air sumuran (500 - 1000
meter dari as sumuran)
Analisis drainasi bawah muka tanah dari jumtah
debit pipa drain tersier disaturkan ke satu pipa drain
sekunder dengan kapasltas drain 0,0010 m3 ldetik. Dari
pipa drain sekunder dia[irkan ke surnur peresapan dengan
54 Drainasi Terapan Iti ,rinasi 5umL.!ran 55
.

Ciameter 0,80 meter. Jika koefisien permeabilitas tapisan '1. Perkernbangar"! Drainasi Sumuran
tanah 3 x 10-3 cm/detik. muka air rninimum rencana pada
sumuran 'l ,00 meter, hitung tinggi rnuka air maksimum Ferkennbangan drainasi sumuran dengan maksud
rencana simur peresapan. mennpertahankan e[evasi muka air tanah untuk area
dengan letak rnuka air tanah cukup dal.am, banyak
Solusi : Kapasiatas/debit drain Q = 0,0010 rn3/detik, diperkenatkan ol.eh para ahti. Ka[au pada konsep
Lapisan tanah k = 3 x 10-3 cm/detik = 3 x 10-s meter/ awatnya hanya untuk rumah tangga, dikernbangkan
cieti k" untuk menampung air hujan sebagai hitir pengatiran air
hujdff, pada suatu lokasi. Dimensi sumur, diameter dan
TT (H' - h2) 3 x 10-5 7r (H' - 1'\ 9,42x1 0-s (H' - 1')
kedataman elevasi surTlur'; ditentukan dari nilai koefisien
Q= = --E permeabititas tanah (k), debit hujdr, dan etevasi rnuka
[n (Rlr) tn (500/0,40, 7,131 air tanah
\
setempat.
\
9,47x1g-s qgz - 1:,\
'
Usaha konservasi air dapat ditempuh dengan
berbagai metode dan secara interdisipLiner. Usaha
0,0010 = ,----
konservasi air untuk sistern drainasi tetah ditakukan
7,131
oteh:

9,42x1 0-5 (H' - 1'l = 0 ,0071 31 a. Rosyid Haryadi dan lkwanuddin Mawardi

- 9,47x1 0-5 Rosyid Haryadi dan lkwanuddin Mawardi (1986) dari


9 ,42x1 0-s H2 0 ,0A71 31
Dinektorat Pengkajian Teknotogi Pemukiman BPPI
9,47x1 0-5 H2 - 9 ,42x1 0-5 + 0,007131 menganjurkan pemakaian sumur resapan yang
9,42x1 0-5 Hz ; 0,0077252 penarnpangnya dapat berbentuk [ingkaran atau
persegi panjang yang pada bagian bawah diisi dengan
Hz = 0,AA77257/9,42x1 0-5 = 76,74 meter
campuran kerikit pasir dan ijuk, sedangkan pada bagian
H - 8,76 meter atas ditirnbun sebagai taman atau guna peruntukan
yang Lain. Secara ernpiris volume sumur diperhitungkan
Tinggi muka air maksimum rencana = 8,76 meter
terhadap curah hujan sebesar 50 mm untuk DKI Jakarta.
Tinggi surnur resapan tota[, tinggi muka air maksfrnL.lrn Jadi untuk pekarangan luasan 200 mz dipertukan votume
rencana ditarnbah sebesar X 0 m3
bagian sisi atas sumur diptester 1,00 meter; menjadi 9,76 lr. Departemen Pekerjaan Umum
meter.
Dalarm rangka hari bakti Departemen Pekerjaan Umum ke
43,tanggat 3 Desember 1988 tetah diperkenalkan datam
bentuk {,eaflef dengan maksud mennasyarakatkan usaha
llr,rinasi Sumuran 57
56 Drainasi Terapan
.

sistem drainasi air hujan berwawasan tingkungan.


konservasf air dari suatu sistem drainasi, ydflg disebut
sumur resapan untuk melestarikan tata air tanah. Sistem drainasi berwawasan tingkungan adatah usaha
Pada prinsipnya sistern ini adatah air dari atap ditampung menampung air yang jatuh di atap pada suatu reservoir
datam suatu sumuran yang dibuat di tiap haLaman dengan tertutup di hataman masing-masing atau secara
dimensi standar dan jumtah tipe rurnah" Konstruksi ko[ektif untuk memberi kesempatan air meresap ke
sumur resapan ini merupakan sumuran berdinding bagian datam tanah dengan harapan sebanyak mungkin air hujan
atas sedatarn 1,00 meter dan kernudian selebihnya pada diresapkan ke datam tanah.
bagian bawah tidak berdinding dan ruang sedal.am 3,00 gatl namun
Sumur resapan menurut Sunjoto, adatah sumur
meter dan 5,00 meter (dua modet) diist dengan batu kati
berfungsi sebaliknya, yaitu menampung air hujan yang
dan bagian atas ditutup sebagai taman, sehingga dari segi jatuh di atap untuk memberi kesempatan meresap ke
estetika rnaupun sekuritas dapat dipertangungjawabkair"
ciatam tanah.
c. 5NI nomer 03 -2459-1991 diketuarkan oteh Departernen )

Sun+tr ini diperkuat dengan dinding dari buis beton dan


Kimpraswii menentukan bahwa bentuk sumuran ruangan dipersiapkan kosong untuk dapat menampung
segiempat atau sitinder; ukuran sumuran minimal. 0,60
sebanyak mungkin aiL sehingga peresapan menjadi
meter maksimum diarneter 1 ,4A rneter cian keciataman
optimal. Pada bagian alas ditapisi batu pecah setebal 30
sumuran disesuaikan dengan rencana konstruksi. Bahan
cm untuk memecah energi air yang jatuh, dan pada
bangunan yang digunakan petat beton tebaL l0 cm
bagian atas ditutup dengan pelat beton kemudian
untuk penutup dan dinding sumur dengan campuran diatasnya diurug dengan tapisan tandh, untuk
1 pc : 2 pasir dan 3 kerikil. Jika mengunkan dinding
dimanfaatkan sebagai taman.
bata merah spesi yang digunakan 1 pc : 5 pasir tidak
diptester dan tebal 0,50 bata" Fcrmula untuk menganatisis adatah Sunjoto (1987):

d. Sunjoto H - _ e In(qi/N - N/A " r) + Qo/N


Sunjoto (1987) tetah menetaah tentang teknotogi keterangan:
tradisional yang mempenhatikan masatah konservasi H = tinggi air datam sumur (m)
air datam menyetesaikan genangan di kawasan
pemukiman. TeLah diperkenalkan suatu cara perhitungan A = tuas tampang sumur (m2)
guna mendapatkan dirnensi optimal suatu sumur resapdft, T = waktu rencana(detik)
dengan parameter utama [uas atap yang di[ayani,
kanaktenistik htdrologi senta sifat tanah: dengen
A = debit atiran masuk sumur (m3/dt)
rnempenhatikan paranneten lainnya; Vaitu seLanrg h'ujan Qo= debit ketuar (m'/dt)
(Cry {og), tinggt rnuka af r tanah akar: sa[ing berpengari.lh N = Qo/H (rnrldt)
pada surnur d[ sekitan $Jntuk seLanjutnye cara ini dlsebut
Itr ,ultasi Sumuran 59
5B Drainasi Terapan

Kemudian formuta tersebut di atas dikembangkan Tabet 6.1 Nitai faktor geometrik untuk berbagai kasus

tagi untuk memberikan kemudahan anatisis secara


matematis. Kondisi F Referensi
H = Q/Fk [1 - e-Fkrtnra] (6.3)

keterangan: :tl
H = tinggi air datam sumur (m) i- r- Dachler
rn{$+ rl
t*i: + t)
F= faktor geometri (m), lihat tabte 6.1
Q = debit air masuk (m'/dt)
T - waktu atiran (detik) rre{r.*} Sunjoto
e8e b)
(1
k - koefisien permeabititas tanah (m tdt)
p= jari-jari sumuran (m) :

Untuk menghitung besar faktor geometric, setain tetah


dikembangkan oteh beberapa penetiti sejak 1930-an, m{fto * &u'} 5unjoto
maka tetah pul.a ditetiti oteh Sunjoto (1989) sehingga
berkembang untuk dianatisis secara matematis seperti
..aI
lair
.--i. i--+--."
,R.

\i* rr!t
,*l{S}+jffi {1989 c}

pada tabet 6.1 . alat


Sunjoto
3nS
.tlI

troi i I [rn*
.riI
989 c}
{1
r
r.rl
| ! IrY ffi- {Sita hanya
1n[3{r + ?ff} + {,frii=+ tJ ada satu
\i
surililr
pengamatan )

R
Sarnsioe
ii{
rr!
rlt
{1e31 }
tt*
;i.m Dachler
l,.t

-rIl::r ::l
rl*
4rrft
{1e36}
rllli Aravin dkk
ryltii t1e65)
60 Drainasi Terapan I tr , r inasi Sumuran 61

h. Drainasi Muka Tanah dengan Sumur Peresapan


Sumur resapan dapat direncanakan untuk suatu
areallahan dengan drainasi sumuran. Berdasarkan
Kondisi F Refer-ensi
data curah hujan debit akibat hujan dapat dianatisis.
Rencanakan dirnensi sumur resapdfl, sehingga dapat
dianatisis kapasitas satu surnur resapan perharinya.
Samsioe (19311
3rff Dachter (1 936l
Luas efektif sumur (A) merupakan luas alas/dasar surnur
Aravin dkk (1965 ditambah luas dinding sumul:. Berdasarkan data koefisien
permeabititas tanah (k) dapat ditentukan kecepatan
resapan (V), kapasitas sumur resapan dapat dianatfsis
dengan perkatian antara kecepatan
-r-- resapan per etmat/
\ -
Forcheimer (1930) hhri dengan luas efektif sumur. Hitung debit hujan
+F Dachter (1936) pada area berdasarkan data koefisien run of f , koefrsien
Aravin ( 1965)
penyebaran hujail, intensitas hujan dan tuas area. Jurntah
sumur resapan dapat ditentukan.

Hvonstev (1951} Pemanfaatan sumur peresapan untuk menaggulangi


5,5 fr Harza {1935} genangan akibat hujan dan banji6 sudah hampir
Taytor (1948} poputer dipergunakan" Pemanfaatan tersebut terutama
digunakan pada area jatan raya atau gang (jatan yang
tidak lebar). Sumur peresapan dengan jarak 10 sannpai 30
3nl meter dengan [etak ditata pada as jatan/gang, dengan
Dachler kedataman sekita r 2,00 sampai 3,00 dan dengan disrneter
m{*+
dm (1e36) 0,80 rneter sampai 1,40 meter.
Penutup sumur peresapan dari beton bertulang
yang rata dengan permukaan jatan, pada tengah-
tengahnya diletakkan konskruksi intet untuk masuk aliran
Sunjoto air genangan kedalam sumur peresapan. Penggunaan inlet
l,r arj'ffi {1 e8e b} pada konstruksi jatan raya terletak ber:dekatan dengan
saturan konstruksi jatan. Jika saluran direncanakan pada
as jaLan , maka konstruksi inlet ditetakkan diatas saluran
sejajar derrgan penutup jalan dari beton bertutang. Jika
as jalan rnerupakan nnedian, maka intet ditetakkan tegak
atau datar ditepi saturan.
62 Drainasi TeraPan I tr ,l irrasi Sumuran 63

Dimensi inLet ditentukan dari data curah huj dft, Koefisien permeabititas tanah :

jarak intet, lebar jatan, kemiringan arah tebar jatan dan k = 1,50 x 10-6 m/detik
kenniringna arah pan-iang jatan serta efisiensi intet.
Kecepatan resapan
Pemetiharan sumur peresapan dengan dapat cara
dapat dibuka dan ditutupnya sumLlr peresapan dengan V= k. i , dengan i = 1,00
baik. Karena [obang-lobang diantara kisi-kisi intet cukup maka
tebar (3,00 5,00 cm) dan sampah dan benda lainnya
V = 1,50 x 10'6 mldetik.
mudah untuk masuk, rnaka perawatan surnur ditakukan
dengan nninimal setahun seka['i sumur peresapan pertu Debit aliran I resapan :

dukuras/dibersihkan, q = A . V - 15,574 . ^t,50 x 10-6


Suatu area/kawasan perumah anlpemukiman seluar 50 \
= 38,8104 x "l
0-6 m3/detiik.
ha (500 000 m2) dengan kemiringan area A,O7 persen,
dihuni oteh 2000 KK. Lapisan tanah pada area tersebut = 38,8104 x 10-6 l(1/86400)
mempunyai koefisien permeabi[itas 1 ,50 x 10-6 meter/ J,J

detik Curah hujan satu hari = 4A mrn. Berapakah debit


Debit timpasan permukaan tanah adatah : Q = o B lt A
air yang mengaLir kei.uan dari area tersebut jika tanpa
sumur peresapan dan bagairnana dengan penggunaan
sumur peresapan. Ii = 1,00
Jika area/kawasan perumahan tersebut direncanakan Koefisien run off area pemukiman o - 0,80
dengan drainasi muka tanah, dengan sumur peresapan
Intensitas hujan (lt) area pemukiiman tanpa rnenganatisis
tentukan dimensi intet untuk setiap sumur peresapan, waktu konsentrasi, kareana area diaumsikan rata/datar
jika tebar tobang inLet (B) sama dengan panjang lobang rlapat didekatkan dengan data curah hujan perhari, jadi
intet (H) dan efisiensi intet (q) 60 persen. Tentukan lr = R = 40 mrn/etmal = 40 x 10-3 rnletmaL.
dimensi inl.et (Bi dan Hi). ^'.
Debit hujan A = cr B lt A = 0,80 .'t 40x10-3 " 500000
Sotusi :
16000 m3/etmal
Sumur resapan ditentukan diameter 1 ,20 meten dan Debit sumur resapan = 3,3532 m3/etma[.
kedataman rencana 10,00 meter, sehingga luas dasar
sumur + luas dinding sumur : .ladi sumur resapan sebanyak = 16000 : 3,3532 = 4772
[;uah untuk tanah seluas 500000 m2 atau 50 hektar.
A= y4 . N. D2 + fi. D. !-'l = 1/4 . Tc.1,202 +'[T1,?A "10
l-uas area 500 000 m2 jumtah sumur resapan 4777 buah,
= 1 , 1 30 4,5744 + 37 ,68 = 38,8104 !"tr''i3.
',ehingga satu sumur resapan mengatirkan air dari muka
64 Drainasi Terapan I tr , rrrrasi Sumuran 65

tanah setuas 500 00CI :4777 = 1A4,78 m?. cm, ffi€t'upakan dimensi minimal untuk inlet. Dirnensi
Debit hujan yang terjadi pada area sebesar 16000 m3/ irrtet dapat ditentukan 10,00 cm x 10,00 cm, diletakkan
etmal .
bersama tutup sumur peresapan dari beton bertulang.

Untuk satu sumur peresapan menerima debit aliran I . Bio Pori Sumur Peresapan Mini
sebesar 16000 : 47VV = 3352,89 m3/etma[ = 3352,89/86400 Bio pori adatah suatu metode praktis untuk
= 3,88 x 10's m3/detik rneresapkan air genangan kedatam tapisan tanah. A[at gati
(1 etmal = 74 iam = 74 x 60 x 60 = 86400 detik] bio pori setipe alat bor tangan untuk mengambil sampet
tanah secara manual untuk pengujian di laboratoriuffi,
Jadi debit intet : Qi = 3,88 x 10-5 m3/detik Kemiringan clengan diarneter 10 sarnpai 2A cm dan panjang tongkat
area 0,07 peren gqti 1,00 sampai 7,AA meter dapat menggati tanah dengan
lntet B = H ,r[]at gati bio pori pada kedalaman rencard, kemudian
tobang gatian diisi pasi r /kerikil/sampah organik. Dengan
Luas lobang desain Fs = B. H = H. H = H2
yarak gati sekitar 1,00 sampai 7,00 meter dengan tata
Ketiting lobang desain Ps = 28 + 2H = 2H + 2H = 4H susun bentuk kubus atau segitiga sama sisi, akan sangat
Radius hidrautik Rs = Fs/Ps = Hzl4H = 0,75 H llerguna untuk membantu meresapkan air kedatam
tapisan tanah, sehingga genangan secara pertahan akan
Formula Manning Vi = 1 /n Rs2/3 lltv t ertanggutangi.
Vi = (1 10,10X0 ,75 H;zn (0,0007Ytr2 ll . Contoh Gambar Drainasi Sumuran
= 100 . 0,3968 . 0,A2646 j42t3 Prasarana untuk menampung & meresapkan air (
= 1,05 Hzt3 meter/detik. ke datam tanah & permukaan tanah, berasal dari bidang
tanah (atap bangunan) & bukan air timbah
A=Fs.V
3,88 x 10-5 = H2 . 1,05 Hzt3

3,88 x 10-5 = 1,05 h{8/3

3
H8i = (3,88 x \/1,05 = 3,7A x1 0-s
10-s

Lobang intet H = (3 ,7A x 10-5)3/8 . 0 ,0?Z meter =7,7 cm


Dimensi intet Hi = H/rl = 7,71A,60 = 3,78 cm
B=H,Bi=Hi=3,78cm
Hasi[ anatisis tebar intet sarna dengan panjang intet = 3,78
66 Drainasi Terapan
l,i.li

BAGIAN VII
DRAINASE BAWA$T NNUKA TANAH

Drainasi bawah muka tanah atau drainasi bawah


1rr,r mukaan adal.ah drainasi berdasarkan infiltrasi air hujan
y,urg menggenang di muka tanah meresap metatui pori-
;roritanah pada lapisan tanah ke pipa-pipa drain. Kemudian
, rlch pipa-pipa drain yang sisi atas bertubang kecil-keci[,

,r rr dluLirkan ke
isumur peresapan atau saturan yang akan
r lrt e/uskan ati ran ai r ke sungai, danau atau [aut. Pipa-

1,rfa drain konvensiona[ biasanya terbuat dari tanah [iat,


tlrt)a beton dan terakhir digunakan pipa paraton. Pipa-pipa
Icr se but untuk saat ini dapat digantikan dengan bahan
, l, u i geoteksti [.

| . Faktor yang Dipenhitungkan

\luka air
\
N'lrrka tanah 1
B
-J*
I

t
\,'StrI CT

I'rpa drain
H
\ \ ** I

\ Ct I

)+-
thL rhL

Gambar 10. Drainasi Bawah Muka Tanah dengan Pipa Drain

Gambar 9. Diainasi Sumuran


l,r ,rrrrasi Bawah Muka Tanah 69
68 Drainasi Terapan

Voturne a{r tanatr (l} pada unit dengan tinggi H


sketsa gambar sistem drainase pipa resapan
(kedataman pipa drain dan jarak L (jarak pipa
drain) dan untuk sepanjang satul meter (tegak lurus
gambar):
l=0,80FpH
keterangan:
| = volume air datam tapisan tanah pada unit (m']
pipa resapan (Crafn)
F - [-. 1 = jarak pipa drain ([-) dikatikan 1,00 rneter
PiPadrain (m')
'!
" Daya Resap Tanah
tp = porositas tanah

Qt= p V '.o......""o!o'occ"ooo'
(7'1) H = Kedataman pipa drain (m)
keterangan : 3. Kapasitas Atiran untuk Jarak Drain Satu Meter :

p = porositas tanah Kapasitas atiran (q2), debit atiran pada panjang satu
\r kecepatan resapan (crn/etmat, m/etma[) meter pipa drain
qZ = l/Td (nn'/detik/ m ), . . . . . . . . . o . o . . c . c c e . . . (7.5)
V. Kapasitas Atiran
Jika jarak pipa drain 1,00 rneter maka anatisis vo[ume
Kapasitas aliran (q2] juga !'nerupakan kapasitas drain
pipa datann permeter panjang. l-ihat gambar t7"U di air pada unit adatah:
atas: Untuk setiap satuan tuas 1 mz dimana L - 1 meter (F =

50 L
1.1 m'), votume air tanah (1,) :
tan a = $-N/0r ,",acatcce .3.o.eoee...."(7,2)

lr= 0r80 p ....ooc..c.o..c...!.o.oc.o...c....... (7,6\


Dihasitkan sudut cr

Vt'aktu resapan air dari muka tanah sampai pipa drain


Untuk luas F - 1ffi2, kapasitas atiran (Qr,) adatah:
adatah : Qz, = l JTd = (0,80 p H)/(S/Vsin o) ...............(7.7\
Td = 5/VSin C[, .o...c.o...e o.eo'o.'oc.oo.oo.o!..ooe ...' (7" 3) Semakin besar nitai cr, Q menjadi semakin besar. H tetap dan

sedangkan :
L memendek, nitai u naik, gatian tanah tetap dan jumtah
pipa drain tetap.
S= H/sin u ataul Sin ct = H/5
H naik/memanjang L tetap, nitai o naik, gatian tanah
Jika kecepatan resapan v daLann nr/iarn, dan 5 datam bertambah dan jumtah pipa tetap tidak bertambah.
meter, rnaka satuan Td dalam jam"
70 Drainasi Terapan r rr ,rrrrasi tsawah Muka Tanah 71

n
&" Lengkung Somasi diper[ukan untuk meresapkan air dani
Wuaktu yang
Lengkung Smrmesi adatmh gerakan air dalam tanah rnuka tanah sanrpai pipa drain untuk F = 1 m x 1m dengan
dengan garis pada nbsts rmtrrupekan wai<tu {etnnat} dan kedatarmarn pipa drain t-l rneter dari r"nuka tanah, adatah
mrdinaL rrler"upakar: t{mggi ntn {h{, mm} atau vclurne air 11 (etrna[] .

{[iter, m3 atau nnm3]. Waktu setelah air dr pipa drain sampai nnuka ain
a. Garis Lengkung Smnrasr
genangan sarna dengan muka tandh, adatah Tz. \Maktul
saat air genangan sama dengan muka tanah sampai tanah
Garis l.engkung s*masi dengam &sumst bahwa :
kembati pada keadaan semu[a, adalah T, e

T. Tidak ada/terjadi num CIf f " Waktu genangan :

ti. Tanah mr-jla-r'i:u[a da[arr: keadaaan kentffig, T genangan = I * Tz ....o...oo.r....c.... (7.11)


h{uka tanah kering b. Penentuan Debit Maksimrlm
#* {fkondisi
arval Anatisis untuk F = 1m x 1m, kedataman pipa drain H
meter dan q1 = p v mm/etmal atau q1 = p v (m/etma[) 1
(m) . 1 (m) = p v m3/etmat. Waktu yang dipertukan oteh
air meresap dari muka tanah sampai pipa drain adatah
I etmat. Kemudian jika F ,-L (m) x 1 (m), waktu yang
dipertukan untuk meresapkan air dari muka tanah sampai
pipa drain adatah:
j-*l-_-T*-
Jll
I
Td=+ . . (7.12)
v sln cx,
Waktu (etrnal)

Gambar 11. Garis lengkung Sornasi Kapasitas atiran pada pipa drain untuk satu meter pipa
d rain
\-rr lrrr :
r

j (*t
)
T1 = l-l/v Qz: ,Td (etmat)
Kapasitas drain untuk sepanjang pipa drain (q3)
T=
tZ
th -{},80 pH} ,,.,, (7.9)
adalah:
Qz Qr = Q2. Panjang PiPa drain (m' / deti k)....... ...,.(7 .1 4\

-r13 A,80 pI{ [1 m3/etmal = 1l(74x60x60) m3 ldetik - (1 186400) m'/


- detikl .
Qz
7Z -['erapan
Dnainasi 73
i rr ,rrrr;lsl ffiawah Muka Tanah
?
qie

I uas basah drain:


Anatisis pemitiharr pipa drain d{takukan berdasarkan
formuta dengan penentuan timqgf muka air rencana pada pipa
I's = (2 u /360) 0,75 rc
drain. Kel.iting basah cirain:

Ps = (2 o l35}l n D , .....c.........oo '".'(7 '16)


-"-'---.-.--'.--\
----\-

Radius hidrotik drain :


\
I
/ \\ Rs = Fs/Ps ....r.c... .....{7 "17 \
1

{ \
Debit akibat hujan dan air meresap didalam [apisan tanah
r,paka pada saturan drainasi bawah rnuka tanah kapasitas draim
(q3) atiran akan diterulskan oteh pipa dnain, sehingga :

Q,=Fsv
keterangan:
0 = Pusat Lingl<aran
Q, = kapasitas drain (m'/detik)
hf = tingg{ fl-nuka air
Fs = luas basah drain (m']
D= diameter pipa drain
v = kecepatan aliran pada pipa drain (m/dt)
0B = 0B' = jari-jarf tingkaran drain
Kecepatan aliran jika dianatisis dengan formuta Manning:
CA = 0,50 D - H 0,50 D - ffi,XXX D
v - :/;. Rz/3 . t1/z
Sudut ry = sudut AoB = SumLiT AffiB',
keterangan :
J{ka t{mgg'[ muka air rencffirt& (l."f ] pada ptpa dnain Lebit^r
ffi,50 m
v = kecepatan aliran

a mAB : AB = = {Om' - (0,5 D n -: koefisien kekasaran dinding pipa dnain, ditentukan


ffigz3o,s = {(0,5 D}, H3zjCI,s
0,010
cos cr = CIA I CIB = {(0,5fr m _ ffi}/0,50 m} -/\V
Rs = radius hidnotik pipa
cx, = ot'c cos X, hitung ni[ai 2 u
I = kenniringan pf pa draf n arah memanjang
cr, = sudut AOB = sudut A0B'
lrna[isis akan menghasf Ikan [ = ..i? D2/3
2u = sudut B0B'
.iadt q3 = Fs v = 02 . D2r3 = X D8/3
DB/3= CI3/X, D = (Qr/Xlrte rnetei'.
74 Drainasi Terapan i)r ,linas.i Eawah Murka Tanah 75
.

Area CIpen spoce cufl<up datar Cirencanakan dengan "l cnr = 1*'z meter dan 1 detik = 113600 jam =2,7& x '! 0-4

drainasi bawah muKa tanah" J anft

Kedalaman pipa drain 'l ,00 meten dan jarak pipa drain Jadi V = {3x1&-s} : (2,78 x 10-4} = 'l ,079 x 10-1 nneterljarm
2,00 nneter sedangkan panjang pipa drain b00 meter :- 0,1CI79 rneter/ jam
dengan kemirtngan pipa dra{n 0,50 persen.
Vsin cx = (0,1 AVq) (0 ,7ATU = 0,07631 meter/jarn
Lapisan tanah dengan data hasf Iuj{ taboratorium, kadarair
Tanah dengan g*r = 1A %, yb = 'l ,30 ton/nn', Gs =2,8C ,
'$
CI persen berat volume 1,30 ton/rn3 benat jenfs Z,B0 dan

keceparan resapan tanah 3 x tr0"3 ern/detik. Dimensitah berat votorne tanah yb = Gs (1 + w)/(1 + e), jadi ,3S "tr
=
p{pe dra{n jika tinggi muke afr rencana pada pfpa drafn 2,80(! + 0,10)l(1 + e)"
sepertfga diameter, dan kecepatan aliran rnenggunakan t+e=3,08 113A=Z,3Vdane=
'!
,30(1 +e) =3,08,jadi
formuLa Manning" V,37 - 1= 1,37.
sketsa gambar sistem drainase pipa resapan
Porositas : p = e/('l + e) ='1,37 / t1 + 1,371, - 0,578
Waktu atiran air dari muka tanah sarnpai pipa dnain :

= 1r00 Td = S/Vsinu, 1 ,4147/4,07631 = 18,533 jam


Volurne ain da[arn lapisan tanah pada unit : I = 0,80 n p.
H dengan F = L.1 m2
pipa resapan (drain)
l= 0,80 . dZ. 1).0,578 " 1,00 - 0,925A m3
ANALrsrs KAPASITAS DRAIN (q3) Kapasitas Atiran (q2) = I lTd - 0 ,9750 /18,533 = 0,050 m3/
:

jam lrn'
Kedatan'lan pipa drain H = X ,00 meter
Kapasitas drain (q3) = q2. panjang drain = 0,050. 500 =
inrak ptpa drain L = 2,00 meter, jadi 0,5CI L'- 0,5S " 2,C0 75 m3ljam
= x,ilO rneter
= 25/3600 = 6,94 x 10-3 m3/detik.
Fanjang 5 = {(0,50 L}' + ${3}}0,s0 = {'! ,002 + 'l ,CI02}0,s0 =
2,000,50 = 1,4147 meter

Sudut cr = arc tangen tr-{/0,5 L = arc tangen '! ,00/1,00 =


arc tangen 1,00 = 45o
Sin u = sin 45o = 0,747tr
Kecepatan resapan V = 3 x'! *-3 ci'Tt/det{k = 3 x 1 ffi-s rneter/
detik
76 Drainasi Terapan !rr,rirras{ Bawah rMuka Tanah 77

FonsnuLa Manning V - 1/m Rs2/3 " !1/2

= 1f 0,01CI " (0,1847 Dlztr . 0,500'5

0,50D
= 100 . 0,3241 . 0,7071 D?t3

= 2,7917 D2/3 meter/detik


OA=0.5D 0.33 D Kapasitas drain = Luas basah saluran x kecepatan al.tran,
- 0.17 D
q3 = Fs " V, jadf 6,93 x 10 3 = 0,775q Dz " 7-,7q17 D2/3
H=0.33 D
6,93 x 10-3 = 0,5177 DBr3

/Du,* = 6,93 x 1CI-3 / CI,s lTZ = 0,01 3386 m x 0,014 meter


CA=0,50 D H =0,50 D- 0,33, D -0,17D D =0,0 143ts ' 0,201 7 meter = 0,20 rneter
AB = {(0,50 D)' - (OA)2}0,5 H =0,33 D = 0,33.0,20 = CI,066 r"rleten = 4,067 meter.
= {(0 ,75 Dz - {0,17 D)z3o,s "". Dtameter pipa drain = 20 cm: dan tinggi nnuka air pada
* (CI,25 D2 - 0,C289 D2)0,5 pipa drain = &,Tfr cm.

= t0,7211 D2)0,5 = 0,4702 meter LJntuk kondist diatas, Sfka cunah hujan R = 50 mm/jarn
kemudian diamalfsis drain dapat rnenaggulangi genangaffi
Cos cr = 0A10,50 D = 0,17 D/A,50, D = 0,34
dengan segera atau secara pertahan-tahdff, maka dengaffi
cx, = arc. Cos 0,34 = 7A,173" data kapasitas drain (q3) datann satuan rn/jarn, hitung
q31 = E3/F dengan F - L " '! m2" Jika q3X tebih besar atat"s
?cx, = ?xV0,173 =140,7-46o
sarna dengan eurah huj&ffi, genangen dapat ditanggu[angi
Luas basah saluran cfengan segtrra, jika sebaltkmye gemengan ditarlggutangt
Fs = ?-c,f360. 0,25. trr. D2 - 0A. AE Cemgaffi waktu per"Lahan-|"ahan*

= (140,?461360) " 0,25 ft02- t0,17 D:0,47A?D)


't = 12.Sffi mi iamt
- 0,3058 D2 - 0 ,A799 D2 - ffi ,V259 D2
Curah hujan"r R = Sffi mnft/jarm = S,05 sir/jam
Ketiting basah saluran
Curah hujan R [ebif"r kmef L danf q3{, sehingga genangan
Ps = 2o-1360 . TE. D = (140,746/360) " N " D = tr,7233 dapat ditangguLanrgf dengar: batk da[arn waktu meresapnya
R.adius hidrotik saluran a{r darf rmuka tamah s&n'}pe.i p$pa dra{n ditasmbah waktu
menga[rrmye eir d{datam p{pe dra{m dart huLu s&mpat ke
Rs = Fs/Ps = C,2259 D7f '! ,2233 D = C,1847 D
hi['i9""
78 Drainasi Terapan

Gannbar Drainasi Bawah fuluka Thnah ii'

BAGIAN VIIE
DRAINASE GAtsUNGAN

Gambar 12. Gambar Drainasi Bawah Muka Tanah


l. Pengertian Drainasi Gabrrngan
Drainast gabungan rnerupakan dnainast yamq
rfienggunakan secara bersarnaai'I drainasi nnurka tar"laht
{s/rfic* drainnge} dan dra{nasf bawah muka tanah
(sub swrf ace drainage j.
Pen#rapan Drainasi Gahurlgaru
a. Dasar Anatisis
i " Menggunakan faktor-faktor pada sub surf ace
drainage dan surf ae e drainage.
ii. Frinsf p anatisis didasarkan pada kemamlpuarl
drainasi pada sub swrf oce drainage tebih dahutu,
baru kemudian menggLlnakan kemampuan untuk
surf ace drainage.
b. Tahapan Analisis
i. Tentukan sistem (tata tetak dan dimensi) sub
surf oce drainage "

ii. Hitung kapasitas drain sub surf ace drainage.


iii. Hitung beban aliran akibat hujan pada periode
utang hujan yang telah sesuai dengan ketentuan.
iv. Tentukan nitai koefisien run off (cr) berdasarkan
poin b dan poin c.
v. Kontrol syarat kecepatan atf ran yang disyaratkan
untuk su rf ace drainage.
- ----,
r

80 Drainasi Terapan l)r ainasi Gabungan 81

IR
lp (*u)
ii****l-*1"."*T--.
iill:
tY+yy

/ o,Bo lp

Q*

T2 -4-
4

T1 I
{

W p/ fqx] o 1= (0-q)/ B n.............r..o...o....,.............o....(8.4)


u7= (F<p) lB = A$ .......r....o.........o.... (8,5)
lR = Q + qp ..........oo.....r.... (8.'l ) Untuk analisis, dipergunakan koefisien run off kedua
{cr2)
Q = lR - Qp ....oi!...r...roor...c (8,2)
iadi: Koefisien run off dipilih untuk pada keadaan arnan, yaitu
pada keadaan lapisan tanah jenuh air; pada saat pipa
o = q llR r......o...o.o...i. {8"3) drain sub surfoce droinage mutai berfungsi. Jika koefis'ien
keterangan: {"un off ditentukan saat air baru meresap ke dalam lapisan
tanah, menuju pipa drain, maka nitai koefisien run off
IR = curah hujan
akan kecil.
Q = debit atiran {'un aff Nitai kapasitas drain (qr) pada sub surface drainage,
qp = kapasitas aliran pipa dnain. merLrpakan hasil perbandingan dari volume (1, rn') dan
Td (etrma[], maka dapat dihasitkan nitai qp (satuan tinggi
Setain secara analitis tersebut diatas untuk menentukan
resapan, mletma[)"
koefisien run aff (o) iuga dapat ditentukan berdasarkan
grafik berikut : Ez = I/Td (m'/etnnat/ m') ,.,...r..co...,.....co.!co (8.6)
&? Drainasi Terapan

t.,-:'.'
QF = [/{nTd} {mletmatlm'}
MAGilAru f,X
keterangan :
ffiffi&ilffi&ffiffi ffiffiwse#ffi
F=L" t (m'}
Berdasankan analfsis di atas rnaka nitai koefisien run off
ada[ah : Dnaf nasi Penyehatan Li rrgkL!ngan

Penyehatan Lingkungan yang dimaksud adalah


fR-qp upaya pernberantasan nyarnuk, harus dilakukan pemutusan
f-f -
qp si(tus kehidupan nyamuk di air.

{.,}ntuk sub surface drainage, dinrensi saturan pipa drain


c$apatdtdimenst berdasarkan Q: = Q2. panjang pipa. untuk
surface droinags {drainasi muka tanah} dimensf saluran
dapat ditentukan dari :
O.^ = u,"B.It.A rr....o..r....o?.o...a......co....oc.o.oo. (8.9 )
-K'

dtmensi saluran dengan anatisis : ===---- ****'


K eP o m Pon g
= Fs v ....i..ec..........r...........oo.....o.o.'.ooa.c..o..' (8'10)
Q*
Gambar 13. Siktus kehidupan nyamuk
Luas tampang saluran:
Pengeringan terhadap genangan air dimaksudkan
Fs = Q*lv (8.1 1 ) untuk nnernutulskan siklus genangan air, sehingga kehidupan
nyamuk dihentikan. D{sarnp{ng upaya pemberantasan dengan
insektisida dar"l [arvasida.
Cara ntengeningkan air genangan ditakukan dengan
surf ace dratnage atau jika tidak rnemungkinkan, dilakukan
dengan sub swrface drainage" Siklus kehidupan nyamuk
antara 7 (tujuh) hari sampai 10 (seputuh) hari.
Sistem drainasi untuk rnemberantas nyamuk
ditakukan dengan dua cara :
l)rainasi Khusus
84 Dr"ainasi TeraPan 85

area tersebut sebesar 57,7A mm /1am, dpdkah tapisan


pengeringan = lama hujan + 10 hari" Jika lama hujan tanah dapat menanggutangi genangan.
5 hari, maka lama pengeringan 5 + 10 = 15 hani . Sotusi : Data tanah : v = 400 rnm/etmat, e - 1,00; R =

Jika curah hujan 367 mm, maka curah hujan perhari 57,74 mmljarn. Po rositas tanah p = 1/{1 + e) = 1/ (1 +

adalah: 365 : 15 = ?4 mm/etmat yang juga disebut


sebagai pengeringan Perhari. Kecepatan resapan v = 400 mm/etmal = 0,400 174 =
2- Jenis nyamuk yang bertetur pada waktu hujan dan 0,0167 m/jam
tidak huian. Daya resaptanah: q1 = p. v=0,5.0,A167 =0,00835 ml
j arn
Lanra pengeringan = 10 hari c

Jika [anna hujan 5 hari, curah hujan 362 mm, maka Curah hujan R - 52,70 mm/jam = 0,05270 m/jam
pengeringan/hari adatah: Daya resap tanah q1 = 0,00835 mljam lebih kecit dari
365 : 10 = 36,20 mmletmat. curah hujan R = 0,05770 mljarn, sehingga tapisan tanah
ttdak mampu segera rneresapkan air kedatam tandh,
Jika larna hujan tebih dari 10 hari, misatkan Z0 hari genangan akan terjadi datam waktu yang [ama. Genangan
dengan curah hujan 1053 mm, maka pengeringan/hari akan tertanggulangi dengan baik jika daya resap tanah
adatah: [(t0l7A]/101 1CI53 52,65 mmletmat. tebih besar atau hampir sama dengan curah hujan.
Drainasi penyehatan tingkungan, jika dianatisis Suatu area dengan lapisan tanah rnempunyai data
berdasarkan beberapa data curah hujao, ditentukan nitai porositas tanah A,40 dan keceparan resapan tanah 0,50
tertinggi dari hasil anatisis. Drainasi bawah muka tanah cm/jarn. Hujan terjad'i setama empat hari dengan R1 =
dengan tanpa pipa drain harus dianatisis berdasarkan 65 mm/etmal terjadi genangan dan hujan setama lima
daya resap tandh, jika daya resap tanah tebih besar dari hari dengan R2 = 4A mrn/etrnat tidak terjadi genangan.
curah hujan maka genangan dapat segera tertanggutangi. Tentukan lama genangan terjadiO
"i!ka rnenggunakan pipa drain, hdrus direncanakan dapat
rfiengatirkan air dengan kapasitas aliran atau kapasitas Sclusi : Data tanah p = A, ldann v - 0,50 crn/jant
drain dari perencanaan. Jadi kapasitas aliran (q2) atau Daya resap tanah q1 = p. v = 0,40.0,50 = 0,20 cm/
kapasitas drain (q3) dari drainasi bawah muka tanah jam.
harus tebih besar dari curah hujdff, supaya genangan
q1 = A,2A cm/jam = (0,20 /10)l(1 lV4) = 48 mm/etrnat.
rnuka tanah dapat ditanggulangi.
Hujan selama 4 hari R2 = 76A rnm terjadi genangan.
Suatu area terbuka dengan tapisan tanah
rnempunyai data kecepatan resapan 400 mm/etmal, Daya resap tanah dalam 4 hari = 4 x 48 n'lm/etmat
angka pori tanah {e) 1,00 Jika curah hujan tertinggi di
86 Drainasi Terapan [)rainasi Khusus 87

Lama genangan = {{26C (48 x 4}} /4& = 1 ,42 etmal Fasir urug koefisien rembesan k = 2.10a mmldetik
(hari ).
Fupuk : pasir urug = 1 : 4, koefisien rernbesan k =
Perencanan area terbuka dengan menata tapisan tanah 0,025 mm/detik.
dengan koefisien permeabilitas tertentu, sehingga
Pupuk : pasir urug = 1 : 2, koefisien rembesan k =
tama genangan tidak tebih dari waktu siktus kehidupan
0,053 mm /detik.
nyamuk"
Koefisien rembesan ideal untuk [apangan sepak bota =
2. Drainasi [-apangan Otah Raga
0,03 mm /detik.
Lapangan otah raga yang dimaKsudkan aciatah
Stadion Otah Raga, umumnya untuk otah raga Sepak
Bota dan Attetik,
0,08 special mixture:
+
pe
Drainasi tapangan otah raga di rencanakan
berdasarkan infiltrasi atau resapan air hujan pada 0,05 kerikil D 3 rnm - 10 mm
lapisan tanah, tidak run aff pada muka tanah. Drainasi
lapangan otah raga dianatisis berdasarkan drainasi 0,20 kerikil D 10 rnrn - 30 mm
bawah muka tanah (sub surface drainasi). Tidak boteh
terjadi genangan dan tidak boteh tererosi. Kemiringan
lapangan harus tebih kecit atau sama dengan 0,007. Rumput
di lapangan sepak bota harus tumbuh dan terpetihara dengan Gambar 15. Potongan [-apisan Tanah Drainasi Jatur Attetik.
baik" Jalur attetik pada sisi atas setebat 8 cm speciot
Batas antara ketiLing tapangan sepak bota dengan rnixture yang terdini dari pecahan genting dengan diameter
lapangan jatur atletik harus ada collector drain. sekitar 5 mm, pasir urug dan kapur. Lapisan kedua setebat B
cm berupa ijuk, dan Lapisan ketiga setebat 5 cm kerikit dengan
?o;: Lcyrr Fupuk : pasir trrus * t :1 diameter 3 mm sampai 1CI mm" l-apisan paling bawah setebat
Pa*ir Linrg mengandung lempung
20 crn berupa kerikit diameter '10 mm sampai 30 mm.

0.t15 Pax[r lvfurni tidak rnenga ndrmg lernpu$ti. Speciat mixture terdiri dari :
La
{},tJS Kerikit D 3 rnm * L(l mm a. Pecahan genting hatus diameter tebih kecit atau sama
dengan 5 mm, agar drainasi menjadi baik.
(},20 Kerakal D 10 mrn * ]0 mrn
b. Pasir urug merupakan kombinasi 50 persen pas ir, 75 persen
--__
tanau dan 25 persen lempung.
Fipu drain g*oteksti! drain

Gambar 14. Potongan lapisan tanah untuk drainasi lapangan otah c. Kapur sebagai bahan pengikat dari campuran dan [empung
raga. a$<an tetap stabil jika kenyang air.
I)rainas'i Khusus 89
&E Snainasi TeraPan

futrasing-nrasing dengan saturan tersier menuj u saluran


perkembangan teknotogi saat ini sudah tidak tag)
sekunder berujung di saturan primer diatirkan [<e sumur
menggunakan pecaharr genting untuk tapisan perlTl.tkaan ialur peresapan
attetik. yaitu dengan menggunakan tapisan khusus sejenis
3. Dnainasi Jalan Raya
karpet berpori dengan permukaan kasai'.
Collrcl r:r' dr* irl Drainasi jatan raya dibedakan untuk perkotaan
dan luar perkotaan. l.Jmumnya di perkotaan dan [uar
Jrllrrr rrffe:f ifr perkotaan , d rainasi j atan raya setatu mern pergu nakan
\
drainasi muka tanah {surf ace drainage}. Di perkotaan
\
'\,,

\\
saturan pnuka tanah selatu ditutup sebagai bahu jatan atau
\
tnotoar. Wataupun juga sebagaimana di tuar penkotaan,
\I
t
I
ada j uga satu ran drainasi muka tanah tidak ditutup,
tenbuka tebar, dengan sisi atas saturan rata dengan muka
jatan, sehingga air dapat rnasuk saturan dengan bebas"
&" Drainasi Muka Tanah
Drainasi jatan raya di perkotaaft, e tevasi sisi atas
*-- saluran setatu tebf h tinggi dari sf si atas muka jalan" Air
rmasuk ke saluran melalui intet. !nlet yang ada dapat
Lap:rrngan sefak bnla i = {J,L}{J?
Jalur Atletik berupa intet tegak ataupun inlet horf sontat"
4_

! ry- callrr:rr:r drnjtt dittrrtt:tt'r J# ctti i


t. Tata l-etak Saturan
L"lntuk jatan raya yang {.urus, kerr"lungkinam fletak
Gambar 16. Drainasi stadion otah Raga salurran pada sisf ktrt dan sisi kanan 3a[mn" Lir:tuk
Stadion ol,ah raga untuk lapangan olah raga ja[an raya yang [ebar di nnana se[atn terdapat
dan jatur attetik unnumnya diketitingi tembolq pernbatas tnmtoan atau bahujalan, juga terdapat Bery"]batas dt
dengan luar stadion" Dituar stadion terdapat area tengah tengah jatan sebagai pemtsah juga antana
prrtiin dan kelengkapan [ainnya, sehingga tendapat area dua jatur jatan. Fembatas di tengah ini disebut
terbuka untuk parkir, jalan masuk stadioft, area tenbuka sebagai median.
dan pertannandfi, yang didrainasi dengan drainasi rnuka jalan ke arah l.ebar miring ke anah tepi, nnaka
-,lika
tanah. Saturan terbuka atau tertutup akan rnel.engkapi saturan akan terdapat pada sisi tepi jatan atau pada
area tersebut. bahu jatan, sedangkan jika kemiringan arah Lebar
Didalarn stadion dengan drainasi bawah nnuka jalan ke arah rnedian jalan, maka saluran akan
tanah dan dituar stadion dengan dnainasi muka taneh. terdapat pada median jalan tensebut.
Drainasi Khusus
90 Drainasi TeraPan' 91
(
\
Jika jatan tidak turus, menikung, maka kemiring\n In lct tegi: k
jatan satu arah, tidak dua arah seperti jatan yang
lurus. Kemiringan satu arah pada jalan menikung ini
menyebabkan saturan hanya pada satu sisi jatan,
yaitu sisi yang rendah. Untuk menyalurkan air
dari saturan ini pada jarak tertentu, direncanakan
adanya pipa roit (gorong-gorong) yang diposisikan
di bawah badan jatan untuk mengalirkan air dari
saturan.

Gambar 18. Potongan tegak intet tegak drainasi jatan raya

Inlet da ta r

Gambar 19. Potongan tegak intet datar drainasi jatan raya


Fada umumnya untuk drainasi jatan raya didatam
kota, untuk mengatirkan air dari jatan raya akibat
hujan, ke datam saturan dipergunakan intet" lntet
'Xanah sulii *ir*s;tFi
d\ tegak umumnya berbentuk empat persegi panjang
dan intet datar berbentuk empat persegi panjaog,
ry5;J -
, bujur sangkar atau tingkaran. lntet hasit produksi
pabrik umumnya mempunyai nilai efisiensi" Pada
Gambar 17. Tampang metintang jatan raya lurus memanjang
pendimensian inlet, t€rtebih dahutu dianatisis tuas
lobang berdasarkan debit intet rencana. Dari luas
92 Drainasi Terapan Drainasi Khusus 93

l.obang tersebut akan didapatkan luas intet yang !'nerupakan parameter penentu untuk menentukan tuas
retatif setatu tebih luas dari [uas tobang. Luas area (Ai) yang akan didrain oteh intet.
[obang besar sama dengan jumtah tuas lobang kecil
dari inl.et, luas menjadi tebih besar dari luas tobang
karena adanya tebat kisi-kisi intet, sehingga luas
intet yang ada rnerupakan luas [obang ditambah
i--L, --+-L2 --+
dengan luas tebat kisi-kisi intet. Jarak antar daq
-f
intet biasanya direncanakan sekitar 10 meter
sampai 30 meter, pada keadaan khusus jarak intet I

tebih dari 100 meter dengan dimensi inlet cukup Li


Iuas. i

I I
I

! +
Gambar 21 . Denah area drainasi untuk intet

L,= setengah lebar jatan, L, = Jarak lntet

"' B=
1

Pipa riol
Payement jalan raya, Koefisien run off inlet
n, - 0,90 (tabet)
r{itung waktu konsentrasi intet :

Gambar 20. Drainasi pada jatan raya menikung tC = tO + td ...o..r.o.!...c....r........e...o..rrcco.oor.ooc..."..too.o (9. 1)

= (to + td) detik = {(to + td)/3600} jam


II. Dimensi lnLet
intet mempergunakan formula
AnaLisis dimensi
Hitung intensitas hujan ,ntrt intet :

untuk menentukan kapasitas debit h uj an Itf = [R (m m/jam tl {24)} {{,74/tc(jam)}'' ....,......"...(9.2)


untuk drainasi muka tanah. Kearah metintang =X mm/jam - X.'10-3 ml jam
dengan lebar jatan dan kemiringannya. Saturan
direncanakan dikiri kanan jalan atau ditengah Debit akibat hujan untuk intet :

(as) jalan, tetapi untuk arah memanjang jarakinLet". Q f = o," P,. tti (nn/jarn) . Ai(m') ..,.... r.....o.i.,,c.c.,(9,3)
= Y nnr/jdrn = {Y/3600} m3 /detik
94 Drainasi Terapan
Drainasi Khusus 95
Debit akibat hujan harus diatinkan melalui inlet, sehingga
debit hujan akan menjadi debit intet untuk menganal,isis keterangan:
tuas inlet. Sebetum menganatisis luas inlet terLebih dahutu
A = debit inlet
dianalisis luas lobang :
Fi = luas inlet = Bi x Hi
Untuk penentuan dirnensi intet dapat dilakukan dengan
dua cara yaitu , n - ef sien inlet, 0,70-0,90
a
1 " Anatisis berdasarkan luas lobang inlet (Fs]
'V'i
..... i... c.... o... '... o.. o o. r. (9 .4 i Perhatikan gambar inlet.
Qi = FS . o.. o. o. o. o.. o. o. o o. oo

+
r**' ---*** t?
m -"-'-**---*""i
-.." . "",--" - ".",1
keterangan : I
i
**-*-*i**-***1 t
i
i it !
1 I
EI

ar = debit intet I FI i
r ll t
I
I
i
ti
*..""--.,--", -..,a*,..,"*..-.."-.."1

lt
5
t
i
r
I
ti t

Fs =Luastobang=BxH
st
H ****r*"*j 1i

ll
:
i
t

,]
I
I
:iil I
,
I
I :

Vi : = kecepatan atiran intet ditentukan


t t? Itt
*--**.--*=L*-=**i i &"+
I
I ii
ii
i tt
t
: i! I
i
dengan formula Manning atau Chezy. ai
I
!
I i1
r *.'-..*-..*'*-,,-"*-"*'i t
i
A1
i1 i
ti
il ir I
t

Tentukan luas lobang intet (Fs) berdasarkan rumus tI I


i
f"*-*--; "**'**'+-****i
," .t
!
l
t
,J I
ii
(9.4), Fsi = Qi/Vi, kemudian hitung lebar lobang
ii \
I{ ii i

ii ii !
I

*****j
.$r!].].G|+-u$6L,".4,il

(B) dan panjang tobang (H). Lebar intet (Bi) dan l-***
panjang inl,et (Hi) dapat ditentukan dengan : Bi = :-
Bln dan Hi = H/n dengan n adatah efisiensi innet l-uas intet : Fi = Bi . Hi c.r........o...oo.0.....(9.6)
7. Anatisis berdasarkan luas inl.et (fii Ketiting basah inlet : Pi = 2Bi + 211i..................(9.71
Menentukan nitai kecepatan aliran intet Vi jika Radius hidrotik inlet : Rsi = Fi/Pi ..............,.....(9,8)
berdasarkan tabe[ kemiringan (i) vs kecepatan rata-
rata atiran (V), adatah sesuai dengan kemiringan Rumus (9.5) ...,....... Qi = Fi . Vi,
saluran arah memanjang. SeteLah [uas tobang (fs) maka Fi = Qi /Vi . Sedangkan Fi = Bi x Hi
didapatkan berdasarkan rumus {9"4) debit inlet (at) maka Bi dan Hi dapat ditentukan.
dibagi kecepatan atitan intet (Vi), luas intet (Fi) dapat
dihitung : Kecepatan aliran inlet (Vi) dapat dianatisisberdasarkan
formula lvlanning dan Che4y, berdasarkanRadius Hidrolik
At=Fi.Vi (9.5)
inlet (Rs) dan kemiringan saluran (l).
aaaaoaaaaaaoaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaoa"""""Q'O

Fi = Fs /r1 (9.6)
Drainasi Khusus 97
96 Drainasi Terapan
Kemiringan saluraR A,5%,tihat tabte i /y,v salurts]l =
3. Perencanaan lntet Vi = 0,40 meter/detik, ffiaka tdi = Lilvi = 30,00 10,40
Area jatan raya didatam kota dengan lebar 7 = 75 cietik"
x 1 5 meter dan panjang unit rencana 2 km. Jadi waktu konsentrasi inl.et tcf = toi + tdi = 16,67 +
lntet direncanakan dengan jarak 30 meter. Jlka 13600 0,0255 jarn.
V5 = 91 ,67
kemiringan kearah tebar jatan 3 persen dan kearah
Menentukan intensitas hujan inLet (lti)
memajang jatan 0,05 persen dan curah hujan
mm /1am, tentukan dimensi intet jika lebar lobang It = (R/ 74\(24 / tc\2t3= (50 I 24\(74 / 0,A75512rr
inLet (B) sama dengan panjang lobang intet (H) dan
= (2,0833) (941 ,1765;zrr
ef seiensi intet 60 Persen.
= 2,0833 (96 ,7584) = 700,5351 mm/jam
= 200,2581 x 10'3 mtjam
Menentukan Luas area (Ai)
E
*"&*
{ Ai = L1 . Li = 13,00 . 30,00 = 45A mz
t
I
I
I

f
Menentukan koefisien run off
L- 30 u
t Jalan dengan perkerasan riqid pavement atau
I
I
{
t
flexible pavement, tihat tabet
+ f koefisien run off : ui =,90
Menentukan koefisien penyebaran hujan
ANALISIS DEBIT INLET (qt)
l
:
Luas area intet Ai = 450 m2 < 4 kmr, tabet Bi = '! .
Saturan tertetak pada sisi kiri dan kanan jatan,
I
t-
!:

I
Debit hujan inLet
sehingga anatisis luas intet berdasarkan lebar sisi
I

kiri (11 ) atau lebar sisi kanan (LZ) jatan dengan ar = cx,l B! lt Ai = 0,90 . 1.200,258 1 x 10-3 , 45A
jarak inlet = 81 , 1A45 m3 /jam = 81 , 1CI45l3600
Luas intet Ai = t1 x Li = 15,00 . 30,00 = 45A m2 = A,AZV\3 m3 /detik.
Menentukan waktu konsentrasi intet (tci)
Kemiringan lebar jatan 3 %, tihat tabet ilv, V1 =
0,90 meter/detik, maka toi = L1 /Y1
toi = 15,0010,90 = 16,67 detik'
Drainasi Terapan Drainasi Khusus 99
9B

ANALISIS DIMENSI INLET maka,

*r i*- B***{ l-li = H/n = 0 ,1761 /A,6A

I
= A,2102 meter - 0 ,ZZ meter
I B=H , maka Bi = Hi = 0,72 meter.
H
I
I
Dimensi minimat lnlet 72 cm x 22 cm dengan jarak
I

t
antara inlet 30 meter.
_i_
b. Drainasi Bawah Muka Tanah
Drainasi bawah muka tanah dari jalan raya
adatah drainasi dibawah tapisan perkerasan /
povement Dibawah tapisan perkerasan dihamparkan
tapisan pasir dengan ketebalan rencana (5 20 cm)
Lebar Lobang = paniamg [obaffiB, m = [-{
dengan tujuan untuk dapat megalirkan air jika muka
Luas Lobag Fs = m. F"{ = h{ " fi-'fi = L"{2 air tanah atau muka air akibat genangan terjadi pada
Keliting basah tobang Fs = 7 m+ 2 h'fl =}Fi +2h{=4H konstruksi jatan raya. Untuk perkerasan dari aspat
tapisan pasir dihamparkan diatas sub base coarse
R.adius hirmlik Rs = Fs/Fs = ffi?/4fr = O,Z5 H sedangkan untuk perkerasan dari beton lapisan pasir
Formuta Manning dihamparkan diatas subgrade.

V= 1 /n RS2/3 lltz 4. Drainasi Jalan Kereta Api


= t1 10,010)(4H1ztr (0,0S%trtrz Ja[an kereta api atau jatan rel merupakan
prasarana tranfortasi darat menggunakan rel sebagai
= 100 . ?-,52 " 0,?24 ' $'{?/3 [intasan. Jalan rel merupakan alat tranfortasi sejak lama
= 5,645 112/3 meten/dettk dan pada awatnya dengan dimensi dan jarak antara rel
berukuran kecil sarnpa'i saat ini berukuran standar untuk
Ar Fs.V
kereta api dengan kecepatan maksimat dibawah 150 km/
Nraka CI,02253 m3/detik jam. Perkembangan dari jatan kereta api sudah mencapai
= H2 . 5,645 112t3 meter/detik kecepatan tebih dari 300 km/jam dengan rel khsusus
dirancang dan bentuk gerbong kereta api yang relevan.
0,02253 m3/detik = 5,645 H8/3
Sepasang jatan rel ditopang oleh batok kayu tebal
H8/3 = A,A2753i 5,645 = 0,004
15 crn [ebar 30 cm, baja ketebatan minirnal 1,00 cm
H = 0,0043i8 = 0,'! 761 rneter atau beton bentuk tampang trapesium sisi atas sekitar
100 Drainasi TeraPan
Drainasi Khusus 101
20 cm sisi bawah sekitar 30 cm dan tebal sekitar 7A cm
merupakan dasar berpijak dari beban pada sepasang rel Shoutder merupakan area untuk pesawat udara
ol.eh beban gerbong kereta api. Balok kayu lba1a/beton yang mengalami kesutitan saat mendarat atau mengudara.
ditetakkan diatas lapisan batu pecah/kerikit diameter 5 Lebarshou[der tebih besar dari run woy. Pada area
sampai 8 cm dengan ketebalan rencana sekitar 30 cm. shoutder yang umumnya terdiri dari dua kemiringan,
Dibawah batu pecah lkerikit, sirtu ( 1 semen : 10 pasir) pada pertemuan perbedaan kemiringan tersebut pada
merupakan tanah dasar (subgrade) dengan keteb alar{ jarak tertentu direncanakan in[et, sesuai dengan analisis
minimal 60 cm. perencanaan saluran drainasi muka tanah.
ffim*&&ffi *ffiffi bantalan rel 15 cm a. Drainasi Muka Tanah
batu pecah 30 cm Run way dengan perkerasan aspal atau beton
tanah dasar sirtu 60 cm dan jika shoulder merupakan area tanah yang sutit
diresapi dengan 55 persen mengstir di muks tanah
Perencanaan drainasi jatan kereta api perlu dan 45 persen meresp kedalam tanah, maka anatisis
dipehatikan hat sbb : kapasitas/ debit hujan mempergunakan formu[a
a. Sistem drainasi supaya dapat mengalirkan genangan drainasi muka tanah atau surface drainage.
jalan rel dengan cepat.
b. Perkiraan hujan maksimum yang terjadi.
c. Kemiringan daerah sekitar dan kemungkinan adanya H.un walr
J

pengatiran air serta pembuangan aliran air"


d. Drainasi pada jalan kereta api dengan elevasi mua air
tanah rendah (dekat muka tanah) pertu diperhatikan Gambar 22. Dua tipe tampang melintang petabuhan udara
rencana tanah dasar timbunan. Kemiringan kearah metintang untuk run woy
5. Drainasi Pelabuhan Udara umumnya tebih keciI atau sama dengan 1 ,50 persen,
kemiringan shoulder ditentukan anta ra 2,50 persen
Drainasi pelabuhan udara, pembahasan
sampai 5 persen. Kemiringan ke arah memanjang
difokuskan pada drainasi area run way dan shoulder. Run
ditentukan sebesar tebih kecil atau sama denga
way petabuhan udara digunakan untuktake off dan landing
0, 1 0 persen.
pesawat terbaflg, merupakan konstruksi perkerasan dari
aspal atau beton . Shoulder yang berada pada sisi kid dan Ketentuan dari HAA, g€nangan air di
kanan run woy, merupakan area tanah yang sutit diresapi permukaan run way maksimum 14 cm, dan harus
yang ditanami dengan rumput, sehingga air mengalir segera di drain dialirkan.
tebih banyak dipermukaan tanah dan sedikit inf [trasi.
=G-r
j: '!
f&.t
a :{rts t

Drainas'i Khusus 103


102 Drainasi TeraPan

gabungan dari koef sien run off (a) {'unwoy dan


Di sekel.iting petabuhan udara terutama di
koef sien r u n 0f f (a) shou t,d e r.
seketiting run way dan shoulder, harus ada saturan
terbuka untuk drainasi mengalirkan ai r (interception vi. Dari luas area (A) tentukan koef sien penyebaran
ditch) dari sisi tuar petabuhan udara. hujan dari tabet yang tetah ditentukan.
Tujuan drainasi pelabuhan udara ,.7.', vii. Hitung debit akibat hujan berdasarkan metode
drainasi muka tanah"
i. Meminimatisasi air masuk ke datam tapisan tandh,
sehingga kuat/daya dukung tanah tetap stabit untuk viii. Debit hujan sama dengan debit saluran.
menahan beban pesawat udara yang sangat berat.
ix. Tentukan bentuk saluran, perbandingan lebar dan
ii. Mencegah adanya genangan air pada run woY dan tinggi sa[uran, luas desain saluran (Fs) dan ketiting
taxi woy. basah desain sa[uran (P). t-litung radius hidro[ik
saluran ( Rs = Fs/ Ps).
iii.Menjaga seturuh area petabuhan udara, rIJn woy,
taxi way, dan terminal building tidak tergenang x. Hitung kecepatan al.iran berdasarkan tabet i/v, atau
air. dengan formula Manning dan forrnula Chezy.
Prosedur anatisis saturan drainasi petabuhan udara : xi. Hitung luas basah/desain saluran dari hitungan: Q
i. run way dan shoulder
Rencanakan kemiringan = Fs v, sehingga Fs =Qlv, lebar dan tinggi saturan
didapatkan dari luas saturan yang dianatisis.
sesuai dengan persyaratan, baik kemiringan
metintang maupun kemiringan ke arah memanjang Prosedur anatisis dimensi intet :

run way I shoulder. i. Hitung luas area in[et (Ai) dari perkalian setengah
ii. Hitung luas area, untuk anatisis dimensi saturan, lebarrun way dan shoutder dengan jarak inlet.
lebar area cukup setengahnya, korena sa[uran ii. Dari luas area intet (Ai) tentukan kod sien penyebanan
direncanakan di sisi kiri dan kanan run way. Jadi
hujan untuk intet dari tabel.
luas area desain adatah setengah tebar runway +
shaulder kati panjang run way I shoulder. iii. Tentukan waktu konsentrasi intet (tc = to + td).
iii. l-{itung waktu konsentrasi (tc) yang merupakan iv. Tentukan intensitas hujan untuk intet (lti) dengan
penjumlahan dari to run way dan to shoulder forrnu[a Mononobe.
ditambah td sepanjang rLtnwaY. Hitung koef sien run of f intet, ydng nitainya sama
iv. Hitung intensitas hujan (lt) berdasarkan formu[a dengan koef sien run of f untuk dimensi saturan.
Mononobe" vl. Hitung debit hujan urntuk area inlet: Qi = qi . Fi .

v. Tentukan koef sf en run af f desain, merupakan Iti . Ai


Drainasi Khusus 105
104 Drainasi TeraPan

Shoulder dengan tapisan tanah yang keras sutit


al = F lobang vi
vii. Hitung Luas lobang dari diresapi mempunyai koef sien run of f 0,55 berarti
viii.Tentukan perbandingan dari dimensi intet, lebar 45 persen air meresap kedalam tanah. Meresapnya
dan Panjang inlet tertentu. air ini dapat ditakukan drainasi bawah muka tanah
dengan menggunakan pipa drain dengan jarak dan
ix. Hitung luas l.obang intet F lobang (Fs) = lebar x kedalaman rencana dengan posisi melintang runwoy
panjang
dan kemiringan searah dengan kemiringan shoulder.
x. Hitung ketiting basah Lobang Ps = (2 x lebar + 2 x Pipa-pipa drain berujung pada sisi datam saluran
panjang). muka tanah runwoy, ditampung f pipa drain sekunder
dengan kemiringan sama dengan kemiringan saluran
xi. Tentukan radius hidrolik lobang : Rs = Fs/Ps
rnuka tanah runway.
xii. Hitung kecepatan aliran (vi ) berdasarkan formula
Lapisan tanah shoulder dapat diganti dengan
Manning atau formula ChezY.
tapisan tanah pasir, sehingga waktu resapan dapat
xiii. Hitung luas tobang dengan A = F. vi, jadi F lobang tebih cepat. Koef sien resapan tanah pasir seperseribu
= ei /vi. cm perdetik sedangkan tanah keras-sutit-diresapi
xiv. Hitung luas intet (Fi) dengan Iuas lobang (Ftobang = sepersejuta cm perdetik.
Fs) dibagi dengan ef sien inte t, Fi = Fs/ n. Kemudian 6. Drainasi Polder
panjang dan tebar intet didapatkan.
Potder adatah suatu area yang cukup luas di tepi
Hat yang sangat penting untuk diperhatikan adalah, pantai dengan etevasi muka tanah di bawah rnuka air
intet pada runway lshoulder setalu terletak di atas pasang (MAT) dari taut, danau atau sungai, yang diketitingi
saluran, berarti intet selatu tertetak pada tutup saturan oteh tanggul atau tanah-tinggi, dgdr area tersebut dapat
yang terbuat dari konstruksi beton bertulang, yang dicegah dari banjir. Pengendatian air dapat ditaksanakan
dapat mendukung roda pesawat terbang jika terpaksa dengan baik, tanpa terpengaruh oleh keadaan di luar
harus melintasi sho ulder akibat adanya problem tanggut.
penerbangan, misatnya kerusakan mesin pesawat udara
Situasi area tertetak di tepi taut, danau atau tepi
atau adanya gangguan cuaca berkabut sehingga run
sungai, dengan keadaan tapisan tanah sangat tidak baik,
woy sutit untuk ditihat dengan mata pitot pesawat.
berupa tanah lundk, berawa- rawa, tanah mentah dan
b. Drainasi Bawah Muka Tanah pada kedatarnan 2 meter terdapat pint (cat play.
Drainasi bawah muka tanah untuk petabuhan Ciri-ciri Drainasi Potder:
. udara, adatah penghamparan tapisan pasir dibawah
perkerasan runway dan drainasi bawah muka tanah
a. Area direktamasi, dari tanah berawa- rawa, daerah
ain payau dan tapisan tanah lunak serta basah"
pada area shoulder -
--
f

Drainasi Khusus 107


rc6 Drainasi Terapan
'l'a*g;4tll****4r
b. Area diketitingi dan ditindungi oteh tanggut. rr': t it

C. Area pembendungan / penanggulan di muara sungai,


danau atau [aut.
I* ti t. ri -tn;tu, st: * g* i

d. Area direktamasi dari suatu pantai. =)


e. Area terbentuk aki bat adanya proses
subsudi nce
pertahan-lahan dari rnuka tanah semula menjadi tanah
renddh, di bawah muka air [aut, dandu, sungai rata- Gambar 24. Pandangan atas instatasi air Drainasi Polder
rata (MAR).
b. Kotam tando
Perlengkapan Drainasi Polder i. Kolam tando/waduk direncanakan pada sisi tepi
a. Tiga buah pompa air" [aut, dandu, sungai.
i. jika muka air pada kotam tando didalam area ii. Dimensi kolam tando/waduk berdasarkan debit dari
terletak disisi tepi laut, dandu, sungai , area potder.
sarnpai pada elevasi batas yang mengakibatkan
iii. Supaya tidak tererosi, akibat uj ung pipa dari pompa
akan terjadi genangan di lokasi, Pompa akan air, sebaiknya dasar dan tepi kolam digunakan
berf u ngsi .
konstruksi pasangan atau lantai dari pasangan
ii. Fungsi dari pornpa air untuk mengatirkan air batu kati atau beton.
yang ada di tokasi potder ke laut, dandU, sungai.
c. Digunakan duiker disisi bawah kolam tando menembus
Ketiga pompa bekerja selama detapan jam, tanggul ke [aut, danau, sungai . Duiker dengan tampang
sehingga datam 24 iam, jika memang dibutuhkan
tingkaran, berfungsi mengatirkan air dari kotam tando
pompa akan bekerja secara bersama=sdma atau
ke [aut, danau, SUngai saat muka air [aut, dandu,
bergantian memompa air dari kolam tando di sungai pada saat posisi air rendah (surut).
area lokasi.
Tahapan Desain Drainasi Polder :
l:),,)x?}i:ft air
a. Analisis dimensi saluran tersier, sekunder dan primer
berdasarkan formuta drainasi muka tanah.
b. Berdasarkan debit hujan dari sa[uran primer, hitung
votume atiran datam satu etmat, dalam satu minggu
dalam satu butan.

Gambar 23. Potongan tegak Drainasi Potder


r=

Drainasi Khusus 109


108 Drainasi Terapan
Anatisis Atiran Masuk dan Ketuar Waduk
c. Tentukan dimensi kotam tando dari volurne aliran
rencana (satu, hari, satu rninggu, dan satu butan)
1. Hitung debit atiran pada area yang masuk kedalam
waci uklkolarn tando.
sesuai dana yang tersedia deqan pertimbangan
efektif dan ef sien. )
7. Berdasarkan atiran, ptot grafik atiran berupa hidrograf
aliran dengan waktu atiran pada absis dan debit atiran
d. Konstruksi datam tando ditentukan apakah :
pada ordinat.
i. Dinding kotam dengan atau tanpa penkuatan.
3. Hitung volume atiran masuk waduk berdasarkan grafik
ii. A[as kolam diberi tantai atau tidak. hidrograf atiran, volume = debit atiran x waktr.l
Semuanya berdasarkan beaya yang tersedia, tetapi a[iran.
disarankan minimal kolam diberi lantai. 4. fl{itung kombinasi kerja pompa dengan duiker yang
e. Penentuan etevasi sisi atas panggut, berdasarkan data dihubungkan dengan kondisi muka air luar tanggut
rnuka air tertinggi dari [aut, dandu, sungai . Gelombang ([aut, danau. sungai).
laut yang tinggi saat cuaca ekstrem 5. Berdasarkan voLume aliran yang tergenangan di dalam
f . Kapasitas pompa air ditentukan berdasarkan volume waduk, hitung volume sisa genangan akibat debit
air rencand, sehingga dipertukan dalam 74 jann air pompa tebih kecil dari debit waduk, berdasarkan luas
pada kotam tando dapat diatirkan. Keperluan pompa waduk, hitung tinggi genangan sisa didalam waduk.
sebanyak 3 buah dengan masing-masing bekerja 6. Anatisis genangan dan tinggi genangan dilakukan sbb:
secara otornatis selama B jam, atau bekerja secara
bersama-sama sebaiknya masih menggunakan satu a" Hitung luas kotam tando/waduk.
pompa cadangan. b. Votume genangan - atiran masuk waduk aliran
ketuar waduk
Prinsip Sistem Potder
a. Prinsip dari sistem polder adatah kapasitas/debit e " T'{nggi genangan pada waduk = volurne genangan :
pompa tidak harus sama besar dengan kapasitas tuai wJduk.
debit masukl aliran [irnpasan. Suatu area yang cukup luas didrainasi dengan cara polder"
b. Debit pompa direncana tebih kecil dari debit aliran Direncanakan berdasarkan debit hujan pada area waduk
kedalam wad uk/ kotarn tando. dengan dimens{ panjangxtebarxtinggi = B0 x 80 x 3,50
rneter kubik. Tersedia 3 pompa yang difungsikan secara
c. Kanena debit masuk aliran kedalam waduk tebih besar bersatna-sama dengan kapasitas/debit total,7,6 rn3/
dari aliran ketuar waduk oleh pompd, sisa air di datam detik.
waduk tertahan di dalam waduk dalam beberapa
waktu.
1r0 Drainasi Terapan Enainasi Khusr-rs 111
,

Hidrcgraf al{ran Rnasuk waduk sbb : ..!arn kw 1 ,5 = ff,5 {9,S a 4u3} 0,5 x3600 + 3X 150
. 4383e m3
ke (3am) 0
.,ilarn 0,5 1,4 1 ,50 2,00 3,00 3,00
.,,am kg 2,0 = 0,5 (4,3 + ?,2) 0,5 x 3600 + 43830
A (nn3idt) 0 12,5 9,8 4,5 2,2 1,2 0.60
= 49680 rn3
Gannbar kan hidrograf aliran dari tabel tersebut
Jan'l ke 2,5 = 0,5 {2,? * 1,5} C,5 x 3500 + 49680
F-litung voLume genangan pada waduk = 53010 m3
Gambar grafik hubungan antara volume air masuk dengan Jam ke 3,0 = 0,5 ('l ,5 + X ,Z) 0,5 x 360C + 5301 0
waduk jika pompa rnulai berfungsi pada jam ke 0,50. = 5544A m3

Hitung tinggf rnuka atr pada waduk setiap jann sesuai Jam ke 4,0 = 0,5 (1 ,7 + 0,6) 1,0 x 3600 + 55440
dengan tabel tersebut" = 68400 m3
Sotusi : Votume air keluar dengan pompa
Gambar hidrograf aliran berdasarkan table waktu aliran (dihitung sejak jam ke 0,5)
i

versus debit aliran


Jam ke n - n Uam) x debit total pompd,m3/dt] x
3600 (detik)
;;;;;::,, i:::1t;,,1;::1.;i,|iti

14 Jam ke 0,0 = 0,0 m3


A

-:< 'l'l
E(l}
E
{rt
1|f Jam ke 0,5 = 0,0 m3
g
L-o la

Jarn ke 1,0 = 0,5 x 3 x V,6 x 3600 = 14A40 m3


:gu
L

#
Ea)1
{5A
Jam ke 1,5 * 1,0 x 3 x 2,5 x 3600 = 28080 m3
E} '
:*,
U
Jam ke 2,0 = 1,5 x 3 x 2,6 x3600 = 4212A m3
Jam ke 2,5 = 2,0 x 3 x 2,6 x 3600 = 56X60 m3
Jarn ke 3,0 = 2,5 x 4x 2,6 x 3600 = 93600 m3
t-ihat grafik hidrograf atinan Jarn ke 4,0 x 3 x7,6 x 3600 = 98280 m3
= 3,5
Volume air masuk waduk
Jam ke 0,0 =0m3
-.lam ke 0,5 = 0,5 x 1?,4 x 0,5 x 3600 = 1 1 160 nn3

Jann ke 'l ,0 = 0,5 (12,5 * 9,8) 0,5 x 3600 + 11160


= 31150 m3
117 Drainasi Terapan
Drainasi Khusus 113

; Litiir j
Tinggi genangan jam ke 2,0 = 7550 : 6404
;' ttili1:-1 *-***'**s = 1,18 m
^ Aliran ry11fr***-:*
tr
5 .tui;i:-r *.*--ts*-
$
Erq (
*ed

.sr*@*.-"**"***\s
Volume genangan jam ke 2,5 = 56160 : 56164
., I
Jlil., ,$t:l.l *l' ""SS* J/:*-
-
E .""."
\J

of.,.".""
= 0,00 rn3
j iLirii)ii _.'sY -\eo]*"""
E ."r" \$d i'* Tinggi genangan jam ke 2,5 = 0,00 m,
5 ;' i.i[ I I I i I ..,'o "S1 ""
""

E
>
../ *"*tt'-..r"'
re\i- Ft'"'
pompa stop.
: t'-ti.lli,t
!' _,*-t*' o,.'

'.1 .
I J
'i\l
,"/
f..----*-*.-'.'--_.dnr
,f
Contoh Gambar Drainasi Khusus
il S.5 '1 1.1 ; l'i -1 l"i ': t}'I
a. Gambar Drainasi Lapangan Otah Raga
Larna aliran {iam}

ffiraflk hr*bungan anta ra aliran rnasuk {debit}

Anatisis genangan dan tinggi genangan


Luas kotam tando/waduk 80 x 8CI = 640C rnz

Votume genangan jam ke 0 = 0,00m3

Tinggi genangan jam ke 0 = 0,00 m

Votume genangan jam ke 0,50 = 11160 m3

Tinggi genangan jam ke 0,5 = 11150:6400


= 1,74 m.

Volurne genangan Jalm ke '! ,0 = 31 1 4A - 14044


= X 71CIO rn3

Tinggi genangann larn ke 1,0 = 17100 : 6400


= 7,67 m

Volurne genangan jam ke 1,5 = 43830 - 28080


= t 5750 m3
T{nggi genangan iam ke tr,5 = 15750: 6400
= 7,46 ITI I ti:i::i,
..

,i
,:.,:
1.. ..

,: ..

Vol.ume genangan ianr ke 2,0 = 49680 - 4?120 l ;ri;,.i::i

= 7560 nn3
Drainasi Terapan
Drainasi Khususb. Gambar Drainasi Jalan Raya

DRAINASE HUJAN JALAN RAYA YANG TIDAK BERASPAI-


116 Drainasi Terapan
Drainasi Khusus 117

c. Gambar Drainasi Jalan Kerata Api

d. Gambar Drainasi Pelabuhan Udara


118 Drainasi Terapan Drainasi Khusus 119

e. Gambar Drainasi Polder

t,:"

1
Drainasi Khusus
Drainasi Terapan
f . Gambar Drainasi Smart Tunel

F-$S;iF .,3+;#;i 'i+i,'


',,,.,., .' '.8":* ., *,li:.* " ,

?i::.*ip&:: il;t;:fa!th?ri-i:{
ii.r,.t*i t..*i,+f,,:
122 Drainasi Terapan

ffi*lft
REFERENSI

ASSHTO , 19BT , f'fighway Draiinage Guidefrnes, ASSHTO,


Washington DC"
Cedergren !'{., R", 1974, Droinoge of t-tighway and Airfietd
Favement, John Wittey and Sons, Toronto, Canada.
Cemica , J., N., '! 995, Sof{ fulechanfcs, John Wittey and Sons.

Das, 8., M., 1994, Principles of Geotechnical Engineering,


PWS Publishing Company.

[-lardjoso, P" , 1987, Drainasi, Laboratorium P4S, FT UGM.


Kinori , 1970, l&anuat of Surf ace Drainage
fingineeriffg, Votume 1, Etseiver PC, Amsterdarn.
Lee etat, '! 983 , Geotechnical Engineerifrg, Pitman.
Lambe et dt, 1979, ioil fvtrechanics, Wittey Eastern Limited.
Shaw, 8., Art., 1984, Hydrotogy in Practtce, V", N., Reinhotd
LJnited Kingdom, London
Sunjoto, 1989, Pengembangan Sistem Drainasi di lndonesia,
Ceramah llmiah Datam Rangka 75 Tahun Jurusan
Teknik SipiI Fakulatas Teknik Sipil dan Perencanaan
Universitas lslam lndonesia, Yogyakarta.
Drainasi Terapan

Anda mungkin juga menyukai