Anda di halaman 1dari 130

PENGANTAR KARYA TUGAS AKHIR STUDIO

(Kode Mata Kuliah ISI 128)

DESAIN MEDIA KOMUNIKASI VISUAL


SEBAGAI SARANA KAMPANYE
PENANGGULANGAN GEPENG
DI KABUPATEN GIANYAR

Oleh
Komang Erawan
NIM: 200606009
Program Studi Desain Komunikasi Visual
Jurusan Desain

FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN


INSTITUT SENI INDONESIA DENPASAR
2011

PENGANTAR KARYA TUGAS AKHIR STUDIO


(Kode Mata Kuliah ISI 128)

DESAIN MEDIA KOMUNIKASI VISUAL


SEBAGAI SARANA KAMPANYE
PENANGGULANGAN GEPENG
DI KABUPATEN GIANYAR

Karya tulis ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana
Seni pada Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Seni Indonesia Denpasar

Oleh
Komang Erawan
NIM: 200606009
Program Studi Desain Komunikasi Visual
Jurusan Desain

FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN


INSTITUT SENI INDONESIA DENPASAR
2011

ii

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING

Skripsi Karya/ Pengantar Karya Tugas Akhir/ Skripsi ini disusun oleh:

Nama

: Komang Erawan

NIM

: 200606009

Program Studi

: Desain Komunikasi Visual

Jurusan

: Desain

Judul:
DESAIN MEDIA KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI SARANA
KAMPANYE PENANGGULANGAN GEPENG DI KABUPATEN
GIANYAR
Telah diperiksa dan disetujui untuk memenuhi persyaratan dalam menempuh ujian
tingkat akhir guna memperoleh gelar Sarjana Seni (S1) pada Fakultas Seni Rupa
dan Desain Institut Seni Indonesia Denpasar yang diujikan pada :

Denpasar, 14 Juni 2011

Pembimbing I

Pembimbing II

(Drs.I Nengah Sudika Negara, M.Erg)


NIP. 196611031994031003

(Drs.I Made Yasana, M.Erg)


NIP.130683194

iii

HALAMAN PENGESAHAN UJIAN DAN LEMBAGA

Skrip Karya/ Pengantar Karya Tugas Akhir/ Skripsi ini disusun oleh:
Nama
: Komang Erawan
NIM
: 200606009
Jurusan
: Desain
Program studi
: Desain Komunikasi Visual
Judul:
DESAIN MEDIA KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI SARANA
KAMPANYE PENANGGULANGAN GEPENG DI KABUPATEN
GIANYAR
Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Ujian Sarjana Fakultas Seni Rupa
dan Desain Institut Seni Indonesia Denpasar pada tanggal
2011, sebagai
syarat untuk mencapai gelar Sarjana Seni (S1) dan dinyatakan sah.
Dewan Penguji
Nama Lengkap

NIP

Tanda
Tangan

Ketua Sidang :

Drs. I Nengah Sudika Negara, M.Erg 196611031994031003

Sekretaris

Drs.I Made Yasana, M.Erg

130683194

Penguji Utama :

Drs. I Wayan Swandi, M.Si

195912311992031112

Anggota

Drs. Cok Gde Raka Swendra, M.Si

195805041990031001

Anggota

Ida Bagus Trinawindhu, S.Sn, M.Erg 197604012003121002

Mengesahkan
Denpasar,
Dekan Fakultas Seni Rupa dan Desain
Institut Seni Indonesia Denpasar

Dra. Ni Made Rinu, M.Si


NIP: 195702241986012002

Mengetahui
Ketua Jurusan Desain
Fakultas Seni Rupa dan Desain
Institut Seni Indonesia Denpasar

Prof. Dr.Drs I Nyoman Artayasa, M.Kes


NIP: 196403241990031002

iv

SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN


PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK
KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebagai mahasiswa Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar, yang bertanda tangan
di bawah ini, saya:
Nama : Komang Erawan, Mahasiswa Institut Seni Indonesia Denpasar
NIM : 200606009

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada


Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar, Bebas Royalti Non-Eksklusif (NonEksklusif Royalty-Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul
DESAIN

MEDIA

KAMPANYE

KOMUNIKASI

PENANGGULANGAN

VISUAL

SEBAGAI

GEPENG

DI

SARANA

KABUPATEN

GIANYAR
Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada), dengan Hak Bebas Royalti
Non-Eksklusif ini.
Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar berhak menyimpan, mengalihkanmedia/format-kan, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data (database)
mendistribusikannya, dan menampilkan/mempublikasikannya di internet/media
lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya.
Saya bersedia untuk menanggung secara pribadi, tanpa melibatkan pihak
Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar, segala bentuk tuntutan hukum yang
diambil atas pelanggaran hak cipta dalam karya ilmiah saya ini.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di

: Denpasar

Pada Tanggal : 14 Juni 2011


Yang menyatakan

(Komang Erawan)

MOTTO
UNTUK KITA, UNTUK KELUARGA,
UNTUK SEMUA..!!!

vi

KATA PENGANTAR

Dengan segala kerendahan hati penulis panjatkan doa puji syukur


kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa / Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
rahmat dan bimbingan

yang dilimpahkan-Nya,

sehingga penulis dapat

menyelesaikan tugas akhir, yang berjudul Desain Media Komunikasi Visual


Sebagai Sarana Kampanye Penanggulangan Gepeng di Kabupaten Gianyar.
Tugas akhir ini dibuat untuk memenuhi persyaratan akademis meraih gelar sarjana
(S1) untuk program studi Desain Komunikasi Visual, Fakultas Seni Rupa dan
Desain, Institut Seni Indonesia Denpasar.
Di dalam usaha menyelesaikan tugas akhir ini sudah barang tentu cukup
banyak mendapatkan bantuan maupun dorongan dari para Dosen serta pihak lain
dan teman-teman seperjuangan. Untuk itu pada kesempatan ini penulis
mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada yang terhormat:
1. Bapak Prof. Dr. I Wayan Rai, S.MA selaku Rektor Institut Seni Indonesia
Denpasar.
2. Ibu Dra. Ni Made Rinu, M.Si selaku Dekan fakultas Seni Rupa dan Desain
Institut Seni Indonesia Denpasar.
3. Bapak Prof. Dr. Drs. I Nyoman Artayasa, M.Kes selaku Ketua Jurusan Desain
Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Seni Indonesia Denpasar.
4. Bapak Drs. Nyoman Mantra Fandy, M.Si selaku Ketua Program Studi Desain
Komunikasi Visual Institut Seni Indonesia Denpasar.
5. Bapak Drs. I Nengah Sudika Negara, M.Erg selaku dosen pembimbing I yang
telah memberikan bimbingan dan arahan di dalam menyusun tugas ini.
6. Bapak Drs. I Made Yasana, M.Erg selaku dosen pembimbing II yang telah
memberikan bimbingan dan arahan di dalam menyusun tugas ini.
7. Bapak Drs. I Nyoman Mantra Fandy, M.Si selaku Pembimbing Akademik
yang telah memberikan bimbingan dan arahan di dalam menyusun tugas ini.

vii

8. Semua pihak dari Dinas Sosial Kabupaten Gianyar dan Sat Pol PP Kabupaten
Gianyar yang memberikan informasi dan masukan dalam penyusunan tugas ini.
9. Keluarga, kerabat dan teman-teman yang tidak bisa disebutkan satu persatu,
penulis ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas kesediaannya
membantu menyelesaikan tugas ini.
Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini, masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu dengan kerendahan hati penulis mohon kritik, saran dan masukan
konstruktif demi kesempurnaan tugas ini.

Denpasar, 14 Juni 2011

Penulis

viii

ABSTRAK
DESAIN MEDIA KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI SARANA
KAMPANYE PENANGGULANGAN GEPENG DI KABUPATEN
GIANYAR
Gelandangan dan pengemis (Gepeng) merupakan suatu masalah yang
sangat sulit untuk ditanggulangi. Penyakit sosial yang tak kunjung berkurang ini
juga terjadi di Kabupaten Gianyar. Para Gepeng ini biasanya berasal dari daerah
Desa Pedahan dan Desa Munti Gunung yang terletak di Desa Tianyar, Kecamatan
Kubu, Kabupaten Karangasem. Bermula dari tradisi meurup- urup, dan tradisi ini
berubah menjadi Gepeng setelah meletusnya Gunung Agung. Dan hingga
sekarang Gepeng ini sangat sulit untuk di tanggulangi, khususnya di Kabupaten
Gianyar.
Oleh karena itu untuk menanggulangi permasalahan Gepeng ini maka
diperlukan media komunikasi visual yang tepat dan efektif untuk mewujudkan
media komunikasi visual tersebut, masalahnya adalah bagaimana merancang
media komunikasi visual yang efektif sebagai media kampanye penaggulangan
Gepeng di Kabupaten Gianyar.
Media- media promosi yang akan dirancang meliputi poster, kalender, xbanner, flyer, iklan surat kabar, pin, t-shirt, baliho, stiker, dan katalog. Dengan
konsep tegas dan mengingatkan sehingga masyarakat dapat memahami pesan
yang di sampaikan.
Kata kunci : Perancangan, Gepeng, Kabupaten Gianyar,
Mengingatkan.

ix

Konsep, Tegas dan

ABSTRACT
THE DESIGN OF VISUAL COMMUNICATIONS MEDIUM AS A MEANS
OF CAMPAIGN PREVENTION GEPENG AT DISTRICT GIANYAR
Vagabonds and beggars (Gepeng) is a very difficult problem to overcome.
Social ills which never decreases also occurred in Gianyar regency. The Gepeng is
usually derived from the Village area Pedahan and Munti Gunung Village, located
in the village of Tianyar, Kubu district, Karangasem regency. Starting from the
tradition meurup-urup and this tradition turned into Gepeng after the eruption of
Mount Agung. And until now Gepeng is very difficult to tackle, especially in
Gianyar regency.
Therefore to overcome this problem it is necessary Gepeng visual
communications media appropriately and effectively to realize the visual
communications media, the problem is how to design effective visual
communications medium as a media campaign on combating Gepeng Gianyar.
Medium campaign that will be designed include posters, calendars, xbanners, flyers, newspaper ads, pins, t-shirts, baliho, stickers, and catalogs. With
the concept firmly and warned that the public can understand the message that
was delivered.
Keywords: Design, Gepeng, Gianyar, Concept, Assertive and Alert.

DAFTAR ISI

Halaman Sampul Depan ................................................................................... i


Halaman Judul .................................................................................................. ii
Halaman Persetujuan Pembimbing .................................................................. iii
Halaman Pengesahan Ujian dan Lembaga ....................................................... iv
Surat Pernyataan Persetujuan Publikasi Karya Ilmiah Untuk Kepentingan
Akademis.......................................................................................................... v
Motto ................................................................................................................ vi
Kata Pengantar ................................................................................................. vii
Abstrak ............................................................................................................. ix
Abstract ............................................................................................................ x
Daftar Isi........................................................................................................... xi
Daftar Gambar dan Tabel ................................................................................. xv

BAB I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang Masalah ............................................................................. 1
1.2 Pengertian Judul ......................................................................................... 3
1.3 Rumusan Masalah ...................................................................................... 5
1.4 Batasan Masalah......................................................................................... 5
1.5 Tujuan dan Manfaat Perancangan .............................................................. 5
1.6 Metode Penelitian....................................................................................... 7
1.6.1 Metode Pengumpulan Data ............................................................... 7
1.6.2 Metode Analisis Data ........................................................................ 9
1.6.3 Indikator Serta Model Penilaian Desain............................................ 10
1.7 Sistematika Penulisan................................................................................. 13

BAB II Landasan Teori dan Indetifikasi Data


2.1 Data Teoritis/Aktual ................................................................................... 15
2.1.1 Pengertian Obyek/Kasus ................................................................... 15
2.1.2 Aspek-aspek Desan Komunikasi Visual ........................................... 16

xi

2.1.3 Prinsip Desain Komunikasi Visual ................................................... 32


2.1.4 Aspek Teknis Perwujudan................................................................. 41
2.2 Data Lapangan/Faktual .............................................................................. 49
2.2.1 Nama Obyek...................................................................................... 49
2.2.2 Penanggung Jawab ............................................................................ 50
2.2.3 Lokasi ................................................................................................ 50
2.2.4 Sarana Komunikasi Yang Ada .......................................................... 51
2.2.5 Potensi Kasus .................................................................................... 52
2.2.6 Kampanye.......................................................................................... 53
2.2.7 Target Segmentasi Masyarakat ......................................................... 54
2.3 Analisis dan Sintesa ................................................................................... 54
2.3.1 Analisis .............................................................................................. 54
2.3.2 Sintesa ............................................................................................... 59

BAB III Konsep Desain


3.1 Konsep Dasar Perancangan ........................................................................ 62
3.2 Skema Pola Pikir ........................................................................................ 63
3.3 Skema Proses Perancangan ........................................................................ 65
3.4 Strategi Media ............................................................................................ 67
3.4.1 Khalayak Sasaran .............................................................................. 68
3.4.2 Panduan Media .................................................................................. 69
3.5 Program Tayangan Media .......................................................................... 70
3.6 Strategi Kreatif ........................................................................................... 72
3.6.1 Isi Pesan............................................................................................. 73
3.6.2 Bentuk Pesan ..................................................................................... 73
3.6.3 Strategi Visual ................................................................................... 74
3.6.4 Gaya Visual ....................................................................................... 74
3.6.5 Material ............................................................................................. 75

xii

BAB IV Visualisasi Desain


4.1 Poster .......................................................................................................... 77
4.1.1 Unsur-unsur Visual Desain ............................................................... 77
4.1.2 Kreatif Desain ................................................................................... 78
4.1.3 Tampilan Desain ............................................................................... 78
4.1.4 Biaya Kreatif ..................................................................................... 80
4.2 X-Banner .................................................................................................... 80
4.2.1 Unsur-unsur Visual Desain ............................................................... 80
4.2.2 Kreatif Desain ................................................................................... 82
4.2.3 Tampilan Desain ............................................................................... 82
4.2.4 Biaya Kreatif ..................................................................................... 83
4.3 Kalender ..................................................................................................... 84
4.3.1 Unsur-unsur Visual Desain ............................................................... 84
4.3.2 Kreatif Desain ................................................................................... 85
4.3.3 Tampilan Desain ............................................................................... 85
4.3.4 Biaya Kreatif ..................................................................................... 86
4.4 Iklan Surat Kabar ....................................................................................... 87
4.4.1 Unsur-unsur Visual Desain ............................................................... 87
4.4.2 Kreatif Desain ................................................................................... 89
4.4.3 Tampilan Desain ............................................................................... 89
4.4.4 Biaya Kreatif ..................................................................................... 90
4.5 Flyer ........................................................................................................... 90
4.5.1 Unsur-unsur Visual Desain ............................................................... 90
4.5.2 Kreatif Desain ................................................................................... 92
4.5.3 Tampilan Desain ............................................................................... 92
4.5.4 Biaya Kreatif ..................................................................................... 93
4.6 Pin............................................................................................................... 93
4.6.1 Unsur-unsur Visual Desain ............................................................... 93
4.6.2 Kreatif Desain ................................................................................... 95
4.6.3 Tampilan Desain ............................................................................... 95
4.6.4 Biaya Kreatif ..................................................................................... 96

xiii

4.7 T-Shirt ........................................................................................................ 96


4.7.1 Unsur-unsur Visual Desain ............................................................... 97
4.7.2 Kreatif Desain ................................................................................... 98
4.7.3 Tampilan Desain ............................................................................... 98
4.7.4 Biaya Kreatif ..................................................................................... 99
4.8 Stiker .......................................................................................................... 100
4.8.1 Unsur-unsur Visual Desain ............................................................... 101
4.8.2 Kreatif Desain ................................................................................... 101
4.8.3 Tampilan Desain ............................................................................... 101
4.8.4 Biaya Kreatif ..................................................................................... 102
4.9 Baliho ......................................................................................................... 102
4.9.1 Unsur-unsur Visual Desain ............................................................... 103
4.9.2 Kreatif Desain ................................................................................... 104
4.9.3 Tampilan Desain ............................................................................... 104
4.9.4 Biaya Kreatif ..................................................................................... 105
4.10 Katalog ..................................................................................................... 105
4.10.1 Unsur-unsur Visual Desain ............................................................. 106
4.10.2 Kreatif Desain ................................................................................. 107
4.10.3 Tampilan Desain ............................................................................. 107
4.10.4 Biaya Kreatif ................................................................................... 108

BAB V Penutup
5.1 Simpulan..................................................................................................... 109
5.2 Saran ........................................................................................................... 110

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 111

LAMPIRAN

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Contoh format penilaian desain .................................................. 13


Gambar 2.2 Contoh Iklan Majalah ................................................................. 17
Gambar 2.3 Contoh brosur ............................................................................ 18
Gambar 2.4 Contoh gambar ilustrasi tehnik fotografi .................................... 20
Gambar 2.5 Contoh gambar ilustrasi tehnik gabungan .................................. 21
Gambar 2.6 Contoh Penggunaan Teks pada Iklan.......................................... 22
Gambar 2.7 Contoh tipografi sans serif.......................................................... 26
Gambar 2.8 Contoh tipografi Monospace ...................................................... 25
Gambar 2.9 Gambar roda Warna .................................................................... 26
Gambar 2.10 Contoh Gambar Warna Primer ................................................. 27
Gambar 2.11 Contoh Gambar Warna Sekunder ............................................. 27
Gambar 2.12 Contoh Gambar Warna Tertier ................................................. 28
Gambar 2.13 Contoh Gambar Warna Monokromatik .................................... 28
Gambar 2.14 Contoh Gambar Warna Analogis.............................................. 29
Gambar 2.15 Contoh Gambar Warna Triadik ................................................ 29
Gambar 2.16 Contoh Gambar Warna Komplementer .................................... 30
Gambar 2.17 Contoh Gambar Warna Split Komplementer............................ 30
Gambar 2.18 Contoh Gambar Warna Komplementer Ganda......................... 31
Gambar 2.19 Contoh Gambar Warna Polikromatik ....................................... 31
Gambar 2.20 Contoh Prinsip Titik Fokus....................................................... 33
Gambar 2.21 Contoh Prinsip Keseimbangan.................................................. 33
Gambar 2.22 Contoh tehnik untuk mendapatkan keseimbangan ................... 34
Gambar 2.23 Contoh Prinsip Ritme................................................................ 35
Gambar 2.24 Contoh Prinsip Keserasian........................................................ 36
Gambar 2.25 Contoh Prinsip Proporsi............................................................ 36
Gambar 2.26 Contoh Prinsip Kesatuan .......................................................... 37
Gambar 2.27 Contoh Prinsip Hirarki Visual .................................................. 39
Gambar 2.28 Contoh Prinsip Kesederhanaan ................................................. 39
Gambar 2.29 Contoh Prinsip Skala ................................................................ 40

xv

Gambar 2.30 Contoh Prinsip Kontras............................................................. 41


Gambar 2.31 Contoh Teknik Cetak Tinggi .................................................... 46
Gambar 2.32 Contoh Teknik Cetak Saring..................................................... 42
Gambar 2.33 Gambar Proses Mencetak Mesin Offset ................................... 43
Gambar 2.34 Gambar Proses Mencetak Mesin Lithography.......................... 44
Gambar 2.35 Gambar Proses Mencetak Mesin Teknik Cetak Digital............ 45
Gambar 2.36 Contoh Icon............................................................................... 48
Gambar 2.37 Contoh Indeks ........................................................................... 48
Gambar 2.38 Contoh Symbol ......................................................................... 49
Gambar 2.39 Gambar Denah Dinas Sosial dan Sat Pol PP ............................ 51
Gambar 2.40 Gambar Billboard ..................................................................... 51
Gambar 2.41 Gambar Analisis Billboars........................................................ 56
Gambar 3.1 Bagan Skema Pola Pikir ............................................................. 64
Gambar 3.2 Bagan Skema Proses Perancangan ............................................. 66
Gambar 4.1 Media Poster ............................................................................... 79
Gambar 4.2 Media X-Banner ......................................................................... 82
Gambar 4.3 Media Kalender........................................................................... 86
Gambar 4.4 Media Iklan Surat Kabar............................................................. 89
Gambar 4.5 Media Flyer................................................................................. 92
Gambar 4.6 Media Pin .................................................................................... 95
Gambar 4.7 Media T-Shirt.............................................................................. 98
Gambar 4.8 Media Stiker............................................................................... 101
Gambar 4.9 Media Baliho.............................................................................. 104
Gambar 4.10 Media Katalog.......................................................................... 107

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Tabel Jumlah Gepeng yang terjaring razia ...................................... 15


Tabel 3.3 Program tayangan media ................................................................. 71

xvii

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


1.1.1 Faktor Obyektif
Gelandangan dan pengemis (Gepeng) merupakan suatu masalah
yang sangat sulit untuk ditanggulangi. Penyakit sosial yang tak kunjung
berkurang ini juga terjadi di Kabupaten Gianyar. Gelandangan adalah
orang-orang yang hidup dalam keadaan tidak sesuai dengan norma
kehidupan yang layak dalam masyarakat setempat, serta tidak mempunyai
tempat tinggal dan pekerjaan yang tetap di wilayah tertentu dan hidup
mengembara di tempat umum. Sedangkan, pengemis adalah orang-orang
yang mendapatkan penghasilan dengan meminta- minta di muka umum
dengan berbagai cara dan alasan untuk mengharapkan belas kasihan dari
orang lain. (Anon, 1980). Humaidi, (2003), menyatakan bahwa
gelandangan berasal dari kata gelandang yang berarti selalu mengembara,
atau berkelana (lelana).
Para Gepeng ini biasanya berasal dari daerah Desa Pedahan dan
Desa Munti Gunung yang terletak di Desa Tianyar, Kecamatan Kubu,
Kabupaten Karangasem. Dalam kegiatan Gepeng dari Munti Gunung ini
merupakan kegiatan yang terorganisir. Hal ini terlihat melalui adanya
orang-orang

yang

berperan

sebagai

tokoh

yang

mengorganisir

penempatan para penggepeng, termasuk memberikan informasi ketika


razia dari Satpol PP dilaksanakan sehingga seringkali razia dari Satpo l PP
menemui kegagalan. Tradisi Gepeng dari dusun Munti Gunung ini
dimulai dari adanya tradisi Meurup-urup. Meurup-urup dilakukan
masyarakat Munti Gunung pada saat itu bertujuan untuk menukarkan
hasil pertaniannya dengan kebutuhan keperluan masyarakat lainnya ke
desa lain di Bali. Tradisi ini kemudian berubah menjadi Gepeng ketika
terjadi Bencana Alam Gunung Agung meletus pada tahun 1969, dimana

dusun Munti Gunung merupakan dusun yang terletak tepat di kaki


Gunung Agung, yang merusak tanah pertanian masyarakat Munti
Gunung. Gepeng dari Munti gunung ini sebenarnya memiliki pekerjaan
sampingan, dan mereka menggepeng setelah pekerjaan sampingan
mereka selesai. Pekerjaan sampingan mereka seperti sebagai petani dan
peternak. Hidup menggelandang dengan berpindah-pindah tempat pun
mereka lakukan. Hidup secara menggelandang bukan hanya disebabkan
oleh sebuah tradisi, tetapi oleh suatu keadaan. Seperti di usir dari rumah
mereka sendiri sehingga mereka hidup menggelandang.

1.1.2 Faktor Subyektif


Keberadaan Gepeng yang selama ini diatur dalam Perda 12 tahun
1992, hanya sebatas pembinaan untuk memberikan efek jera. Para
Gepeng ini juga sempat dibuatkan rumah singgah. Rumah singgah ini
dipergunakan untuk tempat para Gepeng dilatih keterampilan dan dibina
mentalnya, dengan harapan setelah sadar, tidak akan menggepeng lagi.
Akan tetapi, tak berselang lama, rumah singgah bagi Gepeng ini oleh
Dinas Sosial Kabupaten Gianyar malah dialih fungsikan untuk koperasi
bagi keluarga miskin. Untuk membantu memecahkan masalah Gepeng di
Gianyar ini, akan dibuat suatu media komunikasi visual yang dapat
mengarahkan masyarakat setempat beserta wisatawan domestik maupun
mancanegara untuk ikut serta membantu pemerintah daerah mengatasi
permasalahan gepeng ini, seperti tidak memberikan apapun kepada
Gepeng yang berkeliaran ataupun tidak memberikan sedekah kepada
mereka yang nampaknya masih mampu untuk bekerja dengan melihat
keperawakan Gepeng tersebut.
Maka dari itu, salah satu cara yang dapat ditempuh agar menarik
minat dan perhatian masyarakat adalah dengan membuat media
kampanye yang menarik, komunikatif dan efektif dalam penanggulangan
Gepeng di Kabupaten Gianyar. Media tersebut di buat agar masyarakat
dapat ikut serta membantu Pemerintah Daerah dalam menanggulangi

permasalahan Gepeng dan memberikan para Gepeng ini sebuah


kesempatan untuk dapat bekerja, mengajari mereka sebuah ketrampilan,
sehingga mereka berguna bagi masyarakat.

1.2 Pengertian Judul


Adapun judul yang diangkat dalam tugas akhir (studio) ini adalah
Desain

Media

Komunikasi

Visual

Sebagai

Sarana

Kampanye

Penanggulangan Gepeng di Kabupaten Gianyar. Untuk menghindari


salah penafsiran, berikut ini penulis akan menguraikan arti dari masing- masing
kata pada judul tersebut, yaitu :
-

Desain
Berasal dari kata designare yaitu merencanakan atau merancang, jadi
arti kata desain adalah perbuatan yang dilakukan perancang untuk
merancang atau singkatnya bias dikatakan perbuatan merancang.
(Poerwadarminta. 1983 : 735)

Media
Merupakan sarana atau alat komunikasi seperti koran, majalah, radio dan
lain sebagainya.
(Alwi, Hasan. 2002 : 640)

Komunikasi
Pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antara 2 orang atau lebih
sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami.
(Alwi, Hasan. 2002 : 15)

Visual
Dapat dilihat dengan indra penglihatan (Mata)
(Alwi, Hasan. 2002 : 120)

Sebagai
Seperti atau semacam
(Poerwadarminta, 1999 : 260)

Sarana
Segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dalam mencapai maksud
atau tujuan.
(Poerwadarminta, 1999 : 784)

Kampanye
Gerakan (tindakan) serentak (untuk melawan, mengadakan aksi, dsb)
(Alwi, Hasan. 2002 : 898)

Penanggulangan
Cara pemecahan/penyelesaian (Alwi, Hasan 2002 : 98)

Gepeng
Gepeng merupakan orang-orang yang hidup tidak sesuai dengan normanorma yang layak dalam masyarakat, serta tidak mempunyai tempat
tinggal yang tetap di wilayah tertentu dan mengembara di tempat umum
(Departemen Sosial : 1999 : 21)

Kabupaten
Kabupaten adalah pembagian wilayah administratif di Indonesia setelah
provinsi, yang dipimpin oleh seorang bupati. Selain kabupaten, pembagian
wilayah administratif setelah provinsi adalah kota. Secara umum, baik
kabupaten dan kota memiliki wewenang yang sama. Kab upaten bukanlah
bawahan dari provinsi, karena itu bupati atau walikota tidak bertanggung
jawab kepada gubernur. Kabupaten maupun kota merupakan daerah
otonom yang diberi wewenang

mengatur dan mengurus urusan

pemerintahannya sendiri. (Alwi, Hasan. 2002 : 875)


-

Gianyar
Gianyar berasal dari kata Grha Geria-Anyar, yang lama kelamaan
dilafalkan menjadi Gianyar. Didirikan pada tahun 19 April 1771 oleh Ida
Dewata Manggis Sakti adalah sebuah daerah yang terkenal akan seni dan
kebudayaannya. (www.gianyarkab.go.id tgl.25 Februari 2011 pukul.
11:12)
Jadi dapat disimpulkan bahwa pengertian judul di atas adalah proses

media komunikasi visual baik berupa gambar maupun tulisan yang dapat

membantu dalam penanggulangan

gelandangan dan

pengemis

yang

berkeliaran di Kabupaten Gianyar.

1.3 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah yang ingin disampaikan antara lain,sebagai berikut;
-

Media apakah yang efektif dan sesuai untuk melengkapi kegiatan


kampanye penanggulangan Gepeng di Kabupaten Gianya r?

Bagaimana merancang media komunikasi visual yang sesuai dengan


kriteria desain untuk memberikan informasi tentang Gepeng ?

1.4 Batasan Masalah


Dari rumusan masalah yang telah diuraikan diatas, maka batasan
masalahnya lebih difokuskan pada proses perancangan serta perwujudan
media- media komunikasi visual yang sesuai dengan kriteria desain untuk
mengkampanyekan penanggulangan Gepeng di Kabupaten Gianyar sesuai
dengan disiplin ilmu Desain Komunikasi Visual.

1.5 Tujuan dan Manfaat Perancangan


Tujuan perancangan adalah suatu pencapaian akhir yang diharapkan
dari suatu perancangan yang telah disusun atau direncanakan sebelumnya dan
merupakan suatu jawaban yang akan dicari sehubungan dengan adanya
pertanyaan pada rumusan masalah perancangan, sedang manfaat adalah suatu
guna atau faedah yang didapatkan dari suatu perancangan baik terhadap
penulis maupun masyarakat.

1.5.1 Tujuan Perancangan


Tujuan perancangan dapat dibedakan menjadi dua yaitu tujuan
khusus dan umum, berikut penjelasannya :
1.5.1.1 Tujuan Khusus
Tujuan Khusus yang ingin dicapai adalah sebagai berikut :

a. Untuk mengetahui media komunikasi visual (media iklan


layanan masyarakat) yang tepat dan yang sesuai dengan
kriteria desain untuk kampanye penanggulangan Gepeng di
Kabupaten Gianyar
b. Untuk mengetahui proses perancangan media komunikasi
visual yang baik, dan sesuai dengan kriteria desain sebagai
media kampanye penanggulangan Gepeng di Kabupaten
Gianyar.
1.5.1.2

Tujuan Umum
Tujuan Umum yang ingin dicapai adalah sebagai berikut :
a. Supaya masyarakat dapat ikut serta membantu pemerintah
dalam kampanye penanggulangan Gepeng di Kabupaten
Gianyar.
b. Untuk menambah pengetahuan dan wawasan mahasiswa
tentang Gepeng.
c. Sebagai syarat untuk menempuh ujian akhir pada Fakultas
Seni Rupa dan Desain, Institut Seni Indonesia Denpasar.

1.5.2 Manfaat Pe rancangan


Adapun manfaat yang diharapkan dari karya Tugas Akhir ini
antara lain sebagai berikut :
a. Bagi Lembaga
Memberikan informasi mengenai Gepeng sebagai sarana referensi
perancangan media kampanye sehingga memberikan manfaat secara
maksimal.
b. Bagi Masyarakat
- Terciptanya media komuniasi visual untuk sarana kampanye,
sehingga masyarakat ikut serta dalam menanggulangi Gepeng di
Kabupaten Gianyar ini.

- Masyarakat mengetahui dan sadar tentang permasalahan Gepeng


ini dan

ikut serta

membantu pemerintah daerah dalam

menanggulangi permasalahan Gepeng di Kabupaten Gianyar ini.


c. Bagi Penulis
1. Dapat melatih

mahasiswa (penulis) dalam melihat suatu

permasalahan serta mencari solusi dari permasalahan tersebut


yang tidak lain adalah bagaimana merancang / membuat suatu
media komunikasi visual yang efektif dan tepat guna untuk
penanggulangan Gepeng di Kabupaten Gianyar.
2. Mahasiswa mampu berpikir secara sistematis dalam rangka
mengaplikasikan disiplin ilmu yang telah didapat di bangku
kuliah untuk kemudian diterapkan sesuai dengan situasi di
lapangan.
3. Terciptanya media informasi dalam bentuk orisinal yang baik, dan
sesuai dengan kriteria desain untuk penanggulangan Gepeng di
Kabupaten Gianyar.
d. Bagi Pemerintah
Dapat menjadi suatu program pemerintah yang baru tentang
penanggulangan masalah Gepeng ini.

1.6 Metode Penelitian


Metode merupakan suatu

langkah awal

yang digunakan untuk

dijadikan pedoman secara teoritis dan dapat di pertanggung jawabkan secara


tertulis mengenai tugas yang dirancang sebagai karya Tugas Akhir. Adapun
metode deskriptif yang digunakan penulis pada karya tugas akhir ini, antara
lain sebagai berikut :
1.6.1 Metode Pengumpulan Data
1.1 Metode Pengumpulan Data Prime r
a. Observasi
Adalah metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
terjun langsung atau survey ke lapangan untuk mendapatkan data

asli yang ada pada tempat melakukan survei. Metode observasi


juga bisa diartikan sebagai suatu pengamatan dan pencatatan
dengan sistematis fenomena atau gejala objek yang sedang
diselidiki. (Mahyusir, 2002 : 28) Dengan mengadakan survey
ditempat para Gepeng ini beroperasi, seperti di seputaran Pasar
Gianyar, Pasar Seni Sukawati, daerah Ubud, serta survey ke
lembaga yang berwenang seperti Kantor Dinas Sosial Kabupaten
Gianyar, dan Kantor Sat Pol PP Kabupaten Gianyar.

b. Wawancara
Adalah metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
mengadakan tanya jawab sepihak / melalui kontak secara
langsung kepada nara sumber, dan dilakukan dengan sistematis
dan berlandaskan pada tujuan penelitian (Ponco W, 2004 : 62).
Dalam hal ini yang menjadi responden adalah Bapak Drs. Ketut
Astawa Suyasa selaku Kepala Dinas Sosial Kabupaten Gianyar
Bapak Drs. I Wajan Kujus Pawitra, S.Sos M.Ap, selaku Kepala
Kesatuan Sat Pol PP Kabupaten Gianyar, dan wawancara kepada
beberapa orang Gepeng. Sedangkan wawancara tidak terstruktur
dilakukan dengan cara memberikan pertanyaan-pertanyaan yang
bersifat lebih terbuka. Seperti pesan, kesan dan kritik untuk
menanggulangi Gepeng.

1.2 Metode Pengumpulan Data Sekunder


a. Kepustakaan
Metode pengumpulan data pada buku, artikel majalah, surat kabar,
brosur serta media lainnya yang dapat dipertanggung jawabkan
kebenarannya. (Sarwono & Lubis, 2007 : 93) misalnya mencari
informasi data-data pada buku, artikel, majalah, surat kabar, dan
media lainnya yang ada hubunganya dengan Gepeng yang akan
dibahas beserta cara mengatasinya.

b. Dokumentasi
Metode pengumpulan data dengan mencatat data-data dari objek
permasalahan dan hasil survey dengan mengambil gambar dari
objek survey tersebut.(Mahyusir, 2002 : 30). Dalam hal ini yang
menjadi objek survey adalah Kantor Dinas Sosial Kabupaten
Gianyar serta Kantor Satpol PP Kabupaten Gianyar dan
keberadaan Gepeng di Kabupaten Gianyar baik berupa gambar,
foto, dan sebagainya sebagai data berupa fakta dan sebagai bukti
untuk dipertanggung jawabkan.

1.6.2 Metode Analisis Data


Metode analisis data yang di gunakan dalam perancangan media
komunikasi visual ini adalah metode analisis deskritif kualitatif
komparatif. Kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan
data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan
perilaku yang diamati (Moelong, 1995 : 3). Sedangkan komparatif
berarti penyelidikan deskriptif yang berusaha mencari pemecahan
melalui analisis tentang hubungan sebab akibat, yakni yang meneliti
faktor- faktor tertentu yang berhubungan dengan situasi atau fenomena
yang diseliiki dan membandingkan satu faktor dengan yang lain
(Surakhmad, 1994 : 143).
Metode analisis deskriptif kualitatif komparatif adalah suatu
metode dimana dalam melakukan penelitian pada suatu kelompok
manusia, suatu obyek, suatu kondisi, suatu sistem, pemikiran ataupun
satu kelas peristiwa pada masa sekarang melalui analisis tentang
hubungan sebab akibat. Kemudian dilakukan melalui berbagai kajian
historis, kajian dokumen, intepretasi peristiwa, kajian informasi,
perekaman suatu kejadian, hingga penafsiran suatu fenomena sosial yang
didapat melalui pencatatan di lapangan yang kemudian ditampilkan
dalam bentuk yang terarah dan terolah secara teoritis. Metode ini
bertujuan untuk membuat deskripsi / gambaran atau lukisan secara jelas,

10

sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta- fakta, sifat-sifat serta


hubungan antara fenomena yang diselidiki.
Jadi dalam hal ini penulis menganalisa dan membandingkan
data yang didapat dari Dinas Sosial dan Sat Pol PP Kabupaten Gianyar
dengan teori yang berkaitan dengan kasus yang diangkat, kesimpulannya
metode deskritif kualitatif komparatif adalah menggambarkan faktafakta tentang Gepeng kemudian dibandingkan dengan teori-teori yang
diperoleh. Dari hasil perbandingan tersebut kemudian dilakukan koreksi
atas selisih yang terjadi sehingga nantinya akan diperoleh suatu
pemecahan masalah yaitu diperoleh suatu desain yang terpilih, sebagai
media kampanye yang baik dan menarik serta komunikatif untuk
menginformasikan kepada

masyarakat

mengenai

penanggulangan

Gepeng.

1.6.3 Indikator serta Model Penilaian Desain


Indikator yang nantinya akan dipakai sebagai acuan didalam
menilai desain ialah ilustrasi, teks, warna, teknik cetak. Dibuat alternatif
desain dari media yang dipilih. Desain yang terbaik dipilih dari tiga
alternatif desain yang diukur berdasarkan kriteria desain.
Adapun kriteria desain yang dijadikan indikator yaitu:
a. Fungsional
Desain harus benar-benar sesuai dengan fungsinya atau tepat guna
(Sachari, 1986 : 47).
b. Komunikatif
Desain harus menggambarkan sesuatu yang tepat dan mudah
dimengerti sehingga mampu mengarahkan konsumen pada misi dan
tujuan (Sachari, 1986 : 78).
c. Informatif
Pesan yang disampaikan berisi informasi yang dibutuhkan sangat
jelas (Poerwadarminta, 2000 : 432).

11

d. Ergonomis
Memiliki sifat sesuai desain, dan nyaman saat dinikmati oleh
konsumen, baik dari segi bentuk, ukuran, bahan dan komposisi
(Sachari, 1986 : 3).
e.

Artistik
Keindahan adalah sifat dari sesuatu benda yang memberi kita
kesenangan yang tidak berkepentingan yang kita bisa peroleh
semata- mata dari memikirkan atau melihat benda individu itu
bagaimana mestinya (Susanto, 2002 : 54).

f.

Unity
Suatu desain harus ada hubungannya satu sama lain dan
hubungannya dengan seluruh rancangan sehingga memberi kesan
menjadi satu (Daryanto, 1986:15).

g. Simplicity
Penyampaian pesan yang tidak terlalu rumit, singkat, padat, dan jelas
(Poerwadarminta, 2000 : 888).
h.

Kreatif
Desain tersebut murni ekspresi pribadi dan hendaknya menampilkan
bentuk-bentuk dan unsur-unsur visual yang baru sehingga memiliki
nilai tersendiri dibandingkan dengan desain-desain yang telah ada
(Sachari, 1986:82)

i.

Surprise
Desain yang dibuat harus bisa memberikan kejutan bagi komunikan
dengan menampilkan unsur-unsur yang lain sehingga mampu
menarik perhatian (Sachari, 1986 : 89).

j.

Etis
Desain tidak melanggar norma- norma yang ada di masyarakat
(Sachari, 1986 : 67).

Untuk

menentukan

desain

terpilih

dengan

melakukan

pengukuran atau penilaian alternatif-alternatif desain menggunakan skala

12

ordinat (skala yang menunjukkan tingkatan atau rangking). Rangking


didapatkan setelah dilakukan penilaian berdasarkan prinsip-prinsip
desain yang ada. Dari sinilah diperlukan usaha menentukan tingkatan
dan kualitas, kriteria-kriteria tentang apa yang disebut sangat baik, baik,
cukup, kurang, dan sangat kurang. Masing- masing tingkatan kualitas
akan disususun berdasarkan jenjang ilmu dan mulai dari nilai tertinggi
adalah lima 5 dan nilai terendah adalah 1.
a. Nilai 5 = sangat baik
b. Nilai 4 = baik
c. Nilai 3 = cukup
d. Nilai 2 = kurang
e. Nilai 1 = sangat kurang
Untuk menentukan desain terpilih dari alternatif-alternatif
desain yang dibuat, dapat dilakukan melalui pemberian nilai dari
masing- masing indikator dan unsur-unsur desain, dengan menggunakan
perhitungan rumus, yaitu:

Jumlah rata-rata skor keseluruhan (tiap unsur)


R=

x 100%
N
Keterangan : N = Nilai skor tertinggi x jumlah indikator (5 x 8 = 40)
Sumber: Materi kuliah DKV 5

Setelah masing- masing alternatif desain dinilai berdasarkan prinsip dan


kriteria desain akan terlihat satu desain yang menduduki rangking
teratas dan desain inilah yang nantinya sebagai desain terpilih (Nazir,
2003 : 338).
Berikut adalah contoh format penilaian pada desain yang nantinya
akan dibuat:

13

Gambar 1.1 Contoh format penilaian desain


1.7 Sitematika Penulisan
Untuk mendapatkan gambaran yang jelas, terarah dan terstruktur
mengenai pengantar karya Tugas Akhir maka dalam penulisan pengantar
karya ini akan dibagi dalam 5 bab yang dibuat secara sistematis yang mana
antara bab yang satu dengan bab yang lainnya akan memiliki hubungan erat
yang tidak akan dapat dipisahkan. Sistematika dari pengantar karya pada
masing- masing babnya dapat dirincikan sebagai berikut:
Pada Bab I ini akan diuraikan mengenai latar belakang masalah yang
merupakan hal dasar diangkatnya suatu masalah yang nantinya dapat
digunakan sebagai acuan untuk perancangan media yang akan dibuat,
termasuk di dalamnya terdapat pengertian judul kasus, rumusan masalah,
batasan masalah, tujuan dan manfaat perancangan, metode analisis data, dan
indikator penilaian desain.
Pada Bab II ini nakan diuraikan mengenai tinjauan dari berbagai datadata yang diperoleh sehingga nantinya akan digunakan sebagai data aktual dan
faktual untuk nantinya akan dianalisis kembali menjadi sebuah data sintesa
sehingga dapat dijadikan acuan dalam perumusan konsep desain.
Pada Bab III ini akan menguraikan tentang konsep dasar perancangan,
pola pikir, skema proses perancangan, strategi media, program tayangan

14

media, dan strategi kreatif

yang selanjutnya akan dijadikan dasar pada

visualisasi desain.
Pada Bab IV ini menguraikan tentang seluruh visualisasi desain yang
telah dibuat dalam bentuk gambar serta uraian / keterangan rinci mengenai
masing- masing desain. Adapun visualisasi desain yang diuraikan, antara lain:
poster, kalender, X-Banner, Flyer, Iklan Surat Kabar, pin, T-Shirt, Baliho,
stiker, dan katalog
Pada Bab V ini menjelaskan tentang kesimpulan dari unsur-unsur yang
berpengaruh pada proses perancangan yang telah dibuat sehingga akan
diketahui hal yang menjadi alasan media informasi yang layak untuk
diperlihatkan (ditampilkan) kepada masyarakat. Sedangkan saran merupakan
rekomendasi kepada pihak-pihak terkait. Kemudian tidak lupa bab ini berisi
mengenai saran-saran dan rekomendasi pada pihak-pihak yang terkait.

BAB II
LANDASAN TEORI DAN IDENTIFIKASI DATA

2.1 Data Teoritis/aktual


Data teoritis atau aktual adalah data yang mengarah (mengacu) pada
sumber-sumber data ilmiah yang bisa dipertanggung jawabkan dan literatur
mengenai teori-teori tentang media desain komunikasi visual yang
berhubungan dengan khasus dan konsep pengerjaan Tugas Akhir ini (data
yang bisa dimanfaatkan dalam perancangan).

2.1.1 Pengertian objek kasus


Dalam perancangan ini kasus yang di angkat adalah Desain
Media Komunikasi Visual Sebagai Sarana Kampanye Penanggulangan
Gepeng di Kabupaten Gianyar, dari data yang telah didapatkan dari
Dinas Sosial Kabupaten Gianyar dan Sat Pol PP Kabupaten Gianyar,
serta beberapa orang Gepeng ini merupakan suatu masalah yang sangat
sulit untuk ditanggulangi. Para Gepeng ini biasanya beraksi di daerah
wisata seperti daerah wisata Ubud, Sukawati dan tentunya ibukota
Gianyar sendiri. Sejumlah pedagang di kawasan Sukawati dan Ubud
juga mengeluhkan ulah para Gepeng tersebut. Banyak wisatawan yang
enggan memasuki toko untuk menghindari tangan-tangan usil para
Gepeng.
Berikut jumlah Gepeng yang terjaring dalam razia Satpol PP
Kabupaten Gianyar dari Januari 2011 sampai Maret 2011 :

Tabel 2.1. Jumlah Gepeng Yang Terjaring Razia Sat Pol PP Kabupaten
Gianyar
No
1.

Bulan
Januari

Jumlah

Asal

16 orang

Munti Gunung

15

16

2.

Pebruari

42 orang

Pedahan
Karangasem

3.

Maret

4 orang

Pedahan
Karangasem

(Sumber : Arsip Sat Pol PP Kabupaten Gianyar)

Karena kurangnya kampanye kepada masyarakat tentang


penanggulangan Gepeng ini, maka diperlukan atau dibuatkan suatu
media informasi visual untuk memberitahu atau menginformasikan
kepada masyarakat mengenai pentingnya dalam penanggulangan
Gepeng tersebut. Desain komunikasi visual adalah ilmu yang
mempelajari konsep komunikasi dan ungkapan daya kreatif yang
diaplikasikan dalam berbagai media komunikasi visual dengan
mengolah elemen desain grafis yang terdiri dari gambar, huruf, warna,
komposisi, dan layout (Widowati, 2007 : 27). Jadi media desain dapat
dipakai sebagai alat didalam mencapai maksud dan tujuan serta dapat
berupa alat atau sarana informasi.
Jadi diharapkan dengan adanya media komunikasi visual yang
dirancang untuk mengkampanyekan penanggulangan Gepeng ini
sehingga mampu memberikan pandangan, pengetahuan dan kepuasan
baru bagi masyarakat terhadap pentingnya penanggulangan gepeng di
Kabupaten Gianyar.

2.1.2 Aspek-aspek Desain Komunikasi Visual


Media adalah alat (sarana) komunikasi seperti koran, majalah,
radio, televisi, film, poster dan spanduk yang terletak di antar a dua
pihak.(Alwi, Hasan. 2002 : 726.) Landasan pemikiran dalam pemilihan
media adalah kemampuan untuk

menjangkau massa, kapasitas

informasi yang dapat diemban media, target audience (Ananda, 1998 :


10). Jadi dapat disimpulkan Media komunikasi visual adalah suatu
sarana informasi yang dapat dilihat dan dapat menginformasikan suatu

17

maksud atau pesan (informasi) yang ingin di sampaikan. Media- media


yang dirancang tentu tidak akan terlepas dari unsur-unsur desain yang
mendukung media yang akan dibuat nantinya, antara lain : media,
ilustrasi, teks, huruf / tipografi,dan warna.

1. Media
Media merupakan sarana untuk menyampaikan pesan atau
informasi kepada publik dengan menggunakan berbagai unsur
komunikasi grafis seperti teks atau gambar/foto (Pujiriyanto, 2005 :
15).
Didalam periklanan, media penyampaian pesan dapat
dibedakan menjadi dua pengertian yaitu:
a. Media Lini Atas (above the line media)
Adalah kelompok media promosi yang memerlukan luar
ruang, artinya sarana komunikasi massa. Misalnya media cetak,
elektronik, serta media luar ruang (iklan majalah). Dan bisa juga
dikatakan

kelompok media promosi yang memerlukan luar

ruang, artinya melalui sarana komunikasi massa. Misalnya media


cetak, media elektronik (radio, televisi, film, video, dsb), serta
media luar ruang atau outdoor media. Pada umumnya biro iklan
bersangkutan mendapat komisi karena pemasangan iklan tersebut
seperti billboard, painted bulletin, neon sign, spanduk (Nuradi,
1996 : 3).

Gambar 2.2 Contoh Iklan Majalah


(Sumber: www.balilangitbiru.com)

18

b. Media Lini Bawah (below the line media)


Adalah media yang cocok digunakan untuk target market
yang lebih terbatas dan spesifik. Direct mail, public relation, sales
promotion yang menggunakan flyer, brosur, iklan majalah, atau
surat kabar dengan segmen terbatas termasuk below the line
media. (Rustan, 2009 : 85)

Gambar 2.3 Contoh Brosur


(Sumber: http://suerisley.com/images/bali.jpg)

Promo media lini bawah juga mempunyai beberapa kelebihan


(Agusrijanto, 2001 : 131) yaitu:
1) Efektifitas waktu serta kecepatan penyampaian promosi
kepada khalayak sasaran.
2) Penguatan citra yang relatif tanggap dan mudah diterima
dibenak konsumen.
3) Nilai finansial yang dikeluarkan jauh lebih ekonomis (tidak
makan biaya dalam promosinya)
4) Timbal balik dan reaksi khalayak sasaran terhadap kegiatan
berpromo melalui media lini bawah cukup menjanjikan.
5) Tenggang waktu pemanfaatan media lini bawah sangat
fleksibel.

19

Media juga dapat digolongkan dalam beberapa bentuk antara lain:


1) Berdasarkan cara pembuatannya dengan alat-alat cetakan
seperti: selembaran, brosur, folder, dll.
2) Berdasarkan lokasi penempatannya:
- Diluar ruangan (outdoor) seperti: poster, baliho, papan nama,
spanduk, dll.
- Dalam ruangan (indoor) seperti: poster, etalase, dll.
3) Berdasarkan bentuk media yang digunakan:
- Media langsung seperti: katalog, selembaran, kartu nama, dll.
- Media tak langsung seperti: iklan majalah, surat kabar, televisi,
radio (Ananda, 1998 : 50)

2. Ilustrasi
Ilustrasi berasal dari bahasa latin yaitu ilustrare yang berarti
menerangkan atau memperlihatkan sesuatu, ilustrasi dapat berupa
gambar,

simbol,

relief,

musik

yang

tujuannya

untuk

mengkomunikasikan atau menjelaskan sesuatu (Santosa, 2002 : 57).


Ilustrasi adalah Gambar untuk membantu memperjelas isi
buku, atau karangan (Alwi, Hasan. 2002 : 425.). Pengertian ilustrasi
menurut Maya Ananda, adalah sesuatu yang dapat menyemarakkan
halaman- halaman buku atau media lainnya sebagai karya seni yang
memiliki nilai estetis. Bentuk gambar ilustrasi dapat berupa : foto,
karikatur, kartun, potret manusia, binatang, dan tumbuh-tumbuhan.
Fungsi dari ilustrasi adalah untuk menarik perhatian publik
guna mendorong dan mengembangkan gagasan dalam bentuk cer ita
realistis, dapat menumbuhkan suasana emosional karena ilustrasi
lebih mudah dipersepsi atau diserap daripada tulisan (Kusmiati, 1999
: 44).
Ilustrasi kalau dilihat dari segi teknisnya dapat digolongkan
menjadi beberapa teknik yaitu:

20

a. Ilustrasi Fotografi
Ilustrasi fotografi memiliki beberapa kegunaan, yaitu:
menggambarkan

perbandingan

menunjukkan

berita,

mengabadikan sesuatu, mencitakan suasana hati, menggambarkan


sesuatu yang membangkitkan rasa kemanusiaan (Suyanto, 2004 :
89).
Yaitu teknik membuat gambar ilustrasi berupa foto
dengan bantuan kamera baik itu manual maupun digital. Biasanya
obyek fotografi menjadi lebih realistis, eklusif dan persuasive
(Pujiriyanto, 2005 : 42).
Adapun kelebihan dari menggunakan ilustrasi fotografi
yang tidak lain adalah: gambar yang dihasilkan nyata/realistis,
waktu pembuatannya relatif singkat dan dapat dibuat secara
spontan, teknik fotografi dapat dibuat (diproses) berwarna
ataupun hitam putih.

Ilustrasi fotografi memiliki beberapa kegunaan, yaitu:


1) Menggambarkan perbandingan menunjukkan berita;
2) Mengabadikan sesuatu;
3) Menceritakan suasana hati;
4) Menggambarkan sesuatu yang membangkitkan rasa kemanusiaan
(Suyanto, 2004 : 89).

Gambar 2.4 Contoh gambar ilustrasi fotografi


(Sumber : http://forum.banjarmasinpost.co.id/photo/2009/.JPG)

21

b. Ilustrasi Teknik Gabungan


Yaitu ilustrasi bentuk komunikasi dengan struktur visual
atau rupa

yang

terwujud

dari perpaduan antara

teknik

fotografi/ilustrasi manual dengan teknik drawing di komputer


(Pujiriyanto, 2005 : 41) Teknik ini memiliki satu kelebihan
tersendiri yaitu:
- Dengan aplikasi penggunaan komputer tehnik menggambar
tangan dan fotografi dapat lebih disempurnakan dalam proses
desainnya.
- Hasil desain jauh lebih inofatif dan menarik karena terjadi
suatu kombinasi (tambahan/nilai plus) pada desain yang akan
disempurnakan.

Gambar 2.5 Contoh gambar ilustrasi tehnik gabungan


(Sumber: https://lh3.googleusercontent.com/gabrielmoreno.jpg)

Gambar ilustrasi fotografi yang di gabungkan dengan


ilustrasi handrawing, dengan menggunakan program grafis.
Ilustrasi yang akan dipakai dalam perancangan media
komunikasi visual untuk mengkampanyekan penanggulangan
Gepeng ini tidak lain menggunakan ilustrasi fotografi, karena

22

dianggap mampu untuk memberikan informasi yang lebih jelas


dan lebih mudah untuk dimengerti.

3. Teks
Adalah sederetan kata atau kalimat yang menjelaskan suatu
barang atau jasa untuk tujuan tertentu. Bahasa yang digunakan untuk
penyusunan teks pada iklan hendaknya sederhana jelas, singkat, dan
tepat serta memiliki daya tarik pada kalimatnya (Ananda, 1998 : 63).

Headline
Logotype

Ilustrasi

Naskah/
bodycopy
Clossing
Word
Gambar 2.6 Contoh penggunaan teks pada iklan berdasarkan letak
dan posisinya

Teks dibagi menjadi beberapa sistem penamaan dan


masing- masing memiliki fungsi berbeda, yaitu:
a. Baris Utama/Judul (Headline)
Merupakan bagian terpenting dari teks yang menarik perhatian
dan merupakan hal yang pertama kali dibaca. Judul mampu
mengarahkan pembaca untuk lebih jauh mengetahui tentang isi
pesan atau produk yang ada didalamnya (Pujiriyanto, 2005 : 38).

23

Judul terletak di bagian paling atas pada sebuah iklan, dengan


ukuran huruf paling besar antara huruf yang lainnya dan biasanya
berfungsi untuk menyampaikan pesan yang paling penting /
pokok (Santosa, 2002 : 54).
b. Sub Judul (Sub Headline)
Merupakan lanjutan keterangan dari judul yang menjelaskan
makna atau arti dari pada judul, dan umumnya lebih panjang dari
judulnya. Subjudul dapat juga disebut sebagai kalimat peralihan
yang mengarahkan pembaca dari judul ke kalimat pembuka dari
naskah (body copy) (Pujiriyanto, 2005 : 39).
c. Teks Isi (Body Copy)
Merupakan kalimat yang menerangkan lebih rinci tentang isi
pesan yang ingin disampaikan, berfungsi untuk mengarahkan
pembaca dalam mengambil sikap, berpikir, dan bertindak lebih
lanjut (Pujiriyanto, 2005 : 39).
d. Merek Dagang/Usaha (Logotype)
Merupakan simbol atau nama yang dipakai oleh suatu perusahaan
(Nuradi, 1996 : 102).
e. Semboyan (Slogan)
Slogan (semboyan) adalah kalimat pendek yang unik dan khas
yang dimiliki oleh sebuah produk untuk lebih meyakinkan dan
memperkuat sikap konsumen untuk memilih produk atau jasa
yang ditawarkan.
f. Kata Penutup (Clossing Word)
Kata penutup adalah kalimat pendek yang jelas, singkat,jujur dan
jernih yang biasanya bertujuan untuk mengarahkan pembaca
untuk membuat keputusan (Pujiriyanto, 2005 : 39).
Teks yang akan digunakan atau dipakai dalam perancangan
media komunikasi visual untuk mengkampanyekan penanggulangan
Gepeng ini tidak lain berisikan ajakan kepada masyarakat untuk ikut
serta menanggulangi Gepeng di Kabupaten Gianyar.

24

4. Tipografi
Kata tipografi berasal dari bahasa latin yaitu terdiri dari kata
typos dan graphia. Typos artinya cetakan bentuk dan sejenisnya,
sedangkan graphia artinya hal tentang seni tulisan (Schender, 1997 :
4).
Secara umum tipografi diartikan seni mencetak dengan
menggunakan huruf, seni menyusun huruf dan cetakan dari huruf
atau penyusunan bentuk dengan gaya-gaya huruf. Tipografi sama
dengan menata huruf yang merupakan unsur penting dalam sebuah
karya desain komunikasi visual untuk mendukung terciptanya
kesesuaian antara konsep dan komposisi karya (Santosa, 2002 : 108).
Tipografi lebih dari sepuluh ribu berlaku secara internasional dan
sudah dibakukan.
Huruf dapat dikelompokkan menjadi lima yaitu:
a. Huruf Tak Berkait (Sans Serif)
Bentuk huruf yang tidak memiliki kait, bertangkai tebal,
sederhana dan lebih mudah dibaca dan sifat huruf ini kurang
formal. Contoh bentuk huruf ini yang paling populer yaitu tipe
Arial dan Helvetica.

Aa Bb Cc
Gambar 2.7 contoh tipografi jenis Sans Serif
(Sumber:Tipografi Komputer Untuk desainer Grafis,
Adi Kusrianto, 2004 : 39)
b. Monospace
Setiap huruf yang berjenis monospace mempunyai jarak atau
lebar yang sama setiap hurufnya. Contoh huruf monospace yaitu
huruf tipe courier dan huruf yang ada pada mesin ketik.

25

Aa Bb Cc
Gambar 2.8 contoh tipografi jenis monospace

(Sumber:Tipografi Komputer Untuk desainer Grafis,


Adi Kusrianto, 2004 : 25)

Tipografi yang akan digunakan atau dipakai dalam


perancangan media komunikasi visual untuk mengkampanyekan
penanggulangan Gepeng ini tidak lain adalah jenis tipografi
decoratif dan sans serif, jenis huruf ini dipilih karena mampu
membuat desain terlihat lebih mudah untuk dibaca dan lebih
menegaskan apa yang terkandung dalam huruf tersebut.

5. Warna
Warna adalah suatu hal yang penting dalam menentukan
respons dari orang, warna adalah hal pertama yang dilihat oleh
seseorang, setiap warna akan memberikan kesan dan identitas
tertentu,

walaupun

hal ini

tergantung dari

latar

belakang

pengamatnya
Warna adalah hal yang pertama dilihat oleh seseorang
(terutama warna background). Warna akan membuat kesan atau
mood untuk keseluruhan gambar atau grafis. Warna merupakan
unsur penting dalam grafis karena dapat memberikan dampak
psikologis kepada orang yang melihatnya (Pujiriyanto, 2005 : 43).
Warna adalah kualitas dari mutu cahaya yang dipantulkan
suatu obyek ke mata manusia. Setiap warna memiliki daya tarik yang
berbeda dan dalam penggunaannya diharapkan dapat menciptakan
keserasian dan membangkitkan emosi (Wirya, 1999 : 26).
Ilmu tentang warna disebut juga Chromatics( Nugroho,
M.Si, 2008 : 1). Teori warna sudah dikembangkan oleh Alberti
(1435) dan diikuti oleh Leonardo Davinci (1490), Teori warna

26

mendapat perhatian yang serius oleh Sir Isaac Newton seorang ahli
fisika melalui tulisannya yang berjudul Opticks pada tahun1704,
berikut skema warna oleh newton.

Keterangan Lingkaran Warna :


1. Primary (warna primer)
2. Secondary (warna skunder)
3. Tertiary (warna tersier)

Gambar 2.9 Gambar roda warna


(Sumber:Pengenalan Teori Warna, Eko Nugroho, 2008 : 10)

Secara umum warna dapat dibagi menjadi tiga, antara lain :


a. Warna Prime r
Warna primer merupakan warna-warna paling kuat. Ia
merupakan warna yang utama dalam pembentukan warna-warna
lainnya, warna pokoknya terdiri dari 3 yaitu ; merah, kuning, biru.
Contoh media;

27

Gambar 2.10 Contoh Gambar Warna Primer


(Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Perusahaan_Listrik_Negara)

b. Warna Sekunder
Yaitu merupakan warna hasil pencampuran dari dua
warna primer. Contohnya:
Merah + Kuning = Orange.
Biru + Merah = Magenta.
Biru + Kuning = Hijau.
Contoh media;

Gambar 2.11 Contoh Gambar Warna Sekunder


(Sumber: http://www.vintage-poster-market. miniature/1229.jpg)
c. Warna Tertier
Yaitu campuran satu warna primer dengan warna
sekunder di sebelahnya,warna tertier terdiri dari enam warna. Jadi
warna

tertier

merupakan

warna

yang

merupakan

hasil

28

pencampuran antara warna primer dengan warna sekunder.


Contohnya: merah + ungu = merah ungu, ungu + biru = ungu
biru, biru + hijau = hijau biru, hijau + kuning = kuning hijau,
kuning + oranye = oranye kuning.
Contoh media;

Gambar 2.12 Contoh Gambar Tersier


(Sumber: http://nra402.files.wter_ice-resize2.jpg?w=495&h=341)

Jika menginginkan warna yang selaras atau bervariatif maka


ada beberapa aplikasi warna yang dapat dikombinasikan, berikut
ulasannya :
1) Monokromatik : merupakan paduan warna-warna yang sama
tetapi berbeda kemurniannya.

Gambar 2.13 Contoh Gambar Warna Monokromatik


(Sumber: http://2.bp.blogspot.com/8RObJ4Vg/S220/Graphic1.jpg)

29

2) Analogis adalah paduan warna-warna yang bersebelahan letaknya


dalam lingkaran warna. Misalnya hijau dengan hijau kekuningan.

Gambar 2.14 Contoh Gambar Warna Analogis


(Sumber: http://i.zdnet.com/blogs/sunbird-logo.png)

3) Triadik, merupakan kombinasi warna-warna yang letaknya pada


titik segitiga sama sisi dalam lingkaran warna. Misalnya merah
dengan kuning dan biru.

Gambar 2.15 Contoh Gambar Warna Triadik


(Sumber : http://www.pakkatnews.com/wp-content/uploads
/2010/07/logo_pln.jpg

4) Komple menter adalah kombinasi warna-warna yang saling


berseberangan letaknya dalam lingkaran warna. Misalnya orange
dengan biru.

30

Gambar 2.16 Contoh Gambar Warna Komplementer


(Sumber : http://swestimahardini.files/logo_gerakan_koperasi.gif)

5) Split-komplementer merupakan kombinasi warna-warna yang


letaknya pada semua titik yang membentuk huruf Y pada
lingkaran warna. Misalnya kuning dengan ungu kemerahan dan
ungu kebiruan yang mengapit ungu.

Gambar 2.17 Contoh Gambar Warna Split-komplementer


(Sumber : www.kaskus.us)

6) Komple menter Ganda,

merupakan sepasang warna yang

berdampingan dengan sepasang komplementernya. Misalnya


perpaduan kuning, orange, biru dan ungu (orange kemerahan
komplementer biru muda, sedangkan orange dengan biru).

31

Gambar 2.18 Contoh Gambar Warna Komplementer Ganda


(Sumber : http://www.eatsmartagesmart.com/images/CocaCola_Fanta_orange_drinks.jpg)

7) Polikromatik, yaitu menggunakan banyak jenis warna.

Gambar 2.19 Contoh Gambar Polikromatik


(Sumber : www.kaskus.us)

Selain itu warna sendiri memiliki kejiwaan (kekuatan) atau


yang kita kenal sebagai psikologi warna (Kusrianto. A, 2007 : 47),
berikut beberapa contoh pengertian warna menurut psikologisnya
masing- masing;
- Merah mengartikan;
Kekuatan, bertenaga, kehangatan, nafsu, cinta, agresif, berbahaya,
semangat.
- Biru mengartikan;
Kepercayaan,

konservatif,

keamanan,

teknologi,

kebersihan,

perintah.
- Hijau mengartikan;
Alami,

kesehatan,

pembaruan.

pandangan

yang

enak,

kecemburuan,

32

- Kuning mengartikan;
Optimis, harapan, filosofi, ketidak jujuran/kecurangan, pengecut,
pengkhianatan.
- Ungu mengartikan;
Spiritual, misteri, keagungan, perubahan bentuk, galak, arogan.
- Orange mengartikan;
Energi, keseimbangan, kehangatan.
- Coklat mengartikan;
Bumi, dapat dipercaya, nyaman, bertahan.
- Abu-abu mengartikan;
Intelek, futuristic, modis, kesenderuan, merusak.
- Putih mengartikan;
Kemurnian/suci, bersih, kecermatan, innocent(tanpa dosa), steril,
kematian.
- Hitam mengartikan;
Kekuatan,

seksualitas,

kemewahan,

kematian

,misteri,

ketakutan, ketidak bahagiaan, keanggunan.


Warna yang akan digunakan atau dipakai dalam perancangan
media komunikasi visual untuk kampanye penanggulangan Gepeng di
Kabupaten Gianyar tidak lain adalah jenis warna tersier (warna hitam
dan coklat), karena mampu memberikan kesan tegas pada media.

2.1.3 Prinsip Desain Komunikasi Visual


Prinsip-prinsip desain ini nantinya digunakan sebagai patokan
dalam memberikan penilaian terhadap alternatf desain yang dibuat
untuk menentukan desain yang terbaik. Adapun prinsip-prinsip desain
komunikasi visual yaitu:
1. Prinsip Titik Fokus
Prinsip titik fokus adalah suatu pusat perhatian yang selalu
diperlukan dalam suatu komposisi untuk menunjukkan bagian yang
dianggap penting dan diharapkan menjadi perhatian utama.

33

Penjagaan keharmonisan dalam membuat suatu fokus dilakukan


dengan menjadikan segala sesuatu yang berada di sekitar fokus
mendukung fokus yang telah ditentukan. Misalnya antara merek dan
ilustrasi harus selaras artinya diantara keduanya diperlukan suatu
pemfokusan baik dari segi ukuran atau warna yang akan dipilih, ini
dilakukan agar konsumen atau khalayak yang melihatnya tidak
kebingungan (Adi Kusrianto, 2007 : 42).

Gambar 2.20 Contoh Prinsip Titik Fokus


(Sumber : http://i1015.photobucket.com/albums/af278/wenetelue.jpg)

2. Keseimbangan (balance)
Keseimbangan atau balance merupakan suatu prinsip dalam
komposisi yang menghindari kesan berat sebelah atas suatu bidang
atau ruang yang diisi dengan unsur- unsur rupa. (Adi Kusrianto, 2007
: 38)

Gambar 2.21 Contoh Prinsip Keseimbangan


(Sumber : http://upload.wikimedia.org/Meddiehorizontal_line.png )

34

Gambar 2.22 Contoh tehnik untuk mendapatkan keseimbangan pada


desain yang akan dibuat
(Sumber: Buku Desain Grafis Komputer, Teori Grafis Komputer, 2005
: 93)

Keseimbangan dapat dibagi menjadi :


a. Keseimbangan Simetris adalah keseimbangan objek-objek yang
disusun di sebelah kiri dan kanan memiliki sumbu khaya l yang
sama dalam bentuk, ukuran, bangun, dan letaknya (Pujiriyanto,
2005 : 93).
b. Keseimbangan Asimetris adalah susunan keseimbangan jika
bentuk, bangun, garis, ukuran, volume diletakkan sedemikian
rupa sehingga tidak mengikuti arturan keseimbangan simetris.
Keseimbangan simetris sering digunakan dalam desain modern
atau kontemporer (Pujiriyanto, 2005 : 93).
c. Keseimbangan Horizontal adalah keseimbangan yang diperoleh
dengan cara menjaga keseimbangan antara bagian bawah dengan
bagian atas (Pujiriyanto, 2005 : 93).

3. Irama atau Ritme


Ritme (Rhytm) biasanya terkait dengan kesan gerak yang
ditimbulkan oleh pengulangan elemen. Di dalam pengulangannya itu
desainer dapat memberikan akses atau penekanan tertentu pada
desain yang akan dibuatnya. Ritme yang baik dapat memberikan
kesan gerakan yang lembut dan berkesinambungan. Irama mampu

35

mengarahkan perhatian dari bagian yang satu ke bagian lainnya.


Irama dapat sederhana, namun dapat juga sangat kompleks. Gradasi
merupakan jenis irama yang sering digunakan dengan melakukan
perubahan secara bertahap terhadap elemen, baik dari segi warna,
ukuran, atau nilai, yang diberikan bersamaan dengan pengulangan
yang dilakukan (Pujiriyanto, 2005 : 94).

Gambar 2.23 Contoh Prinsip Ritme


(Sumber : http://t1.gstatic.com/bn:A77AiRXpn0X0r0v6ig)

4. Keserasian (Harmony)
Prinsip desain diartikan sebagai keteraturan di antara
bagianbagian sebuah karya. Keserasian adalah suatu usaha untuk
menyusun berbagai macam bentuk, bangun, warna, tekstur, dan
elemen-elemen lain dalam satu komposisi yang utuh agar nikmat
dipandang. Serasi atau harmoni bias dicapai dengan kesamaan arah,
kesamaan bentuk, dan bangun meskipun berbeda ukuran ataupun
dengan tekstur yang bersifat sama. Keserasian dapat dicapai dengan
berbagai variasi agar tidak membosankan. (Pujiriyanto, 2005 : 94)

36

Gambar 2.24 Contoh Prinsip Keserasian


(Sumber: http://desaingrafisonline.blogspot.com/2008/14/prinsip Keserasian.html)

5. Proporsi (Proportion)
Proporsi adalah perbandingan antara satu bagian objek
dengan objek lain atau dengan keseluruhannya. Proporsi berbeda
dengan skala. Proporsi sangat terkait dengan objek lain yang telah
diketahui sebelumnya. Misalnya, ukuran gambar yang serasi untuk
newsletter jelas kurang proporsional untuk baliho (Pujiriyanto, 2005
: 94).

Gambar 2.25 Contoh Prinsip Proporsi


(Sumber : http://stefanusipeen.wordpress.com/ilmu-desain-grafis/)

6. Kesatuan (Unity)
Kesatuan atau unity merupakan salah satu prinsip yang
menekankan pada keselarasan dari unsur-unsur yang disusun, baik
dalam wujudnya maupun kaitannya dengan ide yang melandasinya.

37

Kesatuan diperlukan dalam suatu karya grafis yang


mungkin terdiri dari beberapa elemen didalamnya. Dengan adanya
kesatuan itulah, elemen-elemen yang ada saling mendukung
sehingga diperoleh fokus yang dituju.(Adi Kusrianto, 2007 : 35).

Gambar 2.26 Contoh Prinsip Kesatuan


(Sumber : http://stefanusipeen.pengertian-ilmu-desain-grafis/)

Secara elementer, ada beberapa cara untuk mencapai kesatuan antara


lain;
- Menentukan dominasi agar diperoleh pengaruh yang tepat,
karena jika ingin karya grafis diperhatikan, dilihat, dan dipahami isi
serta maksudnya, dan kemudian diberi reaksi oleh target atau
responden, maka karya tersebut harus memiliki suatu dominasi
tertentu. Misalnya, pada saat responden membaca suatu lembaran
brosur, melihat spanduk, dan melihat baliho di luar ruang.
- Dominan pada ukuran, disisi lain karya grafis memiliki ukuran
yang sangat besar. Agar ukuran yang sangat besar itu dapat
menjadi dominan, hendaknya bidang besar itu diisi dengan elemenelemen grafis. Namun, hal itu tidak berarti bahwa keseluruhan
bidang harus diisi penuh dengan elemen grafis.

38

- Dominan pada warna, warna yang terlihat secara keseluruhan


dikatakan

sebagai

bidang

warna.

Bidang-bidang

tersebut

membentuk arti serta estetika keindahan. Dominasi warna tertentu


lebih memudahkan untuk mengarahkan kosentrasi saat mencerna
karya itu. Jangan menggunakan warna-warna yang tidak saling
mendukung satu sama lain dalam sebuah karya grafis. Tentukan
arah warna yang dominan.
- Dominan pada letak dan pene mpatan, keberhasilan suatu karya
grafis atau sebuah elemen grafis tidak dapt dilepaskan dari
lingkungan dimana karya tersebut berada. Pertimbangkan tempat
peletakan karya yang telah anda buat, kemudian perhatikan bahwa
letak/penempatan elemen tersebut akan berpengaruh dan berperan
menentukan.
- Ukuran sebagai daya tarik, Untuk memperoleh daya tarik, kita
dapat menentukan ukuran sebagai salah satu faktornya. Sebuah
karya publikasi yang berukuran besar biasanya akan menarik untuk
diikuti, dintip dan dibaca.
- Menyatukan arah, sebuah karya visual hendaknya memiliki point
of view. Hal itu dapat diartikan sebagai arah perhatian yang mulamula harus diberikan oleh respondennya. Arah juga dapat diartikan
sebagai alur untuk mengamati/membaca sebuah karya. Dengan
demikian, elemen arah jelas merupakan sarana kesatuan yang harus
diperhitungkan.
- Menyatukan bentuk, sebuah karya grafis yang berisi bentukbentuk yang semerawut dan terpisah-pisah pastilah akan sulit
dicerna. Jika bentuk tersebut menyatu dalam satu kesatuan akan
ada kemungkinan untuk dicerna lebuh cepat.

39

7. Prinsip Hirarki Visual


Adalah suatu prinsip

yang mengatur elemen-elemen

mengikuti perhatian yang berhubungan secara langsung dengan titik


fokus. (Suyanto, 2004 : 64).

Gambar 2.27 Contoh Prinsip Hirarki Visual


(Sumber : http://t1.gstatic.com/images?q= 0r0v6i3G2YaXntBUg)

8. Kesederhanaan (simplicity)
Kesederhanaan (simplicity) bisa dikatakan kalau ditambah
terasa menjadi ruwet dan jika dikurangi terasa ada yang hilang.
Sederhana tidak berarti harus sedikit, tetapi yang lebih tepat adalah
pas, artinya tidak lebih dan tidak kurang/proporsional (Sanyoto,
2005 : 209).

Gambar 2.28 Contoh Prinsip Kesederhanaan


(http://3.bp.blogspot.com/_oU3FwNozZFg/S7now1mcJZI/toon+forest2.
jpg)

40

9. Skala (scale)
Skala merupakan ukuran relative dari suatu objek yang akan
terlihat setelah membandingkan dengan objek lainnya. Penggunaan
skala dapat menciptakan keserasian dan kesatuan objek dalam
desain. Skala biasanya dinyatakan dengan ukuran panjang dan lebar.
Elemen-elemen yang digunakan memiliki hubungan dalam dalam
skala secara konsisten. Penerapan skala dengan peralatan computer
lebih mudah dilakukan, yaitu dengan memberikan garis bantu (grid).
Objek maupun badan manusia dapat juga digunakan untuk skala,
misalnya kaki, depa, hasta, dan lain- lain (Pujiriyanto, 2005 : 94).

Gambar 2.29 Contoh Prinsip Skala


(Sumber: http://desaingrafisonline.blogspot.com/2008/18/prinsipskala.html)

10. Kontras
Kontras bisa selalu ada di dalam komposisi diperlukan
sebagai vitalitas agar tidak terkesan monoton. Tentu saja, kontras
sebaiknya ditampilkan seperlunya saja karena bila terlalu
berlebihan, akan muncul ketidakteraturan dan kontradiksi yang
jauh dari kesan harmonis (Pujiriyanto, 2005 : 94).

41

Gambar 2.30 Contoh Prinsip Kontras


(Sumber: http://desaingrafisonline.blogspot.com/2008/19/prinsipkontras.html)

2.1.4 Aspek Teknis Perwujudan


1. Bahan
Bahan adalah sukat atau bentuk dasar, selayaknya, bakal
barang yang dipakai untuk barang yang lain; sesuatu yang
dibutuhkan untuk bahan cetak. Penggunaan bahan harus disesuaikan
dengan kebutuhan agar bisa sesuai dengan tujuan atau keperluan
yang akan dipakai nantinya. Ada beberapa bahan yang digunakan
yaitu kertas, kayu, logam, plastik dan sebagainya (Schender, 1977 :
43).
2. Teknik Cetak
Mencetak bisa diartikan membuat salinan yang banyak dari
original yang sama. Dalam mewujudkan berbagai media grafis, ada
beberapa teknik yang dapat digunakan untuk mewujudkannya, antara
lain sebagai berikut :
a. Teknik Cetak Saring (sablon)
Cetak sablon adalah tehnik cetak mencetak grafis dengan
menggunakan kain gasa, biasa disebut screen, pada bidang yang
menjadi sasaran cetak. (Nusantara Guntur A.Md. Graf, 2007 :
63).
Adapun peralatan dari teknik cetak saring :

42

Screen (Kain Gasa) : layer yang terbuat dari sutra atau nilon
yang dipasang pada sebuah bingkai.
Rakel : alat-alat untuk mentrasfer tinta dari screen ke
permukaan cetak.
Ada 2 jenis rakel :
Rakel karet : digunakan untuk cetakan yang menggunakan cat
berbasis air.
Rakel plastic : digunakan untuk cetakan yang menggunakan
minyak atau air.

Gambar: 2.31 Contoh Cetak Saring/Sablon


(Nusantara Guntur, A.Md. Graf. Panduan Praktis Cetak
Sablon 2007: 67)

b. Teknik Cetak Datar (Offset/Litography)


Dalam seni cetak Planografi baian yang di cetak maupun bagian
yang tidak di cetak (positif/negatif) pada acuan cetak memiliki
permukaan yang sama datar. Prinsip yang di gunakan yaitu tolak
menolak antara lemak dan air. (Adi Kusrianto, 2007 : 131).

43

Cetak Offset berasal dari bahasa inggris yaitu Off (mati, tidak
bekerja), dan kata Set (meletakkan, menaruh, mengisi). Offset
berarti menaruh tinta pada media cetak secara tidak langsung
sehingga di kenal dengan sistem cetak tidak lansung. Tidak
langsung maksudnya proses cetak dimana unsur cetak tidak
langsung bersentuhan dengan media cetak tetap i melalui perantara
terlebih dahulu. Pada mesin cetak, gambar pada permukaan plat
cetak akan ditransfer ke blanket kemudian di permukaan bahan
cetak. Mesin cetak offset disebut juga sebagai lithography.

Gambar: 2.32 Gambar Proses Mencetak dengan Mesin Offset


(Sumber: Buku Pengantar Desain Komunikasi Visual, 2007: 132).

Satu hal yang perlu menjadi perhatian adalah reproduksi pada


mesin cetak memiliki colorspace sendiri yang berbeda dengan
color space monitor maupun digital colour proofing. Sehingga
perbedaan warna di antaranya tetap akan terjadi, meskipun dapat
di minimalisasi.

44

Gambar: 2.33 Gambar Proses Mencetak dengan Mesin


Lithography
(Sumber: Buku Pengantar Desain Komunikasi Visual, 2007 : 132)

c. Teknik Cetak Digital Printing


Untuk teknik cetak yang cepat dan akurat atau tehnik cetak dengan
hasil yang memiliki persisi dan keakuratan tingkat tinggi tidak lain
dilakukan dengan teknologi komputer. Keuntungan yang didapatkan
dengan tehnik cetak menggunakan komputer, dapat mencetak
berbagai macam media dengan alat cetak yang sama mulai dari bahan
kertas (plain papper) sampai yang berbagan plastic (flexy) (Hardiman,
2006 : 33).

45

Gambar: 2.34 Gambar Proses Mencetak Tehnik Cetak Digital


(Sumber: Buku Grafika dan Teknologi Cetak Offset Lithografy)
2.1.5 Ilmu Sosial Yang Mendukung Kasus
Ilmu sosial yang akan digunakan dalam mendukung kasus ini
adalah teori semiotika, kata semiotika berasal dari kata Yunani yaitu
semeionyang berarti tanda, jadi semiotika adalah ilmu yang
mempelajari tentang tanda (sign), berfungsinya tanda, dan produksi
makna. Tanda adalah sesuatu yang bagi seseorang berarti sesuatu yang
lain, oleh karena itu tanda tidak terbatas pada benda (Rendra
Widyatama, 2007 : 11).

46

Semiotik atau semiology adalah ilmu tentang tanda-tanda atau


simbol.

Istilah

semiotik

berasal

dari

bahasa

Yunani

yaitu

Semeion/Sema, yang berarti tanda. Dengan demikian tentu akan mudah


dipahami bahwa untuk menggambarkan suatu pesan atau informasi
secara visual diperlukan suatu gambar, yang akan ditafsirkan sama oleh
semua orang yang menerima pesan tersebut. Oleh karena itu, semiotik
bisa dikatakan sebagai ilmu untuk memahami konteks tanda secara
umum yang berlaku di masyarakat, yang akan menjadi sasaran
penerima pesan. Suatu studi tentang pemaknaan semiotik menyangkut
aspek-aspek budaya, adat- istiadat, atau kebiasaan di masyarakat
(Kusrianto,A, 2007 : 58). Pada media yang akan di rancang secara
visual akan diberikan suatu gambar/ilustrasi seorang Gepeng, dan juga
menggunakan logo Pemda Kabupaten Gianyar dimana Dinas yang
berwenang atas permasalahan adalah Dinas Sosial Kabupaten Gianyar
beserta Sat Pol PP Kabupaten Gianyar. Semiotik dibagi menjadi tiga
bagian, yaitu:

1. Semantik
Semantik berasal dari kata Semanien dalam bahasa Yunani
yaitu: berarti, bermaksud, dan meneliti. Sedangkan semantik
merupakan semiotika yang berkenaan dengan makna dan konsep.
Dalam dunia Komunikasi Visual, Semantik berarti :
a. Meneliti dan menganalisis

makna dalam visual tertentu.

Visualiasi dari suatu image merupakan simbol dari suatu makna.


b. Makna suatu visual dan perkembangannya. Etimologinya adalah
mempelajari perubahan dan perkembangan desain, sejarah seni
dan desain, serta pergerakannya.
Ditinjau berdasarkan makna, konsep dan arti terdapat 2
aspek dalam visual image yaitu:
1) Aspek secara umum yaitu: suatu tanda atau simbol bisa diterima
oleh setiap orang secara luas.

47

2) Pada lingkup tertentu, misalnya tanda atau simbol yang


dimengerti maknanya secara kepercayaan turun-temurun atau
berdasarkan adat- istiadat. Contohnya: Hong Shui, Primbon
(Jawa), Feng Shui, Numerologi, dll.

2) Pragmatik
Pragmatik adalah mempelajari hubungan tanda dengan
pemakainya (Sachari, dkk, 2000 : 53). Jadi pragmatik yaitu
hubungan fungsional yang berkenaan dengan teknis dan praktis,
material atau bahan yang dipergunakan, serta efisiensi yang
menyangkut ukuran bahan, warna yang dipergunakan, maupun
teknik memproduksinya, dst (Kusrianto,A, 2007 : 96).

3) Sintatik
Sintatik berasal dari
bahasa

Yunani

Suntattein)

kata Sintaksis (yang berasal dari


yang

berarti

mengatur

dan

mendisiplinkan. Ketika kita menyadari adanya korelasi, kita akan


mendapatkan apa yang dalam dunia desain disebut dengan kepatutan
atau kepantasan. Dalam hal ini, Sintatik berkenaan dengan
perpaduan, keseragaman, dan kesatuan sistem. Penerapannya sangat
penting untuk menjaga citra yang baik dari sebuah rancangan dalam
bentuk apa pun. Usaha itu dilakukan agar citra yang baik dapat
tertanam serta dapat diingat oleh para khalayak. Di dalam kalangan
desainer istilah yang digunakan adalah benang merah sebuah
rancangan yang merujuk pada kesatuan rancangan (Kusrianto,A,
2007 : 89).
Jadi teori semiotika dipakai oleh penulis (desainer) untuk
menentukan efisiensitas media yang akan dibuat. Menurut Charles
Sanders Pierce (1839-1914) tanda (semiotika) dibagi menjadi tiga
jenis yaitu icon, indeks, simbol. Media yang akan dibuat setidaknya
akan mengandung tiga jenis tanda ini,berikut penjelasan mengenai

48

jenis tanda yang akan ada pada media yang akan dirancang dan
dibuat;
- Icon; adalah tanda yang menggambarkan kemiripan dengan suatu
objek/benda yang pernah dikenal berdasarkan pengalaman, jadi
icon yang ada pada media komunikasi visual yang akan dibuat
adalah ilustrasi fotografi yang ada pada media tersebut, penulis
menggunakan ilustrasi fotografi karena dengan ilustrasi fotografi
diharapkan mampu memperlihatkan ilustrasi secara nyata/jelas
kepada masyarakat.

Gambar 2.35 Contoh Icon


(Sumber : http://www.mercuryfm.co.id/imager/Facebook_icon.png)
- Indeks; adalah tanda yang memiliki hubungan sebab akibat,
indikasi, informasi / petunjuk antara tanda dengan obyek yang
sangat dekat.

Gambar 2.36 Contoh Indeks


(Sumber : http://3.bp.blogspot.com/_6wY7DoU/5zrf
/s200/indeks+glikemik.jpg)

49

- Simbol; adalah tanda yang telah menjadi kesepakatan/terbentuk


secara konfensional di masyarakat.

Gambar 2.37 Contoh Symbol


(Sumber : http://hikmatun.files.wordpress.com/2010/02/biohazard.png)

Jadi simbol yang ada pada media yang akan dirancang dan dibuat tidak
lain adalah logo dari Kabupaten Gianyar itu sendiri, karena Dinas yang
berwenang dalam permasalahan Gepeng di Kabupaten Gianyar ini adalah Dinas
Sosial Kabupaten Gianyar beserta Sat Pol PP Kabupaten Gianyar, dimana Dinas
Sosial beserta Sat Pol PP Kabupaten Gianyar adalah bagian dari Pemda
Kabupaten Gianyar.

2.2 Data Lapangan / Data Faktual


Data lapangan/faktual merupakan data yang diperoleh berdasarkan
kenyataan yang ada di lapangan atau berdasarkan keterangan yang ada
dilapangan atau sebenarnya yang nantinya akan digunakan sebagai materi
(sample) sebagai data pendukung saat merancang media nanti.

2.2.1 Nama Obyek


Dalam penulisan Tugas Akhir ini, nama obyek yang diangkat
adalah Perancangan Media Komunikasi Visual Sebagai Sarana
Kampanye Penanggulangan Gepeng di Kabupaten Gianyar. Penulis

50

tertarik mengangkat kasus ini karena Gepeng semakin menjadi topik


pembicaraan di kalangan masyarakat karena sangat meresahkan
masyarakat, khususnya masyarakat Kabupaten Gianyar. Di Kabupaten
Gianyar sendiri di akui oleh Kepala Sat Pol PP dan Kepada Dinas
Sosial Kabupaten Gianyar belum memiliki sarana kampanye khusus
dalam penanggulangan permasalahan Gepeng ini. Untuk itu upaya
kampanye dengan membuat media komunikasi visual sangatlah perlu
dilakukan, sehingga di harapkan mampu menekan jumlah Gepeng di
Kabupaten Gianyar ini.

2.2.2 Penanggung Jawab


Data-data survey di Kantor Dinas Sosial diperoleh dari Bapak
Drs. Ketut Astawa Suyasa selaku Kepala Dinas Sosial Kabupaten
Gianyar dan dari Kantor Sat Pol PP Kabupaten Gianyar diperoleh dari
Bapak Drs. I Wayan Kujus Pawitra, S.Sos M.Ap selaku Kepala
Kesatuan Sat Pol PP Kabupaten Gianyar.

2.2.3 Lokasi
Dalam pembuatan Tugas Akhir ini penulis mencari data
58
Gepeng, data-data tersebut diambil,
dicari dan di survey di Dinas
Kabupaten Gianyar Jln. Kesatrian 18 B Gianyar Telp. (0361) 943899.
Dan Kantor Sat Pol PP Kabupaten Gianyar Alamat Jalan Manik No. 15
A Telp. (0361) 944436.

51

Gambar 2.38 Gambar Denah Dinas Sosial Kabupaten Gianyar dan


Kantor Sat Pol PP Kabupaten Gianyar

2.2.4 Sarana Komunikasi Yang Ada


Penulis tidak mendapatkan sarana yang didapatkan saat
melakukan survey ke Dinas Sosial dan Kantor Sat Pol PP Kabupaten
Gianyar Karena Dinas terkait memang hampir tidak pernah membuat
sarana komunikasi tersebut. Jadi sarana yang di tampilkan adalah sarana
komunikasi yang dibuat oleh daerah lain.

1. Aplikasi Uns ur-Uns ur Desain Komunikasi Visual


Unsur-unsur media komunikasi visual yang telah digunakan yaitu :
a. Billboard

Gambar 2.39 Gambar Billboard

52

Unsur-unsur desain komunikasi visualnya tidak lain meliputi:

Ilustrasi : menggunakan teknik ilustrasi fotografi beserta


ilustrasi background seperti ilustrasi api.

Warna : menggunakan warna yang terkesan gelap dengan


dominan berwarna hitam.

Teks : berisikan ajakan kepada masyarakat dan gepeng itu


sendiri untuk ikut serta menanggulangi gepeng ini dan untuk
gepeng supaya mencari nafkah lain.

Huruf : pada teks menggunakan dominant huruf Arial

2.2.5 Potensi kasus


Keberadaan Gepeng yang selama ini diatur dalam Perda 12
tahun 1992 tentang kebersihan dan ketertiban, tidaklah menjadi jaminan
berkurangnya jumlah Gepeng yang tersebar di Kabupaten Gianyar ini.
Harus ada kesadaran sendiri dari warga masyarakat Kabupaten Gianyar
untuk ikut serta membantu pemerintah daerah dalam menanggulangi
permasalahan Gepeng, karena jika hanya dinas terkait yang turun
tangan dalam memecahkan masalah ini jumlah Gepeng tidak akan
pernah berkurang.
Jadi untuk membantu memecahkan masalah Gepeng di
Kabupaten Gianyar ini, akan dibuat suatu media komunikasi visual
yang dapat mengarahkan masyarakat Kabupaten Gianyar untuk ikut
serta membantu pemerintah daerah untuk mengatasi permasalahan
Gepeng ini, seperti tidak memberikan apapun kepada Gepeng yang
berkeliaran ataupun tidak memberikan sedekah kepada mereka yang
nampaknya masih mampu untuk bekerja dengan melihat keperawakan
Gepeng tersebut.
Maka dari itu, salah satu cara yang dapat ditempuh agar
menarik minat dan perhatian masyarakat adalah dengan membuat media
kampanye yang sesuai dengan kriteria desain dalam penanggulangan

53

Gepeng di Kabupaten Gianyar, karena di Kabupaten Gianyar se ndiri


hingga kini belum ada media kampanye untuk permasalahan Gepeng
ini.

2.2.6 Kampanye
Strategi yang digunakan dalam kampanye penanggulangan
Gepeng ini memegang peranan yang sangat penting, karena dengan
strategi kampanye yang tepat kita dapat memperhitungkan sasaran yang
akan kita capai. Kampanye adalah sebuah tindakan bertujuan
mendapatkan pencapaian dukungan, usaha kampanye bisa dilakukan
oleh peorangan atau sekelompok orang yang terorganisir untuk
melakukan pencapaian suatu proses pengambilan keputusan di dalam
suatu kelompok, kampanye biasa juga dilakukan guna mempengaruhi,
penghambatan, pembelokan pecapaian.
Pemilihan strategi terbaik dalam menginformasikan mengenai
permasalahan Gepeng ini tergantung pada media iklan khususnya yang
berjenis layanan masyarakat yaitu ada tidaknya keunikan subtensial
bagi masyarakat, ada tidaknya kelemahan pada program yang dibuat,
dan manfaat apa saja yang dapat di capai. Untuk lebih jelasnya dapat
dijelaskan sebagai berikut:

1. Program
Program yang penulis rancang berupa perancangan media
iklan layanan masyarakat berupa media- media informasi yang akan
disampaikan ke

kalangan masyarakat agar ikut serta dalam

penanggulangan Gepeng di Kabupaten Gianyar ini.

2. Tempat
Tempat yang sesuai untuk penginformasian media ini tidak
lain adalah tempat-tempat yang strategis, seperti pasar, tempat
berkumpulnya para masyarakat, dan tempat wisata.

54

3. Kampanye
Media- media iklan layanan masyarakat ini dimana sebagai
media kampanye diharapkan mampu untuk bisa berbicara dan
menyampaikan kepada masyarakat, maksudnya disini adalah media
tersebut dapat memberikan informasi yang tepat dan jelas mengenai
penanggulangan Gepeng di Kabupaten Gianyar.

2.2.7 Target Segmentasi Masyarakat


Dinas Sosial Kabupaten Gianyar menargetkan media iklan
layanan masyarakat kepada seluruh masyarakat, dalam hal ini
diharapkan tidak hanya masyarakat Kabupaten Gianyar saja namun
kalangan pendatang juga bisa ikut serta dalam menanggulangi
permasalahan Gepeng di Kabupaten Gianyar ini.

2.3 Analisis dan Sintesa


Analisis sangat diperlukan untuk memperoleh kesimpulan dari
permasalahan yang ada. Sedangkan sintesa adalah suatu perpaduan dari
permasalahan yang ada pada latar belakang masalah yang telah dirangkum
dalam analisis.

2.3.1 Analisis
Analisis dapat dibedakan menjadi tiga jenis yaitu analisis teori,
analisis faktual, dan analisis wawancara. Adapaun ketiga analisis
tersebut yaitu :
1. Analisis Teori
Teori yang digunakan pada perancangan ini adalah teori mengenai
desain komunikasi visual yang kemudian digunakan sebagai acuan
pada saat perancangan media informasi.
Sebagai acuan pada saat perancangan media informasi
dimana memakai kriteria desain sebagai acuan yaitu:

55

- Fungsional
Desain harus benar-benar sesuai dengan fungsinya atau tepat guna
(Sachari, 1986 : 47).
- Komunikatif
Desain harus menggambarkan sesuatu yang tepat dan mudah
dimengerti sehingga mampu mengarahkan konsumen pada misi
dan tujuan (Sachari, 1986 : 78).
- Informatif
Pesan yang disampaikan berisi informasi yang dibutuhkan sangat
jelas (Poerwadarminta, 2000 : 432).
- Ergonomis
Pemakaian atau penempatan unsur-unsur seni seperti huruf, warna
ataupun ilustrasi sesuai pada tempat dan proporsi sehingga tidak
mengganggu penglihatan (Poerwadarminta, 2000 : 432).
- Artistik
Keindahan adalah sifat dari sesuatu benda yang memberi kita
kesenangan yang tidak berkepentingan yang kita bisa peroleh
semata- mata dari memikirkan atau melihat benda individu itu
bagaimana mestinya (Susanto, 2002 : 54).
- Unity
Suatu desain harus ada hubungannya satu sama lain dan
hubungannya dengan seluruh rancangan sehingga memberi kesan
menjadi satu (Daryanto, 1986 : 15).
- Simplicity
Visualisasi desain sederhana tetapi menarik perhatian sehingga
dengan visualisasi sedemikian rupa tidak menghamburkan dan
membingungkan komunikasi untuk menagkap misi dan tujuan yang
disampaikan (Sachari, 1986 : 73).
- Kreatif
Desain

tersebut

murni

ekspresi

pribadi

dan

hendaknya

menampilkan bentuk-bentuk dan unsur- unsur visual yang baru

56

sehingga memiliki nilai tersendiri dibandingkan dengan desaindesain yang telah ada (Sachari, 1986 : 82).
- Suprise
Desain yang dibuat harus bisa memberikan kejutan bagi
komunikasi dengan menampilkan unsur-unsur yang lain sehingga
mampu menarik perhatian (Sachari, 1986 : 89).
- Etis
Desain tidak melanggar norma-norma yang ada di masyarakat
(Sachari, 1986 : 67).

2. Analisis Faktual
Pada media yang penulis dapatkan mengenai Gepeng ini,
dianalisa berdasarkan unsur visualnya, diketahui kelebihan dan
kekurangan dari berbagai media yang ada, berikut penjelasan analisa
pada beberapa media yang penulis dapatkan :
a. Billboard
Menggunakan
warna dominan
hitam untuk
menonjolkan
ilustrasi yang
ingin di
sampaikan.
Dengan
tambahan grafis
merah untuk
mempercantik
background

Menggunakan
jenis huruf Arial.

Menggunakan
ilustrasi fotografi
yang
menggambarkan
gepeng yang
sedang beraksi.

Gambar 2.40 Gambar Analisis Billboard

57

Berikut unsur visual pada media billboard:


1) Ilustrasi
Menggunakan ilustrasi fotografi dalam aplikasinya, ilustrasi
fotografi disini menampilkan gambar para gepeng, hal ini sangat
berguna untuk menambah nilai kreatif.
2) Warna
Warna yang ada pada billboard ini cenderung berwarna gelap
namun didominasi oleh warna merah dan kuning, diberi warna
merah karena dapat memberi kesan tegas, karena merah sendiri
berarti berani, percaya diri, dan warna hitam memberikan arti kuat.
Dari pemilihan warna yang sudah ada ini dapat diketahui bahwa
nilai unity pada desain brosur ini sangat kuat karena tiap warna
mampu memberikan image/arti yang baik ke masyarakat.
3) Teks dan Tipografi
Berisikan ajakan-ajakan kepada masyarakat ataupun gepeng itu
sendiri, untuk sadar dan ikut serta membantu dalam menanggulangi
permasalahan gepeng ini.
4) Ukuran dan Bahan
Bahan menggukan vinyl 280 gram
5) Tehnik Cetak
Menggunakan teknik cetak digital printing outdoor.
Dari unsur visual pada media brosur diatas yang telah
diuraikan maka dapat dilihat kelebihan dan kekurangannya antara lain
sebagai berikut;
a. Kelebihannya antara lain;
- Memiliki visualisasi desain yang sederhana tapi sangat dapat di
mengerti, dan berisi ilustrasi fotografi yang menarik dan
komunikatif.

58

- Penjelasan yang ada sangat mudah di mengerti karena memang


dirancang untuk mudah dibaca dan di mengerti, ini dapat dilihat
dari ukuran font yang cukup besar.
- Warna yang dipilih memang dirancang untuk terlihat mencolok,
hal ini dilakukan agar dapat menarik perhatian dari masyarakat
yang ingin melihatnya.
b. Kekurangannya antara lain;
- Ilustrasi yang di tampilkan sangat sedikit dan sangat kecil
sehingga pesan yang ingin di sampaikan melalui ilustrasi kurang
dapat dimengerti.
- Background terlalu ramai sehingga mengurangi daya lihat
masyarakat yang melihat karena huruf yang di tampilkan hampir
sama warnanya dengan background.
- Masih banyak ruang kosong pada media billboard ini, jadi masih
ada beberapa ruang kosong yang memungkinkan untuk diberi
ilustrasi lainnya.

3. Analisis Wawancara
Analisis wawancara dengan salah satu pegawai dan kepala
kesatuan di Kantor Sat Pol PP Kabupaten Gianyar dan berwenang
memberikan informasi mengenai permasalahan yang terkait dengan
kasus yang dihadapi yaitu Kepala Dinas Sosial Kabupaten Gianyar
dan Kepala Kesatuan Sat Pol PP Kabupaten Gianyar. Materi yang
ditanyakan adalah kasus-kasus yang dihadapi Dinas Sosial dan Sat
Pol PP Kabupaten Gianyar dalam menanggulangi Gepeng,
bagaimana penanganan dari dinas yang membawahi masalah ini, dan
bagaimana seharusnya sikap masyarakat dalam menanggulangi
permasalahan Gepeng di Kabupaten Gianyar ini. Beserta wawancara
dengan beberapa orang Gepeng yang berkeliaran di seputaran
Kabupaten Gianyar.

59

2.3.2 Sintesa
Berdasarkan analisa yang telah dilakukan maka diketahui
bahwa media komunikasi visual yang digunakan sebagai sarana
informasi masih kurang, dan untuk mencapai tujuan yang diinginkan
maka akan dirancang beberapa media komunikasi visual yang nantinya
mampu

mengkampanyekan

penanggulangan

Gepeng

kepada

masyarakat. Adapun media yang dirancang yaitu;

1. Media
Media yang akan dirancang terdiri dari dua jenis media antara
lain;
- Media Lini Atas (above the line media)
Adalah kelompok media promosi baliho dan iklan majalah
yang memerlukan ruang luar. Seperti media cetak elektronik, serta
media luar ruang lainnya. Dalam hal ini media yang dirancang
adalah iklan surat kabar.

- Media Lini Bawah (below the line media)


Adalah kelompok media promosi seperti direct mail,
exebition (pameran), kalender, agenda, serta media yang berupa
souveneer. Dalam hal ini media yang dirancang adalah ; poster,
stiker, flyer, x-banner, gantungan kunci, pin, T-shirt, kalender dan
baliho yang isinya mengajak masyarakat Kabupaten Gianyar ikut
serta menanggulangi Gepeng.

2. Ilustrasi
Ilustrasi yang akan di gunakan ilustrasi tehnik gabungan
yaitu ilustrasi tehnik fotografi yang diolah kembali di komputer,
menggunakan foto yang berhubungan dan menggambarkan tentang

60

Gepeng itu sendiri kemudian dikomposisikan agar menarik dan


komunikatif.

3. Teks
Teks berisi keterangan dan ajakan-ajakan untuk ikut serta
dalam penanggulangan permasalahan Gepeng di Kabupaten Gianyar
dan dapat mempengaruhi sasaran yang di tuju ini akan menjadi
naskah (body copy) secara singkat, jelas, informatif, komunikatif
sehingga mudah dipahami dan cepat dimengerti.

4. Huruf
Menggunakan tipe huruf yang mudah di baca seperti arial,
arial black dan dekoratif yang akan disesuaikan dengan bentuk
media.

5. Warna
Warna yang di gunakan ialah menggunakan warna-warna
yang sesuai dengan ilustrasi. Seperti media yang akan dibuat sangat
mengandalkan warna dari ilustrasi fotografi, seperti warna primer,
sekunder dan tersier, dan dominan menggunakan warna merah,
hitam dan putih untuk mempertegas font/teks sesuai dengan konsep
yang tegas dan mengingatkan

6. Ukuran dan Bahan


Ukuran memakai satuan panjang cm. Bahan yang di
gunakan di sesuaikan dengan media, berikut adalah ukuran dan
bahan dari media terpilih :
- Poster : Ukuran A3 (29.7 x 42 cm), Bahan Art Paper 150 Gsm
- X-Banner : Ukuran 60 x 160 cm, Bahan Hi-Rest Flexiface
- Kalender : Ukuran 42 cm x 59,4 cm (A2), Bahan Art Paper 150
gsm

61

- T-Shirt : Ukuran Visual : L,XL, Bahan Kain Combed 20s


- Stiker : Ukuran 15cm x 5 cm, Bahan Vinyl 100-150
- Iklan Surat Kabar : Ukuran 21 cm x 29,7 cm, Bahan Uncoated
groundwood
- Flyer : Ukuran 14,8 cm x 21 cm, Bahan Art Paper 150gsm
- Baliho : Ukuran 250 cm x 400 cm, Bahan flexi
- Pin : Ukuran diameter 6,5 cm, Bahan media plastik dilapisi
kaleng
- Katalog : Ukuran 13,5 cm x 19 cm, bahan Art Paper 210 gsm.

7. Teknik Cetak
Teknik yang di gunakan dalam perancangan desain adalah
menggunakan teknik cetak digital printing untuk poster, katalog,
kalender, stiker, x-banner, baliho, flyer dan pin, menggunakan teknik
sablon untuk T-Shirt dan menggunakan teknik cetak offset pada iklan
surat kabar.

BAB III
KONSEP DESAIN

3.1 Konsep Dasar Pe rancangan


Konsep adalah salah satu hal yang paling penting dalam pembuatan
sebuah desain, ini disebabkan tidak lain karena konsep sendiri adalah dasar
inspirasi yang nantinya akan digunakan sebagai acuan desainer dalam
mendesain media- media komunikasi visual. Selain itu konsep juga dapat
membuat jiwa pada suatu desain sehingga dapat menyajikan desain yang
berkesan inofatif, kreatif serta memenuhi kriteria desain yang baik yang
nantinya mampu memberikan informasi tentang keberadaan Gepeng di Bali,
khususnya di Kabupaten Gianyar.
Konsep dasar dalam merancang media komunikasi visual ini adalah
tegas dan mengingatkan dengan menggunakan warna-warna sesuai dengan
aslinya dan selalu mengikuti apa adanya (ilustrasi fotografi), seperti warna
primer, sekunder dan tersier dan dominan menggunakan warna cokelat,
merah, hitam dan putih untuk mempertegas font/teks pada media sesuai
dengan konsep tegas dan mengingatkan. Arti kata tegas adalah nyata, jelas,
terang benar, tentu dan pasti (Tim Reality, 2010 : 624). Kenapa menggunakan
konsep tegas, karena dalam hal ini desainer berusaha merancang dan
membuat suatu media komunikasi yang tidak hanya mampu menarik
khalayak sasaran namun juga dengan tegas mengharapkan kepada masyarakat
untuk ikut serta membantu pemerintah daerah dalam hal ini Pemkab
Kabupaten Gianyar dalam memberantas Gepeng ini, dengan berpedoman
kepada dasar-dasar perancangan menyangkut bahan, ukuran, komposisi,
proporsi, warna serta teknik cetak agar nanti terwujud sarana informasi yang
maksimal dan tepat guna (tepat sasaran). Dan arti kata mengingatkan
adalah

mengangankan

mempertimbangkan,

tentang,

menyadarkan,

ingat

akan,

memperingatkan,

memperhatikan,
memberi nasihat,

menjadi (Tim Reality, 2010 : 302). Dikatakan mengingatkan karena dalam

81
62

63

merancang dan membuat media nantinya akan berisi mengenai ajakan untuk
ikut serta menanggulangi Gepeng di Kabupaten Gianyar secara singkat dan
jelas (dibantu pula dengan ilustrasi fotografi) dan juga berisikan akibat yang
ditimbulkan jika Gepeng ini tidak segera diberantas. Dengan mengingatkan
khalayak sasaran ini diharapkan mampu mempertegas isi penyampaian dari
media komunikasi visual yang akan dirancang dan di buat. Dari segi ilustrasi
menggunakan ilustrasi teknik gabungan yaitu teknik fotografi yang akan
disempurnakan di media komputer. Dan dari segi tipografi menggunakan font
yang mudah dibaca seperti jenis Arial Black, karena jenis font ini mudah
dibaca dan memiliki garis yang tegas sesuai dengan konsep.
Dari kriteria desain yang dipadukan dengan konsep tegas, dan
mengingatkan tersebut desainer dapat merancang suatu media desain
komunikasi visual yang sesuai dengan kriteria-kriteria desain dan sesuai
dengan

norma-norma

yang

berlaku,

serta

dapat

menginformasikan

penanggulangan Gepeng di Kabupaten Gianyar secara singkat padat dan jelas


kepada masyarakat sehingga tujuan dapat tercapai.

3.2 Skema Pola Pikir


Pola pikir yang dimaksud adalah proses berpikir mulai dari masalah
sampai dengan pemecahan masalah untuk menghasilkan sebuah media
komunikasi visual yang sesuai dengan kriteria desain. Ini di hasilkan melalui
hubungan antara komunikator dan komunikan guna memastikan pesan yang
ingin di sampaikan tepat sasaran.
Salah satu cara yang dapat ditempuh, yaitu melalui media komunikasi
visual. Berkaitan dengan penyampaian pesan dan informasi tersebut ada tiga
unsur yang berperan yaitu komunikator, desainer dan komunikan. Didalam
penyampaian pesan lewat media komunikasi visual, haruslah mentaati
peraturan

perundang-undangan serta

norma-norma

yang

berlaku

di

masyarakat.
Dalam merancang media komunikasi visual, desainer mencari
masukan atau data-data dari komunikator mengenai informasi yang

64

dibutuhkan. Dimana nantinya dijadikan acuan dalam perancangan media


komunikasi tersebut. Adapun pola pikir diatas dapat digambarkan dengan
bagan sebagai berikut :
MANUSIA
(PERMASALAHAN)

KEBUTUHAN
INFORMASI
Kebutuhan
manusia akan
informasi tentang
Gepeng di
Kabupaten
Gianyar

KOMUNIKATOR

Desainer
Komunikasi Visual

Dinas Sosial Kabupaten


Gianyar dan Sat Pol PP
Kabupaten Gianyar

Peraturan/ UU dan
Norma
- Kep. Wali Kota No.
241 tentang tata cara
dan persyaratan
permohonan izin
reklame No. 243
tentang penetapan titik
lokasi tempat
pemasangan reklame.
- Perda no 4 thn 1981
tentang tata cara dan
tata karma periklanan
- Kode etikperiklanan
SK> MenPen No. 48
th. 1986 yang tidak
menyimpang dari
norma dan etika tata
susila di masyarakat

Media Komunikasi
Visual
- Poster
- St iker
- Iklan majalah
- Baliho
- X-Banner
- Flyer
- Pin
- T-Shirt
- Kalender
- Katalog

FEEDBACK
Ket.
: Langsung
: Tidak langsung

Gambar 3.1 Bagan skema pola pikir

KOMUNIKAN
Masyarakat
Kabupaten Gianyar

65

Berdasarkan bagan di atas, dalam hal ini manusia sebagai mahluk


yang mempunyai akal dan pikiran serta budi pekerti, secara ilmiah memiliki
berbagai kebutuhan dan permasalahan dalam hidupnya. Termasuk kebutuhan
atau permasalahan untuk menginformasikan sesuatu kepada khalayak sebagai
usaha mengkampanyekan keberadaan Gepeng di Kabupaten Gianyar. Untuk
memenuhi kebutuhan tersebut, desainer berperan memvisualisasikan maksud
dan tujuan dari komunikator (Dinas Sosial Kabupaten Gianyar dan Sat Pol PP
Kabupaten Gianyar) kepada komunikan (masyarakat) melalui desain yang
dibuat. Pada prosesnya desain yang dibuat tentu harus berisikan informasi
yang dibutuhkan oleh komunikan yang mana tetap berpegang pada aturan /
norma yang berlaku di masyarakat. Kemudian di visualisasikan dalam bentuk
media terpilih yang akan menjadi media untuk kampanye. Media-media
tersebut pada akhirnya akan memberikan feed back yang diharapkan oleh
manusia itu sendiri yaitu dapat memenuhi kebutuhan informasi terhadap cara
menanggulangi Gepeng di Kabupaten Gianyar.

3.3 Skema Proses Perancangan


Dalam perancangan desain komunikasi visual diperlukan juga
konsep pola perancangan. Dimana untuk mendukung pemecahan masalah
diperlukan dukungan data teori dan lapangan yang kemudian dilakukan
analisis berdasarkan metode pendekatan yang telah ditetapkan untuk
menghasilkan sintesa. Setelah penulisan media dalam sintesa kemudian
dilanjutkan dengan proses perancangan awal berupa gambar kasar untuk
selanjutnya dipilih dan diwujudkan melalui proses cetak. Adapun skema
proses perancangannya adalah sebagai berikut:

66

TEMA
Kampanye Penanggulangan Gepeng Di Kabupaten Gianyar

Latar Belakang Masalah


Kurangnya media komunikasi sebagai sarana
informasi untuk memberitahukan kepada
masyarakat

Tujuan
Terciptanya
sarana informasi

Permasalahan

S asaran
M asyarakat
Kabupaten Gianyar

Pengumpulan Data

Data
Faktual

Data Aktual

Analisa Data
- Poster
- St iker
- Iklan majalah
- Baliho
- X-Banner
- T-Shirt
- Pin
- Flyer
- Kalender
- Katalog

Sintesa data

Media Terpilih

Pra Desain

Kriteria
Desain

Analisa Pra
Desain

Desain Terpilih

Fungsional
Ko munikat if
Ergonomis
Artistik
Unity
Simp licity
Kreatif
Surprise
Et is

Artwork

Proses Perwujudan

-Tekn ik
-cetak
-Alat dan
Bahan

Wujud Medi a

feedback

Distribusi

Gambar 3.2 Bagan skema proses perancangan

67

Tema yang diambil dari permasalahan ini yaitu kampanye untuk


penanggulangan Gepeng di Kabupaten Gianyar dan kemudian dijadikan latar
belakang dalam perancangan media komunikasi visual, dimana dari latar
belakang tersebut diproleh permasalahan untuk mencapai tujuan dan sasaran.
Yang mana sebelumnya diawali dengan pengumpulan data. Kemudian
dilanjutkan dengan melakukan analisis data dari data yang telah dikumpulkan
yaitu berupa data aktual dan data faktual untuk kemudian ditarik kesimpulan
menjadi sintesa. Dari sintesa tersebut kemudian desainer melakukan suatu
pemilihan media hingga menghasilkan media terpilih. Setelah itu dila njutkan
dengan membuat pra desain dengan menggunakan unsur-unsur visual sesuai
dengan tema yang diangkat dan kemudian melakukan analisa terhadap
masing- masing pra desain. Dari analisa tersebut diperoeh desain terpilih yang
mana dapat memenuhi kriteria desain. Selanjutnya dilakukan proses
perwujudan sesuai dengan alat dan bahan, serta tehnik cetak yang telah
direncanakan. Setelah melalui proses perwujudan diperoleh wujud media dan
selanjutnya akan didistribusikan. Melalui proses distribusi tersebut, akan
didapatkan hubungan timbal balik berupa solusi atau jawaban dari
permasalahan.

3.4 Strategi Media


Strategi adalah siasat atau kebijakan/ langkah- langkah yang
dilakukan untuk mencapai tujuan. Strategi media dibentuk oleh target sasaran
(audience) dengan panduan media, yang terdiri dari pilihan media dan jadwal
media, yang disusun dengan memperhitungkan media habit, yaitu kebiasaan
target (audience) masing- masing pangsa pasar dalam penggunaan media.
Target audience inilah yang menentukan saluran media mana yang paling
efektif dan efisien. Efektif artinya cocok untuk mengiklankan produk yang
dirancang, dan efisien artinya yang terjangkau (Sanyoto, 2006:66-67). Berikut
uraian dari strategi media yang terdiri dari khalayak sasaran dan panduan
media:

68

3.4.1 Khalayak Sasaran


Audience yaitu khalayak yang merupakan pende ngar, hadirin,
penonton atau pembaca suatu media yang menjadi sasaran usaha atau
kegiatan periklanan:
a. Demografi: meliputi: jenis kelamin, umur, pendidikan, pekerjaan,
status perkawinan, dan tingkat penghasilan (Sanyoto, 2006: 67).
Berdasarkan faktor demografi, media yang dirancang di peruntukan
kepada masyarakat Kabupaten Gianyar dari berbagai jenis kalangan.
b. Geografis: meliputi: wilayah, propinsi, kabupaten, kota, dengan
sifatnya: urbanisasi/ semi urbanisasi/ rural. (Sanyoto, 2006: 67).
Berdasarkan faktor geografis sasaran yang diinginkan adalah dari
sebuah kabupaten yaitu Kabupaten Gianyar, mungkin juga bisa lebih
meluas mencakup keseluruhan Kabupaten yang berada di Provinsi
Bali.
c. Psikografis: meliputi: kepribadian, gaya hidup, kesukaan, dan
tingkat sosial (Sanyoto, 2006: 67). Segmentasi ini mengelompokan
pasar dalam variable gaya hidup, nilai dan kepribadian. Jadi pada
kampanye penanggulangan Gepeng ini diperuntukkan bagi semua
kalangan jenis, baik kepribadian, gaya hidup, kesukaan dan tingkat
sosial.
d. Behaviouristis: meliputi: perilaku pembelian/ penggunaan tentang:
tingkat penggunaan, waktu menggunakan, dan status menggunakan
(Sanyoto, 2006:67). Segmentasi ini diartikan, akan kebutuhan
masyarakat terhadap sesuatu. Jadi dalam media ini diharapkan
memiliki daya tarik pesan yang mampu mempengaruhi, mengajak,
dan membujuk masyarakat ataupun dapat mengimformasikan kepada
masyarakat tentang cara penanggulangan Gepeng di Kabupaten
Gianyar ini.

69

3.4.2 Panduan Media


Panduan media merupakan suatu media komuikasi dalam
memberikan informasi kepada khalayak sasaran / masyarakat. Didalam
tugas akhir ini, penulis mengambil beberapa jenis media yang akan
digunakan sebagai media untuk mengkampanyekan penanggulangan
gepeng ini, diantaranya :
1). Poster : merupakan media grafis yang memuat unsur teks dan
gambar atau ilustrasi yang dipasang atau ditempel pada dinding.
Visualisasi setiap unsurnya adalah rinci, jelas, realis, sederhana,
dan singkat dengan warna yang mencolok sesuai misinya
(Pujiriyanto, 2005: 16). Jadi poster adalah sarana kampanye yang
penempatannya dengan di tempel pada dinding atau tempat-tempat
strategis lainnya guna menarik perhatian orang, agar menerima
pesan yang di sampaikan.
2). Stiker : Merupakan media komunikasi grafis tentang produk, jasa,
atau identitas yang dapat ditempel pada berbagai tempat, umumnya
berbahan kertas vinyl yang mengandung perekat (Pujiriyanto, 2005
: 17). Stiker adalah sarana promosi berjalan yang biasanya
kebanyakan di tempel pada kendaraan yaitu mobil atau motor
dengan ukuran huruf yang cukup besar agar dapat dilihat jelas oleh
masyarakat pada saat motor atau mobil pada jarak tertentu.
3). T-shirt : Jenis pakaian yang menutupi sebagian lengan, seluruh
dada, bahu, dan perut. T-Shirt biasanya tidak memiliki kancing,
kerah, ataupun saku. Pada umumnya, T-Shirt berlengan pendek
(melewati bahu hingga sepanjang siku) dan berleher bundar (Ima
Hardiman, 2006 : 9)
4). X-Banner : Media komunikasi grafis yang dibuat dari kertas dan
dipasang dengan direntangkan dengan plastik yang berbentuk X
sebagai penyangga. (Pujirianto,2005:22).

X-Banner merupakan

media promosi yang mempunyai cara direntangkan ke tempat


penjuru arah sehingga berdiri dengan stabil dengan permukaan rata.

70

5). Iklan Surat Kabar : merupakan media komunikasi grafis yang


dipasang pada surat kabar dan dibuat sesuai dengan kolom yang
ada pada surat kabar tersebut. Lama penayangan relatif lama.
Unsur-unsur yang dipergunakan adalah warna, teks, gambar,
dengan informasi yang dibuat secara rinci. (Pujiriyanto, 2005: 21).
6). Kalender : adalah sebuah sistem untuk memberi nama pada sebuah
periode waktu (seperti hari sebagai contohnya). Nama-nama ini
dikenal sebagai tanggal kalender. Tanggal ini bisa didasarkan dari
gerakan-gerakan benda angkasa seperti matahari dan bulan.
Kalender juga dapat mengacu kepada alat yang mengilustras ikan
sistem tersebut (sebagai contoh, sebuah kalender dinding). (Hasan
Alwi,2002:166).
7). Flyer : Flyer atau selebaran adalah sebuah tulisan yang berisi
informasi mengenai sesuatu baik event maupun tempat yang
fungsinya adalah sebagai media informasi dan promosi, biasanya
tercetak di kertas ukuran A4 atau A5. (Kusrianto, 2007:365)
8). Baliho : Baliho adalah salah satu media berpromosi baru yang
berkembang seiring dengan kemajuan teknologi digital printing dan
merupakan media yang digunakan untuk luar ruangan. (Hasan
Alwi,2002:42).
9). Pin : Media promosi grafis yang berupa peniti, lencana, hiasanaksesoris tubuh pelengkap fashion yang memiliki pengait di bagian
belakang.(Echols dan Shadily, 2004 : 430)
10). Katalog: merupakan sejenis brosur yang berisi rincian jenis produk
/ layanan usaha dan kadang-kadang dilengkapi dengan gambargambar (Kusrianto, 2007:331). Dalam hal ini katalog berisikan
karya atau desain yang dibuat dalam Tugas Akhir (studio).

3.5 Program Tayangan Media


Program tayangan media adalah program dimana media yang
didesain akan muncul/ terbit/ disebarkan kepada khalayak sasaran/

71

masyarakat. Aspek yang terkait diantaranya yaitu Kapan, Dimana, dan


Frekuensi. Adapun program tayangan media yang dilakukan oleh Dinas
Sosial Kabupaten Gianyar disesuaikan dengan media yang dibuat yaitu :

Tabel 3.3 Program Tayangan Media


No

Media

Kapan

Dimana

Frekuensi

Tempat-tempat
keramaian. Seperti di
lapangan Astina
Gianyar, Terminal
Gianyar, Pasar
Umum Gianyar,
Pasar Seni Sukawati,
Pasar Seni Ubud
Bisa diletakkan
(ditempel)
tempat/posisinya
sesuai dengan selera
orang yang
mendapatkan stiker
tersebut. Seperti di
mobil dan sepeda
motor.

Berkesinambungan
atau desainnya
diganti secara
berkala.

Di persimpangan
jalan, ataupun di
tempat keramaian.
Seperti di depan
Pasar Gianyar bekas
terminal lama,
Persimpangan Jalan
Kesatrian,
Persimpangan Jalan
Sakah-Batuan. Pasar
Seni Sukawati,
Persimpangan jalan
Peliatan-Tegalalang
Di dalam ruangan,
seperti di dalam
kantor.

Berkesinambungan
atau desainnya
diganti secara
berkala

Poster

Dibagikan/dimulai
pada tgl.20
Desember (Hari
Kesetiakawanan
Sosial)

Stiker

Dibagikan kepada
masyarakat saat
ada kampanye
tgl.20 Desember
(Hari
Kesetiakawanan
Sosial)

Baliho

Mulai dipasang
pada tgl.20
Desember (Hari
Kesetiakawanan
Sosial)

Kalender

X-Banner

Dibagikan pada
tgl.20 Desember
(Hari
Kesetiakawanan
Sosial)
Dibagikan/dimulai Di depan kantor Sat

Kapan saja (Setiap


hari).

Selama 1 tahun
penanggalan

Berkesinambungan

72

pada tgl.20
Desember (Hari
Kesetiakawanan
Sosial)

Iklan Surat Diterbitkan pada


Kabar
tgl.20 Desember
(Hari
Kesetiakawanan
Sosial)
Flyer
Dibagikan pada
tgl.20 Desember
(Hari
Kesetiakawanan
Sosial)
T-Shirt
Dibagikan secara
terbatas pada
tgl.20 Desember
(Hari
Kesetiakawanan
Sosial)
Pin
Dibagikan secara
terbatas pada
tgl.20 Desember
(Hari
Kesetiakawanan
Sosial)

10

Katalog

Pada saat
pameran dan
ujian tugas akhir

pol PP dan Dinas


Sosial, juga kantor
yang setiap harinya
banyak di kunjungi
seperti Kantor
Samsat Kantor
Polisi, juga di
sekolah baik negeri
maupun swasta yang
ada di Kabupaten
Gianyar,
Dimana saja

atau desainnya
diganti secara
berkala

Dimana saja, sesuai


dengan keinginan
orang yang
menerima

Berkesinambungan
atau desainnya
diganti secara
berkala

Di mana saja

Kapan saja

Bisa di letakkan di
tempat / posisinya
sesuai dengan selera
orang yang
mendapatkan pin
tersebut. Seperti di
tas, baju dan topi.

Kapan saja (Setiap


hari).

Di lokasi ujian tugas


akhir

Hanya pada saat


pameran dan ujian
tugas akhir

1 hari

3.6 Strategi Kreatif


Strategi kreatif adalah kebijakan yang akan dilakukan terhadap
panduan kreatif, terdiri dari isi pesan dan bentuk pesan, yang disusun

73

berdasarkan target audience-nya, karena pada dasarnya target audience-lah


yang menentukan isi (content) dan bentuk (form) pesan iklan yang akan
disampaikan (Sanyoto, 2006:83). Adapun strategi kreatif yang dilakukan pada
media komunikasi visual penanggulangan Gepeng ini antara lain:

3.6.1 Isi Pesan


Isi (content) pesan merupakan hal yang penting dalam
kampanye, karena merupakan jiwa yang akan menggerakkan kampanye
itu dalam mempengaruhi target audience, agar bertindak (action) sesuai
pesan yang disampaikan. Isi pesan yang ingin disampaikan hendaknya
memberikan informasi kepada khalayak sasaran mengenai cara
penanggulangan Gepeng kepada masyarakat agar ikut serta membantu
pemerintah daerah menanggulangi permasalahan Gepeng ini. Dalam hal
ini pesan yang akan di sampaikan adalah ajakan-ajakan untuk ikut serta
menanggulangi Gepeng di Kabupaten Gianyar.

3.6.2 Bentuk Pesan


Bentuk pesan menyangkut: bagaimana cara menyampaikan
(dalam hal ini cara penyampaian dasar tema kepada target audience)
(Sanyoto, 2006:92). Ada dua cara dalam penyampaian pesan yaitu secara
verbal dan nonverbal. Secara verbal adalah penyampaian pesan
menggunakan ungkapan penggambaran dalam bentuk bahasa kata.
Sedangkan cara nonverbal adalah penyampaian pesan dengan ungkapan
penggambaran, dalam bentuk bahasa gambar. Pada desain komunikasi
visual, bisa disebut ungkapan visualisasi gambar atau ungkapan
penggambaran dengan bahasa gambar (Sanyoto, 2006: 93). Jadi didalam
perancangan pesan yang digunakan yaitu pesan nonverbal, yaitu
memadukan antara bahasa gambar berupa ilustrasi yang ditampilkan
serta pesan nonverbal yang digunakan dengan bahasa Indonesia. Katakatanya mengandung ajakan atau mempengaruhi khalayak sasaran untuk

74

ikut serta menanggulangi Gepeng di Kabupaten Gianyar. Teks yang


digunakan adalah teks yang mudah dimengerti dan diingat.

3.6.3 Strategi Visual


Menggunakan ilustrasi tehnik fotografi, yang selanjutnya diolah
dengan program grafis yang ada di komputer yang tentunya selalu
berdasarkan gambar-gambar yang didapatkan di lapangan (hasil survey)
yang kemudian diolah menjadi media komunikasi visual.

3.6.4 Gaya Vis ual


Agar media yang dibuat dapat mempengaruhi khalayak untuk
memperhatikan isi pesan maka perlu digunakan suatu gaya visual untuk
menginformasikan hal-hal mengenai Gepeng ini. Dalam merancang
media komunikasi visual ini adalah tegas dan mengingatkan dengan
menggunakan warna-warna sesuai dengan aslinya dan selalu mengikuti
apa adanya (ilustrasi fotografi), seperti menggunakan warna primer,
sekunder dan tersier dan dominan menggunakan warna cokelat, merah,
hitam dan putih untuk mempertegas font/teks. Kenapa menggunakan
konsep tegas dan mengingatkan, karena dalam hal ini desainer
berusaha merancang dan membuat suatu media komunikasi yang tidak
hanya mampu menarik khalayak sasaran namun juga mampu membuat
khalayak sasaran sadar untuk ikut serta menanggulangi permasalah
Gepeng di Kabupaten Gianyar, dengan berpedoman kepada dasar-dasar
perancangan menyangkut bahan, ukuran, komposisi, proporsi, warna
serta teknik cetak agar nanti terwujud sarana informasi yang maksimal
dan tepat guna (tepat sasaran). Dari kriteria desain yang dipadukan
dengan konsep tegas, dan mengingatkan tersebut desainer dapat
merancang suatu media desain komunikasi visual yang sesuai dengan
kritera desain dan sesuai dengan norma-norma yang berlaku.

75

3.6.5 Material
Material merupakan bahan-bahan yang digunakan dalam
mewujudkan media-media komunikasi visual sehingga media tersebut
siap untuk dipakai. Bahan dari media- media tersebut disesuaikan dengan
media yang akan dibuat. Adapun dari masing- masing media yang
dirancang, akan diuraikan jenis material yang digunakan dalam
perwujudannya, antara lain:
a. Poster
Media Poster akan dibuat dengan menggunakan Art Paper 150 Gsm
karena jenis kertas ini sangat baik untuk berbagai jenis tehnik cetak
dan berat kertas 150 gsm dipilih karena dengan ketebalan (berat) ini
mampu menopang poster dengan baik dan tidak cepat rusak dengan
harga yang terjangkau, media poster ini akan dicetak dengan tehnik
cetak digital printing.
b. Stiker
Media ini akan diwujudkan dengan menggunakan Vinyl 100-150 gsm,
jenis ini termasuk bahan yang elastis dan mampu bertahan terhadap
suhu yang berubah- ubah sehingga desain yang sudah dicetak dapat
bertahan sedikit lebih lama,

media stiker ini dalam proses

pembuatannya dilakukan dengan teknik cetak digital printing. Teknik


cetak digital digunakan karena dengan teknik cetak ini warna yang
dihasilkan sangat detil (kaya warna) dan dapat disesuaikan dengan
kebutuhan yang diinginkan.
c. T-Shirt
Menggunakan bahan Combed 20s, karena bahan ini cukup murah.
Dan teknik cetak menggunakan teknik cetak sablon. Bahan dan teknik
cetak ini dimaksudkan untuk menekan harga serendah-rendahnya.
d. Kalender
Media kalender ini akan dibuat dengan menggunakan Art Paper 150
Gsm karena jenis kertas ini sangat baik untuk berbagai jenis tehnik
cetak dan berat kertas 150 gsm dipilih karena dengan ketebalan (berat)

76

ini mampu menopang kalender dengan baik dan tidak cepat rusak
dengan harga yang terjangkau, media kalender ini akan dicetak
dengan tehnik cetak digital printing
e. X-Banner
Media ini akan diwujudkan dengan menggunakan Hi-Rest Flexiface
dengan teknik digital printing. Bahan ini digunakan karena memiliki
serat yang baik untuk mencetak dalam ukuran yang besar sehingga
warna tidak mudah luntur dan lebih tahan lama.
f. Iklan Surat Kabar
Media ini akan diwujudkan dengan menggunakan Uncoated
groundwood. Dengan teknik cetak offset.
g. Flyer
Media ini akan diwujudkan dengan menggunakan Art Paper 150 gsm.
Dengan menggunakan teknik cetak digital printing.
h. Baliho
Media ini akan diwujudkan dengan menggunakan bahan flexi. Dengan
menggunakan teknik cetak digital printing.
i. Pin
Media ini akan diwujudkan dengan menggunakan media plastik
dilapisi kaleng, dan menggunakan bentuk bulat dengan diameter 6,5
cm. teknik yang akan dipakai yaitu teknik digital printing beresolusi
tinggi. Dan jenis pin yang akan dipakai yaitu menggunakan peniti.
j. Katalog
Media ini akan diwujudkan dengan menggunakan Art Paper 210 gsm
dengan teknik digital printing.

77

BAB IV
VISUALISASI DESAIN

4.1 Poster
Pada sub ini akan dibahas tentang visualisasi media komunikasi
visual dalam bentuk

Poster sebagai salah satu

media kampanye

penanggulangan Gepeng di Kabupaten Gianyar.


4.1.1 Uns ur-unsur Visual Desain
a. Ilustrasi
Pada media poster menggunakan ilustrasi berupa ilustrasi fotografi
seorang anak kecil yang sedang meminta- minta, dan juga ilustrasi
potongan sebuah tangan beserta sebuah koin Rp.500,-. Dan terdapat
pula sebuah ilustrasi silang yang menandakan dengan tegas larangan
untuk memberikan uang kepada anak tersebut. Terdapat pula logo
dari Pemda Kabupaten Gianyar yang membawahi dari Dinas Sosial
Kabupaten Gianyar.
b. Teks
Dalam perancangan media Poster ini terdapat teks GEPENG
(Gelandangan dan Pengemis) ini dibuat untuk membuat masyarakat
yang kurang tahu akan arti dari GEPENG tersebut menjadi tahu. Dan
teks KAMI butuh perhatian anda bukan UANG anda, penggunaan
teks tersebut untuk menegaskan bahwa bukan hanya uang yang lebih
mereka perlukan, tetapi perhatian yang mereka inginkan. Kemudian
pada teks dengan memberikan uang, anda telah mengajari kami
menjadi masyarakat yang tidak berguna, teks tersebut dibuat untuk
mengingatkan kepada kita bahwa dengan memberikan mereka uang
maka akan membuat masyarakat yang tidak berguna, yang hanya
menunggu belas kasihan dari seseorang.
c. Huruf/Tipografi
Pada keseluruhan teks huruf yang digunakan adalah Arial Bold,
penggunaan huruf Arial Bold agar masyarakat yang melihat Poster
111
77

78

ini dengan mudah membaca teks yang terkandung didalamnya, dan


juga agar teks terlihat lebih tegas sesuai dengan konsep.
d. Warna
Warna yang digunakan pada media Poster adalah warna asli dari
ilustrasi fotografi dan penggunaan cokelat pada background
dimaksudkan untuk mendramatisir suatu keadaan sehingga ilustrasi
yang terdapat didalamnya terlihat lebih nyata.
e. Bentuk Fisik
Bentuk fisik dari media Poster ini adalah persegi panjang dengan
ukuran 29,7cm x 42cm.
f. Bahan
Untuk aplikasi media Poster ini menggunakan bahan art paper 150
gsm.
g. Teknik Cetak
Teknik cetak yang digunakan dalam mewujudkan media Poster ini
adalah teknik cetak offset karena lebih cepat dan efisien.

4.1.2 Kreatif Desain


Pada proses kreatif desain, media Poster dibuatkan 3 alternatif desain
yang kemudian dipilih salah satu desain sebagai desain terpilih. Desain
Poster ini dipilih karena terlihat lebih menarik, dan lebih informatif jika
dibandingkan dengan 2 alternatif lainnya.

4.1.3 Tampilan Desain


Dari 3 alternatif desain, dapat ditampilkan desain terpilih sebagai
berikut :

79

Gambar 4.1 Media poster


Skala 1 : 5

Nama Media

: Poster

Ukuran

: 29,7cm x 42 cm

Bahan

: Art Paper 150 gsm

Teknik Cetak

: Digital Printing

Poster ini dibuat dengan kertas yang berbentuk portrait karena lebih
ergonomis dalam pemasangannya. Konsep tegas dan mengingatkan
yang ditampilkan pada media ini untuk menegaskan dan mengingatkan
kepada masyarakat untuk membantu Pemda setempat yaitu Pemda
Kabupaten Gianyar dalam penanggulangan Gepeng di Kabupaten
Gianyar yang semakin meresahkan masyarakat. Penggunaan ilustrasi
fotografi pada media Poster ini untuk lebih menerangkan apa yang ingin
dicapai oleh media ini. Penggunaan warna hitam dan merah pada teks
dimaksudkan untuk menegaskan isi yang terkandung dalam teks
tersebut, sehingga masyarakat mengerti apa yang dimaksudkan pada
media Poster ini.

80

4.1.4 Biaya Kreatif


Biaya yang dibutuhkan untuk mencetak Poster ini adalah :
- Biaya desain

: Rp. 500.000,-

- Biaya cetak

: @Rp.6.000,-

- Poster yang akan dicetak sebanyak 200 pcs,


Maka Rp.6.000,- x 200 pcs = Rp.1.200.000,Jadi total biaya yang dipergunakan untuk mencetak Poster setelah
ditambah dengan biaya desain adalah Rp.1.700.000,(Harga tersebut mengacu pada daftar harga Eka Print)

4.2 X-Banne r
Pada sub ini akan dibahas tentang visualisasi media komunikasi
visual dalam bentuk X-Banner sebagai salah satu media kampanye
penanggulangan Gepeng di Kabupaten Gianyar.
4.2.1 Uns ur-unsur Visual Desain
a. Ilustrasi
Pada media X-Banner menggunakan ilustrasi berupa ilustrasi
fotografi

seorang

anak

kecil

yang

sedang

meminta-minta,

Penggunaan ilustrasi seorang anak kecil yang sedang meminta-minta


ini untuk menjelaskan apa yang ingin disampaikan pada media XBanner ini yaitu seorang anak kecil yang meminta belas kasihan
kepada seseorang tetapi bukan hanya dengan memberikan mereka
uang, tetapi mereka meminta kepada kita sebuah kesempatan
kehidupan yang lebih baik dengan menjadi masyarakat yang
berguna. Terdapat pula logo dari Pemda Kabupaten Gianyar yang
membawahi dari Dinas Sosial Kabupaten Gianyar.
b. Teks
Dalam perancangan media X-Banner ini terdapat teks KAMI tidak
butuh uang yang kami butuhkan KESEMPATAN ini dibuat untuk
menegaskan kepada masyarakat bahwa apa yang para Gepeng ini
inginkan bukanlah uang tetapi sebuah kesempatan. Dan teks

81

KESEMPATAN

bekerja

KESEMPATAN

berguna

bagi

masyarakat, adalah untuk menjelaskan apa yang dimaksud pada


teks KESEMPATAN sebelumnya, yaitu untuk dapat bekerja
sehingga berguna bagi masyarakat. Kemudian pada teks warga
masyarakat wajib untuk ikut serta membantu pemerintah daerah
dalam menanggulangi permasalahan GEPENG, teks tersebut dibuat
untuk

mengingatkan kepada

masyarakat,

bahwa

masyarakat

memiliki andil yang besar dalam membantu pemerintah setempat


untuk menanggulangi para Gepeng ini.
c. Huruf/Tipografi
Pada keseluruhan teks huruf yang digunakan adalah Arial Bold,
penggunaan huruf Arial Bold

agar masyarakat yang melihat X-

Banner ini dengan mudah membaca teks yang terkandung


didalamnya, dan juga agar teks terlihat lebih tegas.
d. Warna
Warna yang digunakan pada media X-Banner adalah warna asli dari
ilustrasi fotografi dan penggunaan cokelat pada background
dimaksudkan untuk mendramatisir suatu keadaan sehingga ilustrasi
yang terdapat didalamnya terlihat lebih nyata. Dan penggunaan
warna merah pada teks adalah untuk menegaskan apa yang ingin
dicapai pada media X-Banner ini.
e. Bentuk Fisik
Bentuk fisik dari media X-Banner ini adalah persegi panjang dengan
ukuran 60cm x 160cm. Posisinya portrait yang mana direntangkan
dengan tiang penyangga yang berbentuk X.
f. Bahan
Untuk aplikasi media X-Banner ini menggunakan bahan High Rest
Flexiface.
g. Teknik Cetak
Teknik cetak yang digunkan dalam mewujudkan media X-Banner ini
adalah teknik cetak digital.

82

4.2.2 Kreatif Desain


Pada proses kreatif desain, media X-Banner dibuatkan 3 alternatif
desain yang kemudian dipilih salah satu desain sebagai desain terpilih.
Desain X-Banner ini dipilih karena terlihat lebih menarik, dan lebih
informatif jika dibandingkan dengan 2 alternatif lainnya.

4.2.3 Tampilan Desain


Dari 3 alternatif desain, dapat ditampilkan desain terpilih sebagai
berikut :

Gambar 4.2 Media X-Banner


Skala 1 : 15

83

Nama Media

: X-Banner

Ukuran

: 60cm x 160cm

Bahan

: High Rest Flexiface

Teknik Cetak

: Digital Printng

X-Banner ini dibuat dengan kertas yang berbentuk portrait karena lebih
ergonomis dalam pemasangannya yang mana akan direntangkan
kemudian di belakangnya terdapat tiang penyangga yang berbentuk
huruf X. Konsep tegas dan mengingatkan yang ditampilkan pada media
ini untuk menegaskan dan mengingatkan kepada masyarakat untuk
membantu Pemda setempat yaitu Pemda Kabupaten Gianyar dalam
penanggulangan Gepeng di Kabupaten Gianyar, yang semakin
meresahkan masyarakat. Penggunaan ilustrasi fotografi pada media XBanner ini untuk lebih menerangkan apa yang ingin dicapai oleh media
ini. Penggunaan warna hitam dan merah pada teks dimaksudkan untuk
menegaskan isi yang terkandung dalam teks tersebut, sehingga
masyarakat mengerti apa yang dimaksudkan pada media X-Banner ini.

4.2.4 Biaya Kreatif


Biaya yang dibutuhkan untuk mencetak X-Banner ini adalah :
- Biaya desain

: Rp. 500.000,-

- Biaya cetak

: @Rp.110.000,-

- X-Banner yang akan dicetak sebanyak 10 buah,


Maka Rp.110.000,- x 10 buah = Rp.1.100.000,Jadi total biaya yang dipergunakan untuk mencetak X-Banner setelah
ditambah dengan biaya desain adalah Rp.1.600.000,(Harga tersebut mengacu pada daftar harga GRT (Graha Repro
Printing)

84

4.3 Kalender
Pada sub ini akan dibahas tentang visualisasi media komunikasi
visual dalam bentuk Kalender sebagai salah satu media kampanye
penanggulangan Gepeng di Kabupaten Gianyar.
4.3.1 Uns ur-unsur Visual Desain
a. Ilustrasi
Pada media Kalender menggunakan ilustrasi berupa ilustrasi
fotografi seorang anak kecil yang sedang membaca sebuah buku di
tempat yang kumuh. Penggunaan ilustrasi ini menggambarkan
bahwa anak ini walaupun menjadi seorang gelandangan tetapi masih
memiliki semangat untuk belajar, walaupun hanya tinggal di tempat
yang kumuh. Terdapat pula logo dari Pemda Kabupaten Gianyar
yang membawahi dari Dinas Sosial Kabupaten Gianyar.
b. Teks
Dalam perancangan media Kalender ini terdapat teks beri kami
KESEMPATAN ini dibuat untuk menegaskan kepada masyarakat
bahwa apa yang para Gepeng ini inginkan bukanlah uang tetapi
sebuah kesempatan. Dan teks kami ingin hidup seperti teman-teman
kami hidup dengan layak, tanpa harus meminta- minta, maksud dari
teks tersebut adalah sebuah keinginan dari seorang anak kecil
gelandangan, yang ingin hidup layak dapat bersekolah seperti temanteman mereka.
c. Huruf/Tipografi
Pada keseluruhan teks huruf yang digunakan adalah Arial Bold,
penggunaan huruf Arial Bold

agar masyarakat yang melihat

Kalender ini dengan mudah membaca teks yang terkandung


didalamnya, dan juga agar teks terlihat lebih tegas.
d. Warna
Warna yang digunakan pada media Kalender adalah warna hitam
putih, penggunaan warna ini untuk mengesankan sebuah keadaan
yang suram, dimana seorang gelandangan kecil ini membaca sebuah

85

buku di tempat yang kumuh, sehingga penggunaan warna putih


untuk menambahkan kesuraman pada media kalender ini dan
penggunaan warna merah pada teks untuk menegaskan apa yang
ingin disampaikan pada media tersebut.
e. Bentuk Fisik
Bentuk fisik dari media Kalender ini adalah persegi panjang dengan
ukuran 42cm x 59,4cm.
f. Bahan
Untuk aplikasi media Kalender ini menggunakan bahan Art Paper
150gsm
g. Teknik Cetak
Teknik cetak yang digunkan dalam mewujudkan media Kalender ini
adalah teknik cetak digital printing.

4.3.2 Kreatif Desain


Pada proses kreatif desain, media Kalender dibuatkan 3 alternatif desain
yang kemudian dipilih salah satu desain sebagai desain terpilih. Desain
Kalender ini dipilih karena terlihat lebih menarik, dan lebih informatif
jika dibandingkan dengan 2 alternatif lainnya.

4.3.3 Tampilan Desain


Dari 3 alternatif desain, dapat ditampilkan desain terpilih sebagai
berikut :

86

Gambar 4.3 Media Kalender


Skala 1 : 8

Nama Media

: Kalender

Ukuran

: 42cm x 59,4cm

Bahan

: Art paper 150gsm

Teknik Cetak

: Digital Printing

Kalender ini dibuat dengan kertas yang berbentuk portrait karena lebih
ergonomis dalam pemasangannya. Konsep tegas dan mengingatkan
yang ditampilkan pada media ini untuk menegaskan dan mengingatkan
kepada masyarakat untuk membantu Pemda setempat yaitu Pemda
Kabupaten Gianyar dalam penanggulangan Gepeng di Kabupaten
Gianyar, yang semakin meresahkan masyarakat. Penggunaan ilustrasi
fotografi pada media Kalender ini untuk lebih menerangkan apa yang
ingin dicapai oleh media ini. Penggunaan warna hitam dan merah pada
teks dimaksudkan untuk menegaskan isi yang terkandung dalam teks
tersebut, sehingga masyarakat mengerti apa yang dimaksudkan pada
media Kalender ini.

4.3.4 Biaya Kreatif


Biaya yang dibutuhkan untuk mencetak Kalender ini adalah :
- Biaya desain

: Rp. 500.000,-

- Biaya cetak

: @Rp.20.000,-

87

- Kalender yang akan dicetak sebanyak 50 pcs,


Maka Rp.20.000,- x 50 buah = Rp.1.000.000,Jadi total biaya yang dipergunakan untuk mencetak Kalender setelah
ditambah dengan biaya desain adalah Rp.1.500.000,(Harga tersebut mengacu pada daftar harga GRT (Graha Repro
Printing)

4.4 Iklan Surat Kabar


Pada sub ini akan dibahas tentang visualisasi media komunikasi
visual dalam bentuk Iklan Surat Kabar sebagai salah satu media kampanye
penanggulangan Gepeng di Kabupaten Gianyar.
4.4.1 Uns ur-unsur Visual Desain
a. Ilustrasi
Pada media Iklan Surat Kabar

menggunakan ilustrasi berupa

ilustrasi fotografi seorang anak kecil yang sedang meminta-minta,


Penggunaan ilustrasi seorang anak kecil yang sedang meminta-minta
ini untuk menjelaskan apa yang ingin disampaikan pada media Iklan
Surat Kabar ini yaitu seorang anak kecil yang meminta belas kasihan
kepada seseorang tetapi bukan hanya dengan memberikan mereka
uang, tetapi mereka meminta sebuah perhatian yang lebih dari
sekedar sebuah uang, yaitu kesempatan untuk dapat berguna bagi
masyarakat, sehingga mereka hidup dengan layak tanpa harus
meminta- minta lagi. Terdapat pula logo dari Pemda Kabupaten
Gianyar yang membawahi dari Dinas Sosial Kabupaten Gianyar.
b. Teks
Dalam perancangan media Iklan Surat Kabar

ini terdapat teks

KAMI butuh perhatian anda, bukan UANG anda ini dibuat untuk
menegaskan kepada masyarakat bahwa apa yang para Gepeng ini
inginkan bukanlah uang tetapi sebuah perhatian. Dan teks kami
ingin hidup layak seperti teman-teman kami hidup dengan layak
tanpa harus meminta- minta, adalah untuk menjelaskan apa yang

88

mereka inginkan, hidup layak tanpa harus meminta- minta lagi.


Kemudian pada teks dengan memberikan uang, anda telah
mengajari kami menjadi masyarakat yang tidak berguna, teks
tersebut dibuat untuk mengingatkan kepada kita bahwa dengan
memberikan mereka uang maka akan membuat masyarakat yang
tidak berguna, yang hanya menunggu belas kasihan dari seseorang.
c. Huruf/Tipografi
Pada keseluruhan teks huruf yang digunakan adalah Arial Bold,
penggunaan huruf Arial Bold agar masyarakat yang melihat Iklan
Surat Kabar ini dengan mudah membaca teks yang terkandung
didalamnya, dan juga agar teks terlihat lebih tegas.
d. Warna
Warna yang digunakan pada media Iklan Surat Kabar adalah warna
hitam putih, penggunaan warna ini untuk mengesankan sebuah
keadaan yang suram, dimana seorang anak kecil ini sedang memintaminta, sehingga penggunaan warna putih untuk menambahkan
kesuraman pada media Iklan Surat Kabar ini dan penggunaan warna
merah pada teks untuk menegaskan apa yang ingin disampaikan
pada media tersebut.
e. Bentuk Fisik
Bentuk fisik dari media Iklan Surat Kabar ini adalah persegi panjang
dengan ukuran 21cm x 29,7cm.
f. Bahan
Untuk aplikasi media Iklan Surat Kabar ini menggunakan bahan
Uncoated groundwood.
g. Teknik Cetak
Teknik cetak yang digunkan dalam mewujudkan media Kalender ini
adalah teknik cetak offset.

89

4.4.2 Kreatif Desain


Pada proses kreatif desain, media Iklan Surat Kabar dibuatkan 3
alternatif desain yang kemudian dipilih salah satu desain sebagai desain
terpilih. Desain Iklan Surat Kabar ini dipilih karena terlihat lebih
menarik, dan lebih informatif jika dibandingkan dengan 2 alternatif
lainnya.

4.4.3 Tampilan Desain


Dari 3 alternatif desain, dapat ditampilkan desain terpilih sebagai
berikut :

Gambar 4.4 Media Iklan Surat Kabar

Nama Media

: Iklan Surat Kabar

Ukuran

: 21cm x 29,7

Bahan

: Uncoated groundwood

Teknik Cetak

: Offset

Iklan Surat Kabar ini dibuat dengan kertas yang berbentuk portrait
karena lebih ergonomis dalam pemasangannya. Konsep tegas dan
mengingatkan yang ditampilkan pada media ini untuk menegaskan dan
mengingatkan kepada masyarakat untuk membantu Pemda setempat
yaitu Pemda Kabupaten Gianyar dalam penanggulangan Gepeng di

90

Kabupaten

Gianyar,

yang

semakin

meresahkan

masyarakat.

Penggunaan ilustrasi fotografi pada media Iklan Surat Kabar ini untuk
lebih menerangkan apa yang ingin dicapai oleh media ini. Penggunaan
warna hitam dan merah pada teks dimaksudkan untuk menegaskan isi
yang terkandung dalam teks tersebut, sehingga masyarakat mengerti
apa yang dimaksudkan pada media Iklan Surat Kabar ini.

4.4.4 Biaya Kreatif


Biaya yang dibutuhkan untuk mencetak Iklan Surat Kabar ini adalah :
- Biaya desain

: Rp. 500.000,-

- Biaya tayang

: 1 kali muat @Rp.700.000,-

- Iklan Surat akan di muat 1 kali


Maka Rp.700.000,- x 1 kali muat = Rp.700.000,Jadi total biaya yang dipergunakan untuk di muat di Iklan Surat Kabar
setelah ditambah dengan biaya desain adalah Rp.1.200.000,(Harga tersebut mengacu pada daftar harga muat Bali Post)

4.5 Flyer
Pada sub ini akan dibahas tentang visualisasi media komunikasi
visual dalam bentuk

Flyer

sebagai salah

satu

media

kampanye

penanggulangan Gepeng di Kabupaten Gianyar.


4.5.1 Uns ur-unsur Visual Desain
a. Ilustrasi
Pada media Flyer menggunakan ilustrasi berupa ilustrasi fotografi
seorang yang sedang meminta- minta kepada seseorang, dimana
ditunjukkan dengan sebuah tangan yang memegang selembar .uang.
Terdapat pula logo dari Pemda Kabupaten Gianyar yang membawahi
dari Dinas Sosial Kabupaten Gianyar.
b. Teks
Dalam perancangan media Kalender ini terdapat teks kami tidak
butuh UANG

yang kami butuhkan KESEMPATAN ini dibuat

91

untuk menegaskan kepada masyarakat bahwa apa yang para Gepeng


ini inginkan bukanlah uang tetapi sebuah kesempatan. Dan teks
KESEMPATAN

bekerja,

KESEMPATAN

berguna

bagi

masyarakat, adalah untuk menjelaskan apa yang dimaksud pada


teks KESEMPATAN sebelumnya, yaitu untuk dapat bekerja
sehingga berguna bagi masyarakat. Kemudian pada teks warga
masyarakat wajib untuk ikut serta membantu pemerintah daerah
dalam menanggulangi permasalahan GEPENG, teks tersebut dibuat
untuk

mengingatkan kepada

masyarakat,

bahwa

masyarakat

memiliki andil yang besar dalam membantu pemerintah setempat


untuk menanggulangi para Gepeng ini.
c. Huruf/Tipografi
Pada keseluruhan teks huruf yang digunakan ada lah Arial Bold,
penggunaan huruf Arial Bold agar masyarakat yang melihat Flyer
ini dengan mudah membaca teks yang terkandung didalamnya, dan
juga agar teks terlihat lebih tegas.
d. Warna
Warna yang digunakan pada media Flyer adalah warna asli dari
ilustrasi fotografi dan penggunaan cokelat pada background
dimaksudkan untuk mendramatisir suatu keadaan sehingga ilustrasi
yang terdapat didalamnya terlihat lebih nyata. Dan penggunaan
warna merah pada teks adalah untuk menegaskan apa yang ingin
dicapai dari media Flyer ini.
e. Bentuk Fisik
Bentuk fisik dari media Flyer ini adalah persegi panjang dengan
ukuran 14,8cm x 21cm.
f. Bahan
Untuk aplikasi media Flyer ini menggunakan bahan Art Paper
150gsm

92

g. Teknik Cetak
Teknik cetak yang digunkan dalam mewujudkan media Flyer ini
adalah teknik cetak digital.

4.5.2 Kreatif Desain


Pada proses kreatif desain, media Flyer dibuatkan 3 alternatif desain
yang kemudian dipilih salah satu desain sebagai desain terpilih. Desain
Flyer ini dipilih karena terlihat lebih menarik, dan lebih informatif jika
dibandingkan dengan 2 alternatif lainnya.

4.5.3 Tampilan Desain


Dari 3 alternatif desain, dapat ditampilkan desain terpilih sebagai
berikut :

Gambar 4.5 Media Flyer


Skala 1 : 3

Nama Media

: Flyer

Ukuran

: 14,8cm x 21cm

Bahan

: Art paper 150gsm

Teknik Cetak

: Digital printing

93

Flyer ini dibuat dengan kertas yang berbentuk portrait karena lebih
ergonomis dalam pembagiannya. Konsep tegas dan mengingatkan yang
ditampilkan pada media ini untuk menegaskan dan mengingatkan
kepada masyarakat untuk membantu Pemda setempat yaitu Pemda
Kabupaten Gianyar dalam penanggulangan Gepeng di Kabupaten
Gianyar, yang semakin meresahkan masyarakat. Penggunaan ilustrasi
fotografi pada media Flyer ini untuk lebih menerangkan apa yang ingin
dicapai oleh media ini. Penggunaan warna hitam dan merah pada teks
dimaksudkan untuk menegaskan isi yang terkandung dalam teks
tersebut, sehingga masyarakat mengerti apa yang dimaksudkan pada
media Flyer ini.

4.5.4 Biaya Kreatif


Biaya yang dibutuhkan untuk mencetak Flyer ini adalah :
- Biaya desain

: Rp. 500.000,-

- Biaya cetak

: @Rp.3.000,-

- Kalender yang akan dicetak sebanyak 500 pcs,


Maka Rp.3.000,- x 500 buah = Rp.1.500.000,Jadi total biaya yang dipergunakan untuk mencetak Flyer setelah
ditambah dengan biaya desain adalah Rp.2.000.000,(Harga tersebut mengacu pada daftar harga Eka Print)

4.6 Pin
Pada sub ini akan dibahas tentang visualisasi media komunikasi
visual dalam bentuk Pin sebagai salah satu media kampanye penanggulangan
Gepeng di Kabupaten Gianyar.
4.6.1 Uns ur-unsur Visual Desain
a. Ilustrasi
Pada media Pin

menggunakan ilustrasi berupa ilustrasi fotografi

seorang pengemis meminta- minta, yang telah di olah pada media


grafis, dan juga terdapat ilutrasi tangan yang sedang memberikan

94

uang koin kepada pengemis tersebut. Di tambah juga ilutrasi tanda


silang. Penggunaan ilustrasi seorang pengemis yang sedang
meminta- minta ini untuk menjelaskan apa yang ingin disampaikan
pada media Pin. Ditambah dengan ilutrasi tanda silang berwarna
merah pada media, dapat diartikan bahwa jangan memberikan uang,
tetapi berikan mereka kesempatan agar berguna bagi masyarakat,
sehingga hidup mereka tidak sia-sia. Terdapat pula logo dari Pemda
Kabupaten Gianyar yang membawahi dari Dinas Sosial Kabupaten
Gianyar.
b. Teks
Dalam perancangan media Pin ini terdapat teks jangan berikan
kami UANG, berikan kami KESEMPATAN ini dibuat untuk
menegaskan kepada masyarakat bahwa apa yang para Gepeng ini
inginkan bukanlah uang tetapi sebuah kesempatan, baik itu
kesempatan untuk bekerja agar berguna bagi masyarakat . Dan teks
jangan biarkan hidup mereka sia-sia, karena jika kita dengan
cuma-cuma memberikan mereka uang sudah pasti hidup mereka
akan sia-sia karena hanya menunggu belas kasihan dari seseorang.
c. Huruf/Tipografi
Pada keseluruhan teks huruf yang digunakan adalah Arial Bold,
penggunaan huruf Arial Bold agar masyarakat yang melihat Pin ini
dengan mudah membaca teks yang terkandung didalamnya, dan juga
agar teks terlihat lebih tegas.
d. Warna
Warna yang digunakan pada media Pin adalah warna hitam putih
dan merah, penggunaan warna ini untuk mempertegas dari media Pin
tersebut. Dan pada background menggunakan warna merah putih
yang diandaikan sebagai bendera Indonesia. Karena bukan hanya
masyarakat Gianyar ataupun masyarakat Bali saja yang ikut serta
dalam pemberatasan Gepeng ini, tetapi seluruh masyarakat Indonesia
harus ikut serta membantu dalam menanggulangi para Gepeng ini.

95

e. Bentuk Fisik
Bentuk fisik dari media Pin ini adalah berbentuk bulat dengan
ukuran 6,5cm x 6,5cm.
f. Bahan
Untuk aplikasi media Pin ini adalah plastik dilapisi kaleng/peniti.
g. Teknik Cetak
Teknik cetak yang digunkan dalam mewujudkan media Pin ini
adalah teknik cetak Digital Printing dan Press

4.6.2 Kreatif Desain


Pada proses kreatif desain, media Pin ini dibuatkan 3 alternatif desain
yang kemudian dipilih salah satu desain sebagai desain te rpilih. Desain
Pin ini dipilih karena terlihat lebih menarik, dan lebih informatif jika
dibandingkan dengan 2 alternatif lainnya.

4.6.3 Tampilan Desain


Dari 3 alternatif desain, dapat ditampilkan desain terpilih sebagai
berikut :

Gambar 4.6 Media Pin


Skala 1 : 1
Nama Media

: Pin

Ukuran

: diameter 6,5cm

96

Bahan

: Plastik dilapisi kaleng/peniti

Teknik Cetak

: Digital Printing dan Press

Pin ini dibuat dengan Plastik dilapisi kaleng/peniti karena lebih


ergonomis dalam pemasangannya. Konsep tegas dan mengingatkan
yang ditampilkan pada media ini untuk menegaskan dan mengingatkan
kepada masyarakat untuk membantu Pemda setempat yaitu Pemda
Kabupaten Gianyar dalam penanggulangan Gepeng di Kabupaten
Gianyar, yang semakin meresahkan masyarakat. Penggunaan ilustrasi
fotografi pada media Pin ini untuk lebih menerangkan apa yang ingin
dicapai oleh media ini. Penggunaan warna hitam dan merah pada teks
dimaksudkan untuk menegaskan isi yang terkandung dalam teks
tersebut, sehingga masyarakat mengerti apa yang dimaksudkan pada
media Pin ini.

4.6.4 Biaya Kreatif


Biaya yang dibutuhkan untuk mencetak Pin ini adalah :
- Biaya desain

: Rp. 400.000,-

- Biaya cetak

: @Rp.5.000,-

- Pin yang akan dicetak sebanyak 200 buah,


Maka Rp.5.000,- x 200 buah = Rp. 1.000.000,Jadi total biaya yang dipergunakan untuk mencetak Pin setelah
ditambah dengan biaya desain adalah Rp.1.400.000,(Harga tersebut mengacu pada daftar harga Niti Mandala)

4.7 T-Shirt
Pada sub ini akan dibahas tentang visualisasi media komunikasi
visual dalam bentuk

T-Shirt sebagai salah satu media kampanye

penanggulangan Gepeng di Kabupaten Gianyar.

97

4.7.1 Uns ur-unsur Visual Desain


a. Ilustrasi
Pada media T-Shirt menggunakan ilustrasi berupa ilustrasi fotografi
seorang pengemis yang sedang meminta-minta, yang telah di olah
pada media grafis, dan juga terdapat ilutrasi tangan yang sedang
memberikan uang koin kepada pengemis tersebut. Penggunaan
ilustrasi seorang pengemis yang sedang meminta- minta ini untuk
menjelaskan apa yang ingin disampaikan pada media T-Shirt.
Ditambah dengan ilutrasi tanda silang berwarna merah pada media,
dapat diartikan bahwa jangan memberikan uang, tetapi berikan
mereka kesempatan agar berguna bagi masyarakat, sehingga hidup
mereka tidak sia-sia.
b. Teks
Dalam perancangan media T-Shirt ini terdapat teks jangan berikan
kami UANG, berikan kami KESEMPATAN ini dibuat untuk
menegaskan kepada masyarakat bahwa apa yang para Gepeng ini
inginkan bukanlah uang tetapi sebuah kesempatan, baik itu
kesempatan untuk bekerja agar berguna bagi masyarakat.
c. Huruf/Tipografi
Pada keseluruhan teks huruf yang digunakan adalah Arial Bold,
penggunaan huruf Arial Bold agar masyarakat yang melihat T-Shirt
ini dengan mudah membaca teks yang terkandung didalamnya, dan
juga agar teks terlihat lebih tegas.
d. Warna
Warna yang digunakan pada media T-Shirt adalah warna hitam
putih dan merah, penggunaan warna ini untuk mempertegas dari
media T-Shirt tersebut.
e. Bentuk Fisik
Bentuk fisik dari media T-Shirt ini adalah L dan XL

98

f. Bahan
Bahan yang dipergunakan pada media T-Shirt ini adalah Combed
20s.
g. Teknik Cetak
Teknik cetak yang digunkan dalam mewujudkan media T-Shirt ini
adalah teknik cetak sablon.

4.7.2 Kreatif Desain


Pada proses kreatif desain, media T-Shirt ini dibuatkan 3 alternatif
desain yang kemudian dipilih salah satu desain sebagai desain terpilih.
Desain T-Shirt ini dipilih karena terlihat lebih menarik, dan lebih
informatif jika dibandingkan dengan 2 alternatif lainnya.

4.7.3 Tampilan Desain


Dari 3 alternatif desain, dapat ditampilkan desain terpilih sebagai
berikut :

Gambar 4.7 Media T-Shirt


L, XL

99

Nama Media

: T-Shirt

Ukuran

: L dan XL

Bahan

: Combed 20s

Teknik Cetak

: sablon

T-Shirt ini dibuat dari kain Combed 20s karena lebih murah dan kuat.
Konsep tegas dan mengingatkan yang ditampilkan pada media ini untuk
menegaskan dan mengingatkan kepada masyarakat untuk membantu
Pemda

setempat

yaitu

Pemda

Kabupaten

Gianyar

dalam

penanggulangan Gepeng di Kabupaten Gianyar, yang semakin


meresahkan masyarakat. Penggunaan ilustrasi fotografi pada media TShirt ini untuk lebih menerangkan apa yang ingin dicapai oleh media
ini. Penggunaan warna hitam dan merah pada teks dimaksudkan untuk
menegaskan isi yang terkandung dalam teks tersebut, sehingga
masyarakat mengerti apa yang dimaksudkan pada media T-Shirt ini.

4.7.4 Biaya Kreatif


Biaya yang dibutuhkan untuk mencetak T-Shirt ini adalah :
- Biaya desain

: Rp. 400.000,-

- Biaya cetak

: @Rp.25.000,-

- Pin yang akan dicetak sebanyak 200 buah,


Maka Rp.25.000,- x 200 buah = Rp. 5.000.000,Jadi total biaya yang dipergunakan untuk mencetak T-Shirt setelah
ditambah dengan biaya desain adalah Rp.5.400.000,(Harga tersebut mengacu pada daftar harga Brokenline Fucktory)

4.8 Stiker
Pada sub ini akan dibahas tentang visualisasi media komunikasi
visual dalam bentuk

Stiker

sebagai salah

penanggulangan Gepeng di Kabupaten Gianyar.

satu

media kampanye

100

4.8.1 Uns ur-unsur Visual Desain


a. Ilustrasi
Pada media Stiker menggunakan ilustrasi berupa ilustrasi fotografi
seorang anak kecil sedang meminta- minta, yang telah di olah pada
media grafis, dan juga terdapat ilutrasi tangan yang sedang
memberikan uang koin kepada anak kecil tersebut. Terdapat pula
ilustrasi seorang anak Sekolah Dasar pada media tersebut, dimana itu
menjadi sebuah angan-angan dari pengemis kecil tersebut, untuk
dapat terus bersekolah, tetapi keadaan yang tidak mengijinkan untuk
dapat bersekolah lagi. Ditambah dengan ilutrasi tanda silang
berwarna merah pada media, dapat diartikan bahwa jangan
memberikan uang, tetapi berikan mereka kesempatan agar berguna
bagi masyarakat, sehingga hidup mereka tidak sia-sia. Terdapat pula
logo dari Pemda Kabupaten Gianyar yang membawahi dari Dinas
Sosial Kabupaten Gianyar.
b. Teks
Dalam perancangan media Pin

ini terdapat teks KAMI butuh

perhatian anda, bukan UANG anda ini dibuat untuk menegaskan


kepada masyarakat bahwa apa yang para Gepeng ini inginkan
bukanlah uang tetapi sebuah perhatian, dalam hal ini keinginan dari
Gepeng ini untuk dapat bersekolah kembali . Dan teks kami masih
ingin sekolah tapi kami harus mengikuti keinginan orang tua kami,
maksud dari teks tersebut adalah keinginan yang sangat besar dari
para Gepeng ini untuk dapat terus bersekolah, tetapi keadaan yang
tidak mendukung mereka untuk dapat bersekolah kembali.
c. Huruf/Tipografi
Pada keseluruhan teks huruf yang digunakan adalah Arial Bold,
penggunaan huruf Arial Bold agar masyarakat yang melihat Stiker
ini dengan mudah membaca teks yang terkandung didalamnya, dan
juga agar teks terlihat lebih tegas.

101

d. Warna
Warna yang digunakan pada media Stiker adalah warna asli dari
ilustrasi fotografi dan penggunaan cokelat pada background
dimaksudkan untuk mendramatisir suatu keadaan sehingga ilustrasi
yang terdapat didalamnya terlihat lebih nyata. Dan penggunaan
warna merah pada teks adalah untuk menegaskan apa yang ingin
dicapai pada media Stiker ini.
e. Bentuk Fisik
Bentuk fisik dari media Stiker ini adalah persegi panjang dengan
ukuran 5cm x 15cm.
f. Bahan
Untuk aplikasi media Stiker ini adalah kertas vinyl.
g. Teknik Cetak
Teknik cetak yang digunakan dalam mewujudkan media Pin ini
adalah teknik cetak digital.

4.8.2 Kreatif Desain


Pada proses kreatif desain, media Stiker ini dibuatkan 3 alternatif desain
yang kemudian dipilih salah satu desain sebagai desain terpilih. Desain
Stiker ini dipilih karena terlihat lebih menarik, dan lebih informatif jika
dibandingkan dengan 2 alternatif lainnya.

4.8.3 Tampilan Desain


Dari 3 alternatif desain, dapat ditampilkan desain terpilih sebagai
berikut :

Gambar 4.8 Media Stiker


Skala 1 : 2

102

Nama Media

: Stiker

Ukuran

: 5cm x 15cm

Bahan

: Kertas Vinyl

Teknik Cetak

: digital printing

Media Stiker ini dibuat dengan kertas landscape karena lebih


ergonomis dalam pemasangannya. Konsep tegas dan mengingatkan
yang ditampilkan pada media ini untuk menegaskan dan mengingatkan
kepada masyarakat untuk membantu Pemda setempat yaitu Pemda
Kabupaten Gianyar dalam penanggulangan Gepeng di Kabupaten
Gianyar, yang semakin meresahkan masyarakat. Penggunaan ilustrasi
fotografi pada media Stiker ini untuk lebih menerangkan apa yang ingin
dicapai oleh media ini. Penggunaan warna hitam dan merah pada teks
dimaksudkan untuk menegaskan isi yang terkandung dalam teks
tersebut, sehingga masyarakat mengerti apa yang dimaksudkan pada
media Stiker ini.

4.8.4 Biaya Kreatif


Biaya yang dibutuhkan untuk mencetak Stiker ini adalah :
- Biaya desain

: Rp. 400.000,-

- Biaya cetak

: @Rp.2.500,-

- Stiker yang akan dicetak sebanyak 500 pcs,


Maka Rp.2.500,- x 500 buah = Rp. 1.250.000,Jadi total biaya yang dipergunakan untuk mencetak Stiker setelah
ditambah dengan biaya desain adalah Rp.1.650.000,(Harga tersebut mengacu pada daftar harga Niti Mandala)

4.9 Baliho
Pada sub ini akan dibahas tentang visualisasi media komunikasi
visual dalam bentuk

Baliho

sebagai salah satu

penanggulangan Gepeng di Kabupaten Gianyar.

media kampanye

103

4.5.1 Uns ur-unsur Visual Desain


a. Ilustrasi
Pada media Baliho menggunakan ilustrasi berupa ilustrasi fotografi
seorang yang sedang meminta- minta. Terdapat pula logo dari Pemda
Kabupaten Gianyar yang membawahi dari Dinas Sosial Kabupaten
Gianyar.
b. Teks
Dalam perancangan media Baliho ini terdapat teks KAMI butuh
perhatian anda bukan UANG anda, penggunaan teks tersebut untuk
menegaskan bahwa bukan hanya uang yang lebih mereka perlukan,
tetapi perhatian yang mereka inginkan. Kemudian pada teks dengan
memberikan uang, anda telah mengajari kami menjadi masyarakat
yang tidak berguna, teks tersebut dibuat untuk mengingatkan
kepada kita bahwa dengan memberikan mereka uang maka akan
membuat masyarakat yang tidak berguna, yang hanya menunggu
belas kasihan dari seseorang.
c. Huruf/Tipografi
Pada keseluruhan teks huruf yang digunakan adalah Arial Bold,
penggunaan huruf Arial Bold agar masyarakat yang melihat Baliho
ini dengan mudah membaca teks yang terkandung didalamnya, dan
juga agar teks terlihat lebih tegas.
d. Warna
Warna yang digunakan pada media Baliho adalah warna asli dari
ilustrasi fotografi dan penggunaan cokelat pada background
dimaksudkan untuk mendramatisir suatu keadaan sehingga ilustrasi
yang terdapat didalamnya terlihat lebih nyata. Dan penggunaan
warna merah pada teks adalah untuk menegaskan apa yang ingin
dicapai dari media Baliho ini.
e. Bentuk Fisik
Bentuk fisik dari media Baliho ini adalah persegi panjang dengan
ukuran 250cm x 400cm.

104

f. Bahan
Untuk aplikasi media Baliho ini menggunakan bahan Flexi
g. Teknik Cetak
Teknik cetak yang digunkan dalam mewujudkan media Kalender ini
adalah teknik cetak digital.

4.5.2 Kreatif Desain


Pada proses kreatif desain, media Baliho dibuatkan 3 alternatif desain
yang kemudian dipilih salah satu desain sebagai desain terpilih. Desain
Baliho ini dipilih karena terlihat lebih menarik, dan lebih informatif jika
dibandingkan dengan 2 alternatif lainnya.

4.5.3 Tampilan Desain


Dari 3 alternatif desain, dapat ditampilkan desain terpilih sebagai
berikut :

Gambar 4.9 Media Baliho


Skala 1 : 40

Nama Media

: Baliho

Ukuran

: 250cm x 400cm

Bahan

: Flexi

Teknik Cetak

: Digital Printing

105

Baliho ini dibuat dengan Flexi yang berbentuk Landscape karena lebih
ergonomis dalam pembagiannya. Konsep tegas dan mengingatkan yang
ditampilkan pada media ini untuk menegaskan dan mengingatkan
kepada masyarakat untuk membantu Pemda setempat yaitu Pemda
Kabupaten Gianyar dalam penanggulangan Gepeng di Kabupaten
Gianyar, yang semakin meresahkan masyarakat. Penggunaan ilustrasi
fotografi pada media Baliho ini untuk lebih menerangkan apa yang
ingin dicapai oleh media ini. Penggunaan warna hitam dan merah pada
teks dimaksudkan untuk menegaskan isi yang terkandung dalam teks
tersebut, sehingga masyarakat mengerti apa yang dimaksudkan pada
media Baliho ini.

4.5.4 Biaya Kreatif


Biaya yang dibutuhkan untuk mencetak Baliho ini adalah :
- Biaya desain

: Rp. 500.000,-

- Biaya cetak

: 1 meter @Rp.25.000,-

- Kalender yang akan dicetak sebanyak 10 buah,


Maka 250cm x 400cm = 650cm dijadikan meter = 6,5meter
Rp.25.000,- x 6,5 meter = Rp.162.500,- x 10 buah = 1.625.000
Jadi total biaya yang dipergunakan untuk mencetak Baliho setelah
ditambah dengan biaya desain adalah Rp.2.125.000,(Harga tersebut mengacu pada daftar harga Alam Bali Print)

4.10 Katalog
Pada sub ini akan dibahas tentang visualisasi media komunikasi
visual dalam bentuk Katalog sebagai salah satu media kampanye
penanggulangan Gepeng di Kabupaten Gianyar.

106

4.10.1 Uns ur-unsur Visual Desain


a. Ilustrasi
Pada media Katalog ini adalah menampilkan gambar dari masingmasing media komunikasi visual yang terpilih sebagai media
kampanye Penanggulangan Gepeng di Kabupaten Gianyar. Dan juga
terdapat ilustrasi pengemis untuk menguatkan tema dari Katalog ini.
b. Teks
Teks yang terdapat dalam Katalog ini adalah berisi tentang judul dari
karya, nama penulis, nim, program studi, kata pengantar, dan
keterangan dari masing- masing media yang di rancang.
c. Huruf/Tipografi
Pada keseluruhan teks huruf yang digunakan adalah Arial Bold,
penggunaan huruf Arial Bold agar masyarakat yang melihat Katalog
ini dengan mudah membaca teks yang terkandung didalamnya, dan
juga agar teks terlihat lebih tegas.
d. Warna
Warna yang digunakan pada media Katalog adalah warna asli dari
ilustrasi fotografi dan penggunaan cokelat pada background
dimaksudkan untuk mendramatisir suatu keadaan sehingga ilustrasi
yang terdapat didalamnya terlihat lebih nyata.
e. Bentuk Fisik
Bentuk fisik dari media Katalog ini adalah persegi panjang dengan
ukuran 13cm x 19cm.
f. Bahan
Bahan yang digunakan untuk mewujudkan media Katalog ini adalah
Art Pape 210gsm
g. Teknik Cetak
Teknik cetak yang digunkan dalam mewujudkan media Katalog ini
adalah teknik cetak digital.

107

4.10.2 Kreatif Desain


Pada proses kreatif desain, media Katalog ini dibuatkan 3 alternatif
desain yang kemudian dipilih salah satu desain sebagai desain terpilih.
Desain Katalog ini dipilih karena terlihat lebih menarik, dan lebih
informatif jika dibandingkan dengan 2 alternatif lainnya.

4.10.3 Tampilan Desain


Dari 3 alternatif desain, dapat ditampilkan desain terpilih sebagai
berikut :

Gambar 4.10 Media Katalog


Skala 1 : 4

108

Nama Media

: Katalog

Ukuran

: 13cm x 19cm

Bahan

: Art Paper 210gsm

Teknik Cetak

: digital printing

Media Katalog ini dibuat dengan kertas landscape karena lebih


ergonomis dalam pemasangannya. Konsep tegas dan mengingatkan
yang ditampilkan pada media ini untuk menegaskan dan mengingatkan
kepada masyarakat untuk membantu Pemda setempat yaitu Pemda
Kabupaten Gianyar dalam penanggulangan Gepeng di Kabupaten
Gianyar, yang semakin meresahkan masyarakat. Penggunaan ilustrasi
fotografi pada media Katalog ini untuk lebih menerangkan apa yang
ingin dicapai oleh media ini. Penggunaan warna hitam dan merah pada
teks dimaksudkan untuk menegaskan isi yang terkandung dalam teks
tersebut, sehingga masyarakat mengerti apa yang dimaksudkan pada
media Katalog ini.

4.6.4 Biaya Kreatif


Biaya yang dibutuhkan untuk mencetak Katalog ini adalah :
- Biaya desain

: Rp. 500.000,-

- Biaya cetak

: 1 katalog @Rp.16.000,-

- Katalog yang akan dicetak sebanyak 10 pcs,


Maka Rp.16.000,- x 10 pcs = Rp. 160.000,Jadi total biaya yang dipergunakan untuk mencetak Stiker setelah
ditambah dengan biaya desain adalah Rp.660.000,(Harga tersebut mengacu pada daftar harga Sinar Bali Printing)

BAB V
PENUTUP

5.1 Simpulan
Setelah melakukan pengamatan dan penelitian pada studi kasus
perancangan media komunikasi visual di Dinas Sosial Kabupaten Gianyar dan
Sat Pol PP Kabupaten Gianyar, maka berdasarkan uraian bab-bab diatas, dapat
disimpulkan sebagai berikut:
a. Media Komunikasi Visual yang efektif dan efisien dalam upaya kampanye
penanggulangan Gepeng di Kabupaten Gianyar antara lain adalah Poster,
Kalender, X-Banner, Flyer, Iklan Surat Kabar, Pin, T-Shirt, Baliho, Stiker
serta Katalog.
b. Melalui konsep tegas dan mengingatkan dapat merancang media
komunikasi visual yang efektif, efisien dan komunikatif, serta tepat pada
sasaran dapat terwujud, sehingga tujuan untuk yang ingin dicapai pada
kampanye ini dapat tercapai

5.2 Saran
Melihat hal yang tertulis dalam laporan ini, adapun saran-saran yang
ingin disampaikan, antara lain:
a. Pemerintah diharapkan dapat membina para Gepeng yang telah dirazia
untuk tidak lagi menggepeng di kemudian hari, dan juga membuat mediamedia kampanye yang efektif agar masyarakat sadar dan ikut serta
membantu pemerintah dalam hal ini Pemda Kabupaten Gianyar untuk ikut
serta menanggulangi permasalahan gepeng ini
b. Masyarakat diharapkan untuk

ikut serta berpartisipasi membantu

pemerintah daerah dalam hal ini Pemda Kabupaten Gianyar dalam


penanggulangan permasalahan Gepeng di Kabupaten Gianyar.
c. Bagi para desainer, dalam membuat desain sebaiknya memperhatikan
konsep yang digunakan, dengan menyesuaikan unsur- unsur desain, seperti

109

110
144

ilustrasi, teks / tipografi dan warna. Yang selanjutnya bisa diwujudkan


dengan bahan dan teknik cetak yang sesuai dengan media- media yang
dirancang. Serta juga memperhatikan kapan, dimana, dan frekuensi media
tersebut disebarkan. Sehingga media-media tersebut, bisa efektif dan
efisien digunakan untuk kampanye penanggulangan Gepeng ini.

111
111

DAFTAR PUSTAKA

Alwi, Hasan. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: P.N Balai Pustaka.
Ananda, Maya. 1978. Seluk Beluk Reklame Dalam Dunia Perdagangan, Jakarta:
Mutiara.
Anon, Ignatius. 1980. Masyarakat dan Kelasnya. Jakarta: Balai Pustaka.
Departemen Sosial. 1999. Buku Departemen Sosial. Jakarta: Balai Pustaka.
Hardiman, Ima. 2006. 400 Istilah Public Relations Media dan Periklanan.
Jakarta: Gagas Ulung.
Kusmiati, Artini , 1999, Media Promosi dan Periklanan, Bandung: Bina Cipta.
Kusrianto, Adi. 2007. Pengantar Desain Komunikasi Visual. Yogyakarta : CV.
ANDI OFFSET.
Humaidi,Syarif. 2003. Nasib Mereka, Masyarakat Kelas Bawah. Jakarta.CV
Rajawali.
Moleong, Lexy. J. 2001. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung. PT. Remaja
Rosadakarya.
Nasir, M. 2005. Metode Penelitian. Bogor: Ghalilea Indonesia.
Nugroho, Eko. 2008. Pengenalan Teori Warna. Yogyakarta: CV Andi Offset.
Nuradi. 1996. Kamus Istilah Periklanan Indonesia. Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama.
Nusantara, Guntur, Amd. 2007. Graf. Panduan Praktis Cetak Sablon. Jakarta:
Kawan Pustaka.
Poerwadarminta. W.J.S 1983. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: P.N
Balai Pustaka.
... W.J.S. 1984. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai
Pustaka
.......................... W.J.S. 1997. Panduan cetak sablon bagi pemula, Djogja

.. W.J.S. 1999. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai


Pustaka.
.. W.J.S. 2000. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai
Pustaka.
Pujirianto. 2005. Desain Grafis Komputer, Yogyakarta: Andi Yogyakarta.
Rustan, Sarianto. 2009. Layout Dasar dan Perancangannya. Jakarta: PT.
Gramedia Pustaka Utama.
Sachari. 2005. Pengantar Metodelogi Penelitian Budaya Rupa dan Desain,
Arsitektur, Seni Rupa dan Kriya. Bandung: Erlangga.
Sachari, Agus. 1986. Paradigma Desain Indonesia, Jakarta: CV Rajawali.
Santosa, Sigit. 2002. Advertising Guide Book. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka.
Sanyoto, Ebdi, Sadjiman. 2005. Dasar-Dasar Tata Rupa dan Desain (Nirmana).
Yogyakarta: CV. Arti Bumi Intaran.
Sarwono, Jhonatan & Lubis, Hary. 2007. Metode Riset Untuk Desain Komunikasi
Visual. Yogyakarta: Andi.
Surakhmad, 1994. Pengantar Penelitian Ilmiah, Jakarta; PT. Tarsito.
Suyanto, M. 2004. Aplikasi Desain Grafis Untuk Periklanan, Yogyakarta: Andi.
Tapran, Hidayat. 2006. Grafika & Teknologi Cetak (Offset Lithografhy).
Surabaya: JP BOOKS.
Widowati, Heningtyas dan Novi Mayasari. 2007. Irama Visual. Yogyakarta:
Jalasutra dan ISI Yogyakarta.
Widyatama, Rendra. 2007. Pengantar Periklanan. Yogyakarta: Pustaka Book
Publisher.
Tim Reality, 2010. Kamus Terbaru Bahasa Indonesia. Surabaya: Reality
Publisher.
Trisno, Yuwono. 2002. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya: ARLOKA.
Wirya, Iwan. 1999. Kemasan Yang Menjual. Jakarta: PT Gramedia.
www.gianyarkab.go.id, diakses 25 Februari 2011

112

www.upload.wikimedia.org.com, diakses 12 Maret 2011


www. id.wikipedia.org, diakses 17 Maret 2011
www.desaingrafisonline.blogspot.com, diakses 1 April 2011
www.kaskus.us, diakses 1 April 2011
www.photobucket.com, diakses 1 April 2011
www.2.bp.blogspot.com, diakses 2 April 2011
www.2.nd.net.com, diakses 2 April 2011
www.ih3.googleusercontent.com, diakses 2 April 2011
www.suerisley.com. diakses 2 April 2011
www.baligraph.com, diakses 4 April 2011
www.balilangitbiru.com, diakses 4 April 2011
www.mercuryfm.co.id, diakses 7 April 2011
www.tl.gstatic.com, diakses 7 April 2011
www.wordpress.com, diakses 7 April 2011
www.stefanuspeen.com, diakses 14 April 2011
www.pakkatnews.com, diakses 17 April 2011
www.swestimahardini.com, diakses 17 April 2011
www.sketch-walpaper.com, diakses 25 April 2011
www.forumbanjarmasinpost.com, diakses 12 Mei 2011
www.vintage-poster- market.com, diakses 12 Mei 2011
www.eatsmatagermant.com, diakses 2 Juni 2011

113

Anda mungkin juga menyukai