Anda di halaman 1dari 124

PENGANTAR KARYA TUGAS AKHIR

PERANCANGAN MEDIA KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI SARANA PROMOSI CARISSA CUCI MOBIL OTOMATIS
JALAN GATOT SUBROTO BARAT NO 400 DENPASAR

Oleh : I Putu Arya Janottama NIM : 200606001 Program Studi Desain Komunikasi Visual Jurusan Desain

FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN INSTITUT SENI INDONESIA DENPASAR 2011

PENGANTAR KARYA TUGAS AKHIR STUDIO (Kode Mata Kuliah ISI 128)

PERANCANGAN MEDIA KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI SARANA PROMOSI CARISSA CUCI MOBIL OTOMATIS
JALAN GATOT SUBROTO BARAT NO 400 DENPASAR

Karya tulis ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana Seni (S1) Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Seni Indonesia Denpasar

Oleh I Putu Arya Janottama NIM : 200606001 Program Studi Desain Komunikasi Visual Jurusan Desain

FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN INSTITUT SENI INDONESIA DENPASAR 2011

ii

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

Pengantar Karya Tugas Akhir Studio ini disusun oleh Nama NIM : I Putu Arya Janottama : 200606001

Program Studi : Desain Komunikasi Visual Jurusan : Desain

Judul : PERANCANGAN MEDIA KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI SARANA PROMOSI CARISSA CUCI MOBIL OTOMATIS JALAN GATOT SUBROTO BARAT NO 400 DENPASAR

telah diperiksa untuk diuji sebagai syarat untuk mencapai gelar Sarjana Seni pada Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Seni Indonesia Denpasar.

Denpasar, 10 Juni 2011 Pembimbing I Pembimbing II

(Drs. I Nyoman Mantra Fandy, M.Si) NIP. 195512311986031010

(Drs. I Gde Mugi Raharja, M.sn) NIP. 196307051990101001

iii

LEMBAR PENGESAHAN LEMBAGA


Pengantar Karya Tugas Akhir ini disusun oleh: Nama NIM Jurusan Program studi : I Putu Arya Janottama : 200606001 : Desain : Desain Komunikasi Visual

Judul: PERANCANGAN MEDIA KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI SARANA PROMOSI CARISSA CUCI MOBIL OTOMATIS JALAN GATOT SUBROTO BARAT NO 400 DENPASAR Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Ujian Sarjana Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Seni Indonesia Denpasar pada tanggal 14 Juni 2011, sebagai syarat untuk mencapai gelar Sarjana Seni (S1) dan dinyatakan sah. Dewan Penguji : Nama Lengkap
Ketua Si dang Sekretaris

NIP

Tanda Tangan

: Drs. I Nyo man Mantra Fandy, M.Si. 195512311986031010 . : Drs. I Gde Mugi Raharja, M.sn. 196307051990101001 .

Penguji Utama : Drs.Cok Gde Rai Pad manaba, M.Erg. 195912161988031002 . Anggota Anggota . : A.A. Gde Bgs Udayana, S. Sn., M.Si.197310041999031002 . : Made Ida Mulyati, S.Sn., M.Erg. 196909131997022001 . ....

Mengesahkan Denpasar,14 Februari 2011 Dekan Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Seni Indonesia Denpasar

Mengetahui Ketua Jurusan Desain Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Seni Indonesia Denpasar

Dra. Ni Made Rinu, M.Si NIP: 195702241986012002

Prof .Dr.Drs I Nyoman Artayasa, M.Kes NIP: 196403241990031002

iv

SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebagai mahasiswa Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar, yang bertanda tangan di bawah ini, saya: Nama : I Putu Arya Janottama, mahasiswa Institut Seni Indonesia Denpasar NIM : 200606001

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar, Bebas Royalti Non-Eksklusif (Non-Eksklusif Royalty-Free Right ) atas karya ilmiah saya yang berjudul PERANCANGAN MEDIA KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI SARANA PROMOSI CARISSA CUCI MOBIL OTOMATIS JALAN GATOT SUBROTO BARAT NO 400 DENPASAR Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada), dengan Hak Bebas Royalti Non-Eksklusif ini. Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar berhak menyimpan, mengalihkanmedia/format-kan, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data (database) mendistribusikannya, dan menampilkan / mempublikasikannya di internet/media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya. Saya bersedia untuk menanggung secara pribadi, tanpa melibatkan pihak Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar, segala bentuk tuntutan hukum yang diambil atas pelanggaran hak cipta dalam karya ilmiah saya ini. Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di : Denpasar

Pada Tanggal : 14 Juni 2011 Yang menyatakan

(I Putu Arya Janottama)

MOTTO KEBERHASILAN ADALAH SEBUAH TINDAKAN YANG DISERTAI USAHA DAN DOA

vi

KATA PENGANTAR
Puja dan puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Ida Sanghyang Widhi Wasa. Karena atas asung kertha wara nugraha Nyalah, penulis dapat menyelesaikan laporan tugas akhir dengan judul Perancangan Media Komunikasi Visual Sebagai Sarana promosi Carissa Cuci Mobil Otomatis di Jalan Gatot Subroto Barat No 400 Denpasar . Adapun penyusunan tugas akhir sebagai persyaratan akademis ujian tugas akhir dalam rangka meraih gelar sarjana (S1) untuk Program Studi Desain Komunikasi Visual, Fakultas Seni Rupa dan Desain, Institut Seni Indonesia Denpasar. Penulis ingin mengucapkan terima kasih atas bimbingan dan masukan dari berbagai pihak kepada:

1. Bapak Prof. Dr. I Wayan Rai S,MA. selaku Rektor Institut Seni Indonesia Denpasar. 2. Ibu Dra. Ni Made Rinu, M.Si. selaku Dekan fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Seni Indonesia Denpasar. 3. Bapak Prof. Dr. Drs. I Nyoman Artayasa, M.Kes. selaku Ketua Jurusan Desain Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Seni Indonesia Denpasar. 4. Bapak Drs. Nyoman Mantra Fandy, M.Si. selaku Ketua Program Studi Desain Komunikasi Visual Institut Seni Indonesia Denpasar dan selaku dosen pembimbing I yang telah memberikan bimbingan da n arahan di dalam menyusun tugas ini. 5. Bapak Drs. I Gde Mugi Raharja, M.sn. selaku dosen pembimbing II yang telah memberikan bimbingan dan arahan di dalam menyusun tugas ini. 6. Semua pihak dari Carissa Cuci Mobil Otomatis yang memberikan informasi dan masukan dalam penyusunan tugas ini. 7. Teman-teman DKV O6 dan semua pihak yang membantu dalam pengerjaan Tugas akhir ini. .

vii

Demikian yang sudah disampaikan penulis dalam kata pengantar, penulis menyadari bahwa tugas akhir ini masih jauh dari sempurna. Maka dari itu penulis mengharapkan masukan beserta kritikan yang bersifat membangun demi kesempurnaan tugas akhir ini.

Denpasar, 14 Juni 2011

Penulis

viii

ABSTRAK

PERANCANGAN MEDIA KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI SARANA PROMOSI CARISSA CUCI MOBIL OTOMATIS
DI JALAN GATOT SUBROTO BARAT NO 400 DENPASAR

Oleh: I Putu Arya Janottama Salah satu aspek desain komunikasi visual adalah mempromosikan barang dan jasa secara komersil melalui media komunikasi visual untuk mencapai tujuan. Carissa cuci mobil otomatis (CCMO) yang beralamat di jalan Gatot Subroto Barat No 400 Denpasar, yang berdiri pada tahun 2001 berkecimpung dalam penyediaan jasa pencucian mobil. Melihat perkembangan jasa pencucian mobil di kota Denpasar yang berkembang pesat dan banyak bermunculan pesaing, diperlukan usaha kreatif yang untuk melakukan promosi mengingat media promosi yang ada pada CCMO sangat sedikit hanya sebatas logo dan papan nama saja. Maka timbul pertanyaan bagaimana membuat CCMO lebih dikenal dan menjaga eksistensinya, melalui perancangan media komunikasi visual yang sesuai dengan kreteria desain?. Melalui media komunikasi visual yang dirancang diharapkan masyarakat akan lebih mengenal keberadaan CCMO dan mau memanfaatkan jasa yang ada. Metode yang digunakan dalam perancangan ini menggunakan metode pengumpulan data, yang terdiri dari metode observasi, wawancara, kepustakaan, dokumentasi dan internet. Dari data yang diperoleh kemudian dianalisa menggunakan metode deskriptif kualitatif. Media yang dibuat untuk mempromosikan CCMO terdiri dari Logo, Flyer, Billboard, Payung, Poster, Papan Nama, X-Banner, T-shirt, Kupon dan Katalog. Konsep dasar perancangan yang digunakan yaitu Modern techno otomotif dengan menonjolkan unsur gerak dan warna-warna yang berbasis metalik. Melalui media promosi yang dirancang diharapkan menimbulkan daya tarik konsumen dalam menggunakan jasa CCMO sehingga dapat menjaga eksistensi dalam menghadapi pesaingnya. Kata Kunci : Desain, Media Komunikasi Visual, Promosi, Carissa Cuci mobil Otomatis.

ix

ABSTRACT SCHEME OF VISUAL MEDIA COMMUNICATIONS AS PROMOTION OF CARISSA AUTOMATIC CAR WASH
AT GATOT SUBROTO WEST STREET NO 400 DENPASAR

Which : I Putu Arya Janottama One aspect of visual communications desain is to promote services and product commercially through visual communications media to reach the intention of company in this case Carissa Automatic Car Wash (CACW) which address at Gatot Subroto West street No 400 Denpasar. This company held in the year 2001 dabbling in is ready to service wash of car automatically. See growth of service wash of car in Denpasar city which rapidly grow and popping out many competitor eat to be needed creative effort which taken to do promotion, considering promotion media exist in CACW is verry little only have nameplate and logo. then the question how to make CACW more popular wich scheme of visual communications media matching with desain criterion?. This scheme use method data collecting which consist of observation method, documentation and interview. Of obtained data later then analysed use descriptive method qualitative. The Media which made to promote CACW consist of Logo, Flyer, Billboard, Umbrella, Poster, Nameplate, X-Banner, T-Shirt, Voucher and Catalogue. The elementary concept of scheme that is modern of otomotif techno to showing impression element of move and colours being based on is metallic. Passing the promotion media which made expected to generate fascination to consumer in improving promotion of CACW. Key Word: Design, Visual Communication Media, Promotion, Carissa Automatic Car Wash.

DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL DEPAN ...................................................................... i HALAMAN JUDUL........................................................................................ ii HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. iii HALAMAN PENGESAHAN UJIAN DAN LEMBAGA............................... iv SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS......................................................... v MOTTO............................................................................................................ vi KATA PENGANTAR...................................................................................... vii ABSTRAK ....................................................................................................... ix ABSTRACT ..................................................................................................... x DAFTAR ISI .................................................................................................... xi DAFTAR GAMBAR DAN TABEL................................................................ xv DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xviii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ............................................................................. 1 1.1.1 Faktor Objektif ............................................................................... 1 1.1.2 Faktor Subjektif.............................................................................. 2 1.2 Pengertian Judul ......................................................................................... 3 1.3 Rumusan Masalah ...................................................................................... 5 1.4 Batasan Masalah......................................................................................... 5 1.5 Tujuan dan Manfaat Perancangan .............................................................. 5 1.5.1 Tujuan Perancangan ....................................................................... 6 1.5.2 Manfaat Perancangan ..................................................................... 6 1.6 Metode Perancangan .................................................................................. 7 1.6.1 Metode Pengumpulan Data ............................................................... 7 1.6.2 Metode Analisis Data ........................................................................ 8 1.6.3 Indikator Serta Model Penilaian Desain............................................ 10 1.7 Sistematika Penulisan................................................................................. 12

xi

BAB II LANDASAN TEORI DAN IDENTIFIKASI DATA 2.1 Data Teoritis/Aktual ................................................................................... 14 2.1.1 Pengertian Objek/Kasus .................................................................... 14 2.1.2 Aspek-aspek Desan Komunikasi Visual ........................................... 15 2.1.3 Prinsip Desain Komunikasi Visual ................................................... 33 2.1.4 Aspek Teknis Perwujudan................................................................. 38 2.1.5 Teori Sosial Yang Mendukung Kasus............................................... 44 2.2 Data Lapangan/Faktual .............................................................................. 46 2.2.1 Identitas usaha ................................................................................... 46 2.2.2 Objek ................................................................................................. 46 2.2.3 Denah Lokasi..................................................................................... 47 2.2.4 Sarana Promosi Yang Ada ................................................................ 48 2.2.5 Potensi Kasus .................................................................................... 49 2.2.6 Strategi Pemasaran ............................................................................ 50 2.2.7 Target Segmentasi Pasar ................................................................... 51 2.3 Data Parameter ........................................................................................... 52 2.3.1 Billboard ............................................................................................ 53 2.3.2 Selebaran ........................................................................................... 53 2.3.3 Payung ............................................................................................... 54 2.4 Analisis dan Sintesa ................................................................................... 54 2.4.1 Analisis .............................................................................................. 54 2.4.2 Sintesa ............................................................................................... 57

BAB III KONSEP DESAIN 3.1 Konsep Dasar Perancangan ........................................................................ 60 3.2 Skema Pola Pikir ........................................................................................ 63 3.3 Skema Pola Perancangan ........................................................................... 64 3.4 Strategi Media ............................................................................................ 66 3.4.1 Panduan Media .................................................................................. 66 3.5 Program Tayangan Media .......................................................................... 68 3.6 Strategi Kreatif ........................................................................................... 70

xii

3.6.1 Isi Pesan............................................................................................. 71 3.6.2 Bentuk Pesan ..................................................................................... 71 3.6.3 Strategi Visual ................................................................................... 71 3.6.4 Gaya Visual ....................................................................................... 71 3.6.5 Material ............................................................................................. 72

BAB IV VISUALISASI DESAIN 4.1 Logo ........................................................................................................... 73 4.1.1 Unsur-unsur Visual Desain ............................................................... 73 4.1.2 Tampilan Desain ............................................................................... 74 4.1.3 Biaya Kreatif ..................................................................................... 75 4.2 Flyer ........................................................................................................... 75 4.2.1 Unsur-unsur Visual Desain ............................................................... 75 4.2.2 Tampilan Desain ............................................................................... 77 4.2.3 Biaya Kreatif ..................................................................................... 78 4.3 Billboard ..................................................................................................... 78 4.3.1 Unsur-unsur Visual Desain ............................................................... 78 4.3.2 Tampilan Desain ............................................................................... 80 4.3.3 Biaya Kreatif ..................................................................................... 80 4.4 Payung ........................................................................................................ 81 4.4.1 Unsur-unsur Visual Desain ............................................................... 81 4.4.2 Tampilan Desain ............................................................................... 82 4.4.3 Biaya Kreatif ..................................................................................... 82 4.5 Poster .......................................................................................................... 83 4.5.1 Unsur-unsur Visual Desain ............................................................... 83 4.5.2 Tampilan Desain ............................................................................... 84 4.5.3 Biaya Kreatif ..................................................................................... 85 4.6 Papan Nama................................................................................................ 86 4.6.1 Unsur-unsur Visual Desain ............................................................... 86 4.6.2 Tampilan Desain ............................................................................... 87 4.6.3 Biaya Kreatif ..................................................................................... 88

xiii

4.7 Stiker .......................................................................................................... 88 4.7.1 Unsur-unsur Visual Desain ............................................................... 88 4.7.2 Tampilan Desain ............................................................................... 90 4.7.3 Biaya Kreatif ..................................................................................... 90 4.8 Kalender ..................................................................................................... 91 4.8.1 Unsur-unsur Visual Desain ............................................................... 91 4.8.2 Tampilan Desain ............................................................................... 93 4.8.3 Biaya Kreatif ..................................................................................... 93 4.9 X-Banner .................................................................................................... 94 4.9.1 Unsur-unsur Visual Desain ............................................................... 94 4.9.2 Tampilan Desain ............................................................................... 96 4.9.3 Biaya Kreatif ..................................................................................... 96 4.10 Katalog ..................................................................................................... 97 4.10.1 Unsur-unsur Visual Desain ............................................................. 97 4.10.2 Tampilan Desain ............................................................................. 98 4.10.3 Biaya Kreatif ................................................................................... 99

BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan..................................................................................................... 100 5.2 Saran ........................................................................................................... 101

DAFTAR PUSTAKA

xiv

DAFTAR GAMBAR DAN TABEL

Gambar 1.1 Contoh format penilaian desain .................................................. 12 Gambar 2.1 Teknik arsir ................................................................................. 16 Gambar 2.2 Teknik halftone ........................................................................... 17 Gambar 2.3 Teknik blok ................................................................................. 17 Gambar 2.4 Teknik goresan kering ................................................................ 18 Gambar 2.5 Teknik dots/pointilisme............................................................... 18 Gambar 2.6 Gambar ilustrasi fotografi............................................................19 Gambar 2.7 Gambar ilustrasi teknik gabungan .............................................. 20 Gambar 2.8 Gambar ilustrasi teknik kolase.................................................... 20 Gambar 2.9 Contoh penggunaan teks pada iklan ........................................... 21 Gambar 2.10 Gambar lingkaran warna........................................................... 24 Gambar 2.11 Model pembuatan warna CMYK .............................................. 25 Gambar 2.12 Warna primer pada maskot ...................................................... 25 Gambar 2.13 Warna skunder pada Mobil....................................................... 26 Gambar 2.14 Warna tersier pada poster ......................................................... 26 Gambar 2.15 Warna khusus pada logo ........................................................... 27 Gambar 2.16 Bagan warna akromatik ............................................................ 28 Gambar 2.17 Contoh warna monokromatik ...................................29 Gambar 2.18 Contoh warna komplementer.................................................... 29 Gambar 2.19 Contoh warna pastel.................................................................. 30 Gambar 2.20 Contoh warna analog ................................................................ 30 Gambar 2.21 Contoh warna Clash.................................................................. 31 Gambar 2.22 Contoh Media Lini atas............................................................. 32 Gambar 2.23 Contoh Media Lini Bawah........................................................ 32 Gambar 2.24 Prinsip Titik Fokus.................................................................... 33 Gambar 2.25 Keseimbangan yang Simetris.................................................... 34 Gambar 2.26 Keseimbangan yang Asimetris ................................................. 34 Gambar 2.27 Keseimbangan memusat ........................................................... 35 Gambar 2.28 Keseimbangan radial................................................................. 35

xv

Gambar 2.29 Grafis Fokus sekaligus Proporsi............................................... 36 Gambar 2.30 Contoh kontras pada huruf........................................................ 38 Gambar 2.31 Format Diagonal ....................................................................... 39 Gambar 2.32 format horisontal....................................................................... 39 Gambar 2.33 Format vertikal.......................................................................... 39 Gambar 2.34 Format radial............................................................................. 40 Gambar 2.35 Format acak............................................................................... 40 Gambar 2.36 Bagan mesin cetak offset .......................................................... 42 Gambar 2.37 Teknik mencetak Screen Printing............................................. 43 Gambar 2.38 Mesin Digital Printing .............................................................. 44 Gambar 2.39 Denah lokasi ............................................................................. 47 Gambar 2.40 Denah tempat ............................................................................ 47 Gambar 2.41 Logo CCMO ............................................................................. 48 Gambar 2.42 Papan nama CCMO .................................................................. 48 Gambar 2.43 Billboard ................................................................................... 53 Gambar 2.44 Selebaran................................................................................... 53 Gambar 2.45 Payung ...................................................................................... 54 Gambar 3.1 Konsep Modern Techno Otomotif............................................... 61 Gambar 3.2 Bagan skema pola piki ................................................................ 63 Gambar 3.3 Bagan skema pola perancangan .................................................. 65 Gambar 4.1 Desain Logo ................................................................................ 74 Gambar 4.2 Bentuk Fisik Media Flyer ........................................................... 77 Gambar 4.3 Desain Flyer ................................................................................ 77 Gambar 4.4 Bentuk Fisik Media Billboard .................................................... 79 Gambar 4.5 Desain Billboard ......................................................................... 80 Gambar 4.6 Bentuk Fisik Media Payung........................................................ 82 Gambar 4.7 Desain Payung ............................................................................ 82 Gambar 4.8 Bentuk Fisik Media Poster.......................................................... 84 Gambar 4.9 Desain Poster .............................................................................. 85 Gambar 4.10 Bentuk Fisik Media Papan nama .............................................. 87 Gambar 4.11 Desain Papan nama ................................................................... 87

xvi

Gambar 4.12 Bentuk Fisik Media Stiker ........................................................ 89 Gambar 4.13 Desain Stiker............................................................................. 90 Gambar 4.14 Bentuk Fisik Media Kalender ................................................... 92 Gambar 4.15 Desain Kalender........................................................................ 93 Gambar 4.16 Bentuk Fisik Media X-Banner .................................................. 95 Gambar 4.17 Desain X-Banner ....................................................................... 96 Gambar 4.18 Bentuk Fisik Media Katalog ..................................................... 98 Gambar 4.19 Media Katalog........................................................................... 99

xvii

DAFTAR LAMPIRAN
Lembar Kerja I : Logo 1. Jenis Media Alternatif Unsur Visual Bentuk Fisik 2. Alternatif Desain Evaluasi Terpilih 3. Desain terpilih Lembar Kerja II : Flyer 1. Jenis Media Alternatif Unsur Visual Bentuk Fisik 2. Alternatif Desain Evaluasi Terpilih 3. Desain terpilih Lembar Kerja III : Billboard 1. Jenis Media Alternatif Unsur Visual Bentuk Fisik 2. Alternatif Desain Evaluasi Terpilih 3. Desain terpilih Lembar Kerja IV : Payung 1. Jenis Media Alternatif Unsur Visual Bentuk Fisik 2. Alternatif Desain Evaluasi Terpilih 3. Desain terpilih Lembar Kerja V : Poster 1. Jenis Media Alternatif Unsur Visual Bentuk Fisik 2. Alternatif Desain Evaluasi Terpilih 3. Desain terpilih

xviii

Lembar Kerja VI : Papan Nama 1. Jenis Media Alternatif Unsur Visual Bentuk Fisik 2. Alternatif Desain Evaluasi Terpilih 3. Desain terpilih Lembar Kerja VII : Stiker 1. Jenis Media Alternatif Unsur Visual Bentuk Fisik 2. Alternatif Desain Evaluasi Terpilih 3. Desain terpilih Lembar Kerja VIII : Kalender 1. Jenis Media Alternatif Unsur Visual Bentuk Fisik 2. Alternatif Desain Evaluasi Terpilih 3. Desain terpilih Lembar Kerja IX : X Banner 1. Jenis Media Alternatif Unsur Visual Bentuk Fisik 2. Alternatif Desain Evaluasi Terpilih 3. Desain terpilih Lembar Kerja X : Katalog 1. Jenis Media Alternatif Unsur Visual Bentuk Fisik 2. Alternatif Desain Evaluasi Terpilih 3. Desain terpilih

xix

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah Latar belakang masalah merupakan jabaran mengenai alasan baik secara objektif dan subyektif, mengapa penulis memilih ini sebagai kasus tugas akhir.

1.1.1 Faktor Objektif Gaya hidup orang sekarang yang semakin sibuk, kadang kala tidak banyak memberikan waktu untuk mencuci mobil. Hal ini berdampak banyak orang yang memanfaatkan jasa pencucian mobil. Kota Denpasar yang dikenal dengan kota yang padat penduduk, juga diikuti dengan jumlah mobil yang setiap hari memadati ruas jalan di kota Denpasar. Hal ini dikarenakan mobil merupakan salah satu mode transportasi di kota Denpasar. Menurut data dari Dinas Perhubungan kota Denpasar jumlah mobil pribadi maupun penumpang pada tahun 2011 berjumlah 120.534 unit dan selalu bertambah tiap tahunnya. Seiring dengan musim hujan yang mengguyur kota Denpasar sepanjang tahun 2010 dan di awal tahun 2011 yang diperkirakan oleh BMKG masih rata-rata di atas normal, sehingga makin banyak mobil- mobil kotor yang memerlukan jasa pencucian mobil. Berawal dari itu juga banyaknya pengusaha yang berlomba menyediakan usaha pencucian mobil dan motor di Denpasar (Dewata TV, Berita Bali Terkini : 04/11/2010). Dari beberapa usaha tersebut bersaing menyediakan layanan sesuai dengan kebutuhan konsumen seperti cuci luar mobil/interior,cuci salju, cuci mesin, wax body dan lain- lain. Salah satu usaha pencucian mobil yang paling laris dan kini menjadi trend yaitu cuci mobil otomatis. Cuci mobil otomatis adalah suatu jasa pencucian mobil pelayanan jasanya mengandalkan kecepatan, bersih, kilap, aman dan imbal bayar yang sangat terjangkau bagi kepentingan konsumen. Dengan memakan waktu hanya beberapa menit konsumen sudah bisa mendapatkan layanan pencucian mobil sehingga sangat sesuai dengan kehidupan masyarakat yang sibuk dan tidak sempat untuk

mencuci mobilnya sendiri. Salah satu perusahan yang menyediakan layanan cuci mobil otomatis adalah Carissa Cuci Mobil Otomatis (CCMO). Dengan banyaknya perusahaan sejenis yang bermunculan CCMO selalu menjaga kualitas jasa yang diberikannya dengan menawarkan jasa pencucian mobil otomatis yang efisien waktu. Selain itu diperlukan sarana berupa media komunikasi visual untuk mempromosikan CCMO kepada masyarakat di kota Denpasar agar lebih dikenal dan menggunakan jasa pencucian mobil otomatis dari CCMO.

1.1.2 Faktor Subjektif Carissa Cuci Mobil Otomatis (CCMO) didirikan pada tahun 2001, yang pemiliknya adalah Bapak I Putu Wijaya Kusuma, SE. Seorang wirausahawan yang jeli melihat peluang bisnis ingin menyediakan layanan cuci mobil dengan beberapa keunggulan yaitu cepat, bersih, kilat dan praktis. Pengendara mobil tanpa harus keluar dari kendaraan, cukup melewati mesin cuci mobil otomatis saja. Kebanyakan pengguna jasa CCMO sekarang ini adalah orang yang kurang mempunyai waktu dan suka dengan sesuatu yang instan, cepat, dan tidak membosankan baik dalam hal merawat mobil. CCMO yang beralamat di Jalan Gatot Subroto Barat No 400 Denpasar, yang merupakan jalan dengan kepadatan kendaraan yang tinggi dan terletak di sebelah utara badan jalan atau sebelah kiri jalan dari Jl. Gatot Subroto Barat jika menuju Jl Gatot Subroto timur. Berdiri di atas lahan 1.500 m2 yang digunakan sepenuhnya untuk keperluan usaha pencucian mobil. Seiring dengan berjalannya waktu dan melihat keuntungan yang dicapai dan daya saing perusahaan pun semakin tinggi, semakin banyak pengusaha yang mendirikan perusahaan cuci mobil di Denpasar dengan keunggulannya masing- masing. Hal ini berpengaruh besar terhadap omset pendapatan dari CCMO itu sendiri, dan permasalahan yang ada yaitu pada media promosi CCMO yang sangat minim. Oleh karena itu perlu dilakukan sebuah usaha dari CCMO untuk menjawab persaingan dengan usaha sejenisnya dan juga untuk menunjukkan eksistensi CCMO sebagai salah satu perusahaan pencucian mobil melalui media komunikasi visual yang efektif kepada konsumen di kota Denpasar.

Jadi adapun alasan penulis mengangkat kasus ini adalah untuk mengatasi permasalahan yang ada pada CCMO dengan cara merancang media komunikasi visual sebagai sarana promosi yang efektif dan menarik. Dengan diperbarui dan ditambahnya sarana promosi yang ada pada CCMO diharapkan mampu menarik konsumen lebih banyak untuk menggunakan jasanya. Jadi dapat disimpulkan secara obyektif yaitu meningkatnya permintaan jasa pencucian mobil di Denpasar akibat musim yang tidak menentu membuat mobil cepat menjadi kotor, kemudian dibarengi dengan persaingan perusahaan penyedia layanan cuci mobil yang bertambah salah satunya adalah CCMO. Kemudian secara subyektif CCMO memerlukan media promosi untuk bersaing dan menjaga eksistensinya dalam usaha pencucian mobil. Adapun tujuan dari penulis mengangkat kasus ini adalah untuk mengetahui desain media komunikasi visual yang tepat sesuai kriteria desain untuk mempromosikan CCMO. Metode yang digunakan adalah metode pengumpulan data yang terdiri dari metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Dari data yang diperoleh kemudian dianalisa menggunakan metode deskriptif kualitatif, sehingga nantinya didapat suatu penyelesaian masalah melalui desain media komunikasi visual sebagai sarana promosi yang bersifat komersil.

1.2 Pengertian Judul Adapun judul yang diangkat dalam tugas akhir studio ini adalah Perancangan Media Komunikasi Visual Sebagai Sarana Promosi Carissa Cuci Mobil Otomatis Jalan Gatot Subroto Barat No 400 Denpasar . Agar tidak terjadi salah penafsiran dalam mengartikan kata-kata yang terkandung dalam judul tersebut, maka adapun istilah yang perlu dijelaskan arti dan maksudnya dapat diuraikan sebagai berikut: Perancangan: proses, cara, perbuatan merancang (Hasan, 2005: 927). Merupakan upaya mencari inovasi dengan menciptakan suatu produk baru yang memenuhi kriteria (atau kondisi yang diinginkan), besifat humaniora. (Zainuddin, 2005).

Media: Alat (sarana) komunikasi seperti koran, majalah, radio, TV, film, poster dan spanduk yang terletak diantara dua pihak (orang, golongan) (Hasan, 2005 : 726).

Komunikasi: (dengan visual) adalah komunikasi yang mempergunakan mata sebagai pengelihatan, jadi komunikasi visual adalah komunikasi dengan bahasa visual, yang unsur dasar komunikasi visual (yang menjadi kekuatan utama dalam menyampaikan pesan) adalah segala sesuatu yang dapat dilihat dan dapat dipakai untuk menyampaikan arti, makna, atau pesan (Kusrianto, 2007: 10).

Visual: penerangan yang diberikan menggunakan gambar-gambar melalui berbagai media informasi seperti: televisi, koran, majalah, dan lainya (Poerwadarminta, 1999: 1142).

Sebagai: seperti atau semacam (Poerwadarminta, 1999: 880). Sarana: segala sesuatu yang dapat digunakan sebagai alat dalam mencapai maksud atau tujuan, alat, media (Poerwadaminta, 1999: 789).

Promosi: perkenalan dalam rangka memajukan usaha, dagang dan lain sebagainya (Hasan, 2005: 898).

Carissa: sebuah perusahaan yang bergerak dalam penyediaan jasa pencucian mobil otomatis.

Cuci: proses membersihkan dengan cara tertentu. (Hasan, 2005: 260 ). Mobil: kendaraan darat yang digerakkan oleh tenaga mesin yang ada padanya, beroda empat atau lebih. (Hasan, 2005: 588).

Otomatis: bekerja sendiri (Hasan, 2005: 645). Jalan: tempat untuk lalu lintas orang (Hasan, 2005: 345). Gatot Subroto Barat: nama sebuah jalan di Denpasar. Denpasar: nama suatu daerah yang menjadi ibu kota propinsi Bali. Jadi dapat disimpulkan bahwa pengertian dari judul pengantar karya tugas

akhir ini adalah proses merancang atau membuat inovasi yang baru Alat (sarana) komunikasi seperti iklan koran, majalah, poster baik berupa gambar maupun tulisan yang bertujuan untuk mempromosikan Carissa Cuci Mobil Otomatis (CCMO) yang berada di jalan Gatot Subroto Barat No 400 kepada masyarakat di

kota Denpasar, agar masyarakat lebih mengenal CCMO dan mau memanfaatkan jasa yang ada.

1.3 Rumusan Masalah Dari latar belakang yang telah diuraikan diatas maka dirumuskan permasalahan yang akan dijawab nantinya melalui perancangan media

komunikasi visual sebagai sarana promosi. Adapun rumusan masalah yang ingin disampaikan antara lain sebagai berikut: a. Bagaimana membuat Carissa Cuci Mobil Otomatis (CCMO) menjadi lebih dikenal dan menjaga eksistensi dengan pesaingnya melalui perancangan media komunikasi visual? b. Bagaimana memilih media komunikasi visual yang tepat dan sesuai dengan kriteria desain untuk mempromosikan CCMO?

1.4 Batasan Masalah Adapun batasan masalahnya dibatasi pada proses perancangan serta perwujudan media- media komunikasi visual (ilustrasi, teks, warna, tipografi) yang sesuai dengan kriteria desain untuk mempromosikan Carissa Cuci Mobil Otomatis (CCMO) sesuai dengan disiplin ilmu desain komunikasi visual.

1.5 Tujuan dan Manfaat Perancangan Tujuan dari perancangan ini adalah dapat menjawab berbagai pertanyaan yang timbul sesuai dengan rumusan masalah yang akan dijawab dan diharapkan dapat memberikan manfaat serta masukan yang berguna baik itu bagi pembaca, penulis dan masyarakat yang dijabarkan sebagai berikut.

1.5.1 Tujuan Perancangan Tujuan perancangan dapat dibedakan menjadi dua yaitu tujuan umum dan khusus, berikut penjelasannya :

a. Tujuan Umum Secara umum tujuan yang ingin dicapai adalah sebagai berikut : 1). Agar masyarakat di Denpasar lebih mengenal keberadaan CCMO dan mau memanfaatkan jasa yang ada. 2). Untuk menambah pengetahuan dan wawasan pembaca di bidang desain media promosi perusahaan. b. Tujuan Khusus Tujuan Khusus yang ingin dicapai adalah sebagai berikut : 1). Untuk mengetahui media komunikasi visual yang sesuai dalam mempromosikan CCMO dan menjaga eksistensinya. 2). Mengetahui media komunikasi visual yang tepat dan sesuai kriteria desain dalam mempromosikan CCMO. 3). Sebagai persyaratan menempuh ujian tugas akhir di ISI Denpasar.

1.5.2 Manfaat Pe rancangan Adapun manfaat yang diharapkan dari karya tugas akhir ini antara lain sebagai berikut : a. Bagi Lembaga Dapat menjadi salah satu sumber informasi mengenai CCMO sebagai refrensi desain perusahaan yang bergerak di bidang jasa pencucian mobil. b. Bagi Masyarakat/Konsumen Dapat mengenal keberadaan CCMO sebagai salah satu alternatif pilihan jasa pencucian mobil. c. Bagi Pihak Perusahaan/CCMO Menjadi pedoman dalam merancang media promosi untuk pihak CCMO dan dengan perwujudan media yang bermanfaat bagi promosi perusahaan untuk masyarakat agar lebih mengenal CCMO dan mau memanfaatkan jasanya sehingga diharapkan dapat meningkatkan omset perusahaan. d. Bagi Mahasiswa/penulis Penulis menjadi jeli melihat dan mencari permasalahan yang ada dimasyarakat dan kemudian mencari jawaban melalui desain media ko munikasi

visual yang sesuai dengan kriteria desain. Dengan menerapkan ilmu yang didapat pada bangku kuliah di lapangan, akan menjadi bekal penulis untuk setelah menyelesaikan studi nanti siap bersaing di dunia kerja nantinya.

1.6 Metode Perancangan Adapun langkah- langkah berupa metode pengumpulan data dan kemudian metode analisa data yang digunakan sebagai berikut:

1.6.1 Metode Pengumpulan Data Merupakan teknik atau cara yang akan digunakan dalam mencari data yang akan digunakan dalam tugas akhir ini. Metode pengumpulan data dibagi menjadi dua yaitu: a. Metode Pengumpulan Data Prime r 1). Observasi Merupakan metode pengumpulan data dengan cara terjun langsung ke lapangan/pihak yang terkait dengan tujuan untuk mendapatkan data secara sistematis tehadap objek yang diteliti untuk mendapatkan data original atau asli dan mengetahui keadaan di tempat survey secara rinci. (Sarwono&Lubis, 2007: 100). Di sini penulis mengunjungi langsung Carissa Cuci Mobil Otomatis (CCMO) Jl Gatot Subroto barat No 400. Denpasar, untuk melihat keadaan perusahaan dan mencatat hal- hal yang dianggap penting dengan catatan kecil. 2). Wawancara Interview/wawancara merupakan cara pengumpulan data melalui kontak atau hubungan pribadi antara pengumpul data dengan sumber data yang disebut responden dengan mengadakan tanya jawab langsung. (Nawawi, 1988: 110) Wawancara biasa dilakukan secara langsung kepada orang yang dianggap bisa memberikan informasi secara detail. Disini penulis melakukan wawancara dengan Bapak Putu Wijaya Kusuma, SE selaku pemilik dari CCMO. Adapun instrumen atau alat bantu yang digunakan dalam wawancara tersebut adalah catatan kecil, kamera (dokumentasi). Beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan kasus seperti

mengenai sejarah perusahaan dan media- media promosi yang sudah ada dan efektifitasnya. b. Metode Pengumpulan Data Sekunder 1). Kepustakaan Adalah metode pengumpulan data dengan cara mencari data pada buku, artikel, majalah, surat kabar, brosur serta med ia lainnya. (Sarwono&Lubis, 2007: 93). Metode dengan mencari informasi data-data pada buku, artikel, majalah, surat kabar, brosur dan media lainnya yang ada hubunganya dengan usaha pencucian mobil. 2). Dokumentasi Metode pengumpulan data dengan cara mencari data berupa foto- foto dan gambar yang berhubungan dengan tema dan judul yaitu mempromosikan usaha pencucian mobil. (Arikunto, 1985 : 72). Disini penulis melakukan dokumentasi dengan menggunakan kamera, keadaan CCMO dan media- media promosi yang sudah ada. 3). Internet Internet merupakan jaringan terbesar yang menghubungkan semua jaringan di dunia di mana jaringan ini melalui komunikasi protokol TCP/IP. Pertama kali dikenal dengan nama ARPANET dan pada tahun 1969, dan mengalami berbagai perubahan sehingga akhirnya menjadi jaringan internet seperti sekarang ini (Maria, 2008: 141). Dengan tersedianya alat pencarian yang canggih, server-server yang menyimpan data dan informasi yang tersebar di seluruh dunia, serta munculnya bisnis jual beli informasi maka semakin mudah bagi para peneliti untuk melakukan penelitian secara online (Sarwono&Lubis, 2007: 105).

1.6.2 Metode Analisis Data Adapun metode analisa data yang digunakan adalah analisis data deskriptif kualitatif dengan mengolah dan menganalisa data-data yang terkumpul menjadi data yang sistematis, teratur, terstruktur, dan mempunyai makna. Deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti suatu obyek, suatu set kondisi, suatu sistem

pemikiran atau suatu kelas peristiwa pada masa sekarang, yang bertujuan untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta- fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki (Nazir, 2005: 54). Analisa kualitatif dibagi menjadi lima langkah: 1) mengorganisasikan data; 2) menentukan tema, pola dan kategori; 3) menguji hipotesa (jika menggunakan hipotesis); 4) mencari ekplansi alternatif data; 5) menulis laporan. (Sarwono&Lubis, 2007: 110) .

Jadi metode analisis deskritif kualitatif adalah suatu metode dimana dalam penelitian didasarkan pada adanya hubungan antar variabel ya ng diteliti untuk mendapatkan makna dari hubungan sebab akibat antar variabel. Kemudian dilakukan melalui berbagai kajian historis, kajian dokumen, inte rpretasi peristiwa, kajian informasi, perekaman suatu kejadian, hingga penafsiran suatu fenomena sosial yang didapat melalui pencatatan di lapangan yang kemudian ditampilkan dalam bentuk yang terarah dan terolah secara teoritis. Metode ini bertujuan untuk membuat menggambarkan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai variabel- veriabel sehingga dapat digunakan untuk menjawab masalah yang dirumuskan dalam penelitian. Peranan penulis adalah melakukan analisa dan membandingkan variablevariabel yang didapat dari CCMO dengan teori-teori yang berkaitan dengan kasus yang diangkat agar menjadi data yang sistematis, teratur dan terstruktur. Dengan menggambarkan fakta- fakta tentang promosi CCMO yang ada dan keadaan konsumen dibandingkan dengan teori yang diperoleh dengan mempertimbangkan variable yang sesuai dengan kriteria desain. Dari hasil perbandingan tersebut kemudian diperoleh pemecahan masalah melalui desain media komunikasi visual terpilih untuk menginformasikan kepada masyarakat di Denpasar mengenai eksistensi CCMO dan layanan jasa yang ditawarkan.

1.6.3 Indikator serta Model Penilaian Desain Indikator yang nantinya akan dipakai sebagai acuan didalam menilai desain ialah ilustrasi, teks, warna, teknik cetak. Dibuat alternatif desain dari media yang dipilih. Desain yang terbaik dipilih dari tiga alternatif desain yang diukur berdasarkan kriteria desain. Adapun kriteria desain yang dijadikan acuan dan indikator penilaian yaitu: a. Fungsional. Fungsional adalah berfungsi dengan baik dilihat dari segi fungsi (Hasan, 2005: 121). Desain yang dibuat dapat berfungsi semaksima l mungkin dan berfungsi sebagaimana mestinya. b. Komunikatif. Komunikatif adalah keadaan saling berhubungan (Hasan, 2005: 454). Mudah dimengerti dan mampu memberikan keterangan sesuai dengan informasi yang ada. c. Informatif Informatif artinya bersifat memberi informasi (Hasan, 2005: 331). Desain yang dibuat mudah dimengerti dan mampu memberikan keterangan yang memadai sesuai dengan tujuan, informasi ini biasa diwakili dengan foto atau gambar. d. Ergonomis Desain yang dibuat secara keseluruhan baik dalam bentuk, fungsi, ukuran dan unsur visualnya mampu memberikan kenyamanan bagi orang yang melihat dan menggunakannya. e. Estetis Estetis artinya indah atau memiliki nilai keindahan (Hasan, 2005: 237). Desain harus mampu memberikan nilai-nilai keindahan, sehingga dapat mengesankan orang yang melihatnya. f. Unity Unity artinya memiliki nilai kesatuan. Kesatuan unsur desain sesuai dengan konsep keilmuan dan tujuan serta misi dari perusahaan.

10

g. Simplicity Berasal dari kata simple yang artinya mudah dikerjakan atau dimengerti (Hasan, 2005: 841). Desain yang dibuat hendaknya terlihat wajar, sederhana namun tetap dapat menarik perhatian. h. Kreatif Kreatif artinya memiliki daya cipta (Hasan, 2005: 465). Desain yang dibuat hendaknya menampilkan suatu desain baru yang orisinil, bukan dan desain yang sudah ada. i. Surprise Bersasal dari kata kejutan yang artinya dapat memberi kesan pada pengelihatnya.( Hasan, 2005: 865). Desain yang dibuat dapat menimbulkan daya tarik tersendiri bagi orang yang melihatnya. j. Etis Etis artinya berhubungan dengan etika (Hasan, 2005: 237). Desain yang dibuat tidak menyimpang dari norma- norma yang berlaku dimasyarakat. jiplakan

Dari 10 indikator penilaian digunakan menentukan desain terpilih dengan melakukan pengukuran atau penilaian alternatif- alternatif desain menggunakan skala ordinat (skala yang menunjukkan tingkatan atau rangking). Rangking didapatkan setelah dilakukan penilaian berdasarkan prinsip-prinsip desain. Disinilah diperlukan usaha menentukan tingkatan dan kualitas, kriteria-kriteria tentang apa yang disebut sangat baik, baik, cukup, kurang, dan sangat kurang. Masing- masing tingkatan kualitas akan disususun berdasarkan jenjang ilmu dan nilai tertinggi 5 dan nilai terendah 1. Nilai 5 Nilai 4 Nilai 3 Nilai 2 Nilai 1 = sangat baik = baik = cukup = kurang = sangat kurang

Untuk mendapatkan nilai tertinggi (total skor) dari tingkatan kwalitas desain tersebut menggunakan rumus sebagai berikut:

11

Jumlah rata-rata nilai unsur R= N N = Nilai skor tertinggi x jumlah indikator (5x10) Setelah masing- masing desain dinilai berdasarkan prinsip-prinsip desain akan terlihat satu desain yang menduduki rangking teratas dan desain inilah yang nantinya sebagai desain terpilih (Naibaho,1998: 82) Berikut adalah contoh format penilaian pada desain yang nantinya akan dibuat: x 100%)

Gambar 1.1 Contoh format penilaian desain

1.7 Sitematika Penulisan Pengantar karya tugas akhir ini disusun secara sistematis yang dibagi ke dalam lima bab pembahasan yang memiliki kaitan erat antar babnya yang dapat dilihat sebagai berikut: Pada Bab I berisi Pendahuluan yaitu menguraikan tentang latar belakang masalah yang merupakan alasan kasus ini diangkat sebagai tugas akhir, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan dan manfaat perancangan, metode analisis data, dan indikator penilaian desain yang digunakan untuk mepermudah dan mempercepat penyusunan pengantar karya ini.

12

Pada Bab II terdiri dari tinjauan Pustaka ini akan diuraikan mengenai tinjauan dari berbagai data-data yang diperoleh sehingga nantinya akan digunakan sebagai data aktual dan faktual untuk nantinya akan dianalisis kembali menjadi sebuah data sintesa sehingga dapat dijadikan acuan dalam perumusan konsep desain. Pada Bab III Kerangka Konsep dan Hipotesis ini akan menguraikan tentang konsep dasar perancangan, pola pikir, skema proses perancangan, strategi media, program tayangan media, dan strategi kreatif dijadikan dasar pada visualisasi desain. Pada Bab IV Visualisasi Desain ini menguraikan tentang seluruh visualisasi desain yang telah dibuat dalam bentuk gambar serta uraian/ keterangan rinci mengenai masing- masing desain. Adapun visualisasi desain yang diuraikan, seperti poster, X-banner, papan nama, T-shrit dan lain- lain. Pada Bab V mengulas tentang penutup, dengan ditarik kesimpulan dari keseluruhan bab dan teori yang ada dari proses perancangan sampai perwujudan untuk diperlihatkan kepada masyarakat. Kemudian saran dari penulis untuk pihakpihak terkait selama penyusunan pengantar karya ini. Pada bagian terakhir terdiri dari Daftar Pustaka yang berisikan tentang narasumber dari acuan buku yang dipakai penulis kemudial dilengkapi daftar lampiran media komunikasi visual yang dibuat. yang selanjutnya akan

13

BAB II LANDASAN TEORI DAN IDENTIFIKASI DATA

2.1 Data Teoretis/aktual Adapun data-data mengenai teori-teori perancangan media komunikasi visual yang akan diterapkan berhubungan dengan pengerjaan tugas akhir ini adalah data-data ilmiah yang bisa dipertanggung jawabkan berasal dari sumber yang berkompeten.

2.1.1 Pengertian objek kasus Kasus yang diangkat penulis adalah perancangan media komunikasi visual sebagai sarana promosi Carissa Cuci Mobil Otomatis (CCMO) di jalan Gatot Subroto Barat No 400 Denpasar. Menurut pendapat Profesor Bruce Archer (1965), perancangan merupakan aktivitas pemecahan masalah yang diarahkan pada tujuan (Goal). Desain merupakan suatu aktivitas pemecahan masalah atau cara, sedangkan yang dipecahkan adalah elemen-elemen dan diarahkan pada kesesuaian tujuan yaitu sebuah media untuk keperluan komersil bertujuan mepromosikan CCMO kepada masrayarakat di kota Denpasar. CCMO merupakan salah satu perusahaan penyedia layanan jasa pencucian mobil yang ada di Denpasar. Dalam perancangan ini permasalahan yang ada adalah bagaimana merancangan alat baik berupa gambar atau tulisan dengan maksud memberikan informasi untuk sarana promosi CCMO kepada konsumen. Setelah data didapatkan dari survey yang dilakukan pada CCMO yang merupakan salah satu perusahaan penyedia jasa pencucian mobil secara otomatis yang memberikan berbagai keunggulan diantaranya yaitu cepat, evisien, bersih, dan dengan imbal bayar yang tidak besar, kemudian disampaikan kepada masyarakat melalui media promosi. CCMO merupakan salah satu solusi untuk mencuci mobil di tengah kesibukan warga kota Denpasar dan juga merupakan usaha pencucian mobil dengan teknologi modern. Diharapkan konsumen di kota Denpasar mengetahui

14

keberadaan

CCMO

dan

mau

menggunakan

jasanya

untuk

mengatasi

permasalahan dan menemukan solusi yang tepat dalam mencari tempat cuci mobil yang tepat. Meskipun CCMO sudah lama berdiri dan memiliki pelanggan tetap namun permasalahan yang ada adalah kurangnya media promosi dan adanya persaingan antar perusahan sejenis yang akhir-akhir ini banyak bermunculan dengan keunggulannya masing- masing sehingga menyebabkan berkurangnya konsumen dari CCMO. Jadi dengan adanya media komunikasi visual yang tepat akan digunakan sebagai alat untuk mempromosikan CCMO, sehingga diharapkan nantinya dapat memberitahukan kepada konsumen mengenai keberadaan dan fasilitas yang ditawarkan CCMO sehingga dapat memberikan informasi secara tidak langsung sebuah tempat jasa pencucian mobil di Denpasar.

2.1.2 Aspek-aspek Desain Komunikasi Visual Menurut Widowati Desain komunikasi visual adalah ilmu yang

mempelajari konsep komunikasi dan ungkapan daya kreatif yang diaplikasikan dalam berbagai media komunikasi visual dengan mengolah elemen desain grafis yang terdiri dari gambar, huruf, warna, komposisi, dan layout . Jadi media desain dapat dipakai sebagai alat didalam mencapai maksud dan tujuan serta dapat berupa alat atau sarana informasi yang tidak terlepas dari aspek-aspek desain komunikasi visual seperti ilustrasi, teks, tipografi, warna dan penerapan teknik cetak sebagai berikut: a. Ilustrasi Ilustrasi berasal dari bahasa latin yaitu ilustrare yang berarti menerangkan atau memperlihatkan sesuatu, ilustrasi dapat berupa gambar, simbol, relief, musik yang tujuannya untuk mengkomunikasikan atau menjelaskan sesuatu (Santosa, 2002 : 57). Ilustrasi menurut definisinya adalah seni gambar yang dimanfaatkan untuk memberi penjelasan atas suatu maksud atau tujuan secara visual. (Kusrianto, 2007: 110). Pengertian ilustrasi menurut Maya Ananda, adalah sesuatu yang dapat menyemarakkan halaman-halaman buku atau media lainnya sebagai karya seni

15

yang memiliki nilai estetis. Bentuk gambar ilustrasi dapat berupa : foto, karikatur, kartun, potret manusia, binatang, dan tumbuh-tumbuhan. Fungsi dari ilustrasi adalah untuk menarik perhatian publik guna mendorong dan mengembangkan gagasan dalam bentuk cerita realistis, dapat menumbuhkan suasana emosional karena ilustrasi lebih mudah dipersepsi atau diserap dari pada tulisan (Kusmiati, 1999 : 44). Ilustrasi dapat berupa foto, gambar, kolase, karikatur, produk, dan lain sebagainya. Ilustrasi dari segi teknik pembuatannya digolongkan menjadi beberapa jenis yaitu: 1). Ilustrasi Gambar Tangan (Hand Drawing ) Yaitu menggambar ilustrasi dengan menggunakan keterampilan tangan dan bantuan dari alat bantu seperti pensil, pena, kuas, cat, tinta juga air brush. Teknik ini terdiri dari berbagai teknik diantaranya teknik arsir, teknik blok, teknik titik-titik, teknik half tone, teknik goresan kering, teknik pengikisan papan dan lain- lain. Ada beberapa teknik ilustrasi gambar tangan yaitu : a). Teknik Arsir Merupakan teknik goresan untuk menggambarkan bentuk objek dengan memenuhi bidang-bidang gambar yang tidak terkena cahaya dengan goresangoresan yang lebih rapat dan berwarna gelap sehingga menghasilkan efek 3 dimensi pada objek. Kepekaan arsiran dapat diperkirakan dengan mengatur jarak antar garis.

Gambar 2.1 Teknik arsir (Su mber : www. 1.bp.blogspot.com, 16/ 03/2011,09:14PM )

16

b). Teknik Halftone teknik yang menggunakan gradasi gelap terang dengan tinta yang dicairkan untuk memperoleh nuansa, sehingga hasilnya mendekati foto.

Gambar 2.2 Teknik Halftone (Su mber : www.img 696.imageshack.com, 16/03/2011,09:17PM )

c). Teknik Blok Pewarnaan pada teknik ini memberi kesan datar, sedikit, tanpa gradasi, dan pada umumnya minim ornamen karena bertujuan untuk memusatkan perhatian pada objek utama yang sederhana.

Gambar 2.3 Teknik Blok (Su mber : Fairy Cube 1. Kaori yuku i, 2008)

d). Teknik Goresan Kering teknik yang menggunakan tinta/cat dibuat setengah kering, kemudian ditumpangi goresan lagi dengan tujuan untuk mendapatkan atau mencapai efek

17

tekstur yang timbul. Untuk goresan pertama dibuat tipis, terutama pada bidang yang terang, pada bagian bidang yang gelap goresan diulang- ulang sampai mendapatkan hasil yang diinginkan

Gambar 2.4 Teknik goresan kering (Su mber : www.artsketch.com, 16/03/2011,09:24PM)

e). Teknik Dots/Pointilisme (titik-titik) wujud gambar terdiri dari titik-titik, dimana gelap terang dan plastisitas gambar dicapai dengan menggunakan titik-titik. Kalau menginginkan bagian yang gelap titik-titiknya dibuat rapat dari pada bagian yang terang.

Gambar 2.5 Teknik dots/pointilisme (Su mber : www.artsketch.com, 16/03/2011,09:23PM)

2). Ilustrasi Fotografi Yaitu teknik pembuatan ilustrasi dengan menggunakan photo/sinar yang ditangkap melalui kamera baik analog maupun digital. Teknik fotografi menggambarkan keadaan secara nyata (realis).

18

Ilustrasi fotografi memiliki beberapa kegunaan yaitu: a). Menggambarkan perbandingan menunjukkan berita b). Mengabadikan sesuatu c). Mencitakan suasana hati d). Menggambarkan sesuatu yang membangkitkan rasa kemanusiaan (Suyanto, 2004: 89). Adapun alat pendukung teknik fotografi yang umumnya biasa dipakai yaitu berupa: (1). Kamera (2). Lensa: lensa Wide angel, lensa standar, lensa tele, lensa makro (3). Tripod (4). Penerangan (alami: cahaya matahari dan buatan: lampu, Flash/Blits)

Gambar 2.6 Contoh ilustrasi fotografi (Su mber:www. Zifoe.co m, 26/02/11,06:55PM)

3). Teknik Gabungan Yaitu ilustrasi dengan struktur visual atau rupa yang terwujud dari perpaduan antara teknik fotografi/ilustrasi manual dengan teknik drawing di komputer (Pujiriyanto, 2005: 41). Teknik ini sangat efektif untuk membuat objek menjadi menarik dan banyak di gunakan dengan dukungan software komputer baik yang berbasis vektor atau bitmap.

19

Gambar 2.7 Contoh ilustrasi teknik gabungan yang merupakan penggabungan dengan teknik fotografi dan ko mputer. (Su mber: www.Blackxperience.co m,26/ 02/2011,07:01PM)

b. Teks Menurut kamus besar bahasa Indonesia teks merupakan naskah yang berupa kata-kata asli dari pengarang atau bahan tertulis untuk memberikan pelajaran, berpidato dan lain sebagainya. Bahasa yang digunakan untuk penyusunan teks pada iklan hendaknya sederhana jelas, singka t, dan tepat serta memiliki daya tarik pada kalimatnya, selain itu perlu diperhatikan ukuran termasuk jarak antar huruf dan ukurannya termasuk jarak antar huruf, kata, baris dan lebar paragraf (Surianto, 2009: 28). Teks merupakan salah satu aspek desain komunikasi visual yang sangat penting selain ilustrasi karena juga memberikan segala informasi yang dibutuhkan konsumen.

Gambar 2.9 Contoh penggunaan teks pada iklan berdasarkan letak dan posisinya (Su mber: Doku men Pribadi, 20/ 02/2011)

20

Teks dibagi menjadi beberapa sistem penamaan dan masing- masing memiliki fungsi berbeda, yaitu: 1). Headline (Baris Utama/Judul) Merupakan teks pertama menjadi penentu bagi pembaca untuk membaca teks selanjutnya. (Kusrianto, 2007: 209). Bagian terpenting dari teks yang menarik perhatian dan merupakan hal yang pertama kali dibaca adalah judul. Teks Headline harus dibuat eye catchyng dengan kontras yang cukup kuat. 2). Sub Headline (Sub Judul) Merupakan lanjutan keterangan dari judul yang menjelaskan makna atau arti dari pada judul, dan umumnya lebih panjang dari judulnya. Subjudul dapat juga disebut sebagai kalimat peralihan yang mengarahkan pembaca dari judul ke kalimat pembuka dari naskah (body copy) (Pujiriyanto, 2005 : 39). 3). Body Copy (Teks isi) Merupakan kalimat yang menerangkan lebih rinci tentang isi pesan yang ingin disampaikan, berfungsi untuk mengarahkan pembaca dalam mengambil sikap, berpikir, dan bertindak lebih lanjut (Pujiriyanto, 2005 : 39). 4). Slogan (Semboyan) Slogan (semboyan) adalah kalimat pendek yang unik dan khas yang dimiliki oleh sebuah produk untuk lebih meyakinkan dan memperkuat sikap konsumen untuk memilih produk atau jasa yang ditawarkan (Pujiriyanto, 2005: 39). 5). Clossing word (Kata Penutup) Kata penutup adalah kalimat pendek yang jelas, singkat, jujur dan jernih yang biasanya bertujuan untuk mengarahkan pembaca untuk membuat keputusan (Pujiriyanto, 2005 : 39). Teks yang akan digunakan atau dipakai dalam perancangan media komunikasi visual untuk sarana promosi dari CCMO tidak lain mengandung informasi mengenai layanan jasa yang ditawarkan CCMO secara singkat dan jelas.

21

c. Tipografi Tipografi (typography ). Adalah ilmu yang mempelajari tentang huruf. (Hendratman, 2008: 65). Tipografi sama dengan menata huruf yang merupakan unsur penting dalam sebuah karya desain komunikasi visual untuk mendukung terciptanya kesesuaian antara konsep dan komposisi karya (Santosa, 2002:108). Dengan perkembangan font-font di komputer, kita akan leluasa memilih jenis font yang diinginkan tapi kita harus mengetahui pengelompokan huruf. Berikut jenisjenis huruf: 1). Huruf Tak Berkait (Sans Serif ) Tidak memiliki kait (hook) hanya batang dan tangkainya saja, ujungnya tajam dan tumpul, sifatnya kurang formal, sederhana, modern dan akrab.

Keuntungan dari jenis huruf ini sangat mudah dibaca dan cocok untuk desain di layar komputer web, e-bool, cd, profile dan media lainnya. Contoh: Arial, Avan Grade, Trebhucet MS, dan Vaground.

HeadlineArial Black SubheadTahoma Body TextVagroun


Contoh huruf Sans Serif (Su mber: Graphics Design. Hendratman Hendi, 2008: 66)

2). Huruf Berkait (Serif ) Bentuk huruf yang memiliki kait, sifatnya elegan dan mewah dengan ketebalan yang kontras. Jenis ini merupakan huruf formal, sangat anggun dan konservatif. Cocok untuk huruf desain di media cetak seperti koran, skripsi, brosur dan media lainya. Contoh yang paling umum yaitu huruf tipe Times New Roman.

HeadlineTimpany SubheadTimes Roman Body textAlliance


Contoh Huruf Serif (Su mber: Graphics Design. Hendratman Hendi, 2008: 66)

22

3). Huruf Tulis atau Latin (Script ) Jenis ini setiap hurufnya saling berkait seperti tulisan tangan, sifatnya anggun, tradisional, dan informal, kurang mudah dibaca sehingga jangan terlalu banyak digunakan. Huruf ini cocok untuk desain huruf di undangan pernikahan ulang tahun, dan upacara tradisional contoh: Brush Script, Shelley, Mystral, Comic sanc, dan Rage.

WelcomeBrush Script

Undangan
Mistral

Rage italic

Selamat

Contoh huruf Srcipt (Su mber: Graphics Design. Hendratman Hendi, 2008: 67)

4). Decoratif (Graphic ) Bentuk huruf yang sangat rumit desainnya. Setiap huruf dibuat secara detail. Sifatnya mewah, anggun, bebas dan tradisional. Sangat sulit dibaca cocok untuk aksen, hiasan, huruf pada awal alenia artikel dan logo perusahaan. Contoh Augsburg intial, Aquarium, dan English.

Once UponAquarium

Tribun

English

Contoh huruf Dekorat if (Su mber: Graphics Design. Hendratman Hendi, 2008: 67)

4).Monospace Bentuknya biasa saja tapi jarak dan ruang setiap hurufnya sama, sifatnya formal, sederhana, futuristik, kaku. Mudah dibaca namun kurang rapi dan efisien ruang jika tampil banyak cocok untuk tampilan pengetikan kode/bahasa pemrograman.

3.D.s.t.u.d.i.o.M.a.x 3.D.s.t.u.d.i.o.M.a.x
Contoh huruf Monoscape (Su mber: Graphics Design. Hendratman Hendi, 2008: 67)

23

d. Warna Warna adalah faktor yang sangat penting dalam komunikasi visual. Warna dapat memeberikan dampak psikologis, sugesti, suasana ba gi yang melihatnya (Hendratman, 2008: 43). Kesan yang akan ditangkap oleh maka jika melihat sebuah hal adalah warnanya. Teori warna sudah dikembangkan oleh Alberti (1435) dan diikuti oleh Leonardo Davinci(1490), teori warna mendapat perhatian yang serius oleh Sir Isaac Newton seorang ahli fisika melalui tulisannya yang berjudul Optics pada tahun1704, berikut skema warna oleh newton dapat dilihat di gambar berikut:

Gambar 2.10 Penampang skema warna dalam bentuk roda oleh Newton (Su mber: Pengenalan Teori Warna, Eko Nugroho, 2008: 10)

Di layar monitor komputer mungkin warna terlihat menarik, saat dicetak/print mungkin warna tersebut tidak sesuai tampil di layar karena dalam kebutuhan printing, warna yang digunakan adalah model CMYK, sedangkan untuk tampil dilayar monitor saja (misalnya: web, wallpaper, game, video) warna yang biasa digunakan adalah RGB. Berikut warna yang digunakan pada

percetakan terdiri dari hitam sebagai warna kunci, kemudian magenta, yellow dan cyan.

24

Gambar 2.11 Model pembuatan warna CM YK dengan 3 warna primer Cyan (C) Magenta (M) Yellow (Y) dan Black (K) (Su mber: Graphics Design, Hendratman Hendi, 2008: 44)

Saking banyaknya warna, sulit untuk mendapatkan warna yang sesuai dan disepakati banyak pihak, oleh karena itu muncullah standar warna seperti Pantone, DIC, Toyo, Trumatch untuk menyamakan persepsi warna menggunakan kode angka. Secara garis besar warna dikelompokkan menjadi tiga yaitu: 1). Warna Primer Adalah warna-warna pokok terdiri dari tiga warna yaitu; merah, biru, kuning. Contoh:

Gambar 2.12 Contoh warna primer pada maskot piala dunia 1998 d i Prancis, (Su mber: (www.sportifosio.com,12/02/2009,12:30PM )

2). Warna Sekunder Yaitu merupakan warna hasil pencampuran dari dua warna primer. Contohnya: Merah + Kuning = Orange Kuning + Biru = Hijau Biru + Merah = Ungu Contoh:

25

Gambar 2.13 Contoh warna skunder pada Mobil (Su mber: www.pakcageemtees.com,12/02/2009,13:30PM)

3). Warna Tersier Yaitu campuran satu warna primer dengan warna sekunder di sebelahnya, warna tersier terdiri dari enam warna. Contohnya orange kemerahan, hijau kekuningan, merah keunguan dan lainnya. Contoh:

Gambar 2.14 Contoh warna tersier pada poster Pinpinlelapin (Su mber: www.pakcageemtees.com,12/02/2009,12:33PM )

4). Warna Khusus Disebut warna khusus karena warna ini tergolong warna primer atau warna sekunder tetapi hanya bisa diperoleh dari pigmen tertentu seperti emas dan perak

26

Gambar 2.15 Contoh warna khusus pada Logo (Su mber: www.pakcageemtees.com,12/02/2009,12:43PM)

Setelah mengenal warna secara mendasar, warna juga dibagi berdasarkan psikologi atau karakter warna itu sendiri, setelah itu kombinasi juga akan memberikan pengaruh terhadap desain yang akan dirancang nantinya sebagai berikut: a). Psikologi Warna Merah : cinta, nafsu, kekuatan, berani, primitif, menarik, bahaya, dosa, pengorbanan, vitalitas. Jinga : hangat, semangat muda, ekstrimis, menarik. Kuning jingga : kebahagiaan, kehormatan, kegembiraan, optimisme, terbuka. Kuning : cerah, bijaksana, terang, bahagia, hangat, pengec ut, penghianat. Kuning hijau : kurang pengalaman, rindu, kehangatan baru, gelisah, berseri. Hijau muda : tumbuh, cemburu, iri hati, kaya, segar, istirahat, tenang. Hijau biru : tenang santai, diam, lembut, setia, kepercayaan. Biru : teknologi, kebersihan, keteraturan, keamanan, terhormat dan kepercayaan. Ungu : misteri, kuat, supremasi, formal, melankolis, pendiam, agung, mulia. Coklat : hangat, tenang, alami, bersahabat, sentosa, rendah hati.

27

Hitam : kuat, dukacita, resmi, kematian, keahlian, tidak menentu. Abu-abu/silver : tenang, futuristik, intelek Putih : Suci, bersih, murni, lugu, bersih, spiritual, pemaaf, terang (Hendratman, 2008: 47) Dengan mengetahui psikologi warna yang ada kita akan dapat menentukan

warna yang tepat saat merancang media untuk mempromosikan CCMO agar sesuai dengan tujuan perancangan. b). Kombinasi warna Adapun kombinasi akan digunakan untuk memilih warna yang

cocok/harmonis agar desain yang dibuat nantinya dapat menarik perhatian dan tidak terkesan norak atau kampungan karena kesalahan mengkombinasikan warnanya. Berikut jenis-jenis kombinasi warna: (1). Akromatik Berasal dari kata A=tidak dan Chromatic=warna. adalah warna kombinasi gelap dan terang saja, kombinasi warna tersebut berkesan klasik dan artistik yang banyak dipakai untuk fotografi dan surat kabar.

Gambar 2.16 Bagan warna akro mat ik (Su mber: Graphics Design, Hendratman Hendi, 2008: 49)

(2). Monokromatik Adalah suatu warna hue yang dikombinasikan dengan gelap terang. Disebut juga monokrom karena warna ini sangat sederhana, dan mudah diterima mata, kelemahannya akan membosankan dan mudah ditinggalkan mata. Contoh: biru, biru muda, biru agak keputihan

28

Gambar 2.17 Contoh warna monokro matik (Su mber: Graphics Design, Hendratman Hendi, 2008: 49)

(3). Komplementer Adalah dua buah warna hue yang berlawanan, dikombinasikan dengan gelap terang. Kombinasi tersebut akan menarik mata, tapi jika tidak bisa menggabungkannya warna akan terlihat lepas dan tidak cocok. Contoh: merah muda dengan hijau akan menghasilkan warna yang terkesan norak.

Gambar 2.18 Contoh warna ko mp lementer (Su mber: Graphics Design, Hendratman Hendi, 2008: 50)

(4). Pastel Adalah warna yang mendekati warna terang/putih. Biasa disebut juga warna sepia. Contoh semua warna yang hampir mendekati putih.

29

Gambar 2.19 Contoh warna pastel (Su mber: Graphics Design, Hendratman Hendi, 2008: 50)

(5). Analog Warna analog merupakan warna beda hue yang bersebelahan, sehingga kombinasinya akan lebih mudah diterima mata dan lebih berani dibanding warna monokrom contoh orange, orange kekuningan, kuning.

Gambar 2.20 Contoh warna analog (Su mber: Graphics Design, Hendrat man Hendi, 2008: 49)

(6). Clash Adalah 2 warna yang berlawanan (komplementer), tetapi menyimpang /bergeser satu hue sesuai dengan namanya clash adalah warna yang tidak harmonis/bertentangan/tabrakan sehingga kobinasi warna tersebut tidak enak

30

dipandang. Tapi dengan teknik tertentu akan didapat perpaduan yang khas dan inovatif. Contoh merah muda dengan biru, hijau muda dengan ungu.

Gambar2.21 Contoh warna Clash (Su mber: Graphics Design, Hendrat man Hendi, 2008: 51)

Perpaduan warna yang tepat akan menarik dan menyejukkan mata dari konsumen sehingga desain yang dibuat mempunyai ciri khas sesuai dengan CCMO. Jika perpaduan warnanya kurang tepat media tersebut tidak akan menarik dan bahkan tidak enak dipandang.

e. Media Media adalah alat (sarana) Komunikasi seperti: Koran, majalah, radio, tv, film, poster dan spanduk yang terletak di antara dua pihak (orang, golongan, dsb) (Hasan, 2005: 726). Media adalah sarana untuk menyampaikan pesan atau informasi kepada publik dengan menggunakan berbagai unsur ko munikasi seperti teks atau gambar foto (Pujiryanto, 2005:15). Media dibagi menjadi 2 jenis dalam perikalanan yaitu: 1). Media Lini Atas (above the line media) Adalah kelompok media promosi yang memerlukan luar ruang, artinya mengunakan sarana komunikasi massa yang media dibayar. Misalnya media cetak, elektronik, serta media luar ruang (iklan majalah, billboard).

31

Gambar 2.22 Contoh Media Lini atas (Su mber:www. otakku.co m,26/02/2011,07:17PM)

2). Media Lini Bawah (below the line media) Adalah kelompok media promosi yang tidak memerlukan media luar ruang, media ini cocok digunakan untuk target yang lebih kecil .Direct mail, publicc relation sales promotion yang menggunakan flyer, brosur, iklan di majalah atau di surat kabar dengan segmen terbatas termasuk Below the line (Rustan, 2009:89).

Gambar 2.23 Contoh Media Lini Bawah (Su mber: www.dhowoart.co m dan data survey)

Media juga dapat digolongkan dalam beberapa bentuk antara lain: a). Berdasarkan cara pembuatannya dengan alat-alat cetakan seperti: selembaran, brosur, folder, dan lain- lain. b). Berdasarkan lokasi penempatannya: (1). Diluar ruangan (outdoor) seperti: poster, baliho, papan nama, spanduk dan lain- lain. (2). Dalam ruangan (indoor) seperti: poster, etalase dan lain- lain. c). Berdasarkan bentuk media yang digunakan:

32

(1). Media langsung seperti: katalog, flyer, kartu nama, dan lain- lain. (2). Media tak langsung seperti: iklan majalah, surat kabar, televisi, radio (Ananda,1978:50) 2.1.3 Prinsip Desain Komunikasi Visual Prinsip-prinsip desain ini nantinya digunakan sebagai patokan dalam memberikan penilaian terhadap alternatif desain yang dibuat untuk menentukan desain yang terbaik. Adapun prinsip-prinsip desain komunikasi visual yaitu:

a. Prinsip Titik Fokus Adalah prinsip dengan cara menonjolkan salah satu elemen visual misalkan teks, atau ilustrasi dalam sebuah desain digunakan sebagai titik fokus atau pusat perhatian. Fokus atau pusat perhatian selalu diperlukan dalam komposisi untuk menunjukkan bagian mana yang dianggap paling utama. (Kusrianto, 2007: 42)

Gambar 2.24 Prinsip Titik Fokus (Su mber: Aplikasi Desain Grafis untuk Periklanan : 61).

b. Keseimbangan (Balance) Keseimbangan adalah kesamaan distribusi dalam bobot. Secara keseluruhan komponen-komponen desain harus tampil seimbang. Ada macam- macam keseimbangan yag bisa digunakan, antara lain: 1). Keseimbangan Simetris Keseimbangan simetris merupakan keseimbangan yang sama antara sisi kiri dan kanan terkesan statis dan formal komponen desain seakan dicerminkan

33

pada garis sumbu khayal. Desain dengan keseimbangan Simetris akan relatif mudah ditangakap oleh mata juga lebih mengesankan tradisional/kuno dan juga membosankan (Hendratman, 2008: 30). Biasanya dengan menerapkan

keseimbangan ini akan dilihat komponen yang sama pada kedua daerah garis sumbu.

Gambar 2.25 Keseimbangan yang Simetris. (Su mber: Pengantar Desain Ko munikasi Visual, kusrianto.2007 : 38).

2). Keseimbangan Asimetris Yaitu keseimbangan yang tidak sama dalam ukuran, bentuk, bangun dan letak dari bagian-bagian atau obyek-obyek yang akan disusun di sebelah kiri lebih berat dengan obyek yang disusun sebelah kanannya sehingga bersifat dinamis. Tidak ada unsur visual yang tersusun seperti cermin. Desain dengan prinsip asimetris lebih mengesankan informal, modern, dinamis dan berani (Hendratman, 2008: 30).

Gambar 2.26 Keseimbangan yang Asimetris.

34

(Su mber: Pengantar Desain Ko munikasi Visual, Kusrianto.2007 : 39).

3). Keseimbangan memusat: Merupakan keseimbangan yang diperoleh dengan pusat objek terletak pada satu titik fokus (Kusrianto, 2007 : 38).

Gambar 2.27 Keseimbangan memusat (Su mber: Pengantar desain ko munikasi visual, Kusrianto.2007 : 39).

4). Keseimbangan radial Merupakan keseimbangan yang hampir mirip dengan keseimbangan simetris, namun kesan yang ditampilkan seperti ada pancaran dari tengah lingkaran. Keseimbangan radial sangat mudah ditangkap mata karena seakan diarahkan fokus ke titik pusat lingkran (Hendratman, 2008: 30).

Gambar 2.28 Keseimbangan radial (Su mber: Graphics Design, Hendratman Hendi, 2008: 31)

35

c. Prinsip Ritme/Irama (Rhythm) Prinsip Ritme merupakan pola perulangan yang menimbulkan irama yang enak diikuti (Kusrianto, 2007 : 282). Irama adalah pengulangan atau variasi dari komponen-komponen desain grafis. Pengulangan yang ada bisa membentuk urutan gerakan, pola/pattern tertentu. (Hendratman, 2008: 31). Berikut beberapa jenis pengulangan: 1). Regular: pengulangan komponen grafis dengan jarak dan bentuk yang sama. Pengulangan regular biasanya dipakai pada desain border/bingkai, motif fashion, kertas kado, dan ubin lantai. 2). Mengalir (Flowing ): Pengulangan bentuk seakan menciptakan kesan bergerak, dinamis dan mengalir. Pengulangan ini biasa digunkan untuk animasi. 3). Progresif/gradual: ada peralihan antar stepnya, sehingga menimbulkan kesan perproses sedikit demi sedikit. Dalam dunia animasi sering juga disebut morfing.

d. Skala dan Proporsi Skala adalah perubahan ukuran/ size tanpa perubahan perbandingan ukuran panjang lebar atau tinggi (Hendratman, 2008: 30). Proporsi adalah kesesuaian antara ukuran dengan isinya (Kusrianto, 2007 : 277). Dengan mengatur skala dan proporsi desain bisa terkesan luas, jauh, sedang sempit dan dekat.

Gambar 2.29 Grafis diatas menamp ilkan Fo kus sekaligus Proporsi. (Su mber: Pengantar Desain Ko munikasi Visua, Kusrianto.2008 : 44).

36

e. Prinsip Kesatuan (unity) Prinsip kesatuan adalah hubungan antara elemen-elemen desain yang semula berdiri sendiri serta memiliki ciri sendiri-sendiri yang disatukan menjadi suatu yang baru dan memiliki fungsi baru yang utuh (Kusrianto, 2007: 285). Semua bagian dan unsur bersatu padu dengan serasi sehingga pembaca memahaminya sebagai seatu kesatuan. Untuk mendapat desain yang utuh, bisa di pakai pendekatan prinsip-prinsip antara lain: 1). Kedekatan dan penutupan: dengan mendekatkan objek-objek seakan mata menangkap objek-objek adalah sebuah kesatuan/group. 2). Kesinambungan: dengan gambar yang berkesinambungan, mata kita akan bisa diarahkan pada objek tertentu. Dengan persepektif dan dibantu garisgaris yang membantu untuk mengarahkan mata, mata akan diajak menuju objek lain. 3). Kesamaan: objek dengan bentuk, ukuran, proporsi, warna yang sama cenderung terlihat sebagai satu kesatuan/ group. 4). Perataan: seperti halnya mengetik, untuk mengetahui ada rata kiri, ratakanan, tengah. Dengan pengunaan garis atau penuntun garis akan diapat desain yang terkesan rapi.

f. Prinsip Hirarki Visual Merupakan prinsip yang mengatur elemen-elemen mengikuti perhatian yang berhubungan secara langsung dengan titik fokus (Susanto, 2002 : 64). Tiga pernyataan penting mengenai hirarki visual yaitu: 1). Mana yang anda lihat pertama? 2). Mana yang anda lihat kedua? 3). Mana yang anda lihat ketiga? Selain itu ada tahap fokus dari yang terpenting, pendukung dan pelengkap: a). Dominant: adalah objek yang paling menarik. b). Sub-dominant: objek yang mendukung penampilan objek dominan. c). Sub-ordinate: adalah objek yang kurang menonjol (Hendratman, 2008: 32).

37

g. Kontras Kontras adalah penekanan karena adanya perbedaan drastis/konflik pada komponen desain grafis. Misalkan kontras warna hitam dan putih, kontras garis tebal dan tipis, kontras teks huruf besar dan kecil (Hendratman, 2008:32). Kontras di dalam komposisi diperlukan sebagai vitalitas agar tidak terkesan monoton. Tentu saja, kontras ditampilkan secukupnya saja karena bila terlalu berlebihan, akan muncul ketidakteraturan dan kontradiksi yang jauh dari kesan harmonis (Kusrianto, 2007 : 42).

Gambar 2.30 contoh kontras pada huruf dan Latar belakang. (Su mber: Graphics Design, Hendratman Hendi, 2008: 31)

2.1.4

Aspek Teknis Perwujudan Disini akan dibahas mengennai tata letak unsur-unsur yang ada pada

media dan juga aspek perwujudan diantaranya bahan dan teknik cetak. a. Tata Letak dan Komposisi (Layout ) Layout menurut arti katanya adalah tata letak, sedangkan menurut teorinya layuot adalah usaha untuk menyusun, menata atau memadukan unsur-unsur komunikasi grafis (teks, gambar, tabel, dan lain- lain) menjadi media komunikasi visual yang komunikatif, estetik dan menarik (Hendratman, 2008: 85). Me- layout adalah salah satu proses atau tahapan kerja dalam desain. Dapat dikatakan ba hwa desain merupakan arsiteknya, sedangkan layout pekerjanya (Surianto, 2009: 1). Penempatan elemen desain yang baik akan mendukung konsep/pesan yang di bawanya serta memberi kenyamanan bagi pembacanya. Definisi layout dalam perkembangannya sudah sangat meluas dan melebur dengan definisi desain itu

38

sendiri, sehingga banyak orang mengatakan bahwa me- layout itu sama dengan mendesain. Berikut ialah macam- macam format tata letak dan karakteristiknya : 1). Format Diagonal Menghasilkan ruang kosong yang terlalu banyak, kesannya sepi dan banyak informasi tidak termuat.

Gambar 2.31 Fo rmat Diagonal (Su mber: Graphics Design, Hendratman Hendi, 2008: 86)

2). Format Horisontal

Gambar 2.32 format horisontal (Su mber: Graphics Design, Hendratman Hendi, 2008: 86)

3). Format Vertikal Cukup dinamis, sirkulasi ruang gerak cukup dan kesan pandangan sudah diarahkan.

Gambar 2.33 Fo rmat vertikal (Su mber: Graphics Design, Hendratman Hendi, 2008: 87)

39

4). Format Radial Menghasilkan keseimbangan dinamis dengan kesan pandangan terarah.

Gambar 2.34 Fo rmat rad ial (Su mber: Graphics Design, Hendratman Hendi, 2008: 87)

5). Format acak Menghasilkan sirkulasi ruang gerak yang kurang dengan kesan pandangan tidak terarah.

Gambar 2.35 Fo rmat acak (Su mber: Graphics Design, Hendratman Hendi, 2008: 87)

Dari beberapa jenis layout yang disebutkan tadi ada banyak kemungkinan muncul layout lain yang didapat dari bereksperimen. Dari media promosi yang akan dirancang akan diterapkan keseimbangan yang baik antar unsur desain yang ada sehingga menimbulkan kesan yang serasi. b. Bahan Salah satu aspek yang berperan penting dalam sebuah perancangan media desain adalah bahan. Menurut kamus besar bahasa Indonesia definisi Bahan adalah barang yang akan dibuat menjadi barang lain atau yang akan dicetak, seperti kertas, nilon dan tekstil. Bahan adalah sukat atau bentuk dasar, selayaknya,

40

bakal barang yang dipakai untuk barang yang lain: sesuatu yang dibutuhkan untuk bahan cetak. Penggunaan bahan harus disesuaikan dengan kebutuhan agar bisa sesuai dengan tujuan atau keperluan yang akan dipakai nantinya. Ada beberapa bahan yang digunakan yaitu kertas, kayu, logam, plastik dan sebagainya (Schender, 1977 : 43).

c. Teknik Cetak Setelah pemilihan bahan yang digunakan sebagai media desain sebagai seorang desainer, pengetahuan tentang teknik mencetak mutlak perlu diketahui. Secara garis besar teknik cetak dibagi menjadi 4 yaitu : Teknik cetak terdiri dari: 1). Teknik cetak tinggi adalah teknik cetak di mana bagian yang akan memindahkan gambar ke kertas dibuat lebih tinggi contoh: wood cut, stempel. 2). Teknik cetak dalam adalah teknik cetak bagian yang akan memindahkan gambar dibuat lebih rendah dan diisi tinta acuan cetaknya terbuat dari plat besi. 3). Teknik cetak datar adalah suatu teknik cetak dimana bagian yang

mencetak dan bagian yang tidak mencetak datar. Prinsip cetak pada teknik ini adalah saling tolak menolak antara air dan lemak. 4). Teknik cetak saring adalah teknik mencetak dengan menggunakan alat saringan (screen) dan rakel, dimana acuan cetak pada screen berlubang, bisa juga disebut dengan teknik sablon. Selain teknik cetak diatas berikut ini teknik cetak yang banyak digunakan di kalangan industri percetakan meliputi: a). Cetak Datar (Offset ) Cetak Offset jika ditinjau dari arti katanya berasal dari bahasa inggris yaitu Off (mati, tidak bekerja), dan Set (meletakkan, menaruh, mengisi). Jadi offset merupakan teknik cetak yang prinsip kerjanya secara tidak langsung, maksudnya tidak langsung bertemunya acuan cetak dengan bahan yang akan dicetak. Teknik cetak offset yang biasanya sering digunakan dalam mencetak buku, poster,

41

selebaran, brosur dan kartu undangan dalam jumlah yang cukup banyak, mencapai ratusan. Perbedaan dasar antara proses offset dengan proses cetak yang adalah : (1). Tinta (berbasis minyak) tidak bercampur dengan air. (2). Tinta pada awalnya dipindahkan dari plat ke blanket (karet) lalu ke kertas yang akan dicetak. Proses pemindahan tinta dari plat melalui blanket terlebih dahulu baru kemudian ke kertas itulah yang menyebabkan proses itu dinamai offset. Cetak offset termasuk kedalam seni cetak datar atau Planografi. Dalam seni cetak Planografi bagian yang dicetak maupun bagian yang tidak dicetak (positif/negatif) pada acuan cetak memiliki permukaan yang sama datar. Prinsip yang digunakan yaitu tolak menolak antara lemak dan air. Ada dua seni cetak yang termasuk kedalam seni cetak planografi, lothografi dan offset (Kusrianto, 2007: 131)

Gambar 2.36 Bagan mesin cetak offset. (Su mber:Kusrianto, Pengantar Desain Ko munikasi Visual, 2007 : 132).

b). Cetak Saring (Screen) Merupakan teknik cetak saring yaitu karena acuan cetaknya terbuat dari sutera/nilon yang biasa disebut dengan screen. (Kusrianto, 2007:133). Teknik ini pada awalnya, dibuat dengan sangat sederhana yaitu Stainless Steel atau Dacron dijadikan sebuah frame, kemudian screen dipasang membentang dengan bantuan frame. Alat untuk menyapukan tinta di atas screen disebut dengan rackel yang permukaannya terbuat dari karet. Cetak saring adalah perkembangan dari teknik sablon yang biasanya untuk membuat motif tekstil atau membuat motif yang berulang-ulang. Biasanya dalam proses sablon diperlukan bahan untuk proses afdruck , tinta dan penghapus untuk

42

screen, dan juga diperlukan alat-alat seperti rakel, screen dan yang terbaru saat ini adalah mesin sablon rotary. Mesin ini dapat mengatur dengan tepat ketebalan cetak yang diinginkan (Kusrianto, 2007 : 133). Contoh teknik cetak saring seperti gambar berikut:

Gambar 2.37 Teknik mencetak Flat Screen Printing. (Su mber: Kusrianto, Pengantar Desain Ko munikasi Visual, 2007 : 133).

d). Cetak digital Cetak digital adalah proes mencetak secara langsung dari komputer dengan menggunakan mesin cetak portable maupun mesin cetak yang berskala besar ( large scale printer ). Printing digital karena kemampuannya mencetak dalam jumlah terbatas sesuai dengan kebutuhan, maka disebut juga dengan istilah print on demamnd (Kusrianto, 2009: 141). Digital printing mulai muncul di Indonesia pada percetakan-percetakan banner dan baliho untuk iklan out door. Mesin- mesin besar dengan lebar 3 hingga 5 meter yang dipakai pada percetakan ini meliputi merek- merek Grand jet (tahun 1996) atau model- model yang lebih baru seperti skytek maupun Hewlett Packard keluaran tahun 2003-2003 yang berkecepatan 50 meter perjam hingga printerprinter produk cina yang harganya semakin terjangkau akhir-akhir ini. Tehnik cetak digital printing akan memudahkan dalam mencetak mediamedia yang memerlukan bagian-bagian yang harus direvisi yang memperkirakan wujud jadinya karena jumlah cetakannya tidak harus banyak sehingga biayanya terjangkau.

43

Gambar 2.38 Mesin Digital Printing. (Su mber: www.4.bp.blogspot.com, 11/ 03/ 2011, 02:09PM).

2.1.5 Teori Sosial Yang Mendukung Kasus a. Teori Se miotika Adapun teori yang mendukung kasus yang diangakat yaitu teori semiotika yang akan kita terapkan dalam perancangan. Semiotika berasal dari kata Yunani : semeion, yang artinya tanda. Semiotika menurut Berger memiliki dua tokoh, yakni Ferdinand de Saussure (1857-1913) dan Charles Sander Peirce (1839-1914). Kedua tokoh tersebut mengembangkan ilmu semiotika secara terpisah dan tidak mengenal satu sama lain. Saussure di Eropa dan Peirce di Amerika Serikat. Latar Belakang keilmuan adalah linguistik, sedangkan Peirce filsafat. Saussure menyebut ilmu yang dikembangkannya semiologi. Desainer menggunakan teori ini agar dapat mengetahui penyampaian media yang dibuat terhadap masyarakat, serta sebagai acuan dalam

mengidentifikasi dari media-media yang sudah ada, sehingga kesalahan yang ada pada media sebelumnya dapat di hindari. Media yang akan dibuat adalah media yang mampu untuk menyampaikan pesan konsumen pengguna layanan CCMO. Jadi teori semiotika dipakai untuk menentukan efisiensitas pada media yang akan dibuat. Menurut Charles Sanders Pierce jenis-jenis tanda ada tiga jenis

44

yaitu icon, indeks, simbol. Media yang akan dibuat setidaknya akan mengandung tiga jenis tanda ini, berikut penjelasan mengenai jenis tanda yang aka n ada pada media yang akan dirancang dan dibuat: 1). Icon: tanda yang antara tanda dengan acuannya ada hubungan kemiripan dan biasa disebut metafora. Contoh ikon adalah foto, jadi icon yang ada pada media komunikasi visual yang akan dibuat adalah ilustrasi fotografi yang ada pada media tersebut, penulis menggunakan ilustrasi fotografi karena dengan ilustrasi fotografi diharapkan mampu memperlihatkan ilustrasi secara nyata/jelas kepada konsumen. 2). Indeks: tanda yang memiliki hubungan sebab-akibat, Contoh indeks adalah tanda panah petunjuk arah bahwa di sekitar tempat itu ada bangunan tertentu. Langit berawan tanda hari akan hujan. Indeks yang ada pada media yang akan dibuat tidak lain berupa keterangan-keterangan(teks) mengenai pelayanan jasa dari CCMO. 3). Simbol: tanda yang diakui keberadaannya berdasarkan hukum konvensi. Contoh simbol adalah logo, jadi simbol yang ada pada media yang akan dirancang dan dibuat tidak lain adalah logo dari CCMO.

Dilihat dari jenis tanda di atas pada saat perancangan sangat diperlukan pengetahuan semiotika terhadap visualisasi tanda yang akan diterapkan pada media desain. Icon sebagai wujud dari visualisasi desain yang berisikan tentang beberapa ilustrasi foto- foto objek yang berkaitan dengan CCMO, dan juga menggunakan indeks yang mempengaruhi hubungan sebab-akibat dari CCMO dengan menampilkan tanda yang mengindikasikan keunggulan dari CCMO, symbol mengambil logo atau coporate identity CCMO agar desain yang akan dibuat yang sudah sesuai dengan teori semiotika diharapkan dapat memberi keterangan yang jelas dan mudah dimengerti, serta sesuai dengan norma- norma yang berlaku di lingkungan masyarakat. Karena itu media komunikasi visual yang akan dibuat, harus mampu menyamapaikan informasi mengenai CCMO dan jasa yang ditawarkannya. Media tersebut harus mengandung jenis tanda yang memiliki arti baik itu berupa icon,

45

indeks yang mengindikasikan layanan jasa yang diberikan oleh CCMO serta logo dari CCMO itu sendiri sebagai simbol yang menandai setiap media promosi.

2.2 Data Lapangan / Data Faktual Data lapangan / faktual merupakan data yang diperoleh berdasarkan kenyataan yang ada di lapangan. Berikut ini data yang merupakan hasil survey pada CCMO.

2.2.1 Identitas usaha Nama perusahaan Nama pemilik Akte pendiri : Carissa Cuci Mobil Otomatis : I Putu Wijaya Kusuma, SE : Akte Notaris Nomor 37, Notaris I Ketut Sanjaya, SH di Denpasar Berdiri Alamat Bidang usaha Kegiatan usaha Jam oprasional Telepon Sasaran : 2001 : Jl Gatot Subroto Barat No 400 Denpasar : Jasa : Cuci mobil, Vacum, Wax body mobil : 08.00 wita 18.00 wita : (0361) 7422612 : Pengendara Mobil di Denpasar

2.2.2 Objek Carissa Cuci Mobil Otomatis (CCMO) yaitu perusahaan yang bergerak dalam pelayanan jasa cuci mobil otomatis didirikan pada bulan Dese mber tahun 2001 yaitu oleh pemilik I Putu Wijaya Kusuma S.E. Beliau terinspirasi medirikan perusahaan cuci mobil otomatis setelah melihat jasa cuci mobil otomatis ini berkembang sangat pesat di Jakarta. Nama Carissa diambil dari nama putri pertama dari pemilik perusahaan I Putu Wijaya Kusuma, pada saat dibukanya CCMO perusahaan melakukan promosi dengan menggunakan media selembaran yang disebar di seputaran jalan Gatot Subroto, pada saat dibuka perusaan merekrut karyawan sejumlah 18 orang

46

dan kini karyawan CCMO telah bertambah menjadi 21 orang yaitu 2 orang karyawan wanita yang bertugas di kantin dan Pos Karcis dan 19 karyawan lakilaki yang masing- masing bertugas di bagian mesin, shampoo, lap, vacum satpam maupun clening servis. Jika hari sedang hujan biasanya mobil yang masuk ke CCMO sedikit, sekitar 50 mobil per hari saja dan apa bila saat hari rainan tumpek landep mobil yang masuk bisa mencapai 250 lebih.

2.2.3 Denah Lokasi Carissa Cuci Mobil Otomatis (CCMO) yang beralamat di Jalan Gatot Subroto Barat No 400 Denpasar, yang merupakan jalan dengan kepadatan kendaraan yang tinggi dan terletak di sebelah utara badan jalan atau sebelah kiri jalan dari Jalan Gatot Subroto Barat jika menuju Jalan Gatot Subroto timur.

Jl. Cargo

Jl. Pidada Carissa

Jl. Gatot Subroto Barat Jl. Bu luh Indah

Jl. Bungtomo

Gambar 2.39 Denah lokasi ( Su mber : Do ku men Pribadi / 19 Oktober 2010)

Mesin Cuci Mobil Otomatis W C


Ruang Manager

Kasir Pos Satpam

Kantin dan ruang tunggu : Arus Mobil

Parkir karyawan

Gambar 2.40 Denah tempat ( Su mber : Do ku men Pribadi / 19 Oktober 2010 )

47

2.2.4 Sarana Promosi Yang Ada Sarana komunikasi yang ada yang telah didapatkan selama

pengumpulan data di CCMO Yaitu Logo, papan nama, dan kupon. Berikut ini bentuk media promosi yang ada: a. Aplikasi Uns ur Unsur Desain Komunikasi Visual Unsur-unsur visual yang dipergunakan antara lain adalah : 1). Logo

Gambar 2.41 Logo CCM O ( Su mber : Do ku men Pribadi / 30 September 2010 )

a). Ilustrasi: ilustrasi yang digunakan adalah ilustrasi mobil yang sudah kuno. b). Tipografi: adapun huruf yang digunakan pada desain logo yaitu menggunakan jenis huruf tulis atau latin (Script) di buat dengan gaya italic (miring). c). Teks: teks yang dipergunakan adalah nama tempat dari usaha rekerasi itu sendiri yaitu Carissa. d). Warna: warna yang dipergunakan adalah menggunakan tiga jenis warna yaitu warna biru muda, merah dan merah muda. 2). Papan nama

Gambar 2.42 Desain papan nama ( Su mber : Do ku men Pribadi / 27 September 2010 )

48

a). Ilustrasi: digunakan ilustrasi yaitu logo dari CCMO yaitu sebuah mobil. b). Tipografi: adapun huruf yang digunakan pada desain tulis atau latin (Script) dibuat dengan gaya italic (miring) untuk judul dan untuk sub judul menggunakan jenis Tak Berkait ( San Serif ) tipografinya adalah Arial Bold agar tulisan dapat mudah dibaca dan dimengerti. c). Teks: adapun teks yang dipergunakan adalah nama dari CCMO, alamat dan nomor telpon. d). Warna: adapun warna yang dipergunakan adalah menggunakan warna biru muda merah dan merah muda.

b. Material dan Teknik Untuk mempromosikan Carissa cuci mobil otomatis (CCMO) kepada masyarakat di kota Denpasar hanya melalui media seadanya yang kurang mencakup masyarakat luas dan hanya sebatas identitas perusahaan saja. Adapun beberapa jenis media yang telah digunakan untuk mempromosikan CCMO antara lain : 1). Proses pembuatan logo dari CCMO menggunakan teknik manual dan kemudian dipindahkan teknik komputer. 2). Untuk papan nama menggunakan teknik manual yaitu menggunakan teknik cat air brush. 3). Proses pembuatan kupon menggunakan teknik komputer kemudian pada proses cetak menggunkan mesin cetak offset dengan ketebalan kertas 80 gsm, jenis kertas artpaper.

2.2.5 Potensi Kasus Tempat usaha pencucian mobil Carissa Cuci Mobil Otomatis (CCMO) yang berlokasi di Jalan Gatot Subroto Barat No 400 Denpasar dengan pemilik I Putu Wijaya Kusuma S.E. Setelah berjalan beberapa tahun perusahaan ini menjadi terkenal namun permasalahan timbul akibat menurut sumbe r Berita Bali terkini tanggal 04/11/2010, banyaknya perusahan sejenis yang muncul akhir-akhir ini di

49

kawasan Denpsar seiring dengan curah hujan yang tinggi dengan segala kelebihan penawaran jasa yang ditawarkan masing- masing perusahaan. Permasalahannya yang ada adalah seputar persaingan antara perusahaan lain dan kurangnya media promosi menyebabkan informasi akan CCMO menjadi berkurang sehingga kunjungan konsumen menjadi berkurang, karena beralih ketempat lain. Oleh karena itu CCMO memerlukan suatu usaha kreatif untuk tetap sukses dan menumbuhkan citra yang baik di kalangan masyarakat ataupun konsumen. Mengingat CCMO ini sendiri tidak punya cukup banyak media komunikasi visual (hanya sebatas logo, papan nama, dan kupon saja), oleh sebab itu perlu ditambahkan lagi beberapa media komunikasi visual yang mampu mendukung proses promosi CCMO. Dalam hal ini perancangan media promosi atau media periklanan yang lebih efektif dan efisien, untuk menyampaikan informasi tentang CCMO, tersebut sesuai dengan konsep desain yang digunakan. Sehingga diharapkan media yang dirancang memiliki ciri khas tersendiri, serta dapat menimbulkan daya tarik tersendiri bagi konsumen.

2.2.6 Strategi Pemasaran Menurut Philip Cottler strategi pemasaran dapat digolongkan menjadi empat unsur atau dikenal dengan 4P (Product, Price, Place, Promotion). Adapun strategi pemasaran yang diterapkan Carissa cuci mobil otomatis terdiri dari : a. Produk (Product). Merupakan seperangkat atribut baik berwujud maupun tak berwujud, yang temasuk didalamnya yaitu pelayanan jasa pencucian mobil secara otomatis termasuk didalamnya cuci luar, vacum dan wax body. Selain itu juga tedapat fasilitas pendukung terdiri dari ruang tunggu, toilet dan kantin yang nantinya akan dikemas melalui media promosi yang kemudian disampaikan kepada masyarakat. b. Harga (Price) Harga yang dimaksud adalah dalam pemilihan suatu produk konsumen sering dihadapkan pada harga maupun kualitas dari barang yang akan dibeli. Harga yang ditawarkan CCMO bervariasi tergantung besar kecilnya jasa yang

50

diberikan. Harga dikenakan pada pos tiket masuk dan diberikan kupon untuk ditunjukan ke dalam tempat pelayanan sesuai jasa yang dibutuhkan. c. Tempat (Place) Tempat yang dimaksud adalah tempat CCMO sebagai penyedia jaca cuci mobil ototomatis. CCMO terletak di tempat yang strategis yaitu berada pada jalur padat kendaraan di tengah kota Denpasar. Sehingga menjadi tempat yang sangat tepat terutama untuk menikmati pelayanan jasa CCMO sepulang dari bekerja karena berada di jalur kota menuju jalur ke tempat perumahan. d.Promosi (Promotion) Promosi dalam hal ini yaitu usaha dalam menginformasikan keberadaan CCMO melalui media- media komunikasi visual yang dilakukan hanya pada saat buka usaha saja melalui media poster, kupon, fyler, kepada masyarakat serta dengan pihak-pihak terkait. Media-media yang digunakan diharapkan akan mampu memberikan informasi yang tepat dan jelas.

2.2.7 Target Segmentasi Pasar Segmentasi pasar adalah tindakan membagi-bagi pasar ke dalam kelompok pembeli yang berbeda yang mungkin menghargai variable untuk mendapatkan mana yang mengungkapkan peluang segmentasi terbaik. Yang menjadi target atau sasaran dalam usaha mempromosikan CCMO ini adalah masyarakat umum khususnya pengendara mobil yang tinggal di Denpasar. Adapun faktor faktornya yang mempengaruhi pasar, antara lain : a. Geografis Segmentasi Geografis, meliputi : wilayah, propinsi, kabupaten, kota, dengan sifatnya : urbanis/semi urbanis/rural (Sanyoto, 2005 : 67). Berdasarkan geografis sasaran yang diinginkan adalah daerah yang menjangkau semua khalayak yang menggunakan kendaraan roda empat baik kendaraan pribadi maupun kendaraan penumpang yang tinggal atau beroperasi di seputaran wilayah Denpasar yang mencakup wilayah perumahan-perumahan warga yang berada paling dekat dengan tempat CCMO.

51

b. Demografis Segmentasi Demografis, meliputi: jenis kelamin, umur, pendidikan, pekerjaan, status perkawinan, dan tingkat penghasilan. (Sanyoto, 2005 : 67). Berdasarkan demografis sasaran yang diinginkan adalah untuk kalangan dewasa atau yang sudah memiliki izin mengendarai mobil baik dari kalangan mahasiswa, pekerja dan para pengguna dengan taraf ekonomi menengah ke atas. c. Psikografis Segmentasi Psikografis, meliputi : kepribadian, gaya hidup, kesukaan, dan tingkat social (Sanyoto, 2005: 67). Desain yang dibuat disesuaikan dengan kebiasaan masyarakat disekitar, yaitu menyasar pada masyarakat yang gaya hidup serba instan dan sangat sibuk yang tidak memiliki waktu luang untuk urusan mencuci mobil. d. Behaviouristis Segmentasi Behaviouristis, meliputi : perilaku pembeli/ penggunaan tentang tingkat menggunakan, waktu menggunakan, dan status menggunakan. (Sanyoto, 2005 : 67). Behaviouristis disini diartikan kebutuhan masyarakat akan sesuatu jasa yaitu pencucian mobil yang ditawarkan CCMO dengan berbagai keunggulan yaitu Cepat, bersih, efisien dan dengan imbal bayar yang tidak besar sehingga pengguna jasa merasa puas dengan jasa yang diberikan.

2.3 Data Parameter Data Parameter merupakan data pembanding yang juga digunakan dalam proses perancangan medio promosi CCMO. Berikut media promosi yang sudah ada dijadikan perbandingan sebagai berikut:

52

2.3.1 Billboard
Warna hitam dan orange digunakan sebagai background sesuai dengan warna cirri khas perusahaan

Menggunakan ilustrasi fotografi keadaan perusahaan untuk memberitahukan kenyataan dilapangan kepada konsumen

Tipografi jen is huruf tidak berkait, terdid i dari slogan alamat dan nama perusahaan sebagai informasi yang disampaikan kepada konsumen a. Selebaran

Gambar 2.43 Billboard Mobil fit Car wash

2.3.2 Selebaran
Warna hitam putih Akro matik Untuk menekan b iaya produksi tapi kurang menarik Ilustrasi teknik gabungan memberiakan gambaran keadaan sekaligus menamp ilkan ilustrasi icon

Gambar 2.44 Selebaran Instan Cuci Mobil Font script kurang mudah dibaca tetapi memberi kesan kelembutan

53

2.3.3 Payung

Jenis Huruf menggunakan huruf berkait sesuai dengan huruf pada logo untuk memberi kesan kesatuan

Menggunakan warna merah sesuai dengan cirri khas perusahaan

Menampilkan logo sebagai ilustrasi yang ingin ditonjolkan agar mudah dikenal

Gambar 2.45 Payung Honda

2.4 Analisa dan Sintesa Analisis sangat diperlukan untuk memperoleh kesimpulan dari

permasalahan yang ada. Sedangkan sintesa adalah suatu perpaduan dari permasalahan yang ada pada latar belakang masalah yang telah dirangkum dalam analisis.

2.4.1 Analisis Analisis dibedakan menjadi tiga yaitu analisis teori, analisis faktual, dan analisis wawancara. Adapun ketiga analisis tersebut yaitu : a. Analisis Teori Teori yang digunakan pada perancangan ini adalah teori mengenai desain komunikasi visual yang kemudian digunakan sebagai acuan pada saat perancangan media promosi. Adapun melalui teori-teori yang ada digunakan untuk menganalisa media promosi yang akan dibuat meliputi unsur visual yang terdapat pada desain komunikasi visual yaitu : 1). Ilustrasi: ilustrasi merupakan seni gambar yang dimanfaatkan untuk memberi penjelasan atas suatu maksud atau tujuan secara visual. (Kusrianto,

54

2007: 110). Ilustrasi secara lebih lanjut ternyata tidak hanya berguna sebagai sarana pendukung cerita, tetapi dapat juga menghiasi ruang kosong . 2). Teks: teks merupakan naskah yang berupa kata-kata asli dari pengarang atau bahan tertulis untuk memberikan pelajaran, berpidato dan lain sebagainya. Bahasa yang digunakan untuk penyusunan teks pada iklan hendaknya sederhana jelas, singkat, dan tepat serta memiliki daya tarik pada kalimatnya, selain itu perlu diperhatikan ukuran termasuk jarak antar huruf dan ukuranya termasuk kata, baris dan lebar paragraf (Surianto, 2009: 28) 3). Huruf / tipografi: secara umum tifografi diartikan seni mencetak dengan menggunakan huruf, seni menyusun huruf dan cetakan dari huruf atau penyusunan bentuk dengan gaya - gaya huruf. Tifografi sama dengan menata huruf yang merupakan unsur penting dalam sebuah karya desain komunikasi visual untuk mendukung terciptanya kesesuaian antara konsep dan komposisi karya (Santosa, 2002 : 108). 4). Warna: warna adalah faktor yang sangat penting dalam komunikasi visual. Warna dapat memberikan dampak psikologis, sugesti, suasana bagi yang melihatnya (Hendratman, 2008: 43).

b. Analisis Faktual Dalam perancangan tugas akhir ini, guna mendapatkan data-data yang akurat penulis menganalisa segala permasalahan yang ada di lapangan yang berkaitan dengan penulisan. Pada media sebelumnya yang ada yaitu : Logo, papan nama, dan kupon telah memiliki setiap kriteria yang telah digariskan dalam perancangan media komunikasi visual. Apabila dianalisa berdasarkan unsur visualnya, maka diketahui kelebihan dan kekurangan dari media yang ada yaitu: 1). Ilustrasi: ilustrasi yang digunakan pada media logo tersebut sebenarnya sudah cukup baik, dan bisa diterapkan pada berbagai media desain. Tapi untuk penggunaan mobil menggunakan ilustrasi mobil yang sudah tua. Untuk papan nama kurang menggunakan ilustrasi karena hanya menampilkan logo dan untuk desain pada kupon antara unsur ilustrasi dengan unsur visual

55

lainnya kurang dikomposisikan kenyamanan pembacanya.

dengan baik

sehingga

mengurangi

2). Teks: teks yang digunakan pada media- media yang sudah ada kurang berisi tentang penjelasan atau keterangan tentang CCMO, hanya berisikan nama tempat, alamat dan nomor telpon saja. Untuk teks kurang berisi ajakan yang dapat mempengaruhi konsumen, sehingga desain yang ada masih terlihat kurang memiliki daya tarik. 3). Huruf / Tipografi: pemilihan tipografi menggunakan jenis-jenis huruf, seperti Arial, Arial Black, Untuk itu huruf perlu disesuaikan dengan ilustrasi yang digunakan. Sehingga dengan huruf tidak membuat masyarakat bingung akan informasi yang didapatkan. Kekurangannya adalah menggunakan jenis huruf yang sama pada setiap pembuatan media informasi. Penggunaan huruf Scirf pada logo memberi kesan klasik yang seharusnya CCMO merupakan perusahaan yang menawarkan pencucian mobil secara Modern. 4). Warna: dominan menggunakan warna biru muda, merah dan merah muda sesuai dengan logo CCMO, sehingga kurang memberi kesan mobil dan otomotif. 5). Teknik Cetak: menggunakan teknik cetak offset dan teknik cetak digital. Masing- masing media sudah diwujudkan sesuai dengan kegunaannya, dan juga teknik cetak yang disesuaikan dengan media yang ada. 6). Ukuran dan Bahan: bahan yang digunakan pada media sebelumnya adalah menggunakan kertas art paper, dengan menggunakan ukuran satuan cm. Pemilihan bahan telah sesuai dengan media masing- masing sehingga tidak ada media yang menggunakan bahan yang tidak tepat pada media sebelumnya.

c. Analisis Wawancara Agar data yang didapat lebih sempurna, analisis wawancara merupakan suatu hal yang penting, guna mendapatkan data-data secara langsung di lapangan. Untuk memperkuat serta meyakinkan data-data yang diperoleh, penulis melakukan wawancara dengan Bapak Putu Wijaya Kusuma S.E selaku pemilik

56

dan pendiri CCMO dan I Made Agus Wijaya selaku kepala bagian operasional. Karena pihak ini dianggap tahu tentang permasalahan yang ada di lapangan yang berkaitan dengan penulisan. Dari hasil wawancara, bahwa CCMO telah lama berdiri dan telah memiliki pelanggan tetap namun seiring dengan perkembangan waktu terjadi penurunan pendapatan karena persaingan yang tinggi dengan perusahaan sejenis. Mengingat media promosi yang kurang maka dipandang perlu untuk menambah media yang efektif dan sesuai dengan kebutuhan. Dengan menambah media promosi yang lebih informatif dan menarik agar dapat meyakinkan para konsumen untuk berkunjung kesana. Disamping itu, media promosi yang ada di CCMO masih sangat kurang untuk meyakinkan konsumen untuk berkunjung kesana. Media- media yang ada, kurang terlihat, hanya dengan menampilkan tulisan saja sehingga kurang menarik. Logo yang ada sudah lama digunakan tetapi belum terdaftar jadi memungkinkan untuk membuat logo baru. Kesimpulan yang didapat dari hasil wawancara yang dilakukan penulis dilapangan yaitu dengan keunggulan yang dimiliki CCMO, baik yang sedang dikembangkan dan kedepannya untuk menjawab persaingan diperlukan media promosi yang tepat, serta lebih efektif dan efisien, agar lebih bervariasi serta memiliki ciri khas tersendiri. Sehingga nantinya menimbulkan daya tarik tersendiri terhadap keberadaan CCMO.

2.4.2 Sintesa Berdasarkan analisa yang telah dilakukan secara teori, dan dari data-data yang didapat, maka diketahui bahwa media komunikasi visual yang digunakan sebagai sarana promosi masih kurang, untuk itu guna mencapai tujuan yang diinginkan maka akan dirancang beberapa media komunikasi visual yang lebih efektif dan efisien dan tentunya mampu untuk mempromosikan CCMO. Adapun media yang dirancang mengandung unsur sebagai berikut:

57

a. Media Media yang didesain untuk mempromosikan CCMO menggunakan kedua jenis media, yaitu: media lini atas (above the line media) adalah kelompok media promosi yang memerlukan luar ruang, artinya sarana komunikasi masa. Misalnya media cetak, elektronik, serta media luar ruang. Adapun media yang dirancang adalah poster, billboard dan Logo. Sedangkan media lini bawah (below the line media) adalah kelompok media promosi yang tidak memerlukan media luar ruang, artinya dalam hal ini tidak melibatkan pemasangan iklan di media masa dan tidak memberikan komisi (pembayaran) kepada perusahaan iklan. Dan media yang dirancang adalah papan nama, Flyer, payung, X-banner, Cutting Stiker, Kalender dan Katalog. b. Ilustrasi Selain menampilkan logo, juga ditampilkan ilustrasi dengan teknik gabungan yaitu teknik gambar tangan yang diolah dikomputer maupun teknik fotografi yang diolah di komputer, kebanyakan menggunakan foto yang berhubungan dengan CCMO. Sehingga ilustrasi yang ditampilkan lebih menarik dan komunikatif. c. Teks Teks yang digunakan berisi keterangan jasa yang ditawarkan perusahaan. Nama perusahaan akan digunakan sebagai headline, fasilitas yang dipakai menjadi naskah (body copy) teks berisi keterangan alamat dan slogan untuk dapat membujuk dan mempengaruhi sasaran (konsumen) secara singkat, jelas, informatif, komunikatif sehingga mudah dipahami dan mudah dimengerti. d. Tipografi Menggunakan tipe huruf yang mudah dibaca seperti huruf tidak berkait (sans serif) yang dapat mewakili ciri khas dari CCMO yaitu cuci mobil modern dengan mengutamakan teknologi. Huruf seharusnya mudah dibaca serta disesuaikan dengan ilustrasi yang digunakan. e. Warna Warna-warna yang digunakan adalah warna biru yang mempunyai kesan teknologi, kebersihan, keteraturan, keamanan, terhormat dan kepercayaan, dengan

58

kombinasi warna monokromatik yang mudah diterima mata sehingga keberadaan dari CCMO. Warna silver yang mengindikasikan unsur gerak kemudian menggunakan warna yang disepakati secara umum bersifat universal misalnya merah untuk hari libur pada kalender. f. Ukuran dan Bahan Ukuran yang digunakan memakai satuan panjang cm dan pixel. Bahan yang digunakan terdiri atas kertas art paper, high res flexyface, skotlite dan poly poster. Bahan-bahan tersebut disesuaikan dengan media yang dibuat. g. Tata letak (Layout ) Menggunakan layout dengan format sesuai dengan media masing- masing dan penerapan menggunakan format keseimbangan asimetris sehingga media yang dibawakan sesuai dengan konsep yang akan diterapkan. h. Teknik Cetak Teknik cetak yang akan digunakan dalam perancangan desain kebanyakan menggunakan teknik cetak offset dan digital printing. Untuk media, selebaran dan poster menggunakan teknik offset , teknik cetak digital untuk media X-banner, papan nama, billboard dan katalog.

59

BAB III KONSEP DESAIN

3.1 Konsep Dasar Pe rancangan Sebuah konsep adalah ide utama suatu desain untuk mengkomunikasikan suatu strategi desain secara visual (Marianne & Sandra, 2007: 194). Konsep akan menggambarkan perspektif segar atau pendekatan radikal dalam perancangan sebuah desain agar tampak menonjol di dalam suatu kategori. Konsep dasar merupakan jabaran lengkap mengenai isi desain beserta gambarannya, dan alasanalasan yang kuat dalam pemilihan sebuah bentuk desain. Adapun nantinya desain yang disebarluaskan sehingga dinikmati oleh orang banyak dengan

memperhatikan konsep perancangan tersebut, sehingga nantinya tidak keluar dari tujuan perancangan. Konsep perancangan sesungguhnya, bisa juga disebut perencanaan atau planning (Sanyoto, 2005 : 61). Perencanaan yang matang sangat diperlukan dalam sebuah perancangan media komunikasi visual. Perancangan merupakan terjemahan kata design dalam bahasa Inggris yang artinya pendesainan atau pembuatan desain. Dengan demikian, konsep perancangan dapat diartikan sebagai konsep desain yang di gambarkan berwujud konsep secara tertulis. Untuk dapat menarik minat sasaran yang dituju serta pesan yang disampaikan mudah dimengerti (singkat, padat dan jelas), adapun konsep dasar dalam merancang media komunikasi visual sebagai sarana promosi Carissa Cuci Mobil otomatis (CCMO) ini adalah Modern Techno Otomotif. Dilihat dari arti katanya Modern diartikan sebagai sesuatu hal yang baru/mutahir (Hasan, 2005: 589). K emudian Techno berasal dari kata Teknologi yang artinya kemampuan teknik yang berlandaskan ilmu pengetahuan eksakta yang berdasarkan proses teknis. (Hasan, 2005 : 916) Sedangkan Otomotif berhubungan dengan sesuatu yang berputar dengan sendirinya seperti motor, mobil dan lain sebagainya (Hasan, 2005: 616).

60

Penggunaan konsep Modern Techno Otomotif dimaksudkan untuk menjawab pertanyaan yang muncul yaitu bagaimana membuat CCMO dikenal masyarakat yaitu dengan memperlihatkan ciri khas atau keaslian jati diri dari CCMO itu sendiri, sebagai sebuah perusahaan modern yang bergerak di bidang cuci mobil dengan teknologi otomatis. Konsep modern akan mengacu kepada teori desain Henry van de Velde, seorang tokoh Art Nouveau dari Belgia, yang menyatakan bahwa modernisme ditekankan pada unsur permesinan, cahaya dan kilauan pisau bedah (metalik) sebagai citra dunia modern. Dalam hal ini Techno Otomotif menjurus kepada teknologi atau trend mobil masa kini. Mobil diidentikan dengan unsur gerak sesuai dengan gaya Futurisme, yang mendapat inspirasi dari perkembangan teknologi mesin yang menghasilkan unsur gerak dan kecepatan. Hal utama dalam Futurisme adalah bagaimana menangkap unsur gerak dan kecepatan dalam lukisan:.the Futurist developed the concept of dynamism, the representation of humanity or machines in action (D uro, 1994: 135). Mobil memiliki unsur-unsur sebagi berikut:

Warna Metalik (glow) Bersifat dinamis bergerak

Menggunakan Teknologi Modern

Bentuk ban yang berputar

Gambar 3.1 Konsep Modern Tecno Otomotif

Implementasi dari konsep Modern Techno Otomotif tersebut adalah:

Ilustrasi: menggunakan ilustrasi dengan teknik fotografi digabungakan dengan teknik komputer seperti ilustrasi mobil dan bagian-bagiannya.

61

Warna: menggunakan warna-warna dari unsur logam atau dikenal dengan warna metalik seperti silver dan juga menggunakan warna biru muda sesuai dengan logo CCMO untuk memberi kesan setia, konservatif, pasif, terhormat, lembut, sehingga keberadaan dari CCMO yang melayani konsumen dengan setia/sepenuh hati dan menempatkan CCMO sebagai perusahaan terdepan yang bergerak di bidang pencucian mobil.

Teks: berisikan tulisan yang singkat, jelas dan mudah dimengerti. Tipografi: menggunakan jenis huruf yang dinamis/modern dan tidak ketinggalan jaman dengan gaya miring (italic). jenis font yang mudah dibaca dan jelas sehingga tidak memberi kesan ribet dan teks dapat mewakili keseluruhan informasi yang akan disampaikan. Penggunaan teks yang bersifat mempengaruhi dan disesuaikan dengan kebutuhan media yang dirancang, bentuk dari teks atau tipografi bersifat dinamis sehingga memberi kesan seperti mobil yang bergerak cepat.

Dari segi layout nya mempergunakan bentuk format sesuai dengan ruang media yang dibuat. Menggunakan prinsip asimetris lebih mengesankan informal, modern dinamis dan berani.

Mengunakan prinsip irama atau pengulangan atau variasi dari komponen desain dengan bentuk mengalir yang seakan menciptakan kesan bergerak, dinamis, dan mengalir.

Jadi dengan menerapkan unsur visual yang sesuai dengan konsep perancangan membuat desain memiliki ciri khas tersendiri sehingga hasil akhir dari perancangan desain adalah tidak jauh dari unsur- unsur modern techno otomotif yang mengambil unsur dinamis dari mobil dan teknologi yang diterapkan pada CCMO. Dengan konsep dasar perancangan yang tepat diharapkan mampu memberikan citra positif kepada konsumen CCMO sehingga konsumen tidak ragu lagi dan mau menggunakan jasanya.

62

3.2 Skema Pola Pikir Berikut ini proses atau langkah- langkah pemikiran dalam komunikasi visual antara komunikator (CCMO) dan komunikan (Konsumen) melalui media komunikasi visual.

MANUSIA (PERMASALAHAN)

KEB UTUHAN INFORMAS I Kebutuhan manusia akan informasi mengenai masalah di lingkungan sekitarnya yakni kebutuhan akan informasi penyedia jasa cuci mob il yang praktis.

PERATURAN / NORMA Kep. Wali Kota No. 241 tentang tata cara dan persyaratan permohonan izin titik lokasi tempat pemasangan reklame. Kode etik periklanan SK Men Pen No. 48 Tahun 1987. Norma, etika, tata susila yang berlaku di masyarakat.

Desainer Komunikasi Visual

Media Komunikasi Visual

KOMUNIKATOR Carissa Cuci Mobil Ototmatis Jl. Gatot Subroto Barat No 400 Denpasar

PESAN

KOMUNIKAN Masyarakat Kota Denpasar Pengendara Mobil khususnya

Keterangan gambar Hubungan langsung Hubungan tak langsung/ feedback Hubungan kordinatif

Gambar 3.2 Bagan Skema Pola Pikir

Berdasarkan bagan di atas, dapat dilihat dalam hal ini manusia yang merupakan masyarakat yang hidup di Denpasar hidup sebagaimana mestinya dan

63

berinterkasi dengan masyarakat lainnya untuk memenuhi kebutuhan akan informasi yaitu kebutuhan informasi akan tempat untuk mencuci mobil yang efisien dan tepat di tengah kesibukannya sebagai masyarakat perkotaan. Berkaitan dengan penyampaian pesan dan informasi tersebut ada tiga unsur yang berperan yaitu komunikator (CCMO), desainer (Mahasiswa) dan komunikan (masyarakat kota Denpasar). Melalui penyampaian pesan dari komunikator yang diwujudkan oleh desainer komunikasi visual melalui media promosi kepada masyarakat harus memiliki dasar aturan dan perundangan-undangan serta batasan-batasan yang tepat. Dasar dari aturan ini adalah norma-norma yang ada di dalam masyarakat, sedangkan batasan yang dimaksud adalah kriteria-kriteria suatu perancangan yang baik. Komunikator dalam hal ini CCMO harus mengetahui kebutuhan manusia sebagai masyarakat sehingga sebelum mencapai tujuan, komunikator harus terlebih dahulu bertukar informasi secara timbal balik dengan perancang (desainer) tentang keperluan informasi dan data yang nantinya akan dijadikan acuan dalam merancang desain tersebut. Media yang diwujudkan akan ditujukan kepada penerima pesan komunikator (konsumen CCMO/masyarakat kota Denpasar).

3.3 Skema Pola Perancangan Konsep pola perancangan digunakan untuk mendukung pemecahan masalah diperlukan dukungan data teori yang ada dan data yang didapat di lapangan. Skema ini akan menunjukkan perjalanan desain dari latar belakang permasalahan yang akan dipecahkan melalui perwujudan media komunikasi visual terpilih yang digambarkan seperti bagan berikut:

64

TEM A Perancangan M edia Komunikasi Visual Sebagai Sarana Promosi yang bersifat Komersil

JUDUL Perancangan Media Komunikasi Visual Sebagai Sarana Promosi Carissa Cuci Mobil Otomatis Jalan Gatot Subroto Barat No 400 Denpasar

LATAR BELAKANG MASALAH M asyarakat kurang mengenal Carissa RUM USAN MASALAH Bagaimana mempromosikan Carissa melaui media komunikasi visual

TUJUAN Meningkatkan konsumen melalui promosi

Pengumpulan Data

SASARAN Masyarakat kota Denpasar penguna Kendaraan roda empat

Analisa Data Data Faktual Sintesa Data Unsur Visual Ilustrasi Teks Tipografi Warna Des. Kom. Vis Pemilihan Media Media Terpilih

Data Aktual

Kreteria Desain: Fungsional Ko munikat if Informative Estetis Unity Simp licity Kreatif Surprise etis

Pra Desain Desain T erpilih

Logo Flyer Billboard Payung Poster Papan nama Stiker Kalender X banner Katalog
Analisa Pra Desain

Art Work Proses Cetak Wujud Media Distribusi

Teknik cetak, Bahan dan Ukuran

Feed Back
Keterangan : Hubungan Langsung Hubungan T idak Langsung

Gambar 3.3 Bagan Skema Pola Perancangan

65

Dapat kita lihat berawal dari judul dan tema yang diangkat, dirumuskan permasalahan yang baru dipecahkan oleh desainer melalui perancangan media komunikasi visual. Untuk dapat memecahkan masalah tersebut, maka diperlukan data-data dengan melakukan survey di lapangan yang didapatkan data berupa data aktual dan faktual, data yang didapat dianalisa berdasarkan sumber data baik aktual maupun faktual sehingga menghasilkan sintesa terhadap permasalahan yang ada, dimana menyangkut unsur visual dan kriteria desain. Dari unsur visual dan kriteria desain berdasarkan sintesa, dibuatlah alternatif pra desain yang kemudian dilakukan analisa pra desain untuk menentukan desain terpilih sesuai dengan kriteriakriteria desain. Setelah didapatkan desain yang terpilih, kemudian diteruskan dengan proses cetak untuk mewujudkan desain yang ke mudian siap untuk didistribusikan kepada masyarakat.

3.4 Strategi Media Strategi adalah siasat/langkah- langkah yang dilakukan untuk mencapai tujuan. Strategi media dibentuk oleh target sasaran (audience ) dengan panduan media, yang terdiri dari pilihan media dan jadwal media, yang disusun dengan memperhitungkan media habit, yaitu kebiasaan target (audience) masing- masing bangsa pasar dalam penggunaan media. Target audience inilah yang menentukan saluran media mana yang paling efektif dan efisien. Efektif artinya cocok untuk mengiklankan produk yang dirancang, dan efisien artinya yang terjangkau (Sanyoto, 2005 : 66). Berikut uraikan dari strategi media:

3.4.1 Panduan Media Panduan media yang akan digunakan sebagai media CCMO, sesuai dengan kebutuhan berdasarkan hasil analisis dan sintesa, adalah sebagai berikut : a. Logo : kata logo adalah penyingkatan dari logotype. Istilah logo baru bermunculan tahun 1037 dan kini istilah logo lebih populer daripada logotype logo bisa menggunakan elemen apa saja : tulisan, logogram, gambar, ilustrasi dan lain- lain (Surianto, 2009:13). Menurut Prof. Drs Yongki Safanayong juni, 2009 logo bagai sebuah bendera, tanda tangan dan sebuah lambang yang

66

secara langsung tidak menjual, tetapi memberi suatu identitas, informasi, persuasi yang akhirnya sebagai alat pemasaran. b. Selebaran/Flyer : media promosi berupa leaflet yang hanya terdiri dari satu lembar. Flyer umumnya memiliki ukuran tak lebih dari A5 (14,8cm x 24cm). Karena selembar flyer mudah disebar di jalanan sambil lalu sehingga melayang- layang sebelum jatuh ke jalan. Tapi flyer juga umum dibagikan pada pengunjung dalam suatu acara tertentu seperti pameran

(www.rajabrosur.com, 20/03/2011, 06:16 PM.). c. Billboard: berasal dari kata bill yang artinya poster, karena poster-poster iklan tersebut kemudian ditempel di papan agar lebih eye cathing maka kemudian dinamakan billboard. Ada tiga format billboard: poster panel, painted buletin, dan spectaculars (Sigit, 2002: 16). Billboard harus diletakkan di mana banyak dilihat oleh konsumen, biasanya ada di jalan besar atau jalan raya. d. Payung : menurut kamus besar bahasa indonesia payung merupakan alat pelindung badan supaya jangan kena panas matahari atau kena hujan, biasanya di buat dari kain atau kertas diberi tangakai dan dilipat-lipat dan juga dipakai sebagai tanda kebesaran (Hasan, 2005: 656). e. Poster: media grafis yang memuat unsur teks dan gambar/ ilustrasi yang dipasang atau ditempelkan pada dinding. Visualisasinya setiap unsur nya adalah rinci, jelas, realis, sederhana dan singkat dengan warna yang mencolok sesuai misinya (Pujiriyanto, 2005 : 16). Berfungsi menyampaikan pesan pada suatu jarak, serta juga mempromosikan sesuatu hasil, pelayanan, nama atau gagasan. f. Papan nama : jika ditijau dari segi arti kata terdiri dari kata Papan adalah kayu, besi yang lebar dan tipis. (Hasan, 2005: 647) sedangakan Nama adalah kata untuk menyebut atau memangil orang, kelompok dan lain- lain (Hasan, 2005: 607). Jadi dapat disimpulkan apapan nama adalah kayu/besi yang lebar dan tipis berisikan sebutan seseorang, kelompok, dan lain- lain. g. Cutting Stiker: media komunikasi grafis tentang produk, jasa, atau identitas yang dapat ditempel pada berbagai tempat, umumnya berbahan kertas vinyl yang mengandung perekat (Pujiriyanto, 2005:17). Adalah lembaran kecil

67

kertas atau plastik yang memiliki perekat dan dapat ditempelkan. (Hasan, 2002: 51). Stiker dibuat karena merupakan media bergerak sehingga dapat menjangkau banyak sasaran. h. Kalender: daftar hari dan bulan penanggalan hari (Hasan, 2005: 380) Kalender yang di buat merupakan kalender meja, disebut kalender meja karena memiliki rangka dan ditempatkan di atas meja yang biasanya di gunakan di meja perkantoran. Kalender akan dibagikan secara gratis sebagai souvenir kepada pengunjung/ atau pelanggan tetap CCMO yang kebanyakan pegawai kantoran. i. X-Banne r: berasal dari kata banner yaitu media promosi yang pemasangannya bersifat insidentil atau sementara (Aresta, 2008: 56). Media ini adalah salah satu media promosi yang berfungsi seperti poster, tetapi Biasanya diletakkkan di depan outlet dan mempunyai rangka sendiri untuk berdiri. Oleh karena itu disebut stand banner, dinamakan X-banner biasanya mempunyai rangka berbentuk X (www.kaskus.com, 23/10/2010, 02:30PM). Berfungsi sebagai informasi kecil tentang CCMO. j. Katalog : adalah sejenis brosur yang berisi rincian jenis produk/layanan usaha dan kadang-kadang dilengkapi dengan gambar-gambar (Kusrianto, 2007: 331). Media ini akan memuat seluruh visualisasi media komunikasi visual sebagai media promosi CCMO.

3.5 Program Tayangan Media Program tayangan media adalah waktu, tempat dan frekwemsi di mana desain yang telah diwujudkan dan sudah jadi akan disebarluaskan kepada khalayak sasaran. Adapun program tayangan media tersebut:

3.5.1

Kapan Maksud kapan adalah media yang dibuat harus menentukan waktu yang

tepat untuk pemakaian atau penyelenggaraan tayangan media komunikasi visual kepada khalayak sasaran, dan disesuikan dengan kebutuhan masing- masing media.

68

a. Logo: ditayangkan sepanjang tahun setiap hari pada media promosi yang ada. b. Flyer: dibagikan di awal dan di pertengahan tahun. c. Billboard : ditayangkan di awal tahun baru yang biasanya bulan januari mulai musim hujan. d. Payung: diberikan pada saat-saat tertentu sebagai souvenir untuk pelanggan. e. Poster: ditayangkan saat awal tahun untuk memberikan suasana yang segar di tahun yang baru. f. Papan nama: diletakkan di depan pintu masuk sebagai nama perusahaan.

g. Stiker: dibagikan pada saat konsumen datang. h. Kalender: diberikan pada saat-saat tertentu sebagai souvenir untuk pelanggan. i. X-Banner: Diletakkan pada saat ada event-even otomotif tertentu atau tidak ada event X-Banner tersebut media yang menginformasikan tentang fasilitas yang terdapat di tempat cuci mobil tersebut, yang biasanya diletakkan di pinggir pintu depan. j. Katalog: Media katalog diberikan saat pelaksanaan ujian Tugas Akhir (Studio).

3.5.2

Di mana Dalam hal ini, media yang dibuat harus menentukan tempat, wilayah

tayangan atau tempat pemasangan media, sehingga tepat sasaran dan sesuai dengan kebutuhan masing- masing media. a. Logo: di setiap media promosi. b. Flyer/Selebaran: dibagikan di jalan seputaran Gatot subroto. c. Billboard : diletakkan di pinggir jalan menuju seputaran jalan Gatot Subroto Denpasar (dari pusat kota ke kpusat perumahan). d. Payung: diletakkan di tempat souvenir untuk nantinya dibagikan. e. Poster: tempat-tempat umum, tempat-tempat usaha otomotif dan pada saat even otomotif. f. Papan nama: diletakkan di depan pintu masuk sebagai nama perusahaan.

g. Stiker: kepada pengunjung yang menempelkan di bagian kaca mobil. h. Kalender: diberikan kepada pelanggan tetap di pos pembayaran.

69

i. j.

X-Banner: didepan pos masuk CCMO/ di tempat even otomotif. Katalog: Media katalog disediakan di ruang tempat pelaksanaan ujian Tugas Akhir (Studio).

3.5.3

Frekuensi Frekuensi merupakan lama waktu penayangan media, hal ini sangat

penting untuk menghindari khalayak sasaran merasa jenuh. Berikut frekuensi pada masing- masing media: a. Logo: Berkesinambungan sesuai dengan media promosi. b. Flyer/Selebaran: satu hari dalam seminggu selama satu bulan. c. Billboard : berkesinambunagan tiap tahunnya atau jika desainya akan diganti ( secara berkala). d. Payung: dibagikan selama persediaan masih ada di awal-awal promosi selama satu bulan. e. Poster: berkesinambunagan tiap tahunnya atau jika desainya akan diganti ( secara berkala). f. Papan Nama: selama perusahaan berjalan.

g. Stiker: diberikan setiap hari bagi pelanggan tetap sesuai kesepakatan. h. Kalender: dibagikan selama persediaan masih ada di awal-awal promosi selama satu bulan. i. X-Banner: sama persis dengan poster, namun waktu pemasangannya akan berubah-ubah bila banner tersebut digunakan untuk event atau acara tertentu. j. Katalog: Hanya pada saat pameran dan ujian akhir studio saja.

3.6 Strategi Kreatif Strategi kreatif adalah upaya pendekatan media promosi untuk

memaksimalkan daya tarik visual melaui bentuk isi dan perwujudan media. Adapun strategi kreatif yang dilakukan pada media komunikasi visual CCMO antara lain sebagai berikut:

70

3.6.1 Isi Pesan Isi pesan yang ingin disampaikan adalah memberikan informasi tentang keberadaan CCMO dan memuat layanan jasa yang ditawarkan melalui ajakan untuk berkunjung serta memanfaatkan fasilitas yang ada di CCMO. Melalui pesan singkat, padat dan jelas, menunjukkan kenyataan yang ada. Sehingga mudah dimengerti dan dipahami oleh khalayak sasaran dan merasa tertarik untuk menggunakan jasa yang ada di CCMO.

3.6.2 Bentuk Pesan Bentuk pesan merupakan cara penyampaian pesan kepada khalayak sasaran. Bentuk pesan yang disampaikan adalah pesan formal yaitu adanya informasi tentang kenyataan keberadaan CCMO, berisi ajakan yang dapat mempengaruhi konsumen dan dengan menampilkan ilustrasi berupa foto yang di gabungkan dengan teknik komputer.

3.6.3

Strategi Visual Strategi visual yang ditampilkan adalah bersifat riil/nyata menggunakan

ilustrasi teknik fotografi dan teknik gabungan melalui pengolahan komputer, agar desain terlihat menarik dan memberi kesan dinamis/gerak. Warna yang ditampilkan menggunakan perpaduan warna monochrome biru yang terkesan setia, konservatif, pasif, terhormat, lembut dan di padukan dengan warna metalik sesuai dengan konsep techno. Penggunaan huruf yang jelas dan mudah dibaca, serta teks yang memberikan informasi tentang CCMO.

3.6.4

Gaya Vis ual Gaya visual yang digunakan adalah dengan memberikan kesan modern

singkat dan padat sehingga tidak ribet serta memberi kesan teknologi otomotif sesuai konsep dasar perancangan, yang menampilkan keberadaan CCMO sebagai perusahaan yang terdepan dalam bidangnya.

71

3.6.5

Material dan Teknik Cetak Material merupakan jenis-jenis bahan yang dipakai untuk mewujudkan

media- media komunikasi visual menjadi siap pakai. Bahan-bahan yang dipakai disesuikan dengan jenis media yang dibuat. Adapun jenis-jenis bahan yang dipergunakan untuk masing- masing media tersebut seperti: a. Logo: menggunakan teknik ilustrasi tangan dibantu dengan komputer. b. Flyer/Selebaran: menggunakan kertas artpaper 150 gsm dengan teknik cetak offset c. Billboard menggunakan bahan beton/besi dan bahan lainnya, dengan teknik cetak digital high res flexyface untuk tampilannya. d. Payung: untuk desain menggunakan teknik cetak saring, sedangkan payungnya dibuat dengan bahan plastik besi dan plastik agar murah dan ringan. e. Poster: menggunakan kertas art paper 150 gsm dengan teknik digital printing. f. Papan nama: menggunakan bahan beton/besi dan bahan lainnya, dengan teknik cetak digital high res flexyface untuk tampilannya. g. Stiker: menggunakan kertas Skotlite dengan teknik digital Cutting Stiker h. Kalender: menggunakan kertas art paper 260 gsm kemudian di finishing dengan jilid spiral. i. j. X-Banner: menggunakan bahan poly poster dengan teknik digital printing Katalog: menggunakan bahan kertas art paper 150 gsm dengan teknik cetak digital.

72

BAB IV VISUALISASI DESAIN

Pada bab berikut ini akan dijabarkan visualisasi desain dari masing- masing media yang akan digunakan untuk mempromosikan Carissa Cuci Mobil Otomatis (CCMO). Adapun poin yang dijabarkan berupa unsur visual desain, kreatif desain, desain terpilih sampai biaya kreatif dan produksi sebagai berikut.

4.1. Logo Logo yang dibuat memuat makna dari suatu kualitas yang disimbolkan melalui sebuah nama atau identitas suatu perusahaan dalam hal ini CCMO. Logo lama dari CCMO diredesain karena tidak sesuai dengan konsep perancangan, logo yang dibuat terdiri dari picture mark dan letter mark yang dibuat dengan menyederhanakan unsur visual sehingga memberi kesan modern.

4.1.1. Uns ur-Unsur Visual Desain Adapun Unsur-unsur visual desain dalam logo sebagai media promosi CCMO sebagai berikut: a. Ilustrasi Ilustrasi pada sebuah logo atau biasa dengan picture mark yang digunakan pada logo CCMO adalah ilustrasi dengan teknik komputer yaitu sebuah mobil yang di sederhanakan dan dimiringkan di berikan efek garis seakan bergerak ke arah kanan. Ilustrasi ini di pilih dari alternatif yang lain karena lebih sederhana hanya bagian depan mobil saja sudah mengindikasikan bentuk mobil. b. Teks Teks yang dibuat CARISSA menggunakan nama dari CCMO yang mewakili letter mark pada sebuah logo, untuk menampilkan nama yang sudah unik dan dapat dikenal dari namanya saja. Teks yang digunakan menggunakan Case yaitu Upercase karena terkesan lebih tegas dari pada Lowercase yang ada pada alternatif teks.

73

c. Tipografi Pada redesain logo ini menggunakan tipografi kreasi sendiri yang di modifikasi dari tipografi yang sudah ada yaitu huruf Bitsumishi dengan menyambungkan beberapa huruf dan memiringkan ke kanan untuk memberi kesan gerak. Bentuk ini di pilih karena lebih berkesan modern dan tidak juga terlalu kaku dari pada alternatif huruf yang lainnya. d. Warna Warna yang digunakan untuk desain logo CCMO yaitu warna biru muda/cyan yang memberi kesan teknologi (sesuai dengan jasa cuci mobil

CCMO) konservatif (melindungi cat mobil), terhormat (menempatkan CCMO terdepan diantara pesaing), keamanan (sentuhan dari pencucian di CCMO yang tidak merusak mobil). Dan untuk pictur mark mobil menggunakan warna Black 60% untuk memberi kesan gerak, futurisme, metal/modern. e. Bentuk fisik Bentuk fisik dari logo CCMO sebuah logo menyesuaikan dengan ukuran media dimana logo itu ditempatkan dan difungsikan dari alternatif bentuk ini di pilih karena lebih seimbang antara proporsi unsur teks dan ilustrasinya. f. Bahan Adapun bahan yang digunakan dalam perancangan logo ini sesuai dengan media ditempatkan dan difungsikannya logo.

4.1.1. Tampilan Desain Dari 3 alternatif melalui proses kreatif desain akhirnya terpilih satu desain sebagai berikut:

Gambar 4.1 Desain Logo

Desain logo di atas menggambarkan wajah dari CCMO huruf dibuat menyambung untuk memberi kesan kesatuan tiap unsurnya, sedangkan ilustrasi

74

mobil yang seakan bergerak kearah kanan mengambarkan perusahaan cuci mobil yang modern, arah yang ditentukan yaitu kekanan karena kanan merupakan arah yang baik/membawa keberuntungan menurut kepercayaan tertentu.

4.1.2. Biaya Kreatif Biaya produksi pembuatan logo dikenakan biaya untuk harga desainnya saja karena logo tidak di cetak. Biaya kreatif desain di hitung dengan rumus: HP = (S x LP) + X + B + K HP : Harga pekerjaan desain S : Upah pekerjaan perhari (UMR Denpasar Rp39700/hari)

LP : lama waktu yang diperlukan X : faktor teknis (tenaga lain seperti fotografer, programer, ongkos jalan) B : bahan yang dipakai K : Konsep/Ide desain (Ivan Subero, 2010:83). HP = (Rp. 39700 x 30) + 0 + Rp.0 + Rp. 200.000= Rp. 1.931.000, Jadi untuk biaya redesain logo dikenakan biaya kreatif sebesar Rp 1.931.000, -

4.2. Flyer Flyer merupakan media promosi berupa leaflet yang hanya terdiri dari satu lembar. Flyer umumnya memiliki ukuran A5. Karena selembar flyer mudah disebar di jalanan sambil lalu sehingga melayang- layang sebelum jatuh ke jalan, tapi flyer juga umum dibagikan pada pengunjung dalam suatu acara tertentu seperti pameran yang memuat informasi mengenai CCMO.

4.2.1. Uns ur-Unsur Visual Desain Adapun Unsur- unsur visual desain di dalam flyer sebagai media promosi CCMO sebagai berikut:

75

a. Ilustrasi Ilustrasi pada flyer ini menggunakan ilustrasi dari mesin cuci mobil otomatis yang dibuat menggunakan teknik komputer diletakkan di tengah-tengah media sebagai pusat perhatian. Selain itu ditamba hkan unsur berupa logo dari CCMO. Ilustrasi ini dipilih untuk memberitahukan konsumen fasilitas layanan yang ada pada CCMO dari pada alternatif yang lainnya. Media ini akan dibagikan sehingga memberikan waktu yang lama bagi pembacanya untuk memahami ilustrasi yang ada. b. Teks Teks yang dibuat pada media flyer ini terdiri dari teks judul Cuci Mobil Otomatis serta alamat dari CCMO, info layanan yang ditawarkan. Serta berisikan slogan yang berbunyi Fantastis, hanya 15 menit lebih cepat bersih dan kilap. Selain itu disertakan juga deskripsi singkat mengenai CCMO. Semua teks menggunakan bahasa Indonesia karena sasaran dari CCMO merupakan warga masyarakat Denpasar sehingga menggunakan bahasa asing kurang tepat seperti alternatif lainnya. c. Tipografi Pada desain flyer ini menggunakan tipografi. Batman for alternaf untuk judul dan untuk teks pendukungnya menggunakan jenis huruf Arial , dan juga Arial black. d. Warna Warna yang digunakan untuk desain flyer ini menggunakan warna monokromatik yaitu biru yang di gradasikan mendekati putih, dan judul dan slogan dibuat mengunakan warna silver untuk memberi kesan metal. Untuk latar belakang menggunkan warna biru yang lebih muda. e. Bentuk fisik Bentuk fisik dari sebuah flyer yang dibuat untuk mempromosikan CCMO adalah A5 (14,8cm x 24cm ) karena ukuran ini efisien untuk memuat informasi yang ada serta biaya produksinya tidak terlalu besar dari pada alternatif bentuk lainnya yang terlalu besar.

76

24cm

A5

14,8 cm Gambar 4.2 Bentuk fisik media flyer

f. Bahan Bahan digunakan dalam mewujudkan media flyer yaitu berbahan art paper 150 gram. Bahan ini dipilih karena murah, cetakannya jelas dan tahan lama dari pada menggunakan bahan dari kertas lain.

4.2.2. Tampilan Desain Dari 3 alternatif melalui proses kreatif desain akhirnya terpilih satu desain sebagai berikut

Gambar 4.3 Desain flyer

77

4.2.3. Biaya Kreatif dan Produksi Biaya kreatif pembuatan Flyer di hitung dengan rumus: HP = (S x LP) + X + B + K HP : Harga pekerjaan desain S : Upah pekerjaan perhari (UMR Denpasar Rp39700/hari)

LP : lama waktu yang diperlukan X : faktor teknis (tenaga lain seperti fotografer, programer, ongkos jalan) B : bahan yang dipakai K : Konsep/Ide desain (Ivan Subero, 2010:83). HP = (Rp. 39700 x 2) + Rp50.000 + Rp.0 + Rp. 200.000= Rp. 329.400, Biaya produksi pembuatan flyer dengan ukuran A5 (14,8cm x 24cm dengan teknik cetak offset untuk minimal order di atas 100 pcs seharga @ Rp1.250,(Harga tersebut, mengacu pada daftar harga percetakan Bali Glitz, berlaku sampai akhir tahun 2011). - Banyak cetak : 500 Maka 500 x Rp 1.250 = Rp.625.000 + Rp329.400 = Rp.954.400,-

4.3. Billboard Billboard merupakan media promosi luar ruangan (out dor) media yang nantinya diletakkan dipinggir jalalan akan menarik perhatian pengemudi mobil yang merupakan target konsumen dari CCMO.

4.3.1. Uns ur-Unsur Visual Desain Adapun Unsur-unsur visual desain di dalam billboard sebagai media promosi CCMO sebagai berikut: a. Ilustrasi Ilustrasi pada billboard ini menggunakan ilustrasi dari mobil yang terkena air dengan tekanan tinggi dibuat menggunakan teknik fotografi digabungkan

78

dengan teknik komputer menghadap ke arah kanan untuk memberikesan dina mis. Selain itu ditambahkan unsur berupa logo dari CCMO. b. Teks Teks yang dibuat pada media billboard ini terdiri dari teks judul Cuci Mobil Otomatis serta alamat dari CCMO, serta slogan yang tegas dan jelas yaitu Lebih cepat bersih kilap. c. Tipografi Pada desain billboard ini menggunakan tipografi. Arial black untuk teks slogan dan pendukungnya menggunakan jenis huruf Batman
alternaf untuk teks nama CCMO. for

d. Warna Warna yang digunakan untuk desain billboard ini menggunakan warna biru sesuai dengan logo CCMO dan untuk teks menggunakan warna putih, kemudian hitam untuk bacground untuk memberi efek sinar pada teks dan putih untuk memberi kesan tegas dan kontras. Warna silver yang digradasikan digunakan untuk slogan. e. Bentuk fisik Bentuk fisik dari sebuah billboard yang dibuat untuk mempromosikan CCMO adalah 200 x 400 cm karena ukuran ini efisien tidak terlalu besar untuk menghemat biaya promosi.

Gambar 4.4 Bentuk fisik media billboard

79

f. Bahan Bahan digunakan dalam mewujudkan media billboard yaitu berbahan High res flexiface.

4.3.1. Tampilan Desain Dari 3 alternatif melalui proses kreatif desain akhirnya terpilih satu desain sebagai berikut:

Gambar 4.5 Desain billboard

4.3.2. Biaya Kreatif dan Produksi Biaya kreatif pembuatan Billboard di hitung dengan rumus: HP = (S x LP) + X + B + K HP : Harga pekerjaan desain S : Upah pekerjaan perhari (UMR Denpasar Rp39700/hari)

LP : lama waktu yang diperlukan X : faktor teknis (tenaga lain seperti fotografer, programer, ongkos jalan) B : bahan yang dipakai K : Konsep/Ide desain (Ivan Subero, 2010:83) HP = (Rp. 39700 x 5) + Rp100.000 + Rp.0 + Rp. 200.000= Rp. 498.500, Biaya produksi pembuatan lembaran Billboard dengan ukuran 200cm x 400cm dengan teknik cetak digital printing untuk biaya order per meter persegi seharga @ Rp45.000,-

80

(Harga tersebut, mengacu pada daftar harga p ercetakan Bali Glitz, berlaku sampai akhir tahun 2011). - Banyak cetak : 1 buah Maka 8 m x Rp 45.000 = Rp.360.000 + 498.500 = Rp.858.500,-

4.4. Payung Payung merupakan alat pelindung di waktu hujan selain sebagai media promosi payung akan memiliki nilai fungsi lebih sebagai pelindung tubuh dari hujan dan panas sewaktu keluar dari tempat kita memarkir mobil dan menuju tempat yang kita inginkan saat waktu hujan dan panas.

4.4.1. Uns ur-Unsur Visual Desain Adapun Unsur-unsur visual desain di dalam payung sebagai media promosi CCMO sebagai berikut: a. Ilustrasi Ilustrasi pada payung ini menggunakan ilustrasi dari logo dari CCMO di diletakkan di pinggir media yang jelas terlihat sebagai pusat perhatian. Ilustrasi dibuat lebih sederhana agar tidak mengganggu fungsi dari sebuah payung. b. Teks Teks yang dibuat pada media payung ini terdiri dari teks judul Carissa Cuci Mobil Otomatis serta slogan dari CCMO lebih cepat, bersih kilat. c. Tipografi Pada desain payung ini menggunakan tipografi. Batman Arial black . Huruf ini digunakan karena tidak formal dan mudah dibaca. d. Warna Warna yang digunakan untuk desain payung ini menggunakan warna silver untuk warna dasar payung kemudian biru untuk logo CCMO untuk teks menggunakan warna hitam 60 % untuk memberi kesan ketegasan. for alternaf untuk judul dan untuk teks pendukungnya menggunakan jenis huruf

e. Bentuk fisik

81

Bentuk fisik dari sebuah payung yang dibuat untuk mempromosikan CCMO adalah tinggi 70cm dan diameter lebar 100cm karena ukuran ini efisien untuk sebuah payung dan muat jika diletakkan di dalam mobil.

Gambar 4.6 Bentuk fisik media payung

f. Bahan Bahan digunakan dalam mewujudkan media payung adalah gabungan dari kain parasut, besi dan plastik. Bahan ini digunakan karena murah dan tahan lama.

4.4.1. Tampilan Desain Dari 3 alternatif melalui proses kreatif desain akhirnya terpilih satu desain sebagai berikut

Gambar 4.7 Desain payung

4.4.2. Biaya Kreatif dan Produksi Biaya kreatif pembuatan Payung di hitung dengan rumus: HP = (S x LP) + X + B + K HP : Harga pekerjaan desain

82

: Upah pekerjaan perhari (UMR Denpasar Rp39700/hari)

LP : lama waktu yang diperlukan X : faktor teknis (tenaga lain seperti fotografer, programer, ongkos jalan) B : bahan yang dipakai K : Konsep/Ide desain (Ivan Subero, 2010:83). HP = (Rp. 39700 x 1) + Rp100.000 + Rp.5000 + Rp. 200.000= Rp. 344.700, Biaya produksi pembuatan sebuah payung dengan finishing dengan teknik cetak saring (sablon) untuk biaya order per biji seharga @ Rp32.000,(Harga tersebut, mengacu pada daftar harga UD De Tigor, berlaku sampai akhir tahun 2011). - Biaya payung : Rp.32.000@ biji - Banyak cetak : 20 buah Maka 20 x Rp 32.000 = Rp.640.000 + Rp344.700 = Rp.984.000,-

4.5. Poster Poster merupakan media grafis yang memuat unsur teks dan gambar/ ilustrasi yang dipasang atau ditempelkan pada dinding. Visualisasinya setiap unsurnya adalah rinci, jelas, realis, sederhana dan singkat dengan warna ya ng mencolok sesuai misinya.

4.5.1. Uns ur-Unsur Visual Desain Adapun Unsur- unsur visual desain di dalam poster sebagai media promosi CCMO sebagai berikut: a. Ilustrasi Menggunakan ilustrasi dari mobil yang berwarna silver yang diberi efek kilau dibuat menggunakan teknik fotografi digabungkan dengan teknik komputer menghadap ke arah kanan untuk memberikesan dinamis dan ilustrasi selang, ember dan shampo yang terbang di dalam gelembung mengidikasikan alat-alat tersebut tidak di perlukan lagi dalam CCMO. Selain itu ditambahkan unsur berupa logo dari CCMO.

83

b. Teks Teks yang dibuat pada media poster ini terdiri dari teks judul slogan Lebih cepat bersih kilap kemudian Cuci Mobil Otomatis serta alamat dari CCMO. c. Tipografi Pada desain Poster ini menggunakan tipografi. Arial , dan juga Arial black untuk slogan. d. Warna Warna yang digunakan untuk desain Poster ini menggunakan warna biru muda untuk logo untuk judul dibuat lebih pekat sedangkan untuk latar belakang menggunkan warna hitam agar bisa di berikan efek kilauan/metalik. Untuk slogan digunakan warna hitam dan putih yang dimainkan gradasinya se hingga menyerupai metal. e. Bentuk fisik Bentuk fisik dari sebuah Poster yang dibuat untuk mempromosikan CCMO adalah A3 (29,7cm x 42cm ) karena ukuran ini efisien untuk memuat informasi yang ada serta biaya produksinya tidak terlalu besar. Batman for alternaf untuk judul dan untuk teks pendukungnya menggunakan jenis huruf

A4
42cm

29,7cm Gambar 4.8 Bentuk fisik media poster

f. Bahan

84

Bahan digunakan dalam mewujudkan media poster yaitu berbahan art paper 150 gsm.

4.2.4. Tampilan Desain Dari 3 alternatif melalui proses kreatif desain akhirnya terpilih satu desain sebagai berikut:

Gambar 4.9 Desain Poster

4.2.5. Biaya Kreatif dan Produksi Biaya kreatif pembuatan Poster di hitung dengan rumus: HP = (S x LP) + X + B + K HP : Harga pekerjaan desain S : Upah pekerjaan perhari (UMR Denpasar Rp39700/hari)

LP : lama waktu yang diperlukan X : faktor teknis (tenaga lain seperti fotografer, programer, ongkos jalan) B : bahan yang dipakai K : Konsep/Ide desain (Ivan Subero, 2010:83) HP = (Rp. 39700 x 1) + Rp10.000 + Rp.100000 + Rp. 200.000= Rp. 349.700, -

85

Biaya produksi pembuatan poster dengan ukuran 29,7 cm x 42cm (A3) dengan teknik cetak offset untuk minimal order di atas 100 pcs seharga @ Rp 4.500,- (Harga tersebut, mengacu pada daftar harga prcetakan Bali Glitz, berlaku sampai akhir tahun 2011) - Banyak cetak : 100 Maka 100 x Rp 4.500 = Rp.450.000 + Rp349.700 = Rp.799.700,-

4.6. Papan Nama Merupakan media promosi luar ruangan (out dor) yang diletakkan di depan pintu masuk perusahaan sebagai identitas perusahaan papan nama harus dibuat menarik perhatian dengan perpaduan warna yang tepat. Papan nama yang dibuat memuat nama, logo sebagai identitas, serta alamat dan no telpon perusahaan dimaksudkan agar konsumen hanya fokus kepada nama tempat saja.

4.6.1. Uns ur-Unsur Visual Desain Adapun Unsur- unsur visual desain di dalam papan nama sebagai media promosi CCMO sebagai berikut: a. Ilustrasi Ilustrasi yang digunakan sama pada logo baru CCMO adalah ilustrasi dengan teknik komputer yaitu sebuah mobil yang dibuat dengan sederhana yang dimiringkan dan seakan bergerak ke arah kanan. b. Teks Teks yang dibuat pada media papan nama ini terdiri dari teks judul Cuci Mobil Otomatis serta alamat dari CCMO, yang jelas yaitu Jalan Gatot Subroto barat No 400 Denpasar . c. Tipografi Pada desain papan nama ini menggunakan tipografi. Arial black untuk teks slogan dan pendukungnya menggunakan jenis huruf Batman for alternaf untuk teks nama CCMO.

86

d. Warna Warna yang digunakan untuk desain billboard ini menggunakan warna analog yaitu biru sesuai dengan logo CCMO dan untuk teks menggunakan warna gradasi memusat putih untuk memberi kesan bersih dan cahaya. a. Bentuk fisik Bentuk fisik dari sebuah papan nama yang dibuat untuk identitas CCMO adalah 300cm x 150 cm karena ukuran ini efisien tidak terlalu besar untuk menghemat biaya promosi.

Gambar 4.10 Bentuk fisik papan nama

f. Bahan Bahan digunakan dalam mewujudkan media papan nama yaitu berbahan High res flexiface . 4.6.1. Tampilan Desain Dari 3 alternatif melalui proses kreatif desain akhirnya terpilih satu desain sebagai berikut

Gambar 4.11 Desain papan nama

87

4.6.2. Biaya Kreatif dan Produksi Biaya kreatif pembuatan Papan nama di hitung dengan rumus: HP = (S x LP) + X + B + K HP : Harga pekerjaan desain S : Upah pekerjaan perhari (UMR Denpasar Rp39700/hari)

LP : lama waktu yang diperlukan X : faktor teknis (tenaga lain seperti fotografer, programer, ongkos jalan) B : bahan yang dipakai K : Konsep/Ide desain (Ivan Subero, 2010:83) HP = (Rp. 39700 x 5) + Rp100.000 + Rp.0 + Rp. 200.000= Rp. 498.500, Biaya produksi pembuatan lembaran papan nama dengan ukuran 300cm x 150cm dengan teknik cetak digital printing untuk biaya order per meter persegi seharga @ Rp80.000,- Biaya print : Rp.80.000@ meter

(Harga tersebut, mengacu pada daftar harga percetakan Bali Glitz, berlaku sampai akhir tahun 2011). - Banyak cetak : 1 buah Maka 4,5m x Rp 80.000 = Rp.360.000 + Rp.498.500 = Rp.858.500,-

4.7. Cutting Stiker Stiker merupakan media promosi yang biasanya di tempatkan dengan cara menempelkannya. Stiker yang dibuat merupakan jenis stiker cutting yang akan di tempelkan pada mobil pelangga sehingga stiker dapat menjadi media yang ber berak dan lebih tahan lama karena di buat dengan tehnik cutting.

4.7.1. Uns ur-Unsur Visual Desain Adapun Unsur-unsur visual desain di dalam stiker sebagai media promosi CCMO sebagai berikut:

88

a. Ilustrasi Ilustrasi yang digunakan sama pada logo CCMO adalah ilustrasi dengan teknik komputer yaitu sebuah mobil yang dibuat dengan sederhana yang dimiringkan dan seakan bergerak ke arah kanan yang merupakan logo CCMO. b. Teks Teks yang dibuat pada media billboard ini terdiri dari teks judul Cuci Mobil Otomatis serta alamat dari CCMO, yang jelas yaitu Jalan Gatot Subroto barat No 400 Denpasar. c. Tipografi Pada desain stiker ini menggunakan tipografi. Arial black untuk teks slogan dan pendukungnya menggunakan jenis huruf Batman for alternaf untuk teks nama CCMO. d. Warna Warna yang digunakan untuk desain Stiker ini menggunakan warna analog yaitu biru muda sesuai dengan logo CCMO dan untuk teks menggunakan warna putih untuk alamat karena akan ditempatkan di kaca mobil yang hitam. e. Bentuk fisik Bentuk fisik dari sebuah stiker menyesuaikan dengan ukuran dimana logo itu ditempatkan dan difungsikan. media

Gambar 4.12 Bentuk fisik stiker

f. Bahan Adapun bahan yang digunakan dalam perancangan Stiker ini

menggunakan bahan kertas skotlite karena murah, menempel dengan kuat dan tahan selama 5 tahun.

89

4.7.2. Tampilan Desain Dari 3 alternatif melalui proses kreatif desain akhirnya terpilih satu desain sebagai berikut:

Gambar 4.13 Desain Stiker Cutting

4.7.3. Biaya Kreatif dan Produksi Biaya kreatif pembuatan Stiker di hitung dengan rumus: HP = (S x LP) + X + B + K HP : Harga pekerjaan desain S : Upah pekerjaan perhari (UMR Denpasar Rp39700/hari)

LP : lama waktu yang diperlukan X : faktor teknis (tenaga lain seperti fotografer, programer, ongkos jalan) B : bahan yang dipakai K : Konsep/Ide desain (Ivan Subero, 2010:83). HP = (Rp. 39700 x 1) + Rp0 + Rp.0 + Rp. 200.000= Rp. 239.700, Biaya produksi pembuatan lembaran Cutting Stiker dengan ukuran 20cm x 9cm dengan teknik cetak Cutting untuk biaya order per centi meter persegi seharga @ Rp35,- jadi harga stiker per buah @ Rp. 6.500 - Biaya print : Rp.6.500 @ biji

(Harga tersebut, mengacu pada daftar harga p ercetakan Bali Glitz, berlaku sampai akhir tahun 2011). - Banyak cetak : 100 buah Maka 100 x Rp 6.500 = Rp.650.000 + Rp 239.700 = Rp.889.700,-

90

4.8. Kalender Meja Kalender merupakan media promosi yang sekaligus sebagai souvenir yang di berikan kepada konsumen tertentu juga berfungsi untuk mengetahi penanggalan kalender yang di buat memiliki usia edar yang sangat lama yaitu maksimal dua tahun.

4.8.1. Uns ur-Unsur Visual Desain Adapun Unsur-unsur visual desain di dalam kalender sebagai media promosi CCMO sebagai berikut: a. Ilustrasi Ilustrasi pada kalender ini menggunakan ilustrasi dari mobil, mesin cuci mobil otomatis, keadaan dalam pencucian mobil otomatis di CCMO yang dibuat menggunakan teknik komputer diletakkan sebagai ilustrasi pendukung. Selain itu ditambahkan unsur berupa logo dari CCMO. Di setia lembar bulanan di berikan ilustrasi dari keadaan CCMO yang berbeda-beda tiap bulannya yang di letakkan di bawah penanggalan. Hal ini bertujuan untuk mengingatkan konsumen setiap melihat tanggal sehingga tidak berpikir panjang lagi jika ingin mencuci mobil. b. Teks Teks yang dibuat pada media kalender ini terdiri dari teks judul Carissa Cuci Mobil Otomatis serta alamat dari CC MO, dan ucapan pembuka di awal yang berbunyi Selamat tahu Baru 2012. Selain itu disertakan juga item kalender seperti angka-angka dan nama bulan. c Tipografi Pada desain kalender ini menggunakan tipografi. Batman for

alternaf untuk judul dan untuk teks pendukungnya menggunakan jenis huruf Arial , dan juga Arial black .Sedangkan untuk angka dan bulan menggunakan jenis Trebuchet MS . Huruf ini digunakan karena memiliki kesan sederhana, akrab sesuai dengan tujuan CCMO yang memberi pelayanan terbaik.

91

d. Warna Warna yang digunakan untuk desain kalender ini menggunakan warna silver yang dikobinasikan dengan warna biru sesuai ciri khas CCMO dan juga menggunakan warna merah untuk penanggalan di hari libur. e. Bentuk fisik Bentuk fisik dari sebuah kalender yang dibuat untuk mempromosikan CCMO adalah A5 (14,8cm x 24cm ) karena ukuran ini efisien untuk me muat informasi yang ada serta biaya produksinya tidak terlalu besar.

24cm

14,8cm
Gambar 4.14 Bentuk fisik med ia Kalender

f. Bahan Bahan digunakan dalam mewujudkan media kalender yaitu berbahan art paper 150 gram dan rangka kalender menggunakan kertas karton 500 gram. 4.8.2. Tampilan Desain Dari 3 alternatif melalui proses kreatif desain akhirnya terpilih satu desain sebagai berikut.

92

Depan

Belakang
Gambar 4.15 Desain Kalender

4.8.3. Biaya Kreatif dan Produksi Biaya kreatif pembuatan Kalender di hitung dengan rumus: HP = (S x LP) + X + B + K HP : Harga pekerjaan desain S : Upah pekerjaan perhari (UMR Denpasar Rp39700/hari)

LP : lama waktu yang diperlukan X : faktor teknis (tenaga lain seperti fotografer, programer, ongkos jalan) B : bahan yang dipakai K : Konsep/Ide desain (Ivan Subero, 2010:83). HP = (Rp. 39700 x 7) + Rp100.000 + Rp.5000 + Rp. 200.000= Rp. 582.900, Biaya produksi pembuatan kalender dengan ukuran 14,8cm x 24cm dengan teknik cetak offset dan finishing jilid spiral untuk order di atas 50 pcs seharga @ 25.000,- (Harga tersebut, mengacu pada daftar harga percetakan Bali Glitz, berlaku sampai akhir tahun 2011). - Biaya cetak : Rp.25.000

- Banyak cetak : 50

93

Maka 25 x Rp 20.000 = Rp.500.000 + Rp582.900 = Rp.1.082.900,-

4.9. X-banner X-banner adalah salah satu media promosi yang berfungsi seperti poster, tetapi Biasanya diletakkkan di depan outlet dan mempunyai rangka sendiri untuk berdiri. Oleh karena itu disebut stand banner, dinamakan X-banner biasanya mempunyai rangka berbentuk X (www.kaskus.com,23/10/2010, 02:30PM) Berfungsi sebagai media informasi yang singkat dan jelas dengan di letakkan di tempat-tempat strategis pemasaran.

4.9.1 Uns ur-unsur Visual Desain Adapun Unsur-unsur visual desain di dalam X-Banner sebagai media promosi CCMO sebagai berikut: a. Ilustrasi Ilustrasi yang ditampilkan pada media X-banner yaitu ilustrasi fotografi yaitu sebuah mobil yang di beri efek sinar dengan teknik gabungan komputer sehingga mengasankan kilatan cahaya yang di samarkan sebaga latar belakang media. b. Teks Teks yang dibuat pada media X-banner ini terdiri dari teks judul Carissa Cuci Mobil Otomatis kemudian, sloganLebih cepat bersih kilap kemudian Cuci Mobil Otomatis serta alamat dari CCMO, yang jelas. Pada bagian bawah berisikan deskripsi singkat mengenai CCMO hal ini bertujuan setelah orang membaca dari jarak yang jauh slogan dari CCMO kemudian mendekat dan lebih membaca deskripsi perusahaannya. c. Huruf/Tipografi Pada perancangan media X-banner ini menggunakan beberapa jenis huruf atau tipografi antara lain Batman for alternaf untuk jud ul dan untuk teks pendukungnya menggunakan jenis huruf Trebhucet MS , dan juga Arial black.

94

d. Warna Warna yang digunakan pada media X- banner yaitu warna hitam untuk background keseluruhan, kemudian ilustrasi mobil yang di beri efek kilau untuk menghasilkan kesan metalik biru yang membentuk mobil. Untuk slogan digunakan warna hitam dan putih yang dimainkan gradasinya sehingga menyerupai metal. e. Bentuk fisik Bentuk fisik dari X-banner menggunakan bentuk vertical dengan ukuran 60cm x 160cm

Gambar 4.16 Bentuk fisik med ia X-banner

f. Bahan Bahan yang digunakan untuk mewujudkan media ini adalah bahan poly poster, untuk mendapatkan hasil cetakan resolusi tinggi. g. Teknik Cetak Teknik cetak yang digunakan adalah teknik cetak digital.

4.9.2. Tampilan Desain Dari hasil alternatif desain, dapat ditampilkan desain terpilih sebagai berikut:

95

Gambar 4.17 Desain X-Banner

4.9.3. Biaya Kreatif Biaya kreatif pembuatan X-Banner di hitung dengan rumus: HP = (S x LP) + X + B + K HP : Harga pekerjaan desain S : Upah pekerjaan perhari (UMR Denpasar Rp39700/hari)

LP : lama waktu yang diperlukan X : faktor teknis (tenaga lain seperti fotografer, programer, ongkos jalan) B : bahan yang dipakai K : Konsep/Ide desain (Ivan Subero, 2010:83). HP = (Rp. 39700 x 1) + Rp100.000 + Rp.0 + Rp. 200.000= Rp. 339.700, Biaya yang dibutuhkan unuk mencetak X-banner ini adalah : - Biaya print : Rp 120.000,-

(Harga tersebut, mengacu pada daftar harga percetakan Bali Glits, berlaku bulan ke 6 tahun 2011).

96

- X-banner yang akan di print : 5 buah. Maka Rp 5 x Rp 120.000,- pcs = Rp600.000 + 339700= Rp. 939.700

4.10. Katalog Pada media ini akan di bahas visualisasi media komunikasi visual dalam bentuk Katalog, sebagai salah satu media komunikasi yang digunakan pada saat ujian Tugas Akhir. Katalog adalah sejenis brosur yang berisi rincian jenis produk/layanan usaha dan kadang-kadang dilengkapi dengan gambar-gambar (Kusrianto, 2007 : 331). Media ini akan memuat seluruh visualisasi media komunikasi visual sebagai sarana promosi CCMO

4.10.1. Uns ur-unsur visual desain Adapun Unsur-unsur visual desain di dalam katalog sebagai media promosi CCMO sebagai berikut: a. Ilustrasi Ilustrasi yang digunakan dalam pembuatan katalog adalah menggunakan background jalan untuk cover katalog kemudian berisikan seluruh media promosi yang di rancang.. b. Teks Teks yang digunakan pada media katalog berisi tentang keterangan tentang karya tugas akhir yaitu judul karya, nama penulis, nim, jurusan, program studi, serta nama Institut tempat kuliah. Terdapat pula kata pengantar,visualisasi desain, dan kemudian dilanjutkan dengan keterangan dari masing- masing media yang dirancang. c. Huruf / tipografi Jenis huruf/tipografi yang digunakan dalam media katalog ini antara lain menggunakan huruf Bank Gothic Md B, Bolster untuk cover. Huruf Arial Black dan Times New Roman digunakan pada identitas dan tempat perkuliahan, kata pengantar, serta ukran bahan konsep skala pada media promosi. Sedangkan teks Trebhucet Ms digunakan pada nama media promosi.

97

d. Warna Warna yang digunakan pada media katalog adalah menggunakan warna asli dari ilustrasi yang digunakan kemudian silver dan biru muda sesuai dengan logo CCMO. e. Bentuk fisik Bentuk fisik media Katalog adalah persegi panjang format horisontal dengan ukuran 21cm x 29,7cm, dengan lebar lipatan 14,8 x 21cm.

Gambar 4.18 bentuk fisik katalog

f. Bahan Bahan yang digunakan dalam pembuatan katalog adalah art paper. 150 gsm. g. Teknik cetak Teknik cetak dalam pembuatan catalog untuk Tugas Akhir Studio ini menggunakan teknik cetak digital printing.

4.10.2. Tampilan Desain Dari hasil alternatif desain, dapat ditampilkan desain terpilih sebagai berikut:

98

Cover dan kata pengantar

Visualisasi Desain
Gambar 4.19 desain katalog Tugas Akhir

4.10.3. Biaya Kreatif Biaya kreatif pembuatan Kalender di hitung dengan rumus: HP = (S x LP) + X + B + K HP : Harga pekerjaan desain S : Upah pekerjaan perhari (UMR Denpasar Rp39700/hari)

LP : lama waktu yang diperlukan X : faktor teknis (tenaga lain seperti fotografer, programer, ongkos jalan) B : bahan yang dipakai K : Konsep/Ide desain (Ivan Subero, 2010:83) HP = (Rp. 39700 x 2) + Rp100.000 + Rp.0 + Rp. 200.000= Rp. 379.400, Biaya yang dibutuhkan unuk mencetak Katalog ini adalah : - Biaya print : Rp 15.000,-/Katalog

(Harga tersebut, mengacu pada daftar harga Bali Gitz, harga berlaku sampai akhir 2011) - Katalog yang akan dicetak sebanyak 20 pcs, Maka Rp 20.000 ,- x 20 pcs = Rp 400.000 + 379400= Rp.779400,-

99

100

BAB V PENUTUP

5.1 Simpulan Berdasarkan uraian bab-bab sebelumnya maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 5.1.1. Melalui perancangan media komunikasi visual sebagai sarana promosi Carissa Cuci Mobil Otomatis (CCMO), dan untuk menjaga eksistensi menghadapi pesaingnya, dilakukan dengan meredesain dan merancang media desain baru melalui media terpilih yaitu terdiri dari Logo, Flyer, Billboard, payung, poster, papan nama, stiker, kalender, X-Banner dan Katalog, sesuai dengan ruang lingkup CCMO.

5.1.2. Media komunikasi visual yang cocok dan sesuai dengan kriteria desain dalam perancangannya dilakukan melalui analisa data kemudian ditentukan/diperoleh konsep desain yaitu Modern Techno Otomitif. Dari konsep tersebut kemudian diterapkan dalam pembuatan beberapa alternatif unsur-unsur desain, sampai diperoleh desain terpilih untuk mempromosikan CCMO dan menjaga eksistensi dalam menghadapi pesaingnya.

5.2. Saran Dari perancangan media promosi CCMO, adapun saran-saran yang ingin disampaikan oleh penulis, antara lain : 5.2.1. Dalam merancang media komunikasi visual untuk mempromosikan CCMO, hendaknya dilakukan kerjasama yang baik antara pihak perusahaan dengan desainer yang akan merancang media promosi agar terwujud hasil yang baik. Setiap perusahaan harus mempromosikan barang dan jasanya, karena promosi melalui media komunikasi visual yang tepat akan berpengaruh bersar terhadap kelangsungan hidup suatu produksi baik barang maupun jasa walaupun untuk itu dikeluarkan biaya yang tidak sedikit.

100

5.2.2. Media komunikasi visual yang dirancang hendaknya digunakan secara maksimal untuk mencapai target sasaran konsumen dengan memperhatikan pendapatan penjualan, pasar, prilaku konsumen, ketepatan waktu, persaingan dengan perusahaan lain untuk menciptakan citra perusa haan yang baik di mata konsumen. Selain itu sangat perlu diadakan kejasama dengan perusahaan-perusahan terkait dengan event, dealer dan lain- lain. bidang otomotif, seperti bengkel,

101

DAFTAR PUSTAKA

Ananda, Maya. 1978. Seluk Beluk Reklame Dalam Dunia Perdagangan. Jakarta: Mutiara. Arikunto, Suharsimi. 1985. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rinieka Cipta. Echols, John M. & Hasan Shadily. 1975. Kamus Inggris-Indonesia. Jakarta: PT Gramedia. Gitosudarmo, Indriyo. 1994. Manajemen Pemasaran. Yogyakarta: BPFE. Hasan, Alwi. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: P.N Balai Pustaka. Hendratman, Hendi. 2009. Graphics Desain. Bandung: Informatika. Herdiman, Ima. 2006. 400 Istilah Public Relations Media dan Periklanan. Jakarta: Gagas Ulung. Ivan, Sibero.2010. First step to be Freelance Graphic desainer.Yogyakarta: Mediakom Kusrianto, Adi. 2007. Pengantar Desain Komunikasi Visual. Yogyakarta: Andi Kusrianto, Adi. 2009. Berkarier di Dunia Desain Grafis. Jakarta: PT Elek Komputindo. Kusmiati, R.Artini. 1999. Teori Dasar Disain Komunikasi Visual. Jakarta. Maria, Regina, Colega. 2008. Desain Grafis Periklanan. Jakarta: PT Elek Media Komputindo. Moelong, Lexy. J. 2001. Metodologi Penelitian Kualitatif . Bandung: PT. Remaja Rosadakarya. Naibaho Togarma, Wagig Murwanogroho.1998. Metode Riset Seni Rupa dan Desain. Surabaya: Universitas Trisakti. Nasir, Manulang. 2005. Metode Penelitian. Bogor: Ghalilea Indonesia Nawawi, Haradi.1988. Metode Penelitian sosial.Yogyakarta : Universitas Gajah Mada. Nugroho, Eko.1994. Pengenalan Teori Warna. 2008. Jakarta. Poerwadarminta, W.J.S, 1999. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: PN Balai Pustaka.

Poerwadarminta W.J.S. 1997. Panduan cetak sablon bagi pemula : Djogja: Balai Pustaka. Pujirianto. 2005. Desain Grafis Komputer. Yogyakarta: Andi. Rustan, Surianto. 2008. Layout Dasar & Penerapannya. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Rustan, Surianto. 2009. Mendesain Logo. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Sandra, Marine. 2007. Desain Kemasan. Jakarta: Erlangga. Santoyo, Ebdi.2005. Dasar-Dasar Tata Rupa dan Desain.Yogyakarta. Santosa, Sigit. 2002. Advertising Guide book . Jakarta: PT Gramedia Pustaka. Sarwono, Jhonatan & Lubis, Hary. 2007. Metode Riset Untuk Desain Komunikasi Visual. Yogyakarta: Penerbit Andi. Scheder. George. 1977. Prihal Cetak Mencetak .Jakarta: Kanisius. Supriyanto, Sugeng. 2008. Meraih Untung dari Spanduk hingga Billboard . Yogyakarta: Graha Pustakatama Suyanto, M. 2004. Aplikasi Desain Grafis Untuk Periklanan. Jakarta: Andi. Widowati, Heningtyas dan Novi Mayasari. 2007. Irama Visual. Yogyakarta: Jalasutra dan ISI Yogyakarta

DAFTAR PUSTAKA SUMBER LAIN

http:// www. www.artsketch.com, 16/03/2011,09:20 PM WITA http:// www. payetgaunpesta.blogspot.com,15/12/2009,18:30 WITA http:// www.primipuspita.files.wordpress.com, 20/12/2009,10:40 WTA http:// www.sportifosio.com,20/12/2009, 10:45 WITA http:// www.pakcageemtees.com,15/12/2009,18:35 WITA http:// www.kaskus.com,20/12/2009,10:35 WITA http:// www. 1.bp.blogspot.com, 16/03/2011,09:14PM WITA http:// www.img696.imageshack.com, 16/03/2011,09:17PM WITA http:// www. Zifoe.com, 26/02/11,06:55PM WITA http:// www. Blackxperience.com,26/02/2011,07:01PM WITA http:// www. otakku.com,26/02/2011,07:17PM WITA http:// www. Rajabrosur.com,20/03/2011,06:16PM WITA http:// www. Beritabaliterkini.com,14/03/2011,04:16PM WITA

Anda mungkin juga menyukai