Pendidikan Pancasila
Oleh :
1. Josephine Priscilla (1805511066)
2. Iqbal Fathoni (1805511072)
3. I.G.N Agung Kusuma Putra (1805511085)
4. Diyah Ayu Milenia Gayatri (1805511087)
Segala puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan hikmah, hidayah, kesehatan serta umur yang panjang sehingga makalah
ini yang berjudul “Pancasila Sebagai Dasar Negara” ini dapat terselesaikan. Kami
juga berterima kasih kepada Bapak I Gusti Wirya Agung yang memberikan tugas ini
untuk pembelajaran dan penilaian untuk mata kuliah Pancasila ini.
Dalam makalah ini kami akan membahas masalah mengenai “Pancasila Sebagai
Dasar Negara” karena sangat penting untuk kita ketahui apa itu Pancasila dan kami
juga. Kami menyadari sepenuhnya, bahwa dalam pembuatan makalah ini jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang bisa
membangun menuju kesempurnaan dari pada pembaca untuk kesempurnaan makalah
kami selanjutnya.
Penulis
Daftar Isi
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Tujuan dalam pembuatan makalah ini adalah :
1. Mengetahui makna Pancasila sebagai Dasar Negara
2. Mengetahui hubungan Pancasila dengan UUD NRI Tahun 1945
3. Mengetahui penjabaran Pancasila dalam Batang Tubuh UUD NRI Tahun 1945
4. Mengetahui Implementasi Pancasila dalam pembuatan kebijakan negara
BAB II
PEMBAHASAN
keduanya. Pancasila dan UUD 1945 merupakan satu kesatuan dalam hal membingkai
kehidupan segenap rakyat Indonesia beserta dengan praktek penyelenggaraan
kedaulatan negara. merupakan suatu hal yang menarik jika kita memperhatikan
benang merah di antara keduanya.
Dalam kesempatan ini, kita akan banyak membahas mengenai hubungan di antara
Pancasila dengan UUD 1945. Terdapat dua jenis hubungan yang dapat kita bahas
mengenai keduanya, yaitu hubungan secara formal dan hubungan secara material.
Pertama kita akan membahas mengenai hubungan Pancasila dengan UUD 1945 secara
formal. Berdasarkan KBBI, kita dapat memahami kata formal sebagai sesuai dengan
peraturan yang berlaku atau menurut adat kebiasaan yang berlaku.
Ketika pembukaan UUD 1945 menjadi pokok kaidah negara, maka setiap tahapan
kebijakan publik yang dilakukan oleh pemerintah harus senantiasa berdasarkan pada
pembukaan UUD 1945 tersebut. pihak yang memegang kekuasaan legislatif harus
selalu mengawasi pemerintah agar pemerintah tetap berpegang teguh pada Pancasila
dan ketentuan di dalam UUD 1945, baik di dalam pembukaan atau batang tubuhnya.
Hubungan Pancasila dengan UUD 1945 Secara Material
Selain memiliki hubungan dalam kaca mata formal, Pancasila dan UUD 1945 juga
memiliki hubungan dalam konteks material. Di dalam KBBI, kata material memiliki
arti yaitu bahan yang akan digunakan untuk membuat barang lain. jika kita berbicara
dalam ruang lingkup peraturan perundang-undangan, kata material dapat diartikan
sebagai isi atau apa-apa yang dibahas di dalam sesuatu.
Hubungan secara material di antara Pancasila dan UUD 1945 ini akan mengungkap
betapa perumusan dan pemberlakuan Pancasila dan UUD 1945 ibarat dua sisi mata
uang yang tidak dapat terlepas di antara satu dengan yang lainnya. Kerumitan dalam
perumusan keduanya juga membuktikan bahwa kerja keras para pendiri bangsa
bukanlah suatu hal yang patut untuk kita lupakan. Nah, berikut ini merupakan
pembahasan lebih lanjut mengenai hubungan Pancasila dengan UUD 1945
berdasarkan sejarah dalam konteks material:
1. Isi Pancasila Terangkum dalam Empat Alinea UUD 1945
Secara material, hubungan Pancasila dengan UUD 1945 berdasarkan sejarah
ialah isi Pancasila tercantum di dalam alinea keempat pembukaan Undang-Undang
Dasar 1945. Lebih dari itu, isi dari Pancasila telah terangkum di dalam setiap alinea
pembukaan UUD 1945. Di dalam alinea pertama, kita dapat menemukan secara lugas
sila kedua dari Pancasila, yaitu kemanusiaan yang adil dan beradab. sila pertama
dapat kita temui di dalam alinea yang ketiga. Sila ketiga terdapat di alinea kedua dari
pembukaan UUD 1945. Sila keempat dan kelima dapat secara jelas ditemui di dalam
alinea keempat pembukaan UUD 1945.
2. Pancasila dan UUD 1945 Sebagai Sumber Hukum Dasar Indonesia
Suatu negara untuk membangun sektor hukumnya, diperlukan sumber hukum
yang menjadi dasar dari setiap tata aturan perundang-undangan. Sama halnya dengan
negara tercinta kita ini, diperlukan sumber hukum tertinggi untuk menjadi dasar bagi
setiap hukum yang berlaku di Indonesia. Pancasila dan UUD 1945 menjadi dua
serangkai yang menjadi sumber dasar hukum di Indonesia.
Setiap hukum yang berlaku di Indonesia harus bersesuaian dengan Pancasila dan
UUD 1945. Suatu peraturan perundang-undangan tidak akan lulus atau diberlakukan
ketika ia bertentangan dengan sumber hukum tertinggi itu.
3. Nilai-Nilai Pancasila Harus Diwujudkan dalam UUD 1945
Seperti yang telah disampaikan sebelumnya, inti dari pembukaan Undang-
Undang Dasar 1945 ialah Pancasila. Hal ini berimplikasi pada adanya suatu
kewajiban yang harus diikuti yaitu setiap nilai-nilai Pancasila yang terdapat di dalam
alinea keempat harus diwujudkan di dalam batang tubuh UUD 1945. Maka dari itu,
ketika kita memperhatikan secara mendalam setiap pasal di dalam UUD 1945, maka
kita dapat menentukan pasal tersebut merupakan penerapan dari Pancasila sila
keberapa. Untuk saat ini, tidak mungkin ada sila di dalam Pancasila yang tidak
terdapat pembahasannya di dalam pasal-pasal UUD 1945.
4. Pancasila Sebagai Sumber Semangat bagi UUD 1945
Ini merupakan salah satu hubungan Pancasila dengan UUD 1945 berdasarkan
sejarah dalam lingkup material yang paling hangat pembahasannya. Maksud dari
Pancasila sebagai sumber semangat bagi UUD 1945 ialah dalam setiap pembahasan
mengenai pasal-pasal UUD 1945 didasari dengan semangat dan tujuan dari
keberadaan Pancasila. Selain itu, adanya nilai-nilai instrumental dari Pancasila
tentunya menyebabkan terjadinya perubahan bagi pasal-pasal dalam UUD 1945
berikut peraturan perundang-undangan yang ada di bawahnya jika terjadi perubahan
zaman yang mengharuskan dirinya didampingi oleh perubahan peraturan perundang-
undangan pula.
Penjelasan di atas merupakan uraian mengenai materi hubungan Pancasila dengan
UUD 1945 berdasarkan sejarah yang dapat penulis sampaikan kepada pembaca dalam
kesempatan yang indah kali ini. Semoga dengan membaca artikel ini pembaca dapat
memahami apa saja yang menjadi hubungan dari dasar negara kita dengan sumber
hukum tertinggi negara. Dari penjelasan di atas pula kita dapat mengetahui bahwa
keberadaan kedua pilar negara ini merupakan suatu hal yang menjadi identitas negara
ini dalam penyelenggaraan kedaulatan rakyat. Sekian, sampai jumpa pada kesempatan
yang lain dan semoga kesuksesan senantiasa mengiringi langkah pembaca.
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan