Anda di halaman 1dari 9

BAB II

CONCRETE EQUIPMENT

2.1 Pengertian
Concrete equipment adalah berbagai macam peralatan yang digunakan untuk mencampur
semua bahan-bahan beton seperti agregat (agregat kasar dan agregat halus), semen dan air baik
dalam jumlah yang besar ataupun jumlah yang kecil. Pemilihan alat yang digunakan untuk
pencampuran beton tergantung dengan kondisi di lapangan.
2.2 Concrete Maker Equipment
2.2.1 Site Mix
Digunakan dalam proyek atau dekorasi sekala kecil, sangat mudah untuk dipindahkan dan
memiliki volume yang kecil. Penggunaan mini molen/concrete mixer menggunakan drum yang
berputar untuk meganduk semua bahan pembuatan beton.

Gambar site mix (molem mini)

 Bagian-bagiang Molen Mini

Genset : Berfungsi sebagai penggerak drum


Drum : Tabung aduk berupa bejana berbentuk silinder dengan bagian bawah
tertutup dan lapisan atas berbentuk kerucut terpancung. Pada ujung atas kerucut
terdapat lubang mulut tabung aduk untuk memasukkan bahan-bahan susun adukan
beton dan untuk menumpahkan adukan beton setelah selesai dicampur. Di dalam
tabung aduk terdapat daun-daun yang membantu mencampur bahan-bahan
susunannya.
Stir : Berfungsi untuk memutarkan drum pada saat capuran beton selesai di aduk
dan akan di taro di tempat pengecoran stir tersebut tinggal di putar dan posisi drum
akan berpindah
Step : Berfungsi sebagai penopang keseluruhan molen mini tersebut

2.2.2 Batching Plant


Batching plant merupakan alat yang berfungsi untuk mencampur/memproduksi beton
ready mix dalam produksi yang besar. Batching plant digunakan agar produksi beton
ready mix tetap dalam kualitas yang baik, sesuai standar, nilai slump test dan strength-
nya stabil sesuai yang diharapkan, untuk itu komposisi material harus terkendali.
Batching plant dibagi menjadi 2 tipe, yaitu:
 Tipe dry mixed yaitu batching plant yang fungsinya hanya untuk menimbang saja,
pengadukan beton ready mix dilakukan pada concrete mixer truck. Semua material
yang akan diaduk, sebelumnya ditimbang sesuai dengan mix design dengan
memperhitungkan kandungan air dalam material, baik dalam agregat kasar maupun
agregat halus (pasir).

Gambar dry batching plant

 Tipe wet mixed yaitu batching plant yang fungsinya untuk menimbang dan
pengadukan dilakukan di mesin pengaduk (pan mixer) yang ada pada batching plant
tersebut.
Gambar wet batching plant

Gambar batching plant

 Komponen batching plant


Bin : yaitu tempat pengumpulan material kasar dan halus yang berasal dari
pengumpulan di base camp dengan bantuan wheel loader untuk diangkat ke
storage bin
Storage Bin : ialah tempat pemisah agregat, terdapat 4 macam yaitu Agregat
kasar, menengah , pasir dan glide ash.
Cement Silo : tempat menyimpan semen agar tetap kering dan terjaga
kualitasnya
Timbangan : timbangan ini dibagi 3 yatu untuk menimbang agregat, semen
dan air.
Belt conveyor : ialah ban berjalan yg berfungsi untuk menarik agregat ke atas
dari bin ke storage bin
Dosage Pump : yaitu tempat untuk penambah zat admixture seperti retarder
Tempat Penampung air : yaitu bak untuk mensuplai kebutuhan air dalam
proses pencampuran.
2.3 Concrete Supporting Equipment
Merupakan alat pendukung dalam pembetonan agar kualitas beton terjaga.
2.3.1 Vibrator
Beton vibrator beton adalah salah satu peralatan yang digunakan saat pengecoran
dimana alat ini berfungsi untuk pemadatan beton yang dituangkan dalam bekisting,
dimana hal ini ditujukan untuk mengeluarkan kandungan udara yang terjebak dalam
air campuran beton sehingga dengan getaran yang dihasilkan oleh vibrator
maka beton akan mengeluarkan gelembung udara dari beton sehingga beton yang
dihasilkan akan mendapatkan kekuatan yang merata dan juga untuk menghindari adanya
keropos atau sarang labah pada beton.

Gambar vibrator
2.3.2 Bucket
Adalah tempat pengangkutan beton dari truck mixer sampai ke tempat pengecoran.
Beton dari truk mixer dituangkan kedalam bucket kemudian pengangkutan dilakukan
dengan menggunakan bantuan tower crane. Dalam pengerjaannya dibutuhkan satu orang
seagai operator bucket yang bertugas untuk membuka atau mengunci agar coran beton
tidak tumpah

Gambar bucket
2.3.3 Pipa Tremie
Pipa yang digunakan untuk mengatur tinggi jatuh beton pada saat pengecoran. Pipa
tremie biasa dipasang pada ujung bawah bucket sehingga beton yang keluar dari bucket
tidak langsung jatuh dan menumbuk lokasi pengecoran. Usahan sedekat mungkin antara
pipa tremie dengan beton lama, hal ini bertujuan untuk menghindari terlepas agregat
kasar dari adukan beton.

Gambar pipa tremie yang sudah menempel dengan bucket


2.4 Concrete Carrier Equipment
2.4.1 Truk Mixer
Truk mixer atau biasa juga disebut dengan truk molen memiliki beragam jenis dengan
fungsi sama, yaitu mengangkut beton dari pabrik semen ke lokasi kontruksi sambil
menjaga konsistensi beton agar tetap cair dan tidak mengeras dalam perjalanan. Truk
jenis ini adalah Alat transportasi khusus untuk beton cor curah siap pakai (Ready mix
concrete) yang dirancang untuk mengangkut campuran beton curah siap pakai (Ready
mix concrete) dari Batching Plant (Pabrik Olahan Beton) ke lokasi pengecoran. Biasanya
truk ini digunakan dalam sebuah proyek besar.
2.4.2 Tower Crane
Tower Crane merupakan Sebuah alat berat bangunan yang digunakan untuk mengangkat
benda/material yang umumya tidak dapat diangkat oleh manusia, secara vertikal ataupun
horisontal ke tempat yang tinggi dengan ruang gerak yang terbatas. Bisa digunakn juga
untuk mengangkat bucket jika lokasi coran berada diketinggian yang sulit di jangkau

Gambar tower crane yang sedang mengangkat bucket

2.4.3 Concrete Pump


Concrete pump adalah sebuah mesin/alat yang digunakan untuk menyalurkan adonan
beton dengan cara di pompa dari bawah ke tempat pengecoran. Biasanya dipakai pada
gedung bertingkat tinggi dan pada area yang sulit untuk dilakukan pengecoran. Struktur
beton bertulang banyak dipilih untuk bangunan tingkat tinggi, maka diperlukan alat-alat
konstruksi yang dapat menunjang proses pembangunan tersebut.
 Sejarah Concrete Pump
Concrete pump tidak diketahui dengan pasti awal penggunaannya, tetapi hak paten
pertama concrete pump telah dimiliki oleh Amerika sejak tahun 1913. Sekitar tahun
1930 sebuah perusahaan di Jerman memulai produksi concrete pump dengan mesin
satu silinder. Penelitian dan pengembangan concrete pump dilakukan secara berlanjut
dan pembuatan concrete pump harus dibawah lisensi dari Amerika, Perancis,
Belanda dan Inggris Ketika pembangunan di Eropa dimulai lagi setelah Perang Dunia
ke-2 concrete pump masih dikemudikan dengan menggunakan sistem mesin. Pada
masa berikutnya mulai dikenalkan concrete pump dengan sistem hidrolik.
Setelah perang dunia ke 2 German merupakan negara dengan persentase penggunaan
concrete pump terbesar dengan persentase 40 % sedangkan Inggris hanya memiliki
persentase 10% . Hal ini terjadi karena perbedaan pendapat mengenai concrete pump
antara German dan Inggris. German berpendapat bahwa penggunaan concrete pump
lebih effesien dibandingkan dengan cara tradisional sedangkan Inggris beranggapan
bahwa penggunaan concrete pump lebih mahal dibandingkan dengan cara tradisional
 Jenis-jenis Concrete Pump
 Mobile Concrete Pump

Bagian-bagian dari mobile concret pump:

Line Pump :
Line Pump adalah alat serba guna (pipa penyaluran beton saat memompa beton) yang
mudah dibawa khusus digunakan untuk memompa beton tetapi tidak hanya digunakan
memompa beton struktur tetapi juga untuk spesi semen atau adukan semen encer, beton
basah, adukan kapur atau mortar.
Gambar line pump

Boom Pump :
Boom pump terdiri dari truk dan kerangka penyangga.Boom pump digunakan untuk
menuangkan beton dari slab pada saat cetakan beton siap untuk di cor pada bangunan
tingkat tinggi, dengan volume yang besar dan untuk proyek industry

Gambar boom pump


Trailer :
Trailer adalah salah satu bagian dari concrete pump yang utama dan berfungsi untuk
membawa boom pump dan line pump.

Gambar trailer
 Fixed Concrete Pump

concrete pump jenis fixed digunakan untuk menyalurkan beton dari bawah ke
lokasi pengecoran yang memiliki ketinggian lebih dari 5 lantai, hal ini
dikarenakan mobile concrete pump tidak dapat menjangkau ketinggian
tersebut. Penggunaan concrete pump jenis fixed untuk pengecoran dengan
ketinggian 5 lantai kebawah kurang efektif dari segi instalasi pipa
penyalur. Concrete pump jenis fixed membutuhkan instalasi pipa penyalur beton
dari lantai dasar ke tempat pengecoran, hal ini membutuhkan lebih banyak waktu
dan tenaga dibandingkan dengan concrete pump jenis mobile.

Anda mungkin juga menyukai