1
TIPIKAL TEBAL PERKERASAN
Milling AC - WC, t = cm
AC - BC, t = cm
Lapis aspal,
t = 7-22 cm CMRFB,t= ? cm
(Foam Bitumen)
2
FOAM BITUMEN
Foam Bitumen atau sering juga disebut foam asphalt
atau expanded asphalt :
Campuran antara udara, air dan bitumen yang
dicampur dengan komposisi tertentu. Foam bitumen
dihasilkan dengan cara menginjeksikan air ke aspal
panas di dalam foaming chamber.
8
PERCOBAAN PEMBUATAN FOAM BITUMEN DI
LABORATORIUM
Beberapa faktor yang mempengaruhi sifat foam
bitumen, yaitu :
Batang pengukur dan drum penampung Tuangkan aspal busa ke dalam drum untuk memperoleh
aspal busa. bitumen seberat 500 gram. Begitu penuangan aspal busa
berhenti tekan (jalankan) stop watch.
PROSES PEMBUATAN ASPAL BUSA - 3
14
MULAI
Tidak
Memenuhi kriteria?
Ya
Tidak (ESA > 5x106)
ESA ≤ 5x106
Ya
Buat minimum 4 benda uji diameter 15
Uji UCS pada cm dgn cara SNI 1743-2008
kondisi seimbang
2 Benda uji diuji ITS pada kondisi kering 2 Benda uji UCS diuji pada kondisi
dan direndam seimbang
Laporan hasil pengujian
TSR
UCS
2,3% 3,0%
Rentang kadar aspal busa rencana (2,3 % sampai dengan 3,0%)
25
PENCAMPURAN, PENGHAMPARAN DAN PEMADATAN
CMRFB
26
Penggarukan, pencampuran dan penghamparan
campuran
• Atur rangkaian alat recycling, tanki air dan tanki aspal
• Setel alat mesin recycling untuk mendapatkan :
– Kedalaman penggarukan rencana
– Tekanan dan nozzle pengeluaran air untuk pembuatan
foam bitumen
– Pengeluaran air yang diperlukan untuk pengkondisian
campuran pada 80%-90% kadar air optimum
– Suhu serta besaran pemasokan bitumen yang diperlukan
• Jalankan alat recycling
27
Penghamparan hasil campuran
28
Pemadatan dan Kadar air campuran
Pemadatan pada sekitar 90% kadar air optimum
Dari percobaan nilai ITS terbesar terjadi pada kadar
air antara 80-90% kadar air optimum.
Kadar air yang berlebihan dapat menyebabkan
pumping, fraksi halus migrasi ke permukaan yang
berbatasan dengan lapis aspal.
Pelapisan konstruksi diatas RFB memerlukan waktu
sekitar 2 hari guna memberi waktu kandungan air
dalam campuran bitumen menurun.
29
Pemadatan
30
Pencampuran RAP dan agregat baru
31
Penggarukan perkerasan lama dengan alat
milling
Tipikal pelaksanaan dengan unit produksi campuran beraspal
sentral (in plant)
33
Stockpile Reclaimed Asphalt Pavement
(RAP) /material hasil proses Milling
34
Detail alat pencampur foam bitumen (in plant)
(ref.Wirtgen)
Aggregate dosage
openings Mineral aggregate
Cementitious and/or (2 Hoppers)
bituminous binding
agent dosage
Loading belt
Cold mixed
material
conveyed onto a
stockpile or Transfer
transferred into conveyor
tip trucks Mixing in a Weighing by
twin shaft means of a
pugmill mixer belt scale
Pengisian Material
(RAP + Agregat)
36
In Plant Foam Bitumen Mixing
37
Penghamparan
38
Jenis alat untuk pemadatan
Jenis kegiatan CMRFB CMRFB Di CTRB Di
Sentral Tempat Tempat
Pemadatan Tandem 10- Tandem 10-12 Patfoot roller
awal 12 ton ton
Pemadatan Pemadat getar Pemadat getar/
utama padfoot roller
Perataan - Grader Grader
Pemadatan Pemadat getar Pemadat getar Pemadat getar
lanjutan
Pemadatan Roda karet Roda karet Roda karet
akhir (Tyre roller) (Tyre roller) (Tyre roller)
41
Tipikal pelaksanaan dengan unit produksi campuran beraspal di
tempat (in place)
42
Proses Pencampuran Foamed
Bitumen (In Place)
Problem
sering
terjadi
Unit Utama Recycler
Recycler dan penghamparan CMRFB in place
Jejak roda recycler diatas campuran
46
• Pelapisan pekerjaan selanjutnya;
– Hamparan daur ulang campuran beraspal dingin
lapis fondasi dengan aspal busa dapat dilapisi
aspal diatasnya setelah kadar air campuran padat
telah menguap minimum 50% (sekitar 2 hari).
– Agar secepatnya setelah air menguap, konstruksi
daur ulang dilapisi dengan lapis penutup.
Lapis CMRFB dibawah AC (Contoh hasil bor inti)
Beberapa hal perlu diperhatikan
49
Beberapa hal perlu diperhatikan (lanjutan)
• Untuk mendapatkan nilai ITS yang seragam, tebal
hamparan RFB, jenis dan berat alat pemadat yang
digunakan harus diperhatikan.
• Kadar air pemadatan perlu menjadi perhatian
karena merupakan salah satu faktor penting dalam
pencampuran dan pemadatan RFB.
• Pembentukan foam bitumen pada alat sangat vital,
periksa secara kontinyu!
50
Hubungan deformasi dan lintasan (WTM)
Pembentukan aspal busa harus
baik !!!!!
52
Kondisi lapis perkerasan(CMRFB dibawah AC) dan
akibatnya apabila Foam B. tidak bekerja dengan baik.
CMR Foam
Bitumen
53
Pelaksanaan CMRFB In place dan In plant
No Item In plant In place
1 Alat pencampur Unit Pencampur Foam Recycler
Bitumen
2 Pencampuran Unit produksi sentral Langsung di lapangan
3 Transportasi Perlu Tidak perlu
camp
4 Crushing Tidak Ya
5 Penyaringan Ya Tidak
6 Penambahan Dicampurkan Ditebarkan
bahan
7 Kecepatan ** ***
hamparan
8 Kualitas campuran *** **
9 Unit alat Milling Grader
penghampar Paver Vibro roller
Tandem PTR
TERIMA
KASIH
55