d.
Pemindahan campuran beton,
Penempatan,
DANASPAL e.
f.
Konsolidasi,
Pengeringan.
Agar mencapai hasil yang baik campuran beton harus memenuhi
beberapa kriteria, seperti kemudahan untuk dicampurkan dan dipindahkan,
seragam, tidak mengalami segregasi, dan memenuhi seluruh cetakan.
Dalam memproduksikan beton secara masal peralatan untuk mem-
1. PENDAHULUAN buat beton sangat diperlukan. Pengadaan alat untuk membuat beton dila-
kukan agar produktivitas dapat ditingkatkan sehingga hasil beton per jam
Pada hampir semua proyek konstruksi, beton dimanfaatkan sebagai bahan
menjadi lebih besar. Selain itu juga keseragaman hasil dapat dipertahan-
bangunan. Untuk bangunan seperti gedung dan jembatan, beton diguna-
kan. Peralatan yang biasanya dipakai dalam proses pembuatan beton
kan sebagai salah satu bahan pembuat balok, kolom ataupun pelat.
sampai beton tersebut ditempatkan adalah:
Dinding yang merupakan dinding pracetak juga mempunyai bahan dasar
beton. Pipa-pipa yang besar seperti yang digunakan dalam pembuatan a. Peralatan pencampur beton,
saluran juga menggunakan beton sebagai bahan dasar. Selain itu, beton b. Peralatan pemindahan campuran beton,
dimanfaatkan sebagai bahan alternatif pengerasan jalan. c. Peralatan pengecoran.
Campuran aspal yang terdiri dari aspal, agregat dan pengisi (filler)
2.1. Pencampuran Beton
juga merupakan bahan yang dipakai pada proyek konstruksi khususnya
proyek jalan. Campuran aspal dimanfaatkan sebagai lapisan atas jalan, Agregat pada batching plant diletakkan pada staple material atau storage
baik itu jalan raya maupun jalan biasa. Pada pembuatan jembatan, bin. Staple material merupakan tempat penyimpanan agregat dimana
campuran aspal digunakan sebagai lapisan permukaan pelat. setiap jenis material dipisahkan oleh dinding. Sedangkan storage bin meru-
pakan bak-bak penampungan material dengan pintu pada bagian bawah.
2. ALAT PEMROSES BETON Skema kedua jenis penyimpanan material dapat dilihat pada gambar-
gambar berikut.
Beton merupakan campuran dari semen, agregat dan air. Campuran
semen dan air disebut dengan pasta. Agregat yang digunakan untuk
membuat beton adalah agregat halus dan agregat kasar. Kadang-kadang
pada campuran tersebut ditambahkan bahan aditif yang mempunyai fungsi
khusus seperti pla sticizer yang berfungsi untuk m emperm uda h
pelaksanaan, retarder yang berfungsi untuk memperlambat pengerasan
atau setting and hardening accelerator untuk mempercepat penguatan
beton. Setelah semua bahan beton tersebut menjadi satu maka
campuran tersebut ditempatkan pada suatu cetakan untuk kemudian Gambar 12.1. Skema Staple Material
dibiarkan sampai mengeras. Campuran beton yang normal mengandung
°/‹ bagian agregat dan ’/‹ bagian pasta berdasarkan volume dengan rasio air-
semen berkisar antara 0,4 — 0,7 berdasarkan berat.
Pekerjaan dalam pembuatan beton meliputi:
a. Pengukuran berat setiap komponen beton,
b. Pencampuran bahan beton,
Oambar 12.2. Skema
Storage Bin
Baik pada storage bin maupun pada staple material, agregat kan dan beton dikeluarkan dengan mudah. Kapasitas mixer berkisar antara
dipisahkan menjadi empat bagian, yaitu butir kasar (split), butir 0,1 m° sampai dengan 9,2 m°.
menengah, butir halus, dan pasir. Sedangkan semen diletakkan pada
suatu tabung yang disebut cement silo. Tabung ini tertutup rapat sehingga
semen dalam keadaan tetap kering.
Pada saat pencampuran, agregat dikeluarkan dari pintu pada bagian
bawah storage bin. Sedangkan batching plant yang menggunakan staple
material sebagai pemisah agregat, agregat dipindahkan dengan meng-
gunakan dragline. Agregat dari storage bin maupun dari staple material
kemudian ditakar dengan menggunakan timbangan. Semen juga dike-
luarkan dari silo dari pintu pada bagian bawah tabung dan ditakar.
Penakaran ini bertujuan agar diperoleh proporsi setiap bahan sesuai
dengan yang diinginkan guna mencapai kekuatan beton tertentu.
Agregat dan semen yang telah ditakar kemudian dicampurkan
dalam batcher yang berbentuk tabung. Hasil dari pencampuran ini bisa
tetap disimpan dalam batcher atau dipindahkan ke dalam mixer untuk
pencampuran selanjutnya dengan air. Batcher juga berfungsi sebagai
mixer jika pada tabung tersebut air juga dicampurkan. Air yang dicam-
purkan sebelumnya ditakar dengan menggunakan timbangan atau flow
meter.
Batcher dapat berupa batcher yang ditempatkan dalam proyek dan
batching plant atau pabrik penakaran be'on. Untuk proyek yang besar
dimana kebutuhan beton sangat banyak r iaka biasanya sebuah batcher
dibangun di dalam lokasi proyek. Batcher seperti itu juga biasanya
digunakan bila proyek berlokasi di suatu tempat terpecil. Batcher yang Gambar 12.3. Concrete Batching Gambar 12.4. Tilting Drum
Plant (Sumbet: http.//www topall cc/images)
terdapat di proyek biasanya juga berfungsi sebagai mixer. Batching plant
biasanya berukuran lebih besar dari batcher di proyek. Batching plant
2.2. Pemindahan Beton
merupakan suatu kesatuan yang terdiri dari beberapa unit agregat dan
semen. Proses yang dilakukan dalam batching plant dapat secara manual, Ada bermacam-macam alat yang dapat digunakan untuk mengangkut
semi otomatis atau otomatis. Output dari batching plant biasanya diangkut beton menuju lokasi. Yang termasuk alat pengangkut beton adalah truck
ke proyek dengan menggunakan ready-mixed concrete truck atau mixer, truck agitator, conveyor, pompa, dan crane yang dilengkapi
dipindahkan ke dalam mixing plant atau pabrik pencampuran beton. dengan bucket.
Kapasitas dari batching plant biasanya tiga kali lebih besar dari kapasitas 2.2.1. Truck Mixer dan Jagitator
mixing plant. Truck mixer selain mempunyai kemampuan untuk mengaduk beton juga
Seperti yang telah dijelaskan, mixer terdiri dari ready-mixed concrete mempunyai kelebihan karena dapat mengangkut beton hasil pengadukan
truck atau yang lebih sering disebut dengan truck mixer dan mixing plant. ke lokasi yang diinginkan. Metode kerja alat ini adalah pertama dengan
Mixing plant dapat berupa plant yang dapat dipindahkan dan plant statis. memasukkan agregat, semen dan bahan aditif yang telah tercampur dari
Mixing plant biasanya terletak bersebelahan dengan batching plant. Selain batching plant ke dalam drum yang terletak di atas truk. Air ditambahkan
itu juga ada mixer kecil yang sering digunakan untuk proyek rumah. Mixer pada saat pengadukan akan dimulai.
seperti ini disebut dengan molen atau drum miring (/i/f//i‹/ ‹/r//rr›) yang Alat ini juga dapat digunakan sebagai agitator truck yang meng-
kemiringannya dapat diatur sehingga bahan-bahan bol‹›i› ‹lit;›.ii ‹Iimast‹k- angkut hasil adukan driri mixing plant ke proyek. Beton yang diangkut
disebut sebagai beton plastis. Sebagai agitator, alat ini memiliki kapasitas
yang lebih besar (berkisar 3 kali lebih besar) dibandingkan jika alat
berfungsi sebagai mixer. Kapasitas mixer berkisar antara 4,6 m° sampai
lebih dari 11,5 m°.
.. ...........