7. Chemical admixture (ASTM C 494), yaitu bahan tambah cairan kimia yang
ditambahkan untuk mengendalikan waktu pengerasan (memperlambat atau
mempercepat),mereduksi kebutuhan air, menambah kemudahan pengerjaan beton,
meningkatkan nilai slump dan sebagainya. Biasanya digunakan dalam jumlah yang
sedikit pada campuran beton. Tujuan penggunaannya adalah untuk memperbaiki sifat-
sifat tertentu dari campuran.
1|T e k n i k S i p i l U N T A G S u r a b a y a
9. Tipe A “Water-Reducing Admixtures” adalah bahan tambah yang mengurangi air
pencampur yang diperlukan untuk menghasilkan beton dengan konsistensi tertentu.
10. Tipe B “Retarding Admixtures” adalah bahan tambah yang berfungsi untuk
menghambat waktu pengikatan beton
11. Tipe C “Accelerating Admixtures” adalah bahan tambah yang berfungsi untuk
mempercepat pengikatan dan pengembangan kekuatan awal beton
12. Tipe D “Water Reducing and Retarding Amixtures” adalah bahan tambah yang
berfungsi ganda yaitu mengurangi jumlah air pencampur yang diperlukan untuk
menghasilkan beton dengan konsistensi tertentu dan menghambat pengikatan awal.
13. Tipe E “Water Reducing and Accelerating Admixtures” adalah bahan tambah yang
berfungsi ganda yaitu mengurangi jumlah air pencampur yang diperlukan untuk
menghasilkan beton dengan konsistensi tertentu dan mempercepat pengikatan awal.
14. Tipe F “Water Reducing, High Range Admixtures” adalah bahan tambah yang
berfungsi untuk mengurangi jumlah air pencampur yang diperlukan untuk
menghasilkan beton dengan konsistensi tertentu,sebanyak 12 % atau lebih.
15. Tipe G “Water Reducing, High Range Retarding Admixtures” adalah bahan tambah
yang berfungsi untuk mengurangi jumlah air pencampur yang diperlukan untuk
menghasilkan beton dengan konsistensi tertentu, sebanyak 12% atau lebih dan juga
untuk menghambat pengikatan beton.
16. Bahan tambah mineral (additive) merupakan bahan tambah yang dimaksudkan untuk
memperbaiki kinerja beton. Bahan tambah mineral ini cenderung bersifat
penyemenan. Beberapa bahan tambah mineral ini adalah pozzolan, fly ash, slag, dan
silica fume. Beberapa keuntungan penggunaan bahan tambah mineral ini antara lain
(Cain, 1994: 500- 508):
2|T e k n i k S i p i l U N T A G S u r a b a y a
g. Mempertinggi kekuatan tekan beton
h. Mempertinggi keawetan beton
i. Mengurangi penyusutan
j. Mengurangi porositas dan daya serap air dalam beton.
3|T e k n i k S i p i l U N T A G S u r a b a y a
mempunyai partikel-partikel halus dan gradasi yang menerus dalam
pencampuran beton. Bahan-bahan semacam itu akan mengurangi
permeabilitas air.
f. Bahan tambah pemberi warna
Beton yang diexpose permukaanya biasanya memerlukan keindahan bahan
yang digunakan untuk member warna pada permukaan beton ini cat
(coating), yang dilapiskan setelah pengerjaan beton selesai. Cara lainnya
adalah menambahkan bahan warna, misalnya oker masih segar. Bahan-bahan
ini biasanya dicampurkan dalam suatu adukan yang mutunya terjamin baik.
Cara ini merupakan cara yang terbaik. Selain itu dapat pemberian warna
dapat pula dilakukan dengan cara menamburkan pasir silika atau agregat
metalik selagi permukaan beton dalam keadaan segar.
g. Bahan tambah untuk memperkuat ikatan beton lama dangan beton baru
(bonding agent for concrete)
Penuangan beton segar di atas permukaan beton lama sering mengalami
kesulitan dalam pengikatan (penyatuaanya). Untuk mengatasinya, perlu
ditambahkan suatu bahan tambah agar terjadi ikatan yang menyatu antara
permukaan yang lama dengan permukaan yang baru jenis bahan tambah
tersebut biasanya disebut bonding agent yang merupakan larutan polimer.
18. Beton yang pembuatannya menggunakan jenis – jenis bahan tambah harus memenuhi
ASTM C.494, Standard Spesification for Chemical Admixtures for Concrete.
Daftar Pustaka
1. Mamo, Inagoe. “Bahan Ajar Teknologi Beton. Dikutip pada 18 Maret 2020 dari laman :
(https://www.academia.edu/29687962/BAHAN_KULIAH_TEKNOLOGI_BETON)
4. SNI. (2002). Tata Cara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung.
4|T e k n i k S i p i l U N T A G S u r a b a y a