Anda di halaman 1dari 13

ADMIXTURE

Suranto, ST., MT
ADMIXTURE
Material selain air, agregat, dan semen hidrolis yang ditambahkan
kedalam campuran beton sebelum atau selama proses pencampuran
berlangsung.

Bahan tambah ini berfungsi untuk memodifikasi sifat-sifat tertentu


dari beton sehingga cocok dengan pekerjaan tertentu atau
mengoptimalkan faktor ekonomis seperti penghematan biaya dan
penggunaan waktu yang efisien.

Penggunaan admixture ini tidak mengubah komposisi bahan utama


pada campuran beton karena sifat dasar bahan ini hanya berupa
tambahan sehingga kadar admixture pada campuran beton tidaklah
banyak. Selain itu, diperlukan pengawasan yang ketat dalam
penggunaannya agar kadarnya tidak akan memperburuk sifat beton.
JENIS-JENIS ADMIXTURE

ADMIXTURE

Chemical Mineral Other


Chemical Admixture
Chemical admixture adalah bahan kimia yang ditambahkan
pada campuran beton untuk meningkatkan kemampuan atau
memberikan sifat-sifat tertentu pada beton. Menurut standar
ASTM C494, Chemical admixture untuk beton diklasifikasikan
berdasarkan fungsinya sebagai berikut:
Tipe A – Water Reducing Admixture
Tipe B – Retarding Admixture
Tipe C – Accelerating Admixture
Tipe D – Water Reducing and Retarding Admixture
Tipe E – Water Reducing and Accelerating Admixture
Tipe F – Water Reducing, High Range Admixtures
Tipe G – Water Reducing, High Range Retarding Admixtures
Tipe A – Water Reducing Admixture
Mengurangi kebutuhan air pencampur untuk menghasilkan beton dengan
konsistensi tertentu. Perlu diperhatikan masalah kebutuhan air, konsistensi
air, kehilangan air pada saat beton segar, bleeding, laju pengerasan, kekuatan
tekan dan lentur beton, dan ketahanan terhadap perubahan volume yang
dapat berupa shrinkage dan swelling
Tipe B – Retarding Admixture
Menunda waktu pengikatan beton. Admixture ini biasanya dibutuhkan pada
saat kondisi cuaca panas, atau memperpanjang waktu untuk pemadatan
untuk menghindari cold joints, menghindari dampak penurunan saat beton
segar pada saat pengecoran dilaksanakan, dan kasus dimana jarak antara
batching plant dengan lokasi proyek cukup jauh.
Tipe C – Accelerating Admixture
mempercepat waktu pengikatan, mengurangi lamanya waktu pengeringan
(hidrasi), dan pengembangan kekuatan awal beton sehingga sering
digunakan pada struktur beton yang memerlukan waktu penyelesaian
secepatnya.
Tipe D – Water Reducing and Retarding Admixture
berfungsi ganda yaitu mengurangi jumlah air pencampur yang diperlukan
untuk menghasilkan beton dengan konsistensi tertentu dan menghambat
pengikatan awal.
Tipe E – Water Reducing and Accelerating Admixture
mengurangi jumlah air pencampur yang diperlukan untuk menghasilkan
beton dengan konsistensi tertentu sekaligus mempercepat pengikatan awal
Tipe F – Water Reducing, High Range Admixtures
mengurangi jumlah air pencampur yang diperlukan sebanyak 12 % atau lebih
untuk menghasilkan beton dengan konsistensi tertentu tanpa mengurangi
workability beton, bahkan juga ikut meningkatnya.
Tipe G – Water Reducing, High Range Retarding
Admixtures
mengurangi jumlah air pencampur, sebanyak 12% atau lebih, yang
diperlukan untuk menghasilkan beton dengan konsistensi tertentu dan juga
untuk menghambat waktu pengikatan beton (setting time)
Mineral Additive
Mineral Additive yang cenderung bersifat cementitious ini
dimaksudkan untuk memperbaiki kinerja beton. Beberapa
additive ini adalah pozzolan, fly ash, dan silica fume.

Pozzolan
Dengan menambahkan Pozzolan, maka panas hidrasi akan turun karena keberadaan
pozzolan dapat mengurangi kandungan C3A dalam semen, meningkatkan workability
dari beton, mengubah setting time, dan mengubah kekuatan beton.

Fly Ash
Penggunaan fly ash dapat mengatasi masalah pada struktur yang rawan akan korosi
yang disebabkan pH asam

Silica Fume
Penggunaan silica fume dalam campuran beton dimaksudkan untuk menghasilkan
beton dengan kekuatan tekan yang tinggi.
Other Admixture
Air entraining
Mempermudah pengerjaan beton pada saat pengecoran dan menambahkan
ketahanan awal beton dengan cara membentuk gelembung-gelembung udara
berdiameter 1 mm atau lebih kecil didalam beton atau mortar selama pencampuran

Hardener concrete
Digunakan pada permukaan beton yang harus menanggung pembebanan berat dan
berulang. Pembebanan yang akan menyebabkan keausan pada permukaan beton ini
akan menyebabkan rusaknya permukaan beton tersebut. Sehingga untuk
menghindarinya dapat digunakan agregat beton yang terbuat dari bahan kimia, dan
agregat metalik yang terdiri dari butiran-butiran yang halus

Water proofing
Bahan dari waterproofing admixture ini biasanya memiliki partikel-partikel halus dan
gradasi yang menerus dalam pencampuran beton karena hal ini dapat mengurangi
permeabilitas air. Admixture jenis ini digunakan pada beton yang tidak boleh
mengalami rembesan sehingga harus permukaan beton diusahakan kedap air
Other Admixture
Pigmen
Berbahan dasarkarbon hitam, merah, kuning, coklat dan biji besi hitam oksida, black
magnesium oxide, blue cobalt oxide, dan green chromium oxide. Hanya
menghasilkan warna yang baik yang tidak mempengaruhi sifat mekanik dan fisik
beton sehingga biasa digunakan pada beton yang memerlukan perhatian khusus
dalam nilai estetikadengan cara memberi lapisan cat (coating) setelah pengerjaan
selesai. Sayangnya, karbon hitam mungkin mengakibatkan turunnya kekuatan tekan
beton pada umur awal

Corrotion Inhibitor
Menghambat terjadinya korosi pada tulangan beton. penggunaannya harus dalam
kombinasi dengan calsium chloride yang dapat mengurangi bahaya korosi karena
Penambahan chlorida pada adukan beton dapat menambah resiko berkaratnya
tulangan dalam beton karena nilai pH di lingkungan menurun. Sebanyak 5 % Natrium
Nitrat dapat digunakan dalam kombinasi dengan Natrium Benzonat. Natrium
benzonat dan Natrium nitrat membentuk lapisan protektif pada baja tulangan
sehingga baja tulangan itu dapat terhindar dari korosi.
Bonding Agent
menambah sifat lekatan antara beton dan mortar atau masalah kesulitan
pengikatan pada penuangan beton segar di atas permukaan beton lama.
meningkatnya kekuatan lekatan beton, maka kekuatan tarik beton pun akan
meningkat. Akan tetapi, hal ini juga dapat mengurangi modulus elastisitas dan
kuat tekan beton. Sehingga kadar penggunaannya harus dicermati agar hasil
yang diperoleh optimal.
PEMAKAIAN ADMIXTURE DALAM BETON

• Admixture atau bahan tambah untuk beton digunakan


dengan tujuan untuk memperbaiki atau menambah sifat
beton tersebut menjadi lebih baik. Jadi sifatnya hanya
sebagai bahan penolong saja.
• Admixture sendiri bukan zat yang dapat membuat beton
yang buruk menjadi baik.
• Ada beberapa pertimbangan di dalam pemakaian
admixture pada beton, yaitu (Samekto W, et.al, 2001):
• Jangan menggunakan admixture bila tidak tahu
tujuannya.
• Admixture tidak akan membuat beton buruk menjadi
beton baik
• Suatu admixture dapat merubah lebih dari satu sifat
adukan beton
• Pengawasan terhadap bahan ini sangat penting,
termasuk pengawasan atas pengaruhnya pada beton.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai