BAB VI ADMIXTURE
TEKNOLOGI BAHAN 1
BY
EKA SASMITA MULYA
BAB I. PENDAHULUAN 4 hal
BAB II. BATU ALAM 16 hal
BAB III. AGREGAT 54 hal
BAB IV. BAHAN PEREKAT HIDROLIS 42 hal
BAB V. AIR 6 hal
BAB VI. ADMIXTURE 10 hal
BAB VII. LOGAM 12 hal
BAB VIII. KERAMIK BANGUNAN 28 hal
BAB IX . KAYU DAN BAMBU 38 hal
TOTAL 210 hal
Bahan tambah (admixture) atau yang disebut orang awam sebagai “obat
cor beton” adalah bahan-bahan yang ditambahkan ke dalam campuran
beton pada saat atau selama pencampuran beton berlangsung. Fungsi
bahan ini adalah mengubah sifat-sifat beton agar menjadi lebih cocok
untuk pekerjaan tertentu atau untuk menghemat biaya.
TEKBAN1-ESASMUL
Di Indonesia bahan tambah telah banyak digunakan. Bahan tambah yang
digunakan harus memenuhi ketentuan yang diberikan SNI. Untuk bahan
kimia,harus memenuhi ASTM C.494,”Standard Specification for Chemical
Admixture for Concrete”.
TEKBAN1-ESASMUL
Memodifikasi beton keras,mortar dan grouting
• Menghambat dan mengurangi panas selama proses pengerasan awal
(beton muda)
• Mempercepat laju pengembangan kekuatan beton pada umur muda
• Menembah kekuatan beton
• Menambah sifat keawetan beton,ketahanan dari gangguan luar termasuk
serangan garam-garam sulfat.
• Mengurangi kapilaritas air
• Mengurangi sifat permeabilitas
• Mengontrol pengembangan yang disebabkan oleh reaksi álkali dari álkali,
termasuk álkali dalam agregat
• Mengasilkan struktur beton yang baik
• Menghasilkan warna tertentu pada beton atau mortar.
b. Retarder
Untuk beton yang tidak dibuat di lokasi penuangan diperlukan retarder. Pasalnya, proses pengikatan
campuran beton memakan waktu sekitar 1 jam, jika proses pencampuran sampai penuangan
membutuhkan waktu lebih dari 1 jam maka perlu ditambahkan admixture. Zat kimia yang dapat
ditambahkan antara lain gula, sukrosa, glukosa, citric acid, dan tartaric acid.
c. Accelerator
Dalam sebuah pekerjaan konstruksi, kadang pencampuran beton dilakukan di dekat penuangan.
Maka, diperlukan bahan tambahan untuk mempercepat proses yaitu accelerator. Bahan tambahan
yang digunakan antara lain NaNO3, CaCl2, dan Ca(NO3)2. Untuk mencegah terjadinya karat pada
tulangan karena penggunaan klorida, disarankan menggunakan nitrat (Na).
TEKBAN1-ESASMUL
6.1. JENIS-JENIS ADMIXTURE
Bahan tambah admixture ditambahkan pada saat pengadukan atau pada saat pengecoran.
Sedangkan bahan tambah additive ditambahkan pada saat pengadukan.
Bahan tambah additive lebih banyak bersifat penyemenan sehingga digunakan dengan tujuan
perbaikan kinerja kekuatannya
TEKBAN1-ESASMUL
Menurut ASTM C.494 dan Pedoman Beton 1989 SKBI.1.4.53.1989, jenis bahan tambah
kimia dibedakan menjadi tujuh tipe bahan tambah.
Pada dasarnya suatu bahan tambah harus mampu memperlihatkan komposisi dan
unjuk kerja yang sama sepanjang waktu pengerjaan selama bahan tersebut
digunakan dalam campuran beton sesuai dengan pemilihan proporsi betonnya
(PB,1989 :12)
1) Tipe A: Water - Reducing Admixture (WRA)
Bahan tambah yang berfungsi untuk mengurangi penggunaan air pengaduk/pencampur
untuk menghasilkan beton dengan konsistensi tertentu.
TEKBAN1-ESASMUL
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan bahan tambah ini
adalah air yang dibutuhkan, kandungan air,konsistensi, bleding dan
kehilangan air pada saat beton segar, laju pengerasan, kuat tekan dan lentur,
perubahan volume, susut pada saat pengeringan. Berdasarkan hal tersebut
penting untuk melakukan pengujian sebelum pelaksanaan pencampuran
terhadap bahan tambah tersebut.
Dengan menggunakan jenis bahan tambah ini akan dapat dicapai tiga hal, yaitu:
• Hanya menambah/meningkatkan workability. Dengan menambahkan WRA ke dalam
beton maka dengan fas (kadar air dan semen) yang sama akan didapatkan beton dengan
nilai slump yang lebih tinggi.
Dengan slump yang lebih tinggi, maka beton segar akan lebih mudah dituang, diaduk dan
dipadatkan. Karena jumlah semen dan air tidak dikurangi dan workability meningkat
maka akan diperoleh kekuatan tekan beton keras yang lebih besar dibandingkan beton
tanpa WRA.
• Menambah kekuatan tekan beton.
Dengan mengurangi/memperkecil fas (jumlah air dikurangi, jumlah semen tetap) dan
menambahkan WRA pada beton segar akan diperoleh beton dengan kekuatan yang lebih
tinggi. Dari beberapa hasil penelitian ternyata dengan fas yang lebih rendah tetapi
workability tinggi maka kuat tekan beton meningkat.
TEKBAN1-ESASMUL
1) Tipe A: Water Reducing Admixture (WRA)
• Mengurangi biaya (ekonomis). Dengan menambahkan WRA dan mengurangi jumlah
semen serta air, maka akan diperoleh beton yang memiliki workability sama dengan
beton tanpa WRA dan kekuatan tekannya juga sama dengan beton tanpa WRA. Dengan
demikian beton lebih ekonomis karena dengan kekuatan yang sama dibutuhkan jumlah
semen yang lebih sedikit.
TEKBAN1-ESASMUL
1) Tipe A: Water Reducing Admixture (WRA)
1. Normal water reducer : Penggunaan jenis ini mampu mengurangi air antara 5 – 10%.
2. Mid-range water reducer : Penggunaan jenis ini mengurangi air antara 10 – 15%.
3. High-range water reducer : Jenis ini biasa disebut superplasicizers, mampu mengurangi air
antara 20 – 40%.
TEKBAN1-ESASMUL
Menurut ASTM C.494, admixture dibedakan menjadi tujuh type, yaitu:
TEKBAN1-ESASMUL
3) Tipe C: Accelerating Admixtures
Bahan tambah yang berfungsi untuk mempercepat proses pengikatan dan
pengembangan kekuatan awal beton.
Bahan ini digunakan untuk memperpendek waktu pengikatan semen (hidrasi) sehingga
mempercepat pencapaian kekuatan beton. Yang termasuk jenis accelerator adalah :
kalsium klorida, bromide, karbonat dan silikat. Pada daerah-daerah yang menyebabkan
korosi tinggi tidak dianjurkan menggunakan accelerator jenis kalsium klorida. Dosis
maksimum yang dapat ditambahkan pada beton adalah sebesar 2 % dari berat semen*
TEKBAN1-ESASMUL
Menurut ASTM C.494, admixture dibedakan menjadi tujuh jenis, yaitu:
1. Kekuatan. Pada saat accelerator mencapai peningkatan kekuatan awal beton, pengaruh kekuatan beton
dapat diabaikan. Jika bahan water reducing dicampur accelerator, keuntungan kekuatan jangka panjang
akan diapat berhubungan langsung dengan penurunan rasio air-semen (a/s).
2. Setting Time. Setting time beton yang mengandung accelerator lebih pendek daripada beton biasa yang
tidak mengandung accelerator. Pengaruh kalsium klorida pada setting time lebih besar daripada kalsium
format.
3. Workability. Baik kalsium klorida dan kalsium format memberikan sedikit peningkatan dalam
workabilitas. Peningkatan yang lebih besar dalam workabilitas dapat diperoleh dengan kombinasi
accelerator dengan bahan water reducing.
4. Air Entrainment . Hampir semua accelerator tidak mengandung derajat air entrainment.
5. Bleeding . Admixture accelerator tidak mempengaruhi bleeding.
6. Panas Hidrasi. Accelerator meningkatkan tingkatan panas yang dihasilkan dan memberikan kenaikan
temperature yang lebih besar daripada campuran bahan biasa. Total panas hidrasi tidak mempengaruhi.
7. Perubahan Volume. Kalsium klorida meningkatkan creep maupun drying shrinkage . Kalsium format
meningkatkan drying shrinkage tetapi data yang ada menunjukkan ada sedikit pengaruh pada creep
8. Durability. Kalsium klorida mempunyai kemampuan memecahkan pasivity alamiah yang diberikan beton
dengan menggunakan semen portland, dengan demikian akan memperbesar korosi pada baja atau logam
tertanam.
6) Tipe F: Water Reducing, High Range Admixture (SuperPlasticizer)
Jenis bahan tambah yang berfungsi untuk mengurangi jumlah air pencampur sebanyak 12 %
atau lebih, yang diperlukan untuk menghasilkan beton dengan konsistensi Bahan tambah
jenis ini berupa superplasticizer. Yang termasuk jenis superplasticizer adalah: kondensi
sulfonat melamine formaldehyde dengan kandungan klorida sebesar 0,005 %, sulfonat
nafthalin formaldehyde, modifikasi lignosulphonat tanpa kandungan. Dosis yang dianjurkan
adalah 1 % - 2 % dari berat semen.
Superplasticizer
Adalah admixture kimia yang berfungsi untuk meninggikan nilai slump pada beton.
Dengan menggunakan superplasticizer beton menjadi sangat plastis, sehingga tidak perlu alat
pemadat pada waktu pengecoran (pemadatan mandiri)
Digunakan pada beton mutu tinggi (high strength concrete)
TEKBAN1-ESASMUL
6) Tipe F: Water Reducing, High Range Admixture (SuperPlasticizer)
Dengan pemakaian bahan tambahan ini diperoleh adukan dengan faktor air semen lebih rendah pada
nilai kekentalan adukan yang sama atau diperoleh adukan dengan kekentalan lebih encer dengan
faktor air semen yang sama, sehingga kuat tekan beton lebih tinggi.
Superplasticizer adalah zat-zat polymer organik yang dapat larut dalam air yang telah dipersatukan
dengan menggunakan proses polymerisasi yang komplek untuk menghasilkan molekul-molekul
panjang dari massa molecular yang tinggi.
Molekul-molekul panjang ini akan membungkus diri mengelilingi partikel semen dan memberikan
pengaruh negatif yang tinggi sehingga antar partikel semen akan saling menjauh dan menolak. Hal ini
akan menimbulkan pendispersian partikel semen sehingga mengakibatkan keenceran adukan dan
meningkatkan workabilitas.
Perbaikan workabilitas ini dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan beton dengan workability yang
tinggi atau menghasilkan beton dengan kuat tekan yang tinggi.
Bahan ini merupakan sarana untuk menghasilkan beton mengalir tanpa terjadi pemisahan (segregasi/
bleeding) yang umumnya terjadi pada beton dengan jumlah air yang besar, maka bahan ini berguna
untuk pencetakan beton di tempat-tempat yang sulit seperti tempat pada penulangan yang rapat.
Superplasticizer dapat memperbaiki workabilitas namun tidak terpengaruh besar dalam
meningkatkan kuat tekan beton untuk faktor air semen yang diberikan.
TEKBAN1-ESASMUL
Kegunaan :
superplasticizer untuk beton mutu tinggi secara umum sangat berhubungan dengan pengurangan
jumlah air dalam campuran beton.
Pengurangan ini tergantung dari kandungan air yang digunakan, dosis dan tipe dari superplasticizer
yang dipakai. (L.J. Parrot, 1998).
Superplasticizer tidak akan menjadikan “encer” semua campuran beton dengan sempurna, oleh
karenanya campuran harus direncanakan untuk disesuaikan.
Untuk meningkatkan workability campuran beton, penggunaan dosis superplasticizer secara normal
berkisar antara 1-3 liter tiap 1 meter kubik beton.
Larutan superplasticizer terdiri dari 40% material aktif. Ketika superplasticizer digunakan untuk
mengurangi jumlah air, dosis yang digunakan adalah lebih besar, 5 sampai 20 liter tiap 1 meter kubik
beton. (Neville, 1995)
TEKBAN1-ESASMUL
Menurut (Edward G Nawy, 1996). Superplasticizer dibedakan menjadi 4 jenis:
TEKBAN1-ESASMUL
7) Tipe G: Water Reducing, High Range Retarding admixtures
Jenis bahan tambah yang berfungsi untuk mengurangi jumlah air pencampur yang
diperlukan untuk menghasilkan beton dengan konsistensi tertentu, sebanyak 12 %
atau lebih sekaligus menghambat pengikatan dan pengerasan beton.
TEKBAN1-ESASMUL
6.2. JENIS-JENIS BAHAN TAMBAH MINERAL (ADDITIVE)
• Jenis bahan tambah mineral (additive) yang ditambahkan pada beton dimaksudkan
untuk meningkatkan kinerja kuat tekan beton dan lebih bersifat penyemenan.
• Beton yang kekurangan butiran halus dalam agregat menjadi tidak kohesif dan
mudah bleeding, untuk mengatasi kondisi ini biasanya ditambahkan bahan tambah
additive yang berbentuk butiran padat yang halus.
• Penambahan additive biasanya dilakukan pada beton kurus, dimana betonnya
kekurangan agregat halus dan beton dengan kadar semen yang biasa tetapi perlu
dipompa pada jarak yang jauh.
• Bahan-bahan yang termasuk jenis additive adalah: puzzollan, fly ash, slag dan silica
fume
TEKBAN1-ESASMUL
Adapun keuntungan penggunaan additive adalah (Mulyono T, 2003) :
TEKBAN1-ESASMUL
Jenis bahan tambah lain yang biasa digunakan adalah bahan pembentuk
gelembung udara (Air Entraining Agent/AEA).
Ada dua jenis AEA, yaitu jenis detergent dan bukan deterjent.
a. Jenis deterjent
AEA pada umumnya adalah dari jenis deterjent, yaitu zat aktif terhadap permukaan.
Zat ini biasanya berupa zat organik sebagai bahan baku sabun, sehingga bila diaduk
dengan air akan menjadi busa dan busa ini akan tersebar di dalam adukan beton.
Gelembung-gelembung ini berada diantara butiran semen dan agregat yang berfungsi
sebagai bola pelincir sehingga adukan beton menjadi lebih mudah diaduk. Penambahan
AEA membuat beton mempunyai sifat penyusutan yang kecil dan membuat beton lebih
kedap air. Bahan yang biasa digunakan untuk membuat AEA adalah damar vinsol yang
merupakan senyawa asam abiet (abietic acid) atau biasa disebut dengan soda api.
Admixture atau bahan tambah untuk beton digunakan dengan tujuan untuk
memperbaiki atau menambah sifat beton tersebut menjadi lebih baik.
Jadi sifatnya hanya sebagai bahan penolong dan bukan zat yang dapat membuat
beton yang buruk menjadi baik.
TEKBAN1-ESASMUL
RANGKUMAN
• Admixture adalah bahan/material selain air, semen dan agregat yang ditambahkan ke
dalam beton atau mortar sebelum atau selama pengadukan yang digunakan untuk
memodifikasi sifat dan karakteristik beton.
• Jenis-jenis admixture menurut ASTM adalah :
1. Tipe A Water Reducing Admixture (WRA),
2. Tipe B Retarding Admixture,
3. Tipe C Accelerating Admixtures,
4. Tipe D Water Reducing and Retarding Admixture,
5. Tipe E Water Reducing and Accelerating Admixture,
6. Tipe F Water Reducing, High Range Admixture,
7. Tipe G Water Reducing, High Range Retarding admixtures.
• Additive yang ditambahkan pada beton dimaksudkan untuk meningkatkan kinerja kuat
tekan beton dan lebih bersifat penyemenan.
• Yang termasuk jenis additive adalah : puzzollan, fly ash, slag dan silica fume.
TEKBAN1-ESASMUL
SOAL-SOAL LATIHAN:
TEKBAN1-ESASMUL
Pengujian Konsistensi pada Beton
(Uji Slump)
21/11/2023 30
• Pengujian slump ini tidak cocok untuk beton yang sangat kering atau
sangat encer. Nilai slump dinyatakan dalam mm,cm,inci.
• BS : 4 lapis a’ 25 tusukan tiap lapis
• ASTM : 3 lapis a’ 25 tusukan tiap lapis
• Nilai-nilai slump untuk pekerjaan beton (menurut PBI ‘71)
Uraian Slump (cm)
Max Min
Dinding,pelat pondasi telapak bertulang 12,5 5,0
Pondasi telapak tidak bertulang,kaison,& 9,0 2,5
konstruksi dibawah tanah
Pelat,balok,kolom,dinding 15,0 7,5
Perkerasan jalan 7,5 5,0
Pembetonan massal 7,5 2,5
21/11/2023 31
BETON PLASTIS
TEKBAN1-ESASMUL
▪ Segregasi & Bleeding
Segregasi adalah pemisahan antara mortar dengan agregat kasar. (dry mix)
Bleeding adalah naiknya air pada permukaan beton. (wet mix)
Cracks
THE END