Anda di halaman 1dari 28

BAHAN TAMBAH

KIMIA & MINERAL


KELOMPOK 5
Our Team
adryan firmansyah
1525423039
keny islam nur esa
salsa sri komala 15254230
1525423038 nurmala dewi
15254230
zirhan cakra
15254230
APA SIH BAHAN TAMBAH
PADA BETON TUH?
Secara umum material beton yang digunakan pada konstruksi terdiri atas semen, air, pasir
(agregat halus) dan kerikil (agregat kasar) yang dicampur dengan perbandingan tertentu dan
untuk menghasilkan kekuatan tertentu pula. Kekuatan yang diukur pun biasanya hanya kuat
tekannya saja yang diuji pada standar umur 28 hari.

Disamping itu, untuk keperluan tertentu terkadang campuran beton tersebut masih
ditambahkan bahan tambah berupa zat-zat kimia tambahan (chemical additive) dan
mineral/material tambahan. Zat kimia tambahan tersebut biasanya berupa serbuk atau
cairan yang secara kimiawi langsung mempengaruhi kondisi campuran beton. Sedangkan
mineral/material tambahan berupa agregat yang mempunyai karakteristik tertentu.
Penambahan zat-zat kimia atau mineral tambahan ini diharapkan dapat merubah performa
dan sifat-sifat campuran beton sesuai dengan kondisi dan tujuan yang diinginkan, serta dapat
pula sebagai bahan pengganti sebagian dari material utama penyusun beton. Standar
pemberian bahan tambahan beton ini pun sudah diatur dalam SNI S-18-1990-03 tentang
Spesifikasi Bahan Tambahan pada Beton.
PENGERTIAN BAHAN
TAMBAH (ADMIXTURE)
Bahan tambah (admixture) adalah suatu bahan berupa
bubuk atau cairan, yang ditambahkan ke dalam campuran
adukan beton selama pengadukan, dengan tujuan untuk
mengubah sifat adukan atau betonnya. (Spesifikasi Bahan
Tambahan untuk Beton, SK SNI S-18-1990-03).
Berdasarkan ACI (American Concrete Intitute), bahan
tambah adalah material selain air, agregat, dan semen
hidrolik yang dicampurkan dalam beton atau mortar yang
ditambahkan sebelum atau selama pengadukan
berlangsung.
Fungsi bahan ini adalah mengubah sifat-sifat beton agar
menjadi lebih cocok untuk pekerjaan tertentu atau untuk
menghemat biaya.
TUJUAN PENGGUANAAN BAHAN TAMBAH
(ADMIXTURE)UNTUK CAMPURAN PADA BETON
Berdasarkan tujuan yang diharapkan terdapat
beberapa tujuan penggunaan zat kimia diantaranya
yaitu:

1.water reduction
{Zat kimia untuk mengurangi penggunaan air pada beton}

Hal ini dimaksudkan agar diperoleh adukan dengan nilai


fas yang tetap dengan kekentalan yang sama atau
dengan fas tetap, tapi didapatkan adukan beton yang
lebih encer. Hal ini dimaksudkan agar diperoleh kuat tekan
yang lebih tinggi, dengan tidak mengurangi kekentalannya,
atau diperoleh beton dengan kuat tekan yang sama, tapi
adukan dibuat menjadi lebih encer agar lebih memudahkan
dalam penuangan.
2. RETARDER

{zat kima untuk memperlambat proses ikatan campuran beton}


Biasanya diperlukan untuk beton yang tidak dibuat dilokasi
penuangan beton. Proses pengikatan campuran beton sekitar 1
jam. Sehingga apabila sejak beton dicampur sampai penuangan
memerlukan waktu lebih dari 1 jam, maka perlu ditambahkan zat
kimia ini. Zat tambahan ini diantarannya berupa gula, sucrose,
sodium gluconate, glucose, citric acid, dan tartaric acid.
3. ACELERATOS
{zat kimia untuk mempercepat ikatan dan pengerasan campuran beton}
Diperlukan untuk mempercepat proses pekerjaan konstruksi beton,
pencampuran beton dilakukan di tempat atau dekat dengan penuangannya.
. Namun demikian, lebih dianjurkan menggunakan yang nitrat, karena
penggunaan khlorida dapat mempercepat terjadinya karat pada
penulangan.
Pada kenyataan di lapangan terkadang diperlukan kondisi kombinasi dari
ketiga perilaku penambahan zat kimia tersebut yaitu untuk mengurangi
penggunaan air dan memperlambat proses ikatan campuran beton, atau
untuk mengurangi air dan mempercapat waktu pengikatan serta
pengerasan campuran beton.
Pada kenyataan di lapangan terkadang diperlukan kondisi kombinasi dari
ketiga perilaku penambahan zat kimia tersebut yaitu untuk mengurangi
penggunaan air dan memperlambat proses ikatan campuran beton, atau untuk
mengurangi air dan mempercapat waktu pengikatan serta pengerasan
campuran beton.

Penambahan gelembung udara pada kadar tertentu juga dapat meningkatkan


performa beton pada saat proses pengerasan dari cair ke plastis. Tapi, pada
setiap penambahan gelembung 1% dapat mengurangi kekuatan beton 5%,
sehingga jarang disarankan penggunaannya. Zat kimia lain yang terkadang
ditambahkan juga pada beton adalah pigmen, untuk memberikan warna pada
beton, penghambat korosi, lem untuk ikatan dengan beton lama dan
pengurang segregasi dan bleeding pada proses pengerasan beton.
Bahan Tambah kimia (ADMIXTURE)
C hemical admixtures (bahan tambah kimia)
Admixture Kimia (Bahan Tambahan Kimia, ASTM C49 dan BS 5075)
Menurut standar ASTM , terdapat 7 tipe bahan tambah kimia, yaitu:

Tipe A, Water-Reducing Admixtures, yaitu bahan tambah yang mengurangi


air pencampur yang diperlukan untuk menghasilkan beton dengan konsistensi
tertentu. Bahan tambah ini biasa disebut water reducer atau plasticizer.
Plasticizer dapat digunakan dengan cara-cara sebagai berikut:
1. Kadar semen tetap, air dikurangi.
2. Kadar semen tetap, air tetap.
3. Kadar semen dikurangi, faktor air semen tetap.

Bahan tambah ini pada umumnya mengurangi pemakaian air sebanyak 5% – 12%
dari pemakaian pada desain mix beton normal.
Bahan Tambah kimia (ADMIXTURE)
Bahan tambah ini biasa disebut water reducer atau plasticizer. Komposisi daricampuran
bahan tambah ini diklasifikasikan secara umum menjadi 5 kelas, yaitu:
1. Asam lignosulfonic dan kandungan garam-garam
2. Modifikasi dan turunan asam lignosulfonic dan kandungan garam-garam
3. Hydroxylated carboxylic acids dan kandungan garamnya
4. Modifikasi hydroxylated carboxylic acids dan,kandungan garamnya.

Berdasarkan prosentase pengurangan jumlah air, plasticizer/water reducer dibedakan


menjadi 3 macam:
1. Normal water reducer : Penggunaan jenis ini mampu mengurangi air antara 5 – 10%.
2. Mid-range water reducer : Penggunaan jenis ini mengurangi air antara 10 – 15%.
3. High-range water reducer : Jenis ini biasa disebut superplasicizers, mampu
mengurangi air antara 20 – 40%.
Contoh produk plasticizer:
Plastiment NS
Produk ini dikeluarkan oleh Sika, dengan bahan dasar
polimer padat. Plastiment NS memenuhi standar ASTM
C-494 Tipe A dan AASHTO M-194 Tipe A. Plastiment NS
direkomendasikan untuk digunakan pada aplikasi beton
kualitas tinggi dengan peningkatan kuat tekan awal dan
waktu ikatan normal. Produk ini dapat mengurangi air
sampai dengan 10% untuk memperoleh beton yang
mudah dikerjakan dengan kuat tekan dan kuat lentur
yang lebih tinggi. Dosis yang digunakan adalah 130 –
265 ml untuk tiap 100 kg semen.
Contoh produk plasticizer:
Plastocrete 161W
Merupakan produk Sika dengan bahan polimer dan
telah memenuhi persyaratam ASTM C-494 Tipe A.
Direkomendasikan untuk digunakan pada beton kualitas
tinggi dengan workabilitas sangat baik dan waktu
ikatan cepat. Plastocrete 161W memberikan hasil yang
optimal apabila dikombinasikan dengan fly ash (abu
terbang). Dosis yang digunakan adalah 195 – 650
ml/100 kg semen.
Contoh produk plasticizer:
Plastocrete 169
Produk Sika dengan tujuan ganda, yaitu sebagai
reducer dan retarder. Produk ini telah memenuhi syarat
ASTM C-494 Tipe A. Digunakan untuk beton normal dan
memerlukan retarder. Tujuan ganda Plastocrete 169
sebagai water reducer normal dan set retarder
memberikan fleksibilitas yang tinggi pada
penggunaannya dan dapat dikombinasikan untuk
meningkatkan kualitas maupun nilai ekonomis. Apabila
digunakan untuk reducer, digunakan dosis 261-391
ml/100 kg semen. Apabila digunakan sebagai set
retarder, dosis 390-520 ml/100 kg berat semen.
Contoh produk plasticizer:
Viscocrete 4100
Merupakan produk Sika yang digunakan sebagai high range
water reducer dan superplasticizer. Produk ini telah memenuhi
syarat ASTM C-494 Tipe A dan F. Bahan tambah ini dapat
digunakan dengan dosis rendah untuk mengurangi air antara
10-15% dan apabila digunakan dengan dosis tinggi mampu
mengurangi air hingga 40%. Produk ini dapat digunakan untuk
Self Compacting Concrete (SCC) karena dapat memberikan
workabilitas yang tinggi. Viscocrete 4100 tidak mengandung
formaldehid dan kalsium klorida serta tidak menyebabkan korosi
pada tulangan baja. Untuk tujuan umum dosis yang
direkomendasikan sebanyak 195-520 ml/100 kg semen. Apabila
diinginkan pengurangan air secara maksimum, dosisnya dapat
mencapai 780 ml/100 kg semen.
Bahan Tambah kimia (ADMIXTURE)
Tipe B, Retarding Admixtures, yaitu bahan tambah yang berfungsi untuk
menghambat waktu pengikatan beton. Penggunaanya untuk menunda
waktupengikatan beton (setting time) misalnya karen kondisi cuaca yang panas,
atau memperpanjang waktu untuk pemadatan untuk menghindari cold joints dan
menghindari dampak penurunan saat beton segar pada saat pengecoran
dilaksanakan.

Bahan tambah dengan fungsi retarding digunakan dengan tujuan utama menunda
waktu initial dan final setting dari adukan beton segar, dan mempertahankan
workability beton pada cuaca panas, pada umumnya digunakan jika :
1. pelaksanaan pengecoran mempunyai tingkat kesulitan cukup tinggi sehingga
memerlukan waktu pelaksanaan yang lebih lama dari waktu setting beton normal.
2. lokasi batching plant yang cukup jauh.
3. pengecoran dengan kondisi cuaca panas yang berpotensi mengakibatkan
kehilangan kelembaban lebih cepat.
4. proses finishing yang memerlukan waktu yang lebih lama sehingga waktu setting
beton yang lebih lama diperlukan.
Bahan Tambah kimia (ADMIXTURE)
Tipe C, Accelerating Admixtures, yaitu bahan tambah yang berfunsi untuk
mempercepat pengikatan dan pengembangan kekuatan awal beton. Bahan ini
digunkan untuk mengurangi lamanya waktu pengeringan (hidrasi), dan
mempercepat pencapaian kekuatan beton.

Bahan tambah dengan fungsi accelerating digunakan dengan tujuan utama


mendapatkan kekuatan awal yang lebih tinggi pada beton yang dikerjakan,
misalkan jika clemen struktur beton yang diperlukan untuk segera dibebani oleh
pekerjaan berikutnya dalam kaitan dengan waktu pelaksanaan yang ketat.

Penggunaan bahan tambah ini harus memperhatikan kadar ion klorida terlarut
dalam beton keras yang disyaratkan, tidak boleh terlewati karena beresiko
menimbulkan korosi pada besi atau baja tulangan.
Yang biasa digunakan sebagai accelerator adalah Calsium chlorida (CaCl2)
Bahan Tambah kimia (ADMIXTURE)
Tipe D, Water Reducing and Retarding Admixtures, yaitu Bahan kimia
tambahan berfungsi ganda yaitu untuk mengurangi air dan memperlambat
proses ikatan.Pengaruhnya pada beton adalah Kekuatan Tekan, Setting
Time, dimana retarder menghambat setting time beton.
Jenis bahan tambah yang berfungsi ganda yaitu untuk mengurangi jumlah air
pengaduk yang diperlukan pada beton tetapi tetap memperoleh adukan dengan
konsistensi tertentu sekaligus memperlambat proses pengikatan awal dan pengerasan
beton. Dengan menambahkan bahan ini ke dalam beton, maka jumlah semen dapat
dikurangi sebanding dengan jumlah air yang dikurangi. Bahan ini berbentuk cair
sehingga dalam perencanaan jumlah air pengaduk beton, maka berat admixture ini
harus ditambahkan sebagai berat air total pada beton.
Bahan Tambah kimia (ADMIXTURE)
Tipe E, Water Reducing and Accelerating Admixtures, yaitu
bahan kimia tambahan berfungsi ganda yaitu untuk
mengurangi air dan mempercepat proses ikatan.
Pengaruhnya pada beton:
1. Kekuatan. Pada saat accelerator mencapai peningkatan kekuatan awal
beton, pengaruh kekuatan beton dapat diabaikan. Jika bahan water
reducing dicampur accelerator, keuntungan kekuatan jangka panjang akan
diapat berhubungan langsung dengan penurunan rasio air-semen (a/s).

2. Setting Time. Setting time beton yang mengandung accelerator lebih


pendek daripada beton biasa yang tidak mengandung accelerator.
Pengaruh kalsium klorida pada setting time lebih besar daripada kalsium
format.
Bahan Tambah kimia (ADMIXTURE)
3. Workability. Baik kalsium klorida dan kalsium format memberikan sedikit
peningkatan dalam workabilitas. Peningkatan yang lebih besar dalam
workabilitas dapat diperoleh dengan kombinasi accelerator dengan
bahan water reducing.

4. Panas Hidrasi. Accelerator meningkatkan tingkatan panas yang


dihasilkan dan memberikan kenaikan temperature yang lebih besar
daripada campuran bahan biasa. Total panas hidrasi tidak
mempengaruhi.
Bahan Tambah kimia (ADMIXTURE)
Tipe F, Water Reducing High Range Admixtures, yaitu bahan tambah
yang berfungsi untuk mengurangi jumlah air pencampur yang diperlukan
untuk menghasilkan beton dengan kondisi tertentu, sebanyak 12% atau
lebih. Bahan tambah dengan fungsi HRWR digunakan untuk
mendapatkan tingkat konsistensi yang diinginkan atau ditetapkan
spesifikasi dengan mengurangi berat air sebesar 12% atau lebih (sampai
40%). Tujuan dan penggunaannya sama dengan bahan tambah tipe A

dengan pengurangan berat air 12%. HRWR atau bahan tambah tipe F
pada umumnya diaplikasikan atau dicampurkan di lokasi pengececoran.
Bahan Tambah kimia (ADMIXTURE)
Tipe G, Water Reducing,High Range Retarding Admixtures, yaitu bahan
tambah yang berfungsi untuk mengurangi jumlah air pencampur yang
diperlukan untuk menghasilkan beton dengan konsistensi tertentu,
sebanyak 12 % atau lebih sekaligus menghambat pengikatan dan
pengerasan beton. Bahan ini merupakan gabungan superplasticizer
dengan memperlambat waktu ikat beton. Digunakan apabila pekerjaan
sempit karena keterbatasan sumberdaya dan ruang kerja.
Dosis Penggunaan Bahan Tambah Kimia
Chemical Admixture
dosis pemakaian bahan kimia yang semakin besar beradasarkan jumlah semen
yang dipakai ternyata kuat tekannya semakin lebih kecil dari kuat tekan beton
normal tanpa bahan kimia tambahan.

Dosis yang paling ideal untuk pembahan bahan kimia pada campuran beton
adalah pada dosis 0,2 liter/100 Kg berat semen.

Dengan bahan kimia tambahan pada dosis 0,2 L/100 Kg berat semen ternyata
menghasilkan beton dengan workability yang baik, kuat tekan awal dan akhir yang
lebih baik dari pada sempel yang lain
BAHAN TAMBAH MINERAL (ADDITIVE)
Jenis bahan tambah mineral (additive) yang ditambahkan pada
beton dimaksudkan untuk meningkatkan kinerja kuat tekan beton
dan lebih bersifat penyemenan. Beton yang kekuarangan butiran
halus dalam agregat menjadi tidak kohesif dan mudah bleeding.
Untuk mengatasi kondisi ini biasanya ditambahkan bahan tambah
additive yang berbentuk butiran padat yang halus. Penambahan
additive biasanya dilakukan pada beton kurus, dimana betonnya
kekurangan agregat halus dan beton dengan kadar semen yang
biasa tetapi perlu dipompa pada jarak yang jauh. Yang termasuk
jenis additive adalah: pozzollan, fly ash, slag dan silica fume.
KEUNTUNGAN MENGGUNAKAN ADDITIVE
Memperbaiki workability beton.
Mengurangi panas hidrasi.
Mengurangi biaya pekerjaan beton.
Mempertinggi daya tahan terhadap serangan sulfat.
Mempertinggi daya tahan terhadap serangan reaksi alkali-
silika.
Menambah keawetan (durabilitas) beton.
Meningkatkan kuat tekan beton.
Meningkatkan usia pakai beton.
Mengurangi penyusutan.
Membuat beton lebih kedap air (porositas dan daya serap air
pada beton rendah).
Pozzolan sebagai bahan tambah mineral
Pozzolan adalah bahan yang bereaksi dengan kapur bebas selama
pengikatan semen, termasuk daya tahannya terhadap agresi sulfat, air
kotor dan lain lain.

didalam bahan pozzolan terdapat sedikit atau tidak sama sekali sifat sifat
semennya. bahan ini digunakan penambah atau untuk pengganti semen
sampai dengan 70% dari se men. bahan ini mereduksi kecepatan
pengerasan beton dan ini adalah salah satu dari keberatan
penggunaannya. bukti bukti yang ada menunjukan bahwa kekuatan batas
dengan mengganti sekurang kurangnya 20% dari semen dengan pozzlan
hampir tidak ada beda dengan bilamana semen saja yang digunakan
(L.J Murdock K.M. Brook, 1979)
Pozzolan sebagai bahan tambah mineral
Pozzolan yaitu bahan alami atau buatan yang mempunyai sifat
pozzolanik dengan unsure silika dan aluminat yang aktif. Silika dan
aluminat aktif ini akan bereaksi dengan kapur bebas, yang
merupakan sisa reaksi hidrasi air dengan semen,
untuk menjadi tubermorite lagi yang sama
dengan hasil hidrasi air dengan semen
sebelumnya, sehingga akan meningkatkan kuat
tekan beton. Jenis pozzolan diantaranya adalah
fly ash (abu terbang) yang berasal dari produk
sampingan pembangkit listrik tenaga batu bara,
tras alam, gilingan terak dapur tinggi pada
pembakaran dan peleburan biji besi, abu sekam
padi (hulk ash), abu ampas tebu, bubuk bata
merah, metakaolin dan silica fume.
Material tambahan yang digunakan tersebut kadang sebagai bahan
tambah, terkadang sebagai pengganti sebagian atau seluruh agregat.
Agar diperoleh beton ringan biasanya digunakan agregat ringan seperti
batu apung, alwa (artificial light weigth aggregate), serbuk/potongan
kayu, serbuk stereofoam, dan sebagainya. Untuk memperoleh beton
dengan performa tarik yang meningkat ditambahkan serat-serat, seperti
serat baja,serat aluminium, serat ban atau beberapa serat alami. Dan
beton berat diperoleh dengan menambahkan agregat dengan berat
jenis yang lebih besar dari agregat kerikil dan pasir.
Thank You
for listening!

Anda mungkin juga menyukai