Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh penambahan abu ampas kopi pada kuat tekan
beton. Pada penelitian digunakan 4 variasi komposisi yaitu beton tanpa substitusi abu ampas kopi dan
penambahan abu ampas kopi 2,5%, 5%, dan 7,5% terhadap berat semen. Pengujian ini meliputi uji karakterstik
dan kuat tekan beton yang dilakukan pada umur perawatan 3, 7 dan 28 hari, dengan benda uji silinder dimensi 15
cm x 30 cm. Mutu beton rencana yaitu 20 MPa (200 Kg/cm2). Hasil dari nilai uji kuat tekan normal umur 3 hari
sebesar 7,98 MPa, umur 7 hari sebesar 12,98 MPa, dan 28 hari sebesar 20,01 MPa, pada persentase 2,5% hasil
uji kuat tekan umur 3 hari sebesar 8,27 MPa, umur 7 hari 13,66 MPa, dan umur 28 hari sebesar 20,97 MPa, pada
persentase 5% hasil uji kuat tekan umur 3 hari 8,17 MPa, umur 7 hari 13,37 MPa, umur 28 hari 20,68 MPa, pada
persentase 7,5% hasil uji kuat tekan umur 3 hari 8,08 MPa, umur 7 hari 13,18 MPa, dan 28 hari sebesar 20,39
MPa². Dari hasil rata-rata uji kuat tekan umur 28 hari diperoleh bahwa persentase 2,5%, 5%, dan 7,5%
mengalami peningkatan berkisar 1,54%-5,24% terhadap nilai kuat tekan beton normal.
58
© Jurnal Media Inovasi Teknik Sipil Unidayan
ISSN : 2301-5241, e-ISSN : 2580-023X,
Vol. X, No. 2, Oktober 2021
bersifat mineral (additive). Bahan tambah Ampas Kopi Sebagai Bahan Tambah
admixture ditambahkan pada saat pengadukan
dan atau saat pelaksanaan pengecoran (placing) Ampas kopi merupakan limbah industri pangan
sedangkan bahan tambah additive yaitu yang yang banyak ditemukan di Kota Baubau terutama
bersifat mineral ditambahkan saat pengadukan di Kaongkeongkea, limbah resebut dihasilkan
dilaksanakan. dari pengelolaan biji kopi. Kurang lebih 500
gram bubuk kopi yang digunakan menghasilkan
Bahan Tambah Mineral (Additive) sekitar 340 gram ampas kopi. Sama seperti
limbah pangan lainnya, limbah ampas kopi
Bahan tambah mineral ini merupakan bahan mempunyai potensi dan dapat dimanfaatkan,
tambah yang dimaksudkan untuk memperbaiki salah satunya sebagai campuran beton.
kinerja beton. Penambahan bahan tambah dalam Penggunaan abu ampas kopi sebagai bahan
sebuah campuran beton atau mortar tidak substitusi terhadap semen, pada campuran beton
mengubah komposisi yang besar dari bahan yang sangat berpengaruh terhadap nilai kuat tekan
lainnya, karena penggunaan bahan tambah ini yang dihasilkan. Karena, bentuk fisik dari abu
cenderung merupakan pengganti atau substitusi ampas kopi yang dihasilkan berupa material-
dari dalam campuran beton itu sendiri. Karena material halus yang tersaring pada ayakan No.
tujuannya memperbaiki atau mengubah sifat dan 200, yang dapat mengisi pori-pori pada
karakteristik tertentu dari beton atau mortar yang pembentukan beton. Selain itu, ampas kopi
akan dihasilkan, maka kecenderungan perubahan mengandung kalium dan kalsium, seperti yang
komposisi dalam berat-volume tidak terasa secara diketahui unsur-unsur tersebut merupakan
langsung dibandingkan dengan komposisi awal merupakan unsur penyusun semen, sehingga
beton tanpa bahan tambah. Pada saat ini, bahan memungkinkannya adanya kaitan reaksi aktif
tambah mineral lebih banyak digunakan untuk antara abu ampas kopi pada campuran beton.
memperbaiki kinerja tekan beton, sehingga bahan Ketiadaan kandungan silika pada abu ampas kopi
tambah mineral ini cenderung bersifat yang merupakan senyawa penting dalam
penyemenan. pengikatan beton, sehingga penggunaan abu
Beberapa keuntungan penggunaan bahan ampas koi dalam jumlah yang banyak tidak dapat
tambah mineral antara lain (Cain, 1994:500-508): menggantikan sifat pengikat yang dimiliki
1. Memperbaiki kinerja workability semen. Oleh karena itu abu ampas kopi tidak
2. Mengurangi panas hidrasi memiliki banyak keuntungan apabila dalam
3. Mengurangi biaya pekerjaan beton penggunaan dalam jumlah yang banyak. Akan
4. Mempertinggi daya tahan terhadap serangan tetapi, penggunaan abu ampas kopi dalam jumlah
sulfat yang kecil dapat memungkinkanya, dikarenakan
5. Mempertinggi daya tahan terhadap serangan kuat tekan dalam dari presentase abu ampas kopi
alkali-silika dalam jumlah yang kecil meningkat dari beton
6. Mempertinggi usia dan kekuatan tekan beton normal.
7. Mempertinggi keawetan beton dan pengurang pH ampas kopi sedikit asam, berkisar 6,2
penyusutan pada skala pH. Selain itu, ampas kopi
8. Mengurangi porositas dan daya serat air dalam mengandung sulfur dan kalsium. Persentase
beton ampas kopi sebagai pengganti sebagian semen
Beberapa bahan tambah mineral yang berkisar 2,5%, 5% dan 7,5% yang diharapkan
digunakan dalam campuran beton adalah dapat meningkatkan kuat tekan beton pada umur
pozzollan, fly ash, slag, dan silica fume. Bagi 28 hari.
sebagian orang misalnya masyarakat awam untuk Tujuan penelitian ini adalah:
mendapatkan zat-zat additive tidaklah mudah dan 1. Untuk mengetahui besarnya nilai kuat tekan
harganya mahal. Sehingga membutuhkan bahan pada umur 3, 7, dan 28 hari yang dihasilkan
tambah alternatif yang mudah didapatkan, akibat substitusi abu ampas kopi dengan
harganya terjangkau, dan pemanfaatan barang perbandingan 2,5%, 5%, dan 7,5% terhadap
atau bahan yang tidak terpakai. Oleh karena itu semen.
dalam penelitian dicoba mengunakan bahan
2. Untuk mengetahui pengaruh penambahan abu
tambah berupa abu ampas kopi yang mudah
didapat dengan harga yang relative terjangkau. ampas kopi dengan perbandingan 2,5%, 5%,
dan 7,5% dari berat semen.
59
© Jurnal Media Inovasi Teknik Sipil Unidayan
ISSN : 2301-5241, e-ISSN : 2580-023X,
Vol. X, No. 2, Oktober 2021
Manfaat yang diharapkan dapat diperoleh 13) Kerucut terpancang (come) diameter
dari penelitian ini yaitu: atas (40 ± 3) mm, diameter bawah (90
1. Sebagai pengembangan ilmu pengetahuan ± 3) mm dan tinggi (75 ± 3) mm
tentang limbah yang dapat dijadikan material terbuat dari logam dengan tebal
tambahan pada nilai kuat tekan beton.
minimum 0,8 mm.
2. Hasil-hasil diharapkan dapat dipakai sebagai
14) Batang penumbuk dengan bidang
petunjuk atau arahan dalam menetukan
permukaan rata, berat (340 ± 15) gr,
keputusan kepentingan pembangunan.
diameter permukaan penumbuk (25 ±
3) mm.
Metodologi Penelitian b. Alat Perancangan Beton terdiri dari :
1) Ember plastik/aluminium.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui 2) Sekop dan sendok besi.
seberapa besar kuat tekann yang dihasilkan pada 3) Slump test.
beton dengan substitusi abu ampas kopi. Dengan 4) Cetakan berupa slinder 15 x 30 Cm.
persentase substitusi sebesar 0%, 2,5%, 5% dan
5) Concrete mixer/mesin pencampur
7,5% terhadap berat semen.
Jumlah sampel pada beton 36 buah dengan beton.
masing-masing persentase sampel adalah 4 buah.
Dengan kategori sesuai dengan umur beton yang c. Alat Uji Tekan Beton
di rencanakan yaitu 3, 7, dan 28 hari. Rancangan Penelitian
Bahan Dan Alat penelitian
1. Teknik Pengambilan Sampel
1. Bahan Penelitian a. Lokasi Pengambilan Sampel Kelurahan
a. Semen Masiri untuk agregat kasar, Kelurahan
b. Agregat Bandar Batauga untuk agregat halus,
c. Abu ampas kopi Buton Selatan.
b. Memasukkan agregat kasar dan halus
d. Air
kedalam karung dan dibawa ke
2. Alat-Alat Penelitian Laboratorium Teknik Sipil Universitas
a. Alat pengujian karakteristik agregat halus, Dayanu Ikhsanuddin Baubau untuk
terdiri dari : melakukan pemeriksaan karakteristik dan
1) Satu set ayakan yang terdiri dari : mix design.
1½”1, ¾”, ½”, 3/8”, No.4, No.8, No. c. Agregat kasar dan agregat halus di
16, No.30, No.50, No.100, No.200. keringkan terlebih dahulu.
d. Setelah agregat dirasa telah kering maka
2) Timbangan digital kapasitas 75kg x 5gr. agregat kasar dan agregat halus di ayak
3) Gelas ukur kapasitas 100 ml. dengan saringan yang diinginkan.
4) Alat pengering (oven) suhu dapat diatur e. Timbang agregat kasar dan agregat halus
konstan (110 ± 5) 0C. sesuai dengan saringan yang dibutuhkan
5) Timbangan ketelitian 0,01% berat berdasarkan standar nomor saringan
contoh. agregat kasar dan agregat halus.
f. Ampas kopi diambil disetiap kedai kopi
6) Talam.
dan rumah warga kemudian ampas kopi
7) Piknometer kapasitas 500 ml. dibersihkan menggunakan air. Hasil
8) Tongkat pemadat Ǿ 15 mm, panjang 60 pembersian di biarkan semalaman
Cm dengan ujung bulat. sehingga air dan ampas kopi terpisah,
9) Mistar perata (straight edge). setelah itu air di buang.
10) Wadah baja yang cukup kaku g. Rendaman ampas kopi yang basah
berbentuk silinder dengan alat dibiarkan kering dengan suhu ruang sekitar
12 jam setelah itu dimasukkan kedalam
pemegang.
kantong dan di bawah ke Laboratorium
11) Cawan. Teknik Sipil Universitas Dayanu
12) Alat uji abrasi (Los Angeles Machine)
60
© Jurnal Media Inovasi Teknik Sipil Unidayan
ISSN : 2301-5241, e-ISSN : 2580-023X,
Vol. X, No. 2, Oktober 2021
Ikhsanuddin Baubau untuk melakukan b. Perlakuan bahan tambah abu ampas kopi pada
pembakaran pada oven. pencampuran beton di perbandingkan dengan
h. Pembakaran pada oven dengan suhu 200ºC berat semen.
selama ≤ 2 jam Setelah ampas kopi dirasa
c. Pembuatan campuran beton dilakukan di area
telah kering maksimal kemudian di
tumbuk dan diayak dengan saringan laboratorium Fakultas Teknik Program Studi
No.200 hingga menjadi abu. Sipil Universitas Dayanu Ikhsanuddin
Baubau, diatas pelat kedap air pada suhu yang
2. Pemeriksaan Karakteristik Agregat normal. Penyediaan material untuk campuran
dengan mengambil kebutuhan berdasarkan
Pelaksanaan penelitian ini diawali
dengan pemeriksaan karakteristik fisik proporsi berat untuk 36 benda uji berbentuk
terhadap sampel agregat halus, agregat kasar Silinder dengan ukuran diameter 15 cm x
dan bahan subtitusi. tinggi 30 cm untuk masing-masing
Secara umum pemeriksaan agregat penggunaan proporsi dengan presentasi
yang dilakukan meliputi meliputi : campuran yang sama namun berbeda
a. Pemeriksaan analisa saringan agregat halus, komposisi.
agregat kasar dan bahan subtitusi. d. Pemeriksaan slump beton yang menentukan
b. Pemeriksaan kadar air agregat halus, agregat kekentalan adukan beton segar. Pemeriksaan
kasar dan bahan subtitusi. ini dilakukan dengan menggunakan kerucut
c. Pemeriksaan lewat saringan No.200 (kadar Abram (kerucut terpancung) dengan diameter
lumpur) agregat halus agregat kasar dan bahan bagian bawah 20 cm, bagian atas 10 cm, dan
subtitusi. tinggi 30 cm. Bagian atas dan bagian bawah
d. Pemeriksaan berat isi agregat halus dan cetakan terbuka. Cetakan di isi adukan beton
agregat kasar. segar dalam tiga lapis dimana tiap lapisan
e. Pemeriksaan uji abrasi agregat kasar ditusuk-tusuk dengan batang pemadat secara
mengunakan (Los Angeles Machine). merata sebanyak 25 kali, kemudian cetakan
Dari hasil pemeriksaan diatas kemudian di angkat. Selisih antara tinggi awal dan tinggi
disesuaikan dengan kebutuhan data-data yang akhir itu adalah nilai slump.
diperlukan untuk perancangan campuran beton e. Setelah pembuatan benda uji, maka dilakukan
yang akan dibuat dengan menggunakan metode perawatan pada beton (beton direndam dalam
Standar Nasional Indonesia SNI.03-2834-2000, air) sampai masa pengujian kuat tekan pada
Tata Cara Pembuatan Rencana Campuran beton umur 3 hari, 7 hari dan 28 hari
Normal.
4. Kuat Tekan Beton
3. Pemeriksaan Beton Kuat tekan beton adalah besarnya
Untuk pemeriksaan beton dilakukan dalam pembebanan dalam batas yang ditentukan hingga
tahapan sebagai berikut : terjadi kehancuran (SNI 03- 1974-2011).
Pengujian kekuatan tekan beton dilakukan
a. Perencanaan campuran beton dilakukan
dengan menggunakan mesin tekan. Hasil massa
dengan cara langsung dengan menentukan beban maksimum akan terbaca dalam satuan ton.
proporsi perbandingan antara agregat kasar Kuat tekan beton dari masing-masing benda uji
dan agregat halus serta pemakaian nilai Faktor dapat dihitung dengan Persamaan 1:
Air Semen (FAS) tertentu. Dari nilai tersebut σ’b=P/A (1)
selanjutnya dapat ditentukan berat dari
Keterangan:
masing-masing material penyusun beton yaitu
berapa jumlah pemakaian air dalam liter, σ’b = Kuat tekan beton dari masing-masing
pemakaian agregat kasar, agregat halus, benda uji (kg/cm2)
P = Beban Maksimum (Kg).
semen dan abu ampas kopi dalam kilogram.
A = Luas bidang tekan beton atau luas
permukaan (cm2)
61
© Jurnal Media Inovasi Teknik Sipil Unidayan
ISSN : 2301-5241, e-ISSN : 2580-023X,
Vol. X, No. 2, Oktober 2021
𝑆=√ 𝑛−1
(2) Mortar
Mortar
tekan beton karakteristik dapat dihitung dengan R Penutup
Tangki Oli
Pelat Dasar
persamaan 3:
𝜎 ′ 𝑏𝑘 = 𝜎 ′ 𝑏𝑚 − (𝑘 × 𝑠) (3)
Keterangan:
Gambar 1. Alat Pengujian Kuat Tekan Beton
𝛔’bm = Kuat tekan beton masing-masing
benda uji (kg/cm2).
Hasil Penelitian
𝛔’bk = Kuat tekan beton karakteristik
(kg/cm2).
Karakteristik Material
n = Jumlah benda uji.
1. Agregat Halus
S = Standar deviasi.
K = 1,64. Karakteristik agregat halus serta hasil
analisa saringan pasir Kelurahan Bandar Batauga
5. Matriks Benda Uji Kecamatan Batauga dapat dilihat pada Tabel 2
dan Tabel 3, yang bersumber dari hasil analisa
Berikut tabel matriks benda uji dalam data, sebagai berikut:
penelitian ini berjumlah 36 buah. Masing masing
sampel benda uji berjumlah 9 buah dengan 4 Tabel 2. Karakteristik Pasir Kelurahan Bandar
variasi yaitu, beton normal, penambahan bahan Batauga.
tambah abu ampas kopi 0%, 2,5%, 5% dan 7,5% Jenis Hasil
Spesifikasi Satuan Keterangan
Pemeriksaan Pemeriksaan
dengan mengunakan faktor air semen 0,57. Dapat
dilihat pada Tabel 1, berikut ini: Berat Jenis :
Berat Jenis
2,65 1,6 – 3,3 -- Memenuhi
Bulk
Tabel 1. Matriks Benda Uji Berat Jenis
2,58 1,6 – 3,3 -- Memenuhi
Umur SSD
FAS Sampel Berat Jenis
Beton 2,61 1,6 – 3,3 -- Memenuhi
Semu
Variasi
( Faktor Penyerapan 1,09 Max 2 % % Memenuhi
No. Campuran
( Hari ) Air Jumlah Berat Isi
Terhadap 1,46 1,4-1,9 gr/cm 3
Memenuhi
Semen ) Sampel Lepas
Semen
Berat Isi
(%) 1,66 1,4-1,9 gr/cm 3
Memenuhi
Padat
3 Normal 3 Kadar
1 7 0% 3 3,48 Max 5 % % Memenuhi
Lumpur
28 3 Kadar Air 2,01 2%-5% % Memenuhi
Abu Ampas
3 3
Kopi
2 Berdasarkan Tabel 2 diatas, dapat dilihat
7 (2,5%) 3
28 3 bahwa pemeriksaan fisik agregat halus memenuhi
3
0,57 Abu Ampas
3
spesifikasi SNI sehingga memenuhi syarat
Kopi sebagai campuran adukan beton.
3
7 5% 3
28 3 Tabel 3. Hasil Analisa Saringan Pasir
Abu Ampas Material 1000 Gram
3 3 Lubang Berat % %
Kopi %
4 Ayakan Tertahan Komulatif Komulatif
7 7,5% 3 Tertahan
Rata-rata (gr) Tertahan Lolos
28 3 1″ 0,00 0,00 0,00 100,00
Jumlah 36 ¾″ 0,00 0,00 0,00 100,00
½″ 0,00 0,00 0,00 100,00
3/8″ 0,00 0,05 0,00 100,00
No. 4 0,00 0,00 0,00 100,00
62
© Jurnal Media Inovasi Teknik Sipil Unidayan
ISSN : 2301-5241, e-ISSN : 2580-023X,
Vol. X, No. 2, Oktober 2021
65
© Jurnal Media Inovasi Teknik Sipil Unidayan
ISSN : 2301-5241, e-ISSN : 2580-023X,
Vol. X, No. 2, Oktober 2021
Daftar Pustaka
66