Anda di halaman 1dari 50

DR. EMIL AZMANAJAYA, ST., MT.

emil.azmanajaya@poltekba.ac.id
Bahan Tambah

Bahan Tambah Kimia


(Admixture)
POKOK
BAHASAN
Bahan Tambah Mineral
(Additive)
BAJA RINGAN

SASARAN PEMBELAJARAN
• Memahami definisi Admixture dan Additive
• Memahami peraturan tentang syarat dan standar Bahan Tambah
• Mengetahui kualitas bahan tambah yang baik
• Mengetahui metode penyimpanan dan pemeliharaan agregat
Teknologi Bahan
Bahan Tambah
DEFINISI

• BAHAN TAMBAH (ADMIXTURE/ADDITIVE)  bahan-


bahan yang ditambahkan ke dalam campuran beton
pada saat atau selama percampuran berlangsung.
• Fungsi  untuk mengubah sifat-sifat dari beton agar
menjadi lebih cocok untuk pekerjaan tertentu, atau
untuk menghemat biaya.
Teknologi Bahan
Bahan Tambah
TIPE MINERAL BAHAN TAMBAH

1.Material Cementitious
2.Material Pozzolanic
3.Material Pozzolanic dan Cementitious
4.Material Inert
Teknologi Bahan
Bahan Tambah
TIPE MATERIAL BAHAN TAMBAH

1. Material Cementitious
• Dapat bereaksi langsung dengan air.
• Bahan ini mengandung silikat dan kalsium aluminosilikat.
• Contoh: Blast Furnace Slag, yaitu bahan buangan industri baja yang
menggunakan tanur pijar.
• Blast Furnace slag : adalah bahan non metalik hasil samping dari
pabrik pemurnian besi dalam tanur yang mengandung campuran
antara kalsium silikat dan kalsium alumina silikat dan beberapa
pengotor.
Teknologi Bahan
Bahan Tambah
TIPE MATERIAL BAHAN TAMBAH
2. Material Pozzolanic
Pozzolan : Adalah bahan yang mengandung senyawa silica dan Alumina dimana
bahan pozzolan itu sendiri tidak mempunyai sifat seperti semen, akan tetapi
dengan bentuknya yang halus dan dengan adanya air, maka senyawa-senyawa
tersebut akan bereaksi secara kimiawi dengan Kalsium hidroksida (senyawa hasil
reaksi antara semen dan air) pada suhu kamar membentuk senyawa Kalsium
Aluminat hidrat yang mempunyai sifat seperti semen.

• Material yang dapat bereaksi dengan kapur bebas (Ca(OH)2) plus air.
• Komposisinya didominasi oleh siliceous dan aluminous.
• Contoh: Abu Terbang kelas F, yaitu sisa buangan Industri Pembangkit Listrik
yang menggunakan batubara jenis bituminous atau anthracite.
• Selain itu, silica fume (hasil sampingan produksi elemen silicon), juga bahan
pozzolanic. Komposisinya didominasi oleh unsur amorphous silica.
Teknologi Bahan
Bahan Tambah
TIPE MATERIAL BAHAN TAMBAH

2. Material Pozzolanic ..
Bahan Pozzolan terbagi 2 yaitu :
• Pozzolan Alam (Natural) : Tufa, abu vulkanis dan tanah Diatomae. Di
Indonesia Pozzolan alam dikenal dengan nama TRASS.
• Pozzolan Buatan (sintetis) : yang termasuk dalam jenis ini adalah
hasil pembakaran tanah liat dan hasil pembakaran batu bara (Fly Ash)
Teknologi Bahan
Bahan Tambah
TIPE MATERIAL BAHAN TAMBAH

2. Material Pozzolanic ...


• Bila pozzolan dipakai sebagai bahan tambah akan menjadikan beton
lebih mudah diaduk, lebih rapat air, dan lebih tahan terhadap
serangan kimia.
• Beberapa pozzolan dapat mengurangi pemuaian akibat proses reaksi
alkali-agregat (reaksi alkali dalam semen dengan silika dalam agregat),
dengan demikian mengurangi retak-retak beton akibat reaksi
tersebut.
• Pada pembuatan beton massa pemakaian pozzolan sangat
menguntungkan karena menghemat semen, dan mengurangi panas
hidrasi
Teknologi Bahan
Bahan Tambah
TIPE MATERIAL BAHAN TAMBAH

Fly Ash
Teknologi Bahan
ADMIXTURE
BAHAN TAMBAH KIMIA (ADMIXTURE)

• Chemical admixture (ASTM C 494), yaitu bahan tambah cairan


kimia yang ditambahkan untuk mengendalikan waktu pengerasan
(memperlambat atau mempercepat), mereduksi kebutuhan air,
menambah kemudahan pengerjaan beton, meningkatkan nilai
slump dan sebagainya.
• Biasanya digunakan dalam jumlah yang sedikit pada campuran
beton. Tujuan penggunaannya adalah untuk memperbaiki sifat-
sifat tertentu dari campuran.
• Penggunaan admixture harus mengikuti spesifikasi yang
ditetapkan produsennya. Trial Mix sebelum penggunaan sangat
dianjurkan
Teknologi Bahan
ADMIXTURE
JENIS TAMBAH KIMIA

• Menurut standar ASTM. C. 494 (1995: .254) dan Pedoman Beton 1989
SKBI.1.4.53.1989 (Ulasan Pedoman Beton 1989: 29), jenis bahan tambah
dibedakan menjadi tujun tipe bahan tambah, yaitu :
1. Tipe A “Water-Reducing Admixtures”
2. Tipe B “Retarding Admixtures”
3. Tipe C “Accelerating Admixtures”
4. Tipe D “Water Reducing and Retarding Admixtures”
5. Tipe E “Water Reducing and Accelerating Admixtures”
6. Tipe F “Water Reducing High Range Admixtures”
7. Tipe G “Water Reducing, High Range Retarding Admixtures”
Tugas Kelompok
• Bagi menjadi 7 kelompok, masing2 membahas admixture.
• Isi makalah : definisi, fungsi, tujuan, contoh, efek samping, gambar,
video, dll
• Dikumpul minggu depan
Teknologi Bahan
ADMIXTURE
JENIS BAHAN TAMBAH KIMIA

Tipe A “Water-Reducing Admixtures” (definisi)


• Water-Reducing Admixtures adalah bahan tambah yang mengurangi
air pencampur yang diperlukan untuk menghasilkan beton dengan
konsistensi tertentu.
• Water-Reducing Admixtures digunakan antara lain untuk dengan tidak
mengurangi kadar air semen dan nilai slump untuk memproduksi
beton dengan nilai perbandingan atau rasio factor air semen (fas)
yang rendah.
• Disebut juga sebagai water reducer atau plasticizer.
Teknologi Bahan
ADMIXTURE
JENIS BAHAN TAMBAH KIMIA

Tipe A “Water-Reducing Admixtures” (fungsi)


• mengurangi kadar air (fas) dengan tidak mengurangi semen dan
slump
• meningkatkan slump dengan tidak mengurangi semen dan kadar air
(fas) yang digunakan
• mengurangi semen yang digunakan dengan tidak mengurangi slump
dan kadar air (fas) -- harus memperhatikan ketentuan pemakaian
semen minimum sesuai peraturan
• Bahan tambah ini pada umumnya mengurangi pemakaian air
sebanyak 5% - 12% dari pemakaian pada desain mix beton normal.
Teknologi Bahan
ADMIXTURE
JENIS BAHAN TAMBAH KIMIA

Tipe A “Water-Reducing Admixtures” (tujuan)


• Hanya menambah/meningkatkan workability. Dengan menambahkanWRA ke dalam
beton maka dengan fas (kadar air dan semen) yang sama akan didapatkan beton
dengan nilai slump yang lebih tinggi. Dengan slump yang lebih tinggi, maka beton
segar akan lebih mudah dituang, diaduk dan dipadatkan. Karena jumlah semen dan air
tidak dikurangi dan workability meningkat maka akan diperoleh kekuatan tekan beton
keras yang lebih besar dibandingkan beton tanpa WRA.
• Menambah kekuatan tekan beton. Dengan mengurangi/memperkecil fas (jumlah air
dikurangi, jumlah semen tetap) dan menambahkan WRA pada beton segar akan
diperoleh beton dengan kekuatan yang lebih tinggi. Dari beberapa hasil penelitian
ternyata dengan fas yang lebih rendah tetapi workability tinggi maka kuat tekan beton
meningkat.
• Mengurangi biaya (ekonomis). Dengan menambahkan WRA dan mengurangi jumlah
semen serta air, maka akan diperoleh beton yang memiliki workability sama dengan
beton tanpa WRA dan kekuatan tekannya juga sama dengan beton tanpa WRA.
Dengan demikian beton lebih ekonomis karena dengan kekuatan yang sama
dibutuhkan jumlah semen yang lebih sedikit.
Teknologi Bahan
ADMIXTURE
JENIS BAHAN TAMBAH KIMIA

Tipe A “Water-Reducing Admixtures”


(klasifikasi)
1. Asam lignosulfonic dan kandungan garam-garam.
2. Modifikasi dan turunan asam lignosulfonic dan kandungan garam-garam.
3. Hydroxylated carboxylic acids dan kandungan garamnya.
4. Modifikasi hydroxylated carboxylic acids dan kandungan garam-
garamnya.
5. Materi lain seperti :
a. Materi inorganic seperti seng, garam-garam, barak, pospat, klorida.
b. Asam amino dan turunannya.
c. Karbohidrat, polisakarin, dan gula asam.
d. Campuran polimer, seperti eter, turunan melamic, neptan, silicon,
hidrokarbon-sulfat.
Teknologi Bahan
ADMIXTURE
JENIS BAHAN TAMBAH KIMIA

Tipe A “Water-Reducing Admixtures” (contoh)


• Plastiment NS
Produk ini dikeluarkan oleh Sika, dengan bahan dasar polimer padat.
Plastiment NS memenuhi standar ASTM C-494 Tipe A dan AASHTO M-194
Tipe A.
Plastiment NS direkomendasikan untuk digunakan pada aplikasi beton
kualitas tinggi dengan peningkatan kuat tekan awal dan waktu ikatan normal.
Produk ini dapat mengurangi air sampai dengan 10% untuk memperoleh
beton yang mudah dikerjakan dengan kuat tekan dan kuat lentur yang lebih
tinggi.
Dosis yang digunakan adalah 130 – 265 ml untuk tiap 100 kg semen.
Teknologi Bahan
ADMIXTURE
JENIS BAHAN TAMBAH KIMIA

Tipe A “Water-Reducing Admixtures” (contoh)


Teknologi Bahan
ADMIXTURE
JENIS BAHAN TAMBAH KIMIA

Tipe A “Water-Reducing Admixtures” (contoh)


• Plastocrete 161W
Merupakan produk Sika dengan bahan polimer dan telah memenuhi
persyaratam ASTM C-494 Tipe A.
Direkomendasikan untuk digunakan pada beton kualitas tinggi dengan
workabilitas sangat baik dan waktu ikatan cepat.
Plastocrete 161W memberikan hasil yang optimal apabila
dikombinasikan dengan fly ash (abu terbang).
Dosis yang digunakan adalah 195 – 650 ml/100 kg semen.
Teknologi Bahan
ADMIXTURE
JENIS BAHAN TAMBAH KIMIA
Tipe A “Water-Reducing Admixtures” (contoh)
• Plastocrete 169
Produk Sika dengan tujuan ganda, yaitu sebagai reducer dan retarder. Produk
ini telah memenuhi syarat ASTM C-494 Tipe A.
Digunakan untuk beton normal dan memerlukan retarder. Tujuan ganda
Plastocrete 169 sebagai water reducer normal dan set retarder memberikan
fleksibilitas yang tinggi pada penggunaannya dan dapat dikombinasikan
untuk meningkatkan kualitas maupun nilai ekonomis.
Apabila digunakan untuk reducer, digunakan dosis 261-391 ml/100 kg
semen.
Apabila digunakan sebagai set retarder, dosis 390-520 ml/100 kg berat
semen.
Teknologi Bahan
ADMIXTURE
JENIS BAHAN TAMBAH KIMIA
Tipe A “Water-Reducing Admixtures” (contoh)
• Viscocrete 4100
Merupakan produk Sika yang digunakan sebagai high range water reducer dan
superplasticizer.
Produk ini telah memenuhi syarat ASTM C-494 Tipe A dan F.
Bahan tambah ini dapat digunakan dengan dosis rendah untuk mengurangi air antara 10-
15% dan apabila digunakan dengan dosis tinggi mampu mengurangi air hingga 40%.
Produk ini dapat digunakan untuk Self Compacting Concrete (SCC) karena dapat
memberikan workabilitas yang tinggi.
Viscocrete 4100 tidak mengandung formaldehid dan kalsium klorida serta tidak
menyebabkan korosi pada tulangan baja.
Untuk tujuan umum dosis yang direkomendasikan sebanyak 195-520 ml/100 kg semen.
Apabila diinginkan pengurangan air secara maksimum, dosisnya dapat mencapai 780
ml/100 kg semen.
Teknologi Bahan
ADMIXTURE
JENIS BAHAN TAMBAH KIMIA
Tipe B “Retarding Admixtures” (definisi)
• Retarding Admixtures adalah bahan tambah yang berfungsi untuk
menghambat waktu pengikatan beton.
• Penggunaanya untuk menunda waktu pengikatan beton (setting time)
misalnya karena kondisi cuaca yang panas, atau memperpanjang
waktu untuk pemadatan untuk menghindari cold joints dan
menghindari dampak penurunan saat beton segar pada saat
pengecoran dilaksanakan.
Teknologi Bahan
ADMIXTURE
JENIS BAHAN TAMBAH KIMIA
Tipe B “Retarding Admixtures” (tujuan)
• Bahan tambah dengan fungsi retarding digunakan dengan tujuan utama
menunda waktu initial dan final setting dari adukan beton segar, dan
mempertahankan workability beton pada cuaca panas, pada umumnya
digunakan jika :
• pelaksanaan pengecoran mempunyai tingkat kesulitan cukup tinggi
sehingga memerlukan waktu pelaksanaan yang lebih lama dari waktu
setting beton normal
• lokasi batching plant yang cukup jauh
• kondisi lalu lintas yang dilalui oleh mobile mixer tidak lancar
• pengecoran dengan kondisi cuaca panas yang berpotensi mengakibatkan
kehilangan kelembaban lebih cepat
• proses finishing yang memerlukan waktu yang lebih lama sehingga waktu
setting beton yang lebih lama diperlukan
Teknologi Bahan
ADMIXTURE
JENIS BAHAN TAMBAH KIMIA

Tipe B “Retarding Admixtures” (efek samping)


• beberapa retarder mempunyai sifat menimbulkan gelembung udara
dalam beton
• beberapa retarder menyebabkan kehilangan slump yang lebih cepat
walaupun menyebabkan waktu setting yang lebih lambat
memperbesar resiko susut pengeringan dan rangkak yang lebih tinggi
Teknologi Bahan
ADMIXTURE
JENIS BAHAN TAMBAH KIMIA

Tipe C “Accelerating Admixtures” (definisi)


• Accelerating Admixtures adalah bahan tambah yang berfunsi untuk
mempercepat pengikatan dan pengembangan kekuatan awal beton.
• Bahan ini digunkan untuk mengurangi lamanya waktu pengeringan
(hidrasi), dan mempercepat pencapaian kekuatan beton.
• Disebut juga accelerator.
Teknologi Bahan
ADMIXTURE
JENIS BAHAN TAMBAH KIMIA

Tipe C “Accelerating Admixtures” (fungsi)


• mendapatkan kekuatan awal yang lebih tinggi pada beton yang
dikerjakan, misalkan jika elemen struktur beton yang diperlukan
untuk segera dibebani oleh pekerjaan berikutnya dalam kaitan
dengan waktu pelaksanaan yang ketat.
• harus memperhatikan kadar ion klorida terlarut dalam beton keras
yang disyaratkan, tidak boleh terlewati -- karena beresiko
menimbulkan korosi pada besi atau baja tulangan.
• harus memperhatikan dengan seksama waktu setting yang lebih
cepat dan curing yang dilakukan harus sesempurna mungkin untuk
mencapai kekuatan awal yang diinginkan lebih tinggi.
Teknologi Bahan
ADMIXTURE
JENIS BAHAN TAMBAH KIMIA

Tipe D “Water Reducing and Retarding


Admixtures”
• Water Reducing and Retarding Admixtures adalah bahan tambah yang
berfungsi ganda yaitu mengurangi jumlah air pencampur yang diperlukan
untuk menghasilkan beton dengan konsistensi tertentu dan menghambat
pengikatan awal.
• Jenis bahan tambah yang berfungsi ganda yaitu untuk mengurangi jumlah
air pengaduk yang diperlukan pada beton tetapi tetap memperoleh adukan
dengan konsistensi tertentu sekaligus memperlambat proses pengikatan
awal dan pengerasan beton. Dengan menambahkan bahan ini ke dalam
beton, maka jumlah semen dapat dikurangi sebanding dengan jumlah air
yang dikurangi. Bahan ini berbentuk cair sehingga dalam perencanaan
jumlah air pengaduk beton, maka berat admixture ini harus ditambahkan
sebagai berat air total pada beton.
Teknologi Bahan
ADMIXTURE
JENIS BAHAN TAMBAH KIMIA
Tipe E “Water Reducing and Accelerating
Admixtures”
• Water Reducing and Accelerating Admixtures adalah bahan tambah yang
berfungsi ganda yaitu mengurangi jumlah air pencampur yang diperlukan
untuk menghasilkan beton dengan konsistensi tertentu dan menghambat
pengikatan awal.
• Jenis bahan tambah yang berfungsi ganda yaitu untuk mengurangi jumlah
air pengaduk yang diperlukan pada beton tetapi tetap memperoleh adukan
dengan konsistensi tertentu sekaligus mempercepat proses pengikatan
awal dan pengerasan beton.
• Beton yang ditambah dengan bahan tambah jenis ini akan dihasilkan beton
dengan waktu pengikatan yang cepat serta kadar air yang rendah tetapi
tetap workable.
• Dengan menggunakan bahan ini diinginkan beton yang mempunyai kuat
tekan tinggi dengan waktu pengikatan yang lebih cepat (beton mempunyai
kekuatan awal yang tinggi).
Teknologi Bahan
ADMIXTURE
JENIS BAHAN TAMBAH KIMIA

Tipe F “Water Reducing High Range Admixtures”

• Water Reducing High Range Admixtures adalah bahan tambah yang


berfungsi untuk mengurangi jumlah air pencampur yang diperlukan untuk
menghasilkan beton dengan kondisi tertentu, sebanyak 12% atau lebih.
• Bahan tambah dengan fungsi HRWR digunakan untuk mendapatkan tingkat
konsistensi yang diinginkan atau ditetapkan spesifikasi dengan
mengurangi berat air sebesar 12% atau lebih (sampai 40%).
• Tujuan dan penggunaannya sama dengan bahan tambah tipe A dengan
pengurangan berat air > 12%.
• HRWR atau bahan tambah tipe F pada umumnya diaplikasikan atau
dicampurkan di lokasi pengececoran.
• Disebut superplasticizer
Teknologi Bahan
ADMIXTURE
JENIS BAHAN TAMBAH KIMIA
Tipe G “Water Reducing, High Range Retarding
Admixtures”
• Water Reducing, High Range Retarding admixtures adalah bahan
tambah yang berfungsi untuk mengurangi jumlah air pencampur yang
diperlukan untuk menghasilkan beton dengan konsistensi tertentu,
sebanyak 12 % atau lebih sekaligus menghambat pengikatan dan
pengerasan beton.
• Bahan ini merupakan gabungan superplasticizer dengan
memperlambat waktu ikat beton.
• Digunakan apabila pekerjaan sempit karena keterbatasan sumberdaya
dan ruang kerja.
• Pencampuran bahan tambah tipe G dapat dilakukan di batcing plant
atau di lokasi proyek.
Teknologi Bahan
ADDITIVE
BAHAN TAMBAH MINERAL (ADDITIVE)

• Definisi : meningkatkan kinerja kuat tekan beton dan lebih bersifat


penyemenan.
• Beton yang kekuarangan butiran halus dalam agregat menjadi tidak
kohesif dan mudah bleeding.
• Untuk mengatasi kondisi ini biasanya ditambahkan bahan tambah
additive yang berbentuk butiran padat yang halus.
• Penambahan additive biasanya dilakukan pada beton kurus, dimana
betonnya kekurangan agregat halus dan beton dengan kadar semen yang
biasa tetapi perlu dipompa pada jarak yang jauh.
• Yang termasuk jenis additive adalah : pozzollan, fly ash, slag dan silica
fume.
Teknologi Bahan
ADDITIVE
BAHAN TAMBAH MINERAL

Keuntungan Penggunaan Additive


• Memperbaiki workability beton
• Mengurangi panas hidrasi
• Mengurangi biaya pekerjaan beton
• Mempertinggi daya tahan terhadap serangan sulfat
• Mempertinggi daya tahan terhadap serangan reaksi alkali-silika
• Menambah keawetan (durabilitas) beton
• Meningkatkan kuat tekan beton
• Meningkatkan usia pakai beton
• Mengurangi penyusutan
• Membuat beton lebih kedap air (porositas dan daya serap air pada beton
rendah)
Teknologi Bahan
ADDITIVE
JENIS BAHAN TAMBAH MINERAL

1. Air-Entraining (AEA)
2. Water Reducing
3. High Range Water Reducer Superlasticizers (HRWR)
4. Permeability Reducing
5. VMA (viscosity-modifying admixtures)
6. SRA (shrinkage reducing admixture)
7. AWA (anti washout agent)
(5,6,7 belum dimanfaatkan maksimal oleh industri readymix di Indonesia)
Teknologi Bahan
ADDITIVE
JENIS BAHAN TAMBAH MINERAL

1. Air-Entraining (AEA)
 Bahan tambah ini membentuk gelembung-gelembung udara berdiameter 1mm
atau lebih kecil di dalam beton atau mortar selama pencampuran, dengan maksud
mempermudah pengerjaan beton pada saat pengecoran dan menambahkan
ketahanan awal beton.
Penerapan:
• Untuk meningkatkan ketahanan beku/cair
• Untuk meningkatkan workabilitas
Pengaruh:
• Menghasilkan butiran-butiran udara kecil yang banyak dalam beton
Keterangan:
• Efisiensi semakin berkurang seiring dengan meningkatnya suhu, kadar semen tinggi
dan kehadiran fly ash
Teknologi Bahan
ADDITIVE
JENIS BAHAN TAMBAH MINERAL
Teknologi Bahan
ADDITIVE
JENIS BAHAN TAMBAH MINERAL
Teknologi Bahan
ADDITIVE
JENIS BAHAN TAMBAH MINERAL
Teknologi Bahan
ADDITIVE
JENIS BAHAN TAMBAH MINERAL
Teknologi Bahan
ADDITIVE
JENIS BAHAN TAMBAH MINERAL

2. Water-Reducing
Penerapan:
• Untuk meningkatkan workabilitas
• Untuk meningkatkan kekuatan pada tingkat workabilitas yang sama
• Untuk memperbaiki sifat beton yang menggunakan agregat bergradasi
jelek
Pengaruh:
• Memisahkan partikel-partikel semen dan meningkatkan fluiditas beton
• Mengurangi kebutuhan air pencampur
• Dapat mempengaruhi waktu setting beton
Keterangan:
• Kandungan klorida harus dibatasi, overdosis lignosulphonates dapat
menyebabkan penundaan pengerasan yang berlarut-larut.
• Selanjutnya hal ini dapat mempengaruhi kekuatan dan porositas beton.
Teknologi Bahan
ADDITIVE
JENIS BAHAN TAMBAH MINERAL

3. High Range Water Reducer Superplasticizers (HRWR)


Penerapan:
• Untuk memfasilitasi penempatan dan pemadatan (contoh pada elemen beton bertulang
yang ditulangi dalam jumlah banyak)
• Untuk meningkatkan kekuatan
• Untuk menghasilkan bentuk permukaan yang berkualitas tinggi
• Untuk memfasilitasi pumping
Pengaruh:
• Meningkatkan fluiditas beton dengan pengaruh yang kecil pada waktu setting
Keterangan:
• Kecocokan dengan zat tambahan lain dalam campuran harus diperiksa, penambahan
kembali air pada beton lebih dari sekali untuk mengembalikan slump dapat menyebabkan
reduksi kekuatan ultimate.
Teknologi Bahan
ADDITIVE
JENIS BAHAN TAMBAH MINERAL

4. Permeability Reducing
Penerapan:
• Untuk mengurangi perpindahan uap air
• Water proofing
Pengaruh:
• Mengisi pori-pori dengan bahan-bahan yang reaktif, atau bahan
penolak air (water-repellent)
Keterangan:
• Tidak akan mengubah beton kualitas rendah menjadi beton kedap air.
Pengurangan permeabilitas disebabkan oleh meningkatnya
workabilitas dan pengerjaan yang lebih baik
Selamat belajar dan mengerjakan tugas…

Anda mungkin juga menyukai