Fungsi dan Kegunaan Beberapa jenis bahan tambah untuk beton (admixture- Teknologi
beton terbaru) Beton normal? sudah tidak jamannya lagi menggunakan beton normal
saat ini. Ilmu pengetahuan dan perkembangannya telah meletakkan dasar dasar
engineering beton dan pemanfaatannya untuk mengubah beberapa sifat beton. Berikut
ini merupakan beberapa jenis bahan tambah untuk beton dan kegunaan nya: 1. Air
Entraining Agent. Sesuai namanya, additif jenis ini akan memberikan kadar udara yang
lebih banyak daripada beton normal. Pada beton konvensional, jumlah kandungan udara
justru malah dibatasi karena semakin banyak kandungan udara di dalam beton maka
strength nya akan semakin turun. Namun, dalam kasus tertentu, beton justru harus
memiliki kandungan udara yang cukup agar dapat memuai dan menyusut dengan baik.
Salah satu contoh penggunaan additif ini adalah untuk pengecoran pada negara yang
memiliki 4 musim dan pada pengecoran landasan pesawat terbang. Additif beton jenis
ini biasa disebut dengan disingkat yakni AEA 2. Superplasticizer dan Hyperplasticizer.
Additif jenis ini memiliki nama lain yakni High Range Water Reducer. Seperti namanya,
additif jenis ini akan menurunkan konsumsi air dan tetap mendapatkan slump yang
sama atau bahkan lebih bagus. Workability merupakan masalah utama dalam industri
beton. Beton yang memiliki work ability yang bagus, biasanya ditandai dengan nilai
slump yang tinggi. Secara singkat workability bisa dijelaskan dengan kemampuan beton
untuk mengalir dan memenuhi bentuk bekisting tanpa adanya segregasi ataupun rongga
didalamnya. Biasanya, beton yang mampu mengalir adalah beton yang memiliki slump
tinggi. Bahkan slump flow. Namun, nilai slump yang tinggi menuntut konsumsi air yang
semakin banyak. Dengan penggunaan additif jenis ini, maka konsumsi air dapat
dikendalikan. Contoh: TamCem 12R 3. Retarder Additif jenis ini akan memperlambat
penurunan slump dari beton segar. Bahan dasar retarder yang paling tradisional adalah
glukosa/ gula. Dengan penambahan retarder pada dosis yang tepat, maka beton akan
mampu bertahan untuk pengiriman transportasi jarak jauh. Namun, jika dosis retarder
terlalu banyak, beton akan mengalami long setting/ tidak kering. Anda tidak perlu
khawatir jika beton anda mengalami long setting karena mutu beton tidak akan turun
justru akan cenderung naik. Hanya saja memang pekerjaan jadi terhambat. hehe.
Contoh: TamCem 6R 4. Hidration control Additif jenis ini mengendalikan panas hidrasi
sehingga mortar tidak kehilangan workability nya selama proses transportasi. Additif
jenis ini sangat dibutuhkan untuk pengecoran pada cuaca yang sangat panas.Additif
jenis ini juga banyak digunakan dalam industri shotcrete terutama untuk tunneling and
underground mining. Dengan menggunakan additif ini, maka mortar dapat bertahan
hingga 8 jam sehingga cocok untuk perjalanan jarak jauh. Aditif ini berbeda dengan
retarder, karena memiliki prinsip kerja yang berbeda. Jika retarder menghambat
terjadinya ikatan antara semen dan air, hidration control berfungsi menidurkan semen
sementara. Contoh: TamCem HCA 5. Foaming agent Foaming agent adalah additif
pembuat busa yang banyak digunakan dalam industri beton ringan atau bata ringan.
Penggunaan additif jenis ini biasa dicampurkan dengan air dengan perbandingan 1
banding 40. Foam yang baik adalah foam yang tidak mudah pecah dan bentuk
bulatannya seragam. Contoh: TamSoil 200CF 6. Mold Release Agent Additif jenis ini
membantu beton untuk terlepas dari bekisting dan tetap memiliki permukaan yang halus
dan rata tanpa merusak bekisting. Mold release agent terdiri dari 2 jenis yaitu: 1. Water
based dan 2. Oil Based. Contoh Mold release agent yang menggunakan oil based
adalah TamCrete MRO
Di dalam perkembangannya, saat ini muncul jenis additif baru. Additif jenis ini
sebenarnya masuk dalam golongan high range water reducer, namun dia tidak hanya
berfungsi untuk mempertinggi slump dan mengurangi air, lebih dari itu dia bisa
mempercepat proses pengerasan beton. Pada umumnya, beton akan mencapai
kekuatan 100% setelah 28 hari proses curing dll. Namun, saat ini Anda tidak perlu
menunggu sebegitu lama untuk melihat beton 100%. Kenapa perlu menggunakan
additif jenis ini? additif jenis ini sangat dibutuhkan oleh industri precast karena pada
industri ini sangat dituntut cycle time produksi yang cepat. Semakin tinggi cycle time
beton, maka produktifitas pabrik akan meningkat yang akhirnya berujung pada
penurunan cost production. Saat ini, sudah ada additif yang bisa membuat beton
mencapai kekuatan 80% nya pada umur 4 jam. Luar biasa bukan? Anda bisa
membayangkan jika proyek pemerintah menggunakan additif ini. Tidak akan ada lagi
jalanan macet. Karena proyek dikerjakan pukul 12 malam, lalu paginya jalan sudah bisa
dilewati. Namun, additif jenis ini memiliki kerumitan tersendiri dalam proses
pengerjaannya. Dikarenakan sifatnya yang menaikkan strenght beton secara cepat,
biasanya beton yang memakai additif jenis ini slump loss nya akan sangat cepat turun.
Akibatnya, beton susah di handling. Biasanya juga, beton yang menggunakan additif ini
akan lengket/ sticky dan berat dalam pengerjaannya apabila masih menggunakan
orang. Hal ini perlu diperhatikan agar karyawan perusahaan Anda tidak berteriak.
Copy and WIN : http://ow.ly/KNICZ
Fly Ash
3.1 Fly Ash
3.1.1 Pengertian
Sejak Indonesia mengalami krisis bahan bakar minyak,
penggunaan batu bara menjadi alternatif utama sebagai sumber
energy masyarakat, baik masyarakat umum maupun masyarakat
industriawan. Semua sumber tenaga yang menggunakan bahan
bakar yang berasal dari minyak bumi jika memungkinkan, dapat
digantikan dengan batu bara. Badan Pusat Statistik Review of
Energi (2004) mencatat, Indonesia mempunyai cadangan batu
bara terbesar ke lima dunia, setelah Amerika Serikat, Jerman,
Afrika Selatan, dan Ukraina.
Sifat kimia dari fly ash dipengaruhi oleh jenis batubara yang
dibakar, teknik penyimpanan, dan penanganannya. Pembakaran
batu bara lignit dan sub-bituminous menghasilkan abu terbang
dengan kalsium dan magnesium oksida lebih banyak daripada
jenis bituminous. Komponen utama fly ash batu bara adalah silica
(SiO2), alumina (AleO3), besi oksida (Fe2O3), kalsium (CaO); dan
magnesium , potassium, sodium, titanium, dan belerang dalam
jumlah yang sedikit. Rumus empiris abu terbang adalah:
Si1.0Al0.45Ca0.51Na0.047Fe0.039Mg0.020K0.013Ti0.011.
Komposisi dan Klasifikasi Fly ash dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tabel 3.2 Komposisi dan Klasifikasi Fly ash
SubKomponen
Bituminus
bituminus
Lignit
SiO2
20-60
40-60
15-45
Al2O3
5-35
20-30
20-25
Fe2O3
10-40
4-10
4-15
CaO
1-12
5-30
15-40
MgO
0-5
1-6
3-10
SO3
0-4
0-2
0-10
Na2O
0-4
0-2
0-6
K2O
0-3
0-4
0-4
LOI
0-15
0-3
0-5
Senyawa
Kadar (%)
+Al2O3+Fe2O3
70
SiO2 Maksimum
1.
Kelas C
Fly ash yang mengandung CaO di atas 10% yang dihasilkan dari
pembakaran lignite atau sub-bitumen batubara (batubara muda).
Untuk fly ash tipe C, kadar SiO2 + Al2O3 + Fe2O3 > 50%. Kadar
CaO mencapai 10 %. Dalam campuran beton, jumlahan fly ash
yang digunakan sebanyak 15%-35% dari berat silinder.
1.
Kelas F
Fly ash tipe F mengandung CaO lebih kecil dari 10% yang
dihasilkan dari pembakaran anthracite atau bitumen batubara.
Fly ash tipe F mempunyai kadar SiO2 + Al2O3 + Fe2O3 > 70%.
Kadar CaO fly ash tipe F kurang dari 5 %. Dalam campuran
beton, jumlahan fly ash yang digunakan sebanyak 15%-25% dari
berat silinder.
1.
Kelas N
Fly Ash
Semen Portland
5-27% lolos
saringan 45 mili
44 mikron
Berat jenis
3,15 g/cm3
423 menit
60-120 menit
Waktu
pengikatan
awal
3,15
Suhu
pengikatan
24-270 C
350 C
Komponen
% rata-rata
% rata-rata untuk
Pembanding
semen Portalnd
Kapur, CaO
1-12
60-65
Silika, SiO2
20-60
17-25
Alumina, AL2O3
5-35
3-8
Besi, Fe2O3
10-40
0,5-6
Magnesia, MgO
0-5
0,5-4
Sulfur, SO3
0-4
1-2
0-7
0,5-1
Soda/Potash,
Na2O + K2O
Sillica Fume
Dalam teknologi beton, Silica Fume (SF) digunakan sebagai pengganti sebagian dari
semen atau bahan tambahan pada saat sifat-sifat khusus beton dibutuhkan, seperti
penempatan mudah, kekuatan tinggi, permeabilitas rendah, durabilitas tinggi, dan lain
sebagainya. Silica fume merupakan hasil sampingan dari produk logam silikon atau alloy
ferosilikon. Menurut standar Spesification for Silica Fume faor Use in Hydraulic
Cement Concrete and Mortal (ASTM.C.1240,1995: 637-642), silica fume adalah
material pozzolan yang halus, dimana komposisi silika lebih banyak dihasilkan dari
tanur tinggi atau sisa produksi silikon atau alloy besi silikon (dikenal sebagai gabungan
antara micro silica dengan silica fume).
Penggunaan silica fume dalam campuran beton dimaksudkan untuk
menghasilkan beton dengan kekuatan tekan yang tinggi. Beton dengan kekuatan tinggi
digunakan, misalnya, untuk kolom struktur atau dinding geser, pre-cast atau beton prategang dan beberapa keperluan lain. Kriteria kekuatan beton berkinerja tinggi saat ini
sekitar 50-70 Mpa untuk umur 28 hari. Penggunaan silica fume berkisar 0-30% untuk
memperbaiki karakteristik kekuatan keawetan beton dengan faktor air semen sebesar
0,34 dan 0,28 dengan atau tanpa superplastisizer dannilai slump 50 mm (Yogerdran, et
al, 1987: 124-129).
Silica fume merupakan serbuk halus yang terdiri dari amarphous microsphere
dengan diameter berkisar antara 0,1-1,0 micron meter, berperan penting terhadap
pengaruh sifat kimia dan mekanik beton. Ditinjau dari sifat mekanik, secara geometrikal
silica fume mengisi rongga-rongga di antara bahan semen (grain of cement), dan
mengakibatkan pore size distribution (diameter pori) mengecil serta total volume pori
juga berkurang (Subakti, 1995: 269).
Silica Fume merupakan bahan yang sebagian besar amopfus (amarphoous silico),
bahan spherical yang sangat lembut, yang terdiri dari pertikel-pertikel seperti kaca hasil
dari pembekuan cepat agaseous SiO, bela bersentuhan dengan udara terjadi oksidasi
secara cepat di dalam pendingin bagian dari furnace yang menghasilkan logam metal
alloy ferosilikon. Kandungan SiO2 yang tinggi dalam SF yang mencapai 85 sampai 98
persen, berguna untuk keperluan campuran semen (Khayat, K.H, et al, 1997).
Penggunaan silca fume selalu bersamaan dengan High Range Water Reducer
(Superplasticizer). Karena adanya penggunaan air pada bahan beton dan adanya bahan
silika fume yang mengisi pori-pori serta berfifat pozzolan ini, maka mengakibatkan
beton menjadi kedap, awet, dan berkekutan tinggi. Bila beton dianggap terdiri dari batu
pecah sebagai frame atau rangka dan pasta semen sebagi matriks pengisinya. Mengenai
pasta semen dibagi menjadi dua daerah yaitu daerah tengah dan daerah transisi
(transition zone), yaitu batas antara agregat dengan pasta. Daerah tengah biasanya
cukup kuat, tetapi daerah transisi sering terjadi bleeding atau kebanyakan air sehingga
kadang-kadang lemah dibanding dengan daerah tengah. Dengan adanya silica fume
daerah agregat matriks transisi lebih padat dan kuat sehingga hubungan antara semen
pasta dan agregat menjadi lebih kompak, agregat dan pasta merupakan kesatuan
struktur komposit yang cukup solid dan kuat (Rosemberg dan Gaidis).
Diameter rata-rata silica fume adalah sekitar 0,1 micron meter, yaitu 100 kali
lebih kecil daripada partikel semen. Hasil pengujian porosimeter yang menggunakan
metode penyerapan merkuri, diperoleh distribusi ukuran median adlah 8,53 micron
meter, jari-jari pori rata-rata sebesar 0,13 micron meter, dan luas permukaan spesifik
yang sangat tinggi 216,0 m2/g. Kadungan silika (SiO2) sangat tinggi 93,09 persen,
ketentuan ASTM C 1240-93 mensyaratkan minimal sebesar 85 persen (Ilham, 2006:
29).