Disusun oleh :
Glenn Cavalli
13716031
2019
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar belakang
ISI
Material komposit biasa digunakan pada bilah turbin angin sedangkan bagian
lainnya terbuat dari logam. Bilah ini adalah komponen terpenting dalam turbin angin
dan biasanya adalah komponen termahal dari turbin. Material komposit digunakan
untuk turbin angin karena dibutuhkannya material dengan kekakuan dan kekuatan
yang diinginkan dengan massa yang minimal.
Bilah turbin angin terdiri dari 2 bagian yaitu pressure side dan suction side
yang dihubungkan dengan semacam zat adhesive sebagai lem.
a. Fiber
Banyak fiber yang digunakan untuk bilah turbin angin, diantaranya glass
fiber dan carbon fiber. Carbon fiber lebih baik dibandingkan dengan glass
fiber karena lebih kaku dan densitas yang lebih kecil dibandingkan glass
fiber sehingga akan lebih ringan. Namun carbon fiber lebih mahal
dibandingkan glass fiber. Selain itu digunakan pula aramid (aromatic
polyamide) dan basalt fiber. Kedua material ini memiliki kekuatan yang
tinggi dan tangguh. Namun aramid dan basalt fiber ini memiliki kekuatan
tekan yang rendah dan bisa terdegradasi oleh karena radiasi ultraviolet.
Hybrid composites juga digunakan yaitu campuran glass-carbon , glass-
aramid dll. Hybrid composites memiliki berat 80% lebih ringan dari
komposit biasanya, kekuatan impak dan tarik yang bagus dibandingkan
carbon dan glass fiber. Komposit ini digunakan pula untuk turbin angin
terbesar di dunia milik LM Wind Power.
b. Matriks
Dalam pembuatan bilah turbin angin digunakan matriks thermoset dan
termoplastik. Termoset adalah material yang paling banyak digunakan yaitu
sekitar 80% dari keseluruhan komposit. Termoset memiliki keunggulan
temperatur proses yang rendah dan viskositas yang lebih rendah pula pada
produknya. Untuk bilah turbin angin kecil digunakan resin polyester.
Semakin besar turbin anginnya digunakan resin epoxy. Namun studi baru
menunjukkan unsaturated resin polyester memiliki cycle time yang lebih
cepat dan efisiensi energy pada produksi yang lebih baik. Termoplastik juga
kadang digunakan karena kemampuannya dalam didaur ulang. Namun
keunggulan ini tidak terlalu terpakai dalam turbin angin. Termoplastik selain
itu memiliki ketangguhan retak lebih tinggi, elongation of fracture yang lebih
baik, permesinan yang lebih baik dan unlimited shelf life tapi ketahanan
fatigue yang lebih buruk dari termoset.
Dalam perkembangannya baru ditemukan Nanoengineered polymers and
composites. Matriks ini memiliki lifetime yang lebih lama, ketahanan fatigue
yang lebih baik, kekuatan lebih baik serta ketangguhan terhadap retak yang
lebih baik namun masih dibutuhkan banyak aplikasi lagi untuk matriks baru
ini.
Matriks yang banyak digunakan untuk bilah turbin angin adalah epoxy tetapi
vinyl-ester sudah semakin banyak digunakan.
c. Sizing
Tujuan utama pengaplikasian sizing adalah untuk proteksi fiber dan
memperkuat ikatan komposit. Sizing diaplikasikan saat proses manufaktur
atau bisa juga setelah produk terbentuk. Sizing yang digunakan biasanya
organosilane atau di beberapa kasus chromium atau titanium oxides.
2.2. Sifat Penyusun Komposit untuk Bilah Turbin Angin
Material komposit yang sering digunakan untuk bilah turbin angin adalah E-
Glass/Epoxy. E-Glass (“E” = Emissivity) digunakan karena kekuatannya cukup
tinggi namun tetap harga yang lebih murah serta kekakuan yang baik namun
tetap ringan. Selain itu E-Glass juga memiliki elastisitas yang cukup baik dan
emisi yang rendah. Dibandingkan dengan S-Glass (“S” = Strength) Epoxy
digunakan karena tegangan tarik yang baik sebagai matriks dan 20 % lebih
ringan dari material logam lain yang berefek pada umur material yang lebih
panjang.
Turbin angin pada mulanya dibuat dengan metode Wet-Hand Lay Up dan
biasa digunakan untuk memproduksi bilah yang kecil sampai yang berukuran
besar. Namun gaji pekerja yang tinggi dan kualitas produk yang kurang baik
membuat proses manufaktur diganti dengan vacuum infusion.
Selain cara diatas, sering pula digunakan resin infusion untuk bilah turbin
angin yang besar. Fiber diletakkan di cetakan yang tertutup lalu matriks cair
diinjeksikan ke cetakan dengan tekanan lalu dipanaskan untuk proses curingnya.
Cara resin masuk ke dalam cetakan dibagi 2 yaitu Resin Transfer Molding
(RTM) dan Vacuum Assisted Resin Transfer Molding (VARTM). VARTM lebih
banyak digunakan untuk produksi karena kualitasnya lebih baik dan efisien
untuk produksi besar dan banyak.
http://web.mit.edu/windenergy/windweek/Presentations/Nolet_Blades.pdf
https://scialert.net/fulltext/?doi=jas.2006.2917.2921
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5706232/