Anda di halaman 1dari 11

MATERIAL KOMPOSIT UNTUK WIND TURBINE BLADE

Disusun oleh :

Glenn Cavalli

13716031

PROGRAM STUDI TEKNIK MATERIAL

FAKULTAS TEKNIK MESIN DAN DIRGANTARA

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

2019
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar belakang

Seiring perkembangan zaman, minyak bumi semakin menipis


jumlahnya. Kebutuhan akan minyak bumi ini semakin meningkat dikarenakan
dibutuhkannya minyak bumi hampir di segala bidang kehidupan manusia,
seperti memasak, transportasi bahkan proses produksi di perusahaan-
perusahaan. Segala hal dilakukan untuk mencari sumber energi baru yang
dapat diperbarui. Salah satu cara yang digunakan di Eropa sendiri adalah
pembuatan turbin angin. Uni Eropa mempunyai tujuan mengurangi 20%
penggunaan minyak bumi dengan energi terbarukan melalui turbin angin.

Gambar 1. Turbin Angin

Turbin angin adalah kincir angin besar yang digunakan untuk


membangkitkan listrik tenaga angin. Pada awalnya turbin angin hanya
digunakan untuk mengakomodasi kebutuhan para petani namun seiring
semakin dibutuhkannya energi terbarukan ini sehingga semakin banyak
turbin angin yang dibangun dan dikembangkan untuk berbagai keperluan.
Perkembangan turbin angin khususnya di bidang material telah banyak
dilakukan saat ini dengan tujuan mengurangi biaya produksi turbin angin
dengan kualitas yang tetap sama. Pada tahun 1941, perusahaan S. Morgan-
Smith di USA membuat bilah turbin angin dengan besi. Namun hanya
dibutuhkan beberapa jam sebelum bilah ini lepas dan patah. Selanjutnya pada
1956-1957 digunakan campuran besi dan aluminium yang di desain oleh
Johannes Juul dan cukup berhasil namun masih cukup mahal. Baru pada tahun
1970 ditemukan material komposit untuk bahan bilah turbin angin.
BAB II

ISI

Material komposit biasa digunakan pada bilah turbin angin sedangkan bagian
lainnya terbuat dari logam. Bilah ini adalah komponen terpenting dalam turbin angin
dan biasanya adalah komponen termahal dari turbin. Material komposit digunakan
untuk turbin angin karena dibutuhkannya material dengan kekakuan dan kekuatan
yang diinginkan dengan massa yang minimal.

Bilah turbin angin terdiri dari 2 bagian yaitu pressure side dan suction side
yang dihubungkan dengan semacam zat adhesive sebagai lem.

Gambar 2. Skema Bagian Bagian Bilah Turbin Angin


Gambar 3. Assembly Part Turbin Angin

2.1. Bahan Penyusun Turbin Angin

Turbin angin biasanya dibuat dengan FRP (Fiber Reinforced Polymer).

a. Fiber
Banyak fiber yang digunakan untuk bilah turbin angin, diantaranya glass
fiber dan carbon fiber. Carbon fiber lebih baik dibandingkan dengan glass
fiber karena lebih kaku dan densitas yang lebih kecil dibandingkan glass
fiber sehingga akan lebih ringan. Namun carbon fiber lebih mahal
dibandingkan glass fiber. Selain itu digunakan pula aramid (aromatic
polyamide) dan basalt fiber. Kedua material ini memiliki kekuatan yang
tinggi dan tangguh. Namun aramid dan basalt fiber ini memiliki kekuatan
tekan yang rendah dan bisa terdegradasi oleh karena radiasi ultraviolet.
Hybrid composites juga digunakan yaitu campuran glass-carbon , glass-
aramid dll. Hybrid composites memiliki berat 80% lebih ringan dari
komposit biasanya, kekuatan impak dan tarik yang bagus dibandingkan
carbon dan glass fiber. Komposit ini digunakan pula untuk turbin angin
terbesar di dunia milik LM Wind Power.
b. Matriks
Dalam pembuatan bilah turbin angin digunakan matriks thermoset dan
termoplastik. Termoset adalah material yang paling banyak digunakan yaitu
sekitar 80% dari keseluruhan komposit. Termoset memiliki keunggulan
temperatur proses yang rendah dan viskositas yang lebih rendah pula pada
produknya. Untuk bilah turbin angin kecil digunakan resin polyester.
Semakin besar turbin anginnya digunakan resin epoxy. Namun studi baru
menunjukkan unsaturated resin polyester memiliki cycle time yang lebih
cepat dan efisiensi energy pada produksi yang lebih baik. Termoplastik juga
kadang digunakan karena kemampuannya dalam didaur ulang. Namun
keunggulan ini tidak terlalu terpakai dalam turbin angin. Termoplastik selain
itu memiliki ketangguhan retak lebih tinggi, elongation of fracture yang lebih
baik, permesinan yang lebih baik dan unlimited shelf life tapi ketahanan
fatigue yang lebih buruk dari termoset.
Dalam perkembangannya baru ditemukan Nanoengineered polymers and
composites. Matriks ini memiliki lifetime yang lebih lama, ketahanan fatigue
yang lebih baik, kekuatan lebih baik serta ketangguhan terhadap retak yang
lebih baik namun masih dibutuhkan banyak aplikasi lagi untuk matriks baru
ini.
Matriks yang banyak digunakan untuk bilah turbin angin adalah epoxy tetapi
vinyl-ester sudah semakin banyak digunakan.

c. Sizing
Tujuan utama pengaplikasian sizing adalah untuk proteksi fiber dan
memperkuat ikatan komposit. Sizing diaplikasikan saat proses manufaktur
atau bisa juga setelah produk terbentuk. Sizing yang digunakan biasanya
organosilane atau di beberapa kasus chromium atau titanium oxides.
2.2. Sifat Penyusun Komposit untuk Bilah Turbin Angin

Material komposit yang sering digunakan untuk bilah turbin angin adalah E-
Glass/Epoxy. E-Glass (“E” = Emissivity) digunakan karena kekuatannya cukup
tinggi namun tetap harga yang lebih murah serta kekakuan yang baik namun
tetap ringan. Selain itu E-Glass juga memiliki elastisitas yang cukup baik dan
emisi yang rendah. Dibandingkan dengan S-Glass (“S” = Strength) Epoxy
digunakan karena tegangan tarik yang baik sebagai matriks dan 20 % lebih
ringan dari material logam lain yang berefek pada umur material yang lebih
panjang.

Gambar 4. Properties Fiber


Gambar 5. Sifat Matriks

2.3. Proses Manufaktur Turbin Angin

Turbin angin pada mulanya dibuat dengan metode Wet-Hand Lay Up dan
biasa digunakan untuk memproduksi bilah yang kecil sampai yang berukuran
besar. Namun gaji pekerja yang tinggi dan kualitas produk yang kurang baik
membuat proses manufaktur diganti dengan vacuum infusion.

Vacuum infusion dapat meningkatkan kualitas produk karena sudah digunakan


prepreg yaitu “pre-impregnated” yang sudah mengandung matriks yang
mengikat fiber. Hal ini membuat material denga prepreg lebih mudah dibentuk
ke bentuk yang rumit.

Selain cara diatas, sering pula digunakan resin infusion untuk bilah turbin
angin yang besar. Fiber diletakkan di cetakan yang tertutup lalu matriks cair
diinjeksikan ke cetakan dengan tekanan lalu dipanaskan untuk proses curingnya.
Cara resin masuk ke dalam cetakan dibagi 2 yaitu Resin Transfer Molding
(RTM) dan Vacuum Assisted Resin Transfer Molding (VARTM). VARTM lebih
banyak digunakan untuk produksi karena kualitasnya lebih baik dan efisien
untuk produksi besar dan banyak.

Manufaktur dengan proses infusion biasanya lebih murah daripada dengan


prepreg namun prepreg lebih stabil, kualitas lebih baik dan mechanical
properties leih baik. Selain itu teknik prepreg lebih baik dalam hal permesinan
dan banyak pilihan untuk resinnya.

Gambar 6. Resin Infusion Molding

2.4. Kelebihan Bilah Turbin Angin Bahan Komposit

Turbin angin semakin banyak digunakan demi usaha untuk mengurangi


penggunaan minyak bumi. Bahan bahan yang digunakan untuk membuat turbin
angin juga semakin berkembang. Komposit adalah salah satunya terutama FRP
yaitu E-Glass/Epoxy. Material ini dipilih karena kuat, mudah diproduksi karena
murah dan machinability-nya tinggi, ramah lingkungan, tahan korosi, tahan
fatigue, kaku namun tetap ringan. Selain E-Glass, sering juga digunakan karbon
fiber sebagai penguat. Karbon fiber memiliki kelebihan dalam kekakuannya
namun lebih mahal, kekuatan tekan yang rendah dan cukup sensitif terhadap
retak.
BAB III
KESIMPULAN

Turbin angin adalah salah satu cara untuk mengurangi penggunaan


minyak bumi. Semakin tingginya produksi dari turbin angin menyebabkan
semakin banyak pula perkembangan turbin angin khususnya pada
materialnya. Perkembangan material untuk turbin angin salah satunya adalah
dengan adanya komposit yang disusun oleh fiber sebagai penguat dan matriks
sebagai pengikat. Bahan yang biasa digunakan adalah E-Glass (fiber) dan
Epoxy (matriks). Bahan komposit untuk turbin angin biasanya digunakan
pada bilahnya. Pemilihan bahan ini didasarkan oleh kekuatan, mudah
diproduksi karena murah dan machinability-nya tinggi, ramah lingkungan,
tahan korosi, tahan fatigue, kaku namun tetap ringan.
Proses manufaktur yang lazim digunakan adalah resin infusion
molding dimana resin cair sebagai matriks diberi tekanan sehingga bisa
menyebar disekitar fibernya.
Material komposit untuk bilah turbin angin kedepannya akan semakin
banyak digunakan. Peneliti masi terus berusaha mengembangkan komposit
baru yang memiliki keunggulan lebih lagi daripada yang digunakan sekarang
karena ramah lingkungan, sehingga perkembangannya menarik untuk
diketahui dan dipelajari.
Daftar Pustaka

http://web.mit.edu/windenergy/windweek/Presentations/Nolet_Blades.pdf

https://scialert.net/fulltext/?doi=jas.2006.2917.2921

https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5706232/

Anda mungkin juga menyukai