Anda di halaman 1dari 7

Makalah

“Aplikasi Kimia di bidang Kedirgantaraan”

Nama: Sergio Michael limbong


NPM: 221011034
Dosen Pembimbing:
Ericko Chandra Utama S.Si M.Si

Jurusan Teknik Penerbangan


Fakultas Teknologi Kedirgantaraan
Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma
I. Abstrak
Pada makalah ini berfokus pada aplikasi material komposit yang mengacu
salah satu jurnal yang berjudul “APLIKASI MATERIAL KOMPOSIT PADA
BODY PESAWAT REMOTE CONTROL BERBAHAN DASAR
POLYFOAM”. Komposisi adalah jenis struktur material yang terdiri dari dua
atau lebih jenis material berbeda dan dibuat dalam skala makro dengan tetap
menjaga integritas fisik. Secara tradisional, istilah "matrik" untuk bahan
komposit mengacu pada seriasinya sebagai pengisi dan pengikat serat-serat.
Manfaat bahan bangunan komposit adalah mudah dikerjakan, sehingga
memungkinkan untuk hanya mengubahnya pada sudut tertentu yang disadari
pengguna. Kekuatan dan kepadatan material komposit yang luar biasa
menjadikannya pilihan yang sangat baik untuk digunakan dalam industri
penerbangan dan otomotif.
Saat mengaplikasikan bahan untuk komposisi, hand lay up digunakan.
Bahan yang digunakan adalah fiber serat dengan ketebalan 0,17 mm dan berat
250 gram, dibuat dengan resin nomor 1101 dan katalis nomor 1101 untuk
persentase penguat yang ditentukan sebesar 0,5%. Perbandingan resin
komposit dengan serat: 30% sampai 70%. Spesifikasi body remote control
berbahan polyfoam meliputi dimensi panjang body 1280 mm, dimensi panjang
sayap 1380 mm, dimensi tinggi 450 mm, dan berat 1,5 kg.

II. Pendahuluan
Perkembangan teknologi pada masa kontemporer selama ini telah banyak
memberikan manfaat bagi berbagai kebutuhan, keinginan, dan pertanyaan,
baik dalam bidang informasi, komunikasi, pendidikan, kejaran, dan bidang
terkait lainnya. Aeromodeling radio adalah satu-satunya jenis aeromodeling
yang awalnya dikembangkan sebagai bagian dari proyek militer; namun,
ketika populasi secara keseluruhan mulai lebih terlibat, jenis hobi baru
muncul. Tujuan dari upaya ini adalah untuk memastikan bahwa setiap aspek
integritas strukturalnya tetap terjaga dengan memanfaatkan teknologi modern
dan manuver penerbangan. Dengan kata lain, meskipun kami memberi Anda
dimensi tiang, jaring, dan tulang rusuk yang ketebalannya mencukupi sesuai
rencana, keseluruhannya tetap ringan. Karena sayapnya ringan, maka besar
kemungkinan berat yang menjadi tanggungan sayap tersebut juga ringan
ketika berada di pabrikan, hal ini akan memberikan kontribusi yang sangat
signifikan terhadap jumlah total bebebanan.
Dalam industri komposit, istilah "komposit" mengacu pada bahan yang
terdiri dari dua atau lebih bahan berbeda yang digabungkan atau
dikonsolidasikan menjadi satu zat. Menurut Kaw (1997), komposit adalah
struktur material yang terdiri dari dua atau lebih jenis material yang berbeda.
Inilah mengapa kata "komposit" sering digunakan untuk merujuk pada
susunan atau jenis struktur lainnya. Composite berasal dari kata kerja “to
compose” yang berarti menggabungkan atau bergabung bersama. Dalam hal
itu, bahan komposit mengacu pada gabungan dari dua atau lebih bahan yang
berlapis.
Secara tradisional, dua komponen yang membentuk dasar komposisi
adalah serat sebagai bahan dasar dan matrik, yaitu sebutan untuk kedua bahan
tersebut. Dalam komposit, komponen terbesarnya adalah serat, sedangkan
bahan yang digunakan untuk pengikat adalah polimer yang mudah dipilin
secara makro dan stabil secara fisik. Dalam pembahasan komposisi bahan,
istilah “kata komposisi” mengacu pada dua atau lebih penggabungan yang
berbeda dan dirangkai menggunakan mikroplik. Menurut Triono dan Diharjo,
hal ini terjadi pada tahun (1999) dan memiliki tingkat pengikakt daya yang
tinggi. Metode terpenting untuk menentukan karakteristik material komposit,
seperti kekuatan, kekakuan, dan prinsip mekanis lainnya, adalah penggunaan
serat itu sendiri. Sebagai alat untuk mengurangi jumlah serat gaya yang
terlihat pada material komposit digunakan filler. Namun, matrik sendiri
memiliki kemampuan untuk melindungi dan memitigasi masalah terkait gaya.
Oleh karena itu, bahan serat yang digunakan terbuat dari bahan yang berat,
tidak stabil, dan mudah ditekuk.

III. Pembahasan
Tipe Komposit
Untuk membuat komposisi yang kuat, Anda harus menggunakan serat
yang kuat. Berdasarkan bukti-bukti, komposisi tersebut mengandung beberapa
jenis serat yang berbeda, yaitu:
1. Continuous Fiber Composite
Continuous atau Uni-derctional dengan serratus panjang dan halus,
membentuk laminasi diantara matriknya.
Ungkapan ini memiliki kelemahan pada pelapisan silang pelapisan.
2. Discontinuos Fiber Composite
Discontinuos fiber composite adalah tipe komposit dengan serat pedek.
Tipe ini dibedakan menjadi 3:
a. Aligned disontinuos fiber
b. Off-axis aligned discontinuos fiber
c. Randomly oriented discontinuos fiber
3. Wofen Fiber Composite (Bi-dirtectional)
Karena susunan seratnya juga mengikat serat antar lapisan, komposisi
jenis ini sulit diterapkan pada pelapis terhadap lapisan. Namun susunan
serat panjang yang kurang tepat akan mencegah kekuatan dan kekakuan
semakin parah.
4. Hybrid Fiber Composite
Hybrid Fiber Composite terdiri dari gabungan serat jenis lurus dan acak.
Tujuan dari jenis ini adalah untuk menghilangkan kekurangan dalam
prinsip-prinsip dasar dari jenis yang lain dan memberlakukan
kelebihannya.

Jenis-jenis Serat
Ada beberapa jenis jenis serat yang tersedia untuk digunakan dengan
komposisi, dan ketersediaannya semakin meningkat. Kekuata spesifik yang tinggi
dan Kekakuan spesifik yang tinggi (kekuatan dibagi oleh berat jenisnya) Serat-
serat itu, tetapi disebut advanced composite.
1. Serat Gelas
Serat gelas adalah bahan yang sulit dibakar. Biasanya jenis serat jenis
ini digunakan sebagai penguat matrik untuk polimer.
SiO2 merupakan komponen utama kimia serat gel, dan komponen
lainnya meliputi oksidaoksida aluminium (Al), kalsium (Ca),
magnesium (Mg), natrium (Na), dan unsur unsur lainnya. Berdasarkan
bentuknya serat gelas dapat dibedakan menjadi beberapa macam antara
lain:
 Chopped Strand Mat (CSM)
Jenis serat kaca dengan anyaman yang diproduksi dengan cara
yang tidak ortodoks dan tanpa mengikuti protokol yang tepat.
Serat kaca adalah bahan yang paling sering digunakan oleh
pemasang fiberglass karena relatif murah dan mudah
digunakan. Helaian handuk cincang, atau keset untai cincang,
begitulah namanya. Alhasil, jenis serat kaca ini disamakan
dengan sekelompok serat yang telah direduksi menjadi helai
tunggal atau lembaran baru. Resin jenis ini sangat cocok
digunakan sebagai penguat karena sudah mengandung pengikat
pengikat yang akan pecah bila resin dipanaskan.
Kapasitas serat kaca jenis ini, yang panjangnya bisa mencapai
11 setengah inci, membuatnya sangat cocok untuk digunakan
dalam operasi pel dalam skala besar.
Bahan yang digunakan untuk membuat serat tipis ini bervariasi
dari yang tipis hingga yang tebal hingga terkadang dibuat
dengan serat yang kualitasnya lebih baik, seperti Woven
Roving Mat
 Woven Roving Mat (WRM)
Tersedia jenis serat kaca yang diproduksi dengan anyaman
yang bergerak cepat dari dua sumbu, yaitu horizontal dan
vertikal dengan beban yang sama.
Jenis serat kaca ini sering juga disebut type (0°/90°) mengikuti
sudut harian dan sudut veer yang dibentuk anyamannya dengan
berarti kuat menahan beban kedua arah tersebut dan lemah ke
arah diagonal atau 45°. Namun serat kaca jenis ini masih
banyak digunakan dan telah diberi lampu hijau untuk
digunakan di banyak jenis perkapalan lainnya, terutama
WR600 (Woven Keliling 600gram/m2), yang cukup stabil
untuk 1 lapis atau meteran. Serot lain dalam hal ini adalah
pemakaian resin yang relatif lebih kecil dari CSM, yaitu 1:1,
dan hal ini menjadi kendala bagi produsen peralatan dan kapal
fiberglass untuk tujuan komersial.
 Biaxial Mat (BX)
Juga dikenal sebagai biax fiberglass, bahan jenis ini merupakan
hasil persaingan ketat antara woven roving mats (WRM) dan
choped strand mats (CSM), yang telah dipertahankan hingga
memenuhi standar kualitas tertinggi. Serat dalam hal ini lebih
mahal dari dua varietas sebelumnya karena sudut untaian 45°
dan CSM di pangkal ekor.
Dibandingkan dengan CSM dan WRM, keunggulan serat jenis
lain ini adalah lebih sering digunakan saat resin digunakan.
Penggunaan jenis serat fiber yang satu ini sangat mudah karena
mampu mengikuti lekukan permukaan yang dilapisi dengan
lebih baik. Jenis serat Biaxial ini disebut (+/- 45°) sesuai
dengan arah serat untaian yang dibentuk.
 Carbon Fiber (CF)
Serat karbon (Carbon Fiber), juga dikenal sebagai Fibre atau
Serat Grafit. Sejak tahun 1970-an, serat ini semakin populer
dan diproduksi dengan laju yang semakin meningkat untuk
menjawab permintaan pasar akan barang-barang yang memiliki
dua karakteristik tersebut di atas: kuat dan ringan. Karakteristik
lain dari serat karbon ini meliputi sifat kaku lenturnya,
kecenderungan bereaksi keras terhadap reaksi kimia besar, dan
kecenderungan bereaksi keras terhadap suhu panas dingin yang
ekstrim. Serat karbon sering digunakan dalam konstruksi
pesawat terbang, persenjataan tempur, teknologi mutakhir, dan
berbagai bidang profesional seperti balap keliling, balap
sepeda, alat pancing, dan lain-lain.
Penguat yang biasa digunakan sebagai serat berbentuk serat
atau benang dan dapat digunakan secara terpisah atau bersama-
sama dengan orang lain untuk menghasilkan tarik tinggi.
Perbandingan antara resin dan penguat merupakan elemen
penting dalam memahami struktur komposisi. Bahan penguat
(reinforcement) yang sering digunakan untuk memperkuat
komposit biasanya terdiri dari serat gelas dengan modulus
elastisitas yang tinggi. Menurut jenisnya, serat gelas bisa
bermacam-macam, antara lain:
Serat E-Glass,
Jenis serat yang paling umum digunakan sebagai bahan pena
atau insulasi adalah serat E-Glass. Jenis jenis ini memiliki
kemampuan yang baik untuk sebuah bentuk.
Jumlah unsur alkali dalam jenis serat gelas ini sekitar 1%, dan
dikombinasikan dengan natrium dan kalium oksida.
Serat C-Glass.
Serat C-Glass merupakan jenis serat dengan sifat anti korosi
yang kuat sehingga sering digunakan untuk menghancurkan
pabrik kimia peralatan.
Serat S-Glass, c
Serat S-Glass adalah jenis kaca yang memiliki ambang
kegagalan tinggi untuk konstruksi pesawat terbang dan kapal
laut.

Bahan Pembentuk Komposit


 Resin
 Katalis
 Mat
 Dempul fiberglass

IV. Kesimpulan
Kesimpulan dari makalah ini adalah bahwa perkembangan teknologi
belakangan ini sangat menguntungkan berbagai kebutuhan dan industri,
termasuk aeromodeling. Radio aeromodelling yang awalnya dikembangkan
untuk proyek-proyek militer menjadi hobi yang digemari banyak orang.
Tujuan dari upaya ini adalah untuk memastikan integritas struktural pesawat
tetap terjaga dengan memanfaatkan teknologi modern dan manuver
penerbangan. Penggunaan material komposit di industri semakin populer
karena merupakan kombinasi dari dua atau lebih material berbeda yang
dikonsolidasikan menjadi satu bahan. Dua komponen utama material
komposit adalah serat sebagai komponen utama dan matriks, yaitu istilah yang
digunakan untuk kedua material tersebut. Metode yang digunakan untuk
mengetahui karakteristik material komposit adalah penggunaan serat, dan
bahan pengisi digunakan untuk mengurangi besarnya tegangan serat.

DAFTAR PUSTAKA
ASTM. D 570–98 Standard test method for
waterabsorption of plastics. Philadelphia: American
Society for Testing and Materials
Dieter, George E. 1986. Mechanical metallurgy.
Jakarta: Erlangga
Laporan praktikum material teknik ITN
MALANG,2018
Ragulasi KRTI, Kontes robot terbang
2019,RISETDIKTI
Sofyan, Bondan T. 2010. Pengantar Material
Teknik. Jakarta: Penerbit Salemba Teknika
Surdia, T. 2013. Pengetahuan Bahan Teknik.
Jakarta: PT Balai Pustaka

Anda mungkin juga menyukai