PENDAHULUAN
TEORI DASAR
Viskositas adalah sifat dari suatu fluida yang mengukur ketahanan dari suatu
fluida untuk mengalir. Ketahanan deformasi dari suatu fluida dapat ditunjukkan
sebagai viskositas absolut , µ [Ns/m2], dan viskositas kinematik, υ [m2/s].
Viskositas absolut ditentukan dari perbandingan dari shear stress dan sehar rate dari
fluida. Shear stress dipengaruhi oleh gaya tahanan dari fluida untuk mengalir pada
luas area dari pelat sedangkan shear rate adalah gradien dari fluida.
F
shear stress τ
µ= = = A
shear rate gradient δµ
δy
µ
υ=
ρ
Viskositas dapat dipengaruhi factor eksternal dan factor internal yaitu dari
karakterisitik polimer itu sendiri. Faktor dari luar yang dapat mempengaruhi lelehan
polimer adalah tekanan dan temperature pemrosesan. Efek pemberian tekanan akan
berbeda-beda terhadap polimer alam dan polimer sintesis. Polimer alam akan
mengalami shear thickening sedangkan kebanyakan dari polimer sintesis akan
mengalami shear thinning jika diberi tekanan. Peningkatan temperature
pemrosesan kan menurunkan viskositas dari polimer karena rantai dari polimer
akan semakin terurai menyebabkan lelehan polimer semakin mudah mengalir.
Faktor dari polimer yang dapat mempengaruhi viskositas adalah penambahan aditif
seperti plasticizer yang akan menurunkan viskositas karena jarak antar rantai
polimer akan semakin jauh sehingga ikatan sekunder akan semakin lemah. Filler
akan meningkatkan viskositas dari polimer karena ikatan sekunder menjadi lebih
kuat akibat penambhan plasticizer dan yang terakhir adalah crosslinking agent yang
menghubungkan rantai polimer yang satu dengan yang lain sehingga meningkatkan
viskositas dari polimer.
Berbeda dengan polymer lainnya PVA tidak dibuat dengan cara polimerisasi
dari monomernya. Untuk membuat PVA dilakukan polimerisasi vinyl acetate
terlebih dahulu yang menghasilkan polyvinyl acetate. PVA dibuat dari p;yvinyl
acetate melalui proses hidrolisis. Polymer ini banyak digunakan dengan cara
blending dengan polymer lain seperti biopolymer dan polymer lain yang memiliki
sifat hifrofilik.
Gambar 2.3 Struktur PVA (a)partially hydrolyzed (b) fully hydrolyzed [3]
2.4 Borax
Borate ion dapat membentuk ikatam sekunder dengan gugus hidroksil pada rantai
polymer sehingga dapat menghubungkan satu rantai dengan rantai lainnya yang
dikenal dengan istilah crosslinking.
pengukuran jarak lintasan dan berapa waktu yang diperlukan untuk melewati
lintasan tersebut. Kecepatan dapat dihitung dengan membagi jarak dengan waktu.
Rumus untuk menghitung viskositas absolut adalah:
Dimana: (Persamaan 1)
1 d 2 S F g
VT
18
Dimana:
Larutan PVA
Data yang diperoleh pada tabel 3.1 dan tabel 3.2 kemudian dibuat menjadi
kurva viskositas terhadap konsentrasi seperti berikut ini:
100
Viskositas (Pa.s)
80
60
40
20
0
0 2 4 6 8 10 12 14 16
Konsentrasi PVA (%)
300
250
200
150
100
50
0
0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2
Konsentrasi Boraks (%)
ANALISIS DATA
5.1 Kesimpulan
1. Viskositas larutan PVA 7,5% adalah 2,28 Pa.s; untuk larutan PVA 10 %
adalah 6,69 Pa.s dan untuk larutan PVA 15% adalah 95,72 Pa.s.
2. Viskositas larutan PVA-Boraks untuk penambahan boraks 0,2% adalah 1,41
Pa.s ; untuk penambahan boraks 0,5 % adalah 11,67 Pa.s dan untuk
penambahan boraks 1% adalah 372,23 Pa.s.
5.2 Saran
1. Selain konsentrasi serta aditif, jelaskan parameter proses lain yang dapat
mempengaruhi viskositas dari polimer.
2. Apabila di dalam larutan PVA ditambahkan aditif berupa bahan pengisi (filler),
apakah terjadi perubahan viskositas pada larutan PVA? Jelaskan fungsi filler
beserta mekanisme perubahan viskositas pada larutan PVA.
Jawaban:
1. Viskositas dapat dipengaruhi factor eksternal dan factor internal yaitu dari
karakterisitik polimer itu sendiri. Faktor dari luar yang dapat mempengaruhi
lelehan polimer adalah tekanan dan temperature pemrosesan. Efek pemberian
tekanan akan berbeda-beda terhadap polimer alam dan polimer sintesis. Polimer
alam akan mengalami shear thickening sedangkan kebanyakan dari polimer
sintesis akan mengalami shear thinning jika diberi tekanan. Peningkatan
temperature pemrosesan kan menurunkan viskositas dari polimer karena rantai
dari polimer akan semakin terurai menyebabkan lelehan polimer semakin mudah
mengalir
2. Filler akan mendekatkan jarak antar rantai PVA sehingga ikatan sekunder antar
rantainya akan semakin kuat. Akibatnya viskositas dari polimer akan meingkat
Untuk menentukan densitas dari larutan ini langkah pertama yang harus
dilakukan adalah membuat larutan PVA 7.5% terlebih dahulu. Dengan asumsi
densitas air adalah 1gram/cm3 maka air 100ml dituangkan ke beaker glass.
Kemudian massa PVA yang digunakan adalah 7,5 gram. Untuk melarutkan PVA di
dalam air, air harus dipanaskan terlebih dahulu sampai temperature 85CoC baru
kemudian PVA dimasukkan kedalam beaker glass berisi air sambil diaduk. Karena
massa boraks yang digunakan adalah 0,2% dari 7,5 gram PVA maka massa boraks
adalah sebesar 0,015 gram.