Disusun Oleh :
Kelompok III (A4)
UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
LHOKSEUMAWE
2023
ABSTRAK
Viskositas adalah indeks hambatan aliran cairan yang dapat diukur dengan
mengukur laju aliran melalui tabung berbentuk silinder. Percobaan ini bertujuan
untuk menentukan viskositas (angka kekentalan) dari suatu zat cair menggunakan
viscometer bola jatuh. Pada percobaan pertama kelereng kecil dimasukkan ke
dalam fluida air dengan ketinggian berturut-turut yaitu 35 cm, 32 cm dan 29 cm,
dengan kecepatan terminal berturut-turut sebesar 146,034 cm/s, 163,368 cm/s,
181,532 cm/s, dihasilkan nilai viskositas berturut-turut yaitu sebesar 1,33 gr/cms,
1,20 gr/cms dan 1,07 gr/cms. Pada percobaan selanjutnya, kelereng besar
dimasukkan ke dalam fluida air dengan ketinggian berturut-turut yaitu 35 cm, 32
cm dan 29 cm dengan kecepatan terminal berutut-turut sebesar 188,302 cm/s,
195,292 cm/s, 201,616 cm/s, dihasilkan nilai viskositas berturut-turut yaitu
sebesar 2,61 gr/cms, 2,52 gr/cms dan 2,45 gr/cms. Pada percobaan selanjutnya,
kelereng kecil dimasukkan ke dalam fluida minyak dengan ketinggian berturut-
turut yaitu 35 cm, 32 cm dan 29 cm dengan kecepatan terminal berturut-turut
sebesar 104,92 cm/s, 115,97 cm/s, 129,52 cm/s, dihasilkan nilai viskositas
berturut-turut yaitu sebesar 2,11 gr/cms, 1,90 gr/cms dan 1,70 gr/cms. Pada
percobaan selanjutnya kelereng besar dimasukkan ke dalam fluida minyak dengan
ketinggian berturut-turut yaitu 35 cm, 32 cm dan 29 cm, dengan kecepatan
terminal berturut-turut sebesar 127,84 cm/s, 142,922 cm/s, 165,096 cm/s,
dihasilkan nilai viskositas berturut-turut yaitu sebesar 4,40 gr/cms, 3,92 gr/cms
dan 3,40 gr/cms. Semakin kecil viskositasnya maka semakin cepat waktu yang
dibutuhkan kelereng untuk cepat sampai pada titik S (dasar tabung), sebaliknya
semakin besar viskositasnya maka semakin lama pula waktu yang dibutuhkan
kelereng untuk sampai pada pada titik S (dasar tabung).
Kata Kunci: Fluida, Ketinggian, Kecepatan Terminal, Viskositas dan Waktu.
BAB I
PENDAHULUAN
Tabel 4.3 Kelereng Kecil Pada Fluida Minyak dengan Ketinggian 35 cm, 32 cm
dan 29 cm.
ρb
V rata
ρf h t V Volume
rata (gr/cm3) (gr/cm3) (gr/cms)
ηN (cm) (s) (cm/s) 3
(cm )
(cm/s)
o.
0,3
1 35 102,94
4
0,3
2 35 109,37
2
0,3
3 35 102,94 104,92 1,917 2,520 0,8 2,11
4
0,3
4 35 100
5
0,3
5 35 109,37
2
0,2
1 32 114,28
8
0,2
2 32 114,28
8
0,2
3 32 114,28 115,97 1,917 2,520 0,8 1,90
8
0,2
4 32 118,51
7
0,2
5 32 118,51
7
0,2
1 29 131,81
2
0,2
2 29 126,08
3
129,51 1,917 2,520 0,8 1,70
0,2
3 29 131,81
2
0,2
4 29 131,81
2
0,2
5 29 126,08
3
(Sumber: Praktikum Fisika Dasar, 2023)
Tabel 4.4 Kelereng Besar Pada Fluida Minyak dengan Ketinggian 35 cm, 32 cm
dan 29 cm.
ρb
h V rata Volum
ρf t V (gr/
(cm rata e (gr/cm3) (gr/cms)
ηN (s) (cm/s) cm3)
) (cm/s) (cm3)
o.
0,2
1 35 125
8
0,2
2 35 125
8
0,2 134,6
3 35 127,84 8,193 2,451 0,8 4,40
6 1
0,2
4 35 125
8
0,2 129,6
5 35
7 2
0,2 139,1
1 32
3 3
0,2 145,4
2 32
2 5
0,2 145,4 142,92
3 32 8,193 2,451 0,8 3,92
2 5 2
0,2 139,1
4 32
3 3
0,2 145,4
5 32
2 5
0,1 170,5
1 29
7 8
165,09
0,1 152,6 8,193 2,451 0,8 3,40
2 29 6
9 3
3 29 0,1 170,5
7 8
0,1 161,1
4 29
8 1
0,1 170,5
5 29
7 8
(Sumber: Praktikum Fisika Dasar, 2023)
4.2 Pembahasan
Pada percobaan ini, dilakukan untuk menentukan suatu viskositas pada
fluida air dan minyak yaitu dengan menjatuhkan kelereng besar dan kelereng
kecil. Di mana kelereng besar dan kelereng kecil ditimbang dan diukur terlebih
dahulu untuk mengetahui massa dan jari-jarinya kemudian ditentukan titik T ke S.
Di mana titik T merupakan kecepatan terminal dan dari titik S ditentukan jaraknya
yaitu 35 cm, 32 cm, dan 29 cm. Kemudian kelereng dijatuhkan ke dalam fluida
air, lalu ke dalam fluida minyak. Pada percobaan kelereng kecil dijatuhkan ke
dalam fluida air, didapatkan kecepatan terminal rata-rata kelereng yaitu 127,034
cm/s, 163,368 cm/s, dan 181,52 cm/s pada ketinggian masing-masing 35 cm, 32
cm, dan 29 cm. Sedangkan nilai viscositasnya yang diperoleh 1,33 gr/cms, 1,20
gr/cms dan 1,07 gr/ cms. Pada kelereng besar pada fluida air dan ketinggian yang
sama didapatkan kecepatan terminal rata-ratanya sebesar 188,302 cm/s, 195,292
cm/s, dan 201,616 cm/s, sedangkan nilai viscositas diperoleh sebesar 2,61 gr/cms,
2,52 gr/cms, dan 2,45 gr/cms.
Selanjutnya pada fluida minyak, kecepatan terminal kelereng kecil untuk
mencapai titik S dengan ketinggian yang sama adalah 188,302 cm/s, 195,292
cm/s, 201,616 cm/s. Dengan nilai viscositas sebesar 2,61 gr/cms, 2,52 gr/cms dan
2,45 gr/cms. Pada kelereng besar dengan fluida minyak dengan ketinggian yang
sama didapatkan kecepatan terminal rata-ratanya sebesar 127,84 cm/s, 142,922
cm/s, dan 165,096 cm/s. Dengan nilai viscositas sebesar 4,40 gr/ cms, 3,92
gr/cms, 3,40 gr/cms.
4.2.1 Hubungan Viscositas Terhadap Densitas
Viscositas adalah ukuran seberapa mudah suatu cairan mengalir,
sedangkan densitas adalah massa persatuan volume suatu zat. Hubungan antara
viskositas dan densitas dapat dipahami dengan hukum stokes dalam konteks
gerakan partikel kecil dalam cairan. Viscositas cairan meningkat dengan
densitasnya, ini karena partikel-partikel dalam cairan yang lebih padat cenderung
menghambat pergerakan relatif antar mereka, sehingga cairan tersebut viscositas
nya tinggi.
4.2.2 Hubungan Viscositas Terhadap Waktu
Viscositas suatu cairan dapat bergantung pada waktu dan kondisi
fluktuasi lainnya. Beberapa cairan menunjukkan perilakunya disebut sebagai
viscositas non-newtonian di mana viscositas nya dapat bervariasi tergantung pada
tingkat kecepatan geser.
4.2.3 Hubungan Jarak Terhadap Waktu
Hubungan antara jarak dan waktu dalam viskositas tidak selalu bersifat
linier atau konstan. Jadi semakin tinggi jarak yang ditentukan maka semakin lama
kelereng jatuh ke titik S (dasar tabung). Sebaliknya semakin pendek jarak yang
ditentukan maka semakin cepat kelereng jatuh ke titik S (dasar tabung).
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil dari percobaan yang dilakukan maka, diperoleh
kesimpulan sebagai berikut:
1. Viskositas yang didapat menggunakan kelereng kecil pada fluida air
dengan ketinggian 35 cm , 32 cm dan 29 cm berturut-turut yaitu sebesar
1,33 gr/cms, 1,20 gr/cms dan 1,07 gr/cms, sedangkan menggunakan
kelereng besar pada fluida air dengan ketinggian 35 cm, 32 cm dan 29
cm berturut-turut yaitu sebesar 2,61 gr/cms, 2,52 gr/cms dan 2,45 gr
/cms.
2. Viskositas yang didapat menggunakan kelereng kecil Pada fluida minyak
dengan ketinggian 35 cm, 32 cm dan 29 cm berturut-turut yaitu sebesar
2,11 gr/cms, 1,90 gr/cms dan 1,70 gr/cms, sedangkan menggunakan
kelereng besar pada fluida minyak dengan ketinggian 35 cm, 32 cm dan
29 cm berturut-turut yaitu sebesar 4 ,40 gr/cms, 3,92 gr/cms dan 3,40
gr /cms.
3. Viskositas fluida minyak lebih besar dibandingkan dengan fluida air hal
ini dikarenakan gaya tarik menariknya lebih besar.
4. Massa benda yang lebih besar akan mempercepat laju kecepatan bola
sampai di dasar tabung.
5.2 Saran
Pada percobaan selanjutnya, sebaiknya digunakan zat cair yang lain
seprti oli, sirup dan lainnya agar dapat lebih memahami dan mengetahui
perbedaan koefisien viskositas dari setiap fluida secara langsung.
DAFTAR PUSTAKA
Bird, Tony. (1987). Kimia Fisika Untuk Universitas. Jakarta: Pt.Gramedia.
LAMPIRAN B
PERHITUNGAN
b. t2 = 0,23 s
h 35
V2 = = = 152,17 cm/s
t 0 ,23
c. t3 = 0,23 s
h 35
V3 = = = 152,17 cm/s
t 0 ,23
d. t4 = 0,25 s
h 35
V4 = = = 140 cm/s
t 0 ,2 5
e. t5 = 0,24 s
h 35
V5 = = = 145,83 cm/
t 0 ,24
↔ ∑ V ( 140 + 152,17 + 152,17 + 140 + 145,83 ) cm
V = 5 = 5s
= 146,034 cm/s
4 3
Volume kelereng = πr
3
4
= (3,14) (0,771 cm)3
3
= 1,917 cm3
m
Massa jenis kelereng =
v
4,831 gram
= 3
1,917 cm
= 2,520 gr/cm3
2
2r g
η =
Vm
(ρ b -ρ f)
2
2 ( 0 ,771 ) (98 0 )
= ( 2,520 – 1)
9 ( 146,034 )
1.165,10
= 1.314,30 (1,52)
= 0,88 . 1,52
= 1,33 gr/cms
2. Kelereng Kecil pada Fluida Air.
Densitas Fluida Air = 1 gr/cm3
Ketinggian (h) = 32 cm
Massa = 4,831gram
Diameter = 1,543 cm
Jari-jari = 0,771 cm
Densitas kelereng = 2,520 gr/cm3
a. t1 = 0,19 s
h 32
V1 = = = 168,42 cm/s
t 0 ,19
b. t2 = 0,19 s
h 32
V2 = = = 168,42 cm/s
t 0 ,19
c. t3 = 0,20 s
h 32
V3 = = = 160 cm/s
t 0 ,2 0
d. t4 = 0,20 s
h 32
V4 = = = 160 cm/s
t 0 ,2 0
e. t5 = 0,20 s
h 32
V5 = = = 160 cm/s
t 0 ,2 0
↔ ∑ V ( 168,42 + 168,42 +160 + 160 + 160 ) cm
V = 5 =5s
= 163,368 cm/s
4 3
Volume kelereng = πr
3
4
= (3,14) (0,771 cm)3
3
= 1,917 cm3
m
Massa jenis kelereng =
v
4,831 gram
= 3
1,917 cm
= 2,520 gr/cm3
2
2r g
η =
Vm
(ρ b -ρ f)
2
2 ( 0 ,771 ) (98 0 )
= ( 2,520 – 1)
9 ( 163,368 )
1.165,10
= 1.470,31 (1,52)
= 0,79 . 1,52
= 1,20 gr/cms
b. t2 = 0,17 s
h 29
V2 = = = 170,58 cm/s
t 0 ,1 7
c. t3 = 0,16 s
h 29
V3 = = = 181,25 cm/s
t 0 ,19
d. t4 = 0,16 s
h 29
V4 = = = 181,25 cm/s
t 0 ,19
e. t5 = 0,15 s
h 29
V5 = = = 193,33 cm/s
t 0 ,15
↔ ∑ V ( 181,25 + 170,58 + 181,25 + 181,25 + 193,33 ) cm
V = 5 =5s
= 181,532 cm/s
4 3
Volume kelereng = πr
3
4
= (3,14) (0,771 cm)3
3
= 1,917 cm3
m
Massa jenis kelereng =
v
4,831 gram
= 3
1,917 cm
= 2,520 gr/cm3
2
2r g
η =
Vm
(ρ b -ρ f)
2
2 ( 0 ,771 ) (98 0 )
= ( 2,520 – 1)
9 ( 181,532 )
1.165,10
= 1.633,78 (1,52)
= 0,71 . 1,52
= 1,07 gr/cms
b. t2 = 0,19 s
h 35
V2 = = = 184,21 cm/s
t 0 ,19
c. t3 = 0,18 s
h 35
V3 = = = 194,44 cm/s
t 0 ,18
d. t4 = 0,18 s
h 35
V4 = = = 194,44 cm/s
t 0 ,18
e. t5 = 0,18 s
h 35
V5 = = = 194,44 cm/s
t 0 ,18
↔ ∑ V ( 184,21 +184,21 + 194,44 +194,44 + 194,44 ) cm
V = 5 = 5s
= 188,302 cm/s
4 3
Volume kelereng = πr
3
4
= (3,14) (1,251 cm)3
3
= 8,193 cm3
m
Massa jenis kelereng =
v
20,086 gram
= 3
8,193 cm
= 2,451 gr/cm3
2
2r g
η =
Vm
(ρ b -ρ f)
2
2 ( 1,251 ) (98 0 )
= ( 2,451 – 1)
9 ( 188,302 )
3.067,40
= 1. 694,71 (1,451)
= 1,80 . 1,451
= 2,61 gr/cms
b. t2 = 0,16 s
h 32
V2 = = = 200 cm/s
t 0 ,16
c. t3 = 0,16 s
h 32
V3 = = = 200 cm/s
t 0 ,16
d. t4 = 0,17 s
h 32
V4 = = = 188,23 cm/s
t 0 ,17
e. t5 = 0,17 s
h 32
V5 = = = 188,23 cm/s
t 0 ,17
↔ ∑ V ( 200 + 200 + 200 + 188,23 + 188,23 ) cm
V = 5 = 5s
= 195,292 cm/s
4 3
Volume kelereng = πr
3
4
= (3,14) (1,251 cm)3
3
= 8,193 cm3
m
Massa jenis kelereng =
v
20,086 gram
= 3
8,193 cm
= 2,451 gr/cm3
2
2r g
η =
Vm
(ρ b -ρ f)
2
2 ( 1,251 ) (98 0 )
= ( 2,451 – 1)
9 ( 195,292 )
3.067,40
= 1. 757,62 (1,451)
= 1,74 . 1,451
= 2,52 gr/cms
b. t2 = 0,15 s
h 29
V2 = = = 193,33 cm/s
t 0 ,15
c. t3 = 0,14 s
h 29
V3 = = = 207,14 cm/s
t 0 ,14
d. t3 = 0,14 s
h 29
V3 = = = 207,14 cm/s
t 0 ,14
e. t3 = 0,14 s
h 29
V3 = = = 207,14 cm/s
t 0 ,14
↔ ∑ V ( 193,33+ 193,33 + 20 7,14 + 207,14 + 207,14 ) cm
V = 5 = 5s
= 201,616 cm/s
4 3
Volume kelereng = πr
3
4
= (3,14) (1,251 cm)3
3
= 8,193 cm3
m
Massa jenis kelereng =
v
20,086 gram
= 3
8,193 cm
= 2,451 gr/cm3
2
2r g
η =
Vm
(ρ b -ρ f)
2
2 ( 1,251 ) (98 0 )
= ( 2,451 – 1)
9 (201,616 )
3.067,40
= 1.814,54 (1,451)
= 1,69 . 1,451
= 2,45 gr/cms
b. t2 = 0,32 s
h 35
V2 = = = 109,37 cm/s
t 0 ,32
c. t3 = 0,34 s
h 35
V3 = = = 102,94 cm/s
t 0 ,34
d. t3 = 0,35 s
h 35
V3 = = = 100 cm/s
t 0 ,35
e. t5 = 0,32 s
h 35
V5 = = = 109,37 cm/s
t 0 ,32
↔ ∑ V ( 102,94 + 109,37 + 102,94 + 100 + 109,37 ) cm
V = 5 =5s
= 104,92 cm/s
4 3
Volume kelereng = πr
3
4
= (3,14) (0,771 cm)3
3
= 1,917 cm3
m
Massa jenis kelereng =
v
4,831 gram
= 3
1,917 cm
= 2,520 gr/cm3
2
2r g
η =
Vm
(ρ b -ρ f)
2
2 ( 0 ,771 ) (98 0 )
= ( 2,520 – 0,8)
9 ( 1 04,92 )
1.165,10
= 994,28 (1,72)
= 1,23 . 1,72
= 2,11 gr/cms
b. t2 = 0,28 s
h 32
V2 = = = 114,28 cm/s
t 0 ,28
c. t3 = 0,28 s
h 32
V3 = = = 114,28 cm/s
t 0 ,28
d. t4 = 0,27 s
h 32
V4 = = = 118,51 cm/s
t 0 ,27
e. t5 = 0,27 s
h 32
V5 = = = 118,51 cm/s
t 0 ,27
↔ ∑ V ( 114,28 + 114,28 + 114,28 + 118,51 + 118,51 ) cm
V = 5 =5s
= 115,97 cm/s
4 3
Volume kelereng = πr
3
4
= (3,14) (0,771 cm)3
3
= 1,917 cm3
m
Massa jenis kelereng =
v
4,831 gram
= 3
1,917 cm
= 2,520 gr/cm3
2
2r g
η =
Vm
(ρ b -ρ f)
2
2 ( 0 ,771 ) (98 0 )
= ( 2,520 – 0,8)
9 ( 1 15,97 )
1.165,10
= 1.043,73 (1,72)
= 1,11 . 1,72
= 1,90 gr/cms
g. t2 = 0,23 s
h 29
V2 = = = 126,08 cm/s
t 0 ,23
h. t3 = 0,22 s
h 29
V3 = = = 131,81 cm/s
t 0 ,28
i. t4 = 0,22 s
h 29
V4 = = = 131,81 cm/s
t 0 ,28
j. t5 = 0,23 s
h 29
V5 = = = 126,08 cm/s
t 0 ,23
↔ ∑ V ( 131,81 + 126,08 + 131,08 + 131,08 + 126,08 ) cm
V = 5 =5s
= 129,51 cm/s
4 3
Volume kelereng = πr
3
4
= (3,14) (0,771 cm)3
3
= 1,917 cm3
m
Massa jenis kelereng =
v
4,831 gram
= 3
1,917 cm
= 2,520 gr/cm3
2
2r g
η =
Vm
(ρ b -ρ f)
2
2 ( 0 ,771 ) (98 0 )
= ( 2,520 – 0,8)
9 ( 1 29,51 )
1.165,10
= 1.165,59 (1,72)
= 0,99 . 1,72
= 1,70 gr/cms
10. Kelereng Besar pada Fluida Minyak
Densitas Fluida minyak = 0,8 gr/cm3
Ketinggian (h) = 35 cm
Massa = 20,086 gram
Diameter = 2,520 cm
Jari-jari = 1,251 cm
Densitas kelereng = 2,451 gr/cm3
a. t1 = 0,28 s
h 35
V1 = = = 125 cm/s
t 0 ,28
b. t2 = 0,28 s
h 35
V2 = = = 125 cm/s
t 0 ,28
c. t3 = 0,26 s
h 35
V3 = = = 134,61 cm/s
t 0 ,26
d. t4 = 0,28 s
h 35
V4 = = = 125 cm/s
t 0 ,28
e. t5 = 0,27 s
h 35
V5 = = = 129,62 cm/s
t 0 ,27
= 127,84 cm/s
4 3
Volume kelereng = πr
3
4
= (3,14) (1,251 cm)3
3
= 8,193 cm3
m
Massa jenis kelereng =
v
20,086 gram
= 3
8,193 cm
= 2,451 gr/cm3
2
2r g
η =
Vm
(ρ b -ρ f)
2
2 ( 1,251 ) (98 0 )
= ( 2,451 – 0,8)
9 ( 127,84 )
3.067,40
= 1.150,56 (1,651)
= 2,67 . 1,651
= 4,40 gr/cms
a. t2 = 0,22 s
h 32
V2 = = = 145,45 cm/s
t 0 ,22
b. t2 = 0,22 s
h 32
V2 = = = 145,45 cm/s
t 0 ,22
c. t1 = 0,23 s
h 32
V1 = = = 139,13 cm/s
t 0 ,23
d. t2 = 0,22 s
h 32
V2 = = = 145,45 cm/s
t 0 ,22
= 142,922 cm/s
4 3
Volume kelereng = πr
3
4
= (3,14) (1,251 cm)3
3
= 8,193 cm3
m
Massa jenis kelereng =
v
20,086 gram
= 3
8,193 cm
= 2,451 gr/cm3
2
2r g
η =
Vm
(ρ b -ρ f)
2
2 ( 1,251 ) (98 0 )
= ( 2,451 – 0,8)
9 ( 142,922 )
3.067,40
= 1. 286,29 (1,651)
= 2,38 . 1,651
= 3,92 gr/cms
b. t2 = 0,19 s
h 29
V2 = = = 152,63 cm/s
t 0 ,19
c. t3 = 0,17 s
h 29
V3 = = = 170,58 cm/s
t 0 ,17
d. t4 = 0,18 s
h 29
V4 = = = 161,11 cm/s
t 0 ,18
e. t5 = 0,17 s
h 29
V5 = = = 170,58 cm/s
t 0 ,17
↔ ∑ V ( 170,58 + 152,63 + 170,58 + 161,11 + 170,58 ) cm
V = 5 = 5s
= 165,096 cm/s
4 3
Volume kelereng = πr
3
4
= (3,14) (1,251 cm)3
3
= 8,193 cm3
m
Massa jenis kelereng =
v
20,086 gram
= 3
8,193 cm
= 2,451 gr/cm3
2
2r g
η =
Vm
(ρ b−ρ f)
2
2 ( 1,251 ) (98 0 )
= ( 2,451 – 0,8)
9 ( 1 65,096 )
3.067,40
= 1. 485,86 (1,651)
= 2,06 . 1,651
= 3,40 gr/cms
LAMPIRAN C
TUGAS DAN PERTANYAAN
Jawab:
1. Viscositas zat cair pada air
a. Kereng kecil
Diameter = 1,543 cm
Ketinggian = 35 cm, 32 cm dan 29 cm
Jari-jari = 0,771 cm
Gravitasi = 9,8 m/s2
Massa = 4,831 gram
Viscositasnya berturut-turut yaitu 1,33 gr/cms, 1,20 gr/cms dan 1,07
gr/cms
b. Kelereng besar
Diameter = 2,502 cm
Ketinggian = 35 cm, 32 cm dan 29 cm
Jari-jari = 1,251 cm
Gravitasi = 9,8 m/s2
Massa = 20,086 gram
Viscositasnya berturut-turut yaitu 2,61 gr/cms, 2,52 gr/cms dan 2,45
gr/cms
Viscositas zat cair pada minyak
a. Kelereng kecil
Diameter = 1,543 cm
Ketinggian = 35 cm, 32 cm dan 29 cm
Jari-jari = 0,771 cm
Gravitasi = 9,8 m/s2
Massa = 4,831 gram
Viscositasnya berturut-turut yaitu 2,11 gr/cms, 1,90 gr/cms dan 1,70
gr/cms
b. Kelereng besar
Diameter = 2,502 cm
Ketinggian = 35 cm, 32 cm dan 29 cm
Jari-jari = 1,251 cm
Gravitasi = 9,8 m/s2
Massa = 20,086 gram
Viscositasnya berturut-turut yaitu 4,40 gr/cms, 3,92 gr/cms dan 3,40
gr/cms
2. Kurang sesuai karena dalam melakukan percobaan ini mungkin kurang
teliti dalam memperhatikan waktu dan lainnya.
3. Metode ini (metode bola jatuh) tidak digunakan pada sembarang jenis
fluida. Metode ini hanya berlaku pada fluida jenis cairan, sedangksn
jenis lain seperti udara tidak akan dapat ditentukan viscositasnya
dengan metode ini.
4. Manfaatnya kita dapat menguasai perhitungan viscositas dengan benar,
maka dapat dengan mudah mengetahui kekentalan dari fluida,
terutama dalam pemilihan oil atau minyak untuk pelumas yang
digunakan pada sebuah mesin dan kita dapat mengetahui berapa besar
tekanan yang harus kita berikan ketika ingin memompakan fluida
dengan viscositas yang telah kita perhitungkan.
LAMPIRAN D
PRETEST