Disusun Oleh :
Kelompok V (A1)
Arif Fadhillah NIM. 220190006
Syilvie Anastasya Utami NIM. 220190007
Reina Melinda H Hsb NIM. 220190020
Kasral NIM. 220190022
Nr = ...............................................................................................(2.2)
Dimana :
Y : Massa jenis fluida
V : Kecepatan rata - rata
D : Garis tengah pipa
: viscositas
Untuk aliran lamiran Nr = 0 sampai 200. Diatas 3000 berarti turbulen.
Dari 2000 sampai 3000 berarti transis, aliran dapat bernilai berubah dari keadaan
lamiran menjadi turbulen atau sebaliknya. Jadi untuk aliran air dalam pipa yang
bergaris tengah 1 cm. Pada temperatur aliran bersifat laminar jika :
-
= 2000 atau jika V = 20 cm ..............................................(2.3)
-
Diatas kecepatan 30 cm aliran air turbulen. Udara yang mengalir
pada pipa yang sama dengan kecepatan yang sama mempunyai Nr = 216 ( berarti
laminer ) (Daryanto, 2000).
Viskositas membicarakan masalah gesekan antara bagian-bagian atau
lapisan-lapisan cairan atau fluida pada umumnya yang bergerak satu terhadap
yang lain. Tentu gesekan atau hambatan tersebut ditimbulkan oleh gaya tarik-
menarik antara molekul-molekul yang berada di lapisan lain. Gaya interaktif itu
adalah gaya elektrostatika, yaitu gaya antara muatan listrik.
2.2 Tetapan atau Koefisien Viskositas
Kalau gaya gesekan antara permukaan-permukaan dua benda padat
sebanding dengan gaya tekan permukaan terhadap yang lain, maka gaya gesekan
antara permukaan benda padat dengan medium dimana benda bergerak sebanding
dengan kecepatan gerak dan gaya gesekan antara lapisan-lapisan cairan sebanding
dengan gradien kecepatan aliran lapisan tersebut sepanjang tegak lurus mengalir
cairannya dan gaya gesekan sebanding dengan luas permukaan yang bergesekan
sehingga dirumuskan :
6 ……….........………………… ………………..… … 4)
………..............………………… …… 5)
Dimana:
- -
= koefisien kekentalan ( )
A = luas penampang pipa ( )
L = jarak antara permukaan dengan dasar fluida (m)
-
v = kecepatan aliran (m )
Jumlah volune cairan yang mengalir melalui pipa persatuan waktu
4
…………………......………………………………… ……… 6)
8
Dimana :
= viskositas cairan
V = volume cairan
t = waktu yang dibutuhkan cairan dengan volume V untuk mengalir
P = tekanan yang bekerja pada cairan
L = panjang pipa
Persamaan (2.6) juga dikenal sebagai hukum Poisellie yang selain berlaku
untuk cairan juga berlaku untuk gas (Bird, 1987).
yang memperlihatkan bahwa debit itu sebanding dengan gradien tekanan serta
pangkat 4 jari-jari penampang yang berarti sebanding dengan kuadrat luas
permukaan dan berbanding terbalik dengan koefisien viskositas. Dengan tetapan
viskositas yang besar, hambatan alirnya juga besar sehingga debitnya menjadi
rendah.
Gaya yang mengalirkan bagian cairan di dalam silinder sampai sejauh r
dari sumbu pipa diberikan oleh beda gaya tekan :
- ( - ) …………........…………………… … 8)
Bagian cair di tengah sekitar sumbu atau poros akan mengalir lebih cepat
karena lebih leluasa sebaliknya yang di dekat dinding akan mengalir lebih lambat
apalagi yang melekat di dinding Makin besar gaya pengalirannya oleh gradien
tekanan itu maka makin cepat aliran di bagian tengahnya dan makin besar gradien
kecepatannya yang pada gilirannya akan memperbesar gaya gesekan
viskositasnya.
……………… ……......…………………… …… 9)
……….……………………… …………………… …… )
Dimana :
= massa jenis fluida
v = kecepatan rata-rata
= viskositas
D = garis tengah pipa
Untuk aliran laminar, = 0 sampai 2000, di atas 3000 berarti turbulen.
Dari 2000 sampai 3000 berati transisi, aliran dapat bernilai berubah dari keadaan
laminar menjadi turbulen atau sebaliknya. Jadi untuk aliran air dalam pipa yang
bergaris tengah 1 cm, pada temperatur 20 oC aliran bersifat laminar jika
-
…………… ……… ……….(2.11)
Di atas kecepatan 30 cm det-1 aliran air turbulen. Udara yang mengalir pada pipa
yang sama dengan kecepatan yang sama mempunyai = 216 (berarti laminar)
(Daryanto, 2000).
Jika zat cair bersifat kental maka harus memperhatikan kerja yang
dilakukan oleh gaya gesekan. Jika fluida tak kental energi yang hilang karena
gesekan (head gesekan) dinyatakan:
………………………………………………… …… … )
Dimana:
= head gesekan
f = faktor gesekan yang bergantung pada
v = kecepatan rata-rata
Untuk aliran dalam pipa dengan penampang sama dan terletak miring,
maka head gesekan harus sama dengan head ketinggian ditambah head gesekan.
Untuk aliran laminar ( 2000) harganya f = 24 (Daryanto, 2000).
………….......………………………………………… 4)
Dimana :
P =
= massa jenis cairan
( p) 4
…………………….…………………………… …… 5)
8 l
Dimana :
m = massa bola logam
= massa cair yang dipindahkan oleh bola logam
g = konstanta gravitasi
= viskositas
(Bird, 1987).
2.6.3 Viskometer Cup dan Bob
Prinsip kerjanya sample digeser dalam ruangan antara dinding luar dari
bob dan dinding dalam dari cup dimana bob masuk persis ditengah-tengah.
Kelemahan viscometer ini adalah terjadinya aliran sumbat yang disebabkan
geseran yang tinggi di sepanjangkeliling bagian tube sehingga menyebabkan
penurunan konsentrasi. Penurunan konsentras ini menyebabkab bagian tengah zat
yang ditekan keluar memadat. Hal ini disebut aliran sumbat.
2.6.4 Viskometer Cone dan Plate
Cara pemakaiannya adalah sampel ditempatkan ditengah-tengah papan,
kemudian dinaikkan hingga posisi di bawah kerucut. Kerucut digerakkan oleh
motor dengan bermacam kecepatan dan sampelnya digeser di dalam ruang
semitransparan yang diam dan kemudian kerucut yang berputar (Moechtar, 1990).
1 34 0,59 52,30
2 34 0,62 41,97
4 34 0,65 50,74
5 34 0,55 52,30
1 32 0,50 53,33
2 32 0,60 48,48
4 32 0,60 62,7
5 32 0,62 61,53
1 30 0,61 61,22
2 30 0,50 78,94
4 30 0,44 75
5 30 0,54 85,71
1 34 0,56 60,71
2 34 0,58 58,62
4 34 0,66 51,51
5 34 0,68 50
1 32 0,57 56,14
2 32 0,50 64
4 32 0,60 53,33
5 32 0,50 64
1 30 0,60 50
2 30 0,50 60
4 30 0,54 55,55
5 30 0,48 62,5
1 34 0,65 52,30
2 34 0,81 41,97
4 34 0,67 50,74
5 34 0,65 52,30
1 32 0,60 53,33
2 32 0,66 48,48
4 32 0,51 62,7
5 32 0,52 61,53
1 30 0,49 61,22
2 30 0,38 78,94
4 30 0,40 75
5 30 0,35 85,71
1 34 0,84 40,47
2 34 0,84 40,47
4 34 0,71 47,88
5 34 0,80 42,5
1 32 0,44 72,72
2 32 0,51 62,74
4 32 0,48 66,66
5 32 0,56 57,14
1 30 0,36 83,33
2 30 0,40 7,5
4 30 0,35 85,71
5 30 0,44 68,18
V1 =
b. t = 0,32 s
V2 =
c. t = 0,34 s
V3 =
( )
↔ =
4 3
Volume kelereng (Vk) =
3
4
=3 (3, 4) , cm2)
= 2,342 cm3
Massa jenis kelereng ( ) =
5,85
= 3
,34
= 2,498 3
( b- )
,8 4 ) 98
= (2,498 3
-1 3
)
, )
= 9,600
= 9,600 x x
= 9,600
= 9,600 cp
b. Kelereng Kecil
Diketahui : Diameter = 11,31 mm
Jari-jari kelereng (rk) = 5,65 mm = 0,565 cm
Gravitasi (g) = 9,8 m/s = 980 cm/s
Tinggi (h) = 35 cm
Massa = 1,85 gram
Ditanya : … ?
Penyelesaian :
a. t = 0,44 s
V1 =
b. t = 0,45 s
V2 =
c. t = 0,46 s
V3 =
( )
↔ =
4 3
Volume kelereng (Vk) =
3
4
=3 (3, 4) ,565cm2)
= 0,755 cm3
,85
= 3
,7
= 2,450 3
( - )
,565 ) 98
= (2,450 3
-1 3
)
77,8 3 )
= 5,830
= 5,830 x x
= 5,830
= 5,830 cp
V1 =
b. t = 0,74 s
V2 =
c. t = 0,75 s
V3 =
( )
↔ =
4 3
Volume kelereng (Vk) =
3
4
=3 (3, 4) , cm2)
= 2,342 cm3
5,85
= 3
,34
= 2,498 3
( b- )
,8 4 ) 98
= (2,498 3
– 0,92 3
)
47, )
= 22,093 x x
= 22,093
= 22,093 cp
b. Kelereng Kecil
Diketahui : Diameter = 11,31 mm
Jari-jari kelereng (rk) = 5,65 mm = 0,565 cm
Gravitasi (g) = 9,8 m/s = 980 cm/s
Tinggi (h) = 35 cm
Massa = 1,85 gram
Massa Jenis Minyak = 0,92 gr/cm3
Ditanya : … ?
Penyelesaian :
a. t = 0,76 s
V1 =
b. t = 0,77 s
V2 =
c. t = 0,79 s
V3 =
( )
↔ =
4 3
Volume kelereng (Vk) =
3
4
=3 (3, 4) ,565cm2)
= 0,755 cm3
,85
= 3
,7
= 2,450 3
( - )
,565 ) 98
= (2,450 3
– 0,92 3
)
77,8 3 )
= 10,573
= 10,573 x x
= 10,573
= 10,573 cp
2. Kurang sesuai, karena dalam melakukan penelitian ini mungkin kurang
teliti dalam memperhatikan waktu dan lainnya. Jadi, viscositasnya berbeda
antara viscositas minyak dan viscositas bola besar dan bola kecil.
3. Metode ini(metode bola jatuh) tidak dapat digunakan pada sembarang
jenis fluida. Metode ini hanya berlaku fluida jenis cairan, sedangkan jenis
lain seperti udara tidak akan dapat ditentukan viscositasnya dengan metode
ini.
4. Manfaatnya kita dapat menguasai perhitungan viscositasnya dengan benar,
maka kita dapat dengan mudah mengetahui kekentalan dari fluida,
terutama dalam pemilihan oli dan minyak untuk pelumas yang digunakan
pada sebuah mesin dan kita dapat mengetahui berapa besar tekanan yang
harus kita berikan ketika kita ingin memompakan fluida dengan viskositas
yang telah kita perhitungkan.
LAMPIRAN D
GAMBAR ALAT