OLEH
Yogi Pratama (118300072)
Kelas : B
Dosen Pengampu : Elsa Rizkiya Kencana, S.T., M.Sc.
Beton dengan kekuatan maksimal tentu saja harus menggunakan agregat yang
memiliki sifat dan karakteristik daya ikat yang kuat dengan mortar semen baik secara kimia
maupun fisik. Berikut sifat dan karakteristik agregat yang baik untuk beton dengan kekuatan
maksimal :
Kekuatan agregat
Kekuatan agregat adalah kemampuan agregat untuk menahan beban dari luar.
Kemampuan agregat meliputi : kekuatan tarik, tekan, lentur, geser dan elastisitas. Yang
paling dominan dan diperhatikan adalah kekuatan tekan dan elastisitas. Kekuatan tekan dan
elastisitas dipengaruhi oleh : - Jenis batuannya
- Susunan mineral agregat
- Ikatan antar butiran
- Porositas
Porositas, kadar air dan daya serap air
Porositas adalah jumlah kadar pori-pori yang ada pada agregat, baik pori-pori yang
dapat tembus air maupun tidak yang dinyatakan dengan % terhadap volume agregat.
Porositas agregat erat hubungannya dengan : BJ agregat, daya serap air, sifat kedap air dan
modulus elatisitas.
Kadar air agregat adalah banyakya air yang terkandung dalam agregat. Ada 4 jenis
kadar air dalam agregat, yaitu :
(1) Kadar air kering tungku, yaitu agregat yang benar-benar kering tanpa air.
(2) Kadar air kering udara, yaitu kondisi agregat yang permukaannya kering tetapi
mengandung sedikit air dalam porinya sehingga masih dapat menyerap air.
(3) Jenuh Kering Permukaan (saturated surfacedry = SSD), dimana agregat pada
permukaannya tidak terdapat air tetapi di dalam butirannya sudah jenuh air. Pada kondisi ini
air yang terdapat dalam agregat tidak menambah atau mengurangi jumlah air yang terdapat
dalam adukan beton.
(4) Kondisi basah, yaitu kondisi dimana di dalam butiran maupun permukaan agregat
banyak mengandung air sehingga akan menyebabkan penambahan jumlah air pada adukan
beton.
Daya serap air adalah kemampuan agregat dalam menyerap air sampai dalam keadaan
jenuh. Daya serap air agregat merupakan jumlah air yang terdapat dalam agregat dihitung
dari keadaan kering oven sampai dengan keadaan jenuh dan dinyatakan dalam %. Daya serap
air berhubungan dengan pengontrolan kualitas beton dan jumlah air yang dibutuhkan pada
beton.
Syarat umum air yang digunakan dalam campuran beton adalah sebagai berikut :
1) Air yang digunakan pada campuran beton harus bersih dan bebas dari bahan-bahan
perusak yang mengandung oli, asam, alkali, garam, bahan organik, atau bahan-bahan lainnya
yang merugikan terhadap beton.
2) Air pencampur yang digunakan pada beton prategang atau pada beton yang di
dalamnya tertanam logam alumunium, termassuk air bebas yang terkandung dalam agregat,
dan tidak boleh mengandung ion klorida dalam jumlah yang membahayakan.
3) Air yang tidak dapat diminum tidak boleh digunakan pada beton, kecuali ketentuan
berikut terpenuhi :
Pemilihan proporsi campuran beton harus didasarkan pada campuran beton yang
menggunakan air dari sumber yang sama.
Hasil pengujian pada umur 7 dan 28 hari pada kubus uji mortar yang dibuat dari
adukan dengan air yang tidak dapat diminum harus mempunyai kekuatan
sekurang-kurangnya sama dengan 90% dari kekuatan benda uji yang dibuat dengan
air yang dapat diminum.
Perbandingan uji kekuatan tersebut harus dilakukan pada adukan serupa, terkecuali
pada air pencampur, yang dibuat dan diuji sesuai dengan “Metode uji kuat tekan
untuk mortar semen hidrolis (Menggunakan spesimen kubus dengan ukuran sisi
50 mm)” (ASTM C 109)
https://www.academia.edu/3636945/BAHAN_KULIAH_TEKNOLOGI_BETON
Secara umum bahan tambah yang digunakan beton dapat dibedakan menjadi dua,
yaitu bahan tambah yang bersifat kimiawi (chemical admixture) dan bahan tambah yang
bersifat mineral (additive).
2) Semen hidrolik
Semen hidrolik merupakan semen yang mempunyai kemampuan untuk mengikat dan
mengeras di dalam air. Berikut jenis-jenis semen hidrolik :
Semen Campur
Semen campur dibuat karena dibutuhkannya sifat-sifat khusus yang tidak dimiliki
oleh Semen Portland. Berikut beberapa jenis semen campur diantaranya :