Anda di halaman 1dari 15

BAHAN HASIL TEKNOLOGI SEDANG

1. BETON
Diskripsi
-Bahan bangunan yang diperoleh dari hasil pencampuran antara semen, air,
agregat halus, agregat kasar, dan bahan tambahan campuran dengan
perbandingan tertentu.
-Beton merupaka bahan komposit, yaitu heterogen secara mikroskopis
maupun makroskopisdiperoleh dari bahan2 penyusunnya.
-Secara fisik beton dibagi dua, beton segar bersifat plastis : mampu dibentuk
tanpa kehilangan kontinuitasnya maupun mampu mempertahankan bentuk
saat pencampuran. Beton keras bersifat padat maupun kuat di tunjukkan
setelah dioperasikan
-sifat beton ditentukan sifat agregat2nya adalah bentuk dan ukuran butiran.
agregat harus memenuhi syarat gradasi, , yaitu distribusi ukuran butiran
bervariasi tidak seragam satu jenis ukuran
Bedasarkan penyusun Beton dibedakan
a) Beton, beton umum yg diperoleh sesuai definisi sblmnya
b) Beton bertulang, bahan struktural yg di peroleh dr penggabungan
beton dengan tulangan baja
c) Beton Pratekan, bahan struktural diperoleh dari penggabungan beton
dengan kabel baja
d) Beton serat, bahan yg diperoleh dari pencampuran antara beto dgn
serat dr logam atau non logam
e) Beton polimer, bahan yg diperoleh dari pencampuran antara beton
dgn polimer(lateks cair)
Bedasarkan pembuatannya, beton dibedakan :
a) Dibuat setempat : campuran beton yang dibuat di lokasi pekerjaan
b) Dibuat di pabrik : campuran yg di buat di pabrik, harus dipesan dulu
selanjutnya di kirim ke lokasi pekerjaan
c) Pracetak : beton yg sudah di buat di pabrik dalam bentuk elemen
struktur seperti balok, kolom plat/panel, harus pesan dulu baru kirim
Kegunaan Beton
1) Gedung, mulai dari pondasi, balok slof, kolom, palt, lantai dan atap
dinding, tangga, talang, lisplang dll
2) Jembatan, mulai dari balok, lantai kendaraan, pondasi, abutmen,
pagar, inding penahan tanah
3) Pondasi dalam, seperti tiang pancang, tiang bor, sumuran dll
4) Waduk, mulai dari bendungan, terowongan, gardu pandang, dll
5) Pelabuhan, mulai dari dermaga, pemecah gelombang, galangan kapal,
marcu suar, dll
6) Lapangan terbang, mulai dari landasan pacu, parkir, terminal, hangar,
menara navigasi
7) Jalan raya, seperti trowonga,n, median pembatas, saluran drainase
Keuntungan dan kerugian
Keuntungan :
1. Kegunaanya untuk bangunan sangat beragaam
2. Kuat tekannya tinggi sehingga bla dikombinasi dgn tulangan atau kabel
baja dpt diguanakan untuk konstruksi berat
3. Pembuatannya mudah baik secara mekanis maupun manual
4. Tidak memerlukan konstruksi sambungan
5. Kecuali semen, bahan melimpah di alam, sehinga harga relatif murah
6. Nila daur ulang masih tinggi
7. Durabilitasnya tinggi dan biaya pemeliharaan rendah
Kerugian
1. Memerlukan konstruksi cetakan atau bekisting
2. Cederung retak sehingga tulangan atau ksbel baja mudah berkarat
3. Kekuatan tarik sangat rendah di bandingkan kekauatan tekannya
4. Berat sendiri relatif besar
5. Kualitasnya sangat di pengaruhi oleh cara pembuatannya
6. Pembongkaran kembali sulit
Teknologi pembuatan
Untuk beton di buat setempat
1. Bahan2 dasar(semen, air, agregat halus, agregat kasar) dengan takara
tertentu di campur dalam mesin pengaduk
2. Uji slump dilakukan lebih dahulu untuk mengetahui kemudahan
pengerjaan campuran dan pembuatan benda uji silinder untuk
pengujian kuat tekan
3. Pengecoran di cetakan yg diingin kan dan dipadatkan dengan vibrator
4. Jika beton sudah mengeras dilakukan perawatan dengan
menyirami/membasahi dgn air pada permukaanya
Untuk beton yang siap pakai :
1. Bahan-bahan pembuatan beton dimasukkan dalam truk pengaduk
diangkut ke lokasi sambil mengaduk sampai rata
2. Uji slump dan pembuatan uji silinder dilalakukan dahulu dilokasi
3. Pengecoran dilakukan pd cetakan dan dipadatkan denga vibrator
4. Beton mulai mengeras dilakukan perawatan dengan menyiram air
Untuk beton pracetak :
1. Bahan2 dasar di campur di mesin pengaduk
2. Uji slmup dilakukan dahulu dan pembuatan benda uji silindr untuk
pengujian kekuatan tekan
3. Pengecora dilakukan di cetakan dalam bentuk profil/ panel di
padatkan degan vibrator
4. Begitu beton mengeras, cetakn samping bisa dibuka, perawatan
dilakuakn dengan air pd permukaannnya
Tujuan pelaksanaan curing/perawatan beton adalah :
memastikan reaksi hidrasi senyawa semen termasuk bahan tambahan
atau pengganti supaya dapat berlangsung secara optimal
sehingga mutu beton yang diharapkan dapat tercapai, dan menjaga
supaya tidak terjadi susut yang berlebihan pada beton akibat
kehilangan kelembaban yang terlalu cepat atau tidak seragam,
sehingga dapat menyebabkan retak.

Sifat siafat bahan
Saat semen bercampur dengan air akan terjadi reaksi hidrasi bersifat
cepat pada awal serta pelepasan panas hidrasi. Mekanisme hidrasi
terdiri dari larutan dan padat. Pada lauran bahan2 akan bereaksi akan
larut dan menghasilkan ion2, sedang pada tahapan padat ion2 akan
bergabung membentuk padatan/gel. Gel/pasta semen akan akan
mengikat agregat san mengeras.
Reaksi hidrasi
Mineral semen dan air terjadi bertahap, hidrasi C3S terjadi cepat saat
hidrasi tinggi , hasil reaksi kedua adl gel kalsium silikat hidrat ( CSH)
dan kalsium hidroksida(CH)
CSH bersifat perekat dengan kristal, yg sangat jelek mengisi sebagian
besar volume, berat jenis paling besar, penyumbang utama kekuatan
beton, kedap air
CH menybabkan beton bersifat basa kuat jd peka terhadap asam
Pasta semen memiliki struktur berupa kristal maupun amorf, secara
dominan dibentuk oleh ikatan ionik, sedang pengisi agregat
mempunyai struktur kristal
Sifat beton secara fisik
1. Memiliki berat isi(2200-2400) kg/m3
2. Kadar udara optimum (4-6)%
3. Konduktivitas panas berkisar (0.8-20 W/mC
4. Durabilitas beton yg berhubungan dgn pelapukan cuaca,
perubahan suhu, abrasi, di tentukan permeabilitasnya
Sifat beton secara mekanis
1. Merupakan bahan yg getas, heterogen, namin diidealiskan homogen,
orthotopris namun diidealiskan isotropis dan nonlinier diidealiskan
bilnier
2. Hub. Tegangan regangan paduan antara pasta semen dan agregat,
daerah tekan dan tarik berbeda, dengan kekuatan tekan lbh besar dari
kekuatan tarik
3. Beton normal memiliki kekuatan tekan sekitar (20-40) Mpa, tarik (2-4)
Mpadan lentur(3-5) Mpa
Spesifikasi
Sbg bahan bangunan beton memiliki persyaratan. Persyaratan menyangkut
sifat fisik bahan, perencanaan perbandingan bahan, sifat mekanik beton
keras
2. PRODUK MORTAR
Diskripsi
Mortar adalah hasil pencampuran semen hidrolis, air, dan agregat halus
dengan proporsi tertentu lalu mengalami proses pemadatan lgsng dan tdk
lagsng mell tekanan.
Setelah mengeras, ini merupakan bahan padat berwarna abu2, tahan lama,
tahan cuaca, kedap air, kuat terhadap tekanan, lemah pada tarikan
Mortar yang diguanakan sebagai bahan banguna :
1. Mortar semen, merupakan cmprn semen dan agregat halusditmbh air.
Pemadatan dilakukan secara tdk langsng mell tekanan
2. Mortar semen kapur , campuran segar terdiri semen, kapur, agregat halus
3. Bata beton, produk cetak berbentuk persegi pejal, dr campuran semen
dan agregat halus
4. Genteng Beton, produk cetak berbentuk plat persegi, kedap air
5. Paving block, produk cetak berbentuk persegi, seginam atau dll, tahan
geseran, tahan cuaca
6. Pipa beton, produk cetak berbentuk pipa dan kedap air
Keguanaan mortar
a. Mortar semen dan mortar semen kapur di gunakan pada dinding, batu
pondasi, plesteran dinding dan lantai
b. Bata beton digunakan untuk dinding penyekat, pagar dan lantai
c. Genteng beton untuk penutup atap
d. Paving block untuk lapiasan perkerasan jalan, trotoar, lapanagan parkir
e. Pipa beton utntuk drainase, irigasi gorong2
Keuntungan dan kerugian
Keuntungan
1. Lebih keras dan kuat karena menggunakan bahan perekat semen
hidrolis
2. Kedap air dan tahan cuaca
3. Hemat energi pada saat pembuatannya
4. Isolasi terhadap panas dan listrik
Kerugian
1. Pengerasan memerlukan waktu yg lama seperti beton
2. Kecuali mortar memerlukan cetakan yg kuat karena menerima
tekanan mesin hidrolis
3. Nilai daur ulang rendah
Teknologi pembuatan
Pembuatan mortar semen dimulai dr pencampuran semen dan agregat halus
selanjutnya ditmbahkan air sampai memperoleh campuran plastis sehingga
mudah dikerjakan. Produk2 lain relatif sama pencampuran semen dan
agregat halus lalu dicetak dgn produk yg diinginkan, ditekan dgn mesin
hidrolis
Sifat bahan
Mortar merupakan bahan komposit antra pasta semen dan agregat halus,
pasta semen adl bahan pengikat hsl reaksi hidrasi antara semen dan air. Hasil
utama reksi kalsum silikat hidrat (CSH) yg mengisi sebagian bsr volume, berat
jenis besar, penyumbang utama kekuatan, sifat kedap air.
Secara fisik : memiliki berat isi (1900-2300) kg/m3, porositas sekitar 13,5%,
konduktivitas panas 1.73 W/mC. Secara mekanis : bersifat getas, dianggap
homogen dan isotropis serta elasitas non linier

3. PRODUK SEMEN BERSERAT
Diskripsi
Bahan bangunan yg di peroleh dari pencampuaran semen hidrolis, air, serat,
penguat dan bahan tambahan lainnya. Serat untuk menambah kekuatan
tarikan di peroleh dari polimer atau dr sabut, serat rotan, ijuk dll
Jenis produk semen berserat
1. Lembaran rata
2. Lembaran bergelombang
3. Pipa dengan panjang, diameter, dan ketebalan yg bebeda beda
Kegunaan
1. Lembaran rata untuk langit2, panel pintu, pelapis dinding, lantai
2. Lemabaran bergelombang digunakan untuk atap
3. Piap untuk saluran air bersih, kotor, drainase
Keuntungan dan kerugian
Keuntungan
a. Ringan dan tidak memerlukan perawatan
b. Tahan lama dan tidak mudah terbakar
c. Mdah pengerjaannya
d. Lebih tahan pada lenturan dan tdk retak2
e. Isolasi terhadap panas dan listrik
Kerugian
a. Kekuatannya rendah sehingga hanya untuk struktur ringan
b. Getas dan relatif berpori
c. Tidak bisa di daur ulang

Teknologi pembuatan
Dimulai dari pencampuran serat dgn air ditambah semen bahan tambahan
kapur,disaring dulu lalu dimasukkan dlm mesin pencetak dgn tekanan,
setelah mengalami pengeringan dirawat pd suhu 180
Sifat-sifat bahan
Bahan komposit terdiri semen portland, air, serat penguat, bahan tambahan.
Serat penguat adl polivinil alkohol, dan bahan tmabahn adl kapur. Poliviil
alkohol memliki struktur kristal. Semen berserat memiliki isi (1400-
1550)kg/m3, porositas 29% absorbsi maks 18%. Sifat mekanis bahan getas,
heterogen, orthotropis, dan elastis non linier


4. PRODUK TANAH BAKAR
Diskripsi
Suatu bahan banguna yg diperoleh dari hasil pembakaran tanah terdiri dari
campuran lempung dgn pasir sampai suhu 1200. Lempung terdiri dari silikon
oksida (SiO2) alumunium oksida(al2o3) besi oksida(Fe2O3) kapur, magnesium
oksida dll dan pasir terbentuk dr silikon oksida(SiO2). Mineral2 lempung
seperti perti kaolinit, illit dan montmorillonit akan memberikan sifat plastis
dn kohesif bila ditambh air serta memberikan kekerasan dn kekuatan pd hsl
akir
Jenis produk dan kegunaan
1. Bata merah, untuk pondasi, dinding, lantai dll
2. Genteng merah, untuk penutup atap, bubungan, untuk penutup sudut
antar atap
3. Elemen dekoratif untuk memperindah arsitektur bangunan
Keuntungan dan kerugian
Keutungan
a. Relatif ringan
b. Bahan dasar tersedia di alam sehingga harga relatif murah
c. Tahan bila terendam di dalam air
d. Isolasi terhadap panas dan listrik
e. Dapat didaur ulang, utuk menjadi tras misalnya
Kerugian:
a. getas dan mudah peca, sehingga untuk pengangkutan dn pemasangan
harus hati hati
b. kurang tahan pada cuaca sehingga perlu perawatan berupa lapisan
mortar atau cat
c. pengambilan bahan dasr rawan merusak lingkungan bila tdk dikontrol
Teknologi pembuatan
pencampuran lempung dan pasir ditambah air pd mesin pencampur. Setelah
campuran dicetak dikeringkan dlm terowongan dgn suhu 120c slma 3 hari
hingga memperoleh kandungan air (5-7)%. Hasil pembakaran didinginkan
sampai suhu ruang lalu pembongkaran
Sifat- sifat dan bahan
Tersusun dari alumuinium oksida, silikon oksida dan oksida lain2. Oksida
utam tersusun dlm mineral mulit (Al3Si2O13) terbentuk pd suhu pembakaran
1100 c, massa gelas pd suhu 1200c dan kuarsa(SiO2) tdk mengalami fusi.
Struktur mulit tdk berupa kristal terbentuk dari ikatan ionik, massa gelas
merupkn struktur amorf dan kuarsa adl kristal dr ikatan ionik, ketiga elemen
berikatan membentuk masa padat. Sifat fisik : berat isi (1200-1800) kg/m3,
adsorbsi air (5-6)% konduktivitas(0.7-1.30)W/mC. Sifat mekanik : bersifat
getas, homogen.isotropis, elastis non linier, kekuatan tekan (6-10) Mpa,
modulus elasitas (5-30) Gpa


5. BETON ASPAL
Diskripsi
- Adlah bahan bangunan yg diperoleh dari hasil oencampuran agregat dan
aspal pada suhu tertentu selanjutnya di hampar di lokasi dan di padatkan.
Bahan ini merupakan bahan komposit antara aspal sbg perekat dan
agregat sbg pengisi dibuat di pabrik sehingga di peroleh karakteristik sprti
stabilitas terhadap beban yg bekerja, lentur dpt menyesuaikan diri akibat
penurunan atau pergeseran tanah dasar, tahan terhadap kelelahan akibat
pembebanan berulang, kedap air, tahan terhadap geseran pd permukaan.
- Agregat sangat menetukan keseluruhan pencampuran (75-85)% dr
volume total sehingga sifat fisika terutama gradasi agregat menetukn
kualitas pencampuran. Sedang aspal akan menempati (15-25)%
- Bahan tambahn lainnya kapur, semen portland, abu terbang. Sedang
bahan tambahan digunakan untuk memperaiki sifat fisik misal agen anti
retak untuk meningkatkan stabilitas ikatan antara aspal semen,
pemodifikasian aspal semen merupakan antioksida yg menghambat
oksidasi akibat pertambahan umur dll
Bedasrkan fungsi,beton aspal digunakan
a) Lapis aus, lapisan perkerasan yg berhubungan lgsng dgn ban kendaraan,
karakteristik kedap air, tahan cuaca, memiliki ketahanan geseran tertentu
b) Lapisan pondasi, lapisan perkerasan di bawah lapisan aus, karakteristik
mendukung stabilitas mendukung beban lalu lintas lewat roda
c) Pembentuk dan perata lapisan lama (overlay) lapisan perkerasan untuk
mengganti lapisan2 yg telah aus
Bedasrkan suhu pencampuran di klasifikasikan
1. Campuran panas(hot mix) beton aspal di proses pd suhu 140C
2. Campuran sedang, beton aspal di proses pada suhu 60C
3. Campuran dingin, beton aspal di proses pada suhu 25C
Jenis beton aspal campuran panas
1. Laston(lapisan aspal beton), beton aspal yg digunakan lapis aus, lap.
Pengikat danlap. Pondasi, dgn karakteristi stabilitas dan ketebalan(4-6)
cm
2. Lataston(lapisan tipis aspal beton) beton aspal diguanakn untuk lapis aus
dan lap. Pondasidgn karakteristik, keawetan dan kelenturan, serta
ketebalan (3-3.5)CM
3. Latasir (lapisan tpis aspal pasir) beton aspal digunakan untuk beban lalu
lintas ringan, karena ketahanan alurnya rendah maka tdk diperlukan
untuk beban lalu lintas berat dan daerah tanjakan
Kegunaan
1. Bahan perkerasan dan perawatan jalan raya dan trotoar
2. Bahan perkerasan dan perawatan lap. Parkir
3. Bahan lapis aus lantai kendaraan dan jembatan
4. Bahan perkerasan dan perawatan landasan pacu, parkir lap. Udara
5. Bahan perkerasan dermaga dan fasilitas lain

Keuntungan dan kerugian
Keuntungan
1. Bahan tersedia melimpah di alam sehingga harga relatif murah
2. Mudah pengerjaanya
3. Lentur, sehingga mudah menyesuaikan perubahan tanah dasar
4. Kedap air dan tahan lama
5. Relatif bisa didaur ulang
Kerugian
1. Getas dan kadang2 terjadi retak retak
2. Memerlukan perawatan rutin setiap waktu tertentu
3. Memerlukan energi yg relatif besar untuk memprosesnya

Teknologi pembuatan
Dimulai dari pemasukan agregat ke bak penampung sesuai ukuran butiran dr
mesin pemecah batu, lalu agregat dikirim ke tungku pengering untuk
dipanaskan agar mudah tercampur dan terikat dgn aspal. Agregat panas
kmudian disaring untuk pengendalian gradasi yg telah ditentukan di tmptkan
di bak penampung, aspal jg dipanaskan dlm tangki. Agregat dan aspal panas
ditimbang sesuai perbandingan campuran di campur dgn mesin pada suhu
(140-160)c. Hasil beton aspal panas siap diangkut utuk di hampar dan di
padatkan dgn alat perkerasan jalan
Sifat-sifat bahan
- Merupakan bahan komposit dgn proporsi berat total 77.1% agregat halus
& kasar, 14.3% pengisi abu batu, 8.6% aspal.
- Agregat di bentuk dari batuan beku dmna scr kimia terbentuk dr senyawa
silika dgn struktur berbentuk kristaldt atom2 yg berikatan ionik
- Aspal dr senyawa hidrokarbon dgn struktur amorf dr atom2 berikatan
kovalen.
- Dr komposisi diatas agregat sangat dominan sehingga struktur beton
aspal ditentukan oleh agregat namun adanya sifat perekat dari aspal akan
mengikat agregat secara keseluruhan
- Secara fisik : sebagai bahan banguna memiliki berat jenis 2.28 dan berat
isi 2280 kg/m3
- Secara mekanis : merupakan bahan getas, heterogen, isotropis,
viskoelastis.
Spesifikasi
Beton aspal merupakan produk yg harus memenuhi persyaratan klasifikasi
bedasrkan kegunaan, jenis, mutu dan tata perencanaan campuran.
Persyaratan mutu menyangkut sifat fisika bahan2 dasarnya perencanaan
bahan2 dasarnya

6. PRODUK KAYU BUATAN
Diskripsi
Kayu buatan adalah bahan bangunan yg di peroleh dari penyatuan bersama
antara olahan bahan kayu sprti venir(lembaran), serpihan, serat, serutan dan
potongan kayu dengan perekat sintesis mell proses penekanan dlm panas.
Kayu buatan dipilih dari jenis2 yg lunak, ringan, tidak hancur dan patah saat
diolah. Jenis kayu yg digunakan misal damar, meranti, mahoni, kanfer, kruing
dll. Bisa juga dari limbah kayu seperti ranting, serbuk gergaji dll
Bahan perekat yang digunakan bahan polimer seperti resin urea



































BAHAN HASIL HUTAN

1) KAYU
DISKRIPSI
Kayu banguna adalah kayu yg diperoleh dengan cara melakukan konversi
kayu gelondong menjadi kayu berbentuk balok, papan, profil atau lainnya
sesuai tujuan. Kayu dibagi jadi tiga golongan : kayu struktural untuk struktur
pendukung utama, kayu non struktural untuk unsur2 pelengkap, kayu
keperluan lain seperti bangunan pembantu. Pohon merupakan bahan baku
kayu, secara anatomi di bagi jd akar, batang, daun, ranting, cabang. Batang
dan daun merupakan bagian yg terpenting. Panjang batang merupakan
ukuran kearah pertumbuhan pohon disebut arah longitudinal, sedang ukuran
melintang dinyatakan diameter batang. Bila batang dipotong melintang akan
tersusun lingkaran tahun yg enunjukkan umur kayu. Dari pot. Melintang
terlihat bagian2, yaitu kulit, kulit luar(mati) dan kulit dalam. Kayu gubal
bagian kayu muda berwarna putih dgn tebal (1-20) cm untuk mengankut air.
Kayu teras bag. Kayu yg relatif lebih gelap, lbh tebal, lbh kuat, semakin tua
semakin bagus. Kayu galih bagian terdalam kayu yg tbalnya sekitar 1.25 cm
umumnya digunaka untuk mntukan jenis pohon. Klasifikasi pohon secara
biologis pohon dengan kayu keras ciri : daun lebar,pertumbuhan lambat,
menggugurkan daun, kayu berwarna gelap dan relatif berat, tidak mudah
terbakar,sulit dibelah (jati, mahoni, kruing) pohon dgn kayu lunak ciri: tidak
mengugurkan daun, pertumbuhan cpat, berwarna terang dn relatif ringan,
mudah terbakar (pinus, cemara, damar)
Sel pembentuk kayu lunak trakheida : kel. Sel terbanyak, seperti pipa,
sumberkekuatan mekanis. Jari2 kayu : tersusun kerah radial, ukuran lbh kecil.
Pipa Damar : terjdi akibat pemyusutan kayu muda pada linkaran tahun
Sel pembentuk kayu keras : Serat : bntk pipa ujung meruncing, u/ kekuatan
mekanis. Pembuluh : merupakan ciri pokok kayu keras. Parenkim : tersusun
kearah longitudinal & ukuran lbh kecil.
Cara mengenali kayu ; semakin gelap kayu semakin awet karena keberadaan
racun alami pd kayu. Ketahanan kayu terhadap penetrasi benda
menunujukkan kayu sangat luna, lunak, atau keras. Pola arah serat kay bisa
berbentuk lurus, spiral, berubah ubah, bila tdk lurus brti cacat kayu. Tekstur
tingkat kekerasan permukaan akibat perbedaan ukuran sel, distribusi dan
proporsi jenis sel terdiri dari tekstur halus, agak kasar, kasar.
Jenis kayu ; Jati( kay keras dengan kayu teras warna coklat, kayu gubal
berwarna lbh terang, kembang susutnya kecil) Mahoni (kayu keras dgn kayu
teras berwarnacoklat muda kemerahan, kayu gubal berwarna lbh terang)
Kruing ( kayu keras dgn kayu teras berwarna merah jambu, kayu gubal
berwarna putih abu abu) Kampfer (kayu keras dgn kayu teras berwarna
merah coklat, katyu gubal berwarna putih) Pinus (jenis kayu lunak dgn kayu
teras berwarna coklat kemerahan, kayu gubal berwana kuning keputihan)
KEGUNAAN
Elemen struktur gedung (rangka kuda2, gording, balok, plafon, usuk,
papan talang, lisplang, papan nok, kolom, lantai, tangga)
Elemen struktur jembatan( rangka pendukung utama, lantai
kendaraan, pagar)
Bekisting atau cetakan beton
Pondasi tiang pancang untu struktur ringan
Bantalan rel kereta api
Mabel & perabot rumah tangga
Rangka untuk menara
KEUNTUNGAN
Relatif murah dan mudah didapatkan
Dapat digunakan untuk bahan struktural maupun non struktural
Mudah pengerjaan, perubahan, pembongkaran
Relatif ringan sehingga mudah pengankutan
Tahan bila terndam dalam air
Isolasi terhadap panas dan listrik
Nilai daur ulang cukup tinggi, nilai estetika dan dekorasi tinggi
Perilaku terhadap api lbh baik dibanding baja
KERUGIAN
Relatif homogen dgn cacat seperti arah serat
Dapat mengembang dan menyusut akibat perubahan kelembaban
Menimbulkan masalah lingkungan bila eksploitasi tdk dikontrol
Mudah terbakar
Kekuatan rendah jd hanya untuk bangunan ringan dan sedang
Durabilitas relatif rendah sehingga memerlukan pengeringan dn
pengawetan
TEKNOLOGI PEMEROLEHAN
Ada dua yaitu kayu jati dan kayu lain. Kayu jati, dari hasil hutan budidaya,
sebelum ditebang dimatikan dahulu 1-2 thn supaya benar2 kering, cabang
dan ranting dipangkas serta sisa kulit dibersihkan hingga diperoleh kayu
gelondong, diangkut lalu dipasarkan. Kayu lain, dari hutan rimba, pohon
terpilih ditebang langsung ditempat pd musim kemarau secara manual,
ranting dipangkas, kulit dikupas, sehingga diperoleh kayu gelendong.
SIFAT-SIFAT BAHAN
Strukstur kayu tersusun dari jaringan2. Tersususn 3 komponen utama
(karbohidrat yaitu selulosa & hemiselulosa, non karbohidrat(lignin) , zat
ekstratif). Kompnen unsur imia pembentuk kayu ( 50% karbon, 44% oksige, 6%
hidrogen 4% nitrogen, dan mineral seperti ca, k, mg, Na,Al, Mn, Fe). Selulosa
merupakan kristal pembentuk dinding sel, kandungan selulosa menyebakan kayu
kurang awet karena bahan sumber makan rayap. Hemiselulosa struktur amorf
sbg perekat antar sel.
Secara fisik trakheida kayu lunak menempati bagian terbesar. Sedang kayu keras
adalah serat, lalupanjang sel, tebal dinding sel, rongga sel, semakin panjang dan
tebal sel semakin berat isi dan kekutan. Kayu bersifat higroskopis, kemampuan
menyerap dan mengeluarkan air. Kerusakan kayu, di sebabkan faktor luar (
cuaca, api, seranggan, cahaya, air) aspek mekanik seperti benturn, geseran,
tarikan.
Cacat kayu, akibat dr adanya mata kayu, batang bengkok, puntir, pecah/belah.
Pembusukan disebabkan jamur menyerang jaringan sel. Pengeringan cara u/
mengurangi kadar air, u/ mengurangi kecenderungan pengembangan dan
penyusutan , belah puntir, menghilangkan pembusukan, meningkatkan kekuatan.
2) BAMBU
DESKRIPSI
Bambu adalah suatu bahan bangunan diperoleh dr penebangan rumpun
bambu di hutan. Bisa digunakan untuk bahan pengganti kayu, terutama
untuk struktur bangunan ringan. Dari penampang melintang batang akan
terlihat bentuk silindris berlobang dgn kulit luar yg keras dan licin. Struktur
anatomi batang tersusun jaringan parenkim dasar sekitar 50%, 40% serat dan
10% pori. Sel pori2 bambu lbh besar dari kayu menyebabnkan kandungan
pati lbh besar dan rawan terserang bubuk kayu. Sifat fisik & mekanis di
tentukan panjang serat dan tebal dinding sel dan arah serat.
JENIS BAMBU YANG DIGUNAKAN
Bambu apus, bambu berwarna hijau kelabu, sifat sangat lentur, dan
liat
Bambu jawa, berwarna hijau, sifat kuat dan agak getas, jarak ruas 40 -
50 cm
Bambu ori, warna hijau tua, sifat kuat keras, berduri & kulit luar licin
Bambu petung, warna hijau klabu, sifat kuat tp agak getas
Bambu wulung, warna hitam, besrsifat agak getas,diameter 60-80 mm
KEGUNAAN
Untuk kuda2, usuk, reng, genteng, balok, talang, lantai, jembatan sederhana,
dinding anyaman, plafon, pagar
KEUNTUNGA DAN KERUGIAN
Keuntungan ( mudah didapat, murah, kegunaanya beragam, mudah
disambung, pertumbuhan cepat, tidak perlu adanya reboisasi). Kerugian (
kurang tahan lama karena mudah terserang rayap, daya dukug relatif rendah,
mudah di belah, mudah terbakar, rongga rawan untuk sarang tikus)
TEKNOLOGI PEMEROLEHAN
Pemanenan bambu stlh umur 3-6 th, penebangan secara manual tiap batang
pd akir musim hujan/ kemarau dmna kadar air maupun pati msh minimum
lalu batang diangkut ke tempat penampungan dgn meletakkan berdiri selama
1-2 bln . untuk pengawetan dgn merendam di dalam air selama 1 bln, dengan
pembakaran pd permukaan batang sekalian untuk meluruskan.
SIFAT SIFAT BAHAN
Komposisi bambu terdiri selulosa (42.4-53.8)% hemiselulosa (17-21) % lignin
(19-26)% abu(1-3) % dan silika, ekstraktif gula, dan pati. Secara fisik, bambu
harus benar2 tua/hitam, berserat padat, dan permukaan mengkilat dan pada
ruas ruas tidak terdapat pcah2. Kadar air kesetimbangan rata2 pd
kelembaban udara (12)%. Berat jenis sekitar (0.5-0.7). bentu batang yang
beruas-ruas merupakan bahan heterogen , merupakan bahan getas,
orthotropis & elastis linier. Sifat mekanik dipengaruhi jenis, umur, kadar air,
bagian batang seperti pangkal, tegah, ujung ruas tdk kuat pd tekan dan
lentur. Kuat lentur sekitar (12- 66) Mpa, modulus elastis (2.38-10.10) GPa

3) BATANG KELAPA
DESKRIPSI
Adalah bahan bangunan dari pohon kelapa. Batnang kelapa harus di
konversikan dengan penggergajian . merupakan jenis palem monokotil .
pohon kelapa terdiri dr akar, batang, pelepah, daun, batang berbentuk
silindris dgn diameter 40cm, dan tinggi mencapai 30 m. Struktur anatomi
batang, tersusun ikatan pembuluh yg menyebar dlm jaringan sel parenkim.
Proporsi ikatan pembuluh pd bagian luar sekitar 52% dan 35% bagian luar
dan sekirtar 34% adalah serat.
J0ENIS KELAPA
Kelapa dalam, varietas( kelapa hijau, klpa manis), besar, tinggi
Kelapa genjah, varietas ( klpa puyuh, klpa raja) bntuk ramping, pendek
Kelapa hibrida, persilangan klpa dalam ganjah dan hibrida, bntuk agak
rampang dan tinggi
KEGUNAAN
Untuk elemen struktur rumah( reng, kuda2, gording, usuk, balok, kolom
tiang, plat lantai, jembatan sederahana)
KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN
Keuntungan, murah, mudah didapat, batang lurus, kegunaan nya beragam,
dan udah disambung. Kerugian, batang tidak tahan lama sehingga perlu
perawatan, sangat keras sehingga menyulitkan pengerjaan, diameter relatif
kecil, masa panen lama.
TEKNOLOGI PEMEROLEHAN
Melalui penebangan pohon kelepa yg tdk produktif pada umur 30-40 thn,
penebangan secara manual selanjutnya di konvers ke pengergajianmenjadi
balok. Setelah itu di keringkan dan diawetkan, lalu digunakan sesuai
keperluan
SIFAT-SIFAT BAHAN
Komposisi kimia terdiri, holoselulosa(selulosa, hemiselulosa, pektin)70%,
310% kandungan selulosa, 30% kandungan lignin. Adanya hemiselulosa
menyebabkan kulit luar keras. Secara fisik, batang kelapa harus benar2 tua
(30-400 thn, berwarna coklattdk terdapat pecah2, berat jenis (0.603-0.803),
dgn bentuk silindri merupakan heterogen. Sifat mekanik, kulit luar modulus
elastis 11.41 Gpa, kuat lentur 104 Mpa, kuat geser arah radial 13 Mpa


4) Rotan
Deskripsi
Rotan adalah bahan bangunan berupa batang yg dr poho rotan, panjang bisa
mencapai 100m diameter sekitar (20-50) mm. Secara botani rotan
merupakan jenis palem tumbuh memanjang, merambat di sela2 pohon. Pd
penampang litang batang dr tepi ke inti terdiri kulit laur, bagian luar, dan inti
batang silindris. Proporsi, ikatan pebuluh pd kulit luar (58-66)% bagian batang
(43-59)%bagian inti (51-56)% proporsi serat (20-38)%
JENIS ROTAN
Rotan manau, tumbuh di sumtra dan alimantan, kualitas sangat tinngi,
tahan lama, sangat kuat, lentur, batang warna kuning langsat
Rotan pulut merah, di kaltim, kualitas baik diameter relatif kecil(2-5)
mm, panjang mencapai 30m
Rotan tohiti, di sulawesi, berwarna kuning mengkilap, lentur, keras
dan tdk mudah dibelah, panjang 40m
Rotan semambu, di sumtra & kalimantan,batang warna coklat muda
Rotan sega, di kalteng, waran hijau keuningan, permukaan licin,
mengkilap, lentur dan tahan lam
KEGUNAAN
Umunya digunakan elemen nonstruktural( meja, kursi, rak dll), bahan baku
kerajinan, pengganti tulangan beton
KEUNTUNGAN & KERUGIAN
Keuntungan, mudah didapat, murah, kegunaan beragam,ringan, lentur,
mudah di bentuk. Kerugian, hanya untuk keperluan non struktural, masa
panen lama, tdk tahan lama jd perlu pengawetan.
TEKNOLOGI PEMEROLEHAN
Mell penebangan pohon berumur 6-8 thn, dipotong 1m dr pangkal dan
dibersihkan dari durinya selanjutnya dipotong diangkut ke tempat
penampungan. Proses pengawetan, degn perebusan dlm bhan pengawet
sprti minyak kelapa dicampur solar, sedang untuk rotan diameter kecil
direndam diair, selanjutnya di keringkan
SIFAT BAHAN
Rotan memiliki komposisi kimia meliputi holoselulosa(71-76) % selulosa(39-
58)% lignin(18-27) %, pati dan silika. Struktur anatomibatang adalah sel serat
dan poridl ikatan pembuluh, tebal dinding sel dan serat akan menentukan
berat dan kekuatan sedang pori menentukan kandungan pati.
Secara mekanis, rotan merupakan bahan getas, dianggap homogen, isotropis,
elastis linier, sifat mekanis pd kodisi kering kuat tekan berkisar (3.9-6.6)%
Mpa, kuat lentur(42-91.5)%, kuat tekan (3.9-6.6)% Mpa, modulus elastis (1-
2.79) Gpa
SPESIFIKASI
Sebagai bahan bangunan terutama elemen non struktural harus memenuhi
syarat seperyi jenis dan ukuran diameter yg digunakan, umur penebangan,
keadaan fisik, kaharusan pengawetan karen amenyangkut durabilitas yg
rendah

Anda mungkin juga menyukai