Anda di halaman 1dari 5

KL2132

TEKNOLOGI BAHAN DAN BANGUNAN LAUT


TUGAS II

OLEH
Yogi Pratama (118300072)
Kelas : B
Dosen Pengampu : Elsa Rizkiya Kencana, S.T., M.Sc.

PROGRAM STUDI TEKNIK KELAUTAN


JURUSAN TEKNOLOGI INFRASTRUKTUR DAN KEWILAYAHAN
INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA
2019
A. Struktur Bangunan Jetty

Jetty merupakan struktur sempit yang melindungi garis pantai dari arus dan pasang
surut. Jetty biasanya terbuat dari kayu, tanah, batu, atau beton. Jetty melindungi garis pantai
dari badan air dengan bertindak sebagai penghalang terhadap erosi dari arus, pasang surut,
dan gelombang. Jetty juga dapat digunakan untuk menghubungkan tanah dengan air dalam
lebih jauh dari pantai untuk keperluan kapal docking muat kargo. Meskipun struktur jetty
dapat melindungi garis pantai, tetapi lama-kelamaan struktur pun akan menghadapi
serangan-serangan yang dapat merusak ketahanan pada struktur tersebut. Serangan-serangan
tersebut meliputi serangan fisik dan serangan kimiawi.

B. Serangan Fisik

Serangan fisik yang sering terjadi pada struktur bangunan jetty yaitu :

1. Benturan/Beban/Impact
Beban impact adalah beban yang datang secara tiba-tiba dan mempunyai kecepatan
tinggi. Struktur beton dikatakan memiliki ketahanan impact yang baik apabila beton
tersebut mampu menahan dan menyerap energi benturan yang terjadi.
2. Abrasi
Abrasi adalah ausnya permukaan struktur beton yang disebabkan oleh hantaman
gelombang yang mengandung pasir, kerikil atau benda padat lainnya.
3. Erosi
Erosi menyebabkan kerusakan permukaan beton dikarenakan air, angin, hujan, dan
proses mekanik lainnya sehingga permukaannya menjadi aus.
4. Kavitasi
Kavitasi merupakan kerusakan permukaan beton karena hantaman air berkecepatan
tinggi yang memiliki gelembung udara dan kemudian pecah pada saat membentur
permukaan beton.
5. Plastic Shrinkage
Air yang menguap lebih cepat dari pada bleeding maka permukaan akan menyusut
dan menyebabkan beton retak-retak.
6. Drying Shrinkage
Campuran air lebih besar untuk proses hidrasi. Air yang tersisa menguap maka beton
menyusut, menyebabkan tarikan pada tulangan (penyebab retak pada umumnya).
7. Thermal Shrinkage
Kenaikan suhu akibat panas hidrasi, perbedaan temperatur, interior panas permukaan
dingin yang mengakibatkan tegangan tarik.
8. Beban Siklik
Akibat angin, arus, gelombang, dan pasang surut. Dipengaruhi kelekatan agregat dan
pasta semen.
9. Kristalisasi Garam
Stress akibat kristalisasi garam pada beton permeable menyebabkan retak-retak.

B. Serangan Kimiawi
Serangan kimiawi yang sering terjadi pada struktur bangunan jetty yaitu korosi yang
disebabkan oleh :
1. Karbonasi
Proses karbonasi terjadi karena adanya interaksi dari karbon dioksida (CO2) di udara
bebas/atmosfer dengan ion hidroksida didalam beton. Hasil dari interaksi tersebut
menyebabkan PH beton tuun (< 9) dan ini mengakibatkan penurunan ketahanan dari
lapisan pasif di permukaan baja tulangan.
2. Klorida
Ion klorida mempunyai
kemampuan untuk penetrasi
kedalam beton dan merusak
lapisan pasif dipermukaan baja dan
logam. Ion klorida bisa berasal dari
lingkungan eksternal, misalnya air
laut atau proses hyrolysis auto
katalisis dari bahan logam itu sendiri yang menyebabkan baja terkorosi.
3. Garam Magnesium
Karena pada laut mengandung 3200 ppm bahan setara MgCl2, hal ini sudah cukup
untuk melemahkan Portland Cement Hydrates dari serangan ion Mg. Hasil reaksinya
akan menyebabkan kehilangan material dan dapat melunakkan beton.
4. Serangan Sulfat
Ion sulfat dari air laut akan bereaksi dengan Portland Cement Hydrates yang dapat
menyebabkan penurunan mutu beton, membuat beton menjadi lemah dan rapuh.
5. Serangan Asam Oleh Bakteri
Pada daerah pantai yang air lautnya diam dan suhunya cenderung tetap (70 – 80 °C)
Atau (45 – 50 °C) akan berpotensi menumbuhkan mikroba aktif yang menghasilkan
karbon dioksida serta dapat menurunkan PH air. Hal ini akan berpotensi
menyebabkan proses korosi pada struktur beton, baja maupun bahan logam yang
terdapat pada daerah tersebut.

C. Cara Mengurangi Kerusakan pada Struktur


Berikut cara meningkatkan daya lekat serta meminimalisir porositas selimut beton dan
baja yaitu :
1. Menggunakan beton dengan rasio air semen seminimum mungkin untuk
meminimalisir terjadinya porositas.
2. Menggunakan pasir dan krikil yang seragam.
3. Air yang dignakan dalam campuran semen adalah air bebas klorida
4. Menambah ketebalan selimut beton.
5. Melapisi selimut beton dengan coating dari organosilicon. Senyawa organosilicon
akan membentuk ikatan kimia yang bersifat hidrofobik, sehingga penetrasi air dan
garam terlarut dapat dibatasi.
6. Proteksi baja/beton dengan cat waterproof.
7. Baja tulangan yang akan dibungkus selimut beton harus bersih, bebas dari kerak
untuk memberikan daya lekat selimut beton yang baik.
8. Pemakaian bahan-bahan yang bermutu baik. Menggunakan Semen PC Type V untuk
daerah dengan potensi serangan senyawa korosif tinggi.
9. Penambahan dimensi struktur
10. Cara pemampatan beton yang tepat

11. Monitoring.
REFERENSI
http://agung-ugang1221.blogspot.com/2016/09/durabilitas-beton.html?m=1
https://hesa.co.id/mencegah-dan-mengatasi-kerusakan-beton-karena-korosi/
https://www.academia.edu/12837877/Makalah_Durabilitas_Beton_di_Lingkungan_Laut
http://willyapriyantokl14.blogspot.com/2015/11/korosi-pada-baja-tulangan-yang.html?m=1
http://wahidkl15.blogspot.com/2016/09/durabilitas-beton.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai