Anda di halaman 1dari 2

Dampak Lingkungan terhadap Baja

1. Baja Karbon sebagai material yang umum digunakan sebagai material untuk pipeline maupun
flowline untuk proses pengolahan gas alam memiliki masalah dengan ketahanan korosi,
terutama pada lingkungan yang mengandung CO 2, dimana dengan terdapatnya gas CO2 yang
terlarut pada air maka dapat menyebabkan terjadinya sweet corrosion.
2. Baja tulangan pada beton akan memiliki kemungkinan yang sangat kecil untuk mengalami
korosi, dikarenakan baja memiliki PH yang tinggi yang terjadi akibat pencampuran air dan
semen. Akibat PH tinggi tersebut akan terbentuk lapisan pasif yang membuat baja terlindung
dari pengaruh luar. Baja baru akan mengalami korosi jikalau PH pada beton turun yang
disebabkan oleh :

a. Karbonasi (carbonation)
Proses karbonasi terjadi karena adanya interaksi dari karbon dioksida (CO2) di udara
bebas / atmosfer dengan ion hidroksida didalam beton. Hasil dari interaksi tersebut
menyebabkan PH beton turun (< 9) dan ini mengakibatkan penurunan ketahanan dari
lapisan pasif di permukaan baja tulangan.
b. Klorida (Chlorides)
Ion klorida mempunyai kemampuan untuk penetrasi kedalam beton dan merusak
lapisan pasif dipermukaan baja dan logam. Ion klorida bisa berasal dari
lingkungan eksternal, misalnya air laut atau proses hyrolysis auto katalisis dari
bahan logam itu sendiri yang menyebabkan baja terkorosi.
c. Garam Magnesium (Magnesium Salts)
Karena pada laut mengandung 3200 ppm bahan setara MgCl2, hal ini sudah cukup
untuk melemahkan Portland Cement Hydrates dari serangan ion Mg. Hasil
reaksinya akan menyebabkan kehilangan material (material loss) dan dapat
melunakkan beton (soft).
d. Serangan Sulfat (sulphate attack)
Sulfat alami (natural sulphate) dan bahan polutan dari dalam tanah atau air laut
dapat menyebabkan serangan Sulfat kedalam beton. Ion sulfat dari air laut akan
bereaksi dengan hydrates dari portland cement yang dapat menyebabkan
penurunan mutu beton, membuat beton menjadi lemah / lunak dan rapuh (brittle).
e. Serangan Asam oleh Bakteri
Pada bak tempat penampungan minyak mentah, struktur bawah dari bangunan
offshore, pada daerah pantai yang air lautnya diam dan suhunya cenderung tetap
(Oil Well 70-80 °C) atau (45-50 °C) akan berpotensi menumbuhkan mikroba aktif
yang menghasilkan karbon dioksida serta dapat menurunkan PH air. Hal ini akan
berpotensi menyebabkan proses korosi pada struktur beton, baja maupun bahan
logam yang terdapat pada daerah tersebut.

Anda mungkin juga menyukai