Anda di halaman 1dari 4

pembuatan paving block

1. PENDAHULUAN

Pada saat sekarang ini bahan bangunan banyak yang terbuat dari elemen dan unsur-unsur
semen. Sebagai contoh paving block, batako, asbes semen dan lain sebagainya. Bahan
bangunan yang terbuat dari unsur semen dapat dijumpai dibanyak tempat dan hampir
semua elemen bangunan disekitar lingkungan kita. Didalam laporan pengamatan ini yang
akan dibahas adalah tentang ” PEMBUATAN PAVING BLOCK” pada industri rumah
tangga ” RIZKI BATAKO” yang berada di Jalan Pramuka Rt 08 Rw 01 Pudak Payung
Kota Semarang . semoga laporan pengamatan ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Semen adalah adukan 60 – 67% kapur, 25% silika, dan 3 – 8% alumina, yang kemudian
diaduk bersama-sama dengan air ke dalam bentuk slurry, yang dipanaskan, dikeringkan,
dikeraskan dan dibentuk menjadi tepung yang halus. Sedikit gipsum ditambahkan
sebelum digiling untuk mengatur tingkat kehalusan.
Salah satu bahan bangunan yang berasal dari unsur semen adalah paving block.
Paving block dapat dipasang tanpa menggunakan semen. Hal ini membuatnya sebagai
alternatif yang murah dan mudah untuk penyerapan air dan tempat yang bebas lumpur.
Dari segi keindahan, bangunan yang sederhana akan lebih indah dengan lantai dan tempat
parkir yang bagus. Di pasaran dapat ditemukan berbagai bentuk, motif dan pola sesuai
dengan selera konsumen.

2. PEMBAHASAN

o ALAT – ALAT YANG DIBUTUHKAN

Hal yang pertama dilakukan adalah mempersiapkan alat – alat yang akan di butuhkan
untuk memperlancar proses pembuatan paving block.

Peralatan untuk penyiapan bahan terdiri dari :

1. Ember
Berfungsi sebagai alat untuk mengukur takaran perbandingan penggunaan semen dan
pasir. Umumnya menggunakan ember plastik dengan volume 14 liter.

2. Ayakan pasir
Terbuat dari kawat kassa dengan ukuran lubang 0,5 cm yang diberi bingkai dan pegangan
dari kayu. Ayakan pasir digunakan untuk memperoleh pasir halus sebagai bahan
campuran bagian atas paving

Pembuatan bahan campuran atau adukan semen dan pasir dilakukan secara sederhana
dengan menggunakan cangkul dan skop. Apabila pencampuran bahan dalam kapasitas
besar dapat menggunakan mesin pencampur atau molen.

1) Alat cetakan atau pembuat paving manual terbuat dari besi plat setebal lebih kurang
0,5 cm dengan tinggi 6-8 meter. Bentuk cetakan beraneka macam disesuikan denga jenis
paving yang akan dibuat. Bentuknya adalah persegi <10cx 20 x 6 cm>, bentuk hexagonal
dengan diameter 17 cm dan 20 cm.
cetakan terdiri dari 2 bagian, yaitu bagian dasar yang terbuat dari lempengan baja yang
diberi motif dan dapat dilepas dan dapat diganti yang berfungsi untuk memberikan motif
bagian atas paving. Bagian atas cetakan berfungsi untuk membentuk bagian dasar dan
ketebalan paving serta juga berfungsi untuk tempat pegangan tangan saat pencetakan
dilakukan.

2) Alat pemukul atau pemadatan campuran dalam cetakan . Aalat ini berfungsi untuk
memadatkan campuran beton yang telah dituangkan ke dalam cetakan. Alat ini berbentuk
besi plat sebesar 30 x 30 cm yang di beri pegangan dari kayu.

3) Alas sebagai tempat kerja pencetakan pavingterbuat dari coran semen berukuran 30 x
30 cm setinggi 10 cm diatas permukaan tanah.

4) Peralatan pembantu yang digunakan untuk memperlancar dalam prosese pembuatan


paving block terdiri dari cangkul, sekop, sendok , semem, ember tataan paving, rak dan
kendaraan sebagai alat angkut.

o ADUKAN

Untuk selanjutnya dibuat bahan – bahan yang telah disiapkan yang akan dibuat menjadi
adukan atau adonan.

Langkah-langkah mengaduk dengan tangan yang benar:


Taburkan sejumlah pasir yang telah diukur setebal 10 cm di kotak adukan
Tuang semen di atas pasir dan aduk keduanya secara bersama-sama sampai warna
keduanya tercampur;
Bentuk adukan menjadi gundukan, dan buat lubang seperti cekungan di tengah
Siram dengan sedikit air secara perlahan dan aduk sampai terbentuk pasta yang merata
 Jika menggunakan kerikil, sekarang tambahkan dalam takaran yang sesuai kerikil dan
aduk hingga setiap kerikil terlapisi secara merata
 Periksa adukan: ambil segenggam penuh adukan dan bentuk seperti bola kecil. Jika
bola tersebut tidak retak, dan tangan sedikit basah, adukan siap untuk dicetak.
o PROSES PEMBUATAN PAVING BLOCK

Untuk selanjutnya adalah proses dari pembuatan paving block.

Tahap – tahap pembuata Paving blok :

1) Isi adukan ember

2) Buka penutup cetakan

3) Atur cetakan pada posisi pengisian

4) Tuang jumlah yang tepat adukan ke dalam cetakan (setiap kali menggunakan
jumlah adukan semen yang sama akan diperoleh paving blok yang sama, baik ketebalan,
kekuatan, maupun kualitasnya)

5) Tutup cetakan

6) Atur pegangan pada posisi pemadatan. Jangan lupa menggunakan pengait

7) Angkat pegangan ke posisi awal kemudian buka pengunci kait

8) Buka penutup cetakan, tekan pegangan ke bawah hingga paving blok secara penuh keluar
dari cetakan

9) Buka penutup cetakan

10) Lepaskan pegangan perlahan dan biarkan di lantai

11) Secara perlahan, angkat paving blok bersama-sama dengan plat logam keluar dari
cetakan, tempatkan tripleks di atas paving blok yang telah dicetak, secara perlahan putar 180
derajat

12) Secara perlahan tempatkan produk di tempat penyimpanan yang teduh (tanpa sinar
matahari langsung), dan biarkan selama 1 hari (setelah 1 hari perlu dilakukan perawatan
selama lebih kurang seminggu langkah-langkahnya lihat penjelasan di bawah)

13) Bersihkan cetakan (termasuk plat logam) dari sisa cetakan dan debu. Kadang-kadang
cetakan perlu diberi minyak

14) Tempatkan plat logam ke dalam tempat asalnya di dalam cetakan


15) Atur kembali cetakan pada posisi pengisian dan ulangi langkah 3-12 untuk membuat
paving blok berikutnya.

Ketika selesai bekerja, tutup cetakan dengan plastik kering atau sejenisnya, dan simpan
peralatan dan bahan di tempat yang aman dan kering.

Anda mungkin juga menyukai