KELAS : SI 6E
NIM : 18220105
ANGGARAN DANA
Alat
Stum 21 Rp 14.700.000
Prasasti Rp 200.000
Upah
JUMLAH Rp 356.963.600
1. Batu pengisi 5 - 7 cm
2. Batu belah 15 - 20 cm
3. Pasir urung 15 – 20 cm
Tujuan :
Menahan dan Meneruskan beban kendaraan yang lewat pada permukaan jalan, sehingga beban
Material :
1. Pasir Urug
2. Batu belah
Diperoleh dari batu besar yang dibelah-belah, sehingga mempunyai permukaan banyak,
3. Batu tepi
Seperti batu belah, berbentuk serupa tembok penahan tanah, tinggi 20-25 cm.
4. Batu pengisi
Dipecahdari batu besar, mempunyai permukaan belahan lebih dari 3 (tiga) bidang,
Peralatan :
Cara kerja :
1. Tanah Dasar jalan harus bersih dari akar, rumput, atau sampah dan kotoran lainnya.
Kalau masih gembur harus dipadatkan dalam keadaan lembab (tidak basah).
2. Batu tepi dipasang dengan dasar lebih rendah dari tanah dasar jalan.
3. Hamparkan pasir urug setebal 10-15 cm secara merata diatas tanah dasar.
4. Batu belah disusun dengan tangan satu persatu, berdiri tegak dan rapat satu dengan yang
5. Batu pengisi ditaburkan mengisi seluruh celah permukaan batu belah. Dipadatkan/digilas
sampai batu pengisi mulai pecah, mengunci batu belah, dan susah di cabut.
B. PONDASI JALAN
Tujuan :
Menahan dan Meneruskan beban kendaraan yang lewat pada permukaan jalan, sehingga beban
tersebut dapat diterima oleh tanah dasar tanpa terjadi kerusakan.
Material :
1. Agrerat kasar
2. Agrerat pengunci
3. Agrerat penutup
Cara Kerja :
1. Tanah Dasar jalan harus bersih dari akar, rumput, atau sampah. Kalau masih gembur
2. Hamparkan agregat kasar. Bila tebal pondasi antara 15-25cm, maka pondasi harus
dipasang dalam dua lapisan yang sama tebalnya. Bila tebal pondasi lebih besar dari 25
cm, maka harus di pasang dalam tiga lapisan dengan ketebalan yang sama.
3. Sebarkan/hamparkan agregat kasar rata dan seragam di atas tanah dasar (atau lapis
pondasi bawah).
4. Padatkan agregat kasar sampai duduk (stabil). Periksa kerataan agregat kasar setelah
5. Sebarkan agregat pengunci/penutup di atas lapisan agregat kasar yang telah dipadatkan.
Untuk pondasi makadam basah, maka pada waktu penyebaran dan pemadatan agregat
(tidak berlebihan)