Anda di halaman 1dari 12

METODE

PELAKSANAAN
PLESTERAM
Disusun Oleh :
Argani Lituhayu Aji Kinasih
180521629060
PLESTERAN
Plesteran adalah proses yang dilakukan dalam pekerjaan konstruksi yang meliputi
pekerjaan penempatan bahan adukan perekat terhadap suatu bidang kasar yang ditujukan supaya
permukaan menjadi rata. Penerapan umumnya ditujukan untuk meningkatkan penampilan permukaan
dan secara konstruktif juga ditujukan untuk melindungi bidang dari cuaca seperti hujan, panas , dan
lainnya. Bahan plesteran yang umum digunakan adalah menggunakan mortar yang juga sering
disebut dengan plesteran. 

Jenis Plesteran :
•Plesteran semen atau mortar semen

•Plester kapur atau mortar kapur

•Plester tanah liat


UNTUK APA PEKERJAAN PLESTERAN ITU ???

PLESTERAN DITERAPKAN PADA DINDING BANGUNAN


UNTUK MENUTUP PERMUKAAN DINDING BATA, 
PERMUKAAN BETON, PERMUKAAN BATU KALI, SEHINGGA
TAMPILAN PERMUKAANNYA MENJADI RATA DAN RAPI.
ALAT DAN BAHAN
Metode Pelaksanaan Plesteran
1. Semen
2. Pasir
3. Air
4. Triplek
5. Kawat kecil (opsional) Semen

6. Benang Roskam
7. Roskam
8. Jidar
9. Meteran
10. Ember
11. Cetok Triplek

12. Kertas bekas sak semen


13. Andang / Tangga / Scafolding
Jidar
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN PLESTERAN
Langkah-Langkah Pelaksanaan :

1. Pekerjaan plesteran dimulai dengan jalan membuat kepalaan plesteran


pada sisi vertikal.

Kepalaan dibuat dengan cara memasang paku pada sisi atas dinding, memasang lot pada paku
tersebut, kemudian memasang paku di bawahnya dengan jarak 1 atau 2 m sesuai panjang
jidar/sipatan. Lakukan pemlesteran pada vertikal, lebar 10 cm, ratakan dengan jidar. Kepalaan dibuat
setiap jarak 1 m sepanjang dinding yang akan diplester. Diamkan kepalaan plesteran paling tidak 1
hari supaya kering.
2. Buatlah adukan plesteran dari campuran pasir, semen, dan air dengan
perbandingan sesuai spesifikasi bangunan yang ingin dibuat.

Jangan lupa perhatikan pula contoh adukan yang disarankan pada kemasan sak semen.
Penggunaan komposisi bahan bangunan yang tepat akan menghasilkan adukan plester yang
memiliki kualitas
tinggi.
3. Sebelum melakukan pekerjaan plesteran, pasangan bata merah disiram
atau dibasahi dengan air.

Air yang digunakan untuk membasahi dinding dan mencampur adukan plesteran tidak
boleh mengandung zat kimia seperti asam dan garam.
4. Selanjutnya adukan plesteran dapat dikamprotkan secara
merata.

Proses pengamprotan dari bawah ke atas di antara ke dua kepalaan plesteran ,


setelah itu ratakan dengan menggunakan roskam dan jidar aluminium hingga
rata
dan halus. Untuk jidar yang digunakan harus lebih panjang dari jarak kepalaan
plesteran, rata dan lurus. Biarkan plesteran mengeras 3-4 hari.
5. Lakukan curing atau perawatan plesteran dengan cara
dibasahi minimal 1 kali per hari selama 3 hari.

6. Setelah plesteran kering/keras dan rata sesuai dengan


yang diinginkan kemudian dilanjutkan dengan pekerjaan
acian.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai