DISUSUN OLEH :
Nama : Jessicha Moniqca Yaduma
Nim : 20012031
Kelas : 6B KBG
MK : Konstruksi Bangunan Gedung
Dosen Pengajar :
Dr. Ir. Deasy D. G. Pangemanan, ST., MT., M.Si., IPM
Alat-alat di atas sudah lazim dipakai pada saat pemasangan keramik dan mudah didapatkan
terutama di toko-toko bahan bangunan. Sementara bahan yang dibutuhkan sebagai berikut:
1) Pasir, merupakan bahan bangunan yang dipakai sebagai penghubung antara dasar dan
permukaan keramik yang sering disebut agregat halus.
2) Keramik, merupakan bahan bangunan yang berfungsi sebagai penutup lantai dan dinding.
3) Bahan perekat, berupa semen yang digunakan untuk adukan bersama pasir.
4) Bahan pengisi naat atau tile grout, merupakan bahan yang digunakan untuk menutup
lubang antar keramik yang baru dipasang. Bahan ini dapat dibeli di toko bahan bangunan.
2) Tentukan tulangan dengan mempertimbangkan tata letak ruangan / tangga / dinding yang
ada. Pemasangan keramik lantai dimulai dari tulangan ini.
3) Siapkan bahan additive atau bahan yang bersifat sebagai perekat. Bahan perekat dapat
berupa adukan semen. Adukan semen untuk pemasangan keramik harus penuh, baik
permukaan dasar maupun dibadan belakang keramik lantai yang terpasang. Perbandingan
adukan dan ketebalan rata-rata yang dianjurkan adalah: Untuk lantai, Semen : Pasir = 1:6,
dengan ketebalan rata-rata : 2 - 4 cm
4) Rendam keramik dalam air bersih agar kotoran yang melekat pada keramik terlepas dan
memperkuat atau menambah daya lekat keramik.
5) Keramik dianginkan dengan cara diletakkan pada tempat dudukan/tatakan keramik setelah
proses perendaman selesai.
6) Tentukan garis dasar pasangan serta peil dari lantai. Penentuan peil ini untuk seluruh
kesatuan peil didalam ruangan.
7) Pasang benang arah horizontal dan vertikal pada lantai sesuai elevasi pada gambar kerja.
8) Mulailah memasang keramik lantai ke arah vertikal dan horisontal sesuai dengan benang
yang sudah di seting terhadap ruangan, seperti pada contoh dibawah ini.
10) Padatkan secara rata. Ketuk keramik yang baru dipasang dan pastikan tidak ada yang
kopong atau bagian dasar berongga karena itu akan membuat keramik lepas di kemudian
hari. Periksa ketinggiannya apakah sudah sama rata dengan benang yang ditarik untuk
menentukan ketinggian lantai.
11) Setelah keramik kepalaan selesai deikerjakan, anda bisa memasang keramik pada seluruh
bidang lantai ruangan.
12) Pasang keramik sebaiknya mulai dari tengah ruangan, misalnya ruang keluarga yang
selanjutnya diikuti ruang kamar sesuai arah pemasangannya. Namun, sebenarnya dari mana
saja pemasangan keramik dapat dilakukan.
13) Cara pemasangan yang baik adalah keramik jangan dipasang secara keseluruhan, tetapi
cukup sebagian dulu. Tujuannya untuk memberikan kesempatan agar lantai kerja menguap
secara sempurna. Bagian yang belum dipasang keramik dapat ditutup keramik setelah 1 hari.
Jarak antar keramik (naat) sebaiknya tidak terlalu rapat, cukup 2-3 mm.
14) Setelah semua keramik terpasang, kini giliran pemberian naat. Namun, perlu diperhatikan
bahwa pemberian naat dilakukan setelah 7 hari pemasangan lantai keramik. Tujuannya agar
keramik yang dipasang sudah tidak mengalami kembang susut. Bahan untuk naat terbuat
dari semen atau bahan lainnya yang sudah tersedia di toko bahan bangunan yang umumnya
senada dengan warna ubin keramik. Nat diisi dengan campuran pengisi nat (grout) semen
atau bahan khusus yang ada dibanyak toko bangunan. Lebar nat juga berbeda antara keramik
lantai dan keramik dinding, Keramik lantai, lebar nat = 4 s/d 5 mm.
15) Untuk pemasangan lantai keramik yang terlalu luas, sebaiknya diberikan expansion joint
berupa celah 4 - 6 mm pada setiap luas bidang 16 m 2. Nantinya celah tersebut diisi dengan
bahan yang elastik dengan tujuan agar bila terjadi keretakan keramik atau terlepasnya
keramik maka tidak akan merembet atau tidak semua keramik ikut rusak.
16) Jangan diinjak-injak. Amankan areal keramik yang baru dipasang dari lalu lalang orang
selama 2–3 hari. Keramik akan ambles karena adukan di bawahnya masih belum kuat untuk
dibebani.
17) Periksa kembali. Dalam sebuah areal pemasangan 3×3 m biasanya terdapat 3–5 keramik
yang kopong. Untuk itu segera bongkar dan ulangi pemasangannya.
18) Bersihkan segera bekas adukan grout pengisi nat yang telah diaplikasikan dan menempel di
permukaan keramik. Kita bisa menggunakan bahan pembersih dengan kadar asam tidak
lebih dari 5%. Setelah itu bersihkan dengan air bersih.