Anda di halaman 1dari 50

PEKERJAAN ARSITEKTUR

1. PEKERJAAN FINISHING LANTAI KERAMIK / HOMOGENOUS

1.1. LINGKUP PEKERJAAN


Pekerjaan yang dimaksud meliputi pembayaran, pengiriman, penyimpanan, dan pemasangan ubin
keramik/Ceramic Tile dan Homogenous Tile pada lantai-lantai termasuk tangga dengan pola yang telah
ditentukan. Untuk pekerjaan finishing lantai, dinding dan/atau seperti tercantum dalam gambar kerja.
Bagian yang termasuk:

- Keramik dan Homogenous Tile untuk lantai dinding, seperti nozing/skirting


- Additive dan grouting yang diperlukan
Bagian yang terkait:

- Pekerjaan Sealant
- Pekerjaan lantai beton
- Pekerjaan dinding/plesteran

1.2. REFERENSI
1) SII 00023-73 Ceramic Tile
2) ASTM C 1028.84
3) ASTM C 241
Quality Assurance

Kualifikasi manufaktur: Produk yang digunakan disini harus diproduksi oleh perusahaan yang
sudah terkenal dan mempunyai pengalaman yang sukses dan diterima oleh MK dan Pemberi Tugas.

Kualifikasi Pekerja

Sedikitnya harus ada 1 orang yang sepenuhnya mengerti terhadap bagian ini selama
pelaksanaan, paham terhadap kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan, material, serta metode yang
dibutuhkan selama pelaksanaan. Tenaga kerja terlatih yang tersedia harus cukup serta memiliki skill
yang dibutuhkan. Dalam penerimaan atau penolakan pekerja, MK, Pemberi Tugas, dan Perencana tidak
mengijinkan tenaga kerja tanpa atau kurang skill-nya.

1.3. KETENTUAN UMUM


1. Kontraktor wajib mengadakan penelitian terhadap kemiringan lantai agar sesuai Gambar rencana.
2. Lapisan waterproofing harus sudah selesai dipasang untuk daerah-daerah toilet, dan tempat-tempat
/ ruangan-ruangan yang lebih rendah dari permukaan tanah dan plat atap beton.
3. Pekerjaan finishing lantai tidak boleh dimulai sebelum seluruh pekerjaan plafond dan dinding-
dinding selesai dikerjakan, kecuali pemasangan panel akustik.
4. Pekerjaan dan bahan-bahan untuk hal ini terlebih dahulu harus mendapat persetujuan dari MK,
Pemberi Tugas dan Perencana.
5. Sebelum pekerjaan dimulai, pemborong diwajibkan untuk mengajukan gambar kerja pelaksanaan.

1.4. PERSYARATAN BAHAN


Spesifikasi Teknis

Jenis : Homogenous Tile untuk lantai guest room dan lantai penunjang lainnya

Permukaan : Teknologi NANO

Ketebalan : 6-8 mm

Warna : Travertine

Ukuran : 40x40 cm, 60x60 cm, 60x120 cm

Produk : Valentino gress, Indogress, atau setara

Jenis : Keramik Tile untuk lantai ruang service, teras

Permukaan : Glazed caoting

Ketebalan : 5-6 mm

Warna : Ditentukan kemudian

Ukuran :20x20 cm, 30x30 cm, 40x40 cm

Produk : KIA, IKAD, Roman atau setara

Jenis : Keramik Tile untuk dinding daerah basah

Permukaan : Glazed coating

Ketebalan : 5-6 mm

Warna : Ditentukan kemudian

Ukuran : 20x20 cm, 30x30 cm, 40x40 cm

Produk : KIA, IKAD, Roman atau setara

Jenis : Keramik Tile untuk stair nozing


Permukaan : Sesuai dengan jenis lantai

Ketebalan : 5-6 mm

Warna : Ditentukan kemudian

Ukuran : 10x40 cm

Produk : KIA, IKAD, atau setara

Aduk pengisi siar dan naad semen mortar MU atau setara. Warna ditentukan kemudian.

1.5. METODE PELAKSANAAN

1.5.1. PENGIRIMAN

Kontraktor harus mengirimkan beberapa hal berikut kepada Pemberi Tugas, MK dan Perencana
sebelum pekerjaan.

1. Mock-up keramik dan setiap pola keramik sesuai perencanaan.


2. Contoh-contoh harus mewakili keseluruhan sistem ya ng dipakai.
3. Sample dalam ukuran sebenarnya dan warna keramik untuk dinding yang diusulkan.
4. Foto copy technical specification dan manufactur dan instruksi pemasangannya.
5. Shop drawing yang menunjukkan pola, metode pemasangan dan detail-detail terhadap
pekerjaan bagan yang terkait.

1.5.2. PENYIMPANAN DAN PERAWATAN


1. Produk dikirim dalam keadaan tertutup dan terkemas dari pabrik, tanpa cacat, pecah.
2. Simpan semua kemasan dia tas peninggian lantai dan tempat yang kering.

1.6. GARANSI
1. Garansi tertulis dari fabrikator untuk kekuatan dan warna bahan keramik.
2. Kontraktor harus member garansi 5 tahun terhadap kualitas dan hasil pekerjaan, ketepatan dan
kebenaran metode pemasangan sesuai petunjuk dan instruksi pabrik pembuat.

1.7. PROSEDUR

1.7.1. PERSIAPAN PEKERJAAN


1. Pembuatan dan pengajuan shop drawing pekerjaan pasangan keramik lantai.
2. Persetujuan atas material yang akan digunakan.
3. Persiapan lahan kerja
4. Persiapan material kerja, antara lain keramik, portland cement, pasir pasang, semen warna
5. Persiapan alat kerja, yaitu ruskam, sendok spesi, benang, jidar aluminium, waterpass, pau
karet

1.7.2. PENGUKURAN
Surveyor menentukan dan marking lokasi untuk awal pemasangan keramik dan level
permukaan lantai keramik.

1.7.3. PELAKSANAAN
1. Lantai dasar dibersihkan dari kotoran dan disiram sebelum ditebar adukan pasangan keramik.
2. Rendam keramik dalam air sampai jenuh sebelum dipasang.
3. Buat adukan untuk pasang keramik
4. Bagian-bagian lantai yang terpaksa harus menggunakan lempeng ubin yang tidak penuh,
pemotongannya harus menggunakan mesin potong dan harus menghasilkan tepian potongan
yang lurus dan halus.
5. Spesi perekat terhadap lantai strukturnya menggunakan mortar campuran 1PC: 3Ps, kecuali
untuk daerah basah digunakan campuran 1PC : 2PS.
6. Ubin harus dibasahi sebelum pemasangan dimulai. Gunakan benang untuk menentukan lay
out ubin dan pasang sebaris ubin guna jadi patokan untuk pemasangan selanjutnya.
7. Membuat garis bantu (marking) sebagai pedoman pemasangan keramik
8. Pelaksanaan pemasangan harus sedemikian rupa:
a. Seluruh bagian di bawah ubin terisi penuh dengan mortar spesi hingga tidak terdapat
rongga udara di bawah ubin.
b. Menghasilkan bidang lantai yang datar dan rata air, kecuali bagian lantai pada daerah
basah yang dikehendaki miring harus menghasilkan bidang miring sempurna yang
dapat mengalirkan air hingga kering ke lubang-lubang lantai (avour).
9. Naat antar ubin adalah sesuai spesifikasi dan menghasilkan garis naat yang lurus sejajar garis
dinding yang melingkupi.
10. Cek kerataan permukaan pasangan lantai keramik dengan waterpass
11. Siar antara (nat) harus diisi penuh setelah spesi pasangan mengering dengan adukan Grout
pengisi Naat dan dikeruk halus hingga menghasilkan permukaan naat yang sama dengan garis
tepian ubin. Gunakan alat bantu palu karet dengan mengetuk permukaan keramik untuk
meratakan permukaan agar mendapat pasangan keramik yang stabil
12. Biarkan beberapa saat untuk mengeluarkan udara dalam adukan pasangan lantai keramik
setelah pemasangan selesai, setelah itu dilanjutkan dengan pekerjaan finish garis siar/nat
13. Noda adukan Grout pengisi Naat yang mengenai permukaan ubin harus segera dibersihkan
dengan lap basah dan dikeringkan dengan lap kering.
14. Pengawas berhak memerintahkan pembongkaran dan pembenahan kembali tanpa biaya
tambah bila persyaratan pada butir 3, 4, dan 5 di atas tidak dapat dipenuhi.
Pada pemasangan di area yang luas, harus dilaksanakan secara kontinu, dan harus disediakan
guide line course pada interval 2,0 m – 2,5 m. Pemasangan tile lainnya berpedoman pada guide
line ini. Elevasi lantai ruang dalam toilet cubicle harus dibuat 2cm lebih rendah daripada lantai
area toilet di sekitar ruang toilet cubicle. Expansion Joint untuk area lantai yang luas (tiap 5,7 x 5,7
m² atau 6 x 6 m²). Pelapis lantai ruang produksi harus dilaksanakan sesuai syarat yang ditentukan
pabrik.

1.7.4. PERLINDUNGAN
1. Kontraktor harus melindungi ubin yang telah terpasang maupun mengganti dengan biaya
sendiri atas kerusakan yang terjadi. Penyerahan pekerjaan dilakukan dalam keadaan bersih.
2. Setelah pemasangan, kontraktor harus melindungi tile lantai yang telah terpasang. Jika
mungkin dengan mengunci area tersebut. Batasi lalu lintas diatasnya hanya untuk yang
penting saja.

1.7.5. PEMBERSIHAN
Secara prinsip, permukaan tile dibersihkan dengan air, menggunakan sikat, kain lap. Tetapi
jika area-area yang tidak dibersihkan dengan air, pembersihan memakai campuran air dengan
hydrochloric acid (HCL)dengan perbandingan 30 : 1. Sebelum pembersihan dengan asam, lindungi
semua bagian yang memungkinkan akan berkarat atau rusak oleh asam. Setelah dibersihkan
dengan asam ini, bersihkan area ini dengan air biasa, sehingga tidak ada campuran asam yang
tersisa.

1. Bersihkan permukaan sedapat mungkin setelah penyelesaian grouting.


2. Bersihkan grouting yang tidak rapi dengan acid atau bahan kimia sesuai petunjuk dari
pembuatnya / manufaktur.
3. Bersihkan semua permukaan ubin dengan air bersih sebelum dan sesudah pemakaian bahan
kimia. Jangan biarkan acid atau chemical cleaner memasuki floor drain. Gosoklah permukaan
seluruh ubin dengan kain yang lembut.
4. Pekerjaan selesai bila sudah bersih dan bebas dari bintik-bintik, ngelotok, retak atau ubin
tergores.
5. Tutup ruangan terhadap lalu-Iintas dan pekerjaan-pekerjaan lain selama pemasangan, setidak-
tidaknya 3 (tiga) hari setelah pekerjaan selesai.
6. Bila terjadi dimana terdapat lalu-lintas atau pekerjaan lain, pemasangan keramik dilindungi
dengan lapisan plywood.

1.7.6. TOLERANSI PEMASANGAN


Level toleransi kerataan :

1. Proyeksi terhadap tinggi antara 2 ubin adalah 0,5 mm.


2. Kerataan dan kelurusan vertikal pada 2 meter tepi lurus adalah 4 mm.
3. Lebar naad : 2,6 mm atau 2 tepi ubin.

2. PEKERJAAN PASANGAN LANTAI MARMER/GRANIT

2.1. LINGKUP PEKERJAAN

Pekerjaan yang dimaksud meliputi:

1. Pekerjaan pasangan marmer/granit slab untuk lantai, meja wastafel, meja counter
2. Pekerjaan pasangan marmer/granit slab lainnya seperti tercantum dalam gambar kerja
Bagian yang termasuk:

1. Pemasangan granit dan marmer pada tempat yang ditentukan dalam gambar kerja
2. Adukan/mortar untuk setting lantai/dinding yang akan dipasang granit dan marmer
3. Grouting Anchors, angles (siku), dan penguat (framing) yang cukup
4. Aksesori lain yang dibutuhkan
Bagian yang terkait:

1. Pekerjaan keramik
2. Pekerjaan plesteran dinding
3. Pekerjaan kusen/daun jendela/pintu kayu/besi

2.2. REFERENSI
1. PUBI
2. SII-0739-80 - Marble
3. ASTM A123-84 - Zinc (Hot Dipped) galvanized coatings on Iron and steel Product
4. ASTM A-307 - Steel Anchor, bolt , dowels, nuts
5. ASTM C241 - Stone Abrassion resistance untuk granit dan marble import.
Quality Assurance:

Kualifikasi manufaktur. Produk yang digunakan disini harus diproduksi oleh perusahaan yang sudah
terkenal dan mempunyai pengalaman yang sukses dan diterima oleh Konsultan Manajemen Konstruksi
(MK) dan Pemberi Tugas.

Kualifikasi Pekerja:

Sedikitnya harus ada 1 orang yang sepenuhnya mengerti terhadap bagian ini selama pelaksanaan,
paham terhadap kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan, material, serta metode yang dibutuhkan selama
pelaksanaan. Tenaga kerja terlatih yang tersedia harus cukup serta memiliki skill yang dibutuhkan.
Dalam penerimaan atau penolakan pekerja, MK, Pemberi Tugas, dan Perencana tidak mengijinkan
tenaga kerja tanpa atau kurang skill-nya.
2.3. PERSYARATAN BAHAN
Spesifikasi Teknis

Jenis : Marmer/Granit

Permukaan : Glazed

Ketebalan : 2 cm

Warna : Berpola, ditentukan kemudian

Ukuran : Slab (sesuai dengan desain)

Produk : Impor atau setara

Adukan yang dipakai adalah 1PC : 2PSR dengan tebal 2-3 cm, diberi campuran additive calbond.
Pasir bergradasi 2 mm, harus dicuci dan disaring. Pengisi naat menggunakan bahan resin dan
diberi zat pewarna sesuai warna marmer/granit.

2.4. PERSYARATAN PELAKSANAAN


1. Sebelum dipasang, lapisan bawah granit/marmer dilapisi semen mortar yang bersifat
waterproof tipis agar air semen spesi adukan meresap pada lantai.
2. Pola pemasangan granit/marmer dan ukuran harus sesuai gambar atau petunjuk
Direksi/Perencana
3. Jika diperlukan pemotongan granit/marmer, maka menggunakan alat pemotong khusus
dengan petunjuk pabrik
4. Sewaktu granit/marmer dipasang, seluruh rongga pada permukaan marmer bagian belakang
harus terisi dengan adukan
5. Pemasangan granit/marmer harus rata [waterpass]. Toleransi kecekungan 1,5 mm setiap 2 My.
Garis siar lurus, lebar siar sama (maksimum 1 mm) dengan kedalaman 1 mm
6. Kotoran semen yang menempel pada permukaan, terutama saat pengisian naat, segera
dibersihkan sebelum mongering dengan lap basah dan silet tipis
7. Granit/Marmer yang telah terpasang dan dinyatakan baik oleh Direksi, marmer dipoles dengan
semir khusus sehingga warna dan kilap merata sebagai tahapan terakhir setelah pencucian

2.5. METODE PELAKSANAAN

2.5.1. PENGIRIMAN
1. Data Produk
a. Kirimkan informasi-informasi teknis dari pabrik untuk brosur.
b. Kirimkan data tentang Abrassion resistance untuk setiap tipe berdasarkan
frekuensi lalu lintas pemakaian.
2. Shop Drawing
a. Kirimkan gambar detail yang menunjukkan bentuk, ukuran , serta metode dan
anchor (angker)
b. Kontraktor harus mengirimkan kepada MK dan Pemberi Tugas untuk persetujuan
yaitu gambar-gambar pemotongan secara lengkap, penempatan dalam potongan-
potongan detail dan ukuran dari batu alam pengaturan sambungan, anchor, dan
detail-detail yang dibutuhkan.
c. Kemungkinan pemasangan anchor, dowel, dan cramping sesuai dengan standar
yang praktis harus dengan jelas ditunjukkan dalam shop drawings.
3. Sample
a. Kirimkan 3 set sample untuk setiap type granit dengan ukuran tidak kurang dari 600
mm x 600 mm yang menunjukkan finishing dan variasi warna yang diharapkan
secara keseluruhan.
b. MK dan Pemberi Tugas akan mereview sample sebagai persetujuan range variasi
yang diharapkan secara keseluruhan.
c. Kirimkan cantoh warna grouting untuk dipilih oleh Arsitek.
4. Kualifikasi Data
a. Kirimkan kualifikasi Fabricator dan Instalier dengan pengalaman yang tinggi,
termasuk list dari proyek-proyek dengan lingkup sejenis dengan mencantumkan
nama, lokasi, tanggal, serta referensi nama dan nomor telepon.
5. Mock-up
a. Membuat mock-up seluas 3 m2 untuk pemasangan lantai dan dinding mewakili
pekerjaan finish.
b. Mock-up harus dibuat sebagai bagian dari pekerjaan yang harus disetujui secara
tertulis oleh arsitek.
c. Mock-up yang disetujui akan dipakai sebagai kualitas standar dan hasil kerja.
Simpanlah mock-up sampai pekerjaan keseluruhan selesai.
d. Setelah selesai pekerjaan atau sesuai petunjuk MK dan Pemberi Tugas, angkat dan
pindahkan mock-up keluar site.

2.5.2. PENYIMPANAN DAN PERAWATAN


1. Angkat, simpan, dan jaga setiap unit untuk menghindari kerusakan. Peganglah dengan
peti kayu untuk menghindari kerusakan pada ujung dan pinggirannya.
2. Lindungi granit untuk menjaga jangan sampai staining (pudar warna / rusak), pecah,
rompal, atau tergores. Bila kerusakan-kerusakan diatas sampai terjadi, maka akan ditolak
baik sebelum maupun setelah dipasang.
3. Lindungi material grouting dari lembab, mengeras, dan pudar.
2.5.3. GARANSI
1. Kualifikasi Fabricator dan Installer
a. Minimum 10 tahun dengan pengalaman tertulis dalam bidang granit.
b. Melaksanakan pekerjaan dengan skill mekanis dan pemasangan granit.
2. Fabricator harus mengirimkan jaminan dimana setiap tipe granit yang dikirim ke site
harus berasal dari satu sumber (Quarry).

2.5.4. AKSESORIS
1. Anchor, Dowel, Ties, dan Cramps
a. Support angles, slotted cramps, straps, reds. clip dan soffit hangers, harus dari steel
heavily galvanized setelah fabrikasi.
b. Ukuran dan konfiqurasi sesuai yang dibutuhkan untuk menyangga granit dan beban-
beban superimposed.
c. Bolt dan nuts (mur) harus dari stainless steel, sesuai AISII 304.

2.5.5. PEMBERSIHAN
1. Tipe sesuai dengan joint granit, joint / hubungan antar material dan permukaan yang
berdekatan . Konsultasikan dengan supplier batu alam (granit)
2. Lapisan pelindung / coating semua bidang permukaan granit (6 sisi) harus dicoating
dengan produk Aquarnix atau setara. Dengan garansi minimal 10 tahun.

2.5.6. PEMBUATAN (FABRIKASI)


1. Toleransi pembuatan granit
a. Toleransi untuk setiap ukuran: ± atau - 1.5 mm
b. Toleransi ketebalan: ± atau - 1,5 mm
c. Toleransi bentuk persegi: ± atau - 1,5 mm
d. Toleransi kerataan: 1,2 mm bila diukur dengan sisi lurus
e. Deviasi diagonal: ± atau - 1,5 mm
2. Ketepatan pemotongan uniuk memastikan bentuk dan ukuran yang benar dan pas.
3. Ketepatan hubungan pemasangan, sudut-sudut dan sisi-sisinya
4. Potong bagian belakang parallel dengan bagian muka.
5. Potonglah untuk bagian sudut luar sesuai gambar, dan buatlah sisi bevel pada sisi tersebut
sesuai gambar.
6. Harus sudah tersedia lubang pemasangan anchor, dowels, dan perlengkapan lain untuk
sink, dan mortise.
7. Pasang penyangga granit dan blocking dengan stainless steel pin dan adhesive epoxy
8. Sediakan potongan dari drilling sesuai kebutuhan unt uk menerima bagian pekerjaan lain.
9. Dalam pemotongan dan pengepasan, dengan hati-hati potong dan haluskan permukaan
tanpa mengurangi kekuatan atau penampilan bahan.
10. Tambalan atau pengisian daerah berlubang untuk menutupi kesalahan tidak diijinkan.
11. Hubungan granit dengan pekerjaan struktural harus di check lagi pada gambar. Tonjolan
granit pada pekerjaan struktural harus memiliki bentuk yang sesuai dengan penyangga
(support).

2.5.7. FINISHING
1. Semua finish exposed, sisi bevel, dan permukaan-permukaan lain harus difinish untuk
memberikan sisi muka.
2. Granit dan Marmer
3. Kasar (flamed), honed (tidak dikilapkan) dan kilap (polished) Iantai atau sesuai gambar.
4. Finish lantai atau permukaan untuk menerima / sesuai frekuensi lalu-lintas orang atau
sesuai gambar.
5. Finishing granit / marmer dilapis dengan resin dan proteksi anti gores.

2.5.8. PENERAPAN
1. Pemeriksaan
a. Periksa kondisi pemasangan dan proses dengan pekerjaan-pekerjaan terkait.
b. Perhitungkan bahwa item-item pekerjaan lain yang terkait dapat diukur dan
ditempatkan dengan baik.
2. Persiapan
a. Bersihkan granit sebelum pemasangan. Jangan gunakan sikat kawat atau implemen
yang dapat merusak permukaan yang diexpose.
b. Bersihkan permukaan yang akan dipasang granit Pastikan permukaan tersebut sudah
kuat, kering, bersih, dan bebas dari minyak atau bekas lemak, adukan , tanah atau
kotoran-koto ran asing
c. Siapkan permukaan sesuai dengan instruksi pabrik yang memasang bahan atau
additive yang telah dipakai.
d. Bersihkan permukaan betan dengan grinda apabila diperlukan agar betul-betul dapat
menghilangkan komponen atau material lain yang mengganggu perekat (bond) dalam
setting material.
e. Pada lokasi dimana terdapat pola granit, pola-pola tersebut harus diberi tanda untuk
mempersiapkan sebelum pemasangan.
3. Pemasangan
a. Umum
1) Toleransi
Variasi kerataan dan level : tidak melebihi 3 mm dalam 3000 mm

Joint size : + 25 %

Step in face : 1,5 mm maximum


Jog in alignment at edge : 1,5 mm maximum

2) Material granit yang akan dipasang hal-US digelar terlebih dahulu dilantai untuk
mendapatkan persetujuan keseragaman corak / pola uratnya serta sortir quality
tile oleh MK dan Pemberi Tugas.
3) Bersihkan granit dengan membasahi dengan air bersih sebelum di set dalam
pekerjaan; khusus untuk pemasangan basah.
4) Pasanglah tile dengan rata, level, lurus dan benar dengan hubungan keseluruhan.
Kelurusan permukaan tile harus pada sisi luarya.
5) Jangan memasang tile yang rompal, retak, atau pudar atau tidak baik, hal ini
akan ditolak.
6) Sediakan dan set anchor, dowel, ties dan hal-hal lain yang dibutuhkan untuk
memperkokoh pasangan. Setel angkur pada posisi yang baik dan tidak kurang
dari jarak yang diijinkan. Pasanglah tile untuk memungkinkan pergerakan
bergeser, menciut / memuai, dan ekspansi termal dan kontraksi.
7) Jangan menggunakan aluminium, plastik atau penumpu dari kayu.
8) Berikan hubungan yang rata, dalam toleransi yang diijinkan / spesifikasi, pada
permukaan antara pasangan yang berdekatan untuk menghasilkan hubungan baik
dan maksimal.
9) Potong dengan tepat dan akurat, lubangi dan sesuaikan granit untuk hardware,
outlet, fixture, fitting dan pekerjaan-pekerjaan lain yang menempel pada granit.
10) Dalam memotong dan mengepas, dengan hati-hati potong sisi-sisi dan digrinda
untuk ketepatan, pemotongan sedemikian rupa sehingga tidak mengurangi
kekuatan atau penampilan granit / marmer.
11) Pastikan bahwa outlet sudah ditempatkan pada tengah-tengah pasangan granit /
marmer kecuali ditunjukkan lain pada gambar. Bila outlet lubang tidak
ditunjukkan pada gambar, harus dibuatkan oleh kontraktor instruksi secara detail
sesuai lokasi yang ditunjukkan oleh Arsitek.
12) Untuk pemasangan granit marmer pada dinding dengan sistem bawah (adukan)
harus diperkuat dengan anchor. Posisi anchor harus tepat pada balok atau kolom
praktis sehingga kuat.
13) Untuk granit I marmer yang digunakan untuk eksterior bangunan, harus dilapisi
coating anti debu dan air disemua sisinya.
14) Semua granit marmer perlu dipoles / dicoating anti gores sesuai dengan gambar.
15)
b. Sistem Basah
1) Tuangkan adukan yang tebal pada beton.
2) Periksa dengan menusuk-nusuk dan padatkan adukan untuk menghasilkan
density yang sama.
c. Control Joints
1) Lakukan control joint dimana pasangan granit tile tertahan I berakhir seperti
pada dinding perimeter, kansteen, kolom-kolom, pojok-pojok dinding, yang
secara langsung joint terhenti dan tidak terkontrol, juga pada lokasi diatas balok
beton atau pada lokasi-lokasi lain sesuai yang ditunjukkan pada gambar.
2) Berilah control joint (naad-naad tegak lurus dan sama lebar) pada permukaan
horizontal maksimum 500 mm pada setiap arah.
3) Keroklah dan goretlah lantai beton atau bagian struktur lain untuk memperkuat
rekatan adukan.

2.5.9. Penyetelan, Pembersihan dan Sealing


1. Pindahkan dari lokasi granit I marmer yang memiliki cacat-cacat berikut :
a. Patah, rompal, puda r atau rusak.
b. Joint yang jelek dan rusak
c. Pasangan granit tidak sesuai dengan sample yang sudah disetujui maupun mock-up
yang disetujui .
d. Permukaan (grain) granit tidak sesuai dengan yang dibutuhkan / spesifikasi.
2. Gantilah jenis / tipe granit tile yang rusak dengan yang baru agar sesuai dengan sample
dan mock-up yang disetujui tanpa mencolok dalam pemindahannya.
3. Bersihkan permukaan granit I marmer setelah dipasang, digrouting, dan dirawat secara
menyeluruh.
4. Gunakanlah prosedur yang direkomendasikan oleh fabrikator granit untuk perawatan dan
pembersihan ini.
5. Lindungi permukaan granit / marmer sisi-sisinya den pojok-pojoknya dari kerusakan.
Gunakanlah dan pasang pengaman kayu, plywood atau corboard untuk melindungi dari
kerusakan.
6. Sebe!um pemeriksaan secara menyeluruh, pindahkan / buka pelindung dan bersihkan
permukaan sesuai prosedur, bahan yang direkomendasikan oleh fabrikator granit marmer.

3. PEKERJAAN KARPET

3.1. LINGKUP PEKERJAAN


Pengadaan/penyediaan tenaga kerja, bahan dan peralatan yang diperlukan untuk pemasangan
seluruh karpet seperti yang telah ditentukan dalam daftar material. Semua bahan harus disertakan
spesifikasi teknis yang memenuhi syarat atas kebakaran (flame retardant), kekorotan (soil-
resistance), kelembaban, dan anti-statik. Tiap jenis dan warna dari bahan lunak disisakan minimal
5% untuk cadangan penggantian jika ada kerusakan, dan diserahkan kepada Pemberi Tugas.

Bagian yang termasuk:


Pekerjaan Lantai (beton atau keramik)

Bagian lain yang terkait:

1. Pekerjaan Sealant
2. Pekerjaan Finishing Dinding

3.2. PENGIRIMAN DAN PENYIMPANAN


1. Pengiriman dilakukan jika seluruh daerah atau area lantai yang akan dipasang karpet telah
selesai dengan seijin dan sepengetahuan Pengawas Lapangan bidang Interior/MK.
2. Pengiriman barang harus diperiksa, harus diganti bila ada kerusakan. Harus terpasang cap dan
nomor saat penerimaan identifikasi barang.
3. Melakukan penyimpanan material untuk menghindari deteriosasi, staining, dan soiling.

3.3. SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN


1. Pemasangan dilakukan jika semua persiapan telah selesai
2. Pemeriksaan kelembaban dan temperature dalam keadaan normal, karpet harus disimpan
di daerah yang akan dipasang selama 48 jam
3. Pelaksana harus meneliti keadaan permukaan lapangan/lantai sebelum pekerjaan dimulai.
Permukaan lantai harus dalam keadaan kering, rata, bersih, dan bebas dari cacat.
4. Pelaksana harus memberitahukan secara tertulis kepada Direksi Pengawas/MK di
lapangan bila keadaan lapangan tidak memenuhi persyaratan
5. Pekerjaan tidak boleh dimulai bila kerusakan dan kekurangan belum diselesaikan.
6. Pekerjaan seluruh material yang akan dipakai harus dilakukan oleh pekerja ahli
berpengalaman dalam pekerjaan karpet sejenis.

3.4. PEMASANGAN
1. Ditentukan lebih dahulu peil yang dikehendaki. Permukaan dasar lantai karpet (levelling
mortal) harus cukup halus, rata, dan datar.
2. Semua keretakan, pecahan, dan ketidakteraturan harus diratakan dengan adukan beton
atau latex type khusus sesuai spesifikasi.
3. Bila pemasangan karpet tiles dilakukan di atas lantai yang halus dan licin seperti vinyl
tiles harus digunakan penyelesaian anti slip.
4. Untuk perletakan arah ditentukan oleh tanda panah pada sisi bawa carpet tiles. Letakkan
tiles dengan arah yang sama agar berkesan tampak chequer board, letakkan tiles dari
kotak tambahan pada sudut yang tepat.
5. Tiap tiles dipasang serapat mungkin dan tegak lurus dengan tiles sebelahnya, gunakan alat
pasang karpet. Carpet tiles tidak memerlukan perekat, lem spray akan memperkuat
pemasangan, diperlukan untuk pemasangan carpet, diperlukan untuk pemasangan pada
pintu masuk ruangan dan pada pertemuan lantai dengan dinding.
6. Dalam penggunaan semprotkan lem pada masing-masing permukaan lantai dengan bawah
tiles.
7. Pemasangan karpet dilakukan oleh supplier sebagai orang yang ahli.
8. Hasil pemasangan harus rata, kuat, dan tidak menggelembung. Sambungan harus rapi dan
tidak terlihat.
9. Pemotongan carpet merupakan tanggung jawab kontraktor carpet, terutama menyangkut
pekerjaan lain seperti electrical out let.
10. Seluruh karpet harus dibersihkan dan siap dipakai setelah pemasangan. Kontraktor
bertanggungjawab atas kerusakan yang terjadi di lapangan.

Material/bahan Karpet

Jenis : Broadloom Carpet (wall to wall) ex. Import

Construction : Graphic loop & cut

Pile Yarn Type : 100% nylon

Gauge : 1/10

Thickness : 7 mm

Primary Backing : Polypropylene

Protective Treatment : Antimicrobial, Flammability, Anti-Static

3.5. SYARAT-SYARAT FUNGSI


3.5.1. UTAMA
1. Area untuk komunikasi suara dalam ruang pertemuan menurut peredaman suara
yang baik. Agar karpet berperan meredam suara dalam ruangan, gunakan karpet
dengan:
a. Underlay
b. Setara NRC 25% (Noise Reduction Coefficient/Koefisien Peredaman
Suara).
2. Area public seperti ruang perkantoran dan pertemuan menurut ketahanan pakai
dari produk karpetnya di tingkatan tinggi. Agar tahan sirkulasi pemakaian yang
tinggi:
a. Benang 100% NYLON minimal type 6.0
b. Sertifikasi pemakaian Severe Use, 3,5-4,0 (Appearance Retention
Rating/Tingkat Ketahanan Pakai, menurut CRI TM 101)
c. Umur pakai dinyatakan oleh jaminan produk selama minimal 10
tahun.
3. Area public seperti ruang penginapan menurut standard keamanan dan
Kesehatan produk karpet yang tinggi. Agar tidak mengeluarkan bahan beracun
ketika terbakar:
a. Bebas PVC, bebas formalin, bebas bitumen.
b. Disertifikasi aman bagi udara ruang dalam (Indoor Air Quality/Mutu
Udara Ruang, menurut CRI Green Label Plus GLP3237, Carpet
Category SY).
Agar tidak menjadi tempat hidup mikroorganisme berbahaya:

a. Mengandung anti microbial yang ditanamkan ke karpet sejak


pembentukan.
b. Mengandung penahan kelembaban (moisture resistant) yang
mencegah mengalirnya kelembaban ke dan dari balik backing.

4. Area public seperti ruang perkantoran, penginapan, dan pertemuan menurut


standard kemudahan pemeliharaan produk karpet yang tinggi. Agar debu dan
kotoran mudah dibersihkan:
a. Mengandung Stain Repel/Resist/Release yang ditanamkan ke karpet
sejak pembentukan.
b. Dapat dibersihkan tanpa cara basah.

3.5.2. REFERENSI SYARAT-SYARAT


1. Americans with Disabilities Act (ADA): Section 4.5.3 Accessibility Guidelines for
Buildings & Facilities
2. American Association of Textile Chemists and Colors (AATC)
3. Aachener Test: Dimensional Stability (DIN Stanard 54318)
4. American Society for Testing and Materials (ASTM)
5. Consumer Product Safety Commission (CPSC)
6. Carpet & Rug Institute Standards
7. NSF International (NSF 140 Sustainable Carpet Standard)
8. California Department of General Services (California Gold Sustainable Carpet
Standard)
9. Scientific Certification Systems (SCS)
10. US Green Building Council – LEED Rating System
11. International Organization for Standardization (ISO)

3.5.3. PEMASUKAN DOKUMEN DAN KELENGKAPAN LAIN


A. Shop Drawings dan Data Produk: Masukkan untuk setiap produk yang diusulkan,
menjelaskan karakter fisik, ukuran, pola, warna tersedia, metode pemasangan.
B. Laporan Uji Bahan: Dari laboratorium mandiri, menunjukkan pemenuhan syarat
minimum. Menampilkan hasil uji rata-rata dari bahan hasil produksi, tak boleh atas
bahan berumur lebih dari 2 tahun.
C. Contoh Bahan: Sejumlah 4 lembar berukuran 50 x 50 cm, dari setiap warna yang
dipilih, menunjukkan keseluruhan bahan, pola, warna, dan backing.
D. Data Cara Pemeliharaan: Masukkan acuan pabrikan atas anjuran cara pembersihan
dan pemeliharaan bahan karpet tile, termasuk urutan kerja, anjuran bahan pembersih,
mesin dan jadwal pembersihan.

3.5.4. BAHAN PENGGANTI


A. Merupakan produksi bahan yang setara dengan memenuhi atau melebihi syarat
khusus.
B. Hanya akan diterima jika diajukan tak lebih dari 14 hari sebelum tanggal pemasukan
penawaran lelang.

3.5.5. PENJAMINAN ATAS MUTU


A. Pabrikan:
B. Pemasang:
C. Masukkan
D. Taklimat Pra-Pemasangan

3.5.6. SYARAT-SYARAT UJI BAHAN


A. Peringkat Ketahanan Tampilan, Carpet dan Rug Institute CRI TM 101 Severe
B. Standar Ketahanan Api/Asap, Flame/Smoke Resistant Standards
C. Pemudaran warna akibat cahaya, Colorfastness to light AATCC 16 Option E
D. Pemudaran warna akibat gerusan, Colorfastness to Crocking AATCC 165
E. Uji Kemapanan ukuran, AACHEN Test
F. Ketahanan Static/Static Resistance
G. Ketahanan Noda/Stain Resistance
H. Sifat Penahan Kelembaban/Moisture Barrier Properties
I. Bahan karpet
J. Bahan karpet

3.5.7. PENGIRIMAN DAN PENYIMPANAN


A. Kirim
B. Karpet roll

3.5.8. KONDISI LAPANGAN LOKASI PASANG


A. Lantai Dasar:
B. Suhu lantai
C. Keasaman pH
D. Cahaya lampu

3.5.9. JAMINAN PRODUK


A. Salinan
B. Jaminan
C. Jaminan

3.5.10. TAMBAHAN JUMLAH BAHAN STOK PEMELIHARAAN


Sejumlah 5% dan tidak lebih kurang dari 1 roll atau 10 ml dari setiap pola dan warna.

3.6. SYARAT-SYARAT BAHAN


3.6.1. PABRIKAN
A. Karpet roll
B. Pabrikan yang diakui:
- Dini carpet
- Constantine
- Atlas
3.6.2. BAHAN
A. Carpet A – Area Ruang Perkantoran, pola:….., warna:…..
B. Carpet A – Area Ruang Perkantoran, pola:….., warna:…..
C. Carpet A – Area Ruang Perkantoran, pola:….., warna:…..

Syarat Umum:

Syarat Khusus:

A. Carpet A
B. Carpet B
C. Carpet C

3.7. SYARAT-SYARAT PEMASANGAN


3.7.1. PEMASANG
A. Karpet roll
B. Pemasang yang diakui
3.7.2. BAHAN
A. Underlay
B. Gripper
C. Heatbond Tape
D. Gunakan lem

3.8. KETENTUAN UMUM


1. Kontraktor wajib mengadakan penelitian terhadap kemiringan lantai agar sesuai gambar
rencana.
2. Pekerjaan finishing lantai karpet tidak boleh dimulai sebeium seluruh pekerjaan lantai
beton, plafond dan dinding-dinding selesai dikerjakan.
3. Pekerjaan dan bahan-bahan untuk hal ini terlebih dahulu harus mendapat persetujuan dari
Konsultan Manajemen Konstruksi (MK), Pemberi Tugas dan Perencana.
4. Sebelum pekerjaan dimulai, Pemborong diwajibkan untuk mengajukan gambar kerja
pelaksanaan.

3.9. METODE PELAKSANAAN


3.9.1. PENGIRIMAN
Kontraktor harus mengirimkan kepada Pemberi Tugas, MK dan Perencana beberapa
hal berikut sebelum pekerjaan:

1. Pala karpet sesuai perencanaan.


2. Contoh-contoh karpet harus mewakili keseluruhan sistem yang dipakai.
3. Sample dalam ukuran sebenarnya dan warna karpet untuk lantai.
4. Fotocopy technical specification dari manufactur dan instruksi pemasangannya.
5. Shop drawing yang menunjukkan pola, metode pemasangan dan detail-detail
terhadap pekerjaan / bagian yang terkait.

3.9.2. PENYIMPANAN DAN PERAWATAN


1. Produk dikirim dalam keadaan tertutup dan terkemas dari pabrik, tanpa cacat, pecah.
2. Simpan semua kemasan diatas peninggian lantai dan tempat yang kering .
3. Kemasan harus mempunyai kode produksi yang sama.

3.9.3. GARANSI
1. Garansi tertulis dari fabrikator untuk kekuatan dan warna bahan karpet.
2. Kontraktor harus memberi garansi 5 tahun terhadap kualitas dan hasil pekerjaan,
ketepatan dan kebenaran metode pemasangan sesuai petunjuk dan instruksi pabrik
pembuat.

3.9.4. PEMASANGAN DAN PENGERJAAN


1. Penggunaan Contoh Bahan dan Syarat Umum Pemasangan
a. Penggunaan karpet sesuai dengan yang ditunjukkan dalam gambar rencana.
b. Pemasangan karpet tanpa under layer.
c. Contoh bahan
Sebelum memulai pemasangan karpet, pemborong harus terlebih dahulu
menyerahkan contoh karpet yang akan dipasang sesuai dengan persyaratan yang
ditentukan diatas untuk mendapatkan persetujuan konsultan MK. Contoh-contoh
yang tidak disetujui agar segera diganti oleh Pemborong tanpa biaya tambahan.

d. Tenaga dan Peralatan


1) Pemborong harus mempunyai tenaga ahli, tenaga konsultan spesialis karpet
baik sebagai tenaga ahli yang bergabung dalam badan usaha atau asosiasi
kerjasama dalam penanganan proyek.
2) Pemasangan karpet harus dilaksanakan oleh tenaga kerja yang
berpengalaman dengan menunjukkan hasil pekerjaan yang sudah pernah
dilaksanakan.
e. Persiapan
1) Pelaksana harus meneliti keadaan permukaan lantai plester sebelum
pekerjaan dimulai. Permukaan lantai harus dalam keadaan kering, rata,
bersih dan bebas dari cacat.
2) Pelaksanaan harus memberitahukan secara tertulis kepada MK lapangan
atau konsultan MK bila keadaan tidak memuaskan untuk penyelesaian
pekerjaan secara sempurna. Pekerjaan tidak boleh dimulai bila kerusakan
atau kekurangannya belum diselesaikan.

3.9.5. PELAKASANAAN
1. Permukaan dasar lantai karpet adalah plaster,(leveling mortal) harus cukup, rata dan
datar.
2. Karpet pada dasarnya tidak memerlukan perekat, lem akan memperkuat pemasangan
karpet, diperlukan untuk pemasangan pada pintu masuk ruangan dan pada pertemuan
lantai dengan dinding. Dalam penggunaannya semprotkan lem dan pada permukaan
lantai dengan permukaan bawah.
3. Pemasangan karpet harus dilaksanakan sendiri oleh suppliernya, sebagai orang yang
ahli di dalam bidang tersebut.
4. Hasil pemasangan karpet harus rata, kuat dan tidak menggelembung. Sambungan-
sambungan yang terjadi harus rapi dan tidak terlihat.
5. Setelah pemasangan. seluruh karpet harus dibersihkan dan slap untuk dipakai,
Pelaksana bertanggung jawab atas kerusakan-kerusakan yang terjadi.

3.9.6. SYARAT PEMELIHARAAN


1. Perbaikan
a. Pemborong wajib memperbaiki lantai karpet yang rusak. Perbaikan harus
ditakukan sedemikian rupa sehingga tidak mengganggu pekerjaan finishing
lainnya.
b. Kerusakan yang bukan disebabkan oleh kesalahan pemilik pada waktu pekerjaan
dilaksanakan. Hak-hak pemborong wajib memperbaiki pekerjaan tersebut
sampai dinyatakan dapat diterima oleh konsultan MK. Biaya yang ditimbulkan
untuk pekerjaan ini menjadi tanggung jawab pemborong.
2. Pengamanan
a. Pemborong wajib mengadakan perlindungan dan pengamanan terhadap
pekerjaan yang telah dilaksanakan.
b. Selama 3 x 24 jam sesudah pekerjaan lantai Karpet selesai terpasang,
permukaannya dihindarkan dari beban atau sentuhan lainnya dan dihindari dari
kemungkinan cacat akibat dari pekerjaan lainnya.

3.9.7. SYARAT PENERIMAAN


1. Hasil pemasangan Karpet harus memenuhi persyaratan mutu pelaksanaan dan
sesuai dengan pengarahan serta mendapat persetujuan Konsultan MK. Karpet
terpasang rata.
2. Toleransi permukaan yang dapat diterima adalah maksimal 1 mm.

4. PEKERJAAN FLOOR HARDENER

4.1. LINGKUP PEKERJAAN

Pekerjaan yang dimaksud meliputi pekerjaan pada lantai ruang sesuai dengan yang tercantum
dalam gambar kerja, penyediaan bahan penyimpanan, persiapan, dan pemasangan.

Bagian yang terkait:

1. Pekerjaan struktur lantai beton


2. Pekerjaan Pasangan
3. Pekerjaan Mekanikal, seperti floor drain, selokan, grouting

4.2. REFERENSI
1. NI-1 8-1 979
2. SII-OO13-81
3. SII-077-75
Quality Assurance:
Kualifikasi manufaktur. Produk yang digunakan di sini harus diproduksi oleh perusahaan yang sudah /
terkenal dan mempunyai pengalaman yang sukses dan di terima oleh Perencana.

Kualifikasi pekerja. Sedikitnya harus ada 1 orang yang sepenuhnya mengerti terhadap bagian ini
selama pelaksanaan, paham terhadap kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan, material, serta metode
yang dibutuhkan selama pelaksanaan. Tenaga kerja terlatih yang tersedia harus cukup serta memiliki
skill yang dibutuhkan.

4.3. PERSYARATAN BAHAN


Bahan floor hardener bersifat non metallic, anti slip, anti gores, tahan terhadap minyak, lemak,
bahan kimia, dan berfungsi sebagai lapisan permukaan akhir. Bahan lengkap dengan primer jika
disyaratkan oleh bahan tersebut, Durafax produk Grace atau setara. Warna ditentukan abu-abu.

Penggunaan Floor Hardener: Medium Traffic 2,5 kg/m2

4.4. PERSYARATAN PELAKSANAAN


1. Sebelum memulai pekerjaan, permukaan semua material harus bersih dan bebas dari debu,
minyak, air, dan noda maupun kotoran lainnya. Peil atau elevasi permukaan harus sudah
disetujui Direksi.
2. Bila material mengandung bahan dasar beracun, maka kontraktor menyediakan peralatan
pelindung, misal masker, sarung tangan, dsb.
3. Permukaan harus rata, halus, bersih dan bebas dari debu, lemak, minyak, partikel material lain
yang terlepas, pecahan atau bubuk semen.
4. Pembersihan dilakukan dengan air dan vacuum cleaner. Bagian yang retak dan berlubang
harus diperbaiki atau ditambal.
5. Lantai harus padat, keras, dan kering
6. Persiapan bahan floor hardener. Jika material dan primernya terdiri dari dua atau lebih
komponen, maka perbandingan antara komponen dalam campuran harus sesuai spesifikasi
pabrik. Pengadukan dilakukan dengan alat pengaduk mekanis hingga campuran homogen,
bebas dari gumpalan dan berbentuk bubur halus.
7. Pelaksanaan segera setelah campuran memenuhi persyaratan, dilakukan dengan sikat/kuas,
roller, skrap, atau alat yang disyaratkan pabrik.
8. Perawatan/Curing dan Perbaikan. Selang waktu dari selesainya pelaksanaan pelapisan hingga
pemakaian minimal 7 hari. Selama waktu perawatan tidak diperkenankan adanya pembebanan
dan lalu lintas.
9. Pelaksanaan pelapisan floor hardener harus cermat dan saksama dehingga peil finish
permukaan sesuai gambar kerja.

4.5. METODE PELAKSANAAN


4.5.1. PENGIRIMAN
Kontraktor harus mengirim kepada MK, Pemberi Tugas dan Perencana hal-hal sebagai
berikut:

1. Contoh bahan Floor Hardener yang akan dipakai sesuai spesifikasi termasuk technical
specification dari pabrik pembuat.
2. Shop drawings yang menunjukkan:
a. Lay-out area yang akan dipasang floor hardener beserta detail-detail atau
potongan-potongan pada daerah-daerah yang sulit seperti pertemuan dengan
floor drain, selokan, dan sebagainya.
b. Mock-up untuk contoh finishing pemasangan untuk persetujuan MK, Pemberi
Tugas dan Perencana.
c. Schedule penerapan Floor Hardener dikaitkan dengan pekerjaan-pekerjaan
terkait agar tidak terhambat dan memudahkan penerapannya.

4.5.2. PENYIMPANAN DAN PERAWATAN


1. Produk dikirim dalam kemasan asli tertutup dari pabrik , tanpa cacat, rusak, dan
sebagainya.
2. Produk disimpan dalam gudang yang aman. terhindar dari kering dan cukup ventilasi.

4.5.3. GARANSI
1. Garansi tertulis dari fabrikator bahan floor hardener selama 10 tahun untuk kualitas
produk.
2. Garansi tertulis dari kontraktor untuk hasii kerja, performance, dan penerapan sistem
yang benar selama 10 tahun.

4.6. PENERAPAN
4.6.1. PERSIAPAN DAN PEMERIKSAAN
1. Sebelum pemasangan bahan floor haldener, harus dipastikan area yang akan dipasang
sudah bersih, bebas dari cacat-cacat beton.
2. Periksa bahwa tidak ada pekerjaan-pekerjaan lain yang sedang berlangsung disekitar area
agar tidak terganggu. Untuk area yang terkena langsung atau tidak langsung dengan air
hujan, harus dipastikan bahwa pemasangannya dilakukan pada saat tidak turun hujan.

4.6.2. PELAKSANAAN
1. Pembuatan campuran bahan adukan floor hardener harus sesuai dengan ratio yang
disarankan oleh pabrik pembuat.
2. Lakukan penerapan bahan adukan floor hardener pada suatu area dalam sekali guas, atau
bila area terlalu luas lakukan perencanaan untuk tahapan berikutnya dimana sambungan
baru tidak akan terputus.

5. PEKERJAAN LANTAI PARQUETE


5.1. LINGKUP PEKERJAAN
Pekerjaan yang dimaksud meliputi pekerjaan pemasangan Lantai Parket untuk ruang Fitness/Gym

5.2. PERSYARATAN BAHAN


Spesifikasi Teknis

Bahan : Kayu Merbau

Produk : Indojati atau setara

Ukuran : 10 x 60 cm

Tebal : 12 mm

Persyaratan: SII No. 0458/81; mutu kelas A, kelas kekuatan I, kelas keawetan I

Bahan bantu : Dempul tipe B, referensi SII 0282/80. Perekat lem putih untuk kayu produk
Herferin. Sekrup pengikat harus digalvanisasi sesuai NI-5 bab VI pasa 14, 15, 17

Kedap air : Harus dibawah 15%

Finishing : Produk Ultran atau setara jenis yang mengandung Polyurethane

5.3. PERSYARATAN PELAKSANAAN


1. Untuk tempat kedudukan Lantai Parket harus dibuat lantai kerja dari beton rabat 1PC:3PSR
yang sudah rata air dan permukaan diaci halus. Ketebalan screed sesuai dengan gambar kerja.
2. Pemasangan Lantai Parket di atas lantai kerja dengan jalan dilem/perekat dan disekrup setiap
jarak 30 cm.
3. Lubang bekas sekrup harus ditutup dengan Dempul.
4. Permukaan lantai dislap merata dan menyeluruh agar Lantai Parket rata dan halus.
5. Setelah terpasang rapat dan rapi, digunakan wood filler ex: Ultran, kemudian Sanding Sealer
dan terakhir pelapis Lacquer Matt dengan cara disemprotkan (Spray).

5.4. ALAT DAN BAHAN


1. Mesin gerinda
2. PE foam mm atau tripleks untuk underlayer
3. Lem super glue
4. Sealant
5. Waterpass
6. Meteran
7. Palu/martil
8. Mesin amplas
9. Mesin serut
10. Gergaji
11. Amplas
5.5. METODE PELAKSANAAN
1. Beberapa hari sebelum pemasangan dimulai, terlebih dahulu kita harus memastikan
bahwa keadaan lantai benar-benar layak untuk diaplikasikan lantai parket di atasnya.
Lantai ini haruslah rata dan halus, tidak ada retakan, tidak ada lubang, dan harus mulus
2. Parket biasanya menggunakan lapisan lembaran foam terlebih dahulu, untuk menghindari
permukaan lantai yang tidak merata dan bunyi berdecit.
3. Pasang lis parket. Apabila kondisi plesteran lantai telah kering betul selama beberapa
hari, maka pasang plastic yang lebar. Kita harus membentangkan plastic ini secara merata
ke semua bagian dari pemukaan lantai yang akan dipasangi lantai kayu parket. Bentangan
plastik ini harus disisakan kurang lebih 12 cm dari lantai yang akan dipasangi lis parket.
4. Pasang foam. Lapisan foam adalah lapisan sejenis busa. Lapisan ini perlu dipasang di atas
pelsteran sebagai lapisan terakhir di bawah lantai kayu parket yang akan dipasang.
Lapisan ini membuat lantai lebih nyaman ketika dipijak nantinya. Ratakan lapisan ini
pada lantai, dan tidak perlu disisakan atau dilebihkan ketika kita memasang plastic di atas
permukaan lantai.
5. Periksa semua produk lantai parket yang dibeli. Jika semua sudah siap, maka saatnya
membuka produk yang kita beli. Buka satu persatu kotak pembungkus parket kayu yang
ada. Kita harus memeriksan semua bagian parket. pastikan tidak ada cacat sedikitpun.
Periksa bagian sudut, permukaan atas dan bawah, hingga kita yakin tidak ada yang rusak.
6. Pasang sudut ruangan terlebih dahulu. Langkah memasang lantai kayu parket harus teliti
dan hati-hati. Untuk hasil yang sempurna, maka perlu memasang lantai ini terlebih dahulu
pada bagian sudut ruangan, baru kemudian pemasangannya diteruskan ke sisi kanan dan
kirinya. Pemasangan ini hampir sama dengan memasang puzzle, mudah dan juga simpel.
Sifat dari parket adalah saling mengunci atau interlocking.
7. Menentukan pola pemasangan. Ada berbagai macam pola pemasangan lantai kayu parket.
Kita bisa memilih sesuai dengan selera. Salah satunya yang bisa diterapkan adalah pola
brickwork, yakni berbentuk pasangan bata yang unik. bisa juga menerapkan pemasangan
pola lainnya yang diminati.
8. Gunakan jig saw. Saat memasang lantai kayu parket ini, perhatikan pula pemasangan
pada area pinggir. Pada bagian ini, kita harus mengukurnya dan memotongnya dengan jig
saw untuk memastikan penampilannya rapi dan indah. Jika sudah rampung, maka saatnya
meneruskan pemasangan dengan menerapkan lis yang tegal pada bagian pinggir dinding.
9. Perapian dan penguncian.
10. Memastikan bahwa lantai ini sudah rapi dan terkunci dengan sempurna. Terutama
penguncian bagian pinggir yang berbatasan dengan ruang lain dalam rumah yang harus
mendapat perhatian lebih. Hal ini untuk memastikan bahwa lantai ini akan bisa tahan
lebih lama, dan memastikan bahwa tidak ada debu yang bisa masuk ke lapisan lantai.
Untuk memastikan penguncian sudah tepat, maka gunakan lis yang terbuat dari
plastic atau jenis lainnya seperti alumunium. Berilah lubang pada bagian yang akan
dipasang, lalu bor dengan mata bor. Kencangkan dengan obeng yang sudah dipersiapkan.
Dan lantai parket sudah terpasang rapi dan siap untuk digunakan sebagai alas rumah.

6. PEKERJAAN PLAFON KALSIBOARD


6.1. LINGKUP PEKERJAAN
1. Memenuhi persyaratan SII-0015-76
2. Ukuran Panel standard = Panjang x Lebar adalah 120 x 240 cm tebal 4 mm
3. Setiap panel harus dilengkapi dengan cap pabrik pembuat
4. Produk Eternit Gresik atau setara
5. Bahan yang akan dipakai harus siku pada sudutnya, permukaan rata tidak
bergelombang, tidak ada tonjolan atau lekukan, bebas dari cacat, noda, retak, pecah
sudut.

6.2. PERSYARATAN PELAKSANAAN


1. Rangka Plafond
a. Pekerjaan rangka plafond dari bahan hollow galvanis.
b. Sebelum pemasangan penutup plafond, rangka plafond harus sudah terpasang
rapi dan kuat
2. Penutup Plafond Kalsiboard
a. Ukuran panjang dan lebar setiap unit panel asbes semen datar yang akan
dipasang harus sesuai modul rangka plafond
b. Pemotongan harus dilakukan dengan cermat dan hati-hati memakai alat
pemotong khusus, sehingga panel asbes semen datar mempunyai sudut siku dan
tidak pecah sudut. Panel yang terpasang harus bebas dari cacat. Jika ditemui
cacat, Kontraktor harus membongkar dan mengganti dengan yang baru.
c. Pengadukan dilakukan 1 cm dari tepi Kalsiboard dengan jarak pemakuan
maksimal 20 cm. Kepala paku harus dipipihkan dahulu sebelum pelaksanaan.
d. Lubang bekas paku harus ditutup dengan Dempul kemudian dirapikan,
waterpass dengan permukaan bidang dan siap menerima finish.
e. Jarak antara panel asbes datar terpasang adalah 00,2 cm berupa naat. Naat harus
tegak lurus pada tiap pertemuan plafond. Untuk ruang Produksi steril, persipan,
antara dan nutrisi, naat diisi Sealant sehingga seluruh pertemuan Plafond rata
tanpa naat.
f. Bidang permukaan harus rata dan lurus. Sambungan antar unit harus tegak lurus.
Toleransi kecembungan 2 mm untuk jarak 2 m.
g. Finishin plafond Kalsiboard adalah cat.
6.3. METODE PELAKSANAAN
6.3.1. PEKERJAAN PERSIAPAN

1. Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan plafond


Kalsiboard/GRC.
2. Approval material yang akan digunakan.
3. Persiapan lahan kerja.
4. Persiapan material kerja, antara lain: Kalsiboard/GRC, list gypsum, rangka
hollow galvanis, sekrup gypsum, textile tape, compound, air, dll.
5. Persiapan alat bantu kerja, antara lain: theodolith, waterpass, meteran,
schafolding, gerinda, gergaji besi, bor screw driver, kape, ampelas, cutter, selang
dan air.

6.3.2. PEKERJAAN PENGUKURAN


1. Level/peil plafond diukur dahulu dengan menggunakan theodolith dan dibantu
menggunakan selang air.
2. Untuk mempermudah pemasangan, titik tetap pengukuran dipindahkan ke dinding
atau kolom dengan ketinggian 1 m dari lantai.

6.3.3. PEKERJAAN PEMASANGAN RANGKA HOLLOW GALVANIS


1. Setelah posisi peil plafond didapatkan, pekerjaan awal adalah pemasangan
rangka metal furing pada bagian tepi untuk memperoleh titik tetap plafond.
2. Dilanjutkan pemasangan rangka hollow pembagi yang digantung ke plat beton
dengan menggunakan paku beton/penggantung. Perkuatan antara rangka hollow
galvanis dengan menggunakan sekrup gypsum.
3. Penempatan jarak rangka hollow galvanis maksimum berjarak 60 cm.
4. Setalah semua rangka hollow galvanis terpasang, lakukan perataan (leveling)
dengan menggunakan tarikan benang, setelah itu penggantung bisa dimatikan.

6.3.4. PEKERJAAN PEMASANGAN PLAFON KALSIBOARD/GRC


1. Setelah rangka hollow galvanis terpasang dengan benar, rata dan kuat serta
instalasi ME sudah terpasang semua, maka lembaran Kalsiboard/GRC dapat
mulai dipasang.
2. Untuk Kalsiboard/GRC, pertemuan diatur secara menyilang.
3. Sebelum pemasangan sekrup pastikan bor sekrup disesuaikan benar, sehingga
kepala sekrup hanya masuk sedikit kedalam permukaan lembaran gypsumboard.
4. Tekan ujung sekrup perlahan ke dalam permukaan lembaran gypsumboard
sebelum menjalankan mesin bor untuk memasukkan sekrup.
5. Sekrup berfungsi sebagai titik perkuatan dipasang pada jarak maksimal 30 cm.
6. Setelah lembaran Kalsiboard/GRC terpasang semua, cek leveling permukaan
plafond.

6.3.5. PEKERJAAN FINISHING


1. Untuk Kalsiboard/GRC, sambungan antara pertemuan diberi textile tape dan di
compound kemudian digosok dengan ampelas untuk mendapatkan permukaan
yang rata/flat.
2. Tutup semua kepala sekrup dengan compound lalu gosok dengan ampelas halus.
3. Setelah plafond selesai terpasang, dilanjutkan dengan pemasangan list gypsum.
Untuk list gypsum dipasang pada pertemuan antara dinding dan plafond.

6.3.6. PELETAKAN PANEL GRC


Material yang dikirim ke proyek telebih dahulu diperiksa secara khusus,
apakah sudah sesuai dengan spesifikasi, baik jumlah dan kondisinya harus sesuai dan
baik.Tempatkan gypsum board di tempat yang kering dan jauh dari percikan air
hujanatau instalasi plumbing (pipa air).

6.3.7. KESELAMATAN KERJA


1. Pakai sarung tangan
2. Pakai Sepatu bot
3. Pakai Helm pelindung kepala

7. PEKERJAAN PLAFOND GYPSUM BOARD


7.1. LINGKUP PEKERJAAN
Pekerjaan yang dimaksud meliputi pekerjaan pemasangan langit-langit Gypsum Board
untuk seluruh ruangan kecuali ruang basah.

7.2. PERSYARATAN BAHAN


Spesifikasi:

Jenis : Gypsum Board double sided

Tebal : 12 mm

Produk : Jaya board

Ukuran : Flat tanpa naat

Fire Rating : 2 jam

Berat : 10,5 kg/m2


Rangka panel memakai Suspension system yang terdiri dari besi Hot Dipped Roll-formed
Galvanised yang tertutup cat ulang.

7.3. PERSYARATAN PELAKSANAAN


1. Pada pekerjaan langit-langit perlu diperhatikan pekerjaan lain yang pelaksanaannya
berkaitan erat.
2. Sebelum pemasangan langit-langit, pekerjaan di atas langit-langit harus sudah terpasang
sempurna, antara lain Elektrikal, AC, sound system, fire alarm, Sprinkler, dan
perlengkapan instalasi lain.
3. Rangka penggantung langit-langit sesuai pola gambar kerja, wajib diperhatikan terhadap
peil rencana rangka yang datar harus rata air.

7.4. ALAT DAN BAHAN


1. Waterpass (autolevel) dan perlengkapannya
2. Mesin Bor
3. Meteran
4. Ramset
5. Tang Rivet
6. Benang dan alat sipatan, pensil/spidol
7. Steger atau tangga alumunium
8. Kape, kape sudut, scrub, amplas, dan pita kain

7.5. METODE PELAKSANAAN


7.5.1. PEKERJAAN PERSIAPAN
1. Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan plafond gypsum.
2. Approval material yang akan digunakan.
3. Persiapan lahan kerja.
4. Persiapan material kerja, antara lain : gypsum board 6 mm, hollow 2/4 & 4/4, sekrup
gypsum, textile tape, compound, air, dll.
5. Persiapan alat bantu kerja, antara lain : waterpass, meteran, schafolding, gerinda,
gergaji besi, bor screw driver, kape, ampelas, cutter, selang dan air.

7.5.2. PEKERJAAN PENGUKURAN


1. Level/peil plafond diukur dahulu dengan menggunakan waterpass dan dibantu
menggunakan selang air.
2. Untuk mempermudah pemasangan, titik tetap pengukuran dipindahkan ke dinding
atau kolom dengan ketinggian 1 m dari lantai.
7.5.3. PEKERJAAN PEMASANGAN RANGKA HOLLOW
1. Setelah posisi peil plafond didapatkan, pekerjaan awal adalah pemasangan rangka
hollow pada bagian tepi untuk memperoleh titik tetap plafond.
2. Dilanjutkan pemasangan rangka hollow pembagi yang digantung ke plat beton
dengan menggunakan paku beton/penggantung. Perkuatan antara rangka hollow
dengan menggunakan sekrup gypsum.
3. Penempatan jarak rangka hollow maksimum berjarak 60 cm.
4. Setelah semua rangka hollow terpasang, lakukan perataan (leveling) dengan
menggunakan tarikan benang, setelah itu penggantung bisa dimatikan.

7.5.4. PEMASANGAN PLAFOND GYPSUM


1. Setelah rangka hollow terpasang dengan benar, rata dan kuat serta instalasi ME sudah
terpasang semua, maka lembaran gypsum dapat mulai dipasang.
2. Untuk gypsum, pertemuan diatur secara menyilang.
3. Sebelum pemasangan sekrup pastikan bor sekrup disesuaikan benar, sehingga kepala
sekrup hanya masuk sedikit kedalam permukaan lembaran gypsum.
4. Tekan ujung sekrup perlahan ke dalam permukaan lembaran gypsum sebelum
menjalankan mesin bor untuk memasukkan sekrup.
5. Sekrup berfungsi sebagai titik perkuatan dipasang pada jarak maksimal 30 cm.
6. Setelah lembaran gypsum terpasang semua, cek leveling permukaan plafond.

7.5.5. PEKERJAAN FINISHING


1. Untuk gypsum, sambungan antara pertemuan diberi textile tape dan di compound
kemudian digosok dengan ampelas untuk mendapatkan permukaan yang rata/flat.
2. Tutup semua kepala sekrup dengan compound lalu gosok dengan ampelas halus.

7.5.6. KESELAMATAN KERJA


1. Memasang peringatan area wajib menggunakan “Pergunakan Alat Pelindung Diri
(APD)”
2. Menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) terdiri atas : Helm, Sepatu Safety, Sarung
Tangan, Masker dan Kaca Mata Kerja.

8. PEKERJAAN PENUTUP ATAP ZINCALLUME


8.1. LINGKUP PEKERJAAN
Pekerjaan yang dimaksud meliputi pekerjaan penutup atap dengan Zincallume tipe
spandeck lengkap dengan aksesorisnya.

8.2. PERSYARATAN PELAKSANAAN


1. Semua bahan yang digunakan harus tiba di lapangan dengan keadaan utuh, tanpa cacat,
noda yang merusak bahan, dan disetujui oleh Direksi Pengawas
2. Pekerjaan lain harus sudah siap sebelum pemasangan atap, misal pemasangan gording,
roof mesh, aluminium foil dan glass wool. Jarak reng harus sesuai dengan jarak yang
disyaratkan pabrik pembuat.
3. Pemasangan dari arah bawah keatas. Pengakhiran dari arah atas berupa nok atau flashing,
demikian pula pada akhiran ke arah samping berupa flashing.
4. Khusus penutup nok/bubungan/caping, harus sudah disediakan lubang penangkal petir
lengkap dengan baret. Diameter lubang harus sama dengan diameter tiang penangkal
petir.
5. Pemasangan atap, flashing, caping, paku harus sesuai persyaratan teknis pabrik pembuat
meski tidak tercantum dalam gambar kerja hingga diperoleh hasil yang baik dan terhindar
dari kemungkinan bocor.
6. Kontraktor mengerjakan dengan teliti dan rapi sehingga hasil lembaran genteng metal
sejajar, lurus, tidak bergelombang baik ke arah vertical maupun horizontal.

8.3. METODE PELAKSANAAN


Untuk satu bidang atap yang akan dipasangkan, pengangkatan dan perletakan sebelum
mulai dipasang, posisi rusuk atas /rusuk bawah harus sama, agar pemasangan dapat dilakukan
dengan lancar (tidak memutar rusuk yang salah letaknya) untuk itu pastikan terlebih dahulu
arah mata anginnya.

Pemasangan Atap Zincalume

Tumpangan rusuk dengan celah anti kapiler selalu berada di bawah rusuk tanpa celah anti
kapiler. Pada kondisi kemiringan atap kurang dari 15’ diharuskan pada ujung lembar puncak
atap ditekuk keatas 75’ dengan menggunakan alat tekuk yang khusus untuk itu.

Bila terdapat sambungan pada satu bentang panjang maka cara pemasangannya dimulai dan
diselesaikan terlebih dahulu dari bagian bawah selebar bentangannya, sedangkan overlap
sambungan minimum yang disarankan adalah 200mm.

Pedoman pemasangan

Agar tumpangan rusuk memanjang kedap air disarankan untuk menggunakan sekerup
tumpangan sisi dipasang di tengah jarak tumpangan pada atap dengan jarak Tumpuan > 950
mm. Tersedia penutup sisi puncak atap dalam bentuk standard sesuai gambar.

Sambungan talang

Gunakan perekat plinkote dan kain kasa pada alas sambung, pengikatan dengan paku
keling/rivet minimal 2 baris selang seling, terakhir lapisan sealent dari jenis kedap air dan
tahan cuaca dengan lebar sambungan minimal 150mm.
9. PEKERJAAN PENGECATAN
9.1. LINGKUP PEKERJAAN
Pekerjaan yang dimaksud meliputi:

1. Pekerjaan pengecatan dinding/permukaan pasangan batu bata, permukaan beton, dan


langit-langit
2. Pekerjaan pengecatan kayu
3. Pekerjaan pengecatan metal untuk baja, baja galvanis, dan metal lain non baja
4. Pekerjaan yang terkait:
5. Pekerjaan Langit-langit dan partisi gypsum board (kecuali Gypsum Tile).
6. Pekerjaan Langit-langit Gypsum Water Resistant
7. Pekerjaan Pasangan Bata
8. Pekerjaan Kayu
9. Pekerjaan Pintu dan Jendela

9.2. PERSYARATAN BAHAN


1. Seluruh pekerjaan ini harus sesuai Standard SII dan/atau spesifikasi pabrik.
2. Pabrik dan kontraktor harus memberi jaminan terhitung dari waktu penyerahan atas
semua pekerjaan terhadap kemungkinan cacat, perubahan warna.
3. Hasil pekerjaan yang tidak disetujui direksi harus diulang dan diganti. Kontraktor
melakukan pengecatan kembali bila cat dasar kurang menutupi atau lepas
4. Kontraktor harus diawasi Tenaga Ahli/Supervisi selama pelaksanaan pekerjaan
5. Bahan didatangkan langsung dari pabrik. Tiba di tapak konstruksi harus masih tersegel.
Kontraktor wajib membuktikan keaslian cat diatas mengenai kemurnian cat yang akan
digunakan. Pembuktian berupa segel kaleng, test BD, test Laboratorium, dan hasil akhir
pengecatan. Biaya pembuktian dibebankan kepada kontraktor. Hasil test kemurnian harus
mendapat rekomendasi tertulis dari produsen dan diserahkan kepada Direksi untuk
mendapat persetujuan pelaksanaan.

9.3. PERYSARATAN PELAKSANAAN


a. Kontraktor wajib melakukan percobaan sebelum pelaksanaan pekerjaan. Biaya percobaan
ditanggun Kontraktor. Hasil percobaan diserahkan kepada Direksi untuk mendapat
persetujuan.
b. Pengecatan harus rata, tidak bertumpuk, tidak bercucuran atau ada bekas yang
menunjukkan tanda sapuan, Roller maupun semprotan. Tebal minimum tiap lapisan jadi
sama dengan syarat spesifikasi pabrik.
c. Bila cat mengandung bahan dasar beracun, maka Kontraktor harus menyediakan peralatan
pelindung, misal masker, sarung tangan, dan sebagainya.
d. Tidak diperkenankan melaksanakan pekerjaan ini dalam keadaan cuaca lembab/hujan dan
berdebu, terutama pelaksanaan di dalam ruangan bagi cat dengan bahan dasar beracun,
maka ruangan wajib mempunyai ventilasi yang cukup. Misal untuk ruangan tertutup,
Kontraktor harus memakai kipas angin.
e. Peralatan seperti kuas, roller, sikat kawat, kape, vacuum cleaner, semprotan harus tersedia
dari kualitas terbaik
f. Khusus semua cat dasar harus disapukan dengan kuas. Penyemprotan hanya boleh
dilakukan bila disetujui Direksi (Pimpinan Proyek, Manajemen Konstruksi).
g. Pemakaian Ampelas, pencucian dengan air maupun pembeersihan dengan kain kering
terlebih dulu harus mendapat persetujuan tertulis dari Direksi/Perencana terkecuali
disyaratkan lain dalam spesifikasi.
h. Pelaksanaan Pekerjaan khususnya pengecatan cat dasar untuk komponen material metal
harus dilakukan sebelum komponen terpasang.
i. Pekerjaan persiapan pengecatan dinding/permukaan pasangan bata dan permukaan beton.
j. Sebelum pelaksanaan, seluruh permukaan harus dibersihkan dari debu, lemak, kotoran,
bekas cat yang terkelupas bagi permukaan yang pernah dicat dan dalam kondisi kering.
k. Pemakaian kuas hanya untuk permukaan dimana tidak mungkin menggunakan roller.
l. Pekerjaan pengecatan semua dinding/permukaan pasangan batu dan permukaan beton
yang tampak/exposed.
m. Persiapan permukaan dinding sebelum dicat tembok emulsi.
n. Dinding yang akan dicat harus kering sempurna.
o. Sapu permukaan dengan kain kering jika terjadi pengkristalan, ulangi dengan kain basah
dan biarkan selama 48 jam.
p. Permukaan bersih dari kotoran, debu, dan percikan plesteran.
q. Perbaiki bagian yang retak dan kurang rata dengan plamir dan biarkan mongering.

Lapisan Pertama

- Cat jenis Acrylic Wall Filler


- Pelaksanaan pekerjaan dengan kape
- Ketebalan lapisan 25-150 micron atau daya sebar 10m2/liter. Tunggu minimum
24 jam sebelum pelaksanaan pelapisan berikutnya.
Lapisan Kedua

- Cat dasar jenis Alkali Resisting Primer


- Pelaksanaan pekerjaan dengan Roller
- Ketebalan lapisan 25-40 micron atau daya sebar 13-15m2/liter. Tunggu
minimum 24 jam sebelum pelapisan berikutnya.
Lapisan Ketiga dan Keempat

- Cat jenis Vinyl Acrylic Emulsion


- Pelaksanaan pekerjaan dengan roller
- Khusus bidang exterior digunakan jenis weathershield A918
- Ketebalan tiap lapis 25-40 micron atau daya sebar 11-17 m2/liter per lapis.
Tenggang waktu antara pelapisan minimum 12 jam.
- Warna ditentukan kemudian
- Produk cat ICI atau setara

PEKERJAAN PERSIAPAN KAYU

PEKERJAAN PERSIAPAN METAL

9.4. METODE PELAKSANAAN


9.4.1. PERSETUJUAN
Standard Pengerjaan (Mock-up). Sebelum pengecatan yang dimulai,
Pemborong harus melakukan pengecatan pada satu bidang untuk tiap warna dan jenis
cat yang diperlukan. Bidang-bidang tersebut akan dijadikan contoh pilihan warna,
texture, material dan cara pengerjaan. Bidang-bidang yang akan dipakai sebagai
mock-up ini akan ditentukan oleh Direksi Lapangan.

Jika masing-masing bidang tersebut telah disetujui oleh Direksi Lapangan


dan Perencana, bidang-bidang ini akan dipakai sebagai standard minimal keseluruhan
pekerjaan pengecatan.

9.4.2. PELAKSANAAN PEKERJAAN PENGECATAN DINDING


Dalam pengecatan dinding meliputi pengecatan dinding exterior (dinding
luar) dan pengecatan dinding interior (dinding dalam). Pengecatan dinding
menggunakan bahan untuk pengecatan Interior menggunakan cat Mowilex AEP dan
pengecatan Exterior menggunakan cat Dulux paint Type Weathersheld dan untuk alat
yang digunakan diantaranya kuas, kape, bak cat, dan amplas.

Teknis pelaksanaan pekerjaan pengecatan dinding antara lain:

1. Siapkan tenaga kerja, bahan dan alat


2. Buat requset pekerjaan dan ajukan kepada Konsultan Pengawas.
3. Kerok cat dinding luar dengan suda api.
4. Bersihkan permukaan dinding dari debu dan kotoran dengan kain lap.
5. Lindungi bahan-bahan/pekerjaan lain yang berbatasan dengan dinding yang akan
dicat dengan kertas semen, koran dan lakban.
6. Gunakan sekrap untuk memperbaiki bagian dinding yang retak dan kurang rata
dengan plamir, tunggu sampai kering. Untuk dinding bagian luar tidak
digunakan plamir tapi digunakan sealer.
7. Haluskan plamur/sealer yang telah kering dengan amplas.
8. Cek apakah permukaan dinding sudah rata.
9. Aduk cat sesuai dengan petunjuk dari pabrik.
10. Lakukan pengecatan dasar dengan alat rol pada bidang yang luas dan dengan
kuas untuk bidang yang sempit
11. Jika cat dasar sudah kering lakukan pengecatan ulang tahap selanjutnya sampai
finish dan hasilnya benar - benar rata.

9.4.3. PELAKSANAAN PEKERJAAN PENGECATAN PLAFON


1. Siapkan tenaga kerja, bahan dan alat
2. Buat requset pekerjaan dan ajukan kepada Konsultan Pengawas.
3. Bersihkan permukaan dinding dari debu dan kotoran dengan kain lap.
4. Lindungi bahan-bahan/pekerjaan lain yang berbatasan dengan plafon yang akan
dicat dengan kertas semen, koran dan lakban.
5. Aduk cat sesuai dengan petunjuk dari pabrik.
6. Lakukan pengecatan dasar dengan alat rol pada bidang yang luas dan dengan
kuas untuk bidang yang sempitJika cat dasar sudah kering lakukan pengecatan
ulang tahap selanjutnya sampai finish dan hasilnya benar - benar rata.

9.4.4. KESELAMATAN KERJA


1. Menggunakan pakaian dan peralatan kerja dengan benar dan dan sesuai dengan
standar(APD).
2. Melaksanakan instruksi K3 sebelum dimulainya pekerjaan.
3. Menyediakan penerangan apabila harus bekerja pada malam hari.
4. Memasang jaring Pengaman (untuk pekerjaan yang dilaksanakan pada lantai 2
dst).

9.5. PEKERJAAN DINDING


1. Sebelum dinding diplamur, plesteran sudah harus betul-betul kering tidak ada retak-retak
dan Pemborong meminta persetujuan kepada Konsultan Pengawas.
2. Pekerjaan plamur dilaksanakan dengan pisal plamur dari plat baja tipis dan lapisan plamur
dibuat setipis mungkin sampai membentuk bidang yang rata.

3. Sesudah 7 hari plamur terpasang dan percobaan warna besi No. 00, kemudian dibersihkan
dengan bulu ayam sampai bersih betul. Selanjutnya dinding cat dengan menggunakan
Roller.

4. Untuk mendapatkan tekstur pada pengecatan dinding yang ditentukan dengan finish
texture spray paint, digunakan Texture Finish Pasta texture dengan bahan dasar emulsi
acrylic ini disemprotkan dengan alat penyemprot compressor.

5. Untuk cat semprot emulsi bertexture, pada dinding luar digunakan plesteran 1 pc : 5 ps
dengan pasir diayak halus, disemprotkan dengan mesin semprot pada bidang plesteran 1 pc
: 5 ps yang rata. Setelah kering dan keras baru disemprot dengan alkali resistance sealer
dan dicat emulssi. Lapisan pengecatan untuk dinding luar adalah 3 (tiga) lapis dengan
kekentalan sama setiap lapisnya.

Lapisan pengecatan dinding dalam terdiri dari 1 (satu) lapis alkali resistance sealer
yang dilanjutkan dengan 3 (tiga) lapis emulsion dengan kekentalan cat sebagai berikut :

Lapis I encer ( tambahan 20 % air )

Lapis II kental

Lapis III encer.

Untuk warna-warna yang jenis, Kontraktor diharuskan menggunakan kaleng-kaleng


dengan nomor percampuran (batch number) yang sama. Setelah pekerjaan cat selesai,
bidang dinding merupakan bidang yang utuh, rata, licin, tidak ada bagian yang belang dan
bidang dinding dijaga terhadap pengotoran-pengotoran.

9.6. PEKERJAAN CAT LANGIT-LANGIT


Meliputi langit-langit gypsum board, pelat beton atau bagian-bagian lain yang
ditentukan gambar. Cat yang digunakan merk ICI / AKZO NOBEL, warna ditentukan
perencana setelah melakukan percobaan pengecatan. Plamur yang digunakan adalah plamur
gypsum. Selanjutnya semua metode/prosedur sama dengan pengecatan dinding dalam pasal 13
kecuali tidak digunakannya lapis alkali resistance sealer pada pengecatan langi-langit ini.
Sambungan-sambungan gypsum board harus rata agar tidak terlihat sebagai retakan sesudah
dicat.

9.7. PEKERJAAN CAT KAYU


Meliputi kosen dan daun pintu panil, dan/atau bagian -bagian lain yang ditentukan
gambar. Cat yang digunakan adalah merk ICI / AKZO NOBEL jenis Synthetic enamel, warna
ditentukan perencana setelah melakukan percobaan pengecatan. Bidang yang akan dicat diberi
manie kayu merk Patna, warna merah 1 lapis, kemudian diplamur dengan plamur kayu sampai
lubang-lubang//pori-pori terisi sempurna. Setelah 7 (tujuh) hari, bidang plamur diamplass besi
halus dan dibersihkan dari debu kemudian dicat sekurang-kurangnya 3 (tiga) kali dengan
menggunakan kwas. Setelah pengecatan selesai, bidang cat yang terbentuk, utuh, tata, tidak
ada bintik-bintik atau gelembung udara dan bidang cat dijaga terhadap pengotoran.
10. PEKERJAAN PENGECATAN KAYU DENGAN MELAMIN (WOOD PAINTING)

10.1. LINGKUP PEKERJAAN


Pekerjaan yang dimaksud meliputi pengecatan kayu untuk permukaan yang
dinyatakan ditampakkan serat kayunya.

10.2. PERSYARATAN BAHAN


1. Bahan dari kualitas utama, tahan udara dan garam. Produk Danapaint atau setara.
2. Bahan didatangkan langsung dari pabrik. Tiba di tapak konstruksi harus masih
tersegel. Kontraktor wajib membuktikan keaslian cat diatas mengenai kemurnian cat
yang akan digunakan.
3. Pembuktian berupa segel kaleng, test BD, test Laboratorium, dan hasil akhir
pengecatan. Biaya pembuktian dibebankan kepada kontraktor. Hasil test kemurnian
harus mendapat rekomendasi tertulis dari produsen dan diserahkan kepada Direksi
untuk mendapat persetujuan pelaksanaan.

10.3. PERSYARATAN PELAKSANAAN

10.3.1. PEKERJAAN PERSIAPAN KAYU

1. Kayu harus dalam keadaan kering


2. Gosok dengan batu kambang kemudian dengan ampelas No. 1
3. Beri Wood Filler yang dikerjakan dengan spray gun untuk menutup pori-pori
dan celah kayu. Setelah kering, gosok dengan ampelas halus No. 360 sampai No.
400. Encerkan dengan thinner super jika wood filler terlalu kental.
4. Lap hingga permukaan kayu lebih bersih dari bekas ampelas, debu, minyak,
lemak, noda.
5. Tunggu hingga kayu dalam keadaan kering untuk pekerjaan pengecatan.
6. Semua pekerjaan kayu harus diberi meni kayu atau cat dasar. Permukaan kayu
yang ditampakkan serat kayunya tidak diperkenankan diberi meni kayu.
7. Semua pekerjaan kayu dalam gambar kerja yang ditampakkan harus dicat finish.
8. Sebelum pengecatan, semua pekerjaan kayu telah didempul dengan baik dan
rapi.

10.3.2. PEKERJAAN PENGECATAN KAYU


Semua bagian yang tampak dicat sampai dengan cat finish dengan perincian
cat finish warna untuk oermukaan yang tidak ditonjolkan serat kayunya. Semua
bagian yang tidak ditampakkan dicat hanya ampai cat dasar.

Lapisan Pertama

Bahan pewarna/Woodstain. Pelaksanaan pekerjaan dengan spray gun.


Setelah kondisi 75-90% kering, permukaan dibersihkan dengan kain lap hingga
bersih. Untuk mendapatkan warna yang lebih tua, pekerjaan Woodstain harus
minimum tiga kali. Warna ditentukan kemudian. Tunggu hingga lapisan kering untuk
pelapisan berikutnya.

Lapisan Kedua

Cat dasar dari jenis Sanding Sealer untuk menutup pori-pori atau celah kayu
sehingga terbentuk dasar yang halus. Pelaksanaan pekerjaan dengan spray gun,
disemprotkan tipis dahulu agar warna Woodstain tidak larut. Pengencer adalah
thinner dengan perbandingan 1:1.

Lapisan Ketiga, Keempat, dan Kelima.

Cat finish jenis Melamic. Pelaksanaan pekerjaan dengan spray gun.


Pengencer adalah thinner super. Bila musim hujan dengan kelembaban tinggi, thinner
harus ditambahkan 5% Retarder RD 02. Tenggang waktu antara pelapisan minimum
12 jam. Warna ditentukan kemudian.

10.4. METODE PELAKSANAAN

10.4.1. PEKERJAAN FINISHING MELAMIC

Meliputi seluruh bidang-bidang pekerjaan kayu yang terlihat didalam


bangunan utama, termasuk kosen, panil-panil lis-lis, railing kayu, pekerjaan interior
dan mebel, plant, serta bagian-bagian lain yang ditentukaan dalam gambar.
1. Semua permukaan kayu yang hendak dimelamic, dibersihkan dari debu minyak
dan kotoran yang mungkin melekat disitu.

2. Sesudah betul-betul bersih, digosok dengan amplas kayu, agar supaya seluruh
permukaan kayu rata d an licin, tidak lagi terdapat serat kayu yang tidak rata
pada permukaan kayu tersebut.

3. Apabila seluruh permukaaan kayu sudah licin, pori-pori kayu harus ditutup
dengan melamic wood filler secukupnya, kemudian digosok dengan kain sampai
halus dan rata.

4. Permukaan kayu yang telah diplamur dengan wood filler tersebut, dihaluskan
dengan amplas Duco yang halus, kemudian debu bekas amplas tersebut
dibersihkan.

5. Pembuatan wood filler dilakukan dengan mencampur 10 bagian sanding sealer


4421-2917 dengaan bagian hardener 8873-0801 dan ditambahkan dengan talk
secukupnya. wood filler diaplikasikan dengan kape sampai pori-pori tertutup
sempurna dengan diamplas Duco yang haluss untuk setiap lapisan.

6. Pewarna dipakai dari produksi yang sama daya sebar mencapai 8 - 10 m2 perliter
satu lapis. Warna akan ditentukan kemudian oleh Perencana.

7. Sanding sealer 421 - 2917 sebagai cat dasar dicampur dengan hardener 873-
0802 serta diencerkan dengan thinner 803-0030. Perbandingan campuran adalah
10 bagian Sanding Sealer + 1 bagian hardener + Thinner secukupnya.
8. Dibutuhkan 2 - 3 lapis cat dasar setiap lapisan haruss diamplas sempurna
sehingga diperoleh permukaan yang halus dan rata.

9. Cat akhiran dipakai Plastofix 241 dengan 421-1512 ulasan Plastofix lapis 1
dengan rata dan sempurna dan amplas sempurna kemudian ulasan Plastomix
lapis ke 2 dan yang terakhir lapis 3 adalah lapisan finished tidak perlu diamplas.
Jenis Plastomix akan ditentukan kemudian oleh Perencana.
11. PEKERJAAN KUSEN ALUMINIUM

11.1. LINGKUP PEKERJAAN


Pekerjaan ini meliputi kusen pintu interior, exterior, serta seluruh detail yang
disebutkan dalam gambar kerja dan shop drawing dari kontraktor yang disetujui Direksi.

11.2. PERSYARATAN BAHAN


Spesifikasi Teknis

Bahan : Aluminium framing system, aluminium extrusi sesuai SII extrusi


0695-82 dan alloy A 6063 S T-5, tidak terbuat dari scrapt (bahan
bekas), dari produk ALCAN atau setara.

Aluminium Depth: 70 mm. Tebal 1,8 mm

Nilai Deformasi : Maksimal 2 mm

Warna Profil : Anodizing [22 micron]

Seluruh bagian aluminium berwarna harus dating di Tapak dilengkapi dengan bahan
pelindung dan baru diperkenankan dibuka sesudah mendapat persetujuan Direksi.

Ketahanan terhadap air dan angin untuk setiap tipe minimum 100 kg/m2

Untuk keragaman warna, disyaratkan sebelum proses fabrikasi warna profil harus
diseleksi. Saat pabrikasi unit jendela, pintu, profil harus diseleksi lagi warnanya.
Pemotongan profil aluminium menggunakan mesin potong, mesin punch, drill,
sehingga diperoleh hasil yang telah dirangkai untuk pintu dan jendela bukaan
mempunyai toleransi ukuran untuk tinggi dan lebar 1 mm untuk diagonal 2 mm.

Aksesoris

Sekrup dari galvanized steel mutu Hotdeep kepala tertanam, weather strip
dari vinyl, pengikat alat penggantung yang dihubungkan dengan aluminium harus
ditutup caulking dan sealant. Ankur untuk rangka/kusen aluminium terbuat dari steel
plate tebal minimal 2 mm dengan lapisan Zinc tidak kurang dari 13 micron sehingga
tidak bergeser.

Bahan Finishing

Treatment untuk permukaan kusen jendela/bovenlicht dan pintu yang


bersentuhan dengan bahan alkali seperti beton, aduk atau plester dan bahan ainnya
harus diberi lapisan finish dari Laquer yang jernih dan anti corrosive treatment
dengan insulating varnish seperti asphaltic varnish atau bahan insulation lainnya.

11.3. PERSYARATAN PELAKSANAAN


1. Semua frame kusen, jendela, pintu dikerjakan secara fabrikasi dengan teliti sesuai
ukuran dan kondisi lapangan agar hasilnya dapat dipertanggungjawabkan.
2. Pemotongan besi dijauhkan dari aluminium untuk menghindarkan penempelan debu
besi pada permukaannya.
3. Pengelasan dibenarkan menggunakan Non Activated Gas [Argon] dari arah dalam
agar sambungan tidak tampak oleh mata.
4. Akhir bagian kusen harus disambung kuat dan teliti menggunakan sekrup, rivet, dan
angkur yang cocok. Pengelasan harus rapi untuk memperoleh kualitas dan bentuk
sesuai gambar.
5. Angkur untuk rangka/kusen aluminium terbuat dari galvanized steel plate setebal
minimum 2 mm ditempatkan pada interval 600 mm.
6. Penyekrupan harus dipasang tidak terlihat dari luar dengan sekrup anti karat/stainless
steel sehingga hair line dari tiap sambungan harus kedap air dan memenuhi syarat
kekuatan terhadap air sebesar 100 kg/m2. Celah antara kaca dan system kusen
aluminium ditutup dengan sealant.
7. Disyaratkan bahwa kusen aluminium dilengkapi kemungkinan sebagai berikut:
8. Dapat menjadi kusen untuk kaca mati
9. Cocok dengan jendela geser, jendela putar, dapat dipasang door closer
10. Mampu moveable dipasang untuk system partisi tanpa harus dimatikan secara penuh
yang merusak lantai dan langit-langit
11. Mempunyai aksesoris yang mampu mendukung kemungkinan di atas
12. Untuk fitting hardware dan reinforcing materials yang mana kusen aluminium akan
kontak dengan besi, tembaga, dan lainnya, maka permukaan metal diberi lapisan
Chromium untuk menghindari kontak korosi.
13. Toleransi pemasangan kusen aluminium di satu sisi dinding adalah 10-25 mm yang
kemudian diisi beton ringan/grout.
14. Ditempatkan Mohair untuk memperoleh kekedapan terhadap kebocoran udara
terutama pada ruang yang dikondisikan, dapat digunakan Synthetic Rubber atau
beban dari synthetic resin. Penggunaan ini pada swing door dan double door.
15. Sekeliling tepi kusen yang terlihat berbatasan dengan dinding diberi sealant agar
kedap air dan suara.
16. Tepi bawah ambang kusen exterior dilengkapi flashing untuk penahan air hujan.

11.4. METODE PELAKSANAAN


11.4.1. PEKERJAAN PERSIAPAN
1. Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan pintu, kusen dan
jendela aluminium.
2. Approval material yang akan digunakan.
3. Persiapan lahan kerja.
4. Persiapan material kerja, antara lain : alumunium kusen, alumunium frame,
hardware, sekrup, fisher, engsel, sealant, baut dynabolt, dll.
5. Persiapan alat bantu kerja, antara lain : cutting well/gerinda, bor, gergaji,
waterpass, meteran, unting-unting, reevet, gun sealant, selang air, cutter, dll.
11.4.2. PELAKSANAAN

1. Pengukuran
Lakukan pengecekan dan pengukuran dilapangan untuk opening yang akan
dipasang kusen aluminium apakah sudah sesuai dengan gambar kerja atau
belum.

2. Fabrikasi kusen alumunium


- Kusen dan frame alumunium difabrikasi di lokasi proyek untuk
memudahkan apabila ada perbaikan.
- Alumunium dipotong dan di sambung/dirangkai menggunakan sekrup
galvanis.
- Alumunium yang sudah di fabrikasi di proteksi dengan menggunakan
protection tape (blue sheet) dan diberi tanda untuk memudahkan waktu
pemasangan.

3. Pemasangan kusen alumunium dan frame


- Kusen alumunium yang telah difabrikasi dipasang setelah kondisi lapangan
siap yaitu pekerjaan plesteran dan acian sudah selesai. Sistem pemasangan
dengan di screw fisher menggunakan fisher S8.
- Sebelum kusen dimatikan ke dinding, harus dicek dahulu elevasi dan
kesikuan kusen alumunium dengan alat bantu waterpass/unting-unting.
Apabila tidak lurus maka diganjal dengan bahan dari hardboard, sehingga
lebih kuat dan tahan lama.
- Untuk mencegah kebocoran maka hubungan antara alumunium dengan
dinding di isi silicone sealant.
- Setelah kusen aluminium terpasang, dilanjutkan dengan pemasangan frame
untuk pintu/jendela, kaca dan hardwere. Frame pintu/jendela dipasang pada
kusen dengan menggunakan penggantung engsel yang disekrup ke kusen.
- Pemasangan hardware dikerjakan setelah kondisi lapangan benar-benar
aman dan tidak ada lagi pekerjaan yang dapat merusak kusen dan
alumunium dan daunnya.

11.5. KESELAMATAN KERJA


Proteksi plastik (blue sheet) pada bagian kusen alumunium dapat dilepas, apabila
lokasi pekerjaan sudah benar-benar bersih dari kotoran dan tidak ada lagi pekerjaan yang
dapat merusak aluminium tersebut.

12. PEKERJAAN KUSEN DAN PINTU BAJA


12.1. LINGKUP PEKERJAAN
Pekerjaan ini meliputi pekerjaan pintu besi termasuk kusen, ankur, engsel, lockcase,
handle, serta perlengkapan daun pintu besi yang disyaratkan sesuai detail gambar,
dipasang pada ruang M & E.

12.2. PERSYARATAN BAHAN


1. Bahan dari baja yang bermutu baik yang digalvanis, merk Bostinco tipe Duralux
atau setara yang disetujui Direksi Pengawas. Kusen dari bahan profil baja,
ukuran minimal 50 x 150 mm atau sesuai persyaratan pabrik.
2. Ankur besi dari bahan besi baja minimal i 12 mm, panjang minimal 15 cm, jarak
pemasangan 60 cm. Ankur dicor langsung pada tiang dan balok beton serta pada
dinding [sekeliling kusen besi].
3. Kusen besi dari bahan plat baja digalvanis yang mempunyai fire load tinggi.
Bagian dalam daun pintu dengan system isolasi penuh dari bahan acoustic.
4. Engsel dari bahan yang bermutu baik dengan system khusus sesuai standard
pabrik.
5. Ukuran pintu sesuai yang ditunjukkan dalam Detail gambar. Pola disesuaikan
gambar.
6. Seluruh persyaratan bahan serta pemasangan harus mengikuti ketentuan dalam
SII 0233-79, SII 0137-80.
7. Pengelasan harus sesuai dengan syarat yang ditentukan dalam AWS D 1.0-69,
kawat las sesuai SII 0192-78.
8. Seluruh permukaan bahan pintu besi dan kusen dilapis cat yang disyaratkan.

12.3. PERSYARATAN PELAKSANAAN


1. Pekerjaan pintu besi harus dilaksanakan di workshop, tidak diperkenankan di
lapangan. Finishing dengan meni besi, finish akhir dilakukan di Tapak.
2. Semua bahan dan pekerjaan yang terpasang sebelum dan sesudah pekerjaan
dilaksanakan harus mendapat persetujuan dari Direksi Pengawas.
3. Harus dihindarkan adanya penjelasan pengelasan ulang, kecuali jika ditentukan lain,
las dilakukan sesuai syarat yang ditentukan.
4. Pintu besi harus terpasang sesuai yang disyaratkan dan telah disetujui Direksi
Pengawas kokoh dan siku.
5. Cara pemasangan dan aksesoris pintu yang dibutuhkan sesuai spesifikasi yang
disyaratkan serta petunjuk Direksi Pengawas.
6. Setelah pintu terpasang, selama 3 x 24 jam harus bebas dari pengaruh pekerjaan lain
dan sentuhan keras serta lalu Lalang sampai cukup kokoh.
7. Toleransi pintu maksimal 3 mm dari bawah dan 1,9 mm dari atas.
8. Setiap engsel dan daun pintu harus terpasang lengkap sempurna dan sesuai produk
pabrik yang mengeluarkan.
9. Semua system dan mekanisme harus berfungsi dengan sempurna.
10. Daun pintu harus dapat dibuka dengan lancer dan sempurna, jika terjadi kemacetan
harus dibongkar dan diperbaiki atas biaya kontraktor.
11. Pintu dan rangka diberi phosphate treatment sebelum dicat.

12.4. METODE PELAKSANAAN


12.4.1. Umum
Material kosen, pintu, jendela adalah material yang berkaitan erat
dengan arsitekturnya dan termasuk material halus, finishing yang
perlu diperhatikan prosedurnya baik mulai dari pemasangan sampai
pemeliharaannya. Untuk menghindari resiko salah pemasangan,
ukuran dan material kosen maupun accesoriesnya, untuk itu
penyedia memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
1. Mengadakan pemeriksaan pengukuran di lapangan, agar
ukuran kosen yang dipasang telah disesuaikan dengan
ukuran di lapangan dan membuat shop drawings, lalu diajukan
kepada Manajemen Konstruksi dan Perencana untuk dimintakan
persetujuannya.
2. Mengajukan contoh-contoh bahan yang digunakan pada proyek ini.
3. Bahan yang cacat dan bernoda tidak boleh digunakan,
bahan yang dipasang sesuai dengan contoh bahan yang
sudah disetujui Perencana/Manajemen Konstruksi.
4. Pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan, pengerjaan,
pemasangan alat-alat bantu, alat-alat angkut dari gudang
ke lokasi proyek dan peralatan lainnya.
5. Sebelum kosen dibuat/dipesan, diwajibkan membuat mock-up
kosen, pintu, jendela dengan skala 1 : 1, lengkap dengan
kunci, engsel, kaca dan finishing melamik di proyek untuk
diperiksa dan di ACC terlebih dahulu oleh Manajemen
Konstruksi dan Perencana Arsitektur.
6. Pemasangan kosen dilakukan paling akhir setelah dinding
diplester dan diaci, naad/pertemuan kosen dengan dinding
diberi sealent.
12.4.2. Pemasangan
1. Kosen hanya diperkenankan dipasang bila kondisi di lapangan
sudah memadai, pekerjaan-pekerjaan kasar seperti : pengecoran
struktur, pemasangan dinding bata, floor/ rabat beton lantai
dasar, pengerjaan struktur lantai atas, kuda-kuda dan atap sudah
selesai dipasang dan pekerjaan menuju tahap finishing (lebih baik
bila dinding dan lantai sudah di finish).
2. Kosen-kosen tidak diperkenankan dipasang bila masih dalam
pekerjaanpekerjaan struktur/persiapan, untuk menghindari
kesalahan ukuran dan terjadi kerusakan-kerusakan akibat
benturan.
3. Kosen-kosen yang sudah dipasang dilindungi dari kerusakan-
kerusakan akibat tabrakan/benturan dengan ditutup lembaran
plywood 9 mm atau papan, penutupan papan/
plywood dipasang/ ditempatkan pada lubang-lubang skonengan,
sehingga tidak merusak permukaan kayu kosen akibat paku,
pemakuan untuk lembaran plywood pelindung dengan
menggunakan paku kecil.
4. Kosen-kosen pintu, jendela, bovenlight yang terletak di antara 2
kolom/ dinding, dipasang rapat/presisi, tidak boleh ada plesteran
tambahan atau belah, yang ada hanya boleh untuk tali air selebar 5 mm.
5. Tali air dipasang pada seluruh keliling kosen pintu dan jendela
dengan lebar 5 mm tidak difinish cat, pengecatan dinding hati-hati,
agar tali air/naad tersebut tidak terkena lapisan cat
6. Dalam pemasangan / penyetelan kosen, penggunaan paku yang
dapat merusak permukaan kayu kosen dihindari, pemakuan
pada tempat yang ada terdapat engsel, atau accessories pintu
atau jendela, sehingga lubang-lubang bekas paku tidak terlihat.
7. Pada saat melakukan plesteran/acian, adukan yang
menempel pada kosen segera dibersihkan/dicuci sebelum
adukan mengering.

12.4.3. Finishing Akhir


1. Finishing akhir untuk seluruh kosen, daun pintu kayu dan daun
jendela di finish Melamix; material finishing sudah dapat
persetujuan terlebih dahulu oleh Perencana/Manajemen
Konstruksi (lihat spesifikasi pekerjaan pengecatan).
2. Accessories seperti engsel pintu, handle, letak engsel pintu, kunci
pintu, engsel jendela jungkit dan pengunci jendela dan sebagainya,
dan cara pemasangannya dibuat mock-up terlebih dahulu dan
dimintakan persetujuan dari Arsitek/Manajemen konstruksi.
3. Lebar engsel pintu lebih kecil minimal 5 mm dari lebar
daun pintu/jendela, agar engsel tertanam dengan baik.
4. Letak posisi engsel pintu, engsel jendela, handle, kunci di
ACC terlebih dahulu oleh Arsitek.
5. Posisi engsel jungkit untuk daun jendela tertanam
dengan baik, dan tidak boleh terlihat pada waktu jendela
dalam keadaan tertutup, baik dari dalam, maupun dari luar.
6. Semua kosen, pintu, jendela yang sudah difinish,
dilindungi/dibungkus dengan plastik.

12.4.4. Pekerjaan Daun Pintu Panel


Daun pintu panel ini dibuat di workshop, untuk itu agar Pihak
Kami mengajukan sub pekerjaan pintu/jendela kepada Arsitek
Perencana/Manajemen Konstruksi untuk disetujui. Pemasangan
daun pintu ini dipasang oleh tenaga yang ahli dalam
pemasangan daun pintu, agar hasil pemasangannya benar-
benar rapih dan halus.

12.4.5. Pekerjaan Daun Pintu Kaca dan Daun Jendela Kaca


1. Daun pintu kaca
a. Rangka/frame daun pintu kaca terbuat dari kayu
Kamper Samarinda, ukuran jadi untuk rangka
vertical dan horizontal disesuaikan dengan gambar.
b. Sebelum pekerjaan dimulai mengajukan
gambar kerja kepada Perencana/Manajemen
Konstruksi untuk disetujui.
c. Pembuatan daun pintu, dilakukan di workshop.
d. Pemasangan daun pintu dikerjakan oleh
tenaga yang ahli dalam pemasangan daun
pintu.

2. Daun jendela
a. Rangka/frame daun jendela kaca memakai kayu
Kamper Samarinda, ukuran disesuaikan dengan
gambar.
b. Pembuatan daun jendela dilakukan di workshop.
c. Pemasangan daun jendela dikerjakan oleh
tenaga yang ahli dalam pemasangan daun
jendela.
d. Pemasangan engsel jungkit mengikuti petunjuk
spesifikasi teknisnya, sehingga dapat
menghasilkan pemasangan yang rapih dan baik,
lancar dibuka dan ditutup.

13. PEKERJAAN PERLENGKAPAN KUSEN, PINTU, DAN JENDELA


13.1. LINGKUP PEKERJAAN
Pekerjaan yang dimaksud meliputi dan tidak terbatas pada pengadaan,
pemasangan semua bahan perlengkapan pintu dan jendela seperti lockcase, backplate,
handle, dan stopper, serta hardware lainnya yang digunakan di dalam pekerjaan ini
untuk:

13.2. Pekerjaan perlengkapan pintu kayu


13.3. Pekerjaan perlengkapan pintu dan jendela kayu
13.4. Pekerjaan perlengkapan lainnya seperti tersebut dalam gambar kerja
13.5. PERSYARATAN BAHAN
1. Semua hardware harus sesuai dengan buku spesifikasi, jika terjadi perubahan akibat
pemilihan merk, kontraktor wajib melaporkan kepada Direksi untuk persetujuan.
2. Pemilihan hardware pintu dan jendela disesuaikan dengan jenis bahan pintu.

Engsel mekanisme single swing

Pemakaian : Pintu kayu

Spesifikasi : Tipe kupu-kupu dengan ring nylon, memenuhi standard SII-0407-


80

Warna : Ditentukan kemudian

Jumlah : Tiga set per daun pintu

Produk :

Engsel mekanisme jungkit dan pivot

Pemakaian : Jendela sesuai gambar kerja

Spesifikasi : Tipe kupu-kupu dengan ring nylon, memenuhi standard SII-0407-


80

Warna : Ditentukan kemudian

Jumlah : Dua set lengkap per daun jendela


Produk : CISA atau setara

Ukuran:

Lockcase

Mekanisme : Single swing

Pemakaian : Pintu kayu sesuai gambar kerja

Spesifikasi : Lockcase yang mempunyai latch bolt dan rolling deadbolt

Produk :

Cylinder

Pemakaian : Pintu kayu sesuai gambar kerja atau petunjuk Direksi

Spesifikasi : Sistem anak kunci dari 2 arah atau pemutar tombol di satu sisi dan
anak kunci di sisi lain

Produk :

Handle dan Backplate

Makenisme : Single swing P/E

Pemakaian : Pintu kayu sesuai gambar kerja

Spesifikasi : Khusus untuk pintu toilet, lever handle dilengkapi system


penguncian satu arah atau dari sebelah dalam

Bahan : Aluminium anodized

Produk :

Door Stopper

Pemakaian : Pintu kayu sesuai gambar kerja

Spesifikasi : Bahan galvanized steel dengan penahan karet pada salah satu
ujungnya, panjang total 9 cm

Produk :

Extralet

Pemakaian : Pintu kayu dengan 2 daun pintu ganda sesuai gambar kerja

Tipe :

Produk :

Door Pull
Pemakaian : Sesuai gambar kerja

Bahan : Ditentukan kemudian

Warna : Ditentukan kemudian

Produk : Setara CISA

Hak Angin

Pemakaia : Jendela sesuai gambar kerja

Jumlah : Satu set setiap daun jendela

Tipe : WHITCO STAY P/E

Produk : Setara CISA

Transom Catch

Pemakaian : Jendela sesuai gambar kerja

Spesifikasi : Dilengkapi hold open arm yang dapat diatur bukaannya

Mekanisme : Jungkit

Tipe : 317

Produk : Setara GIACINTO

13.6. PERSYARATAN PELAKSANAAN


1. Dilakukan pengujian kasar dan halus sebelum dan sesudah pemasangan
2. Pemasangan semua perangkat perlengkapan pintu, jendela, khususnya lockcase,
handle, dan backplate harus rapi serta sesuai dengan letak posisi yang telah
ditentukan oleh Direksi.
3. Pemasangan Engsel
a. Engsel atas +28 cm [as] dari permukaan atas pintu
b. Engsel bawah +28 cm [as] dari permukaan bawah pintu, khusus pintu toilet
adalah +32 cm [as] dari permukaan bawah pintu.
4. Pemasangan Door Stopper
Untuk pintu toilet, dipasang pada daun pintu minimum ketinggian 1,55 cm dan 6
cm dari tepi daun pintu. Untuk pintu lain, dipasang pada lantai. Letaknya diatur agar
daun pintu dan kunci tidak membentur dinding saat pintu terbuka.

5. Pemasangan Door Holder


a. Di dasar daun pintu dipasang 6 cm dari tepi daun pintu
b. Hanya pada pintu yang tidak menggunakan door closer dan bukaan pintu toilet.
Pemasangan harus baik sehingga saat ditekan ke bawah, karet holder akan
menekan lantai pada posisi yang dikehendaki.
6. Pemasangan Door Pull, 100 cm [as] dari permukaan lantai
a. Tanda pengenal dan lemari simpan anak kunci
b. Tanda pengenal anak kunci dari plat aluminium 3 x 6 cm dengan tebal 1 mm
c. Tanda pengenal dihubungkan dengan cincin nikel ke setiap anak kunci
d. Lemari simpan anak kunci
Bahan: Backed enamel finish dilengkapi kaitan untuk anak kunci lengkap dengan
nomor pengenal

Ukuran: Lebar 40 cm, tinggi 50 cm, tebal 15 cm


e. Daun pintu tunggal memakai engsel piano dan handle aluminium dilengkapi
kunci. Tanda pengena; anak kunci harus dipasang pada semua anak kunci sesuai
pintunya.

Anda mungkin juga menyukai