Anda di halaman 1dari 3

Mengidentifikasi keretakan tembok dan menentukan bahan dan langkah langkah

memperbaiki tembok rumah yang retak.


Anda menemukan masalah pada tembok Anda? Sejatinya, ada beragam problem yang biasa
ditemukan pada tembok, misalnya tembok berlumut, tembok retak, tembok miring, dan
tembok berlubang. Masalah masalah pada tembok tersebut lebih sering ditemui pada rumah
yang sudah berusia cukup tua. Problem tembok berlumut disebabkan karena kondisi tembok
yang lembab, sementara tembok miring maupun tembok retak, biasanya dikarenakan problem
pada konstruksi.
Tembok yang retak ini amat tak sedap dipandang dan harus diperbaiki sesegera mungkin
untuk menghindari problem yang lebih parah. Berikut ini beberapa langkah mudah untuk
mengidentifikasi dan memperbaiki tembok yang retak agar tidak menjalar dan menjadi
semakin parah.
Mengidentifikasi tingkat keretakan tembok
Ada beberapa jenis keretakan pada tembok yang biasa diidentifikasi pada rumah, baik rumah
yang masih baru maupun rumah yang sudah lama. Berikut ini adalah tiga tipe keretakan
tembok:
1. Retak seperti helai rambut (Hairline Cracks)
Retakan tembok yang amat halus dan menyerupai helai rambut ini dinamakan Hairline
cracks. Tembok yang retak dengan tipe ini bukanlah masalah yang serius. Namun jika Anda
berniat memperbaikinya, Anda bisa menggunakan injeksi dengan bahan urethane atau epoxy.
2. Keretakan tembok yang menjalar (Spreading Cracks)
Apabila keretakan tembok yang tampak pada dinding rumah Anda cenderung cukup banyak,
panjang, hingga bercabang cabang dan menjalar, hal ini mengindikasikan masalah
keretakan tembok yang cukup serius, yang bisa menyebabkan tembok berlubang maupun
runtuh sewaktu waktu. Maka, jangan abaikan kerusakan tembok ini dan segera lakukan
perbaikan.
3. Keretakan tembok yang lebar (Wide Cracks)
Untuk tembok yang memiliki keretakan lebar namun tidak menyebar dan menjalar ke bagian
lain, Anda bisa memperbaikinya dengan amplas atau epoxy sand filler atau menambalnya
dengan spackle.
Paska mengetahui jenis keretakan tembok Anda, kini saatnya Anda mulai melakukan
perbaikan pada tembok yang retak.

Contoh Tembok Dinding Rumah yang Retak


Alat yang diperlukan:

Dempul
Plester
Sander
Spackle
Cat

Cara memperbaiki tembok yang retak:


1. Membersihkan bagian yang retak pada tembol
Pada celah atau retakan di tembok, biasanya terdapat lumut , debu, dan serpihan. Sebelum
mulai memperbaiki dan menambal tembok yang retak, sebaiknya bersihkan kotoran pada
retakan tersebut. Gunakan pisau, benda yang tajam, atau bahkan vacuum cleaner untuk
menyedot debu dan kotoran pada retakan tersebut.
2. Isi celah dengan spackle atau campuran semen
Untuk menambal tembok yang retak, perlu dilihat seberapa besar tingkat keretakan tembok
tersebut. Anda bisa menggunakan spackle atau campuran semen. Aplikasikan bahan ini
dengan bantuan dempul (putty knife) untuk menghilangkan sisa sisa tambalan yang
meluber, dan meratakannya dengan dinding.
3. Tutupi bekas retakan tembok dengan plester drywall
Setelah retakan pada tembok selesai ditambal, Anda perlu menutup tambalannya dengan
plester drywall. Anda perlu memotong plester pita menjadi strip panjang dan cukup lebar
yang cukup untuk menutupi bekas retakan.
4. Aplikasikan kembali spackle di atas retakan pada tembok
Sekali lagi, gunakan pisau dempul untuk menempatkan dan meratakan spackle dengan
lapisan tipis di atas dinding secara merata. Dempul harus diratakan berkali kali hingga
tambalan hasil retakan tidak terlihat tebal dan menyembul dari dinding.
5. Amplas pada bagian yang sudah ditutupi spackle

Amplas dengan pola ke bawah pada seluruh bagian tembok yang sudah ditambal untuk
menjaga agar bekas tambalan lebih rata, tidak menimbulkan benjolan, dan membuat
permukaan tembok bekas retakan tetap halus dan siap untuk dicat. Ulangi proses spackling
dan pengamplasan ini hingga didapatkan hasil yang halus dan rata.
6. Aplikasikan cat pada bekas retakan menggunakan warna yang sama dengan
tembok
Area yang sudah selesai ditambal dan diperhalus dengan amplas, tentunya masih
meninggalkan bekas tambalan karena warna putihnya yang mencolok karena bekas amplas,
yang terlihat amat sangat kontras dengan warna pada bagian tembok yang lain. Untuk itu,
Anda bisa mengulangi untuk mengecat bagian tersebut dengan warna yang sama dengan
warna tembok.
Jika Anda sulit menemukan warna yang sama, dan khawatir jika Anda menggunakan warna
yang tidak mirip, akan terlihat bekas tambalan pada tembok, maka Anda bisa mengecat
seluruh tembok dengan warna yang baru, sehingga bekas tambalan akan lebih tersamarkan
dengan warna tembok yang baru.
Tips tambahan:

Untuk alasan keamanan, gunakan sarung tangan dan pelindung mata untuk
membenahi retak di tembok. Anda bisa juga menggunakan dust mask untuk
menghindari agar debu dari serpihan tembok tidak mengenai wajah.
Sebaiknya gunakan beberapa lapisan tipis spackle, ketimbang hanya satu lapisan
spackle yang tebal. Lapisan tebal akan berpotensi untuk retak kembali paska
mengering.

Anda mungkin juga menyukai