Anda di halaman 1dari 18

TIPS PENGECATAN

TIPS PENGECATAN PERMUKAAN TEMBOK


(TEMBOK PLESTERAN SEMEN / BETON)

PT.GARUDA WIRARAJA INTERCHEMINDO


Jl.Jambe 15,Desa Banjar Kemantren,Kec.Buduran,Sidoarjo
Telephone : (031)8959772,Fax : (031)8959773

TIPS PENGECATAN
A. Persiapan
* Hasil pengecatan sangat tergantung dari persiapan
permukaan yang akan di cat.
* Persiapan yang benar akan membuat pekerjaan
pengecatan akan lebih mudah dan cepat, lapisan
catnya akan memberikan hasil akhir yang baik.

TIPS PENGECATAN
1.

Permukaan Tembok Baru


- Reaksi pengerasan (curing) semen pada plesteran / beton harus sudah
sempurna,minimal harus di tunggu selama 28 hari.
- Periksa kelembaban tembok.
Gunakan alat PROTIMETER,yaitu alat pengukur kadar air, kadar air harus sudah di
bawah 12%
- Periksa kadar alkali tembok.
Gunakan kertas lakmus untuk mengukur pH(derajat keasaman alkali), kadar alkali
harus menunjukkan pH<10, kalau lebih dari pH 10, berarti reaksi semen belum
sempurna dan tembok belum layak di cat, kalau kadar air sudah rendah, tapi kadar
alkali masih tinggi, berarti masih ada semen bebas yang belum bereaksi karena
kekurangan air. Basahkan permukaan tembok dengan air bersih.
- Bila semua persyaratan di atas sudah terpenuhi,bersihkan permukaan dari bekas
percikan semen, EFFLORESCENE(pengkristalan garam), pengapuran, debu,
kotoran, minyak, dll.
- Gosok permukaan tembok dengan kertas amplas kasar atau sikat sambil
permukaan tembok di basahi air bersih, kemudian keringkan dengan lap yang
bersih.
- Cuci permukaan tembok dengan larutan asam chlorida(HCL)10 15 % untuk
menetralkan alkali yang masih ada dan juga mengetching permukaan tembok agar
lebih kasar sehingga daya lekat cat menjadi lebih baik.
- Bila permukaan tembok berlumut atau berjamur, cuci dengan larutan kaporit 10 15

TIPS PENGECATAN
2. Permukaan tembok lama yang pernah di cat
- Bila daya lekat cat lama masih baik,cuci permukaan dengan air bersih
sambil di gosok dengan kertas amplas / sikat.bila perlu cuci dengan larutan
detergent, kemudian di bilas dengan air bersih.
- Bila daya lekat cat lama masih baik daya lekat nya, tetapi berjamur /
berlumut, cuci dengan larutan kaporit sambil di sikat, bilas dengan air
bersih.
- Bila terjadi pengapuran, amplas atau bersihkan debu-debu pengapuran
dengan lap yang di basahi air sampai kelapisan cat yang tidak mengapur.
- Bila lapisan cat lama sudah tebal atau terkelupas, kerok seluruhnya sampai
ke dasar tembok.
- Bila lapisan cat lama berasal dari cat kualitas rendah dimana mudah larut
dengan air, sebaiknya di kerok seluruh nya sampai ke dasar tembok.

TIPS PENGECATAN
B.

Pemberian Cat Dasar


1. Cat Dasar untuk tembok di bagi tiga :
- Cat dasar yang berupa varnish dasar air yaitu cat tanpa pigmen dengan dasar
emulsi acrylic, cat ini biasa nya di sebut wall sealler water base, wall sealler sangat
baik untuk tembok baru yang banyak retak rambut untuk mengisi celah-celahnya
dan untuk menguatkan lapisan cat lama yang mulai mengapur, wall sealler juga
sangat baik untuk permukaan tembok yang ada masalah kelembaban.
- Cat dasar yang berupa cat tembok warna putih dengan dasar emulsi acrylic dan
mempunyai daya tahan alkali yang tinggi, daya lekat serta daya isi yang baik serta
kadar bahan anti jamur cukup tinggi, cat dasar ini biasa di sebut Alkali Resisting
Primer atau Undercoat tembok.

2.

Cara penggunaan / pemakaian


- Encerkan cat sesuai dengan petunjuk pabrik, jangan berlebihan karena dapat
menghilangkan fungsi cat dasar.
- Beri 2 atau 3 kali lapis cat dasar.
- Selang waktu pengecatan minimal 2 jam, sebaiknya 1 malam untuk mendapatkan
hasil baik.
- Khususnya untuk water proofing sealer antara setiap lapisan harus di biarkan
selama 1 hari.

TIPS PENGECATAN

C. Pemberian cat akhir

Beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk pengecatan akhir :


- Persiapan permukaan harus telah sempurna.
- Bagian-bagian tembok yang tidak di cat, alat-alat rumah tangga seperti kursi, meja,
lantai sudah di tutup plastik atau kertas koran.
- Siapkan alat-alat pengecatan yang di butuhkan, seperti kuas, roller, ember, pengaduk,
tangga, dll.
- Tukang cat yang berpengalaman.
- Periksa kaleng cat, apakah sesuai dengan ketentuan pabrik.
- Aduk sampai rata dan encerkan cat sesuai dengan ketentuan dari pabrik.
- Selang waktu antara setiap lapis harus cukup lama atau sesuai dengan ketentuan
masa pengeringan cat dari pabrik. secara teoritis adalah 2 4 jam, tetapi sebaik nya
minimal 8 jam atau semalam.
- Ventilasi ruangan harus sebaik mungkin dan kalau dapat pengecatan dilakukan waktu
cuaca terang dan kering.
- Pengenceran cat jangan langsung di dalam kaleng nya, kecuali kalau dapat habis pada
saat itu juga, tutup rapat-rapat kaleng yang masih ada sisa cat nya untuk menghindari
pembusukan.
- Buanglah sisa cat ke tempat yang sudah di tentukan dan jangan membuang sisa cat di
selokan.

KEGAGALAN DALAM PENGECATAN


* Cat yang bermutu tinggi mengandung bahan-bahan baku pilihan
dan berasal dari produsen-produsen yang terkenal di seluruh
dunia, selain itu produk-produk nya sebelum di pasarkan telah
mengalami penelitian dan pengujian yang seksama, dengan
demikian jarang sekali terjadi kesalahan yang di akibatkan oleh
cat nya sendiri.
*Apabila cara pengecatan serta persyaratan permukaan yang
akan di cat sesuai dengan petunjuk-petunjuk yang di berikan,
maka kesulitan- kesulitan serta kegagalan dalam pengecatan
tidak akan terjadi.
*Berikut ini merupakan beberapa tips untuk mengatasi kegagalan
dalam pengecatan.

A.

TIPS PENGECATAN

BLISTERING (Menggelembung)
Sebab-sebab nya :
Cat bermutu tinggi mempunyai lapisan cat yang rapat dan plastis, sehingga air atau
solvent yang tertahan di bawah nya dapat mengakibatkan berkurang nya daya lekat
lapisan cat, sehingga kemungkinan terjadi nya gelembung-gelembung akan lebih
besar, solvent dapat bertahan di bawah lapisan cat bila pengecatan di lakukan
sekaligus tebal dan langsung terkena sinar matahari, lapisan cat paling atas akan
mengering lebih cepat, sedangkan lapisan bawah nya masih mengandung banyak
solvent yang akan menguap, uap solvent tersebut terjebak di bawah lapisan yang
telah kering dan mendesak lapisan tersebut sehingga terjadi gelembung.
Pencegahan :
1. Permukaan yang baru di cuci dengan air atau kena air hujan biarkan kering
sempurna.
2. Selang waktu antara tiap lapisan cat cukup lama atau minimal sesuai dengan data
teknis, setiap lapisan cat di usahakan setipis mungkin agar pengeringan lebih
sempurna.
3. Hindarkan pengecatan pada waktu cuaca buruk (hujan, mendung atau lembab)atau
pada permukaan yang lama terkena sinar matahari.
Perbaikan :
Bila banyak gelembung-gelembung yang terjadi, maka lapisan cat di kerok seluruh
nya, bersihkan permukaan, kemudian berilah lapisan cat dasar bilamana di
perlukan sebelum di lapisi cat akhir, kalau gelembung-gelembung yang terjadi
hanya sedikit, maka perbaikan hanya pada bagian yang menggelembung saja.

TIPS PENGECATAN

B. FLAKING (mengelupas)
Sebab-sebab nya :
1. Jenis cat yang di gunakan bersifat makin lama makin keras, sehingga tidak dapat
mengikuti pergerakan permukaan yang di cat seperti kayu.
2. Pengecatan di lakukan di atas lapisan cat lama yang sudah mengapur, sehingga
daya lekat cat kurang.
3. Pengecatan pada permukaan kotor dan berminyak.
4. Menggunakan dempul berkualitas rendah, sehingga daya lekat nya tidak ada dan
akibat nya bila di beri lapisan cat akhir maka lapisan dempul terangkat.
5. Pengecatan pada lapisan cat lama yang bermutu rendah dimana daya lekat nya
berkurang sekali, sehingga bila di beri lapisan cat akhir yang bermutu tinggi, maka
lapisan lama akan tertarik dan terkelupas.
6. Cat dasar yang di gunakan tidak cocok dengan sistem pengecatan lapisan akhir.
Pencegahan :
1. Permukaan yang akan di cat harus bersih dan kering.
2. Kerok lapisan cat lama yang sudah rusak atau bermutu rendah.
3. Hindarkan pemakaian dempul pada seluruh permukaan, terutama untuk exterior.
4. Gunakan cat dasar yang di anjurkan untuk sistem pengecatan.
Perbaikan :
Lapisan cat yang terkelupas harus di kerok sampai ke dasar permukaan, kemudian
bersihkan permukaan, bilamana di perlukan beri lapisan cat dasar sebelum di lapisi
cat akhir.

TIPS PENGECATAN
C. DISCOLORATION (PERUBAHAN WARNA)
Sebab-sebab nya :
Bahan perekat dari lapisan cat dapat di rusak oleh garamgaram atau bahan-bahan kimia lain yang berasal dari
dalam permukaan yang di cat atau dari udara, demikian
pula pigmen(pewarna) dapat di serang oleh bahan-bahan
kimia atau sinar matahari.
Pencegahan :
Memilih jenis cat dan warna harus di sesuaikan dengan
kondisi yang di butuhkan.
Perbaikan :
Bila penyebab perubahan warna telah di ketahui, maka dapat
di lakukan pengecatan ulang dengan jenis cat yang sesuai.

TIPS PENGECATAN

D. EFFLORESCENCE (Pengkristalan)
Sebab-sebab nya :
Efflorescence terjadi pada permukaan dari plesteran semen, di mana garam-garam
bersifat alkali terbawa ke permukaan, bila kristal-kristal garam tersebut berada di
bawah lapisan cat dan di bantu kelembaban tembok akan merusak lapisan cat
tersebut.
Pencegahan :
Pengecatan di lakukan setelah tembok dari plesteran atau beton telah kering
sempurna, dimana kadar alkali dan air telah memenuhi syarat yang di tentukan,
gunakan lapisan cat dasar yang tahan alkali dan tidak di anjurkan menggunakan
dempul tembok, permukaan yang mengandung kristal-kristal garam harus di
bersihkan terlebih dahulu dengan kain basah dan kering sampai tidak keluar lagi.
Perbaikan :
Kalau pengkristalan belum merusak lapisan cat, maka bersihkan garam-garam
tersebut dengan kain basah dan kering, amplas permukaan cat agar lebih porous,
sehingga air dan garam lebih mudah keluar, setelah pengkristalan tidak terjadi lagi,
lakukan pengecatan ulang, bila lapisan cat nya telah di rusak oleh alkali, maka harus
di kerok habis sampai tidak keluar lagi.
Bersihkan permukaan sampai Efflorescence tidak terjadi lagi, lakukan pengecatan dari
awal lagi.

TIPS PENGECATAN

E. WATER SPOT (bercak-bercak seperti basah)


Sebab-sebab nya :
Penyabab nya hampir sama dengan BLISTERING (menggelembung), tetapi lapisan cat
nya telah melekat dengan baik, sehingga air atau solvent yang berada di bawah
lapisan cat nya memberi kesan basah pada permukaan cat, hal lain dapat di sebabkan
dengan di gunakan nya dempul yang mengandung bahan pelunak(plasticier) dimana
lapisan tidak di tunggu kering sempurn, .sehingga bahan pelunak yang tertinggal akan
migrasi(naik ke atas)dan tertahan di bawah lapisan cat dan menyebabkan lapisan cat
seakan-akan basah.
Pencegahan :
1. Sama seperti BLISTERING
2. Tidak di anjurkan menggunakan dempul untuk meratakan permukaan tembok.
Perbaikan :
Amplas permukaan lapisan cat agar porous, sehingga air, solvent atau bahan pelunak
dapat dengan mudah menguap keluar, bila jamur telah tumbuh pada bagian-bagian
yang basah tersebut cuci dengan larutan kaporit, kemudian di lap dengan kain basah
untuk menghilangkan sisa sisa kaporit, bila di perlukan beri 1 lapisan wall sealler
yang sesuai sebelum di beri lapisan cat akhir.

TIPS PENGECATAN
F. BITTINESS (Berbintik)
Sebab-sebab nya :
1. Debu atau kotoran dari udara, kuas atau rol yang kurang
bersih, atau alat penyemprot yang melekat pada permukaan
cat.
2. Teknik pengecatan dengan alat penyemprot tidak benar,
sehingga debu cat yang kering menempel pada lapisan cat
yang masih basah.
3. Waktu mengaduk cat di dalam kaleng, lapisan kering pada
permukaan tercampur.
Perbaikan :
Biarkan lapisan cat mengering dan mengelupas sempurna,
gosok permukaan yang berbintik dengan kertas amplas halus,
setelah di bersihkan debu-debu nya, ulangi pengecatan.

TIPS PENGECATAN
G. DRYING TROUBLES (sukar mengering)
Sebab-sebab nya :
1. Pengecatan di lakukan dalam cuaca yang kurang baik seperti suhu
rendah, berkabut dan lembab.
2. Pengecatan di atas permukaan yang mengandung lilin seperti bahan
untuk poles, minyak atau debu.
3. Pengecatan cat besi kayu pada permukaan yang pernah di beri lapisan
POLITUR dari bahan shellac.
4. Pengencer yang di gunakan tidak sesuai.
Pencegahan :
1. Lakukan pengecatan waktu cuaca baik / cerah atau ada sinar matahari.
2. Permukaan yang akan di cat harus bersih dari debu, kotoran dan
minyak.
3. Gunakan pengencer yang sesuai.
Kayu yang telah di beri POLLITUR dari bahan shellac harus di
bersihkan dari lapisan cat tersebut.
Perbaikan :
Lapisan cat harus di kerok sampai bersih, kemudian ulangi
pengecatan dari awal.

TIPS PENGECATAN
H. SAPONIFICATION (Penyabunan)
Sebab-sebab nya :
Serangan alkali pada lapisan cat yang bahan perekat nya mengandung
minyak seperti alkyd gloss enamel.
Alkali dan minyak akan bereaksi secara kimiawi yang di sebut
penyabunan dimana memberikan hasil akhir seperti sabun dan
menyebabkan lapisan cat menjadi lunak dan terbentuk gumpalan yang
lengket.
Pencegahan :
Permukaan yang akan di cat harus bebas alkali, tidak di anjurkan
tembok dari plesteran semen atau beton yang baru di cat dengan cat
dasar alkyd, tetapi sebaik nya dengan cat acrylic dasar air atau water
base.
Perbaikan :
Keroklah dahulu seluruh lapisan cat dan kemudian permukaan harus di
bersihkan sesempurna mungkin, gunakan jenis cat lain seperti cat
acrylic dasar air atau water base.

TIPS PENGECATAN
I. BRUSHMARKS (Garis-garis bekas kuas)
Sebab-sebab nya :
1. Cat tidak mengalir rata setelah di aplikasikan, karena teknik pengecatan
yang tidak benar seperti pelapisan cat yang kurang teliti, pengenceran
yang kurang dan kuas di jalankan terus pada saat lapisan cat mulai
kering.
2. Menggunakan kuas yang kotor atau bulu-bulu nya telah menggumpal.
Pencegahan :
1. Lakukan pengenceran yang benar dan gunakan pengencer yang telah di
anjurkan atau yang sesuai.
2. Aplikasikan cat dengan cepat tapi merata, jangan melapiskan ulang
pada lapisan cat yang sudah mulai mengering.
3. Pakai kuas bermutu baik dan bersih.
Perbaikan :
Setelah cat kering sempurna, gosoklah dengan kertas amplas dan
kemudian ulangi pengecatan.

TIPS PENGECATAN
J. SAGGING (Lapisan cat menurun pada beberapa tempat)
Sebab-sebab nya :
Umumnya di sebabkan pengecatan yang kurang merata.
Pencegahan :
Lakukan pengecatan dengan ketebalan yang merata dan
selang waktu antara setiap lapis cukup lama, sebaik nya
pengecatan tidak di lakukan secara lansung tebal, usahakan
setiap lapis tipis saja.
Perbaikan :
Biarkan lapisan cat mengering sempurna, ratakan bagianbagian yang menurun dengan kertas amplas, kemudian
lakukan pengecatan ulang.

TERIMA KASIH

Copy@2011

Anda mungkin juga menyukai