Anda di halaman 1dari 3

---- Hal 850 ---

Fungsi –fungsi utama dari pengecatan adalah..

1. melindungi permukaan bahan dan material


2. menghias permukaan bahan dan material

Komposisi – Bahan-bahan dasar dalam pengecatan adalah:

1. Binder : media cair yang cepat kering untuk membentuk lapisan permukaan yang terdiri dari
minyak biji rami, pengering, air atau resin sintetis. Fungsi pertama dari media cat adalah
untuk menyebarkan diatas permukaan bahan dan pada waktu yang sama mengikat zat
warna.
2. Pigmen : memberikan warna, daya tahan, opasitas dan perlindungan dari korosi pada cat.
Pigmen yang banyak digunakan adalah titanium dioksida yang tahan lama melindungi
lapisan dasar. Selain titanium dioksida, ada juga karbon hitam dan besi oksida.
3. Bahan pelarut dan pengencer : merupakan material yang dapat ditambahkan untuk
mengubah kekentalan cat. Meningkatkan daya kerja dan daya rembes cat. Air digunakan
sebagai emulsi dan terpentin sebagai minyak cat.
4. Drier – mempercepat proses pengeringan dengan mengabsorbsi oksigen dari air dan
merubahnya menjadi pada melalui proses oksidasi.

Jenis-jenis cat :

1. Cat minyak : digunakan pada pengecatan lapisan dasar dan sebagai lapisan penutup /
politur. Pada lapisan penutup dapat menggunakan berbagai jenis warna dan lapisan seperti
matt, semi-matt, eggshell, satin, gloss dan enamel. Cat poliuretan mempunyai tingkat
kekerasan yang baik dan anti air.
2. Cat air : sering disebut sebagai cat emulsi, berbagai macam lapisan penutup yang dapat
diperoleh melalui penambahan zat aditif seperti resin dan polivinil asetat (PVA). Lapisan
penutup termasuk matt, eggshell, semi-gloss dan gloss. Cat emulsi sangat mudah digunakan,
cepat kering dan tidak mudah rusak meskipun dicuci dengan air.

--- End Hal 850 ----

Persediaan – Cat biasanya tersedia dalam wadah logam dengan ukuran 250 ml – 5 L dengan
rekomendasi warna BS 381C (untuk spesifikasi khusus) dan BS 4800 (untuk spesifikasi bangunan).

Penggunaan – Cat dapat digunakan untuk hampir semua jenis permukaan. Spesifikasi yang
direkomendasikan oleh pabrik BS 6150 harus diikuti. Persiapan permukaan yang akan dilapisi cat
sangatlah penting. Proses persiapan permukaan yang tidak sesuai merupakan salah satu penyebab
gagal dalam pengecatan. Permukaan yang akan di cat harus bersih dari semua jenis kotoran, minyak,
debu sehingga dapat menyerap cat dengan baik. Dasar pembangun lapisan cat terdiri dari :

1. Priming Coats – cat dasar yang digunakan untuk permukaan yang belum di cat agar
menghasilkan daya lekat dan mencegah korosi logam besi.
2. Undercoats – lapisan cat yang digunakan diatas lapisan primer. Fungsi utama lapisan ini
adalah untuk memberikan opasitas dan persiapan untuk lapisan cat penutup.
3. Finish – digunakan langsung diatas lapisan undercoating dalam satu atau beberapa lapis
untuk menghasilkan warna yang diiinginkan.

Pengecatan menggunakan:

1. Kuas - tipe, ukuran dan kualitas kuas yang tepat seperti yang direkomendasikan dalam BS
2993 sangat diperlukan. Untuk menghasilkan pengecatan yang bagus dengan menggunakan
kuas memerlukan keterampilan tingkat tinggi.
2. Semprotan – sama seperti menggunakan kuas, diperlukan keterampilan tingkat tinggi agar
bisa diperoleh hasil pengecatan yang baik. Biasanya semprotan udara yang umum digunakan
dalam pekerjaan bangunan.
3. Gulungan – sederhana, murah dan cepat serta bersih dalam pengecatan permukaan. Ukuran
roller bermacam –macam mulai ukuran 50mm sampai 450 mm dengan bahan dasar kulit
domba, fiber sintetis, bulu kambing dan busa polistiren.

---End hal 851 ----

Pengecatan – sasaran utama dari pengaplikasian lapisan cat terhadap permukaan adalah untuk
pemeliharaan, perlindungan dan dekorasi yang mudah dibersihkan dan diperbaiki. Agar sasaran
tersebut tercapai, persiapan kondisi permukaan dan pelaksanaan pengecatan harus cukup memadai
. Permukaan yang akan di cat harus halus, bersih, kering dan stabil.

Teknik dasar persiapan permukaan –

Kayu – Untuk menghasilkan lapisan cat yang melekat kuat, semua kayu harus memiliki kelembaban
kurang dari 18%. Permukaan kayu harus dipersiapkan dengan menggunakan kertas penggosok agar
halus dan bersih dari debu dan minyak harus dibersihkan dengan menggunakan cairan yang sesuai.
Perlakuan yang hati-hati terhadap mata kayu harus diperhatikan dengan cara menutupnya dengan
dua lapisan cat atau jika diperlukan memotong mata kayu tersebut dan menutupnya dengan bagian
kayu yang lain. Setiap lubang yang ada pada permukaan ditutup dengan dempul. Setiap lapisan cat
harus benar-benar kering sebelum dilapisi dengan lapisan cat berikutnya. Pada permukaan yang
sudah di cat, jika kondisi cat masih layak dan bagus, hanya memerlukan pembersihan dan
penggosokkan sebellum di cat ulang. Jika kondisi catnya sudah rusak, maka lapisan cat tersebut
harus dihilangkan untuk kemudian dipersiapkan seperti proses pengecatan pada kayu yang baru.

Papan bangunan : umumnya tidak memerlukan persiapan khusus kecuali jika disyaratkan oleh
pabrikan.

Besi dan Baja – persiapan yang baik merupakan kunci suksesnya pengecatan besi dan baja,
diantaranya menghilangkan semua jenis karat, minyak, lemak atau lilin yang ada pada besi atau baja
tersebut dengan menggunakan sikat kawat atau dengan menggunakan alat-alat mekanik yang biasa
digunakan di pabrik besi dan baja.

Plester – syarat penting persiapan lainnya adalah permukaan plester harus benar-benar kering, halus
dan tidak rusak sebelum dilapisi cat. Plester yang mengandung kapur dapat menjadi alkalin dan
kebanyakan permukaan harus diberi zat anti alkali ketika permukaan sudah kering sebelum
diberikan lapisan cat penutup.
Kerusakan Cat – terjadi karena kesalahan dalam proses persiapan atau karena reaksi kimia.
Perbaikan yang dilakukan secara umum adalah dengan menghilangkan semua lapisan cat dan
kembali melakukan persiapan permukaan yang benar sebelum melakukan pengecatan. Kebanyakan
kerusakan cat dapat terlihat secara visual dan harus dilakukan diagnosis secara akurat apa
penyebabnya sebelum dilakukan pengecatan ulang.

Jenis Kerusakan Cat :

1. Bleeding (perdarahan) – noda pada lapisan cat dikarenakan reaksi kimia. Biasanya
disebabkan penggunaan cat yang tidaksesuai diatas lapisan cat sebelumnya. Perbaikannya
dengan cara menghilangkan lapisan cat yang rusak tersebut dan mengecat ulang dengan
jenis cat yang sesuai.
2. Blistering (melepuh) – biasanya dikarenakan kurangnya zat resin atau karena terlalu lembab,
sehingga menyebabkan kerusakan. Perbaikannya dengan cara menghilangkan semua lapisan
cat yang melepuh dan mengeringkan permukaan sampai benar-benar kering sebelum
dilakukan pengecatan ulang.
3. Blooming (mekar) – keadaan tersebut biasanya terjadi pada permukaan yang dipernis yang
ditandai dengan munculnya lembab selama pengecatan. Hal ini dapat dihindari dengan tidak
melakukan pengecatan pada kondisi tersebut. Untuk perbaikan dengan menghilangkan
lapisan cat yang mekar tersebut dan mengecat ulang.
4. Chalking (berkapur) – bubuk pada permukaan cat yang muncul karena dimakan zaman atau
karena penggunaan cat berkualitas jelek. Perbaikan dengan cara menghilangkan cat jika
diperlukan, perbaikan permukaan dan pengecatan ulang.
5. Pecah – biasanya muncul karena elastisitas yang tidak sama diantara lapisan-lapisan cat.
Perbaikan dengan cara menghilangkan cat yang pecah tersebut dan mengecat ulang dengan
menggunakan cat yang cocok dan sesuai.
6. Mengelupas – muncul karena adhesi yang jelek, adanya embun, atau pengecatan diatas area
yang belum bersih. Perbaikan dengan cara menghilangkan lapisan cat yang rusak, perbaikan
permukaan dan pengecatan ulang.
7. Grinning (menyeringai) – muncul karena opasitas lapisan bawah cat yang jelek. Bisa
dikarenakan pengenceran yang tidak sesuai atau penggunaan warna yang salah. Perbaikan
dilakukan untuk menghasilkan lapisan cat berikutnya yang memuaskan.
8. Saponification – pembentukan busa alkali yang muncul didalam atau pada permukaan yang
dicat. Cat akhirnya rusak dan muncul cairan berwarna coklat di permukaan. Perbaikan
dilakukan untuk menghilangkan lapisan cat dan menutup permukaan yang beralkalli sebelu
dicat ulang.

---End of hal 853 ----

Anda mungkin juga menyukai