Anda di halaman 1dari 18

APLIKASI POLIMER DALAM

TEKNIK SIPIL ATAU


KONSTRUKSI
Shalsa Fadillah
181144026
1-TPPG
POLIMER
Suatu makromolekul atau disebut juga dengan
molekul raksasa yang tersusun atas beberapa
monomer (molekul-molukul kecil yang sederhana).
Molekul kecil/monomer yang menyusun polimer
dapat berupa senyawa berikatan rangkap maupun
senyawa yang memiliki gugus fungsional.
KLASIFIKASI POLIMER
Klasifikasi polimer salah satunya berdasarkan ketahanan terhadap panas (termal).
Klasifikasi polimer ini dibedakan menjadi dua, yaitu polimer termoplastik dan polimer termoseting.
1. TERMOPLASTIK
Polimer termoplastik adalah polimer yang mempunyai sifat tidak tahan terhadap panas. Jikapolimer
jenis ini dipanaskan, maka akan menjadilunak dan didinginkan akan mengeras. Prosestersebut
dapat terjadi berulang kali, sehinggadapat dibentuk ulang dalam berbagai bentuk melalui cetakan
yang berbeda untuk mendapatkan produk polimer yang baru.
2. TERMOSET
Polimer termoseting adalah polimer yang mempunyai sifat tahan terhadap panas. Jikapolimer ini
dipanaskan, maka tidak dapatmeleleh. Sehingga tidak dapat dibentuk ulangkembali. Susunan
polimer ini bersifat permanenpada bentuk cetak pertama kali (pada saatpembuatan). Bila polimer ini
rusak/pecah, makatidak dapat disambung atau diperbaiki lagi.
APLIKASI POLIMER PADA TEKNIK SIPIL
ATAU KONSTRUKSI
1. BETON POLIMER
Polimer mempunyai daya rekat (adhesive) yangtinggi. Oleh karena itu
mulai digunakan dalam rekayasasipil. Kemampuan polimer sebagai polimer
perekat inimerupakan dasar dari penggunaan polimer sebagaimatriks dalam
beton yang dapat menggantikan fungsisemen, atau sebagai mortar yang
dapat dikembangkanuntuk bahan perbaikan struktur beton. Penggunaan
polimer sebagai matriks ditujukan untuk menghasilkan material beton yang
lebih kedap air, dimana rekatan atar butir agregatnya sangat kuat. Selain itu
penggunaan polimer sebagai matriks juga ditujukan untuk mencari material
yang lebih tahan terhadap korosi, serta mempunyai kuat tekan dan kuat tarik
tinggi.
a. Beton Polimer Semen (Polymer Cement Concrete, PCC)

Pada pembuatan beton polimer semen ini, monomer bersama-sama dengan semen berfungsi
sebagai matriks pengikat dalam campuran beton. Monomer terlebih dahulu ditambahkan ke dalam
semen sebelum semen dicampurkan dalam bahan susun agregat lainnya. Mengerasnya monomer
menjadi polimer secara organik terjadi bersamaan dengan mengerasnya pasta semen secara
anorganik. Akibatnya sebagian pori-pori beton akan terisi oleh bahan polimer. Jumlah polimer yang
dibutuhkan pada pembuatan polymer cement concrete kurang dari 30% berat total bahan susun beton.
Perbandingan berat polimer dengan pasta semen berkisar antara 15-50%. Dengan komposisi ini pori-
pori beton berkisar antara 10-20% isi total beton.
2. Polimer Impregnated Concrete ( PIC )

Pembuatan polymer impregnated concrete bertujuan untuk menghaslkan beton dengan


porositas yang rendah. Beton yang digunakan untuk polymer impregnated concrete, tidak memerlukan
kriteria campuran yang khusus. Seluruh jenis agregat, semen dan bahan campuran lain, yang sudah biasa
digunakan pada pembuatan beton biasa, bisa digunakan untuk polymer impregnated concrete, monomer
diresapkan kedalam pori-pori beton yang telah mengeras. Kemudian melalui proses pemanasan atau
radiasi, monomer tersebut mengeras menjadi polimer. Untuk pembuatan polymer impregnated concrete
ini dibutuhkan muatan polimer berkisar antara 3-8% berat total bahan susun beton. Perbandingan berat
polimer dengan pasta semen berkisar antara 5-15%. Komposisi ini menghasilkan porositas antara 3-5%
isi beton.
3. Beton Polimer ( Polymer, PC)

Polymer concrete merupakan jenis beton polimer yang paling berbeda dengan jenis lainnya.
Pembuatan beton polimer ini tidak menggunakan semen Portland, walaupun semen Portland sudah
biasa digunakan sebagai agregat ataupun sebagai filler pada pembuatan beton biasa. Bahan
pengikat (matriks) yang digunakan untuk pembuatan beton polimer ini adalah bahan polimer. Pada
proses pembuatannya, monomer dicampurkan langsung dengan bahan susun lainnya. Proses
pengerasan monomer dapat terjadi melalui dua cara yaitu dengan cara polimerisasi dan
polikondensasi. Pada pembuatan polymer concrete, jumlah polimer yang digunakan berkisar antara
6-20% dari berat susut beton. Porositasnya cukup kecil, biasanya kurang dari 5% isi beton.
2. PVC ( POLIVINIL KLORIDA)

Polivinil klorida (IUPAC: Poli(kloroetanadiol)), biasa disingkat PVC,


adalah polimer termoplastik urutan ketiga dalam hal jumlah pemakaian
di dunia, setelah polietilena dan polipropilena. Di seluruh dunia, lebih
dari 50% PVC yang diproduksi dipakai dalam konstruksi. Sebagai bahan
bangunan, PVC relatif murah, tahan lama, dan mudah dirangkai. PVC
bisa dibuat lebih elastis dan fleksibel dengan menambahkan plasticizer,
umumnya ftalat. PVC yang fleksibel umumnya dipakai sebagai bahan
pakaian, perpipaan, atap, dan insulasi kabel listrik.
a. Pipa Plastik
Pipa plastik adalah salah satu contohdari PVC yang digunakan dalam bidang konstruksiyang
fungsinya sebagai pengalir air dalam bangunan.

b. Genteng Plastik
Genteng plastik juga merupakan aplikasidari PVC yang sekarang mulai digunakandalam dunia
konstruksi.

c. UPVC (Jendela Plastik)


UPVC atau jendela plastik sekarangmenjadi bahan utama untuk jendela jendela pada bangunan
bangunan yangrawan terhadap benturan karena UPVCini memiliki kekuatan yang lebih baik dari kaca
dan keelastisan yang baik.
3. POLISTIRENA
Polystyrene (IUPAC Poly (1-phenylethane-1 ,2-diyl)), disingkat
berikut ISO Standard PS, adalah sebuah aromatik polimer yang dibuat
dari aromatik monomerstyrene, cairan hidrokarbon yang secara
komersial diproduksi dari minyak bumi di industri kimia. Polistirena
adalah salah satu dari banyak digunakan sebagian besar jenis plastik.
1. EPS ( EXPANDED
POLYSTYRENE)
Dalam bisnis konstruksi, lembaran-
lembaran dan papan-papan EPS digunakan
untuk insulasi panas dan suara di dinding,
atap dan di lantai, sementara manik-manik
kendur digunakan sebagai sekumpulan
bahan dibeton ringan, gips, dan rendering.
Penggunaan-penggunaan lainnya mencakup
sistem-sistem pemanas lantai bawah,
papan-papan drainase, bekisting permanen,
fondasi dan sistem-sistem dinding pra-
fabrikasi. Karena sisa-sisa EPS tidak
terpengaruh oleh mikro-organisme yang ada
di dalam tanah, EPS sangat ideal untuk
insulasi geotermis di bawah jalanan,
disekitar fondasi dan di tanggul-tanggul di
mana EPS itu mencegah keretakan tanah
akibat beku.
2. INSULATOR (KANEL LISTRIK)
Insulator adalah materi yang dapat mencegah penghantaran panas, ataupun muatan
listrik . Lawan dari insulator, adalah konduktor, yaitu materi yang dapat menghantar panas
ataupun muatan listrik dengan baik. Adapun contoh-contoh bahan insulator adalah bahan-bahan
non logam, seperti plastik, ebonit, kertas, tubuh manusia, air, tanah, dsb.
4. POLIBUTADIENA

1. BANTALAN KERETA API


Bantalan kereta api menggunakan Polibutadiena karena memiliki kekuatan tekan
yang sangat tinggi dan memiliki elastisitas yang cukup baik.

2. KARET ELASTOMER JEMBATAN


Karet Penyambung dalam jembatan pun memerlukan bahan yang tahan terhadap tekan yang
tinggi danelastisitas yang baik, oleh karena itu Polibutadiena juga cocok sebagai karet
elastomer jembatan.
5. LEM BETON

Fungsi :
a. Penyambung beton lama dan baru.
b. Campuran untuk plasteran / mortar dengan daya rekat yang tinggi.
c. Merekat permukaan beton / semen dengan mortar.
6. ASPAL POLIMER

Aspal polimer adalah suatu material yang dihasilkan dari


modifikasi antara polimer alam atau polimer sintetis dengan aspal.
Modifikasi aspal polimer (atau biasa disingkat dengan PMA) telah
dikembangkan selama beberapa dekade terakhir. Umumnya dengan
sedikit penambahan bahan polimer (biasanyasekitar 2-6%) sudah dapat
meningkatkan hasil ketahanan yang lebih baik terhadap deformasi,
mengatasi keretakan-keretakan dan meningkatkan ketahanan yang
tinggi dari kerusakan akibat umur sehingga dihasilkan pembangunan
jalan lebih tahan lama serta dapat mengurangi biaya perawatan atau
perbaikan jalan.
7. MELAMIN

Melamin merupakan polimer termoplas yang dapat diperoleh melalui


polimerisasi fenol- atau melamin- formaldehida.
Fenol dan melamin merupakan senyawa yang berbeda struktur, tetapi
memperlihatkan beberapa kesamaan pada sifat-sifat kimiawinya yaitu berkaitan dalam
hal bereaksi dengan formaldehida baik dalam hal pemrosesan maupun aplikasi
polimer-polimer yang terbentuk. Formaldehida merupakan bahan pengawet yang
bersifat karsigenik, akan tetapi sifat toxic tersebut akan hilang karena telah menjadi
satu senyawa, yaitu melamin.
1. TRIPLEKS MELAMIN 2. CAT MELAMIN

Anda mungkin juga menyukai