Anda di halaman 1dari 11

UJI KARBONASI BETON

I0117105 - Queen Bilkis Claudya


REAKSI KIMIA
PROSES KARBONASI, yaitu reaksi antara karbondioksida (CO 2) dengan unsur kalsium
hidroksida (Ca(OH)2) di dalam beton karena beton tidak kedap udara.

Reaksi karbonasi adalah :


Ca(OH)2 + CO2 → CaCO3 + H2O

Karbonasi beton terjadi ketika karbon dioksida di atmosfer dengan kelembaban


tertentu bereaksi dengan mineral semen terhidrasi dan menghasilkan karbonat.

Proses karbonasi pada beton menyebabkan terjadinya korosi.


PROSES KOROSI PADA BETON
Korosi pada beton terjadi akibat terbentuknya ettringite (Kalsium
Sulfoaluminate) akibat reaksi kimia antara unsur kalsium di dalam beton dengan
garam sulfat dari luar. Sama seperti karat pada besi, ettringite yang terjadi
menyebabkan pengembangan volume beton sehingga menyebabkan
massa beton terdesak dan pecah.
PROSES KOROSI PADA BETON
1. Proses hidrasi antara semen (C3S dan C2S) dengan air menjadi pasta semen (3CaO.2SiO2.3H2O
disingkat CSH).
C3S + H2O  CSH + Ca(OH)2

C2S + H2O  CSH + Ca(OH)2

2. Ca(OH)2 yang terjadi kemudian bereaksi dengan garam sulfat dari tanah atau laut.

Ca(OH)2 + MgSO4Mg(OH)2 + CaSO4

3. CaSO4 (gypsum) yang terjadi bereaksi kembali dengan C3A dari semen dan air menjadi ettringite

C3A + CaSO4 + H2O  C6AS3H32 (ettringite)


SIFAT HASIL REAKSI KARBONISASI
BETON
Hasil dari interaksi tersebut menyebabkan PH beton turun (< 9) dan ini
mengakibatkan penurunan ketahanan dari lapisan pasif di permukaan baja
tulangan dan menyebabkan pergeseran potensial korosi baja tulangan
menjadiaktif terkorosi sehingga terjadi korosi dengan tingkat konsentrasi tinggi.
KRISTAL HASIL REAKSI

Kristal yang terbentuk adalah Ettringite (6CaO.Al2O3.32H2O, atau disingkat

C6AS3H32) merupakan hasil reaksi dari unsur kalsium di dalam beton dengan garam
sulfat dari luar.
Memiliki bentuk kristal memanjang seperti jarum. Ettringite ini menyebabkan
pengembangan volume beton sehingga membuat beton pecah.
PANAS HIDRASI

Dalam proses hidrasi dihasilkan panas. Adanya pembebasan panas ini


membantu mempercepat pengerasan (proses hidrasi) dari senyawa-senyawa
itu. Tetapi setelah pengerasan terjadi, bagian yang telah mengeras
mempunyai sifat lambat menyalurkan sehingga dimungkinkan terjadinya
retak pada beton.
WAKTU IKAT AWAL DAN AKHIR

1. Initial setting atau waktu ikat awal, adalah proses di mana pengikatan


atau proses hidrasi sudah terjadi dan panas hidrasi sudah muncul, serta
workability beton (kemudahan pengerjaan beton segar) sudah hilang.

2. Waktu total/final setting, adalah kondisi di mana beton sudah mengeras


sempurna.
Hubungan waktu setting dan fase beton :

1. fase plastis : kondisi beton sebelum initial setting terjadi

2. fase setting : kondisi beton di antara waktu initial setting dan total/final setting

3. fase hardening : kondisi beton di antara waktu final setting sampai dengan

selesainya proses hidrasi seluruh komponen kimia pada semen


Pada beton tanpa bahan tambah/additive, secara umum disepakati atau dipakai acuan
waktu sebagai berikut :
1. waktu initial setting yang dipahami sebagai awal proses hidrasi semen mulai
terjadi pada 45 -120 menit dari dimulainya pencampuran/mixing beton

2. rentang waktu initial setting yang ditetapkan sebagai batas kondisi plastis telah
hilang pada umumnya adalah 1,5-2,5 jam dari dimulainya pencampuran/mixing
beton

3. waktu total/final setting dianggap adalah 3-4 jam dari dimulainya


pencampuran/mixing beton
TERIMA KASIH.

Anda mungkin juga menyukai