Pada permasalah ini cat sebelum kering meluncur turun sehingga ketebalan lapisan antara bidang
atas dan bawah menjadi tidak sama. Hal yang mungkin menyebabkan permasalahan ini adalah :
Mutu cat itu sendiri kurang baik dan hanya bisa diperbaiki dari pabrik yang bersangkutan
Cat terlalu encer
Pengecatan yang tidak merata
hal yang menyebabkan permasalahan pada pengecatan ini adalah Jenis cat yang
dipergunakan bersifat makin lama makin keras, sehingga tidak dapat mengikuti pergerakan
permukaan yang di cat (mis.: kayu) Pengecatan dilakukan diatas lapisan cat lama yang sudah
mengapur, sehimngga daya lekat cat berkurang Pengecatan dilakukan pada permukaan yang
kotor atau bermunyak Menggunakan dempul/ plamir yang berkualitas rendah, sehingga
pada waktu diberi lapisan cat dempul/ plamir tersebut terangkat Pengecatan dilakukan pada
permukaan cat lama yang bermutu rendah dimana daya lekatnya tidak baik, sehingga pada
waktu diberi lapisan cat baru yang bermutu tinggi lapisan cat lama tertarik dan terkelupas
Penggunaan cat dasar yang tidak sesuai dengan system pengecatan akhir . dan yang bisa
yang kita lakukan untuk mencegahnya adalah Permukaan yang akan di cat harus bersih dan
kering Kerok lapisan cat lama yang sudah rusak atau bermutu rendah Hindarkan pemakaian
dempul/ plamir yang terlalu tebal pada seluruh permukaan, terutama untuk exterior
Gunakan cat dasar yang dianjurkan untuk system pengecatan yang digunakan
Bittines (berbintik)
Lokasi : rumah km 5
Penyebab :Debu atau kotoran dari udara, kuas atau alat penyemprot yang kurang bersih
melekat pada permukaan cat Tehnik pengecatan dengan alat penyemprot yang tidak benar
sehingga debu cat yang kering menempel pada lapisan cat yang masih basah Waktu
pengadukan cat dalam kaleng, lapisan kering pada permukaan cat tercampur
Pencegahan :Bersihkan alat-alat pengecatan dengan baik sebelum dan sesudah dipakai Aduk
cat dengan hati-hati dan bila perlu disaring terlebih dahulu setelah dilakukan pengenceran
Perbaikan : Biarkan lapisan cat mengering dan mengeras sempurna. Gosok permukaan yang
berbintik dengan kertas gosok halus. Setelah dibersihkan dari debu bekas gosokan ulangi
kembali proses pengecatan
Penyebab :Penggunaan pengencer yang tidak sesuai dengan cat yang dipakai Pada
penggunaan alat penyemprot jarak penyemprot terlalu jauh
Pencegahan :Gunakan pengencer yang sesuai dengan cat yang dipakai Ukur jarak alat
penyemprot dengan media yang di cat sesuai tehnik penyemprotan yang benar
Perbaikan :
Biarkan permukaan cat hingga kering dan keras sempurna. Gosok permukaan dengan kertas
gosok halus hingga lapisan permukaan cat halus dan rata, selanjutnya ulangi proses
pengecatan kembali
Blistering (menggelembung)
Penyebab :
Pengulangan lapisan diatas lapisan sebelumnya yang belum kering sehingga terjadi
penarikan dan permukaan akan berkerut atau adanya perbedaan jenis cat antara lapisan
bawah dan lapisan atas (mis: lapisan bawah cat sintetis dan lapisan atas cat duco)
Pencegahan :
Usahakan pemberian lapisan berikutnya setelah lapisan sebelumnya kering benar dan cat
antar lapisan adalah cat yang sejenis.
Perbaikan :
Untuk kasus ini sebaiknya lapisan cat dikerok seluruhnya dan dilakukan pengecatan ulang
Pencegahan :
Pastikan pengadukan cat telah sempurna sebelum cat dipergunakan
Perbaikan :
Biarkan cat mengering dan keras sempurna. Gosok bagian yang bermata ikan dan
selanjutnya ulangi pengecatan.
Penyebab :
Bahan perekat dari lapisan cat yang dirusak oleh garam-garam atau bahan kimia lain yang
berasal dari dalam permukaan atau dari udara. Demikian pula pigment (pewarna) dapat
diserang oleh bahan-bahan kimia atau sinar matahari.
Pencegahan :
Pemilihan cat dan juga warna disesuaikan dengan kondisi yang dibutuhkan.
Perbaikan :
Bila penyebab perubahan warna telah diketahui, maka dapat dilakukan pengecatan ulang
dengan jenis cat yang sesuai.
Saponification (penyabunan)
Penyebab :
Serangan alkali pada lapisan cat yang berbahan perekat mengandung minyak seperti alkyd
gloss. Alkali dan minyak akan bereaksi secara kimiawi yang disebut penyabunan dimana
memberi hasil akhir seperti sabun dan menyebabkan lapisan cat menjadi lunak dan
terbentuk gumpalan yang lengket.
Pencegahan :
Permukaan yang akan di cat harus bebas alkali. Tidak dianjurkan tembok dari plesteran
semen atau beton yang masih baru di cat dengan cat dasar alkyd, tetapi sebaiknya dengan
cat acrylic dasar air atau jenis yang tidak mengandung minyak
Perbaikan :
Kerok seluruh lapisan cat dan kemudian bersihkan permukaan secara sempurna. Selanjutnya
beri lapisan cat lain yang sesuai dengan media yang akan di cat.
Efflorescence (pengkristalan)
Penyebab :
Efflorescence terjadi pada permukaan dari plesteran semen, beton atau batu bata dimana
garam-garaman yang bersifat alkali terbawa kepermukaan. Bila kristal-kristal tersebut
muncul dibawah lapisan cat dan disertai kelembaban tembok akan menyebabkan lapisan cat
rusak.
Pencegahan :
Pengecatan dilakukan setelah tembok atau plesteran atau beton telah kering sempurna
dimana kadar alkali dan kadar air dari permukaan tersebut telah memenuhi syarat yang
ditentukan. Permukaan yang mengandung kristal dari garam-garaman harus dibersihkan
terlebih dahulu dan dibiarkan sampai tidak keluar lagi.
Perbaikan :
Bila pengkristalan belum merusak lapisan cat, bersihkan dengan kain basah dan keringkan.
Amplas permukaan cat agar lebih porous (pori-pori terbuka) sehingga air dan garam-
garaman mudah keluar. Setelah pengkristalan tidak terjadi lagi lakukan pengecatan ulang.
Bila pengkristalan telah merusakkan lapisan cat maka harus dilakukan pengerokan sampai
dasar, bersihkan permukaan sampai pengkristalan tidak terjadi lagi dan lakukan pengecatan
ulang.
Penyebab :
Penggunaan plamir yang belum kering sempurna dan kemudian diberi lapisan cat, maka sisa-
sisa air dari plamir tersebut terjebak diantara dua lapisan plamir dan cat sehingga
menyebabkan timbulnya bercak seperti basah.
Pencegahan :Sama seperti kasus Blistering Tidak dianjurkan memakai plamir untuk
meratakan permukaan tembok ataupakai bahan pelapis dasar yang dianjurkan dan sesuai
(mis.: Mix-One)
Perbaikan :
Amplas permukaan lapisan cat agar lebih porous sehingga air dapat dengan mudah keluar.
Bila jamur telah tumbuh pada bagian-bagian yang basah tersebut, cuci dengan kaporit dan
kemudian lap dengan kain basah untuk menghilangkan sisa-sisa kaporit. Biarkan mengering
sempurna sebelum dilakukan pengecatan ulang. Bila dirasa perlu beri lapisan Wall Sealer
yang sesuai.
Chalking (pengapuran)
Penyebab :
Lapisan film cat rusak karena pengaruh serangan garam-garaman alkali (umumnya terjadi
pada pengecatan tembok baru) atau pengaruh sinar matahari (terjadi pada tembok luar
ruangan). Pengenceran cat yang terlalu encer sehingga film cat tidak dapat terbentuk
dengan sempurna.
Pencegahan :
Untuk tembok baru pastikan bahwa tembok telah kering sempurna sehingga derajat alkali
sudah memenuhi standart pengecatan Untuk tembok luar ruangan pakailah cat yang
memang direkomendasikan untuk exterior. Encerkan cat sesuai petunjuk yang dianjurkan
(yang tertera pada data teknis)
Perbaikan :
Jika pengapuran hanya terdapat pada tempat-tempat tertentu (karena pengaruh serangan
garam alkali) amplas bagian itu saja kemudian bersihkan dan beri lapisan cat kembali. Jika
pengapuran terdapat pada seluruh permukaan tembok rontokkan semua cat, bersihkan dan
jika tembok belum kering benar tunggu beberapa saat sampai tembok kering dan ulangi
pengecatan dari awal. Untuk tembok luar ruangan pakailan cat yang dianjurkan.
Penyebab :
Biasanya terjadi pada pemakaian cat tembok untuk media kayu atau yang berasal dari kayu,
terjadi karena kayu atau media itu masih mengandung getah yang belum tuntas keluar pada
persiapan bahan. Getah yang keluar terjebak dibawah lapisan cat dan membentuk bercak
seperti pulau-pulau.
Pencegahan :
Pilihlah bahan berjenis kayu yang akan dicat memakai cat tembok yang benar-benar sudah
tidak bergetah lagi.
Perbaikan :
Amplas dan bersihkan bagian yang ber bercak untuk memudahkan getah kayu keluar dan
biarkan untuk beberapa saat sampai getah keluar tuntas kemudian beri lapisan cat kembali.