Anda di halaman 1dari 39

JENIS-JENIS, BAHAN, DAN FINISHING PARTISI PADA BANGUNAN

FINISHING DINDING

Tali Air atau Sulur-sulur

Model tekstur yang paling banyak digunakan adalah jenis tali air atau sulur-sulur.’Tali
air adalah sebuah teknik membuat tekstur pada permukaan dinding bangunan. Tekstur ini
hanya berupa cekungan atau tambahan plesteran yang membentuk garis lurus. Jenis ini
terbuat dari bahan adukan dengan komposisi lebih banyak semen dan sedikit pasir.

Sebelum membuat tali air, pastikan pasangan tembok yang sudah diplester dalam
keadaan kering. Siapkan peralatan yang dibutuhkan seperti kayu dan garpu untuk mencetak.
Untuk tali air dengan ukuran yang kecil (kira-kira l cm), dapat menggunakan alat bantu garpu
yang memang dikhususkan untuk membuat tali air, atau garpu untuk menggaruk tanah. Untuk
ukuran yang besar (2cm-5cm) digunakan alat sebagai patokan lurus, semacam penggaris
dalam ukuran yang besar. Tarik benang dan ukur menggunakan selang timbang sebagai
panduan untuk menjaga agar tali air tetap lurus dan tidak melengkung. Selama ini hanya
dikenal tali air yang membentang secara horizontal. Namun tali air ini juga bisa dibuat
dengan posisi vertical.

Relief

Dinding dapat juga dijadikan media untuk membuat karya seni dengan menggunakan model
tekstur relief. Bentuk gambar yang terdapat pada relief dapat merupakan sebuah illustrasi,
penanda, lambang, atau tidak berarti sama sekali, berupa hiasan dengan bentuk hewan
ataupun tumbuhan. Teknik pembuatannya adalah dengan menggambar dan membentuk pada
adukan plesteran yang sudah ditempelkan pada pasangan dinding tembok. Setelah itu
dilakukan penghalusan dengan menggunakan acian. Teknik lainnya adalah dengan membuat
ukiran pada bahan batu alam yang keras, seperti batu candi dan batu palimanan. Kemudian
batu ini ditempelkan sebagai bahan pelapis dinding.

Kamprot

Kamprot merupakan teknik melapisi pasangan dinding bata atau pasangan dinding tembok
lainnya dengan adukan plesteran yang kasar. Teknik pembuatannya dengan cara
melemparkan adukan plesteran melalui kawat ayakan pasir yang dibentangkan di depan
dinding yang akan dikamprot. Plesteran dibiarkan mengering tanpa diratakan terlebih dahulu.
1
Hasilnya, dinding yang dikamprot akan mempunyai tekstur yang kasar. Selanjutnya
permukaan dinding ini diproses finishing menggunakan cat tembok.

Permukaan Maju dan Mundur

Model penyusunan bata merah ekspos juga dapat membuat tekstur yang unik pada dinding.
Caranya, pasanglah batu bata dengan posisi yang seharusnya, rebah dan memanjang.
Kemudian setiap lima buah bata, selingi dengan pasangan berposisi rebahan melebar, lalu
teruskan dengan posis rebah dan memanjang kembali. Dengan demikian akan terbentuk
pasangan dinding bata merah ekspos yang menjorok keluar pada beberapa bagian
permukaannya. Dinding pun berkesan maju dan mundur.

Bata merah ekspos digunakan agar tidak memerlukan plester dan acian untuk finishing-nya.

FINISHING ACIAN

1. Finishing Acian Menggunakan Kuas

Setelah diberi plester adukan semen dan pasir, proses pelapisan dinding dapat dilanjutkan
dengan teknik acian menggunakan kuas. Sapuan kuas pada acian dinding akan
menimbulkan tekstur berupa jejak yang cukup menarik. Dianjurkan untuk menggunakan
jenis semen instan agar diperoleh hasil yang lebih baik, lebih rata, dan lebih rapi.

2. Finishing Acian Menggunakan Rol

Proses ini hampir sama dengan teknik kuas. perbedaannya hanya pada penggunaan alat.
Acian yang digunakan harus bersifat lebih cair agar dapat dioleskan menggunakan rol. Teknik
ini akan menghasilkan dinding dengan permukaan yang lebih rata tapi memiliki tekstur.

BENTUK CUSTOM-MADE

Banyak hal lain yang juga dapat diterapkan pada proses pembuatan dinding, seperti
membentuk tekstur dengan menggunakan kape dan plamir tembok. Beberapa contohnya,
antara lain:

2
 Bentuk Cacing (curve), didapat dari plamir tembok yang dibuat agak melengkung,
pendek, dan menyebar secara merata pada dinding. Tampilannya seakan-akan terdapat
ratusan cacing pada permukaan dinding.
 Bentuk Gelombang/Bentuk Sisik. diperoleh dari sapuan kape atau kuas dengan bentuk
1/2 lingkaran yang dipasang berbaris seperti sisik ikan.

DINDING ALUMUNIUM COMPOSIE PANEL

Saat ini sudah menjadi solusi untuk finishing bagian facade (Kulit Luar) bangunan bisa di
sebut juga (Casing) bangunan, selain itu juga bisa dikombinasikan seperti Kusen Aluminium,
Kaca, dan Stainless Steel yang memberi kesan modern dan elegan. sehingga telah dipercaya
mempercantik gedung perkantoran, pusat perbelanjaan, Showroom, Pabrik, Ruko, rumah
tinggal dan fasilitas umum lainnya seperti rumah sakit, tempat ibadah, dan pom bensin
(SPBU).

Keunggulan Aluminium Composite Panel :

 Beratnya lebih ringan tetapi dengan kekuatan yang lebih tinggi


 Mudah dibentuk di model sesuai keinginan
 Kemudahan dan cepat untuk pemasangan#
 Tahan karat
 Mudah untuk prawatan

BATU ALAM

Penggunaan batu alam menghasilkan tampilan yang estetis. Biasanya diaplikasikan pada
dinding outdoor seperti untuk aksen pada dinding fasad depan di Teras atau bisa juga pada
dinding Taman dan area Kolam. Meskipun demikian, bisa juga dijadikan lapisan untuk
dinding dalam rumah. Aplikasinya bisa saja hanya pada bidang tertentu saja, bukan di seluruh
dindingnya. Misalnya sebagian dinding ruang-ruang seperti Kamar Tidur, Dapur, Ruang
Keluarga, Ruang Makan, bisa juga diaplikasikan sebagian dengan lapisan batu alam dan lain-
lain. Terpenting dalam memasukkan unsur batu alam sebagai aksen, sesuaikan dengan
arsitektur bangunan dan jenis material yang dipilih.

KERAMIK

3
Umumnya keramik digunakan untuk melapisi lantai. Namun kali ini kami
perkenalkan juga pemakaian keramik untuk dinding. Untuk area yang sering terkena air
seperti Dapur dan Kamar Mandi, sudah umum kita temui penggunakan keramik untuk
melapisi dinding.

Penempatan keramik pada lantai Teras, umumnya memakai keramik yang dipadankan
dengan lantainya. Kita bisa memanfaatkan keramik yang khusus untuk dinding atau
menggunakan keramik lantai. Keramik lantai bisa kita pakai pada dinding, namun sebaliknya
keramik dinding tidak bisa dipakai pada lantai. Keramik dinding eksterior secara fisik hampir
tidak bisa dibedakan. Di sini diperlukan kreativitas kita dalam memilih keramiknya, dari
warna, motif dan tekstur. Bisa juga berupa gambar-gambar, kaligrafi, abstrak dan lain-lain.

CAT

Finishing yang paling umum dan paling sederhana kita lakukan adalah mengecat dinding
menjadi berwarna, sesuai dengan selera kita. Selain selera, strategi mengecat juga bersifat
fungsional, seperti untuk memberi suasana tertentu pada interior, membuat rumah terlihat
luas, terasa lebih tinggi, lebih cerah dan lain-lain. Mengecat bisa juga dengan kombinasi
warna pada ruangan. Dalam hal ini mengecat salah satu dinding dengan warna berbeda dari
ketiga sisi lainnya. Dengan cara ini, kesan yang ditimbulkan pada ruangan bisa berbeda.
Selain cat polos, kita juga bisa menciptakan motif tertentu pada dinding dengan mengecatnya
menggunakan metode tertentu, seperti metode mentutulkan kuas atau spons, serta melakukan
gerakan khusus pada kuas ketika mengecat, sehingga menghasilkan motif tertentu

Wallpaper

Wallpaper terbagi menjadi beberapa jenis tergantung pada bahan pembuatnya seperti kertas,
vinil, non woven, aluminium foil dan natural weaves. Selain itu variasi lain dari wallpaper,
pada warna dan motifnya. Wallpaper bisa diaplikasikan ke seluruh permukaan dinding, bisa
juga hanya pada bagian tertentu saja, misalnya memberi aksen border. Wallpaper motif daun,
bunga, garis, abstrak dan lainnya tersedia di pasaran, bisa disesuaikan dengan penataan
interior di rumah Anda.

Panel

4
Terdapat banyak variasi panel dekorasi dinding, baik yang sudah jadi, tinggal
dipasang, maupun yang harus dikreasikan pemilik rumah. Umumnya panel dekoratif terbuat
dari material kayu dan gypsum. Di permukaan panel ini kita dapat berkreasi, dengan memberi
lapisan wallpaper, dibuat menjadi padded wall hingga diukir menjadi carving panel. Panel
pada Foyer ataupun Ruang Tamu, pilih yang bermotif kontras agar terlihat eye catching. Di
ruang keluarga, panel dapat dijadikan backdrop di area teve. Di ruang tidur, panel dipajang di
dinding atas headboard.

Panel wallpaper saat ini banyak ditemui di rumah-rumah Modern Kontemporer. Panel
wallpaper ini juga berguna untuk menutupi cacat pada dinding yang diakibatkan retak rambut
atau lembab. Panel wallpaper memiliki desain yang sangat beragam sesuai keinginan.

Carving panel dapat diaplikasikan di semua bagian interior, seperti menjadi partisi,
dekorasi dinding, panel pada furnitur dan lain-lain. Keunikkan carving panel dibanding
partisi lainnya, terletak pada ukiran (carving) yang tembus. Hasil carving-nya dapat
dimanfaatkan sebagai ventilasi atau lubang pencahayaan dan penghawaan. Carving,
merupakan salah satu cara membuat panel tampil beda. Kalau panel yang biasa memberi
efek 2 dimensi, carving panel tampil 3 dimensi. Tak hanya dapat dinikmati di satu arah,
namun juga dua arah (depan belakang).

Lubang, ceruk dan relief pada dinding

Selain mem-finishing dinding rata dan polos, memberi sentuhan pada dinding juga
dapat dalam bentuk mengolah dinding tersebut menjadi “tidak rata”. Seperti membuat lubang
yang bisa berfungsi sebagai tempat “mengintip”, mendapatkan cahaya dari ruang di
sebelahnya yang lebih terang, serta memberi efek luas pada ruangan tersebut. Bisa juga
dinding dibuat tidak rata dengan pembuatan ceruk yang difungsikan sebagai rak untuk
menempatkan pernak-pernik pajangan dan art work yang memperindah ruang. Sedangkan
pembuatan relief pada dinding bisa dilakukan dengan semen atau gypsum yang bisa dibentuk
sesuai kreasi. Biasanya untuk menghadirkan kesan natural pada salah satu sudut rumah.

5
MACAM-MACAM BENTUK ROOSTER
Jenis-jenis batu bata

A. Bata Ringan

Bata ringan merupakan material modern pengganti batu bata merah. Jika batu bata
merah dikerjakan secara home industry dengan kualitas bervariasi. Bata ringan dihasilkan
melalui proses teknologi modern aerasi dan autoklaf, sehingga dipastikan bermutu tinggi.
Beberapa keunggulan penggunaan bata ringan, kuat, tahan api, tahan air dan kedap suara.
Karena didesain secara ergonomis, menggunakan bata ringan menjadi hemat dalam
pemakaian bahan perekatnya.

Keunggulan bata ringan (dalam hal ini dibandingkan dengan batu bata merah):

 Presisi dan rata, sehingga tak sulit membuat dinding terlihat rata dan rapi.
 Hemat plesteran dan spasi hingga 75% karena ukurannya yang lebih besar daripada
batu bata merah.
 Lebih ringan 50%, sehingga memperkecil beban struktur dan mudah dalam
pengangkutan.
 Lebih cepat pengerjaannya karena ukurannya yang besar dan bobotnya yang ringan.
 Kedap suara sehingga tingkat kebisingan dalam ruangan rendah.
 Dapat menginsulasi panas, membuat suhu dalam ruangan jadi stabil.
 Kuat tekan dan dampak yang ditimbulkan tidak berat ketika gempa.
 Tahan api, aman ketika terjadi kebakaran.
 Penetrasi air rendah, sehingga dinding tidak mudah lembab dan cepat kering.
 Ramah lingkungan karena 70% materialnya udara.
 Bisa langsung diberi aci tanpa harus diplester terlebih dulu, dengan menggunakan
semen khusus. Bahan dasar acian/semen tersebut adalah pasir silika, semen, filler, dan
zat aditif. Untuk menggunakannya, semen ini hanya dicampur dengan air. Tetapi bisa
juga menggunakan bahan seperti pemasangan batako.
 Umumnya memiliki ukuran 60 cm x 20 cm dengan ketebalan 8–10 cm.

B. Bata Merah

Batu bata merah dibuat dari tanah liat yang dicetak, kemudian dibakar. Tidak semua
tanah lihat bisa digunakan. Hanya yang terdiri dari kandungan pasir tertentu.

6
Umumnya memiliki ukuran: panjang 17-23 cm, lebar 7-11 cm, tebal 3-5 cm.

Berat rata-rata 3 kg/biji (tergantung merek dan daerah asal pembuatannya).

Bahan baku yang dibutuhkan untuk pasangan dinding bata merah adalah semen dan
pasir ayakan. Untuk dinding kedap air diperlukan campuran 1:2 atau 1:3 (artinya, 1
takaran semen dipadu dengan 3 takaran pasir yang sudah diayak). Untuk dinding yang
tidak harus kedap air, dapat digunakan perbandingan 1:4 hingga 1:6.

Kelebihan dinding bata merah:

 Kedap air, sehingga jarang terjadi rembesan pada tembol akibat air hujan.
 Keretakan relatif jarang terjadi.
 Kuat dan tahan lama.
 Penggunanaan rangka beton pengakunya lebih luas, antara 9-12 m2.

Kekurangan dinding bata merah:

 Waktu pemasangan lebih lama dibandingkan batako dan bahan dinding lainnya.
 Biaya lebih tinggi.

C. Bata Muka (facing brick)


 Bata jenis ini mempunyai kemasan pada permukaannya yang bertekstur, berpasir
atau licin serta mempunyai warna atau corak yang sama.
 Bata jenis ini tidak perlu diplaster dan digunakan untuk keperluan kecantikkan
yang menunjukkan permukaan batu-bata yang menarik.
 Bata jenis ini juga tahan terhadap keadaan cuaca

D. Bata Teknik (engineering brick)


Bata teknik ialah bata yang padat. Bata jenis ini digunakan untuk keperluan seperti:
 Tembok penahan
 Dinding yang menanggung beban
 Tembok-landas dan dinding jambatan
 Pembentungan bata

7
E. Batu Bata Api (refraktori)

Bata api ialah jenis bata khusus, yang digunakan untuk mengalas atau melapik lubang
cerobong, dandang dan tanur, atau kerja-kerja lain di mana keadaan tahan panas
diperlukan.

Material refraktori diharapkan dapat tahan terhadap temperatur tinggi, tahan terhadap
korosi slag cair, logam cair dan gas-gas agresif, siklus termal (thermal cycling), tahan
terhadap benturan dan abrasi dengan hanya sedikit perawatan.

Refraktori didefinisikan sebagai material konstruksi yang mampu mempertahankan


bentuk dan kekuatannya pada temperatur sangat tinggi dibawah beberapa kondisi seperti
tegangan mekanik (mechanical stress) dan serangan kimia (chemical attack) dari gas-gas
panas, cairan atau leburan dan semi leburan dari gelas, logam atau slag [Hancock, 1988 ].

Refraktori dibuat dari berbagai jenis material terutama keramik yang mana termasuk
bahan-bahan seperti alumina, lempung (clay), magnesia, chromit, silicon karbida dan
lain-lain. Refraktori digunakan untuk mengkonstruksi atau melapisi struktur yang
berhubungan dengan temperatur tinggi, dari perapian sampai blast furnace.

Sifat-sifat ini diantaranya titik lebur yang tinggi, kekuatan yang bagus pada
temperatur tinggi, tahan terhadap degradasi

F. Batu Bata Pasir Kapur (kalsium silikat)

Bata cetak pasir kapur tanpa pembakaran merupakan bahan bangunan alternatif
pengganti batu bata dari tanah liat yang pembuatannya memanfaatkan tanah pertanian dan
merusak lingkungan. Untuk pengujian kuat tekannya dibuat beberapa macam komposisi
pasir dan kapur dengan perbandingan 1 kp : 3 ps, 1 kp : 4 ps, dan 1 kp : 5 ps. Komposisi 1
kp : 3 ps, pada umur 28 hari menunjukkan kuat tekan yang lebih baik (kualitas II) pada
pengujian tanpa perendaman benda uji. Pada pengujian benda uji dengan perendaman

8
selama 24 jam ternyata kuat tekannya lebih rendah. Terdapat perbedaan yang signifikan
antara kuat tekan bata 1 kp : 4 ps, dan 1 kp : 5 ps.

Antara kegunaan bata ini ialah:

 Sesuai digunakan dalam kerja yang memerlukan kuatan yang tinggi atau
senantiasa terendam di dalam air
 Bata bangunan eksterior
 Bata yang diikat dengan motar

Batu bata pasir kapur ini dibuat dari campuran kapur dengan pasir yang dalam tahap
pembuatan perbandingan antara pasir dan kapur yaitu 1 : 8 yang kemudian dicampur
dengan air sebagai pelarut yang ditekankan kedalam campuran dan dicetak sehingga
membentuk sebuah batu bata.

JENIS-JENIS BAHAN PRAKTISI DINDING


A. Papan gypsum

Material ini sebenarnya unggul untuk membuat plafon, namun papan gypsum juga
praktis untuk pembentukan dinding, baik dinding dalam (interior) maupun dinding luar
(eksterior). Gypsum bisa diaplikasikan sebagai dinding dalam atau sebagai pembatas
ruang (partisi). Hanya saja dinding dengan material ini tidak dapat menahan beban

9
konstruksi bangunan. Dinding yang bagian dalam, bukan konstruksi bisa menggunakan
papan gypsum sebagai pengganti penggunaan batu bata merah. Penggunaan papan
gypsum untuk pemisah ruang ini bisa menghemat pemakaian semen dan pasir atau
perekat lain, karena bentuknya yang lebar seperti papan. Yang harus dilakukan adalah
membuat sistem rangka sebagai konstruksi dinding. Keunggulan papan gypsum
mempunyai tingkat kemampuan akustik (Nouise Reduction Coefisien) tinggi dan daya
serap suara yang sangat baik

Untuk Dinding luar (eksterior) gypsum digunakan sebatas menggantikan fungsi


plester dan acian pada permukaan dinding bagian dalam bata, bukan panel dinding secara
utuh seperti dinding dalam. Gypsum untuk dinding luar menggantikan dalam dinding,
sehingga waktu finishing bisa lebih cepat dan hasil akhir jauh lebih baik. Untuk
memperkuat sambungan pada sudut luar gypsum, terdapat UB Steel yakni paper tape
dengan proteksi plat metal, sehingga jika terjadi benturan akibat benda keras tidak akan
merusak papan gysum.

B. Papan semen bertekstur kayu (woodplank)

Bahan kayu lebih dulu dikenal masyarakat sebagai material untuk membangun rumah.
Namun seiring perkembangan zaman, kayu tidak bisa lagi sembarangan diambil dan
diproduksi. Kini, material yang bersahabat dengan alam, praktis dan efektif cenderung
jadi pilihan. Salah satunya, papan semen bertekstur kayu (woodplank). Material ini
memiliki banyak keunggulan, di antaranya tahan air, tahan api dan anti rayap.

Woodplank bermotif dan bertekstur kayu alami yang indah. Kesan kayunya sangat
menonjol dengan urat-urat kayu yang terekspos. Mudah diaplikasikan sebagai dinding
eksterior maupun interior, juga untuk plafon dan pagar. Mudah juga untuk mengganti
warnanya sesuai keinginan, cukup dicat dengan cat eksterior berbahan dasar air. Tersedia
dalam berbagai dimensi 250 x 20 x 0,8 cm hingga 405 x 30 x 0,8 cm dengan dua pilihan
tipe, polos dan bertekstur.

C . Batako putih ( Tras )

10
Batako putih dibuat dari campuran tras, batu kapur, dan air. Campuran tersebut
dicetak, lalu dibakar. Tras merupakan jenis tanah berwarna putih / putih kecoklatan yang
berasal dari pelapukan batu-batu gunung berapi.Umumnya memiliki ukuran panjang 25-
30 cm, tebal 8-10 cm, dan tinggi 14-18 cm.

Untuk dinding seluas 1 m2, kira-kira membutuhkan:

Batako tras = 25 buah

Semen = 0,215 sak

Pasir ayak (pasir pasang) = 0,025 m3

Kelebihan dinding batako putih:

 Pemasangan relatif lebih cepat.


 Harga relatif murah.

Kekurangan dinding batako putih:

 Rapuh dan mudah pecah.


 Menyerap air sehingga dapat menyebabkan tembok lembab.
 Dinding mudah retak.

Penggunaan rangka beton pengaku relatif lebih banyak, antara 7,5-9 m2.

D. Batako semen / Batako Pres

Batako pres dibuat dari campuran semen PC dan pasir atau abu batu. Ada yang dibuat
secara manual (menggunakan tangan), ada juga yang menggunakan mesin. Perbedaannya
bisa dilihat pada kepadatan permukaan batakonya. Umumnya memiliki ukuran panjang
36-40 cm, tebal 8–10 cm, dan tinggi 18-20 cm.

Untuk dinding seluas 1 m2, kira-kira membutuhkan:

Batako pres = 15 buah

Semen PC = 0,125 sak

Pasir ayak (pasir pasang} = 0,015 m3

11
Kelebihan dinding batako pres:

 Kedap air sehingga sangat kecil kemungkinan terjadinya rembesan air.


 Pemasangan lebih cepat.
 Penggunaan rangka beton pengakunya lebih luas, antara 9 – 12 m2.

Kekurangan dinding batako pres:

 Harga relatif lebih mahal dibanding batako tras.


 Mudah terjadi retak rambut pada dinding.
 Mudah dilubangi karena terdapat lubang pada bagian sisi dalamnya

E. Bataton

Bataton terbuat dari campuran semen, agregat, pasir, kerikil, air dan bahan khusus
lain. Bahan-bahan ini dicetak dalam berbagai bentuk yang kemudian disebuat sebagai
bataton. Bentuk-bentuk bataton ini menyisakan rongga pada bagian dalamnya.Rongganya
bisa diisi baja untuk tiang kolom, juga bisa sebagai jalur pipa air dan kabel listrik.

Banyak pilihan bentuk bataton yang diproduksi oleh Holcim ini. Sebut saja blok beton
berprofil H untuk dinding, bataton profil U untuk balok pengikat fondasi (sloof ), dan
balok pengaku (ringbalk ), serta bataton bentuk kolom. Sedangkan bataton balok, rooster ,
dan lengkung menjadi material pendukung elemen rumah.

Rongga pada bataton dapat berperan juga sebagai isolator panas. Rongga tersebut
dapat menangkap rambatan radiasi panas pada dinding akibat terpapar terik matahari.
Dengan begitu, suhu radiasi panas pada dinding tak seluruhnya merembes sampai ke
dalam ruangan.

Daya tarik lain dari bataton adalah proses konstruksinya lebih ekonomis jika
dibandingkan bata merah. Contohnya pembuatan dinding bata merah yang memerlukan
bingkai struktur (kolom praktis, sloof , dan ringbalk ), yang harus menggunakan cetakan
(bekisting ). Selain menunggu masa keras beton, bekisting pada bingkai struktur dinding
tadi harus dilepas. Untuk pemasangannya, minimal satu hari, dicor, besok dilepas, baru
dipasang lagi. Kalau pakai blok beton cukup dalam satu hari, dapat diisi tulangan besi,
lalu bisa ditaruh pada atasnya. Tidak perlu menggunakan bekisting. Jadi hemat kayu,
waktu dan tenaga. Konstruksi jadi lebih ekonomis.

12
F. Dinding kaca

Seiring dengan meningkatnya produksi dan teknologi bahan kaca, penggunaan kaca
sebagai bahan konstruksi rumah pun meningkat dari tahun ke tahun. Dulu mungkin kita
hanya memakai kaca di rumah untuk jendela ataupun pintu. Namun sekarang kaca
merupakan bagian dari desain eksterior maupun interior rumah. Dinding kaca bisa
membuat rumah terlihat lebih luas dari aslinya. Halaman rumah yang hijau dan asri pun
dapat dilihat dari dalam rumah yang menyebabkan suasana menjadi lebih alami dan
sejuk. Namun perlu dipertimbangkan juga jika dinding kaca langsung terkena sinar
matahari yang akan membuat udara dalam rumah menjadi panas.

G. Dinding lembaran (Cladding)

Bila anda menginginkan pembuatan dinding dengan cepat, anda bisa mengganti
dinding konvensional dengan dinding partisi lembaran. Macamnya juga banyak,
contohnya, metal cladding, GRC atau Fiber Cement ( Kalsiboard ) untuk dinding bagian
luar, dan gypsum atau multiplex untuk dinding bagian dalam. Rangkanya terbuat dari besi
hollow atau baja ringan. Karena bobotnya yang lebih ringan system dinding ini cocok
digunakan pada bangunan yang berdiri diatas tanah berdaya dukung rendah. Keuntungan
lainnya adalah tahan gempa dan harganya pun lebih murah dari dinding konvensional.

H. Dinding Kayu

Karena langka dan mahalnya kayu dewasa ini, mungkin jarang sekali rumah yang
memakai dinding jenis ini. Kecuali untuk rumah-rumah di pedesaan atau rumah-rumah
yang sengaja desainnya bergaya country. Dinding papan kayu juga bisa digunakan pada
bangunan konstruksi rangka kayu. Kelebihan dinding ini adalah untuk menciptakan
suasana yang hangat dan natural. Suasana di dalam rumah pun akan lebih sejuk. Namun
perawatannya lah yang sulit. Kayu lebih mudah lapuk jika terkena panas dan hujan.
Belum lagi serangan rayap untuk daerah tropis seperti negara kita ini.

13
I. Papan Triplek/ Multiplek

Papan Multiplek dibuat dari serutan kayu yang dilapiskan secara vertical dan
horizontal secara berselang-seling antar lapisan, dan antar lapisan tersebut di press dengan
tekanan tertentu dan di lem. Dalam proses pembuatannya masing-masing lapisan pada
triplek maupun multiplek telah mengalami pengeringan yang sempurna dan telah
difumigasi, sehingga menjadikan papan triplek/multiplek tahan terhadap rayap dan hewan
pemakan kayu lainnya dan tidak mudah mengalami pelapukan.

Ketahanan terhadap air Papan Triplek/Multiplek bila dibiarkan tanpa pelapis tidak
akan tahan terlalu lama di tempat yang berair, namun bila hanya tersiram untuk jangka
waktu yang tidak terlalu lama, triplek /multiplek lebih bertahan daripada papan gypsum
standar. Bila direndam dalam air dalam waktu yang cukup lama maka papan akan
mengelupas tiap lapisannya, dan melapuk. Namun dengan pelapisan yang baik partisi
triplek/multiplek dapat digunakan untuk ruang yang lembab (misal: sebagai partisi toilet)

1. Akustik

Papan Multiplek memiliki tingkat reduksi yang cukup bagus (tergantung juga
ketebalannya) dan mudah dibentuk, sehingga papan multiplek cocok ruang yang
memerlukan pengaturan tata suara (misal gedung konser)

Harga

Dari soal harga saat ini harga bahan bangunan berbahan dasar bahan kayu relatif
lebih mahal saat ini. Harga tiap lembar multiplek dipengaruhi oleh tebal dan tekstur
kayu yang dipakai. Bahan triplek/ multiplek sangat fleksibel karena bisa dibongkar
pasang tanpa banyak merusak bahan, dan bahan masih bisa digunakan lagi, hal ini
menjadikan bahan ini lebih ekonomis untuk jangka panjang (bila memang partisi
sering di bongkar pasang)

Ketahanan Terhadap Api

Sifat bahan dasar kayu sebagai penghantar api, Bahan multiplek sebaiknya
dihindarkan untuk partisi ruang- ruang yang kontak langsung dengan api (misal
dapur, laboratorium dll) penggunaan multiplek untuk partisi ruang yang retan
terhadap api dapat diatasi dengan penggunaan bahan pelapis yang tahan api.

14
Pemasangan

Dari segi pemasangan papan multiplek lebih fleksibel dan mudah dibentuk manjadi
model apapun, pemasangan tidak memerlukan tenaga ahli khusus. Rangka untuk
menyokong papan multiplek juga bisa terbuat dari kayu maupun rangka metal.
Kelebihan dari pemasangan multiplek adalah bahan yang mudah dibentuk menjadi
bentuk apapun, dan sisa maupun bongkaran bisa dimanfaatkan lagi tanpa terlalu
banyak kerusakan.

Papan Kalsium

Papan Kalsium terbuat dari panel kalsium-silikat dan menggunakan serat selulosa sebagai
penguat. Secara tampilan kasat mata papan kalsium menyerupai bahan plafon fibercement,
namun lebih tebal dan kuat. Papan kalsium dalam proses produksinya telah mengalami
pengeringan secara autoclaving, sehingga tidak mengalami muai susut. Berat jenis papan
lebih berat daripada papan gypsum, namun dari sisi kekuatan dan kepadatan papan kalsium
lebih padat dan kuat. Dipasaran ketebalan papan kalsium terdiri dari 6mm,9mm dan 12 mm.

Ketahanan terhadap air

Papan Kalsium lebih tahan terhadap air dan lembab. Bila terkena air, papan kalsium tidak
akan terurai seperti halnya papan gypsum, ataupun terkelupas seperti triplek atau multiplek,
namun dari beberapa pengalaman yang saya temui, papan kalsium bila terkena air dan
lembab akan mudah sekali terdapat bercak-bercak hitam (jamur), namun hal ini dapat dengan
mudah diatasi dengan pengamplasan dan pengecatan kembali.

Akustik

15
Papan kalsium memiliki material yang cukup padat, bahkan lebih padat dari plesteran dinding
bata pada umumnya, oleh karena itu dari segi akustik papan kalsium cenderung tidak dapat
menyerap suara dengan baik dan tidak cocok untuk ruang yang membutuhkan peredaman
suara (misal ruang pertunjukan atau studio)

Harga

Harga papan kalsium rata-rata dipasaran relatif lebih mahal daripada papan gypsum standart
dengan ketebalan yang sama, namun dalam aplikasi partisi yang sama papan kalsium bisa
menggunakan ketebalan yang lebih tipis daripada papan gypsum. Namun bila dibandingkan
dengan papan gypsum untuk aplikasi khusus ( papan gypsum tahan api, papan gypsum tahan
kelembaban, maupun papan gypsum tahan benturan) maka harga papan kalsium relatif lebih
murah.

Ketahanan Terhadap Api

Bahan papan kalsium rata-rata tidak mudah terbakar dan tidak juga menyebarkan nyala api,
sehingga bahan ini sangat cocok untuk ruang-ruang yang membutukkan perlindungan
terhadap api, dan yang rentan pada kebakaran (mis: dapur, laboratorium, dll)

Ketahanan Terhadap Benturan dan Goresan

Bahan dengan kerapatan yang padat, menjadikan papan kalsium cocok diaplikasikan di ruang
dimana banyak orang dan barang berlalu lalang. Papan Kalsium tidak mudah ”gupil” dan
gores, namun perlu dicatat bahwa papan kalsium mempuyai sifat yang lebih getas, sehingga
bila mengalami benturan yang cukup keras pada bagian yang tidak terdapat rangka bisa

16
mengalami keretakan, dan keretakan pada papan kalsium memang bisa diatasi dengan
pemberiana plaster & compount seperti halnya pada gypsum, namun hasilnya tidak bisa
serapi papan gypsum.

Pemasangan

Dalam hal pemasangan tidak jauh beda dengan pemasangan papan gypsum, namun perlu
dicatat, bahwa papan kalsium dengan sifat bahan yang lebih keras dan kaku maka biasanya
bila rangka kurang rapi sambungan antar panel juga terlihat begelombang, dan hal ini lebih
sulit diatasi dengan dempul daripada papan gypsum.

17
18
Sumber :

http://rumahidaman87.blogspot.com/2013/01/6-model-dinding-bertekstur.html

http://jasa.pelapak.com/jasa-renovasi-bangunan-dengan-dinding-aluminium-
composite.html#.UmhIePnry7o

http://www.bintanghome.com/rubrik-utama/tematik/1163-inovasi-dinding.html

http://gudangroster.blogspot.com/

http://pradinipus.wordpress.com/2012/01/27/batako-vs-bata-merah-vs-bata-ringan/

http://batabricks.blogspot.com/p/jenis-bata.html

http://ancu07.blogspot.com/2011/03/dinding-partisi.html

Memahami Dasar-Dasar Pekerjaan Finishing Bangunan Gedung

19
Uberlin

Abstrak

pekerjaan finishing adalah pekerjaan akhir dari sebuah kegiatan pembangunan dalam rangka
menutupi, melapisi dan memperindah dari sebuah bangunan atau konstruksi tersebut. Dalam
rangka melakukan efisiensi terhadap pekerjaan finishing maka kesalahan-kesalahan pekerjaan
awal harus dihindari.

Manfaat dari pekerjaan finishing adalah menambah nilai estetika, merapikan, melapisi dan
meningkatkan keawetan bangunan gedung.

Pekerjaan finshing terdiri dari pekerjaan finishing basah dan pekerjaan finishing kering,
finishing basah meliputi : pasangan batu bata, plesteran, acian, pekerjaan cat, pasangan tegel
keramik dan pasangan granit, sedangkan finishing kering adalah pekerjaan yang dalam
aplikasinya tidak menggunakan air sebagai medianya yang meliputi : pekerjaan Wall Paper,
dinding partisi, karpet, dinding enamel dll

Kata kunci : pekerjan finishing, finishing kering,finishing basah, dekorasi.

A. Pengertian dasar pekerjaan finishing.

Pada dasarnya pekerjaan finishing adalah pekerjaan akhir dari sebuah kegiatan pembangunan
gedung, jembatan, jalan maupun sebuah kegiatan lainnya.

Pekerjaan finishing merupakan pekerjaan yang memakan biaya yang tidak sedikit oleh sebab
itu seharusnya di hindari, untuk mereduksi pekerjaan finishing memang tidak mudah tetapi
dapat dilakukan dengan mengurangi kesalahan dan meningkatkan kualitas produksi serta
kompetensi tenaga kerja pada pekerjaan tersebut.

Pekerjaan finishing adalah upaya untuk menghaluskan dengan menambah beberapa assesoris
sehingga bangunan tersebut menjadi lebih indah.

Dengan melihat pemahaman tersebut diatas maka dapat disimpulkan bahwa pekerjaan
finishing adalah pekerjaan akhir dari sebuah kegiatan pembangunan dalam rangka menutupi,
melapisi dan memperindah dari sebuah bangunan atau konstruksi tersebut

Adapun pekerjaan finishing dapat dibedakan menjadi 2, yaitu :

20
a. Pekerjaan finishing basah yaitu pekerjaan finishing yang dalam aplikasinya
menggunakan air sebagai medianya yang meliputi pasangan batu bata, plesteran,acian,
pasangan tegel keramik, pasangan granit dan pekerjaan pengecatan.

b. Sedangkan pekerjaan finishing kering yaitu pekerjaan yang dalam aplikasinya tidak
menggunakan air sebagai medianya yang meliputi : pekerjaan Wall Paper, dinding partisi,
karpet, dinding enamel dll.

Gbr.1. Salah satu pekerjaan finishing basah

Finishing basah adalah seluruh kegiatan pekerjaan finishing yang pada proses pengerjaan
bahan dasarnya berhubungan dengan bahan cair, contohnya pada pekerjaan pengecatan
dimana untuk mencampurnya agar dapat diaplikasikan menggunakan air.

Gbr.2 Salah satu pekerjaan finishing pasang bata ringan

Sedangkan finishing kering adalah seluruh kegiatan pekerjaan finishing yang pada proses
pengerjaan bahan dasarnya tidak berhubungan secara langsung dengan bahan cair, contohnya
pada pekerjaan pemasangan wall paper, parket dan dinding partisi.

21
Gbr.3. Pekerjaan finishing kering pasang parket

B. Fungsi Pekerjaan Finishing.

Berdasar penjelasan diatas maka pekerjaan finshing cukup mahal namun tetap dibutuhkan
sebab pekerjaan tersebut memberi nilai tambah dari sebuah konsep membangun dari sebuah
kegiatan pemabngunan.

Adapun fungsi dari pekerjaan finshing adalah :

Menambah nilai estetika pada sebuah objek atau gedung agar terlihat menarik dan indah

Gbr.5.Hasil dari pekerjaan finishing

Merapikan setiap bagian konstruksi agar terlihat sempurna sesuai dengan standar yang
beralku.

22
Melapisi bagian-bagian yang harus ditampilkan dengan bahan lain agar bagian tersebut
diganti dengan bahan lainnya.

Menambah keawetan bangunan gedung.

C. Jenis dan Macam Pekerjaan Finishing .

Seperti penjelasan diatas bahwa pekerjaan finishing basah adalah merupakan pekerjaan
finishing yang dalam proses pengerjaannya berhubungan dengan bahan cair sehingga dapat
diidentifikasikan sebagai berikut, antara lain:

1. Pekerjaan Finishing Basah

Pasangan batu bata (bricklaying).

Pasangan batu bata dapat dikategorikan pekerjaan finishing dengan mengacu pada pengertian
pekerjaan finishing yaitu untuk menutupi bagian bangunan dan jika pasangan bata tersebut di
ekspose atau tanpa diplester sehingga nampak keindahan pasangan batu batanya.

Gbr.6. Pasangan bata ekspose

Pasangan tegel keramik (wall and floor tiling).

Pasangan tegel keramik berfungsi untuk memberikan keindahan dan kebersihan dari sebuah
bangunan gedung, dengan corak warna dan pola yang dipilih maka bangunan mejadi indah
dan berkualitas.

23
Pemasangan tegel keramik pada dinding dan lantai dapat diaplikasikan dengan dua cara yaitu
cara tebal dan cara tipis.

Cara tebal yaitu cara mengaplikasikan keramik dimana spesi adalah campuran semen dan
pasir dengan komposisi 1 pc : 2 ps dengan ketebalan spesi 1 cm – 2cm.

Sedangkan cara tipis adalah metode mengaplikaiskan tegel keramik dengan mengunakan
bahan dry mix (campuran kering yang sudah siap pakai), dimana komposisi sudah sesuai
dengan standar industri dan memiliki tingkat keplastisan yang bagus.

Gbr.7.Pasangan tegel keramik

Pekerjaan plesteran dan acian.

Plesteran merupakan salah satu lapisan penutup yang berfungsi untuk melindungi dan
menutupi permukaan batu bata agar permukaan menjadi rata dan terlindung dari pengaruh
cuaca, sehingga bangunan menjadi lebih awet dan sehat.

Pekerjaan pasangan batu alam/granit.

Pasangan granit menrupakan lapisan penutup yang terdiri dari dua macam cara pengerjaan
yaitu cara basah dan cara kering, jadi keramik atau granit dapat dikelompokan pada dua jenis
pekerjaan finishing.

24
Gbr.8.Pasangan batu alam pada tembok

Pekerjaan pengecatan.

Pengecatan akan memperindah konstruksi bangunan dengan variasi warna yang berbeda
membuat bangunan akan menjadi indah namun ketahanan terhadap pengaruh cuaca
menjadikan pekerjaan finishing ini tidak awet.

Gbr.9.Aplikasicat pada tembok

Finishing permukaan beton.

Finishing permukaan beton dilakukan agar permukaan menjadi rata, padat dan halus sehingga
terlihat lebih bagus, disamping itu dapat juga dibuat teksture dengan efek-efek tertentu
sehingga menampilkan permukaan beton yang lebih menarik.

25
Adapun finishing permukaan beton dapat diaplikasikan seperti hard finish, epoxy, grinding,
finishing sudut dan lain-lain.

Gbr.10.Finishing sudut

D. Pekerjaan Finishing Kering

Pekerjaan Wall Paper Wallpaper


dinding adalah bahan pelapis dinding terbuat dari bahan plastic atau kertas dengan desain dan
pola tertentu yang digunakan untuk melapisi dinding bangunan sebagai bagian akhir dari
pekerjaan finishing. Kelemahan dari wallpaper adalah mudah robek, jika kotor sulit
dibersihkan dan jika tembok lembab wallpaper akan rusak.

Gbr. 11.Contoh pasangan wallpaper pada dinding.

26
Pekerjaan karpet Karpet
adalah salah satu pekerjaan finishing kering dan diaplikasikan pada lantai dan memiliki
media yang harus kering dan bersih. Biasanya dipasang di hotel-hotel, mesjid, kantor atau
ruang khusus untuk umum yang bersifat exklusif.

Gbr.11.Contoh pasangan karpet pada lantai.

Pekerjaan parket
Parket adalah salah satu finishing pelapis lantai terutama pada ruang tidur, dansa, senam atau
restauran. Arket memberikan nilai dekorasi yang sangat tinggi pada sebuah bangunan.
Kelemahan pekerjaan finishing ini adalah tidak tahan terhadap kelembaban.

27
Gbr. 12.Contoh pasangan parket

Pekerjaan dinding partisi papan gipsum Papan


gipsum atau gypsum board merupakan material pelapis interior untuk dinding pembatas dan
plafon gipsum, serta dapat diaplikasikan sebagai pelapis dinding bata. Kelemahan dari
pelapisi dinding gipsum jika terkena basah atau air maka papan gipsum menjadi hitam dan
rusak.

Kesimpulan.

Pekerjaan Finishing adalah merupakan proses pekerjaan akhir dalam rangka memperbaiki,
menutupi atau melapisi,meningkatkan keawetan bangunan serta memperindah sebuah
pekerjaan bangunan. pekerjaan finshing diupayakan se efisien mungkin untuk menekan biaya
pekerjaan yaitu dengan meningkatkan kualitas pekerjaan sebelumnya. pekerjaan finishing
meliputi pekerjaan finishing basah dan finishing kering

Daftar Pustaka.

Susanta, Gatut, Panduan Lengkap Membangun Rumah,Jakarta, Penebar Swadaya, 2001.

PPPPTK/VEDC, Job Sheet, Pemasangan Tegel Keramik, Malang 2010

Sudarwati, Memilih, Memasang, Merawat Keramik ,Jakarta,Penebar Swadaya, 2006

28
Susanta, Gatut, Lantai,Jakarta, Penebar Swadaya, 2007.

Susanta, Gatut, Dinding ,Jakarta, Penebar Swadaya, 2007

Ismaya, Bayu dkk, Mengatasi Kerusakan Rumah ,Jakarta, Penebar Swadaya, 2006

Kusjuliadi , Danang. Membangun Rumah Kuat dan Artistik, Jakarta, Penebar Swadaya, 2007

http://properti.kompas.com/read/2012/05/16/17053023/7.Langkah.Mengganti.Lantai.Parket.y
ang.Rusak

http://blog.ubinkayu.com/info/renovasi

http://www.pasangkarpetkantor.com/2010_11_01_archive.html

9 Model Dekorasi Dinding Rumah Unik Yang Berkualitas

Diposkan oleh Tri Sunenti di 20:43

Dekorasi dinding hiasan rumah minimalis yang berkualitas adalah hal terpenting untuk
menampilkan suatu gaya tertentu. Saat Anda sedang melakukan pemilihan model dinding
selain dengan menentukan bahan bagunan yang digunakan biasanya juga memperhitungkan,
warna cat, penggunaan wallpaper, tanpa plaster dan ide lainnya agar terkesan lebih luas dan
terbaik.

Saat ini inspirasi hiasan dinding rumah minimalis juga tidak mau ketingalan dengan zaman,
untuk ke arah yang lebih baik sesuai ide yang dimiliki manusia.

Saat ini inspirasi hiasan dinding rumah minimalis juga tidak mau ketingalan dengan zaman,
untuk ke arah yang lebih baik sesuai ide yang dimiliki manusia. Kreativitas mengolah bidang
datar dalam elemen interior menjadi salah satu contoh terbaik untuk menampilkan dekorasi
dinding hiasan rumah minimalis yang berkualitas, karena kehadirannya tidak hanya

29
diperhatikan dari segi fungsi, tetapi juga meliputi ke awetan dan tampilan yang bagus.
Dinding selain berfungsi untuk membatasi ruang juga sebagai penentu simbol sebuah desain.

Berikut ini merupakan beberapa material model dinding rumah unik yang menarik dan tetap
mengedepankan kualitas terbaik:

1. Dinding Rumah Batu Bata

Dinding rumah pakai batu alam hanyalah bagian dari finishing. Tapi dinding batu bata selain
sebagai bahan bangunan juga bisa digunakan sebagai hiasan asal cara pembuatan dan
pengerjaannya tepat.

Dinding rumah pakai batu alam hanyalah bagian dari finishing. Tapi dinding batu bata selain
sebagai bahan bangunan juga bisa digunakan sebagai hiasan asal cara pembuatan dan
pengerjaannya tepat. Mungkin Anda pernah menjumpai dinding rumah tanpa plester dan tetap
cantik dan sedap di pandang. Tapi jangan lupa untuk mengutamakan kualitas dan tekstur
dinding tersebut.

2. Dinding Rumah Beton

30
Beton sebagai dinding ruangan adalah merpakan jenis beton ringan. Manfaat penggunaan
beton sebagai pembatas ruangan selain lebih ringan dibanding dengan material bata atau kayu
adalah juga untuk menekan waktu pengerjaan. Dan keunggulan dari jenis beton ringan adalah
merupakan penghantar panas serta listrik yang tidak baik sehingga ruangan lebih adem dan
dapat meredam suara dengan lebih baik.

3. Rumah Minimalis Dinding Kaca

Meski saat ini di Indonesia masih jarang menggunakan material kaca tapi juga mampu
memberi tampilan yang menarik. Pengunaan kaca akan memberikan efek tembus pandang
sehingga sinar matahari akan mudah menyinari ruangan anda bila tidak di lapisi dengan kaca
film. Namun, kaca film untuk rumah ini masih asing bagi kita, meski sebenarnya banyak
manfaat untuk keamanan dan tampilan dekorasi rumah. Tapi, yang perlu Anda diperhatikan
adalah kaca yang cocok untuk dinding rumah. Sebuah kaca yang berukuran tebal minimal 1
cm merupakan jenis yang cocok untuk dekorasi dinding rumah minimalis terbaik. Karena
dengan dinding kaca yang tebal Anda tidak perlu khawatir mudah pecah. Sebaiknya gunakan
dinding kaca dari kaca tempered atau kaca laminasi. Karena type kaca tempered ini sudah
dilapisi untuk menghindari hancur berkeping-keping sekiranya pecah.

4. Dinding Batako

Material batako terbuat dari batu buatan yang dipres tanpa ada dibakar. Sama dengan batu
bata, batako juga berupa balok, namun memiliki ukuran yang semakin besar. Walau
mempunyai ukuran yang semakin besar, berat batako lebih enteng dari batu bata.

5. Dinding Rumah Menggunakan GRC

31
GRC yaitu kepanjangan dari Glassfibre Reinforced Cement Board atau lebih di kenal papan
semen fiber. Papan GRC terbuat dari kombinasi gipsum, semen, pasir, serta serat (fiber).
Papan GRC lebih kuat dari pada gipsum. Ia bisa dipakai untuk dinding interior ataupun
dinding eksterior. Namun papan GRC tidak bisa dipakai juga sebagai dinding struktural.
Papan ini cuma dapat dipakai juga sebagai dinding penyekat.

6. Dinding Rumah dari Gipsum

Gipsum umumnya digunakan juga sebagai dinding penyekat. Gipsum bisa di beri susunan
finishing. Papan gipsum terbuat dari kombinasi bahan memiliki bahan basic kertas hingga ia
berbentuk tak tahan air. Sangatlah disarankan hindari pemakaian papan gipsum untuk dinding
kamar mandi, dapur, atau ruang yang terkait segera dengan air.

7. Rooster

Dinding rooster adalah salah satu elemen yang bertindak mendatangkan lubang angin serta
sinar matahari. Cahaya yang menerobos melalui lubang-lubangnya bisa memberi dampak
bayangan yang indah. Design dinding ini bakal memberi dampak menarik serta unik bila
Anda memakainya.

8. Dinding Rumah Anyaman Bambu

Dinding dari bambu termasuk kuat serta tangguh. Dinding memakai bambu dapat tahan
hingga beberapa puluh th. namun Anda juga mesti mengerti bagaimanakah perawatannya.
Dinding bambu juga di kenal murah serta bisa kurangi pemakaian material bahan bangunan
buatan. Finishing dinding rumah bambu bisa dipercantik dengan cat kayu, cat minyak dan cat
kapur.

32
9. Dinding Rumah dari Tripleks serta Multiplek

Material ini adalah papan memiliki serat kayu yang terdiri atas tiga lapis (tripleks) atau kian
lebih tiga lapis (multiplek). Butuh diingat bahan ini tak ditujukan menahan beban. Harga
bahan ini termasuk murah serta sifatnya sangatlah fleksibel. Tetapi kita mesti hati-hati,
lantaran bahannya yang terbuat dari kayu, jadikan bahan ini adalah penghantar api terbaik. .

Demikian 9 Model Dekorasi Dinding Rumah Unik Yang Berkualitas.

Demikian 9 Model Dekorasi Dinding Rumah Unik Yang Berkualitas. Jangan lupa
pertimbangkan warna cat, perpaduan, bahan yang di gunakan dan hal lainya yang dirasa
sangat penting. Dengan perencanaan juga cara pengerjaan yang baik maka akan
menghasilkan yang terbaik untuk seluruh keluarga Anda.

Teknik Finishing dinding dengan Beton expose

Dewasa ini, tersedia banyak sekali tersedia pilihan finishing bagi sebuah bangunan. Ingin
bermain dengan warna? Saat ini sudah tersedia cat oplosan dengan ribuan warna yang bisa
dipilih sesuai keinginan. Ingin memaksimalkan kesan alami? Bisa dilakukan dengan
mengekspose material yang dipergunakan, misalkan batu bata ekspose, batu alam ekspose,
dan kayu ekspose. Jenuh dengan itu semua? Tidak ada salahnya bila kita mencoba
bereksperimen dengan memilih jenis finishing yang satu ini : yaitu tanpa finishing apapun.
Tanpa finishing? Betul sekali, saat ini mulai banyak arsitek yang memilih desain

33
bangunannya untuk tampil ‘telanjang’ alias tanpa finishing apapun. Sebetulnya hal tersebut
bukan barang baru, karena arsitek Tadao Ando sudah memulainya sejak tahun 1979. Tetapi di
tengah banyaknya pilihan finishing yang tersedia pada saat ini, tanpa finishing justru menjadi
suatu pilihan yang menarik.

Istilah beton ekspose mungkin kurang tepat, karena sebetulnya yang diekspose adalah
material semen yang menjadi bahan utama untuk plesteran dan acian dinding. Setelah selesai
dinding dibiarkan apa adanya tanpa finishing sedikitpun. Warna abu-abu mentah yang
dihasilkan oleh semen yang telah mengering justru bisa menghasilkan nuansa yang eksotis.
Karena identik dengan warna beton, maka sistem semen ekspose seperti ini biasa dikenal
dengan istilah beton ekspose.

Lalu, di mana saja kita mengaplikasikan efek beton ekspose tersebut ?. Hampir pada tiap
elemen bangunan, baik interior maupun eksterior. Efek beton ekspose ini bisa diaplikasikan
pada bidang dinding, lantai, plafond, dan lain-lain.

Dengan material yang sama, dengan warna yang sama, bisa diperoleh beberapa jenis tekstur
yang teknik yang berbeda :

Plesteran biasa. Setelah selesai diplester seperti biasa, dinding bata tidak diaci, melainkan
dibiarkan begitu saja. Efek yang dihasilkan adalah permukaan dinding yang setengah kasar,
tetapi tetap rata, karena sebelumnya plesteran sudah digosok hingga rata

Plesteran kamprot. Dengan teknik ini akan diperoleh bidang permukaan yang kasar dan
bertekstur. Teknik ini bisa diterapkan di bidang-bidang tertentu yang dipilih menjadi aksen.
Teknis pengerjaannya tentu lebih sulit daripada plesteran biasa.

Acian halus. Caranya sama persis dengan teknik yang biasa dilakukan pada dinding
konvensional. Setelah diplester, permukaan dinding lalu diaci dengan menggunakan semen
yang dicampur dengan air. Dengan cara ini akan dihasilkan permukaan yang halus, doft
(tidak mengkilat), dengan warna abu-abu tua, dan tekstur yang dihasilkan oleh bekas
gosokan.

Tali air. Untuk bidang semen ekspose yang luas, biasanya tali air diperlukan untuk
memberikan aksen sehingga menghasilkan bidang-bidang yang lebih kecil. Adanya tali air ini
memberikan efek seolah-olah bidang dinding tersebut terbuat dari lempengan-lempengan
beton pra cetak.

34
Setiap teknik finishing tentu memiliki kelebihan dan kelemahan. Kelebihan dari finishing
beton ekspose ini antara lain adalah :

Hasil akhir yang dihasilkan akan mempunyai aksen dan tekstur yang sangat menarik dan
alami, apalagi bila dikombinasikan dengan permainan pencahayaan.

Terhindar kemungkinan terjadinya pemilihan warna yang kurang serasi. Warna beton ekspose
yang monokrom justru akan lebih menonjolkan bentuk bangunan.

Mengurangi perawatan bangunan. Untuk finishing berupa cat, maka bangunan harus dicat
ulang paling tidak setiap 5 tahun sekali. Untuk finishing beton ekspose cukup dibersihkan
secara berkala.

Mengurangi biaya pembangunan, karena menghilangkan alokasi biaya untuk finishing.

Sedangkan kelemahan dari sistem beton ekspose ini adalah :

Harus mempergunakan tukang yang berpengalaman dan mempunyai skill tinggi.

Kemungkinan timbulnya lumut, terutama pada material yang bertekstur kasar. Hal tersebut
bisa diatasi dengan penggunaan coating berwarna clear dan doft.

Hasil akhir yang diperoleh dalam membuat material beton ekspose ini tergantung pada :

Kualitas material. Material utama yang diperlukan adalah semen, pasir, dan air. Pemilihan
jenis semen yang baik diperlukan untuk mendapatkan hasil yang baik pula. Pasir juga
demikian, sebaiknya dipilih jenis pasir muntilan yang bersih dari tanah dan lumpur,
bertekstur sedang (tidak terlalu halus dan tidak terlalu kasar). Dapat juga dipertimbangkan
untuk mempergunakan semen instan yang lebih praktis, karena tinggal menuangkan
campuran yang sudah tersedia dalam zak dan menambahkan air.

Kemampuan tukang. Mutlak diperlukan tukang yang berpengalaman dan memiliki skill yang
baik. Karena teknik beton ekspose ini identik dengan style modern minimalis-modern yang
mengutamakan kerapihan, kesikuan, dan kelurusan sudut-sudut permukaan bidang.

Alat yang benar. Alat-alat yang diperlukan adalah :

Roskam kayu. Dipergunakan untuk mengaplikasikan plester. Aplikasi plester ini setebal 8-
15mm. Material kayu yang dipergunakan akan menarik pasir ke permukaan, sehingga
menghasilkan tekstur yang cukup kasar. Tekstur yang agak kasar ini diperlukan untuk

35
menempelnya acian. Jangan mempergunakan roskam besi untuk plester, hasilnya akan
bergelombang, menghasilkan tekstur yang terlalu halus, menarik air semen ke permukaan,
dan menyulitkan pengerjaan acian.

Jidar. Jidar diperlukan untuk meratakan permukaan plesteran. Jidar yang baik terbuat dari
aluminium ukuran 2x5cm dengan panjang 2m. Sebaiknya, jangan mempergunakan jidar dari
kayu, karena tidak bisa dijamin tingkat kelurusannya.

Sendok semen. Diperlukan untuk mencampur adukan semen, pasir, dan air, atau semen instan
dan air.

Ember/Bucket. Untuk tempat pencampuran. Jangan mencampur semen di atas permukaan


tanah, karena akan memungkinkan tercampurnya material-material dari luar. Mencampur di
atas keramik ataupun dak beton sebaiknya juga dihindari, karena akan meninggalkan bekas
yang sangat sulit dihilangkan.

Roskam besi. Dipergunakan untuk aplikasi acian / skimcoat. Lapisan ini biasanya setebal 1-
3mm. Jangan mempergunakan roskam kayu untuk acian, karena akan menimbulkan bekas
kekuningan. Alat yang sama bisa dibuat sendiri oleh tukang dengan menggunakan pipa
paralon PVC yang dipotong dan diratakan.

Balok styrofoam atau karet. Dipergunakan untuk menggosok acian yang setengah kering,
guna menghasilkan permukaan yang keras, halus, dan rata.

Kawat ayam dengan bingkai kayu. Kawat ayam ini diperlukan untuk membuat plesteran
kasar yang disebut plester kamprot. Sebaiknya dinding yang akan dikamprot diplester rata
dulu terlebih dahulu, untuk menghasilkan hasil kamprotan yang lebih baik. Lempar adukan
semen ke arah dinding yang akan dikamprot dari jarak 30cm menerobos kawat ayam. Untuk
menghasilkan plester kamprotan bisa diperoleh dengan teknik lain. Tempelkan dulu plesteran
dengan roskam ke bidang dinding seperti biasa, tunggu setengah kering, lalu gosok dengan
roskam kayu yang dilapisi kain dengan gerakan melingkar.

Selain hal-hal di atas, ada hal lain yang perlu diperhatikan pada saat pembuatan permukaan
beton ekspose, yaitu :

Material pasir harus dicuci dan diayak

Campuran antara pasir dengan semen untuk plester adalah 1 : 3, atau 1 : 5

36
Dinding yang akan diplester harus diberi kepalan/kelabangan setiap jarak 1 meter, untuk
acuan kelurusan dan kesikuan.

Sebelum dinding diplester dan diaci, pastikan seluruh instalasi listrik dan air sudah tertanam
dalam bidang dinding untuk menghindari pekerjaan pembobokan ulang. Pembobokan akan
menyebabkan perbedaan warna dan tekstur (belang) antara plester/acian lama dan baru.

Setelah dinding selesai diplester, minimal 24 jam setelahnya baru boleh dilakukan pekerjaan
acian.

Sekarang, marilah kita menikmati keindahan yang ekspresif dari beberapa bangunan yang
mempergunakan sistem finishing beton ekspose tersebut. Berikut adalah D-minution house
oleh biro arsitek SUB; Kiri’s House oleh Atelier Riri; White-o house oleh arsitek Toyo Ito,
dan karya arsitek Andry Ferik. Bagus bukan ?

Image

Image

Image

Image

Image

Image

Image

Image

37
Image

Image

Tulisan ini dimuat di Rubrik Bale, Harian Suara Merdeka, tanggal 27 Mei 2012, hal.28

38
septanabp.wordpress.com

39

Anda mungkin juga menyukai