Anda di halaman 1dari 17

BAB IV

PEKERJAAN FINISHING LANTAI + DINDING

PASAL 1 : PLESTERAN

1.1. Plesteran Untuk Dinding Batu Bata Merah


Lingkup Pekerjaan :
Plesteran pada semua tembok, kolom, bidang vertikal lainnya yang dikerjakan berkaitan
dengan pasangan dinding batu bata merah.
Daftar Adukan :

No. Adukan Untuk PC PS KRKL


1. Beton bertulang rapat
2. Beton bertulang biasa lihat PBI 1971
ketentuan
3. Beton tumbuk 1 2 4
4. Lantai kerja 1 3 5
5. Pondasi batu kali 1 5 -
6. Pasangan bata adukan kuat 1 3 -
7. Pasangan bata biasa 1 6 -
8. Plesteran dinding adukan 1 3 -
kuat
9. Plesteran dinding biasa 1 6 -
10. Plesteran sudut 1 3 -
11. Plesteran atap 1 2 -
12. Plesteran beton 1 3 -
13. Plesteran kasar 1 5 -
14. Pasangan marmer/granite. 1 3 -
15. Pasangan ubin plint & tangga 1 3 -

Untuk semua plesteran dinding mulai dari pondasi sampai tempat-tempat yang selalu lembab
sampai ketinggian 150 cm dipakai adukan 1 : 3 dan untuk semua plesteran diatasnya dipakai
plesteran 1 : 6
Pengolahan Permukaan Plesteran
Pekerjaan plesteran dimulai setelah tembok bata/dinding betul-betul kering, permukaan-
permukaan beton harus dikasarkan dengan jalan dicetak atau dipalu, lemak atau minyak yang
melekat harus dibersihkan, semua permukaan harus disiapkan dengan disikat memakai sikat
kawat untuk membersihkannya dari bintik-bintik dan lapisan-lapisan yang lepas.
Untuk mencegah plesteran menjadi kering sebelum waktunya, permukaan-permukaannya
harus dibasahi dengan air sehingga tetap lembab.
Pelaksanaan
Sebaiknya plesteran terdiri dua lapisan adukan, tetapi satu lapisan juga bisa diterima asalkan
tebal lapisannya tidak lebih dari 1,5 cm dan diberi lapisan finish yang diterima oleh
Konsultan Perencana / Pengawas. Lapisan harus merupakan bidang yang rata dan hasil
permukaan plesteran harus benar-benar merupakan bidang yang rata dan halus.

RKS_S/A 27
Plesteran harus dibiarkan basah selama paling sedikit dua hari setelah dipasang dan mulai
dibasahi begitu plesteran telah mengeras secukupnya untuk menghindari kerusakan waktu
udara kering dan panas, plesteran harus dijaga agar tidak terjadi penguapan terlalu banyak
dan tidak rata.
Tidak diperkenankan melakukan Pekerjaan Acian pada permukaan sebelum umur Plesteran
lebih dari 7 hari.

1.2. Acian Untuk Dinding Batu Bata Merah


Lingkup Pekerjaan :
Pekerjaan acian ini adalah pelapisan permukaan dinding yang sudah diplester tetapi masih
kasar serta tinggi tingkat porousnya. Pekerjaan acian ini hanya melapisi permukaan dinding
terplester dengan Portland Cement ( merk yang dipakai : Tigaroda ) yang aplikasinya
hanya dicampur dengan air (sesuai ketentuan masing-masing produk). Ketebalan acian
cukup 1-3 Mm dengan menggunakan Roskam.
Syarat-syarat Pelaksanaan :
✓ Acian dilaksanakan sesuai standar spesifikasi dengan petunjuk dan persetujuan
Pengawas dan persyaratan tertulis dalam Uraian dan Syarat Pekerjaan ini.
✓ Pekerjaan acian dilaksanakan hanya bilamana Pekerjaan Plesteran telah selesai dan
telah disetujui oleh Pengawas.
✓ Dalam melaksanakan pekerjaan ini, harus mengikuti semua petunjuk dalam
gambar Arsitektur, terutama pada gambar detail dan gambar potongan mengenai
ukuran tebal/tinggi/peil dan bentuk profilnya.
✓ Untuk permukaan yang datar dan rata, tidak ada kelengkungan sedikitpun. Jika
kurang rapi Kontraktor berkewajiban memperbaikinya atas tanggungan Kontraktor
sendiri.
✓ Pekerjaan Pengecatan baru boleh dilakukan minimum 7 hari setelah acian.
✓ Bila cuaca panas, untuk menghindari masalah retak rambut, sebaiknya
melembabkan permukaan dengan air.
✓ Simpan Portland Cement di ruangan dalam keadaan kering.

1.3. Plesteran Untuk Dinding Bata AALC


Lingkup Pekerjaan :
Pekerjaan Plesteran pada semua dinding bata AALC pada semua dinding bangunan baik
pada dinding luar maupun dinding dalam.
Syarat-syarat Pelaksanaan :
✓ Plesteran dilaksanakan sesuai standar spesifikasi bahan yang digunakan sesuai
dengan persetujuan Pemilik Proyek / Pengawas.
✓ Memakai bahan Instant Mortar ( untuk plester dan aican : ex. MORTAR UTAMA
(MU) outdoor maupun indoor sesuai dengan spesifikasi tekniknya ).
✓ Pekerjaan Plesteran hanya dapat dilakukan pada bidang-bidang yang telah disetujui
oleh Pengawas.
✓ Dalam melaksanakan pekerjaan ini, harus mengikuti semua petunjuk dalam
gambar Arsitektur terutama pada gambar detail dan gambar potongan mengenai
ukuran tebal/tinggi/peil dan bentuk profilnya.
✓ Pekerjaan Plesteran dinding bangunan hanya dapat diperkenankan setelah selesai
pemasangan instalasi pipa listrik dan plumbing untuk seluruh bangunan.

RKS_S/A 28
✓ Untuk beton, sebelum permukaannya diplester harus dibesihkan dari sisa-sisa
bekisting terlebih dahulu dan semua lubang-lubang bekas pengikat bekisting harus
tertutup campuran plesteran.
✓ Untuk dinding yang tertanam tanah dan dinding kamar mandi harus memakai
mortar spesial kedap air.
✓ Semua bidang yang akan menerima bahan penutup pada permukaannya diberi alur-
alur garis horizontal atau diketrek untuk memberi ikatan yang lebih baik terhadap
bahan penutupnya, kecuali untuk yang akan di cat.
✓ Jika terlalu kering, basahi permukaan yang akan diplester dengan air.
✓ Jika terjadi keretakan sebagai akibat pengeringan yang tidak baik, plesteran harus
dibongkar kembali dan diperbaiki sampai dinyatakan dapat diterima oleh Pengawas
atas tanggungan Kontraktor.
✓ Tidak diperkenankan melakukan pekerjaan finishing permukaan sebelum plesteran
berumur lebih dari 7 hari.

PASAL 2 : PEKERJAAN PENUTUP LANTAI + DINDING

2.1. Penutup Lantai Homogenous Tile


Lingkup Pekerjaan
• Penutup Lantai berbahan dasar Homogenous Tile di pakai pada lantai Office dan
lantai walk-way pada outdoor yang membutuhkan klasifikasi R12 (tidak slip pada
waktu kena air).
• Homogenous Tile yang dipakai / dipilih oleh Pemilik Proyek adalah produksi dari
VALENTINO GRESS ( Lihat Gambar Arsitektur ).
• Schedule dari pemasangan Homogenous Tile ini (ruangan, type dan ukuran) dapat
dilihat spesifikasinya pada gambar detil Arsitektur.
• Untuk kemudahan maintenance, semua Homogenous Tile yang dipakai harus
disediakan cadangan yang diberikan pada Pemilik Proyek pada waktu Serah
Terima Pertama. Adapun jumlah cadangan tersebut disarankan masing-masing type
± 0,5% dari volume terpasang.
Syarat-syarat Pelaksanaan :
✓ Kontraktor harus melakukan setting out, perencanaan kepalaan dengan baik.
✓ Material perekat dan leveling bed berbahan dasar Mortar Instan. Merk yang
dipakai : AM, untuk pemasangan daerah basah / outdoor dan untuk pemasangan
indoor / kering type mortar disesuaikan dengan arahan pabrik. Prosedur pemakaian
mortar instan ini mengikuti petunjuk dari produsen.
✓ Seluruh permukaan yang akan ditutupi Homogenous Tile harus di ‘screed’ rata dan
level dengan adukan 1 : 5. Jalur-jalur Mekanikal dan Elektrikal harus disiapkan
lebih dahulu.
✓ Gunakan spacer atau paku dengan diameter sesuai dengan jarak naad yang
diinginkan. Jarak naad dibuat serapat mungkin, maximum 2 Mm. Pemakaian naad
dianjurkan selain sebagai perekat antar Homogenous Tile juga berfungsi sebagai
bahan penetralisir muai-susut serta penetralisir dimensi tile yang tidak sama. Untuk
mendapatkan level yang baik, gunakan waterpass dan jidar Aluminium.
✓ Bersihkan setiap Homogenous Tile yang sudah terpasang dari bahan adukan yang
menempel sebelum bahan adukan tersebut mengering.

RKS_S/A 29
✓ Selama pemasangan, hindari zat-zat cair yang mengandung pewarna yang kuat.
✓ Jika terkena noda zat-zat tersebut, segera bersihkan secepat mungkin.
✓ Berikan perlindungan pada Homogenous Tile yang telah terpasang, terutama
apabila masih ada item pekerjaan lainnya.
✓ Usahakan agar Homogenous Tile yang sudah terpasang selalu dalam keadaan
kering.
✓ Lihat pada gambar detil Arsitektur : pada setiap ujung anak tangga selalu terdapat
‘Step Nosing’ (groove anti slip) yang disertai dengan ‘Bull Nose’ pada sisi
terluarnya. Model ‘Step Nosing’ + ‘Bull Nose’ yang digunakan harus produk
fabrikasi dari VALENTINO GRESS. Kontraktor tidak diperkenankan membuat
sendiri model ini.
✓ Lihat pada gambar detil Arsitektur : pada setiap ujung perbedaan level/peil lantai
selalu terdapat ‘Bull Nose’ pada sisi terluarnya. Model ‘Bull Nose’ yang digunakan
harus produk fabrikasi dari VALENTINO GRESS. Kontraktor tidak
diperkenankan membuat sendiri model ini.
✓ Setiap lantai yang bersisian dengan tembok harus memakai ‘Skirting’ yang sama
dengan type lantai. Skirting yang digunakan harus produk fabrikasi dari
VALENTINO GRESS. Kontraktor tidak diperkenankan membuat sendiri model
ini.
Pengisian / Grouting Pada Naad :
o Grouting pada naad diisi dengan AM50, dengan warna / jenis untuk masing-
masing type Homogenous Tile dapat dilihat pada detil gambar Arsitektur. Prosedur
pelaksanaan grouting naad ini mengikuti petunjuk dari produsen yang terdapat
pada kemasan produk.
o Grouting pada naad sebaiknya dilakukan setelah 2 X 24 jam pemasangan; kecuali
jika perekat mortar instan berfungsi lebih cepat.
o Sebelum pengisian, bersihkan Homogenous Tile dari kotoran/debu dan minyak;
terutama pada lubang naad.
o Basahi Homogenous Tile yang akan di grout dengan spon/lap basah untuk mengisi
pori-pori tile.
o Setelah naad diisi, gunakan spon agak basah untuk menyapu grout yang setengah
kering sampai permukaan grout berada di bawah level.
o Usahakan agar grout yang menempel di tile segera dibersihkan untuk menghindari
zat pewarna dari grout masuk ke dalam pori-pori tile.

2.2. Penutup Lantai Ceramic Tile


Lingkup Pekerjaan
• Penutup Lantai berbahan dasar Ceramic Tile di pakai pada lantai Wisma
Karyawan, R. Serbaguna, Pos Satpam. Detil ruangan yang memakai Ceramic Tile
ini dapat dilihat pada gambar detil Arsitektur.
• Ceramic Tile yang dipakai / dipilih oleh Pemilik Proyek adalah produksi dari
ROMAN.
• Schedule dari pemasangan Ceramic Tile ini (ruangan, type dan ukuran) dapat
dilihat spesifikasinya pada gambar detil Arsitektur.
• Untuk kemudahan maintenance, semua Ceramic Tile yang dipakai harus
disediakan cadangan yang diberikan pada Pemilik Proyek pada waktu Serah

RKS_S/A 30
Terima Pertama. Adapun jumlah cadangan tersebut disarankan masing-masing type
± 0,5% dari volume terpasang.
Syarat-syarat Pelaksanaan :
✓ Kontraktor harus melakukan setting out, perencanaan kepalaan dengan baik.
Pelaksana harus memeriksa sedikitnya 5 M² bahan diurai dan ditata tanpa perekat
mortar untuk mengetahui gradasi warna yang dianggap memenuhi syarat.
✓ Material perekat dan leveling bed berbahan dasar Mortar Instan. Merk yang
dipakai : AM, untuk pemasangan daerah basah / outdoor dan untuk pemasangan
indoor / kering type mortar disesuaikan dengan arahan pabrik. Prosedur pemakaian
mortar instan ini mengikuti petunjuk dari produsen.
✓ Seluruh permukaan yang akan ditutupi Ceramic Tile harus di ‘screed’ rata dan
level dengan adukan 1 : 5. Jalur-jalur Mekanikal dan Elektrikal harus disiapkan
lebih dahulu.
✓ Ceramic Tile harus direndam dahulu untuk meningkatkan kemampuan tempel.
✓ Pemasangan tile harus satu muka dengan acuan yang sama; kecuali ditetapkan
lain.
✓ Gunakan spacer atau paku dengan diameter sesuai dengan jarak naad yang
diinginkan. Jarak naad dibuat serapat mungkin, maximum 2 Mm. Pemakaian naad
dianjurkan selain sebagai perekat antar Ceramic Tile juga berfungsi sebagai bahan
penetralisir muai-susut serta penetralisir dimensi tile yang tidak sama. Untuk
mendapatkan level yang baik, gunakan waterpass dan jidar Aluminium.
✓ Pengujian hasil kerja dapat dilakukan dengan cara permukaan bahan diketuk
dengan tongkat kayu kecil untuk mengetahui daya kesempurnaan lekat keseluruh
bidang bawah bahan penutup lantai.
✓ Berikan perlindungan pada Ceramic Tile yang telah terpasang, terutama apabila
masih ada item pekerjaan lainnya.
✓ Revisi pemasangan yang tidak baik harus segera dilakukan.
✓ Pengujian akhir adalah memeriksa kerataan, kerapian, daya rekat, sambungan pada
lokasi tertentu, ketinggian pemasangan lantai, dan kemiringan yang disyaratkan
serta kebersihan permukaan.
✓ Setiap lantai yang bersisian dengan tembok harus memakai ‘Skirting’. Ujung atas
skirting yang terlihat haruslah permukaan halus. Skirting dapat dibuat dari tile
dengan type yang sama dengan tile lantai. Setiap lembar tile hanya dapat dibuat 2
pcs skirting, agar didapatkan 3 sisi yang terlihat rata (tidak terlihat bekas
potongan).
Pengisian / Grouting Pada Naad :
o Grouting pada naad diisi dengan AM50, dengan warna / jenis untuk masing-
masing type Ceramic Tile dapat dilihat pada detil gambar Arsitektur. Prosedur
pelaksanaan grouting naad ini mengikuti petunjuk dari produsen yang terdapat
pada kemasan produk.
o Grouting pada naad sebaiknya dilakukan setelah 2 X 24 jam pemasangan; kecuali
jika perekat mortar instan berfungsi lebih cepat.
o Sebelum pengisian, bersihkan Ceramic Tile dari kotoran/debu dan minyak;
terutama pada lubang naad.
o Basahi tile yang akan di grout dengan spon/lap basah untuk mengisi pori-pori tile.
o Setelah naad diisi, gunakan spon agak basah untuk menyapu grout yang setengah
kering sampai permukaan grout berada di bawah level.

RKS_S/A 31
2.3. Penutup Dinding Ceramic Tile
Lingkup Pekerjaan
• Penutup Dinding berbahan dasar Ceramic Tile di pakai pada dinding toilet, kamar
mandi, dsb. Detil ruangan yang memakai Ceramic Tile ini dapat dilihat pada
gambar detil Arsitektur.
• Ceramic Tile yang dipakai / dipilih oleh Pemilik Proyek adalah produksi dari
ROMAN.
• Schedule dari pemasangan Ceramic Tile ini (ruangan, type dan ukuran) dapat
dilihat spesifikasinya pada gambar detil Arsitektur.
• Untuk kemudahan maintenance, semua Ceramic Tile yang dipakai harus
disediakan cadangan yang diberikan pada Pemilik Proyek pada waktu Serah
Terima Pertama. Adapun jumlah cadangan tersebut disarankan masing-masing type
± 0,5% dari volume terpasang.
Syarat-syarat Pelaksanaan :
✓ Pada permukaan dinding yang ada, Ceramic Tile dapat langsung diletakkan dengan
menggunakan perekat khusus mortar instan setelah sebelumnya dinding diplester
dengan adukan pasir + Portland Cement ( 1 : 5 ) terlebih dahulu.
✓ Material perekat dan leveling bed berbahan dasar Mortar Instan. Merk yang
dipakai : AM, untuk pemasangan daerah basah / outdoor dan untuk pemasangan
indoor / kering type mortar disesuaikan dengan arahan pabrik. Prosedur pemakaian
mortar instan ini mengikuti petunjuk dari produsen.
✓ Jalur-jalur Mekanikal dan Elektrikal dan Plumbing harus disiapkan lebih dahulu
sebelum tile direkatkan.
✓ Ceramic Tile harus direndam dahulu untuk meningkatkan kemampuan tempel.
✓ Pola Ceramic Tile harus memperhatikan ukuran / letak dan semua peralatan yang
akan terpasang di dinding.
✓ Gunakan spacer atau paku dengan diameter sesuai dengan jarak naad yang
diinginkan. Jarak naad dibuat serapat mungkin, maximum 2 Mm. Pemakaian naad
dianjurkan selain sebagai perekat antar Ceramic Tile juga berfungsi sebagai bahan
penetralisir muai-susut serta penetralisir dimensi tile yang tidak sama. Untuk
mendapatkan level yang baik, gunakan waterpass dan jidar Aluminium.
✓ Ketinggian peil tepi atas pola Ceramic Tile mengikuti gambar Arsitektur. Awal
pemasangan tile pada dinding dan kemana sisa ukuran harus mengikuti gambar
Arsitektur; harus dibicarakan dahulu dengan Pengawas sebelum pemasangan
dimulai
✓ Bidang Ceramic harus benar-benar rata, garis siar harus benar-benar lurus. Siar
horizontal pada dinding yang berbeda ketinggian peil lantainya harus merupakan
satu garis lurus.
✓ Revisi pemasangan yang tidak baik harus segera dilakukan.
✓ Pembersihan permukaan ceramic dari sisa-sisa adukan mortar hanya boleh
dilakukan dengan menggunakan cairan permbersih untuk ceramic.
Pengisian / Grouting Pada Naad :
o Grouting pada naad diisi dengan AM50, dengan warna / jenis untuk masing-
masing type Ceramic Tile dapat dilihat pada detil gambar Arsitektur. Prosedur
pelaksanaan grouting naad ini mengikuti petunjuk dari produsen yang terdapat
pada kemasan produk.

RKS_S/A 32
o Grouting pada naad sebaiknya dilakukan setelah 2 X 24 jam pemasangan; kecuali
jika perekat mortar instan berfungsi lebih cepat.
o Sebelum pengisian, bersihkan Ceramic Tile dari kotoran/debu dan minyak;
terutama pada lubang naad.
o Basahi tile yang akan di grout dengan spon/lap basah untuk mengisi pori-pori tile.
o Setelah naad diisi, gunakan spon agak basah untuk menyapu grout yang setengah
kering sampai permukaan grout berada di bawah level.

2.4. Penutup Lantai Floor Hardener


Lingkup Pekerjaan :
• Yang termasuk di dalamnya adalah pekerjaan-pekerjaan persiapan pada lantai yang
dilaipsi dengan Floor Hardener, pengadaan tenaga kerja, bahan Floor Hardener,
mesin trowel dan peralatan pembantu lainnya, contoh-contoh bahan yang akan
digunakan, termasuk pula perawatan/pembersihan dan pemeliharaaan sampai saat
penyerahan pekerjaan terakhir.
• Bagian yang dilapisi Floor Hardener meliputi lantai-lantai Roof Deck, Basement
dan Ruang Genset. Dapat dilihat dengan jelas pada gambar Arsitektur.
Syarat Pelaksanaan :
✓ Disyaratkan penggunaan Floor Hardener memakai produk granular material dari
SIKA + Porland Cement, dengan dosis 5 kg/m2, warna natural. Sifat bahan non-
metalic, kuat, keras dan tahan gores.
✓ Aplikasi floor hardener dilakukan setelah ada persetujuan dari Pengawas; pada saat
selesai pengecoran, beton dalam keadaan setengah keras, beton diratakan dan dijidar
dengan roskam kayu, kemudian taburkan dengan merata 2/3, dari dosis yang
diperlukan, tunggu sampai serbuk berwarna makin tua, yang menandakan, air
dipermukaan telah terserap, ratakan dengan MESIN TROWEL (tidak diperkenankan
perataan manual dengan roskam kayu), taburkan kembali sisa 1/3 bagian floor
hardener yang tersisa, lalu ratakan kembali dengan mesin trowel sampai licin.
✓ Sebelum pekerjaan dilakukan, Kontraktor harus menyerahkan contoh bahan dan
contoh percobaan pekerjaan ( mock-up ) untuk disetujui dalam pelaksanaan.
✓ Mock-up yang telah disetujui Pengawas akan dipakai sebagai starndard dalam
pemeriksaan dan penerimaan hasil pekerjaan yang dikerjakan oleh Kontraktor.
✓ Mengingat aplikasi Floor Hardener dilakukan pada waktu pengecoran, selokan-
selokan pada lantai harus sudah disiap-kan lebih dahulu.
✓ Pekerjaan Floor Hardener yang telah terpasang, harus dihindarkan dari terjadinya
kerusakan akibat adanya pelaksanaan pekerjaan-pekerjaan lain. Kontraktor harus
bertanggung jawab atas kesempurnaan dalam hasil pekerjaan yang dilakukan.
✓ Kontraktor diharuskan memperbaiki kerusakan-kerusakan yang mungkin terjadi pada
permukaan Floor Hardener, hingga mencapai mutu pekerjaan seperti yang telah
disyaratkan tanpa adanya tambahan biaya.

2.5. Pekerjaan Screeding Lantai


Lingkup Pekerjaan :
Screeding lantai digunakan pada atas plat beton dan merupakan dasar Penutup Lantai
Homogenous Tile/Ceramic Tile/Floor Hardener yang direkatkan dengan mortar instan.
Lantai Screed berguna untuk leveling lantai setelah plat beton.
Syarat Pelaksanaan :

RKS_S/A 33
✓ Lantai Screed dilakukan pada dasar plat lantai beton yang telah dibersihkan
dari segala kotoran, debu dan bebas dari pengaruh pekerjaan yang lain.
✓ Untuk Lantai Screed ini dapat dipakai bahan pasir + Portland Cement.
✓ Sebelum proses dilakukan, alas lantai screed harus dibersihkan dengan air
bersih. Setelah bersih alas lapisan dilapis cairan semen (air semen) maksimum
20 menit, selanjutnya proses screeding dapat dilaksanakan.

PASAL 3 : PEKERJAAN PENUTUP DINDING CLAYXIBLE

Langkah - langkah Pemasangan Penutup Dinding Clayxible


Sebelum Pemasangan :
• Jalur-jalur Mekanikal dan Elektrikal dan Plumbing harus disiapkan lebih dahulu sebelum
pemasangan Clayxible.
• Melakukan mapping / pengecekan warna dan tekstur pada CLAYXIBLE dengan cara dijejer di
bawah sinar matahari guna mengantisipasi warna, tekstur, dan pattern material yang "belang".
Waktu Pemasangan :
• Pada permukaan dinding yang ada, CLAYXIBLE dapat langsung diletakkan dengan
menggunakan perekat khusus mortar instan setelah sebelumnya dinding diplester dengan adukan
pasir dan Portland Cement ( 1: 5) terlebih dahulu.
Note: Untuk pelaksanaan renovasi, dinding perlu untuk dilukai terlebih dahulu untuk
meningkatkan kemampuan tempel.
• Material perekat dan leveling bed berbahan dasar Mortar Instan, ex: AM. Tipe dan prosedur
pemakaian mortar instan sesuai dengan petunjuk dari produsen ( ex: AM 40 untuk pemasangan
daerah basah / outdoor).
• Pola CLAYXIBLE harus memperhatikan ukuran / letak dan semua peralatan yang akan terpasang
di dinding.
• Ketuk CLAYXIBLE pelan-pelan ketika dipasang pada dinding guna meratakan mortar instan
pada bidang belakangnya, sehingga lebih menempel pada dinding.
• Bidang CLAYXIBLE harus benar-benar rata, garis naad harus benar-benar lurus. Naad horizontal
pada dinding yang berbeda ketinggian peil lantainya harus merupakan satu garis lurus.
• Gunakan spacer atau paku dengan diameter yang sesuai dengan jarak naad yang diinginkan.
Pemakaian naad, dianjurkan selain sebagai perekat antar CLAYXIBLE juga berfungsi sebagai
bahan penetralisir muai-susut, serta penetralisir dimensi yang tidak sama. Untuk mendapatkan
level yang baik, gunakan waterpass dan jidar Aluminium.
• Ketinggian peil tepi atas pola CLAYXIBLE mengikuti gambar Arsitektur. Awal pemasangan
pada dinding dan kemana sisa ukuran harus mengikuti gambar Arsitektur; harus dibicarakan
terlebih dahulu dengan Pengawas sebelum pemasangan.
• Revisi pemasangan yang tidak baik harus segera dilakukan.
• Untuk mortar instan yang mengenai bagian depan CLAYXIBLE harus SEGERA
DIBERSIHKAN, tidak boleh menunggu kering. Pembersihan permukaan Clayxible dari sisa-sisa
mortar dilakukan dengan menggunakan spons basah.
• Schedule dari pemasangan CLAYXIBLE dapat dilihat spesifikasinya pada gambar detil
Arsitektur.
• Untuk kemudahan maintenance, semua CLAYXIBLE yang dipakai harus disediakan cadangan
yang diberikan kepada Pemilik Proyek pada waktu serah terima Pertama. Adapun jumlah
cadangan tersebut disarankan masing-masing tipe ± 0.5 % dari volume terpasang.

RKS_S/A 34
Pengisian / Grouting pada Naad :
• Grouting diisi dengan bahan pengisi nat, ex:AM 50, dengan warna/jenis untuk masing-masing
CLAYXIBLE sesuai dengan detil gambar Arsitektur. Prosedur pemakaian mortar instan sesuai
dengan petunjuk dari produsen yang terdapat pada kemasan produk.
• Grouting pada naad sebaiknya dilakukan 2 x 24 jam pemasangan; kecuali jika perekat mortar
instan berfungsi lebih cepat.
• Sebelum pengisian, bersihkan CLAYXIBLE dari kotoran/debu dan minyak; terutama pada lubang
naad.
• Setelah naad diisi, gunakan spon agak basah untuk menyapu grout yang setengah kering sampai
permukaan grout berada di bawah level; serta membersihkan naad yang melebar ke permukaan
CLAYXIBLE ( harus segera dibersihkan, tidak boleh dibiarkan menginap ).

PASAL 4 : PENGECATAN

3.1. Umum
• Pengecatan harus dilakukan oleh orang yang ahli / aplikator cat. Pada prinsipnya
pengecatan harus dilakukan secara ‘full system’, dalam arti bila sudah ditentukan merk
cat yang digunakan, aplikasi dari awal sampai akhir pengecatan harus menggunakan
bahan-bahan dari merk dan kualitas yang sama.
• Walaupun sudah dilakukan Serah Terima Pertama, Kontraktor tetap wajib menjaga dan
memperbaiki pengecatan yang kotor, cacat dan lain-lain sampai dengan peresmian
gedung.
• Batasan yang harus diikuti : pengenceran bahan cat dengan air harus menggunakan air
bersih dengan maximum volume pengencer 20% volume cat dan mempunyai Ph netral.
Pengenceran dengan bahan lain sesuai petunjuk penggunaan dari produsen.

3.2. Pengecatan Dinding


Lingkup Pekerjaan :
• Pengecatan dilakukan untuk seluruh dinding bangunan ( eksterior dan interior )
termasuk juga tembok pagar keliling / batas site, kecuali tempat-tempat tertentu yang
telah disyaratkan untuk mendapat finishing lain ( seperti : keramik, dsb ). Untuk lebih
jelas bagian-bagian yang dimaksud dan juga type serta jenis cat nya, dapat dilihat pada
gambar Arsitektur.
• Pekerjaan Pengecatan ini sudah termasuk pekerjaan persiapan dan tahapan yang harus
dikerjakan hingga pekerjaan pelapisan bahan cat dapat dilakukan pada permukaan yang
ditentukan.
Syarat-syarat Pelaksanaan :
✓ Pelaksana harus memeriksa dahulu permukaan bidang yang akan dikerjakan.
✓ Pembersihan dan pekerjaan persiapan harus dilakukan dengan mengikuti aturan yang
ditetapkan ( pengamanan untuk bagian yang tidak boleh kena cat ).
✓ Lapisan dasar cat : MOWILEX Undercoat Alkali Resisting Primer sebelum dinding
diberi lapisan finish cat.
✓ Untuk dinding eksterior dan pagar keliling serta ceiling bagian luar bangunan dipakai :
MOWILEX Wheatercoat. Mengenai warna cat untuk tiap-tiap wilayah tembok/ceiling
dapat dilihat pada gambar Arsitektur.

RKS_S/A 35
✓ Untuk dinding interior serta ceiling bagian dalam bangunan dipakai : MOWILEX
Acrylic Emulsion. Mengenai warna dan jenis cat untuk tiap-tiap wilayah
tembok/ceiling dapat dilihat pada gambar Arsitektur.
✓ Lapisan cat finishing dilapiskan hingga permukaan tertutup dengan sempurna serta rata
dan tidak terlihat adanya gradasi warna.
✓ Apabila masih terlihat ada bagian yang tampil berbeda warna, maka pengecatan harus
diulang hingga hasil yang dimaksud diperoleh.
✓ Pengujian hasil kerja dilakukan oleh Pengawas baik secara terukur, mutu hasil kerja dan
penampilan dari berbagai aspek tinjauan.
✓ Pembersihan dan perapian area kerja setelah pekerjaan dinyatakan selesai.

3.2. Pengecatan Besi


Lingkup Pekerjaan :
• Pengecatan dilakukan untuk seluruh Konstruksi Baja Expose. Untuk lebih jelasnya
bagian-bagian yang dimaksud dan juga type serta jenis cat nya, dapat dilihat pada
gambar Arsitektur.
• Pekerjaan Pengecatan ini sudah termasuk pekerjaan persiapan dan tahapan yang harus
dikerjakan hingga pekerjaan pelapisan bahan cat dapat dilakukan pada permukaan yang
ditentukan.
Syarat-syarat Pelaksanaan :
✓ Hasil pemasangan bahan mentah terangkai dan siap finish harus dilapis dengan bahan
pelindung anti karat (seperti sejenis zinchromate).
✓ Untuk Konstruksi Baja Expose bagian eksterior dan gerbang-pagar serta outdoor
material lainnya yang berada di bagian luar bangunan dipakai : MOWILEX Metal ‘n
Wood Premium Paint. Mengenai warna cat untuk tiap-tiap wilayah metal dapat dilihat
pada gambar Arsitektur sitektur.
✓ Untuk Konstruksi Baja Expose bagian interior dan railing tangga berada di bagian
dalam bangunan Office dipakai : MOWILEX Metal ‘n Wood Premium Paint.
Mengenai warna cat untuk tiap-tiap wilayah metal dapat dilihat pada gambar
Arsitektur.
✓ Proses pengecatan sebaiknya memakai spray system, agar cat tersebar merata dan tidak
menggumpal pada beberapa tempat.
✓ Pengecatan finish dapat dilakukan jika penampilan masih kurang baik.
✓ Pengujian hasil kerja untuk mutu, kerekatan, warna, kerataan penutupan bidang
permukaan yang dicat dan sentuhan bagian yang tidak baik, hingga layak dinyatakan
baik dan memuaskan.

3.2. Pengecatan Kayu


Lingkup Pekerjaan :
• Untuk lebih jelasnya bagian-bagian yang dimaksud dan juga type serta jenis cat nya,
dapat dilihat pada gambar Arsitektur.
• Pekerjaan Pengecatan ini sudah termasuk pekerjaan persiapan dan tahapan yang harus
dikerjakan hingga pekerjaan pelapisan bahan cat dapat dilakukan pada permukaan yang
ditentukan.

Syarat-syarat Pelaksanaan :
✓ Semua permukaan kayu harus diberi cat meni.

RKS_S/A 36
✓ Permukaan kayu yang akan dicat harus diamplas dan diberi wood filler/compound dan
kemudian diamplas supaya rata.
✓ Apabila terdapat celah pada kayu, retak atau lubang; harus ditutup dengan dempul kayu
dan kemudian diratakan dengan jalan diamplas.
✓ Setelah permukaan kayu rata, dapat diberi lapisan cat sampai warna terlihat rata dan
baik. Sebaiknya teknik pengecatan dengan memakai system ‘spray’ agar hasil yang
didapat memuaskan.
✓ Jenis cat yang dipakai : MOWILEX Metal ‘n Wood Premium Paint untuk finishing
kayu interior. Untuk keterangan warna, dapat dilihat pada gambar Arsitektur.

-------ooOOoo-------

RKS_S/A 37
BAB V
PEKERJAAN PINTU + JENDELA DAN SANITASI

PASAL 1 : PEKERJAAN KUZEN + PINTU + JENDELA ALUMINIUM

1.1. Pekerjaan Frame Aluminium


Lingkup Pekerjaan :
Frame Aluminium dipakai pada seluruh bangunan sebagai : fasade bangunan, rangka/frame
partisi kaca ( interior Ruang Serbaguna ), rangka/frame semua daun pintu dan rangka/frame
jendela (baik jendela berupa kaca mati ataupun dengan daun jendela).
Bahan Yang Digunakan :
Untuk seluruh Frame Aluminium memakai :
ex. LIXIL - Finished Good
warna : ( lihat Material Schedule pada Detil Gambar Arsitektur )

Syarat-syarat Pelaksanaan :
✓ Pelaksana harus melihat lokasi dan melakukan pengukuran, persiapan serta
koordinasi dengan pihak lain yang mengerjakan pekerjaan struktur dan finishing.
✓ Pelaksana harus menyiapkan shop drawing untuk disetujui Pengawas dan
melaksanakan produksi pre-fabrikasi bahan menjadi rangkaian yang akan dipasang.
✓ Pemotongan bahan harus dengan alat potong mesin.
✓ Potongan yang menyudut harus disesuaikan dengan kondisi jika ditemuiadanya
deviasi terhadap gambar akibat pelaksanaan lain.
✓ Pengikatan dengan fisher ukuran M10 ke lantai / dinding harus memenuhi kekuatan
yang diinginkan.
✓ Setting arah horizontal dan vertikal harus mendapatkan perhatian serius agar posisi
frame berdiri dengan baik dan stabil.
✓ Sambungan antar bagian frame harus rapi dan sesuai dengan ketentuan pabrik.
✓ Posisi ‘profil penutup’ atau ‘clip-on’ harus selalu diposisikan pada bagian dalam
ruangan.
✓ Pemasangan kaca pada frame harus diberi back-up.
✓ Pertemuan frame dengan tembok harus menggunakan sealant yang paint-able
dengan bahan dasar ‘polyurethane’ sejenis SIKAFLEX 1-A dengan jaminan tidak
lepas selama 1 tahun.
✓ Pengujian hasil kerja dari kerapian, kebenaran dan kekuatan.

1.2. Pekerjaan Daun Pintu + Daun Jendela Aluminium


Lingkup Pekerjaan :
Pekerjaan ini meliputi pengadaan dan pemasangan daun pintu berbahan Aluminium Profile
baik dengan kaca ataupun dengan spandrell sebagai pengisi tengah-tengah daun pintu, serta
daun jendela berbahan Aluminium. Uraian lebih jelas mengenai type/jenis, ukuran dan
bukaan serta perletakannya di dalam tiap-tiap bangunan; dapat dilihat pada gambar
Arsitektur.
Bahan Yang Digunakan :
Untuk seluruh daun pintu dengan rangka Aluminium memakai :
- ex. LIXIL - Finished Good

RKS_S/A 38
warna : ( lihat Material Schedule pada Detil Gambar Arsitektur )
- untuk daun pintu kaca dan daun jendela, memakai kaca clear glass ex. ASAHIMAS
dengan ketebalan mengacu kepada standart dari masing-masing produk
- untuk daun pintu Aluminium panel, memakai lembaran aluminium spandrell dari ex.
LIXIL - Finished Good
Syarat-syarat Pelaksanaan :
✓ Pelaksana harus melakukan pemeriksaan lokasi pemasangan dengan teliti.
✓ Dalam pekerjaan ini dapat dikerjakan dengan cara prevabrikasi rangkaian
komponen di luar lokasi pemasangan; tetapi tetap harus memperhatikan kerapian
hasil akhir.
✓ Pemotongan bahan harus dengan alat potong mesin agar diperoleh hasil presisi.
✓ Gap yang terjadi dengan lantai ( pada daun pintu ) maximum 5 Mm.
✓ Setelah pemasangan lengkap, harus dilakukan uji kenyamanan buka dan tutup daun
pintu/daun jendela. Hasil pengujian terhadap kuzen adalah tidak boleh goyang dan
deviasi tidak boleh ≥ 2 Mm.
✓ Pemasangan sealant harus diberi back-up rod dan ketebalan ≤ 10 Mm.
✓ Untuk daun jendela shop-front eksterior, disyaratkan penggunaan sealant yang
sangat kuat sejenis UltraGlaze dari GE.

PASAL 2 : PEKERJAAN DAUN PINTU DOUBLE-PLYWOOD

Lingkup Pekerjaan :
• Merupakan pintu kayu yang rata ( flush-door ), harus berongga ( semi soled core )
dan ditutup kedua belah permukaanya dengan plywood 3 Mm + Teak / Agatis /
Sungkai plywood ( lihat Gambar Arsitektur ) sebagai finishing akhir.
• Rangka pintu berupa kayu Nyatoh yang di-oven drykiln dengan baik; sedangkan
sekeliling pintu harus dipasang list (lipping) dari jenis kayu yang sama dengan
rangka 2 X 4 Cm untuk keawetan plywood.
Syarat-syarat Pelaksanaan :
✓ Tiap daun pintu harus berukuran pas sekali dengan kuzennya. Diperhitungkan pula
untuk ketebalan cat dan kemungkinan pengembangan/penyusutan kayu.
✓ Rongga pada rangka vertikal pada kunci tidak boleh melebihi 3 Mm.
✓ Sedangkan gap maximum dengan lantai maximum 3 Mm.
✓ Setelah pemasangan lengkap, harus dilakukan uji kenyamanan buka dan tutup daun
pintu/daun jendela. Hasil pengujian terhadap kuzen adalah tidak boleh goyang dan
deviasi tidak boleh ≥ 2 Mm.

RKS_S/A 39
PASAL 3 : PEKERJAAN PINTU KACA FRAMELESS

Lingkup Pekerjaan :
Pekerjaan pemasangan pintu kaca frameless meliputi pengadaan dan instalasi pintu kaca
tempered tanpa rangka/frame Office sesuai dengan detil gambar Arsitektur.
Syarat-syarat Pelaksanaan :
✓ Pengadaan dan pembuatan potongan kaca serta pelubangan untuk pemasangan
engsel dapat dilaksanakan di luar lokasi proyek.
✓ Proses tempered dilakukan oleh pabrik kaca.
✓ Pemasangan dapat dilakukan setelah lokasi dan bahan siap.
✓ Pengujian pintu dengan cara membuka dan menutup harus dilakukan untuk
mendapakan hasil dengan baik sesuai dengan yang dimaksudkan dalam pekerjaan
ini.
✓ Perlindungan atas kemungkinan kerusakan/ketidak fungsian dengan baik harus
dilakukan hingga penyerahan pekerjaan keseluruhan bangunan diterima.

PASAL 4 : PEKERJAAN PINTU-PINTU BESI – mention mengenai Sanwamas?

Lingkup Pekerjaan :
1. Pintu Access Koridor, dan lain-lainnya.
2. Pengecatan untuk pintu-pintu di atas tidak termasuk dalam lingkup pekerjaan ini.
Syarat-syarat Pelaksanaan :
✓ Pelaksana harus memeriksa lokasi yang dimaksud dan melakukan pendataan dan
pengukuran titik pemasangan dan ketinggiannya serta hal lain yang perlu disiapkan
sesuai dengan gambar Arsitektur.
✓ Pembuatan pintu (kuzen dan daun pintunya) dilakukan di workshop dan
didatangkan ke lokasi saat akan siap pasang.
✓ Pengikatan perkuatan keliling kuzen pintu berupa kolom dan balok praktis beton
mutlak dilakukan.
✓ Posisi pintu terhadap lantai finish ada jarak max. setinggi ± 10 Mm.
✓ Pengujian terakhir harus lolos dari kerapatan dan kecepatan pintu menutup. Tidak
ada kemacetan dari pergerakan daun pintu seperti ada geseran dengan lantai. Pintu
harus menutup dengan sempurna rapat terhadap kuzennya.

PASAL 5 : PEKERJAAN DOOR+WINDOW HARDWARE

Lingkup Pekerjaan :
Pekerjaan ini meliputi pengadaan dan pemasangan penggantung dan pengunci untuk pintu-pintu
dan jendela-jendela.
Bahan :
• Untuk Daun Pintu Aluminium :
- Disyaratkan memakai Architectural Hardware sesuai dengan standart pabrikasi
Aluminium Finished Good yang dipakai ( LIXIL )
• Untuk Daun Pintu Kayu :
- Engsel butt hinge memakai ex. DORMA, st. steel 4” X 3” X 2 Mm.
- Mortise-lock + profile cylinder memakai ex. DORMA.

RKS_S/A 40
- Lever handle memakai handle stainless steel ex. DORMA.
• Untuk Daun Jendela Aluminium :
- Disyaratkan memakai Architectural Hardware sesuai dengan standart pabrikasi
Aluminium Finished Good yang dipakai ( LIXIL )
• Untuk Pintu Kaca Frameless :
- Patch Fitting memakai ex. DORMA.
- Pull Handle stainless steel, customized, stainless steel SUS 304, sesuai dengan
gambar Arsitektur.
• Untuk Pintu Besi Access :
- Engsel memakai ‘weld-on hinge’, kekuatan engsel disesuaikan dengan bobot daun
pintu.
- Untuk pengunci pintu, customized sesuai dengan gambar Arsitektur.
• Syarat-syarat Pelaksanaan :
✓ Pemasangan alat-alat pengunci dan penggantung bagi daun pintu dan jendela harus
dilakukan oleh tukang-tukang yang berpengalaman dan ahli dalam bidang ini dan
sesuai dengan petunjuk teknis masing-masing hardware yang dipakai.
✓ Pemasangan unit engsel baik daun pintu aluminium maupun daun pintu kayu; kuzen
aluminium yang akan menerima beban daun pintu harus diberi ‘klos’ yang dipasak ke
kolom praktis pengikat kuzen. Klos harus berupa kayu keras yang kuat secara struktur
dan tahan terhadap rayap, seperti : Jati kelas II, Bangkirai atau Merbau.
✓ Hubungan hardware dengan aluminium dipergunakan block plate pada bagian
dalamnya.
✓ Pemasangan unit engsel baik jumlah maupun jarak/ukuran mengikuti gambar
Arsitektur.
✓ Pemasangan weld-on hinge pada daun pintu besi swing minimum memakai 3 pcs
engsel heavy duty dengan ball-bearing hingga pintu mencapai tinggi 2 M. Pintu dengan
tinggi di atas 2 M, ditambahkan engsel dengan kelipatan jarak engsel ≤ 800 Mm
masing-masingnya.
✓ Pemasangan unit kunci daun pintu kayu dan pintu aluminium diukur pada level lever
handle terhadap lantai finish sejarak 1.05 M.
✓ Pemasangan skrup tidak boleh ada cacat pada kepala skrup; jika ada cacat harus segera
diganti.

PASAL 6 : d’CUBICS PARTISI

Persiapan Sebelum Pemasangan (Spesifikasi)


- Pemasang di haruskan mempunyai gambar (Shop drawing) yang sudah di setujui oleh pihak
pertama agar bias bekerja sesuai dengan gambar
- Pemasang koordinasi dengan pengawas lapangan mengenai semua yang berkaitan dengan
teknis dan kondisi lokasi kesiapan keramik lantai ataupun dinding, instalasi air dan ME
- Pemasang/aplikator mempersiapkan semua matrial dan peralatan kerja
• Matrial Cubical : A. Panel Phenolic, sebagai pintu dan penyekat
B. Profil Alumunium U, sebagai support panel kedinding
C. Head Rail AL, sebagai support opening pintu
D. Door Stopper AL, sebagai pembatas keluar masuk
pintu dan penutup celah

RKS_S/A 41
E. Accecoris pedestal/kaki partisiCubics, Kunci, Coat
hook/baut, Engsel
F. Screw
G. Moher/karet
- Peralatan kerja
1. MesinBor diameter 13mm
2. Mesinpotong
3. Meteran
4. Water pas dan lain-lain

Start Pemasangan
- Pengukuran/marking lokasi yang akan dipasang d’Cubics agar lebih akurat pada saat fabrikasi
- Penempatan Al Profil U pada tiga titik dalam satu ruangan toilet
a. Dinding bagian depan
b. Dinding bagian belakang
c. Di Filaster joint Devider (penyekat)
- Al Profil U berfungsi sebagai penjepit panel filaster dan Devider
- Membuat opening pintu
a. Pasangkan kedua Filaster/Frontal disertakan pasang pedestal/kaki pada sisi kanan dan kiri
yang sudah disiapkan Profil U pada bagian depan
b. Ukur jarak panel Filaster sisi kanan dan kiri untuk menentukan posisi pintu dan di
lebihkan 1,5cm dari lebar pintu (60cm+1,5cm)
c. Pasang Head rail di atas opening pintusebagai support dan pengunci opening agar tidak
bisa di geser
d. Pasang dor Stopper Al pada tepi kedua Filaster dengan menggunakan Screw
- Setting Pintu (Ukuran 1800mm x 600mm)
• Ukur bagian tepi pintu kedua ujung pintu jarak masing-masing 25cm
• Letakkan kedua Engsel pada jarak 25cm tersebut dan di berikan tanda agar
tidak berubah
• Ukur di tepi Filaster dengan jarak yang sama dengan pintu sehingga bias
tepat pada saat di berikan lubang Engsel
- Pemasangan Lock set/Kunci
• Ukur panjang pada bagian tepi pintu dan di berikan tanda pada AS pintu
untuk dudukan kunci yang akan di pasang
- Pemasangan Coat hook/Gantungan baju
• Ukur terlebih dulu AS lebar pintu dalam bagian atas
• Dari ujung pintu atas kebawah 25cm berikan tanda untuk posisi gantungan
baju
- Pemasangan Moher/Karet
a. Ukur panjang Al Door Stopper dan potong Moher/karet sesuaikan dengan panjang Al
Stopper
b. Masukkan Moher pada celah Al Door
Finishing Pemasangan
a. Cek Semua material yang sudah terpasang dalam keadaan tidak rusak
b. Cek kekuatan antara lain kelengkapan Screw, Profil Alumunium dan pedestal
c. Cek kondisi pintu dan assesorisnya

RKS_S/A 42
d. Sebagai pengunci agar posisi pintu tidak bergeser maka Screw pedestal di pasang paling
terakhir.

PASAL 7 : PEKERJAAN SANITAIR

Lingkup Pekerjaan :
• Meliputi pengadaan sanitair, tenaga ahli dan peralatan yang dipergunakan untuk
pemasangan pekerjaan sanitasi.
• Pekerjaan sanitair tidak terlepas dari Pekerjaan Mekanikal-Elektrikal-Plumbing.
Bahan :
o Produk sanitair yang digunakan adalah produksi TOTO, beserta dengan semua
accessories dari produk tersebut.
o Type dari sanitair yang dipakai harus sesuai dengan yang tercantum dalam gambar
Arsitektur.
o Warna sanitair harus mendapat persetujuan dari Konsultan Perencana dan Pengawas.
o Perlengkapan lainnya seperti Floor Drain, Kran Air, Urinoir, serta kelengkapan
accessories nya sesuai dengan gambar Arsitektur dan spesifikasi material.
Syarat-syarat Pelaksanaan :
✓ Pemasangan sanitair dan perlengkapannya dapat dilaksanakan setelah pekerjaan pelapis
dinding dan pelapis lantai selesai dilakukan.
✓ Barang yang sudah ada di lapangan harus dijaga agar tidak mengalami kerusakan,
tergores, dan lain-lain.
✓ Semua perlengkapan sanitair dipasang ke dinding atau ke lantai dengan cara yang baik,
rapih dan tidak miring.
✓ Sambungan harus dilaksanakan dengan baik,kuat tidak merusak fitting dan tidak bocor,
khususnya yang mengalirkan air bersih dan air buangan.
✓ Setelah selesai pemasangan, kontraktor harus mengadakan test yang disaksikan oleh
konsultan pengawas.
✓ Biaya test dan kerusakan material adalah menjadi tanggung jawab kontraktor.

-------ooOOoo-------

RKS_S/A 43

Anda mungkin juga menyukai