Anda di halaman 1dari 12

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Pekerjaan Interior

1. Pekerjaan Finishing Interior


A. Pekerjaan Dinding
I. Pekerjaan Dinding Bata Ringan
1. Jenis Bahan dan Penggunaan
a. Jenis Dinding
Pasangan bata ringan tebal 10cm
Pasangan bata ringan digunakan untuk seluruh dinding interior
sesuai gambar rancangan.
b. Jenis Adukan dan Acian
Adukan dan acian menggunakan semen instan khusus untuk
pekerjaan pasangan bata ringan.

2. Syarat Kualitas
 Dinding
 Bata ringan memenuhi SNI
 Konstan mempertahankan suhu dalam ruang (insulation)
 Dapat mengisolasi suara dan penetrasi air rendah.
 Ukuran standard : 600x200x100mm
 Bata ringan yang dipakai harus kualitas baik ( KW I ) tidak
mudah hancur, harus matang tidak rapuh.
 Semua batu bata harus berukuran sama besar, baik tebal,
panjang dan lebar
 Ukuran batu bata harus memiliki berat jenis kering : 500 kg/m3,
berat jenis normal : 575 kg/m3 dan kekuatan tekan ≥ 4 N/mm2,
dan konduktifitas termis : 0.16 W/mK.
 Adukan dan plesteran
 Tebal aplikasi adukan 3mm. Ex: mortar utama (MU-380) atau
setara
 Tebal aplikasi acian 1-3mm. Ex: mortar utama (MU-200) atau
setara
 Campuran adukan untuk interior , 1 Portland : 5 Pasir + air 6,5
liter atau 40kg Semen Instan Interior
 Campuran adukan untuk exterior ( kedap air ) : 1 Portland : 3
Pasir + air 6,5 liter atau 40kg Semen Instan Eksterior
 Grouting : 1 Portland : 3 Pasir + air 6,5 liter atau 40kg
Semen Instan Grouting

3. Syarat Pemasangan
a. Contoh Bahan
i. Sebelum pemasangan, pemborong harus menyerahkan
contoh keramik yang akan di pasang beserta sertifikat dari
produsen yang menyatakan bahwa kualitas sudah sesuai
dengan persyaratan yang telah disebut sebelumnya.
ii. Contoh yang diserahkan harus sudah mendapat persetujuan
perencana, serta harus di test apabila diperlukan. Biaya
pengujian ditanggung sepenuhnya oleh pemborong.
iii. Material yang tidak disetujui, harus diganti tanpa adanya biaya
tambahan. Keputusan pemilihan keramik selambat-lambatnya
7 hari kerja.
b. Tenaga Kerja dan Peralatan
i. Pekerjaan harus dikerjakan oleh tenaga kerja yang terampil
dan berpengalaman dalam pekerjaan ini
ii. Pemborong wajib menyediakan seluruh peralatan dan alat
bantu yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan ini.

c. Persiapan
i. Sebelum memulai pemasangan, pemborong wajib
melaksanakan pengukuran sesuai kondisi lapangan dan
permukaan-permukaan yang akan dilaksanakan pekerjaan ini
dan membuat shop drawing untuk mendapat persetujuan
pengawas.
1. Pemborong harus mempersiapkan angkur-angkur
pengikat dan kolom praktis (material : besi beton). Ukuran dan
diameter disesuaikan kebutuhan. Biaya pekerjaan ini sudah
termasuk dalam penawaran pemborong.
ii. Pemborong harus terlebih dulu berkoordinasi mengenai
beberapa hal, antara lain:
1. Pekerjaan instalasi dinding
2. Pekerjaan waterproofing
3. Pekerjaan kusen, dan lain-lain yang terkait dengan
pekerjaan ini.
d. Pelaksanaan
 Dinding bata ringan
 Dinding dipasang sesuai dengan ketebalan dan ketinggian
gambar perencanaan
 Masing-masing dipasang dengan diberi jarak 10mm dan
diberi dasar adukan dan pengikat (spesi) 10mm secara
rapi.
 Untuk bidang kedap air, pasangan dinding batu bata yang
berhubungan dengan udara luar dan semua pasangan
batu bata dari bawah permukaan tanah sampai ketinggian
30 cm dari permukaan lantai dan 160 cm dari permukaan
lantai untuk toilet, pantry dan daerah basah lainnya dipakai
plesteran 1 pc : 3 ps ( trasraam ).
 Untuk bidang yang tidak kedap air memakai pasangan
bata ringan adukan 1 pc : 5 ps.
 Pemasangan bata harus waterpass pada bidang
horisontal dan spesi-spesi bidang tegak harus
bersilangan.
 Setiap tahapan pemasangan dinding bata ringan
maksimal setinggi 1 meter.
 Pemasangan tidak diperbolehkan menggunakan
potongan batu bata. Kecuali bagian dinding yang harus
menggunakan potongan bata ringan. Potongan yang
diperbolehkan minimal ½ bagian.
 Setiap 12 m2 pasangan bata, harus diperkuat dengan
kolom praktis dan akhiran pasangan bata yang bebas
harus diikat dengan balok praktis.
 Kolom praktis beton 1 Portland : 2 Pasir : 3 split dengan
tulangan praktis diameter 8mm. Dipasang setiap 12m2 dan
disesuaikan dengan kondisi lapangan dengan pengarahan
dan persetujuan pengawas.
 Setiap hubungan antara dinding dengan permukaan beton
harus diberi angkur yang terbuat dari besi beton diameter
8mm.
 Dinding yang akan dipasang pipa atau alat yang akan
diatanam dalam dindng, harus dibuat pahatan secukupnya
sebelum diplaster.
 Setelah alat terpasang maka harus ditutup plasteran
dengan sempurna dan dikerjakan bersama dengan
plasteran seluruh bidang tembok.
 Pasangan plesteran
 Plesteran trassram 1 Portland : 3 pasir ( kedap air ) dan
plesteran biasa 1 Portland : 5 Pasir.
 Plesteran harus rata, rapi, padat tidak bergelombang.
Semua bidang plesteran harus diaci dengan acian air
semen, harus licin, tidak kasar
 Ketebalan acian 1-3mm pada 2 sisi dinding. Total
ketebalan dinding maksimal 15cm atau sesuai dengan
ketebalan pada gambar perencanaan, dan harus dibuat 2
lapis dengan bonding agent antara lapisan 1 dan 2.
 Plesteran yang berhubungan dengan sloof dan kamar
mandi harus menggunakan adukan 1 Portland : 3 Pasir.
 Pertemuan plesteran dengan kusen diselesaikan dengan
memberi nat selebar 5mm dan kedalaman 5mm atau
disesuaikan dengan gambar perencana.
 Pelaksanaan pekerjaan plasteran dilaksanakan setelah
dinding berumur ±7 hari setelah di pasang. Permukaan
dinding pada pekerjaan acian harus benar-benar vertikal,
rata permukaan, tidak melengkung atau bergelombang.
4. Syarat Perbaikan
a. Perbaikan
i. Pemborong wajib memperbaiki pekerjaan yang rusak atau
cacat. Perbaikan dilaksanakan dengan tidak mengganggu
pekerjaan lain.
ii. Kerusakan yang tidak disebabkan oleh pemilik pada waktu
pelaksanaan, wajib diperbaiki hingga mendapat persetujuan
pengawas. Perbaikan dilakukan oleh pemborong, seluruh
biaya perbaikan ditanggung oleh pemborong.
b. Pengamanan
i. Pemborong wajib melakukan perlihdungan terhadap
pekerjaan yang sedang dilaksanakan, agar terhindar dari
kerusakan. Biaya yang timbul dari pekerjaan ini, ditanggung
pemborong.

5. Syarat Penerimaan
a. Pekerjaan yang telah selesai harus memenuhi syarat dan
ketentuan mutu material dan pelaksanaan sesuai dengan
pengarahan dan persetujuan konsultan pengawas.
b. Hasil pasangan dinding dan plester harus lurus tepat pada sudut
siku, serta tegak lurus terhadap lantai. Permukaan rata dan tidak
bergelombang. Semua bidang plesteran diaci dengan acian air
semen, harus licin, tidak kasar.
c. Pertemuan antara sudut-sudut dinding harus siku dan tajam.
d. Penyelesaian hubungan dinding dengan pekerjaan lain
(ex.kusen, dll) harus rapi, bersih dan tidak bercacat.
e. Hasil akhir harus bersih dan tanpa cacat.

II. Pekerjaan Dinding Partisi


1. Jenis Bahan dan Penggunaan
a. Kalsiboard 10mm
Penggunaan : Dinding partisi ruang dalam.
b. Bahan rangka
Metal stud dengan tebal minimal 75mm
c. Bahan pelapis
Bahan pelapis menggunakan cat
d. Toilet cubicle system
Sistem partisi dengan papan panel tahan air
Penggunaan : toilet umum

2. Syarat Kualitas
1. Kalsiboard 10mm
 Tahan air dan api
 Tahan terhadap benturan dan bebas asbes
 Memenuhi standard pabrik tempat material di produksi.
2. Rangka
 Tebal bahan minimum ±75mm
 Batas nilai deformasi yang diizikan 2mm
 Bahan yang diproses pabrikan harus melalui proses seleksi
terlebih dahulu sesuai dengan bentuk toleransi, ukuran,
ketebalan, kelengkungan dan warna yang disarankan.
3. Pelapis
 Pelapis/finishing menggunakan cat, spesifikasi mengikuti
gambar perencana.
 Cat yang digunakan harus sesuai standar pabrik yang
memproduksi.
4. Toilet cubicle system
 Dapat mengisolasi suara dan penetrasi air yang rendah.
 Ukuran disesuaikan dengan gambar perencana
 Ketebalan18-25mm
 Merk : ex. Pro cubic atau setara

3. Syarat Pemasangan
a. Contoh Bahan
i. Sebelum pemasangan, pemborong harus menyerahkan
contoh bahan yang akan di pasang beserta sertifikat dari
produsen yang menyatakan bahwa kualitas sudah sesuai
dengan persyaratan yang telah disebut sebelumnya.
ii. Contoh yang diserahkan harus sudah mendapat persetujuan
perencana, serta harus di test apabila diperlukan. Biaya
pengujian ditanggung sepenuhnya oleh pemborong.
iii. Material yang tidak disetujui, harus diganti tanpa adanya biaya
tambahan. Keputusan pemilihan keramik selambat-lambatnya
7 hari kerja.
iv. Pemborong wajib membuat mock up untuk pekerjaan dinding
partisi, biaya dibebankan pada pemborong. Mock up yang
sudah jadi, menjadi patokan pemeriksaan dan penerimaan
hasil pekerjaan ini.

b. Tenaga Kerja dan Peralatan


i. Pemasangan pekerjaan dilakukan oleh tenaga kerja yang
terampil dan memiliki pengalaman dalam pekerjaan ini.
ii. Pemborong wajib menyediakan peralatan dan alat bantu yang
diperlukan untuk terlaksananya pekerjaan ini.

c. Persiapan
i. Pemborong wajib mengadakan pengukuran pada kondisi
lapangan, di ruang atau permukaan-permukaan yang akan
dilaksanakan pekerjaan.
ii. Pemborong wajib membuat shop drawing sesuai dengan
pengukuran dan desain/perencanaan. Shop drawing harus
mendapatkan persetujuan konsultan pengawas.
iii. Sebelum pelaksanaan dimulai, pemborong wajib meneliti
kembali gambar-gambar yang ada.
iv. Material yang belum dipasang, diletakkan pada ruang dengan
sirkulasi udara yang baik, tidak terkena cuaca secara langsung
dan terlindung dari kerusakan dan kelembapan.

d. Pelaksanaan
i. Dinding partisi toilet harus dipasang/didirikan pada posisi yang
tepat dan ukuran yang sesuai dengan gambar perencanaan.
ii. Semua sambungan dalam pemasangan klos-klos, baut,
angker-angker dan penguat lain yang diperlukan, harus
diperhatikan . Kerapihan untuk bidang-bidang tampak tidak
boleh ada cacat bekas pemasangan.
iii. Semua rangka harus terpasang siku, tegak, rata dengan peil
dalam gambar dan lurus tidak melebihi batas toleransi
kemiringan yang diizinkan, dari masing-masing bahan yang
digunakan.
iv. Semua sambungan dengan material lain harus diperhatikan
dan disesuaikan dengan gambar. Jika tidak ada kejelasan
maka harus ditanyakan kepada perencana.
v. Semua ukuran modul, mengikuti modul lantai dan langit-langit

4. Syarat Pemeliharaan
a. Perbaikan
i. Pemborong wajib memperbaiki pekerjaan yang rusak atau
cacat. Perbaikan dilaksanakan dengan tidak mengganggu
pekerjaan lain.
ii. Kerusakan yang tidak disebabkan oleh pemilik pada waktu
pelaksanaan, wajib diperbaiki hingga mendapat persetujuan
pengawas. Perbaikan dilakukan oleh pemborong, seluruh
biaya perbaikan ditanggung oleh pemborong.

b. Pengamanan
i. Pemborong wajib melakukan perlihdungan terhadap
pekerjaan yang sedang dilaksanakan, agar terhindar dari
kerusakan. Biaya yang timbul dari pekerjaan ini, ditanggung
pemborong.

5. Syarat Penerimaan
a. Pekerjaan yang telah selesai harus memenuhi syarat dan
ketentuan mutu material dan pelaksanaan sesuai dengan
pengarahan dan persetujuan konsultan pengawas.
b. Hasil pemasangan rangka harus tegak lurus peil, dan siku.
Pemasangan pada bagian yang tampak tidak ada lubang.
c. Pertemuan antara dua perbedaan material sesuai dengan
gambar detail dan rapi.
d. Pelapisan atau finishing rapi dan tidak bernoda serta tidak ada
cacat.
III. Pekerjaan Dinding Kamprot
1. Jenis Bahan dan Penggunaan
2. Syarat Kualitas
3. Syarat Pemasangan
a. Contoh Bahan
b. Tenaga Kerja dan Pealatan
c. Pelaksanaan
4. Syarat Perbaikan
5. Syarat Penerimaan
IV. Pekerjaan Dinding modified clay material (MCM)
1. Jenis Bahan dan Penggunaan
2. Syarat Kualitas
3. Syarat Pemasangan
a. Contoh Bahan
b. Tenaga Kerja dan Pealatan
c. Pelaksanaan
4. Syarat Perbaikan
5. Syarat Penerimaan
V. Pekerjaan Dinding batu alam
1. Jenis Bahan dan Penggunaan
2. Syarat Kualitas
3. Syarat Pemasangan
a. Contoh Bahan
b. Tenaga Kerja dan Pealatan
c. Pelaksanaan
4. Syarat Perbaikan
5. Syarat Penerimaan
B. Pekerjaan Lantai
I. Pekerjaan Lantai Homogeneous Tile (HT)
II. Pekerjaan Lantai Granitile
III. Pekerjaan Lantai Marmer
IV. Pekerjaan Lantai Keramik
C. Pekerjaan Plafond
I. Pekerjaan Plafond Gypmsum
II. Pekerjaan Plafond Kayu
III. Pekerjaan Pengecatan
IV. Pekerjaan Plafond Gypmsum Lengkung
D. Pekerjaan Kusen, Pintu dan Jendela
I. Pekerjaan Pintu Kayu
1. Jenis Bahan dan Penggunaan
2. Syarat Kualitas
3. Syarat Pemasangan
a. Contoh Bahan
b. Tenaga Kerja dan Pealatan
c. Pelaksanaan
4. Syarat Perbaikan
5. Syarat Penerimaan
II. Pekerjaan Pintu Aluminium
1. Jenis Bahan dan Penggunaan
2. Syarat Kualitas
3. Syarat Pemasangan
a. Contoh Bahan
b. Tenaga Kerja dan Pealatan
c. Pelaksanaan
4. Syarat Perbaikan
5. Syarat Penerimaan
III. Pekerjaan Pintu Besi
1. Jenis Bahan dan Penggunaan
2. Syarat Kualitas
3. Syarat Pemasangan
a. Contoh Bahan
b. Tenaga Kerja dan Pealatan
c. Pelaksanaan
4. Syarat Perbaikan
5. Syarat Penerimaan
IV. Pekerjaan Kusen Pintu & Jendela Aluminium
1. Jenis Bahan dan Penggunaan
2. Syarat Kualitas
3. Syarat Pemasangan
a. Contoh Bahan
b. Tenaga Kerja dan Pealatan
c. Pelaksanaan
4. Syarat Perbaikan
5. Syarat Penerimaan
V. Pekerjaan Kaca
1. Jenis Bahan dan Penggunaan
2. Syarat Kualitas
3. Syarat Pemasangan
a. Contoh Bahan
b. Tenaga Kerja dan Pealatan
c. Pelaksanaan
4. Syarat Perbaikan
5. Syarat Penerimaan
E. Pekerjaan Perabot
I. Pekerjaan Perabot Kayu
1. Jenis Bahan dan Penggunaan
2. Syarat Kualitas
3. Syarat Pemasangan
a. Contoh Bahan
b. Tenaga Kerja dan Pealatan
c. Pelaksanaan
4. Syarat Perbaikan
5. Syarat Penerimaan
II. Pekerjaan Perabot cor
1. Jenis Bahan dan Penggunaan
2. Syarat Kualitas
3. Syarat Pemasangan
a. Contoh Bahan
b. Tenaga Kerja dan Pealatan
c. Pelaksanaan
4. Syarat Perbaikan
5. Syarat Penerimaan
III. Pekerjaan Pengecatan
1. Jenis Bahan dan Penggunaan
2. Syarat Kualitas
3. Syarat Pemasangan
a. Contoh Bahan
b. Tenaga Kerja dan Pealatan
c. Pelaksanaan
4. Syarat Perbaikan
5. Syarat Penerimaan
IV. Pekerjaan Waterproofing
1. Jenis Bahan dan Penggunaan
2. Syarat Kualitas
3. Syarat Pemasangan
a. Contoh Bahan
b. Tenaga Kerja dan Pealatan
c. Pelaksanaan
4. Syarat Perbaikan
5. Syarat Penerimaan
F. Pekerjaan Elektrikal dan Lighting
I. Standar yang Digunakan
II. Ketentuan Bahan
III. Syarat Pemasangan
IV. Pengujian

Anda mungkin juga menyukai