Anda di halaman 1dari 11

ALMAS TOWER

Jumeirah Lake Towers, Dubai

ALMAS Tower merupakan bangunan multi-komoditas dan kantor sewa. Bentuk bangunan
diperoleh dari analisa kebutuhan akan efesiensi ruang yang tinggi serta kebutuhan akan fleksibilitas
ruang. Hal tersebut sangat dibutuhkan agar ruang yang disewakan mudah untuk ditata sesuai
keinginan penyewa. Almas Tower selesai pada tahun 2008, dan dinobatkan menjadi bangunan
tertinggi di dunia pada tahun 2008. Sekarang, Almas Tower merupakan bangunan tertinggi no.8 di
dunia.
I. DATA UMUM

Lokasi : Jumeirah Lake Towers, Dubai

Fungsi : Kantor sewa

Luas :85,000 m2

Denah Lantai Podium

Floor plan :

- 5 basement
- 3 podium
- 60 tipikal (kantor)
- 3 lt mekanikal

Tinggi : 360m

Arsitek : Atkins Middle East

Owner : The Dubai Multi Commodities Centre


Zoning

SUMMIT (LANTAI 48-63)


SINGLE TENANT : LT.49-63
MULTI-TENANT : 47

HIGH RISE (LANTAI 35-47)


SINGLE TENANT : LT.39-46 c
i
MULTI-TENANT : 35-38

MEDIUM RISE (LANTAI 20-


34)
SINGLE TENANT : LT.28-34

LOW RISE (LANTAI 20-34)


SINGLE TENANT : LT.28-34 c
i
MULTI-TENANT : 20-27
LT.2 DIAMOND-
EXCHANGE
LT.1 GYM,
SWIMMING POOL,
COFFEE
SHOP,RETAIL

GROUND – LOBBY,
RETAIL, RESTAURANT, c
MAIN ENTRANCE i

Konsep :

Almas Tower memiliki konsep fleksibilitas ruang. Ruang-ruang pada bagian dalam
bangunan bebas dari kolom dan partisi agar penyewa kantor dapat menggunakan ruang yang ada
sesuai dengan kebutuhan.
Bentuk bangunan:

Bentuk bangunan Almas Tower terinspirasi dari salah satu fungsi bangunan yaitu sebagai
tempat jual-beli berlian. Maka lantai podium bangunan berbentuk persegi delapan dengan bentuk
berlian yang terpotong di setiap sisi, dimana setiap berlian terhubung dengan core.
Perbedaan tinggi
bangunan- 12lantai
Sedangkan pada lantai tipikal, bangunan berbentuk double-elips yang saling tindih dan
terikat oleh core. Bangunan pada sisi selatan lebih tinggi dari sisi utara. Pada bagian sisi utara, atap
bangunan menghadap kea rah timur. Bentuk ini berguna untuk memaksimalkan masuknya cahaya
matahari. Pada bagian utara, cladding bangungan menggunakan material kaca semi-transparan agar
cahaya matahari (cool-sunlight) dapat masuk secara maksimal.
II. Sistem Struktur

Menggunakan system core with outrigger and belt wall. Pada system ini, kerangka luar
bangunan terdiri dari kolom-kolom yang diikat oleh dinding, yang kemudian dihubungkan ke core
oleh outrigger.

1. Tata letak elemen

Denah Lantai Tipikal


 Kolom dileletakkan di sepanjang perimeter bangunan dengan jarak 5m.
 Core bangunan berada di tengah bangunan. Sebagai stabilitas bangunan serta
penahan beban lateral.
 Core dan kolom ekserior disekeliling bangunan dihubungkan dengan anak pada tiap
lantai.
 Pada lantai servis struktur eksterior dan core dihubungkandengan ourtrigger wall.
 Outrigger wall tidak melekat pada plat lantai diatasnya, agar beban vertikal yang
disalurkan tidak terlalu besar.
Outrigger Wall

2. Konsep stabilitas
 Sistem outrigger membatasi adanya perputaran dikarenakan adanya beban lateral.
Sistem ini juga membantu mengurangi beban vertical pada kolom pada perimeter
bangunan.
 Outrigger wall juga mendistribusikan beban ke rangka perimeter, sehingga beban
pada core tidak terlalu besar.
3. System penyaluran beban
 Beban ditanggung oleh core kemudian didistribusikan oleh outrigger wall ke
struktur eksterior bangunan.
 Agar beban tidak seluruhnya diterima oleh outrigger-wall, maka outrigger wall tdak
menempel pada struktur lantai diatasnya.
4. System struktur lantai
 Pada lantai tipikal, menggunakan hollow slab. Plat lantai mengikat struktur
eksterior dengan core.
 Plat lantai juga berperan sebagai diaphragm yang menyalurkan beban lateral ke
core dan struktur eksterior.

Anda mungkin juga menyukai