Anda di halaman 1dari 17

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pondasi dalam suatu bangunan merupakan bagian paling bawah dan berhubungan
langsung dengan tanah. Pada struktur bangunan, pondasi berfungsi untuk
memikul beban bangunan yang ada diatasnya. Untuk menghasilkan bangunan
yang kokoh, pondasi juga harus direncanakan dan dikerjakan dengan sangat hati-
hati. Pondasi harus diperhitungkan sedemikian rupa baik dari segi dimensi
maupun secara analitis mekanis. Setiap pondasi bangunan perlu direncanakan
berdasarkan jenis, kekuatan dan daya dukung tanah tempat berdirinya. Bagi tanah
yang stabil dan memiliki daya dukung baik, maka pondasinya juga membutuhkan
konstruksi yang sederhana. Jika tanahnya berlapis dan memiliki daya dukung
buruk, maka pondasinya juga harus lebih kompleks. Dalam mendesain pondasi
harus mempertimbangkan penurunan dan daya dukung tanah. Ketika berbicara
penurunan, yang diperhitungkan biasanya penurunan total (keseluruhan bagian
pondasi turun bersama-sama) dan penurunan diferensial (sebagian pondasi saja
yang turun atau miring). Ini dapat menimbulkan masalah bagi struktur yang
didukungnya. Untuk mengurangi kelemahan dari tanah tersebut, ada alternatif lain
tanpa memperbaiki tanahnya melainkan dengan cara pondasi berselimut. Sehingga
disini pondasi didesain dengan gabungan antara pondasi yang dikombinasikan
dengan selimut di bawahnya. Landasan pondasi ini adalah baja atau beton dengan
selimut melingkar tipis di pinggiran pondasi. Dengan adanya selimut di bawahnya
diyakini bahwa daya dukung pondasi akan meningkat. Penelitian ini adalah untuk
menentukan daya dukung pondasi telapak pada tanah berlapis dengan dan tanpa
selimut dengan parameter yang mempengaruhinya.

1.2 Pondasi Dangkal


Pondasi dangkal merupakan pondasi dengan kedalaman maksimum 3 meter.
Pondasi dangkal digunakan untuk bangunan yang tidak terlalu tinggi serta
mempunyai keadaan tanah yang keras untuk menahan beban bangunan yang akan
ditopangnya.

Natanael Revian - 21.B1.0001


1.2.1 Jenis - jenis Pondasi Dangkal

a. Pondasi Memanjang (Continuous Footing)


Pondasi memanjang atau lebih dikenal dengan pondasi batu kali digunakan
untuk menopang sederetan kolom-kolom yang jaraknya berdekatan atau
digunakan untuk menopang dinding memanjang. Bahan untuk pondasi ini
bisa menggunakan batu pecah atau batu kali atau pasangan bata dan cor
beton tanpa tulangan.

Gambar 1.1 Pondasi Memanjang


Sumber: (https://berita.99.co/jenis-pondasi-rumah/)

b. Pondasi Telapak (Spread Footing)


Pondasi telapak digunakan sebagai tumpuan kolom yang berdiri sendiri.
Pondasi ini terbuat dari beton bertulang yang dibentuk menyerupai papan
atau telapak dan memiliki ketebalan tertentu. Untuk bangunan bertingkat,
pondasi telapak cocok untuk diterapkan.

Gambar 1.2 Pondasi Telapak


Sumber: (https://berita.99.co/jenis-pondasi-rumah/)

c. Pondasi Rakit (Raft Foundation)

Natanael Revian - 21.B1.0001


Pondasi rakit digunakan apabila suatu bangunan terletak pada tanah lunak
atau pada tanah yang dirasa mempunyai daya dukung tanah rendah. Pondasi
ini juga biasa digunakan pada bangunan yang memiliki basement.

Gambar 1.3 Pondasi Rakit


Sumber: (https://berita.99.co/jenis-pondasi-rumah/)

1.2.2 Metode Pelaksanaan Pondasi Dangkal


Metode pelaksanaan pondasi dangkal biasanya memiliki proses budgeting sangat
besar, karena memerlukan setidaknya baja dan plat dalam ukuran besar. Atau
struktur konstruksi ini memiliki luas seperti dasar bangunan yang berdiri. Proses
pembangunan tipe dasaran ini dilakukan sepenuhnya dan merata di sekitar bagian
dasar (Lantai) dengan campuran beberapa bangunan. Diantaranya baja, plat atau
dengan bahan perekat semen dan pasir.
Pondasi tapak ini terbuat dari Beton Bertulang yang dibentuk seperti telapak, dan
letaknya tepat di bawah Kolom (tiang). Dalam pengerjaan pondasi tapak, tukang
perlu menyesuaikan kedalamannya sampai mencapai tanah keras. Pondasi jenis
tapak banyak digunakan pada struktur bangunan bertingkat, biasanya untuk
bangunan 2 tingkat atau 3 tingkat. Pondasi ini terbukti lebih bisa menahan beban
dan bangunan jadi stabil. Selain itu, pondasi ini juga sangat unggul digunakan
pada jenis tanah yang lembek. Pondasi ini sebenarnya terbuat dari beton
bertulang. Bahan yang digunakan adalah susunan besi yang kerangkanya sedikit
dipendam dalam tanah. Kemudian kerangka ini dicor dengan adonan semen.
Pondasi jenis ini punya dimensi yang lebar di bagian bawahnya. Karena itulah
disebut dengan tapak. Bagian ini sengaja dibuat lebih lebar agar bisa meneruskan

Natanael Revian - 21.B1.0001


beban bangunan ke lapisan tanah di bawahnya dengan baik. Kedalaman pondasi
bisa disesuaikan dengan kedalaman tanah keras.
Tahapan pekerjaan pelaksanaan pondasi tapak :
1. Penggalian tanah
a. Melakukan pengukuran sesuai dengan blue print bangunan.
b. Kemudian tukang akan menandai spot yang akan digali untuk pondasi dengan
patok kayu.
c. Selanjutnya, spot tanah tersebut harus digali sesuai dengan kedalaman yang
telah ditentukan. Lebarnya sama dengan lebar kerangka pondasi.
d. Cek kedalaman dan lebar semua pondasi. Jangan sampai terjadi
ketidaksesuaian antara 1 pondasi dengan pondasi lainnya.

Gambar 1.4 Penggalian tanah


Sumber: https://www.pengadaan.web.id/2020/05/pondasi-tapak.html
2. Pemasangan Pondasi
a. Tukang akan melakukan pengukuran luas tapak dan juga panjang tulang
pondasi.
b. Kemudian tukang akan memotong besi sesuai ukuran yang sudah ada.
c. Besi-besi akan disatukan membentuk kerangka pondasi dengan bantuan
kawat pengikat.
d. Kerangka pondasi yang sudah jadi kemudian akan dimasukkan pada lubang
galian.
e. Kerangka ini harus diletakkan tegak lurus dengan bidang tanah.

Natanael Revian - 21.B1.0001


f. Beri ruang antara dasar tanah galian dengan tulang pondasi sekitar 40 mm.
Caranya cukup mengganjal tulang pondasi dengan batu kecil. Tujuannya agar
besi tulangan terlapisi dengan baik dan tidak berkarat.
g. Susun papan cetak cor di sekitar tulang pondasi dengan dimensi yang
ditentukan. Papan ini diikat dengan kawat agar tidak terlepas.
h. Kemudian tukang akan menuangkan adonan semen pada kerangka pondasi
tersebut.
i. Adonan semen harus dipadatkan dengan bantuan vibrator. Jika tidak ada alat
ini, maka kerangka papan harus diketuk-ketuk agar beton tidak berongga.
j. Pondasi basah ini kemudian harus dibiarkan mengering selama 28 hari.

Gambar 1.5 Pemasangan Pondasi Telapak


Sumber: https://www.pengadaan.web.id/2020/05/pondasi-tapak.html

1.2.3 Kesimpulan Pondasi Dangkal


Pondasi dangkal (shallow foundation) adalah pondasi yang mendukung beban
secara langsung. Pondasi ini digunakan apabila lapisan tanah pendukung pada
dasar pondasi terletak relatif jauh dari permukaan tanah/daya dukung tanah
pada dasar bangunan lemah. Jika kedalaman dasar pondasi dari muka tanah
adalah kurang atau sama dengan lebar pondasi (D = B) maka disebut pondasi
dangkal. Sistem pondasi dipakai pada lapisan tanah dasar yang baik letaknya
tidak dalam serta gangguan air tanah atau air sungai dapat diatasi agar pondasi
bisa dikerjakan dalam keadaan kering sehingga mutu pondasi akan lebih baik
dan ekonomis.
Kelebihan pondasi dangkal yaitu:

Natanael Revian - 21.B1.0001


a. Penggalian pondasi sedikit
b. Peralatan murah dan mudah dicari
c. Bisa dibangun dalam waktu singkat
d. Mampu melindungi kondisi tanah
e. Proses penggalian lebih efektif
Kekurangan pondasi dangkal:
a. Hanya bisa digunakan di area tertentu
b. Kurang cocok untuk bangunan bertingkat
c. Pondasi hanya bisa menopang bangunan seimbang
1.3 Pondasi Dalam
Pondasi dalam adalah pembuatan struktur dasar yang terletak di bagian bawah dan
berfungsi menahan beban bangunan dengan beban berat. Biasanya berupa rumah
bertingkat, gedung dan bangunan lain dengan lebih dari satu lantai. Seperti
namanya, pondasi jenis ini ditanam jauh di dalam tanah, atau sekitar 3 meter dari
permukaan. Proses ini biasanya ditentukan oleh tanah terkeras yang bisa
dijangkau setelah proses penggalian untuk pembuatan dasar bangunan. Seperti
halnya fungsi utama struktur bangunan ini, proses pembangunan bagian ini
berfungsi mentransfer beban tiap titik bangunan ke bagian bawah. Sehingga
bangunan bisa berdiri kokoh dalam waktu yang lama.
1.3.1 Jenis – jenis Pondasi Dalam
a. Pondasi Sumuran
Bernama seperti ini karena proses pengerjaan jenis dasaran ini mirip dengan
sumur, dengan diameter lubang antara 0,8 sampai 1 meter (Tergantung jenis
banguna yang akan didirikan). Di dalam lubang akan dipasang rangkaian baja
beton yang dicor dengan semen dan batu kali. Sementara ruang kosong pondasi
bagian atas biasanya akan dicor dengan semen dan pasir dan diisi oleh plat beton.
Yang berfungsi sebagai angker, atau media pengikat antar pondasi dan bangunan
yang berada di atasnya.
b. Pondasi Tiang
Pondasi tiang digunakan untuk menopang bangunan jika permukaan tanah keras
terletak sangat dalam. Pondasi tiang cocok diterapkan pada bangunan-bangunan

Natanael Revian - 21.B1.0001


tingkat tinggi yang dipengaruhi oleh gaya-gaya penggulingan akibat beban
horisontal, dapat juga mendukung bangunan dalam menahan gaya uplift. Gambar
1.7 menunjukkan panjang maksimum dan beban maksimum untuk jenis-jenis
pondasi tiang yang umum diterapkan di lapangan. Dalam mendesain pondasi tiang
untuk suatu konstruksi mutlak diperlukan :
a. Data tentang tanah dasar. Dalam hal ini perlu melakukan pengujian sondir
dan boring untuk mendapatkan data tanah.
b. Daya dukung tiang tunggal dan tiang kelompok.
c. Analisa gesekan negatif kulit tiang (negative skin friction), karena termasuk
beban tambahan.
Ada beberapa maksud digunakannya pondasi tiang, antara lain :
a. Untuk memindahkan beban bangunan yang terletak di atas air atau tanah
lunak, ke tanah pendukung yang kuat.
b. Untuk memindahkan beban ke tanah yang labil sampai kedalaman tertentu
sehingga pondasi mampu mendukung dengan cukup beban tersebut oleh
gesekan kulit tiang dengan tanah di sekelilingnya.
c. Untuk mengangkerkan suatu konstruksi yang disebabkan oleh gaya uplift
akibat pressure hidrostatis atau momen penggulingan.
d. Untuk menahan gaya lateral dan gaya yang arahnya diagonal.

e. Untuk memadatkan tanah yang dominan pasir, sehingga kapasitas


dukungnya bertambah.
f. Untuk mendukung pondasi yang lapisan tanahnya mudah tergerus air.

Natanael Revian - 21.B1.0001


Gambar 1.6. Macam-macam bentuk pondasi. (a) pondasi memanjang. (b) pondasi
telapak. (c) pondasi rakit. (d) pondasi sumuran. (e) pondasi tiang.
(Sumber: Hardiyatmo, H.C. 2002:80)

Gambar 1.7. Panjang maksimum dan beban maksimum untuk macam-macam tipe
tiang
(Sumber: Hardiyatmo, H.C. 2008:291)

1.3.2 Metode Pelaksanaan Pondasi Dalam


Pada dasarnya, pembuatan pondasi sumuran dilakukan dengan memasang
sumuran yang berupa pipa beton berdiameter 1 m, 2m, 2.5 m, 3 m, 3.5 m, hingga
4 m sedemikian rupa di dalam galian tanah. Kemudian di dalam sumuran tersebut
diisi dengan cor yang terbuat dari campuran adukan beton dan batu kali. Setelah
pondasi jadi, tepat di atas pondasi ini dibangun struktur kolom yang menjadi
pegangan bagi dinding bangunan.
Alat dan Bahan yang diperlukan untuk membuat pondasi sumuran:
a. Pipa beton
b. Semen
c. Pasir
d. Kerikil
e. Batu kali
f. Air
g. Cangkul
h. Sekop

Natanael Revian - 21.B1.0001


i. Cetok
j. Linggis
k.Ember
l. Meteran
Langkah-langkah pengerjaan :
1. Buatlah galian tanah dengan ukuran sesuai diameter pipa beton di lokasi yang
akan dibangun pondasi dengan menggunakan cangkul. Untuk mempermudah
pekerjaan penggalian tanah, pakai cangkul yang memiliki pegangan lebih pendek.
2. Setelah galian tanah telah mencapai kedalaman sekitar 80-100 cm, masukkan
pipa beton yang pertama ke dalamnya. Hati-hati saat memindahkan pipa beton ini
dan pastikan tepat masuk ke dalam lubang galian tanah.
3. Lanjutkan kembali penggalian tanah di tempat rencana pembuatan pondasi
tersebut.
4. Pekerjaan penggalian tanah dihentikan setelah mencapai lapisan tanah yang
keras. Biasanya lapisan tanah ini berada di kedalaman yang berkisar antara 2-3
meter.
5. Setelah itu, masukkan pipa beton kedua ke dalam lubang galian tepat di atas
pipa yang pertama. Masukkan lagi pipa berikutnya hingga ketinggian susunan
pipa beton setara dengan level permukaan tanah. Cek sekali lagi untuk
memastikan pipa-pipa beton tersebut tersusun dengan benar.
6. Agar susunan pipa-pipa beton terangkai kuat, bisa dilakukan penambalan pada
celah-celahnya dengan adukan semen dan pasir. Biarkan tambalan ini selama
beberapa saat agar mengering sebelum Anda benar-benar menutup sumuran.
7. Buat adukan beton sebagai pengisi pondasi sumuran yang terdiri atas semen,
pasir, kerikil, dan air. Pastikan semua bahan-bahan ini tercampur rata sebelum
digunakan.
8. Masukkan batu kali terlebih dahulu ke dalam sumuran hingga ketinggiannya
mencapai 50 cm. Tuangkan adukan beton di atasnya. Atur sedemikian rupa agar
adukan beton ini bisa masuk ke celah-celah tumpukan batu kali dan mengikatnya.
9. Masukkan lagi batu-batu kali ke dalam sumuran tadi sampai ketinggiannya
bertambah 50 cm. Dan tuangkan lagi adukan beton di atas gundukan batu kali

Natanael Revian - 21.B1.0001


tersebut. Demikian langkah-langah seterusnya hingga seluruh volume sumuran
terisi penuh oleh batu kali dan adukan beton.
10. Di bagian atas pondasi sumuran ini, bisa dilakukan pekerjaan pembesian
untuk membuat kolom bangunan.

Gambar 1.8 Pemasangan Pondasi Sumuran


Sumber: https://arafuru.com/sipil/cara-pemasangan-dan-pembuatan-pondasi-
sumuran.html
1.3.3 Kesimpulan Pondasi Dalam
Pondasi dalam adalah pondasi yang meneruskan beban bangunan ke tanah dasar
atau tanah keras yang terletak jauh dari permukaan. Jika kedalaman pondasi dari
muka tanah adalah lebih dari lima kali lebar pondasi (D > 5B) maka disebut
pondasi dalam. Pondasi dalam digunakan apabila tanah dasar sebagai tempat
peletakan pondasi tidak mempunyai daya dukung yang cukup untuk menahan
beban yang bekerja di atas, atau apabila tanah dasar tersebut letaknya sangat
dalam.
Kelebihan pondasi dalam adalah lebih kuat dan kokoh, memiliki umur yang
panjang, mengurangi galian tanah, dan mampu memadatkan material tanah.
Kekurangan pondasi dalam adalah proses produksinya lebih lama, dan harga yang
mahal.
1.4 Konstruksi Dinding Penahan Tanah
Dinding penahan tanah adalah suatu konstruksi yang berfungsi untuk menahan
tanah lepas atau alami dan mencegah keruntuhan tanah yang miring atau lereng
yang kemantapannya tidak dapat dijamin oleh lereng tanah itu sendiri. Tanah yang
tertahan memberikan dorongan secara aktif pada struktur dinding sehingga
struktur cenderung akan terguling atau akan tergeser (Tanjung, 2016). Dinding

Natanael Revian - 21.B1.0001


penahan tanah berfungsi untuk menyokong tanah serta mencegahnya dari bahaya
kelongsoran. Baik akibat beban air hujan, berat tanah itu sendiri maupun akibat
beban yang bekerja di atasnya (Tanjung, 2016).
1.4.1 Jenis – jenis Dinding Penahan Tanah
a. Cantilever Retaining Wall
Cantilever retaining wall merupakan jenis dinding penahan tanah yang umum
digunakan pada daerah timbunan atau tebing. Konstruksi dinding ini bisa
berfungsi sebagai penahan tanah untuk daerah-daerah seperti itu. Jenis ini
memiliki prinsip kerja dengan mengendalikan daya jepit pada struktur tubuh
dindingnya. Inilah kenapa ciri khas dinding ini bisa dilihat dari bentuk
konstruksinya yang berupa model telapak memanjang pada bagian dasar struktur
dengan sistem jepit.

Gambar 1.9 Cantilever Retaining Wall


Sumber: https://www.dekoruma.com/artikel/115493/jenis-dinding-penahan-tanah
b. Gravity Retaining Wall
Gravity Retaining Wall merupakan jenis dinding penahan yang berfungsi untuk
menahan tekanan tanah lateral. Biasanya jenis dinding ini diperuntukkan untuk
daerah timbunan tanah atau tebing landai sampai terjal. Prinsip kerja dinding ini
bisa dibilang unik, karena mengandalkan bobot massa dari badan konstruksinya.

Natanael Revian - 21.B1.0001


Gambar 1.10 Gravity Retaining Wall
Sumber: https://juraganmaterial.id/blog/tips-juragan/dinding-penahan-tanah
c. Gabion Retaining Wall
Dinding penahan yang dikenal sebagai gabion juga ada. Itu dibangun dari
sejumlah balok dan terdiri dari kawat gabion yang dilengkapi dengan pecahan
batu dan disusun secara vertikal. Jenis ini sering digunakan untuk meningkatkan
konsentrasi resapan air ke dalam tanah selain berfungsi sebagai dinding penahan
tanah.

Gambar 1.11 Gabion Retaining Wall


Sumber: https://juraganmaterial.id/blog/tips-juragan/dinding-penahan-tanah
d. Diaphragm Wall
Diaphragm wall merupakan jenis konstruksi dinding yang terbuat dari rangkaian
besi beton bertulang yang dicor menggunakan sistem modular. Konstruksi ini
umumnya digunakan untuk membendung sebuah konstruksi bawah tanah,
misalnya basement. Selain itu, jenis dinding ini kerap dikombinasikan dengan

Natanael Revian - 21.B1.0001


sistem anchor agar daya dukung terhadap tekanan aktif lateral tanah bertambah
serta berfungsi sebagai dewatering dan cut-off dewatering.

Gambar 1.12 Diaphragm Wall


Sumber: https://juraganmaterial.id/blog/tips-juragan/dinding-penahan-tanah
e. Sheet Pile
Sheet pile adalah jenis dinding penahan tipe turap, jenis yang kerap digunakan
untuk membendung air. Material yang digunakan pada konstruksi ini umumnya
berupa prestressed concrete atau beton prategang. Kedalaman tancap sheet pile ini
bisa mencapai elevasi sampai dengan tanah keras.

Gambar 1.13 Sheet Pile


Sumber: https://juraganmaterial.id/blog/tips-juragan/dinding-penahan-tanah
f. Block Concrete
Block Concrete atau blok beton merupakan jenis dinding penahan yang dibuat
dari susunan vertikal blok-blok beton masif yang dilengkapi dengan sistem
pengunci.
Blok beton ini biasanya dibuat secara modular di fabrikasi dan kemudian
langsung dipasang di lokasi.

Natanael Revian - 21.B1.0001


Gambar 1.14 Block Concrete
Sumber: https://juraganmaterial.id/blog/tips-juragan/dinding-penahan-tanah
g. Contiguous pile dan Soldier Pile
Dua jenis konstruksi dinding penahan ini umumnya digunakan pada konstruksi
bawah tanah layaknya diaphragm wall. Jenis ini juga kerap dikombinasikan
dengan sistem anchor untuk meningkatkan daya dukung tekanan aktif lateral
tanah dan juga sekaligus memutus aliran air bawah tanah.

Gambar 1.15 Contiguous Pile and Soldier Pile


Sumber: https://juraganmaterial.id/blog/tips-juragan/dinding-penahan-tanah
1.4.2 Metode Pelaksanaan Konstruksi Dinding Penahan Tanah
Tahap pelaksanaan konstruksi Sheet Pile
a. Menentukan Titik Pancang
Sebelum melakukan pemancangan, pertama kita perlu menentukan titik yang tepat
dimana sheet pile akan dipasanga. Untuk melakukannya, kita dapat menggunakan
alat seperti Theodolite dan Waterpass
b. Pemasangan Angkur
Setelah titik didapatkan, metode pemancangan sheet pile beton selanjutnya adalah
memasang angkur. Pemasangan angkur dalam proses pemancangan bertujuan

Natanael Revian - 21.B1.0001


sebagai tempat untuk meletakkan guide beam agar dapat berdiri tegak dan sejajar
dengan garis tingkat kelurusan yang telah ditentukan sebelumnya. Biasanya,
sebelum terjun dalam proses pemancangan, telah dilakukan survey lokasi terlebih
dahulu untuk mendapatkan detail lokasi proyek, termasuk menentukan garis
tingkat kelurusan tersebut.
c. Pemasangan Guide Beam
Guid beam merupakan alat penyanggah agar sheet pile dapat berdiri tegak.
Pemasangan guide beam ini juga berfungsi untuk membantu pemasangan sheet
pile dan mempermudah proses pemasangan ketika sheet pile dipukul
menggunakan hammer.
d. Pengangkatan Tiang Pancang Sheet Pile
Dalam metode pemancangan sheet pile beton, posisi pemasangan tiang pancang
harus diperhitungkan berdasarkan momen berat tiang itu sendiri. Apabila tiang
pancang berukuran Panjang, perlu diambil beberapa titik untuk mengurangi
Panjang tiang yang tidak terdukung. Proses pengangkatan tiang pancang untuk
sheet pile beton biasanya menggunakan Crane HP55. Tetapi sebelumnya, perlu
diukur terlebih dahulu posisi tingkat angkat supaya tidak terjadi kerusakan atau
patah pada tiang pancang saat pengangkatan.
e. Proses Pemancangan
Proses pemancangan dilaksanakan dengan memakai diesel hammer, hydraulic
hammer, atau vibratory hammer.
f. Pelepasan Guide Beam
Setelah sheet pile beton berdiri sesuai dengan posisi yang diinginkan, kini guide
beam dapat dilepas. Hal ini karena fungsi guide beam pada awalnya hanya sebagai
penahan agar sheet pile tetap tegak Ketika dipukul menggunakan hammer.
g. Pengukuran Kembali Posisi Sheet Pile
Pengukuran dilakukan untuk memastikan bahwa letak pancang sesuai dengan
Analisa perhitungan sheet pile beton sebelumnya. Karena apabila posisi tidak
sesuai akan berpeluang terjadinya sleding atau bergesernya posisi pancang
h. Pemukulan Kembali Sheet Pile
Pemukulan dilakukan Kembali sampai sheet pile mencapai tanah keras

Natanael Revian - 21.B1.0001


i. Pemasangan Wale Steel CNP dan Tie Road
Fungsi pemasangan alat ini yaitu untuk antisipasi agar pancang tetap berdiri
ditempat dan tidak bergeser karena sifat tanah dapat berubah kapan saja
j. Pemotongan Sisa Pancang Sheet Pile
Tahap terakhir adalah memotong sisa pancang sheet pile beton yang tidak
seragam atau yang berada di atas ketinggian yang direncanakan. Walaupun ukuran
semua sheet pile sama, tetapi struktur tanah di setiap tempat berbeda, sehingga
ada kemungkinan jarak menuju tanah keras pada masing-masing tempat berbeda.

Gambar 1.16 Pemasangan Sheet Pile


Sumber: https://asiacon.co.id/blog/metode-pemancangan-sheet-pile-beton
1.4.2 Kesimpulan Dinding Penahan Tanah
Dinding penahan tanah adalah suatu konstruksi yang berfungsi untuk menahan
tanah lepas atau alami dan mencegah keruntuhan tanah yang miring atau lereng
yang kemantapannya tidak dapat dijamin oleh lereng tanah itu sendiri. Tanah yang
tertahan memberikan dorongan secara aktif pada struktur dinding sehingga
struktur cenderung akan terguling atau akan tergeser (Tanjung, 2016).

Natanael Revian - 21.B1.0001


Daftar Pustaka

Repository.uib.ac.id. Analisa Pelaksanaan Pondasi dan Daya Dukung Dengan


Menggunakan Metode Bored-Pile Pada Proyek One Residence. Diunduh pada 7
April 2023 jam 18.20, dari http://repository.uib.ac.id/2530/5/k-1511051-
chapter2.pdf.

Metode Pelaksanaan pondasi rakit. Wordpress.com. Diunduh pada 8 April 2023


jam 18.43, dari https://jefrihutagalung.wordpress.com/tag/metode-pelaksanaan-
pondasi-rakit/.

Fatra, R. (20 Juni 2022). Apa Itu Pondasi Dangkal? Kamus Istilah Properti.
Diunduh pada 8 April 2023 jam 19.02, from https://www.pinhome.id/kamus-
istilah-properti/pondasi-dangkal/.

Mengenal Jenis pondasi Dan Metode pengerjaannya - PT AWRM. PT Anggaza


Widya Ridhamulia. Diunduh pada 8 April 2023 jam 19.15, dari
https://www.awrm.co.id/mengenal-jenis-pondasi-dan-metode-pengerjaannya/.

Zulfikar, A. (2022, November 22). Mengenal fungsi Dan Jenis dinding penahan
Tanah, Konstruksi Lahan Miring. 99 Berita Properti. Diunduh pada 12 April
2023, dari https://berita.99.co/dinding-penahan-tanah/

Natanael Revian - 21.B1.0001

Anda mungkin juga menyukai