PEMBAHASAN
untuk menerima dan meneruskan atau menyalurkan beban dari struktur atas
pasang terlebih dahulu sebelum pembuatan pile cap dan pedestal dengan
tinggi 1,2 m.
Tipe pile cap yang digunakan pada proyek ini bermacam-macam
bentuk pile cap, dan elevasinya. Berikut salah satu contoh gambar pile cap.
46
\
panduan dil apangan untuk memulai pekerjaan yaitu memplot gambar dan
47
Penggalian area yang akan dibuat pile cap sesuai dengan dimensi yang
yaitu pembersihan lokasi galian dari gangguan yang ada seperti bangunan
bagian betonnya sehingga tersisa tulangan besi saja yang kemudian akan
48
Gambar 4.3. Stek tiang pancang
5. Pemasangan bekisting
Bekisting pile cap yang digunakan berupa batako dikarenakan bekisting
nantinya tidak digunakan lagi dan diurug bersamaan dengan pile cap itu
sendiri.
Gambar 4.5.
Cap PC.1A
49
8. Pembersihan area sekitar tempat yang akan dicor.
9. Pekerjaan pengecoran menggunakan beton dengan mutu K350. Ketika
rongga di dalam pile cap. Supplier beton ready mix pada proyek ini adalah
PT. ADIMIX, PT. SGG PRIMA BETON, PT. SCG. Pengangkutan beton
dari tempat pembuatan beton ready mix (batching plant) ke lokasi proyek
peralatan pengecoran.
4) Sebelum pengecoran dilakukan tulangan dan bekisting disiram
penghentian pengecoran.
10. Pekerjaan urugan tanah kembali disekeliling pile cap.
11. Perawatan Beton
Perawatan beton pile cap hanya sekedar menggunakan air yang disiramkan
50
4.1.2. Pekerjaan Tie Beam
4.1.2.1. Material dan Alat
1 . Material
Besi Tulangan Deform D22 dan D13
Kawat bendrat
Beton Mutu K-350
Batako
2 . Alat
Pemotong tulangan (Bar Cutter)
Pembengkok tulangan (Bar Bender)
Gegep
Mixer truck
Bucket
Vibrator
pile cap, hanya berbeda dari segi dimensinya. Pada galian tie beam, galian
yang disesuaikan dengan bentang tie beam yang akan dikerjakan. Setelah
pemasangan batako dilakukan pekerjaan pasir urug dan lantai kerja dan
51
menggunakan tulangan D22 dan D25 sebagai tulangan utama, D13 sebagai
Supplier beton ready mix pada proyek ini adalah PT. ADIMIX, PT. SGG
peralatan pengecoran.
4) Sebelum pengecoran dilakukan tulangan dan bekisting disiram
52
6) Selama proses pengecoran digunakan alat vibrator yang dimasukan ke
penghentian pengecoran.
53
2) Tulangan tersebut dibawa ke lokasi pabrikasi kolom menggunakan
tower crane.
3) Pemasangan sengkang yang sudah dibentuk, dirakit dan diletakkan
pada posisi jarak yang sudah di tentukan, dan diikat ke tulangan pokok
dengan tebal pelat 0,5 cm. Bekisting pelat dapat digunakan secara terus
menerus hingga proyek selesai, karena pelat yang digunakan lebih awet
dari kayu.
3. Pengecoran Kolom
54
Pengecoran kolom tentu berbeda dengan pengecoran pile cap dan tie
beam karena letak kolom berada di atas permukaan tanah dan tidak perlu
concrete pump atau concrete bucket. Pengecoran kolom yang tidak dapat
menggunakan beton ready mix dengan mutu beton K350 untuk kolom.
Langkah-langkah pengecoran kolom :
1) Campuran beton ready mix yang baru datang, tes dahulu nilai
penghentian pengecoran.
4. Pembongkaran Bekisting
55
Pembongkaran Bekisting dilakukan saat umur beton 1 hari. Sebelum
56
Berikut langkah - langkah pemasangan scaffolding untuk
1) Pada jack base dipasang scaffolding pada bagian bawah kiri dan kanan,
2) Kemudian dipasang joint pin untuk sambung dengan main frame, dan
3) Diatas main frame dipasang U-head dan diatasnya sebagai dudukan rel
4) Di atas hollow 50/100 dipasang rel suri yang befungsi sebagai dudukan
2. Pembuatan Bekisting
Bekisting terlebih dahulu dibuat dipabrikasi kayu disesuaikan dengan
57
2) Memasang bracing pada frame dan kemudian memasang head jack
monolit, plat lantai dihimpit oleh ke empat sisi balok secara langsung.
3. Pemasangan Tulangan
Pemasangan tulangan balok menggunakan tulangan D25, D22, D19, D16
dan D13 sebagai tulangan utama dan tulangan sengkang D13 dan D10
lampiran 1.7)
Langkah-langkah yang dilakukan saat pemasangan tulangan balok :
1) Papan bekisting bagian bawah dibersihkan dari sisa kotoran.
2) Memasang tulangan bawah di atas beton decking setebal 3 cm.
58
3) Ujung tulangan bagian bawah dimasukkan ke dalam tulangan kolom
sebagai penjangkaran.
4) Sambungan pada penulangan dilakukan overlaping.
5) Dilakukan pemasangan tulangan sengkang dan dilakukan pengikatan
4. Pengecoran Balok
Pengecoran menggunakan beton ready mix dengan mutu beton K350 untuk
menggunakan lem beton agar beton lama dan beton yang akan di cor bisa
lantai.
Langkah-langkah pegecoran balok :
1) Campuran beton ready mix yang baru datang , tes dahulu nilai slumpnya
59
3) Sebelum pengecoran dilakukan tulangan dan bekisting disiram
60
Perawatan beton balok hanya sekedar menggunakan air yang disiramkan
4.1.5.2.Tahapan Pelaksanaan
1. Pemasangan Scaffolding
Berikut langkah - langkah pemasangan scaffolding untuk
2. Pemasangan Bekisting
61
Bekisting merupakan struktur sementara yang dapat memikul berat sendiri,
beton dalam kondisi basah, beban hidup, serta beban peralatan kerja.
monolit, pelat lantai dihimpit oleh ke empat sisi balok secara langsung.
3. Pemasangan Tulangan
Tulangan pelat lantai pada proyek ini terdiri dari tulangan atas dan tulangan
bawah.
Langkah-langkah pemasangan tulangan pelat lantai adalah :
1) Pembersihan bekisting dasar plat lantai
2) Memasang tulangan bawah diletakkan diatas beton decking dengan
ketebalan 2,5 cm
3) Memasang bar decker (cakar ayam) yang diikat dengan kawat bendrat,
62
Gambar 4.16. Pemasangan Tulangan Pelat Lantai
4. Pengecoran Pelat
Pengecoran pelat hampir sama dengan pengecoran balok hanya yang
berada disatu per empat (1/4) bentang karena pada titik tersebut momen
sama dengan nol (0). Pengecoran menggunakan beton ready mix dengan
menggunakan air dan menggunakan lem beton agar beton lama dan beton
63
3) Sebelum pengecoran dilakukan tulangan dan bekisting disiram
yang dituju
5) Selama proses pengecoran digunakan alat vibrator yang dimasukan ke
Wilayah Direktorat Jendral Pajak (Kanwil DJP) Jawa Barat III, Kantor
Pelayanan Pajak (KPP) Madya Bogor dan Kantor Pelayanan Pajak (KPP)
64
Pengendalian waktu dilakukan dengan tujuan agar pelaksanaan
Adapun cara pengendalian waktu pada proyek ini dengan membuat Kurva
“S” selalu dipantau untuk mengetahui apakah ada sesuatu jenis pekerjaan
yang mundur dari jadwal semula, karena apa, dan bagaimana solusinya
yang diatas.
1. Tenaga kerja
Tenaga kerja pada proyek ini sering mengalami fluktuasi, misalnya
pada minggu ke-1 jumlah tenaga kerja 154 orang. Kemudian minggu
65
3. Peralatan
Ada beberapa peralatan yang mengalami kerusakan sehingga harus
kerusakan pada tower crane akibat penggunaan yang terlalu sering, dan
terjadinya hujan yang tiba-tiba, jika hujan dirasa cukup deras maka
pekerja.
4.2.2. Pengendalian Mutu
Pengendalian mutu dalam sebuah proyek pembangunan perlu
agar pekerjaan yang dikerjakan oleh kontraktor sesuai dengan apa yang
Jendral Pajak (Kanwil DJP) Jawa Barat III, Kantor Pelayanan Pajak (KPP)
Madya Bogor dan Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Bogor adalah :
1. Pengendalian Mutu Material dan Bahan Bangunan
Bahan bangunan yang berkualitas dapat menjadi tolak ukur kualitas suatu
66
aplikasikan terhadap proyek perlu dilakukan pengecekan kualitas dan
(beban). Uji kuat tekan beton dilaksanakan saat umur beton berada
pada hari ke-7, ke-14 dan ke-28. Uji kuat tekan beton dilakukan di
dilakukan satu kali setiap mixer truck datang dan diharapkan nilai
slump yang diperoleh adalah 12±2 cm. Test slump bertujuan untuk
jika terlalu encer maka akan menurunkan kualitas mutu beton yang
dihasilkan.
4) Penyimpanan Material
Setiap material memiliki sifat kimia masing-masing. Beberapa
67
biasanya diberi alas berupa balok kayu untuk besi atau pallet untuk
pengecoran atau biasa disebut dengan istilah “cek list”. Cek list yang
kebersihan bekisting.
4.2.3. Pengendalian biaya
Pengendalian biaya dilakukan dengan membuat rencana anggaran
biaya kembali menurut kurun waku tertentu dalam hal ini tiap bulan yang
berisi jumlah dan jenis material serta peralatan yang dibutuhkan proyek,
biaya upah karyawan kantor, mandor, buruh lapangan serta biaya tak
terduga lainnya. Selain itu setiap akhir bulan pihak kontraktor melakukan
terduga lainnya.
3. Membuat laporan prestasi kerja bulanan (mapping progress).
dana/biaya yang telah dipakai tidak melebihi anggaran biaya proyek yang
telah ditetapkan. Apabila terjadi kenaikan harga bahan yang dipakai, maka
68
melalui kurva S yang dibuat berdasarkan prestasi / kemajuan proyek. Selisih
keduanya merupakan selisih biaya dalam persen dan harus sesuai dengan
bobot kerja kurva S. Pengendalian biaya juga dapat dilakukan dengan cara
membuat Bar Bending Schedule (BBS) atau yang biasa dikenal dengan
besi.
agar tidak terjadi kerusakan akibat cuaca ataupun tangan jahil manusia.
4.2.5. Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan (K3L)
K3L di proyek ini tidak memenuhi standar yang seharusnya karena
masih banyak pekerja yang tidak menggunakan APD (Alat Pelindung Diri)
seperti helm proyek, rompi, sepatu, dan sarung tangan. Kemudian untuk
69
tambang sebagai pegangan ditepi bangunan. Kemudian tangga scaffolding
dilengkapi bordes sehingga akses untuk naik dan turun terhambat ketika dua
70