DISUSUN OLEH :
( 03011381821014 )
FAKULTAS TEKNIK
Pondasi tiang pancang berukuran kecil atau mini pile adalah suatu konstruksi
pondasi untuk bangunan yang mampu menyalurkan semua beban yang bekerja pada
struktur tersebut ke dalam tanah, sampai kedalaman tertentu yaitu sampai lapisan tanah
keras. Tiang pancang berukuran kecil ini digunakan untuk bangunan-bangunan
bertingkat rendah dan tanah relatif baik.
Gambar 5. Stressing
i) Pelepasan cetakan
Gambar 9. Demoulding
j) Stock yard
g) Pengecoran beton
m) Autoclave curing
n) Stock yard
3. Pekerjaan Pemancangan :
– Tiang pancang ini digunakan hanya untuk mendukung bangunan/konstruksi
ringan dengan kedalaman maksimal 12 m, penggunaan tiang pancang mini
lebih dalam dari 12 m sebaiknya tidak dilakukan dengan alasan menghindari
terjadinya bahaya tekukan
– Selama pemancangan pastikan posisi tiang pancang tetap tegak lurus terhadap 2
sumbu horizontal yang saling tegak lurus
– Catat jumlah pukulan hammer dari saat mulai sampai dengan berakhirnya
pemancangan
– Penghentian pemancangan hanya diijinkan setelah mendapat ijin dari pengawas
– Membuat pile record + data hasil kalendering
– Membuat sambungan jika diperlukan
catatan :
Bila diragukan tiang pancang mini pile belum menuju tanah keras walaupun
seluruh tiang sudah tertanam diusulkan adanya penambahan jumlah tiang pancang
mini pile sebagai solusinya
yang akan dipancangkan, sebagai tambahan, jika posisi tiang pancang kurang pas
dengan tiang yang akan disambungkan, maka pekerja memukul tumpuan tiang
Masalah 1 :
Produk mini pile pada umumnya bermasalah pada sambungan. Mulai dari tebal
plat sambungan, mutu plat, tidak adanya throat pada plat sambungan sehingga
pengelasan dengan prinsip butt weld tidak bisa dilaksanakan. Belum lagi
permasalahan pengelasan angker dengan plat sambung, sehingga memang
kelemahannya pada sambungan.
Solusi :
Untuk mengetahui integritas/keutuhan tiang umumnya cukup menggunakan
Pile/Sonik Integrity Test (PIT/SIT), prinsipnya adalah perambatan gelombang.
jika ada kerusakan gelombang ada yang dipantulkan kembali sehingga adanya gap
atau kerusakan pada tiang dapat dideteksi.
Masalah 2 :
Permasalahan yang sering terjadi dalam pelaksanaan pembangunan pile cap dan
tea beam yaitu ketika bertemu dengan sumber air tanah.
Solusi:
Solusi nya harus dilakukan penyedotan air dahulu sampai kering atau disebut juga
dengan pekerjaan dewatering
Masalah 3 :
Elevasi ketinggian kepala tiang pancang yang terlalu dalam atau tinggi.
Solusi:
Jika terlalu dalam maka harus dilakukan penyembungan sehingga pondasi bisa
bekerja dengan baik, atau jika tiang pancang terlalu tinggi maka dilakukan
pekerjaan penghancuran beton. Hal ini dapat dipantau saat melakukan pekerjaan
pemancangan agar posisi tiang pancang benar-benar tepat pada titik dan
ketinggian yang telah direncanakan.