Anda di halaman 1dari 16

METODE PERBAIKAN TANAH DENGAN MINI PILE

DISUSUN OLEH :

MUHAMMAD ADHIM JAUHARI

( 03011381821014 )

JURUSAN TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SRIWIJAYA PALEMBANG


1.1 Definisi Pondasi Mini pile

Pondasi tiang pancang berukuran kecil atau mini pile adalah suatu konstruksi
pondasi untuk bangunan yang mampu menyalurkan semua beban yang bekerja pada
struktur tersebut ke dalam tanah, sampai kedalaman tertentu yaitu sampai lapisan tanah
keras. Tiang pancang berukuran kecil ini digunakan untuk bangunan-bangunan
bertingkat rendah dan tanah relatif baik.

1.2 Jenis – Jenis Pondasi Mini Pile

Ukuran dan kekuatan yang ditawarkan adalah:

1. Tiang pancang berbentuk penampang segitga berukuran 28 mampu menopang


beban 25-30 ton
2. Tiang pancang berbentuk penampang segitiga berukuran 32 mampu menopang
beban 25-40 ton

3. Tiang pancang berbentuk bujur sangkar berukuran 20x20 mampu menopang


tekanan 30-35 ton
4. Tiang pancang berbentuk bujur sangkar berukuran 25x25 mampu menopang
tekanan 40-50 to
1.3 Proses Pembuatan Tiang Pancang mini pile
1. Mini pile precast pretension
a) Pembentukan kepala tulangan pile

Gambar 2.4 Bar button head

b) Pembuatan kurungan/cage pile

Gambar 2. Cage making

c) Pembuatan piringan band

Gambar 3. Band plate making


d) Pengaturan cetakan

Gambar 4. Mould setting

e) Pemberian tegangan pada tulangan (Stressing)

Gambar 5. Stressing

f) Pemompaan beton pada cetakan

Gambar 6. Concrete pumping


g) Pemutaran pile (spinning)

Gambar 7. Pile spinning

h) Pengawetan dengan penguapan (Steam curing)

Gambar 8. Steam curing

i) Pelepasan cetakan

Gambar 9. Demoulding
j) Stock yard

Gambar 10. Mini Pile


2. Mini pile precast post tension
a) Pemotongan tulangan pile

Gambar 11. Cuting steel bar

b) Pengaturan kepala tulangan baja

Gambar 12. Upset head steel bar


c) Pembentukan dan pengelasan cage baja

Gambar 13. Steel cage welding and forming

d) Peletakkan cage baja pada cetakan

Gambar 14. Put steel cage into mould

e) Perakitan perangkat untuk pemberian tegangan

Gambar 15. Tension device assembling


f) Pengukuran bahan baku

Gambar 16. Raw materials measurement

g) Pengecoran beton

Gambar 17. Concrete placing

h) Perataan hasil cor beton

Gambar 18. Placing evenly


i) Penutupan cetakan

Gambar 19. Closing the moulding

j) Pemberian tegangan hidrolik

Gambar 20. Hydraulic tension

k) Membentuk sentrifugasi (Centrifugation forming)

Gambar 21. Centrifugation forming


l) Pengeringan pile di ruang dengan temperatur tinggi (curing)

Gambar 22. Room temperature curing

m) Autoclave curing

Gambar 23. Autoclave curing

n) Stock yard

Gambar 24. Stock yard


1.4 Teknik Pelaksanaan Pemasangan Pondasi Mini Pile di Lapangan

Urutan kerja pekerjaan tiang pancang


1. Pekerjaan persiapan awal meliputi :
– Pengadaan tiang pancang
– Pengukuran lokasi / posisi tiang pancang
– Memeriksa Bench Mark yang diberikan
– Menentukan Grid line serta pemberian label grid
– Set up equipment
– Pengiriman dan Penyimpanan Tiang Pancang
– Pengaturan lokasi material pancang

2. Pekerjaan persiapan pemancangan :


– Buat skala pada tiang pancang menurut kedalamannya
– Check posisi titik / koordinat pancang
– Pengangkatan tiang pancang
– Pengangkatan pile dilakukan dengan menggunakan sling baja yang diikatkan ke
pile di dua lokasi yang berjarak 0.6 panjang pile.
– Perlu dibuat penandaan oleh fabrikan untuk menentukan dimana lokasi
pengangkatan yang diizinkan
– Tiang pancang berada di dalam topi pancang
– Check ketegakkan tiang pancang terhadap 2 sumbu yang saling tegak lurus
– Pembuatan Cushion, berfungsi untuk menjaga agar kepala tiang tidak rusak
akibat pemukulan, bertempat di antara anvil dan kepala tiang

3. Pekerjaan Pemancangan :
– Tiang pancang ini digunakan hanya untuk mendukung bangunan/konstruksi
ringan dengan kedalaman maksimal 12 m, penggunaan tiang pancang mini
lebih dalam dari 12 m sebaiknya tidak dilakukan dengan alasan menghindari
terjadinya bahaya tekukan
– Selama pemancangan pastikan posisi tiang pancang tetap tegak lurus terhadap 2
sumbu horizontal yang saling tegak lurus
– Catat jumlah pukulan hammer dari saat mulai sampai dengan berakhirnya
pemancangan
– Penghentian pemancangan hanya diijinkan setelah mendapat ijin dari pengawas
– Membuat pile record + data hasil kalendering
– Membuat sambungan jika diperlukan

catatan :
Bila diragukan tiang pancang mini pile belum menuju tanah keras walaupun
seluruh tiang sudah tertanam diusulkan adanya penambahan jumlah tiang pancang
mini pile sebagai solusinya

Alat-alat yang digunakan :


1. Lier pancang : 1 unit
2. Tiang leader : 1 unit
3. Drop hammer : 1 unit
4. Mesin las : 2 unit

1.5 Penyambungan Tiang Pancang ke Tiang Pancang


Setelah tiang pancang yang pertama terbenam, untuk menyambung pada
tiang yang kedua sebaiknya menyisakan tiang pancang di atas permukaan tanah
sepanjang 30 cm untuk memudahkan pengelasan tiang.

Selanjutnya yaitu pengangkatan tiang pancang dan penyesuaian pada titik

yang akan dipancangkan, sebagai tambahan, jika posisi tiang pancang kurang pas

dengan tiang yang akan disambungkan, maka pekerja memukul tumpuan tiang

dengan palu besar sampai berada pada posisi sambungan.


Gambar 25. Penyambungan tiang pancang

Setelah sesuai maka sambungan tiang dibersihkan dari lumpur yang


melekat untuk memudahkan proses pengelasan. Selanjutnya sambungan tiang
pancang dilas oleh tukang las, dengan cara pengelasan pada kepala tiang secara
melingkar keseluruhan agar sambungan kuat. Biasanya proses pengelasan
berlangsung selama 5 menit. 

Gambar 26. Pengelasan sambungan tiang pancang


Hasil pengelasan sambungan tiang pancang

1.4 Permasalahan dan Solusi

Masalah 1 :

Produk mini pile pada umumnya bermasalah pada sambungan. Mulai dari tebal
plat sambungan, mutu plat, tidak adanya throat pada plat sambungan sehingga
pengelasan dengan prinsip butt weld tidak bisa dilaksanakan. Belum lagi
permasalahan pengelasan angker dengan plat sambung, sehingga memang
kelemahannya pada sambungan.

Solusi :
Untuk mengetahui integritas/keutuhan tiang umumnya cukup menggunakan
Pile/Sonik Integrity Test (PIT/SIT), prinsipnya adalah perambatan gelombang.
jika ada kerusakan gelombang ada yang dipantulkan kembali sehingga adanya gap
atau kerusakan pada tiang dapat dideteksi.

Masalah 2 :

Permasalahan yang sering terjadi dalam pelaksanaan pembangunan pile cap dan
tea beam yaitu ketika bertemu dengan sumber air tanah.

Solusi:

Solusi nya harus dilakukan penyedotan air dahulu sampai kering atau disebut juga
dengan pekerjaan dewatering

Masalah 3 :

Elevasi ketinggian kepala tiang pancang yang terlalu dalam atau tinggi.

Solusi:

Jika terlalu dalam maka harus dilakukan penyembungan sehingga pondasi bisa
bekerja dengan baik, atau jika tiang pancang terlalu tinggi maka dilakukan
pekerjaan penghancuran beton. Hal ini dapat dipantau saat melakukan pekerjaan
pemancangan agar posisi tiang pancang benar-benar tepat pada titik dan
ketinggian yang telah direncanakan.

Anda mungkin juga menyukai