Anda di halaman 1dari 9

IKATAN MAHASISWA SIPIL

FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL


KELOMPOK 2
KAMPUS PALEMBANG

BAB XII
BERAT JENIS FILLER

12.1 Tujuan Umum

Praktikum ini bertujuan agar dapat memahami dan menentukan berat jenis bahan
pengisi aspal atau yang biasa dikenal dengan istilah filler.

12.2 Tujuan Khusus

1. Dapat memahami prosedur pemahaman pengujian berat jenis filler dengan


baik dan benar.
2. Dapat menggunakan peralatan pengujian berat jenis filler dengan baik dan
benar.
3. Dapat mengamati dan mencatat data dari berat jenis filler pada sample yang
digunakan dengan teliti.
4. Dapat menganalisa dan menyimpulkan hasil penelitian dari berat jenis filler
yang mengacu kepada standar yang dipakai.

12.3 Dasar Teori

Filler adalah suatu bahanberbutur halus yang lolos saringan 0,0075 mm. Bahan
filler dapat berupa debu batu, kapur, portland semen, dan lain-lain, tergantung dari
kemudahan dan fabrikasi dari jenis filler yang dapat dengan mudah ditemukan atau
didapat. Untuk itu biasanya dibutuhkan selain agregat kasar dengan gradasi tertentu,
dan filler ini digunakan sebagai bahan pengisi rongga diantara briket aspal (cetakan
aspal ).

Civil Engineering of Sriwijaya University


IKATAN MAHASISWA SIPIL
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL
KELOMPOK 2
KAMPUS PALEMBANG

Campuran agregat itu membentuk gradasi tertentu sesuai yang telah disyaratkan
oleh standar yang berlaku. Dalam campuran beton aspal filler memiliki peranan
tersendiri untk mendapatkan aspal yang memenuhi ketentuannya.

Civil Engineering of Sriwijaya University


IKATAN MAHASISWA SIPIL
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL
KELOMPOK 2
KAMPUS PALEMBANG

12.4 Alat dan Bahan

Adapun peralatan dan bahan yang digunakan pada praktikum ini, yaitu:
1. Piknometer
2. Timbangan digital
3. Kompor
4. Termometer
5. Air suling
6. Water bath
7. Penjepit
8. Pipet tetes
9. Agregat halus lolos saringan No. 200 sebanyak 50 gram.

Civil Engineering of Sriwijaya University


IKATAN MAHASISWA SIPIL
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL
KELOMPOK 2
KAMPUS PALEMBANG

12. 5 Prosedur Percobaan


Berikut ini adalah prosedur percobaan praktikum, yaitu :
1. Siapkan alat dan bahan
2. Ayak agregat dengan menggunakan saringan No. 200 sebanyak 50 gram
3. Isi air ke dalam gelas ukur kemudian masukkan piknometer kosong ke
dalamnya dan rendam di dalam waterbath selama 30 menit. Ketinggian air
pada gelas ukur adalah 40mm
4. Keluarkan piknometer dari gelas ukur dan lap permukaan lalu timbang (𝑤1)
5. Isi piknometer dengan air setinggi ¾ dari tingginya kemudian rendam lagi
dalam waterbath selama 30 menit
6. Selanjutnya keluarkan piknometer dari waterbath lalu lap permukaan
piknometer dan timbang berat piknometer + air (𝑤4 )
7. Keluarkan air dari piknometer dan keringkan piknometer, lalu isi
piknometer dengan filler setinggi setengah dari tinggi piknometer dan
rendam lagi ke dalam waterbath selama 30 menit
8. Timbang berat piknometer + filler (𝑤2 )
9. Isikan air ke dalam piknometer setinggi ¾ dari tinggi piknometer (setinggi
air yang ditandai tadi)
10. Kocok sampai tidak ada lagi gelembung udara didalamnya lalu rendam
dalam waterbath selama 30 menit
11. Setelah itu angkat gelas ukur berisi piknometer dan keluarkan piknometer
dari gelas ukur lalu keringkan dan timbang berat piknometer + filler + air
(𝑤3 )
12. Lakukan pengolahan data

Civil Engineering of Sriwijaya University


IKATAN MAHASISWA SIPIL
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL
KELOMPOK 2
KAMPUS PALEMBANG

12.6 Penyiapan Sampel


1. Cuci piknometer kemudian timbang dan dijadikan sebagai W1
2. Masukkan sampel kedalam piknometer kemudian timbang dan jadikan sebagai
W2.
3. Tambahkan air suling hingga piknometer terisi 2/3 nya.
4. Panaskan piknometer berisi rendaman sampel dengan kompor listrik selama
10 menitsehingga udara dalam sampel telah keluar seluruhnya tanpa
terkecuali.
5. Setelah proses pengeluaran udara dalam sampel telah selesai dilakukan,
rendam piknometer dalam desikator hingga suhunya tetap (20 derajat celcius).
Lalu tambahkan air suling hingga penuh kemudian ditimbang untuk dijadikan
W3.
6. Untuk isi piknometer, isilah piknometer tersebut dengan air lalu kemudian
ditimbang untuk dijadikan sebagai W4.

Civil Engineering of Sriwijaya University


IKATAN MAHASISWA SIPIL
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL
KELOMPOK 2
KAMPUS PALEMBANG

12.7 Perhitungan

Tabel Pengujian Berat jenis filler

No Keterangan Sampel A Sampel B

1 W1 58 gr 58 gr

2 W2 108 gr 108 gr

3 W3 218 gr 228 gr

4 W4 206 gr 202 gr

W2 − W1
Gs =
(W2 − W1) + (W4 − W3)

108−58
Sampel A Gs = (108−58)+(206−218)

Gs = 1,316

108−58
Sampel B Gs = (108−58)+(202−228)

Gs = 2,083

(Gs A + Gs B)
Rata-rata berat jenis filler =
2

(1,316+2,083)
=
2

= 1,6995

Civil Engineering of Sriwijaya University


IKATAN MAHASISWA SIPIL
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL
KELOMPOK 2
KAMPUS PALEMBANG

12.8 Sumber Kesalahan

Adapun sumber kesalaha dalm praktikum ini yaitu,

1. Adanya bahan uji yang terbuang saat memasukkan di piknometer.


2. Masih adanya udara dalam piknometer.
3. Terjadinya pemuaian dan penyusutan pada piknometer apabila tidak
direndam di waterbath sesuai waktu yang disarankan.

12.9 Kesimpulan

Pada pengujian berat jenis filler didapat hasil untuk sampel A = 1,316 dan
sampel B = 2,083. Maka, dari hasil pengujian didapat bahwa berat jenis dari filler
(semen) secara rata-rata adalah 1,6995
Menurut SNI 0013 -81 standar pengujian berat jenis filler semen berkisar
2,25-2,7 gr/cm2. Jadi dari pengujian yang telah dilakukan, berat jenis semen tidak
memenuhi syarat, karena senilai 1,6995 gr/cm2.

Civil Engineering of Sriwijaya University


IKATAN MAHASISWA SIPIL
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL
KELOMPOK 2
KAMPUS PALEMBANG

12.10 Lampiran Gambar

Gambar 1. Timbangan Digital Gambar 2. Piknometer

Gambar 3. Air Suling Gambar 4. Bahan Uji

Civil Engineering of Sriwijaya University


IKATAN MAHASISWA SIPIL
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL
KELOMPOK 2
KAMPUS PALEMBANG

Gambar 5. Water Bath

Civil Engineering of Sriwijaya University

Anda mungkin juga menyukai