PERCOBAAN V
PEMERIKSAAN BERAT JENIS FILLER
BAB I
PENDAHULUAN
Campuran beraspal lapis beton atau umumnya dikenal sebagai aspal beton
adalah salah satu konstruksi pengerasan lentur di lapisan permukaan. Jenis
campuran beraspal ini merupakan campuran yang terdiri dari aspal dengan
aggregat dengan gradasi yang dicampur, dihamparkan lalu dipadatkan dalam
keadaan panas. Campuran aggregat tersebut terdiri atas aggregat kasar, aggregat
halus, filler.
Mineral yang umum digunakan pada filler pada penyusunan semen beraspal
adalah semen portland, kapur, abu batu dan abu terbang (fly ash) yang mana
persediaannya terbatas dan relatif mahal. Oleh sebab itu perlu ditemukan alternatif
pemanfaatan tersebut antara lain dengan menggunakan material dari limbah
industri yang persediaannya relatif banyak dan belum dikelola dengan baik.
Menentukan berat jenis filler tertentu. Dalam hal ini berat jenis filler dolomite.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Definisi
Filler adalah suatu bahan berbutir halus yang lolos saringan 0,075 mm, bahan
filler dapat berupa debu batu, kapur, portland cement, dan lain – lain. Filler yang
merupakan bahan pengisi campuran berfungsi untuk meningkatkan stabilitas dan
mengurangi rongga udara dalam campuran lapisan perkerasan.
Berat jenis adalah perbandingan berat benda tersebut terhadap volume benda
itu sendiri. Menurut SII 0013-81 standar berat jenis filler berkisar antara 2,25-2,7.
Dari hasil beberapa penelitian penggunaan filler terhadap campuran beton aspal
dapat meningkatkan kepadatan serta kekuatan karakteristik dari beton aspal.
1. Abu Batu
Abu batu adalah bahan bangunan yang merupakan hasil dari proses
penghancuran bongkahan batu yang digungsikan untuk kombinasi beton.
Abu batu dapat dikatan memiliki volume yang banyak dan masih dalam
tahap pengembangan untuk mengurangi penggunaan pasir dalam adukan
beton.
2. Kapur
Batu kapur adalah batuan sendimen yang terdiri dari mineral kalsit dan
aragonite, yang merupakan dua varian yang berbeda dari CaCO3.
3. Portland Cement
Portland Cement adalah jenis semen yang paling umum yang digunakan
secara umum di seluruh dunia sebagai bahan dasar beton, mortar, plester,
dan adukan non-spesialisasi.
4. Dolomit
5. Tras
BAB III
METODE PERCOBAAN
III.1 Alat yang digunakan
1. Tabung le chatelier.
2. Corong kaca.
5. Gelas ukur.
6. Thermometer.
7. Wadah.
8. Saringan No 200.
III.2 Bahan
2. Air bersih.
BAB IV
HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN
IV.1 Perhitungan
Observasi pertama :
Diketahui :
C
BJ filler=
(V 2−V 1)× d
64
¿
(22,4−0,4) ×1
¿ 2,91
Observasi kedua :
Diketahui :
C
BJ filler=
(V 2−V 1)× d
64
¿
(21,7−0,5)× 1
¿ 3,02
IV.2 Pembahasan
Dari hasil pemeriksaan berat jenis filler pada observasi pertama diperoleh berat
jenis 2,91 dan pemeriksaan berat jenis filler pada observasi kedua diperoleh berat
jenis 3,02.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
V.1 Kesimpulan
Dari hasil pemeriksaan berat jenis filler dolomite dapat ditarik kesimpulan
bahwa berat jenis filler adalah 2,9645.
V.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
https://www.scribd.com/doc/69418337/BeratJenis Filler
https://asyraafahmadi.com/pengetahuan/material/filler/
LAMPIRAN
Gambar Waterbath
Gambar Thermometer
Observasi 1
Berat semen (A) 194 (gr)
Berat piknometer (B) 130 (gr)
Berat semen (C) 64 (gr)
(gr/
Berat isi kerosin (d) 0,73 ml)
Volume kerosin pada piknometer (V₁) 0,4 (ml)
Volume kerosin + filler pada piknometer (V₂) 22,4 (ml)
Berat Jenis filler (I) 2,91
Observasi 2
Berat semen (A) 194 (gr)
Berat piknometer (B) 130 (gr)
Berat semen (C) 64 (gr)
(gr/
Berat isi kerosin (d) 0,73 ml)
Volume kerosin pada piknometer (V₁) 0,5 (ml)
Volume kerosin + filler pada piknometer (V₂) 21,7 (ml)
Berat Jenis filler (II) 3,019
2,964
Berat Jenis Filler (rata-rata) 5