Anda di halaman 1dari 16

PRAKTIKUM TEKNOLOGI BAHAN Kelompok IV

PERCOBAAN V
PEMERIKSAAN BERAT JENIS FILLER

Program Studi Teknik Sipil


PRAKTIKUM TEKNOLOGI BAHAN Kelompok IV

BAB I
PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Secara umum pertumbuhan dan perkembangan industri konstruksi di


Indonesia cukup pesat. Ini menandakan bahwa permintaan material konstruksi
mengalami peningkatan khususnya konstruksi beton. Hal yang mendasari pemilihan
dan penggunaan beton sebagai konstruksi adalah faktor efektivitas dan tigkat
efisiensinya.

Campuran beraspal lapis beton atau umumnya dikenal sebagai aspal beton
adalah salah satu konstruksi pengerasan lentur di lapisan permukaan. Jenis
campuran beraspal ini merupakan campuran yang terdiri dari aspal dengan
aggregat dengan gradasi yang dicampur, dihamparkan lalu dipadatkan dalam
keadaan panas. Campuran aggregat tersebut terdiri atas aggregat kasar, aggregat
halus, filler.

Mineral yang umum digunakan pada filler pada penyusunan semen beraspal
adalah semen portland, kapur, abu batu dan abu terbang (fly ash) yang mana
persediaannya terbatas dan relatif mahal. Oleh sebab itu perlu ditemukan alternatif
pemanfaatan tersebut antara lain dengan menggunakan material dari limbah
industri yang persediaannya relatif banyak dan belum dikelola dengan baik.

I.2 Tujuan Percobaan

Menentukan berat jenis filler tertentu. Dalam hal ini berat jenis filler dolomite.

Program Studi Teknik Sipil


PRAKTIKUM TEKNOLOGI BAHAN Kelompok IV

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

II.1 Definisi

Filler adalah suatu bahan berbutir halus yang lolos saringan 0,075 mm, bahan
filler dapat berupa debu batu, kapur, portland cement, dan lain – lain. Filler yang
merupakan bahan pengisi campuran berfungsi untuk meningkatkan stabilitas dan
mengurangi rongga udara dalam campuran lapisan perkerasan.
Berat jenis adalah perbandingan berat benda tersebut terhadap volume benda
itu sendiri. Menurut SII 0013-81 standar berat jenis filler berkisar antara 2,25-2,7.
Dari hasil beberapa penelitian penggunaan filler terhadap campuran beton aspal
dapat meningkatkan kepadatan serta kekuatan karakteristik dari beton aspal.

II.2 Jenis-jenis Filler

1. Abu Batu

Abu batu adalah bahan bangunan yang merupakan hasil dari proses
penghancuran bongkahan batu yang digungsikan untuk kombinasi beton.
Abu batu dapat dikatan memiliki volume yang banyak dan masih dalam
tahap pengembangan untuk mengurangi penggunaan pasir dalam adukan
beton.

2. Kapur

Batu kapur adalah batuan sendimen yang terdiri dari mineral kalsit dan
aragonite, yang merupakan dua varian yang berbeda dari CaCO3.

3. Portland Cement

Portland Cement adalah jenis semen yang paling umum yang digunakan
secara umum di seluruh dunia sebagai bahan dasar beton, mortar, plester,
dan adukan non-spesialisasi.

4. Dolomit

Dolomit adalah suatu mineral karbonatanhidrat yang terbentuk dari


kalsium magnesium karbonat, idealnya adalah CaMg(CO3)2.

Program Studi Teknik Sipil


PRAKTIKUM TEKNOLOGI BAHAN Kelompok IV

5. Tras

Tras adalah batuan gunung api yang telah mengalami perubahan


komposisi kimia yang disebabkan oleh pelapukan dan pengaruh kondisi air
bawah tanah. Bahan galian ini berwarna putih kekuningan hingga putih
kecoklatan, kompak pada padu dan agak sulit digali dengan alat sederhana.

II.3 Manfaat Filler


1. Filler dapat meningkatkan kepadatan serta kekuatan karakteristik dari
beton aspal.
2. Filler akan membentuk bahan pengikat yang berkonsistensi tinggi sehingga
mengikat butiran aggregat secara bersama.
3. Filler akan mengisi aspal dan menambah bidang kontak antara butiran
aggregat sehingga akan meningkatkan kekuatan campuran.
4. Filler membentuk stabilitas campuran terhadap air pada tipe dan kadar filler
yang berbeda pada berbagai variasi.

Program Studi Teknik Sipil


PRAKTIKUM TEKNOLOGI BAHAN Kelompok IV

BAB III
METODE PERCOBAAN
III.1 Alat yang digunakan

1. Tabung le chatelier.

2. Corong kaca.

3. Timbangan digital dengan ketelitian 0,1 gram.

4. Waterbath (wadah untuk merendam tabung).

5. Gelas ukur.

6. Thermometer.

7. Wadah.

8. Saringan No 200.

III.2 Bahan

1. Filler sebanyak 64 gram.

2. Air bersih.

3. Kerosin (BJ semen).

III.3 Prosedur Percobaan

1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.

2. Mengayak aggregat dengan menggunakan saringan nomor 200.

3. Mengisi air kedalam gelas ukur lalu memasukkan piknometer kosong


kedalamnya dan merendamnya didalam waterbath selama 30 menit.
Ketinggian air pada gelas ukur adalah 40 mm. Hal yang perlu diperhatikan
suhu pada air dan piknometer 23 ± 2°C.

4. Mengisi piknometer dengan kerosin, dengan volume pada piknometer


antara skala 0,1 (V₁). (Note : berat isi kerosin pada suhu 23 ± 2°C; 0,73
gr/ml).

5. Memasukkan semen 64 gram ke dalam piknometer berisi kerosin. Hindari


penempelan semen pada dinding dalam botol diatas cairan.

Program Studi Teknik Sipil


PRAKTIKUM TEKNOLOGI BAHAN Kelompok IV

6. Memutar botol dengan posisi miring secara perlahan-lahan sampai


gelembung udara tidak timbul lagi pada permukaan cairan. Diamkan selama
20 menit (di dalam gelas ukur dan waterbath berisi air).

7. Membaca skala perubahan volume pada piknometer setelah didiamkan (V₂).

Program Studi Teknik Sipil


PRAKTIKUM TEKNOLOGI BAHAN Kelompok IV

BAB IV
HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN

IV.1 Perhitungan

Observasi pertama :

Diketahui :

Berat semen (C) : 64 gram

Volume kerosin pada piknometer (V₁) : 0,4 ml

Volume kerosin + filler pada piknometer (V₂) : 22,4 ml

Berat isi air pada suhu 4°C (d) : 1,0 gr/cm³

C
BJ filler=
(V 2−V 1)× d

64
¿
(22,4−0,4) ×1

¿ 2,91

Observasi kedua :

Diketahui :

Berat semen (C) : 64 gram

Volume kerosin pada piknometer (V₁) : 0,5 ml

Volume kerosin + filler pada piknometer (V₂) : 21,7 ml

Berat isi air pada suhu 4°C (d) : 1,0 gr/cm³

C
BJ filler=
(V 2−V 1)× d

64
¿
(21,7−0,5)× 1

¿ 3,02

Program Studi Teknik Sipil


PRAKTIKUM TEKNOLOGI BAHAN Kelompok IV

IV.2 Pembahasan

Dari hasil pemeriksaan berat jenis filler pada observasi pertama diperoleh berat
jenis 2,91 dan pemeriksaan berat jenis filler pada observasi kedua diperoleh berat
jenis 3,02.

Program Studi Teknik Sipil


PRAKTIKUM TEKNOLOGI BAHAN Kelompok IV

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

V.1 Kesimpulan

Dari hasil pemeriksaan berat jenis filler dolomite dapat ditarik kesimpulan
bahwa berat jenis filler adalah 2,9645.

V.2 Saran

1. Sebaiknya praktikan berperan aktif saat praktikum berlangsung agar dapat


memperoleh hasil pengamatan yang lebih akurat.

2. Sebelum melakukan percobaan praktikum sebaiknya periksa dan perhatikan


alat-alat yang digunakan dalam keadaan baik.

3. Sebaiknya alat-alat laboratorium dilengkapi agar praktikum tidak terhambat


karena kekurangan alat.

4. Sebelum memulai percobaan praktikum, praktikan harus terlebih dahulu


memahami maksud dan tujuan percobaan.

Program Studi Teknik Sipil


PRAKTIKUM TEKNOLOGI BAHAN Kelompok IV

DAFTAR PUSTAKA

https://www.scribd.com/doc/69418337/BeratJenis Filler

https://asyraafahmadi.com/pengetahuan/material/filler/

Tonapa, Suryanti Rapang. 2017. Pedoman Praktikum Teknologi Bahan. Universitas


Kristen Indonesia Paulus. Makassar.

Program Studi Teknik Sipil


PRAKTIKUM TEKNOLOGI BAHAN Kelompok IV

LAMPIRAN

Program Studi Teknik Sipil


PRAKTIKUM TEKNOLOGI BAHAN Kelompok IV

Gambar Tabung le chatelier

Gambar Corong Kaca

Program Studi Teknik Sipil


PRAKTIKUM TEKNOLOGI BAHAN Kelompok IV

Gambar Timbangan Digital

Gambar Waterbath

Program Studi Teknik Sipil


PRAKTIKUM TEKNOLOGI BAHAN Kelompok IV

Gambar Gelas Ukur

Gambar Thermometer

Program Studi Teknik Sipil


PRAKTIKUM TEKNOLOGI BAHAN Kelompok IV

Gambar Saringan No 200

Gambar Filler Dolomite

Program Studi Teknik Sipil


PRAKTIKUM TEKNOLOGI BAHAN Kelompok IV

PEMERIKSAAN BERAT JENIS FILLER


ASTM C 188-95
No. contoh : …………….. Tgl. Dikerjakan : 2 Juni 2018

Sumber contoh : ……………. Dikerjakan oleh : Kelompok IV

Jenis contoh : Dolomite Asisten : Yolanda Fatimah T, ST

Observasi 1
Berat semen (A) 194 (gr)
Berat piknometer (B) 130 (gr)
Berat semen (C) 64 (gr)
(gr/
Berat isi kerosin (d) 0,73 ml)
Volume kerosin pada piknometer (V₁) 0,4 (ml)
Volume kerosin + filler pada piknometer (V₂) 22,4 (ml)
Berat Jenis filler (I) 2,91
Observasi 2
Berat semen (A) 194 (gr)
Berat piknometer (B) 130 (gr)
Berat semen (C) 64 (gr)
(gr/
Berat isi kerosin (d) 0,73 ml)
Volume kerosin pada piknometer (V₁) 0,5 (ml)
Volume kerosin + filler pada piknometer (V₂) 21,7 (ml)
Berat Jenis filler (II) 3,019
2,964
Berat Jenis Filler (rata-rata) 5

Program Studi Teknik Sipil

Anda mungkin juga menyukai