Anda di halaman 1dari 21

Praktikum Teknologi Bahan Konstruksi Kelompok XIX

PERCOBAAN V

PEMERIKSAAN BERAT JENIS FILLER

Program Studi Teknik Sipil


Praktikum Teknologi Bahan Konstruksi Kelompok XIX

Program Studi Teknik Sipil 1


Praktikum Teknologi Bahan Konstruksi Kelompok XIX
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi

Filler adalah suatu bahan berbutir halus yang lolos saringan 0,075 mm, bahan filler

dapat berupa debu batu, kapur, portland cement, dan lain – lain. Filler yang merupakan

bahan pengisi campuran berfungsi untuk meningkatkan stabilitas dan mengurangi rongga

udara dalam campuran lapisan perkerasan.

Berat jenis adalah perbandingan berat benda tersebut terhadap volume benda itu

sendiri. Menurut SII 0013-81 standar berat jenis filler berkisar antara 2,25-2,7. Dari hasil

beberapa penelitian penggunaan filler terhadap campuran beton aspal dapat meningkatkan

kepadatan serta kekuatan karakteristik dari beton aspal.

B. Jenis-jenis Filler

1. Abu Batu

Abu batu adalah bahan bangunan yang merupakan hasil dari proses penghancuran

bongkahan batu yang digungsikan untuk kombinasi beton. Abu batu dapat dikatan

memiliki volume yang banyak dan masih dalam tahap pengembangan untuk mengurangi

penggunaan pasir dalam adukan beton.

2. Kapur

Batu kapur adalah batuan sendimen yang terdiri dari mineral kalsit dan aragonite,

yang merupakan dua varian yang berbeda dari CaCO3.

Program Studi Teknik Sipil 2


Praktikum Teknologi Bahan Konstruksi Kelompok XIX
3. Portland Cement

Portland Cement adalah jenis semen yang paling umum yang digunakan secara umum

di seluruh dunia sebagai bahan dasar beton, mortar, plester, dan adukan non-spesialisasi.

4. Dolomit

Dolomit adalah suatu mineral karbonatanhidrat yang terbentuk dari kalsium

magnesium karbonat, idealnya adalah CaMg(CO3)2.

5. Tras

Tras adalah batuan gunung api yang telah mengalami perubahan komposisi kimia

yang disebabkan oleh pelapukan dan pengaruh kondisi air bawah tanah. Bahan galian ini

berwarna putih kekuningan hingga putih kecoklatan, kompak pada padu dan agak sulit

digali dengan alat sederhana.

C. Manfaat Filler

Filler dalam campuran digunakan ntuk memodifikasi agregat halus sehingga berat

jenis campuran meningkat dan jumlah aspal yang diperlukan untuk mengisi rongga akan

berkurang. Berdasarkan SNI 03-2531-1991 berat jenis filler yaitu 3,0-3,2.

Hasil penelitian pengaruh filler terhadap campuran beton aspal adalah sebagai berikut :

1) Filler diperlukan untuk meningkatkan kepadatan, kekuatan karakteristi lain beton

aspal.

2) Filler dapat berfungsi ganda dalam campuran beton aspal yaitu :

a) Filler akan mengisi aspal dan menambah bidang kontak antara butir agregat

sehingga akan meningkatkan kekuatan campuran.

b) Filler akan membentuk bahan pengikat yang berkonsistensi tinggi sehingga

mengikat butiran agregat secara bersama.

Program Studi Teknik Sipil 3


Praktikum Teknologi Bahan Konstruksi Kelompok XIX
c) Sifat aspal diubah secara elastisitas oleh filler

d) Pada kadar filler yang umum digunakan dalam campuran aspal, daktalitas

campuran aspal akan mencapai nol sedangkan pada suhu dan kadar filler

yang sama nilai penetrasi campuran aspal akan turun sampai 1/3 dari

penetrasi semula.

e) Vikositas campuran aspal filler pada suhu tinggi sangat bervariasi pada

kisaran lebar tergantung pada jenis filler dan kadarnya.

f) Hasil test menunjukkan bahwa ada hubungan yang lebih antara vikositas

aspal dan usaha pemadatan campuran.

g) Hasil test menunjukkan bahwa adanya hubungan yang baik antara stabilitas

campuran dan kekentalan aspal pada pemadatan putaran pada kadar yang

sama.

h) Stabilitas campuran terhadap air pada tipe dan kadar filler yang berbeda

menunjukkan variasi yang besar.

Penggunaan filler dalam campuran beraspal sangat mempengaruhi karakteristik

beton aspal tersebut. Efek tersebut dapat dikelompokkan :

a) Efek penggunaan filler terhadap karakteristik campuran aspal filler

1. Efek penggunaan filler terhadap viskositas campuran

2. Efek penggunaan berbagai jenis filler terhadap viskositas campuran

tidak sama.

3. Luas permukaan filler yang makin besar akan menahan viskositas

campuran dibandingkan dengan yang luas permukaannya kecil.

b) Efek penggunaan filler tehadap daktalitas

Program Studi Teknik Sipil 4


Praktikum Teknologi Bahan Konstruksi Kelompok XIX
Kadar filler yang semakin tinggi akan menurunkan daktalitas, hal ini

juga akan terjadi pada berbagai suhu.Jenis filler yang akan dinaikkan

viskositas aspal, akan menurunkan penetrasi aspal.

c) Efek suhu dan pemanasan

Jenis kadar filler memberikan pengaruh yang saling berbeda pada

berbagai temperatur.

d) Efek pengaruh filler terhadap karekteristik campuran aspal beton

Kadar filler dalam campuran akan mempengaruhi dalam proses

campuran dan pemadatan. Disamping itu kadar dan jenis filler akan

berpengaruh terhadap sifat elastisitas dan sensitifikasi terhadap air.

Program Studi Teknik Sipil 5


Praktikum Teknologi Bahan Konstruksi Kelompok XIX
BAB III

METODE PERCOBAAN

A. Alat yang digunakan

1) Tabung Le chatelier

2) Corong Kaca

3) Timbangan digital dengan ketelitian 0,01 gr

4) Waterbath (wadah untuk merendam tabung)

5) Saringan nomor 200

6) Stopwatch

B. Bahan

1) Filler sebanyak 64 gr

2) Air bersih

3) Kerosin (minyak tanah)

C. Prosedur Percobaan

1) Siapkan alat dan bahan yang di gunakan.

2) Kemudian timbang filler sebanyak 64 gr.

3) Timbang tabung le chatelier kosong untuk mendapatkan berat tabung le

chatelier.

4) Masukan air kedalam wadah.

5) Kemudian masukan kerosin kedalam tabung le chatelier sampai batas 0,0 ml.
Program Studi Teknik Sipil 6
Praktikum Teknologi Bahan Konstruksi Kelompok XIX
6) Rendam tabung le chatelier yang berisi kerosin kedalam wadah, selama 30

menit.

7) Setelah 30 menit diangkat , untuk melihat perubahan skala yang terjadi. Untuk

V1.

8) Masukan filler/semen ke dalam tabung yang berisi kerosin.

9) Kemudian tabung Le chatelier di goyang-goyangkan untuk mengeluarkan udara

yang terperangkap.

10) Masukan kembali tabung Le chatelier kedalam wadah yang berisi air selama 30

menit.

11) Setelah 30 menit, angkat Kembali tabung Le chatelier yang di rendam. Kemudian

baca skalanya, untuk mendapatkan volumenya (V2).

12) Timbang berat tabung le chatelier, kerosin dan filler.

13) Bersihkan alat yang di gunakan dan kembalikan ke tempatnya.

D. Persamaan

C
BJ filler =
( V 2−V 1 )

Keterangan : C = Berat semen

V1 = Volume kerosin pada Le Chatelier

V2 = Volume kerosin + filler pada Le Chatelier

Program Studi Teknik Sipil 7


Praktikum Teknologi Bahan Konstruksi Kelompok XIX
BAB IV

HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN

A. Perhitungan

Observasi I

1. Berat silica fume ( A ) = 388,87 gr

2. Berat piknometer ( B ) = 132,74 gr

3. Berat semen ( C ) = 64 gr

4. Volume kerosin pada piknometer ( V1) = 0,1 ml

5. Volume kerosin + filler pada piknometer (V2) = 21,4 ml

C
6. Berat jenis filler (I) = ( V 2−V 1 ) = 3,005

Observasi II

1 Berat dolomite ( A ) = 388,75 gr

2 Berat piknometer ( B ) = 132,74 gr

3 Berat dolomite ( C ) = 64 gr

4 Volume kerosin pada piknometer ( V1) = 0,2 ml

5 Volume kerosin + filler pada piknometer (V2) = 21,1 ml

C
6 Berat jenis filler (II) = ( V 2−V 1 ) = 3,062

Program Studi Teknik Sipil 8


Praktikum Teknologi Bahan Konstruksi Kelompok XIX
3,005+3,062
Berat jenis filler rata- rata =
2

2,963+3,137 2439
2 2439−1537

= 3,034

Tabel 1 Hasil Perhitungan Berat Jenis Filler

Berat Jenis Filler

Observasi I II

B. Berat jenis 3,005 3,062

Berat jenis rata-rata 3,034

Pembahasan

Dari hasil pemeriksaan berat jenis filler pada observasi pertama diperoleh berat jenis

3,005 dan pemeriksaan berat jenis filler pada observasi kedua diperoleh berat jenis 3,062.

Jadi berat jenis filler rata-rata pada observasi di peroleh 3,034.

Program Studi Teknik Sipil 9


Praktikum Teknologi Bahan Konstruksi Kelompok XIX
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari dua observasi yang di lakukan di dapatkan nilai rata-rata berat jenis filler adalah

sebesar 3,034, dengan demikian sampel filler tersebut memenuhi syarat standar nasional

Indonesia dan dapat digunakan dalam campuran beraspal.

B. Saran

1. Sebaiknya alat-alat di laboratorium yang kurang layak digunakan dalam percobaan

praktikum bisa diganti dengan yang baru agar praktikan dapat melakukan

percobaan praktikum dengan nyaman dan lancar.

2. Diwajibkan kepada praktikan untuk memakai pakaian yang formal saat melakukan

percobaan praktikum atau asistensi laporan praktikum di laboratorium.

3. Sebaiknya praktikan saat mengembalikan alat kedalam lemari harus ditata dengan

rapi agar tidak berantakan.

4. Seharusnya asisten lab menepati waktu yang telah ditentukan bersama praktikan

saat ingin praktikum atau asistensi.

5. Asisten lab sebaiknya mengawasi praktikan yang melakukan percobaan praktikum

dari awal sampai selesai agar tidak terjadi kesalahan.

6. Sebaiknya praktikum atau asistensi dilakukan sampai selesai sesuai dengan jam

yang telah ditentukan dari dosen agar para praktikan tidak pulang kemalaman.

Program Studi Teknik Sipil 10


Praktikum Teknologi Bahan Konstruksi Kelompok XIX

DAFTAR PUSTAKA

Pedoman praktikum Teknologi Bahan, Jurusan Teknik Sipil,Universitas Kristen Indonesia


Paulus. Hal 16 Makassar.

Tonapa, Suryanti Rapang, dan Lisa Febriani 2017. Pedoman Pratikum Teknologi Bahan.
Makassar: Universitas Kristen Paulus.

Program Studi Teknik Sipil 11


Praktikum Teknologi Bahan Konstruksi Kelompok XIX

LAMPIRAN

Program Studi Teknik Sipil 12


Praktikum Teknologi Bahan Konstruksi Kelompok XIX

A. Alat yang digunakan

1. Tabung le chatelier

Gambar 1 Tabung le chatelier

2. Corong Kaca

Gambar 2 Corong Kaca

Program Studi Teknik Sipil 13


Praktikum Teknologi Bahan Konstruksi Kelompok XIX

3. Timbangan Digital

Gamba 3 Timbangan Digital

4. Waterbath

Program Studi Teknik Sipil 14


Praktikum Teknologi Bahan Konstruksi Kelompok XIX

Gambar 4 Waterbath

5. Stopwatch

Gambar 5 Stopwatch

6. Saringan No 200

Program Studi Teknik Sipil 15


Praktikum Teknologi Bahan Konstruksi Kelompok XIX

Gambar 6 Saringan No 200

B. Bahan

1. Filler sebanyak 64 gram.

Gambar 7 Filler (Silica Fume)

2. Kerosin (BJ semen).


Program Studi Teknik Sipil 16
Praktikum Teknologi Bahan Konstruksi Kelompok XIX

Gambar 8 Kerosin

C. Foto Kegiatan

Gambar 1 Menimbang filler sebanyak 64 gr

Program Studi Teknik Sipil 17


Praktikum Teknologi Bahan Konstruksi Kelompok XIX

Gambar 2 Proses memasukkan kerosin


ke dalam tabung le chatelier

Gambar 3 Memasukkan filler 64 gr ke dalam


le chatelier berisi kerosin

Program Studi Teknik Sipil 18


Praktikum Teknologi Bahan Konstruksi Kelompok XIX

Gambar 4 Perendaman tabung le chatelier


yang berisi kerosin di dalam
waterbath selama 30 menit

Gambar 5 Menggoyang-goyangkan tabung


le chatelier untuk mengeluarkan
udara yang terperangkap

Program Studi Teknik Sipil 19


Praktikum Teknologi Bahan Konstruksi Kelompok XIX

Program Studi Teknik Sipil 20

Anda mungkin juga menyukai