Anda di halaman 1dari 8

PRATIKUM JALAN RAYA

CIVIL ENGINEERING 18 - TADULAKO UNIVERSITY


AS - 02

PEMERIKSAAN BERAT JENIS BITUMEN KERAS DAN TER


(Specific Gravity Of Semi-Solid Bituminous Materials)

(SNI 06-2441-1991)

1. Tujuan Umum dan Sasaran Praktikum


Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menentukan berat jenis bitumen keras dan
ter dengan picnometer.
Sedangkan sasaran praktikum ini adalah agar mahasiswa mampu :
 Melakukan sendiri pemeriksaan dengan menggunakan alat picnometer dengan
benar;
 Menentukan nilai berat jenis bitumen dan ter.

2. Terminologi
- Aspal Keras
Adalah aspal yang berbentuk padat pada saat keadaan penyimpanan (suhu ruang);
- Ter
Material yang mirip dengan bitumen hanya saja merupakan hasil proses penyulingan
dari batubara
- Nilai penetrasi bitumen
Nilai yang menyatakan derajat kekerasan bitumen.Umumnya dipakai pada bitumen
jenis penetration grade bitumen;
- Cutback grades bitumen
Jenis bitumen yang sudah berbentuk cair karena telah dicampur dengan bahan
pencair yang mudah menguap seperti bensin, solar dan minyak tanah.

3. Teori Dasar
Berat jenis bitumen atau ter adalah perbandingan antara berat bitumen atau ter
terhadap berat air suling dengan isi yang sama pada suhu tertentu, yaitu dilakukan
dengan cara menggantikan berat air dengan berat bitumen dan/atau ter dalam wadah
yang sama (yang sudah diketahui volumenya berdasarkan konversi berat jenis air sama
dengan satu).

KELOMPOK IX_KELAS E (AS – 02) | 1


PRATIKUM JALAN RAYA
CIVIL ENGINEERING 18 - TADULAKO UNIVERSITY
Berat jenis dari bitumen sangat tergantung pada nilai penetrasi dan suhu dari
bitumen itu sendiri. Macam-macam berat jenis bitumen dan kisaran nilainya adalah
sebagai berikut :

a) Penetration gradebitumen dengan berat jenis antara 1.010 (untuk bitumen dengan
penetrasi 300) sampai dengan 1.040 (untuk bitumen dengan penetrasi 25);
b) Bitumen yang telah teroksidasi (oxidized bitumen) dengan berat jenis berkisar antara
1.015 sampai dengan 1.035;
c) Hard gradesbitumen dengan berat jenis berkisar antara 1.045 sampai dengan 1.065
d) Cutback grades bitumen dengan berat jenis berkisar antara 0.992 sampai dengan
1.007

4. Prosedur Praktikum (AASHTO T 228 – 90)


4.1 Peralatan yang Digunakan
a) Termometer,
b) Bak perendam yang dilengkapi pengatur suhu dengan ketelitian (25 0.1)°C
c) Picnometer ,
d) Air suling sebanyak 1000 cm3,
e) Bejana gelas,
f) Neraca / Timbangan.

4.2 Penyiapan Sampel


a) Memanaskan contoh bitumen keras sejumlah 50 gram, sampai menjadi cair
dan mengaduk untuk mencegah pemanasan setempat. Pemanasan tidak
boleh lebih dari 30 menit pada suhu 56° C di atas titik lembek (sehingga
suhu yang digunakan adalah 56° C + 48° C = 104° C);
b) Menuangkan contoh tersebut ke dalam picnometer yang telah kering hingga
terisi ¾ bagian.

4.3 Pengujian
a) Mengisi bejana dengan air suling sehingga diperkirakan bagian atas
picnometer yang terendam adalah 40 mm. Kemudian merendam dan
menjepit bejana tersebut dalam bak perendam sehingga terendam sekurang-
kurangnya 100 mm;
b) Mengatur suhu bak perendam pada suhu 25° C;

KELOMPOK IX_KELAS E (AS – 02) | 2


PRATIKUM JALAN RAYA
CIVIL ENGINEERING 18 - TADULAKO UNIVERSITY
c) Menimbang picnometer yang telah dibersihkan dan dikeringkan juga
ditimbang dengan ketelitian 1 mg (A);
d) Mengangkat bejana dari bak perendam dan mengisi picnometer dengan air
suling kemudian menutup picnometer tanpa ditekan;
e) Meletakkan picnometer ke dalam bejana, kembalikan bejana berisi
picnometer ke dalam bak perendam. Diamkan bejana tersebut di dalam bak
perendam selama sekurang-kurangnya 30 menit, kemudian mengangkat
picnometer dan keringkan dengan lap. Menimbang dengan ketelitian 1 mg
(B);
f) Menuangkan benda uji tersebut ke dalam picnometer yang telah kering
hingga terisi ¾ bagian;
g) Membiarkan picnometer sampai dingin,waktu tidak kurang dari 40 menit
dan menimbang dengan penutupnya dengan ketelitian 1 mg (C);
h) Mengisi picnometer yang berisi benda uji dengan air suling, dan
mendiamkannya agar gelembung-gelembung udara keluar;
i) Mengangkat picnometer, kemudian mengeringkannya dan menimbangnya.

Tabel 1.1 Persyaratan aspal keras spesifikasi 2010

Sumber : Spesifikasi Umum Bina Marga Edisi 2010

KELOMPOK IX_KELAS E (AS – 02) | 3


PRATIKUM JALAN RAYA
CIVIL ENGINEERING 18 - TADULAKO UNIVERSITY
5. Perhitungan dan Pelaporan
Hitung Berat Jenis dengan Persamaan :

(C−A )
BJ=
( B− A )−(D−C)

Dimana :
A = Berat Picnometer (dengan penutup) (gram)

B = Berat Picnometer berisi air (gram)

C = Berat Picnometer berisi aspal (gram)

D = Berat Picnometer berisi aspal dan air (gram)

** Untuk Sampel 1
 Berat picnometer (A) = 23,02 gram
 Berat picnometer + air (B) = 72,22 gram
 Berat picnometer + contoh (C) = 52,91 gram
 Berat picnometer + air + contoh (D) = 73,17 gram
Sehingga ;

a) Berat Contoh =C–A


= 52,91 – 23,02
= 29,89 gram

b) Berat air (isi picnometer) =B–A


= 72,22 – 23,02
= 49,20 gram

c) Berat Air =D–C


= 73,17 – 52,91
= 20,26 gram

(C−A )
d) Berat Jenis Bitumen = BJ=
( B− A )−( D−C)

( C−A )
( B−A )−( D−C )

KELOMPOK IX_KELAS E (AS – 02) | 4


PRATIKUM JALAN RAYA
CIVIL ENGINEERING 18 - TADULAKO UNIVERSITY
( 52,91−23,02 )
=
( 72,22−23,02 )−(73,17−52,91)
53,6−31,6
( 82,8−31,6 )−( 83,69−53,6)
= 1,0381,03

** Untuk Sampel 2
 Berat picnometer (A) = 25,38 gram
 Berat picnometer + air (B) = 72,22 gram
 Berat picnometer + contoh (C) = 49,49 gram
 Berat picnometer + air + contoh (D) = 77,49 gram

Sehingga ;
a) Berat Contoh =C–A
= 49,49 – 25,38
= 24,11 gram

b) Berat Air (Isi Picnometer) =B–A


= 72,22 – 25,38
= 46,84 gram

c) Berat Air =D–C


= 77,49 – 49,49
= 28 gram

( C−A )
d) Berat Jenis Bitumen = ( B−A )−( D−C )
( 49,49−25,38)
=
( 72,22−25,38 )−(77,49−49,49)

= 1,28

Jadi, dari hasil kedua data tersebut dapat diperoleh rata-rata berat jenis bitumen :
Sampel 1+ Sampel 2
BJ = 2

KELOMPOK IX_KELAS E (AS – 02) | 5


PRATIKUM JALAN RAYA
CIVIL ENGINEERING 18 - TADULAKO UNIVERSITY
1,03+1,28
BJ =
2

BJ = 1,16

6. Diskusi
Mencari berat jenis dapat dilakukan dengan melakukan perbandingan antara berat
yang di ukur dengan berat benda tersebut di dalam air. Perlu dibedakan antara berat
volume dengan berat jenis. Berat volume adalah dengan melakukan perbandingan
langsung antara volume berat dengan volume yang bersangkutan, pengukuran ini sangat
mudah di lakukan pada material padat dan solid. Untuk material cair ini cukup sulit,
sehingga perlu dilakukan pendekatan lain.

Besaran berat jenis suatu material salah satunya digunakan dalam desain perencanaan
campuran aspal dan agregat. Penentuan berat jenis suatu material sebenarnya bisa
dilakukan secara kualitatif dengan Visualisasi, yaitu dengan cara membandingkan dengan
berat jenis air. Berat jenis material yang lebih kecil dari satu yang biasanya mengapung,
berat jenis material yang sama dengan satu yang biasanya melayang di dalam air dan
material berat jenisnya lebih dari satu akan tenggelam dalam air. Tetapi cara ini hanya bisa
dilakukan dengan material yang ‘suka air’ (hidrophilic). Akan tetapi material yang ‘takut
air’ (hidrophobic), hal ini tidak bisa dilakukan. Untuk material seperti ini, harus dicari
media lain sebagai pembanding misalnya minyak tanah.

KELOMPOK IX_KELAS E (AS – 02) | 6


PRATIKUM JALAN RAYA
CIVIL ENGINEERING 18 - TADULAKO UNIVERSITY

7. Kesimpulan dan Saran

7.1 Kesimpulan
Dari hasil pengujian data pemeriksaan berat jenis bitumen dan ter diperoleh
berat jenis rata - rata sebesar 1,16. Berdasarkan spesifikasi bahwa aspal keras
mempunyai berat jenis ≥ 1. Maka nilai yang diperoleh dari hasil praktikum masuk
kedalam spesifikasi berat jenis aspal, sehingga sampel aspal hasil pengujian ini dapat
digunakan sebagai material perkerasan jalan artinya aspal tersebut dapat mengikat
agregat dengan baik dan tidak mudah lepas. Jika aspal tidak memenuhi spesifikasi
atau nilai berat jenis <1, maka aspal tersebut tidak dapat mengikat agregat dengan
baik sehingga konstruksi jalan cepat rusak dan tidak sesuai dengan umur rencana.

7.2 Saran
Dalam melakukan pemeriksaan berat jenis ini di harapkan sampel aspal tidak
membentuk cembungan atau terisi melebihi tinggi ring karena akan menghasilkan
kekeliruan pada data hasil percobaan.

KELOMPOK IX_KELAS E (AS – 02) | 7


PRATIKUM JALAN RAYA
CIVIL ENGINEERING 18 - TADULAKO UNIVERSITY
Lampiran :

Gambar 1. Thermometer Gambar 2. Picnometer


(Sumber: Dok. Praktikum Jalan Raya 2020 ) (Sumber: Dok. Praktikum Jalan Raya 2020)

Gambar 1.3 Timbangan Gambar 1.4 Kompor


(Sumber: Dok. Praktikum Jalan Raya 2020) (Sumber: Dok. Praktikum Jalan Raya
2020)

KELOMPOK IX_KELAS E (AS – 02) | 8

Anda mungkin juga menyukai