JOB 1
B. RUANG LINGKUP
Pengujian ini dilakukan pada tanah jenis agregat halus, yaitu lolos
saringan No. 4 (0,1870 in). Berat jenis yang disyaratkan untuk agregat
halus yaitu 1,6 – 3,2 dan penyerapan 0,2 – 3 %.
Hasil pengujian ini selanjutnya dapat gunakan dalam pekerjaan :
1) penyelidikan quarry agregat;
2) perencanaan campuran dan pengendalian mutu beton;
3) perencanaan campuran dan pengendalian mutu perkerasan jalan.
C. PENGERTIAN
Yang dimaksud dengan : 1) berat jenis curah ialah perbandingan
antara berat agregat kering dan berat air suling yang isinya sama dengan
isi agregat dalam keadaan jenuh pada suhu 25°C; 2) berat jenis jenuh
kering permukaan yaitu perbandingan antara berat agregat kering
permukaan jenuh dan berat air suling yang isinya sama dengan isi agregat
dalam keadaan jenuh pada suhu 25°C; 3) berat jenis semu ialah
perbandingan antara berat agregat kering dan berat air suling yang isinya
Jurusan Teknik Sipil
D3 Teknologi Konstruksi Jalan dan Jembatan
Politeknik Negeri Ujung Pandang 11
LABORATORIUM PENGUJIAN BAHAN
sama dengan isi agregat dalam keadaan kering pada suhu 25°C; 4)
penyerapan ialah perbandingan berat air yang dapat diserap pori terhadap
berat agregat kering, dinyatakan dalam persen.
D. PERALATAN
1) timbangan, kapasitas 1 kg atau lebih dengan ketelitian 0,1 gram;
2) piknometer dengan kapasitas 500 ml;
3) kerucut terpancung, diameter bagian atas (40± 3) mm, diameter bagian
bawah (90 ± 3) mm dan tinggi (75 ± 3) mm dibuat dari logam tebal
minimum 0,8 mm;
4) batang penumbuk yang mempunyai bidang penumbuk rata, berat (340
± 15) gram, diameter permukaan penumbuk (25 ± 3) mm;
5) saringan No. 4 (4,75 mm);
6) oven, yang dilengkapi dengan pengatur suhu untuk memanasi sampai
(110±5)°C;
7) pengukuran suhu dengan ketelitian pembacaan 1°C;
8) talam;
9) bejana tempat air;
10) pompa hampa udara atau tungku;
11) desikator.
E. BENDA UJI
Benda uji adalah agregat yang lewat saringan No. 4 (4,75 mm)
diperoleh dari alat pemisah contoh atau cara perempat (quartering)
sebanyak 100 gram.
F. CARA PENGUJIAN
1) keringkan benda uji dalam oven pada suhu (110 ± _5)°C, sampai berat
tetap; yang dimaksud berat tetap adalah keadaan berat benda uji
selama 3 kali proses penimbangan dan pemanasan dalam oven dengan
selang waktu 2 jam berturutturut, tidak akan mengalami perubahan
kadar air lebih besar daripada 0,1 %; dinginkan pada suhu ruang,
kemudian rendam dalam air selama (24 ± 4) jam;
2) buang air perendam dengan hati-hati, jangan ada butiran yang hilang,
tebarkan agregat diatas talam, keringkan di udara panas dengan cara
membalik-balikan benda uji; lakukan pengeringan sampai tercapai
keadaan kering permukaan jenuh;
3) periksa keadaan kering permukaan jenuh dengan mengisikan benda uji
ke dalam kerucut terpancung, padatkan dengan batang penumbuk
sebanyak 25 kali, angkat kerucut terpancung; keadaan kering
permukaan jenuh tercapai bila benda uji runtuh akan tetapi masih
dalam keadaan tercetak;
4) segera setelah tercapai keadaan kering permukaan jenuh masukkan 500
gram benda uji ke dalam piknometer; masukkan air suling sampai
mencapai 90% isi piknometer, putar sambil di guncang sampai tidak
terlihat gelembung udara di dalamnya; untuk mempercepat proses ini
dapat dipergunakan pompa hampa udara, tetapi harus diperhatikan
jangan sampai ada air yang ikut terhisap, dapat juga dilakukan dengan
merebus piknometer;
5) rendam piknometer dalam air dan ukur suhu air untuk penyesuaian
perhitungan kepada suhu standar 25°C;
6) tambahkan air sampai mencapai tanda batas;
7) timbang piknometer berisi air dan benda uji sampai ketelitian 0,1 gram
(Bt);
8) keluarkan benda uji, keringkan dalam oven dengan suhu (110 ± 5)°C
sampai berat tetap, kemudian dinginkan benda uji dalam desikator;
9) setelah benda uji dingin kemudian timbanglah (Bk);
10) tentukan berat piknometer berisi air penuh dan ukur suhu air gunakan
penyesuaian dengan suhu standar 25°C (B).
G. PERHITUNGAN
Dalam metode ini dilakukan perhitungan sebagai berikut :
Bk
1) Berat jenis curah
(B+500−Bt )
500
2) Berat jenis jenuh kering permukaan
(B+500−Bt )
Bk
3) Berat jenis semu
(B+ Bk−Bt )
(500−Bk )
4) Penyerapan x 100 %
Bk
Keterangan :
Sampel 1:
Bk 487,75
1) Berat jenis curah =
( B+500−Bt ) 706,29+ 500−1004,04
487,75
=
202,25
=2,41 gram
Jurusan Teknik Sipil
D3 Teknologi Konstruksi Jalan dan Jembatan
Politeknik Negeri Ujung Pandang 14
LABORATORIUM PENGUJIAN BAHAN
500
2) Berat jenis jenuh kering permukaan =
(B+500−Bt )
500
706,29+ 500−1004,04
500
=
202,25
= 2,47 gram
Bk 487,75
3) Berat jenis semu =
(B+ Bk−Bt ) 706,29+ 487,75−1004,04
487,75
=
190
= 2,57 gram
( 500−Bk ) ( 500−487,75 )
4) Penyerapan x 100 % = x 100 %
Bk 487,75
12,25
= x 100 %
487,75
=2,51 %
Sampel 2:
Bk 487,54
1) Berat jenis curah =
( B+500−Bt ) 706,48+ 500−1006,24
487,54
=
200,24
=2,43 gram
500
2) Berat jenis jenuh kering permukaan =
(B+500−Bt )
500
706,48+ 500−1006,24
500
=
200,24
= 2,49 gram
Jurusan Teknik Sipil
D3 Teknologi Konstruksi Jalan dan Jembatan
Politeknik Negeri Ujung Pandang 15
LABORATORIUM PENGUJIAN BAHAN
Bk 487,54
3) Berat jenis semu =
(B+ Bk−Bt ) 706,48+ 487,54−1006,24
487,54
=
187,78
= 2,59 gram
( 500−Bk ) ( 500−487,54 )
4) Penyerapan x 100 % = x 100 %
Bk 487,54
12,46
= x 100 %
487,54
=2,56 %
Rata-Rata
Uraian Hasil Percobaan Satuan
sampel 1 dan 2
Nomor Sampel 1 2
Berat Piknometer 185,81 166,07 gram
Beat Sampel Kondisi SSD 500 500 gram
Berat Piknometer+air+benda uji (Bt) 1004,04 1006,24 gram
Berat Piknometer+air (B) 706,29 706,48 gram
Berat air kering oven (Bk) 487,75 487,54 gram
Berat Jenis Curah 2,41 2,43 2,42 gram
Berat jenis jenuh kering permukaan 2,47 2,49 2,48 gram
Berat Jenis Semu 2,57 2,59 2,58 gram
Penyerapan 2,51 2,56 2,535 %
H. KESIMPULAN
Setelah melakukan percobaan diatas kami dapat menyimpulkan bahwa:
˗ Berat jenis kering (curah) rata-rata = 2,42 gram
˗ Berat jenis kering SSD rata-rata = 2,48 gram
˗ Berat jenis semu = 2,58 gram
˗ Daya serap air rata-rata = 2,535 %
Dapat disimpulkan bahwa agregat yang diuji memenuhi syarat karena
masuk berat jenis yang disyaratkan untuk agregat halus yaitu 1,6 – 3,2 dan
penyerapannya 0,2 - 3 %.
I. GAMBAR ALAT
Talam
Timbangan Digital
Oven Piknometer
J. DOKUMENTASI
B. RUANG LINGKUP
Pengujian dilakukan terhadap agregat kasar, yaitu yang tertahan oleh saringan berdiamter
4,75 mm (saringan no. 4). Adapun berat jenis yang disyaratkan untuk agregat kasar yaitu
1,6 – 3,2. Hasil pengujian ini dapat digunakan dalam pekerjaan :
1) penyelidikan quarry agregat;
2) perencanaan campuran dan pengendalian mutu beton;
3) perencanaan campuran dan pengendalian mutu perkerasan jalan.
C. PENGERTIAN
Yang dimaksud dengan :
1) berat jenis curah ialah perbandingan antara berat agregat kering dan berat air suling
yang isinya sama dengan isi agregat dalam keadaan jenuh pada suhu 25°C;
2) berat jenis kering permukaan jenuh yaitu perbandingan antara berat agregat kering
permukaan jenuh dan berat air suling yang isinya sama dengan isi agregat dalam
keadan jenuh pada suhu 25°C;
3) berat jenis semu ialah perbandingan antara berat agregat kering dan berat air suling
yang isinya sama dengan isi agregat dalam keadaan kering pada suhu 25°C;
4) penyerapan ialah perbandingan berat air yang dapat diserap quarry terhadap berat
agregat kering, dinyatakan dalam persen.
D. PERALATAN
Peralatan yang dipakai meliputi :
1) keranjang kawat ukuran 3,35 mm (No. 6) atau 2,36 mm (No. 8) dengan kapasitas
kira-kira 5 kg;
2) tempat air dengan kapasitas dan bentuk yang sesuai untuk pemeriksaan. Tempat ini
harus dilengkapi dengan pipa sehingga permukaan air selalu tetap;
3) timbangan dengan kapasitas 5 kg dan ketelitian 0,1 % dari berat contoh yang
ditimbang dan dilengkapi dengan alat penggantung keranjang;
4) oven, yang dilengkapi dengan pengatur suhu untuk memanasi sampai (110±5)°C;
5) alat pemisah contoh;
6) saringan no. 4 (4,75 mm).
E. BENDA UJI
Benda uji adalah agregat yang tertahan saringan no. 4 (4,75) mm diperoleh dari alat
pemisah contoh atau cara perempat sebanyak kira-kira 5 kg.
7) letakkan benda uji didalam keranjang, goncangan batunya untuk mengeluarkan udara
yang tersekap dan tentukan beratnya di dalam air (Ba), dan ukur suhu air untuk
penyesuaian perhitungan kepada suhu standar (25°C);
8) banyak jenis bahan campuran yang mempunyai bagian butir-butir berat dan ringan;
bahan semacam ini memberikan harga-harga berat jenis yang tidak tetap walaupun
pemeriksaan dilakukan dengan sangat hati-hati, dalam hal ini beberapa pemeriksaan
ulangan diperlukan untuk mendapatkan harga rata-rata yang memuaskan.
G. PERHITUNGAN
Perhitungan berat jenis dan penyerapan agregat kasar diberikan sebagai berikut :
Bk
1) Berat jenis curah (bulk specific gravity)
Bj−Ba
Bj
2) Berat jenis kering-permukaan jenuh (saturated surface dry)
Bj−Ba
Bk
3) Berat jenis semu (apparevt specific grafity)
Bk−Ba
Bj−Bk
4) Penyerapan
Bk
Keterangan :
Bk = berat benda uji kering oven, dalam gram
Bj = berat benda uji kering permukaan jenuh, dalam gram
Ba = berat benda uji kering permukaan jenuh di dalam air, dalam gram
Sampel 1:
4) Penyerapan
Bj−Bk 3002,24−2945,60 48,6
x 100 % = x 100 % = x 100 % = 1,92 %
Bk 2945,60 3146,73
Sampel 2:
Bk 3537,39 3537,39
= = = 2,75 gram
Bk−Ba 3537,39−2253,79 1283,6
4) Penyerapan
Bj−Bk 3602,66−3537,39 65,27
x 100 % = x 100 % = x 100 % = 1,85 %
Bk 3537,39 3537,39
Rata-Rata
Uraian Hasil Percobaan Satuan
sampel 1 dan 2
Nomor Sampel 1 2 Gram
Berat Benda Uji SSD (Bj) 3002,24 3602,66 Gram
Berat Benda Uji dalam Air (Ba) 1872,16 2253,79 Gram
Berat Kering Oven (Bk) 2946,6 3537,39 Gram
Berat Jenis Curah 2,61 2,62 2,615 Gram
Berat Jenis Kering-permukaan jenuh 2,66 2,67 2,665 Gram
Berat Jenis Semu 2,74 2,75 2,745 Gram
Penyerapan 1,92 1,85 1,885 %
H. KESIMPULAN
Setelah melakukan percobaan diatas maka diperoleh:
˗ Bulk spesifik grafity kondisi curah = 2,615 gram
˗ Bulk spesifik grafity kondisi SSD = 2,665 gram
˗ Aparent spesifik grafity = 2,745 gram
˗ Presentase absorbsi(%) = 1,885%
Dapat disimpulkan bahwa agregat yang diuji memenuhi syarat karena masuk berat jenis
yang disyaratkan untuk agregat kasar yaitu 1,6 – 3,2, dan data yang diperoleh, yaitu
1,885%.
I. GAMBAR ALAT
Oven Timbangan
J. DOKUMENTASI
Menimbang agregat
Menimbang agregat
setelah di keringkan
dalam kondisi agregat
dalam oven
Menimbang berat
agregat dalam air