5 PERENCANAAN GESER
DAN TORSI
Vn=Vc+Vs (5-16)
dengan
Vc = kuat geser nominal yang disumbangkan oleh beton
Vs = kuat geser nominal yang disumbangkan oleh tulangan geser
Sesuai dengan sifat beban yang bekerja pada komponen struktur non-
pratekan, maka kuat geser Vc yang disumbangkan oleh beton ditentukan sebagai
berikut:
(5-17)
(5-18)
tidak boleh diambil melebihi 1,0, di mana Mu adalah momen terfaktor yang
terjadi bersamaan dengan Vu pada penampang yang ditinjau.
103
(5-19)
1,0, dengan
(5-20)
Tetapi dalam hal ini, Vc tidak boleh diambil lebih besar daripada:
(5-21)
Besaran Nu/Ag harus dinyatakan dalam MPa. Bila Mm yang dihitung dengan
Persamaan (5-20) bernilai negatif, maka Vc harus dihitung dengan Persamaan
(5-21).
c) Untuk komponen struktur yang dibebani oleh gaya tarik aksial yang cukup
besar, tulangan geser harus direncanakan untuk memikul gaya geser total yang
terjadi, kecuali bila dihitung secara lebih rinci sesuai dengan ketentuan:
nilai f c' yang digunakan di dalamnya tidak boleh melebihi 25/3 MPa, dan
untuk komponen struktur bundar, luas yang digunakan untuk menghitung Vc
harus diambil sebagai hasil kali dari diameter dan tinggi efektif penampang.
Tinggi efektif penampang boleh diambil sebagai 0,8 kali diameter penampang
beton.
b) jaring kawat baja las dengan kawat-kawat yang dipasang tegak lurus terhadap
sumbu aksial komponen struktur,
c) spiral, sengkang ikat bundar atau persegi.
Bila gaya geser terfaktor Vu lebih besar daripada kuat geser Vc, maka harus
disediakan tulangan geser untuk memenuhi persamaan (5-15) dan (5-16).
a) Untuk penggunaan tulangan geser yang tegak lurus terhadap sumbu aksial
komponen struktur, maka
Av f y d
Vs (5-23)
s
dengan Av adalah luas tulangan geser yang berada dalam rentang jarak s.
105
Bila sengkang ikat bundar, sengkang ikat persegi, atau spiral digunakan
sebagai tulangan geser, maka Vs harus dihitung menggunakan Persamaan (5-
23), luas yang digunakan untuk menghitung Vc harus diambil sebagai hasil kali
dari diameter dan tinggi efektif penampang. Tinggi efektif penampang boleh
diambil sebagai 0,8 kali diameter penampang beton. Nilai Av harus diambil
sebagai dua kali luas batang tulangan pada sengkang ikat bundar, sengkang
ikat persegi, atau spiral dengan spasi s, dan fyn adalah kuat leleh
Dalam hal perencanaan kekuatan geser beton bertulang dengan formulasi di atas,
kuat leleh rencana tulangan geser tidak boleh diambil lebih daripada 400 MPa,
kecuali untuk jaring kawat baja las, kuat leleh rencananya tidak boleh lebih
daripada 550 MPa.
c) Jika (5-30)
106
untuk kasus ini diperlukan tulangan geser dengan kuat geser perlu yang
dihitung sebagai berikut:
Vs perlu Vu Vc (5-31)
Av .fy.d
Vsada (untuk =90o) (5-32)
s
d) Jika bw .d ] (5-34)
untuk kasus ini diperlukan tulangan geser dengan kuat geser perlu yang
dihitung menurut Persamaan (5-31) dan (5-32) dengan;
jarak sengkang (s) maksimum d/4 300 mm (5-35)
e) Jika (5-36)
(5-37)
Ya
Vu 5..Vc Penampang
diperbesar
Tidak
Ya
Vu 0,5..Vc Tanpa tulangan
geser
Tidak
Tidak Ya
0,5..Vc Vu .Vc
tulangan geser
Vs perlu Vu Vc minimum
Tentukan Av dan s
SELESAI
a)
P1 P2
c)
b)
a)
b)
Torsi keselarasan adalah jenis puntiran pada elemen beton bertulang yang
disebabkan bekerjanya aksi sekunder. Jenis torsi ini terjadi karena adanya
kesinambungan antar elemen struktur yang disatukan secara monolith (kaku
sempurna) pada sambungan-sambungannya sehingga dalam pergerakan sistem
struktur terjadi dengan mengikuti prinsip keselarasan (compatibility). Hal ini
berakibat bekerjanya beban pada suatu elemen akan mempengaruhi kinerja elemen
struktur yang lain. Fenomena torsi semacam ini dijumpai pada jenis struktur statis
tak tertentu, contoh nyata yang paling mudah diamati pada struktur bangunan
gedung adalah fenomena puntir yang terjadi pada balok tepi (eksterior).
Momen torsi dalam balok menimbulkan tegangan geser torsi sehingga
secara akumulatif menambah besaran tegangan geser yang ditimbulkan
akibat pengaruh geser lentur. Torsi menyebabkan timbulnya tegangan-tegangan
geser memicu terjadinya tegangan tarik miring yang membentuk sudut kira-kira
45o terhadap sumbu memanjang dari elemen struktur, dan apabila tegangan tarik
yang terjadi melampaui kekuatan tarik beton maka akan terjadi retak-retak
diagonal menyerupai spiral di sekeliling elemen tersebut.
110
f ' A2 3f pc
c cp 1 (5-39)
12 p
cp f c'
Untuk komponen struktur yang dicor secara monolit dengan pelat, lebar
bagian sayap penampang yang digunakan dalam menghitung Acp dan pcp harus
sesuai dengan ketentuan berikut:
untuk balok T maka b bw 2.3.hf ;
untuk balok L maka b bw 3.hf .
' 2
f A
c (5-40)
cp
3 p
cp
penampang-penampang yang berada dalam jarak d dari muka tumpuan dapat
direncanakan terhadap momen puntir Tu yang bekerja pada penampang sejarak d
dari muka tumpuan. Jika terdapat beban puntir terpusat yang bekerja di dalam
rentang jarak d tersebut, maka penampang kritis untuk perencanaan haruslah
diambil pada muka tumpuan.
untuk komponen struktur pratekan:
' 2 3f pc
f A
c 1 (5-41)
cp
3 p
cp f c'
penampang-penampang yang berada dalam jarak h/2 dari muka tumpuan dapat
direncanakan terhadap momen puntir Tu yang bekerja pada penampang sejarak h/2
dari muka tumpuan. Jika terdapat beban puntir terpusat yang bekerja di dalam
rentang jarak h/2 tersebut, maka penampang kritis untuk perencanaan haruslah
diambil pada muka tumpuan.
Dalam hal ini, nilai-nilai momen lentur dan geser yang telah
diredistribusikan pada komponen struktur yang berhubungan dengan komponen
struktur yang ditinjau harus digunakan dalam perencanaan komponen struktur
tersebut, sedangkan beban puntir dari suatu pelat boleh dianggap terdistribusi
merata di sepanjang komponen yang ditinjau kecuali bila dilakukan analisis yang
lebih eksak.
V 2
T p
2
u
u h2 b
Vc c2 f ' (5-42)
1,7 oh wd 3
bw d
A
112
Vu Tu ph V 2 f '
1,7 2
b dc 3c (5-43)
bw d w
A oh
Aoh dapat ditentukan berdasarkan Gambar 5-7
Acp = x0.y0
pcp = 2(x0+y0)
y1 y0 Aoh = x1.y1
ph = 2(x1+y1)
x1
x0 sengkang
Tu
(5-44)
1,7Aoh t
dengan t adalah tebal dinding penampang berongga pada lokasi di mana
tegangannya yang sedang diperiksa.
Tulangan yang dibutuhkan untuk menahan puntir harus ditentukan dari:
Tn Tu (5-45)
dengan Tu adalah momen puntir terfaktor pada penampang yang ditinjau dan Tn
adalah kuat momen puntir nominal penampang. Dalam kondisi aktual kuat puntir
nominal penampang (Tn) sesungguhnya disumbangkan oleh kuat puntir nominal
beton (Tc) dan kuat momen puntir nominal tulangan puntir (Ts), tetapi dengan
alasan penyederhaan desain maka besaran Tc diasumsikan sama dengan nol
sehingga dapat diabaikan.
Tulangan sengkang untuk puntir harus direncanakan berdasarkan persamaan
berikut:
2Ao At fyv
Tn cot θ (5-46)
s
dengan
Ao, kecuali ditentukan berdasarkan analisis, dapat diambil sebesar 0,85Aoh ,
dan kuat leleh rencana untuk tulangan puntir non-pratekan tidak boleh
melebihi 400 MPa.
Nilai tidak boleh kurang daripada 30 derajat dan tidak boleh lebih besar
daripada 60 derajat. Nilai boleh diambil sebesar:
a) 45 derajat untuk komponen struktur non-pratekan atau komponen
struktur pratekan dengan nilai pratekan yang besarnya tidak melebihi
ketentuan pada Butir di bawah ini,
b) 37,5 derajat untuk komponen struktur pratekan dengan gaya pratekan
efektif tidak kurang daripada 40 persen kuat tarik tulangan longitudinal.
Tulangan longitudinal tambahan yang diperlukan untuk menahan puntir
tidak boleh kurang daripada:
114
At fyv 2
(5-47)
Al s ph cot θ
f yt
dengan adalah nilai yang sama dengan nilai yang digunakan dalam Pers. (5-46)
dan At/s harus dihitung dari Pers. (5-46).
Tulangan untuk menahan puntir harus disediakan sebagai tambahan
terhadap tulangan yang diperlukan untuk menahan gaya-gaya geser, lentur,
dan aksial yang bekerja secara kombinasi dengan gaya puntir. Dalam hal ini,
persyaratan yang lebih ketat untuk spasi dan penempatan tulangan harus dipenuhi.
3. Ketentuan tulangan puntir minimum
Luas minimum tulangan puntir harus disediakan pada daerah dimana momen
puntir terfaktor Tu melebihi nilai yang disyaratkan pada Persamaan (5-38) atau (5-
39).
Bilamana diperlukan tulangan puntir berdasarkan ketentuan di atas, maka
luas minimum tulangan sengkang tertutup harus dihitung dengan ketentuan:
75 f' c bw s
Av 2At (5-
48)1200 fyv
1 bw s
namun Av 2At tidak boleh kurang dari .
3 f yv
sedangkan luas total minimum tulangan puntir longitudinal harus dihitung dengan
ketentuan:
5
fc' Acp
Al ,min t A
p h
(5-49)
12fyl
f yv s
f
dengan ASt tidak kurang dari b w yl/ 6fyv
.
a) Spasi tulangan sengkang puntir tidak boleh melebihi nilai terkecil antara ph/8
atau 300 mm.
b) Tulangan longitudinal yang dibutuhkan untuk menahan puntir harus
didistribusikan di sekeliling perimeter sengkang tertutup dengan spasi tidak
melebihi 300 mm. Batang atau tendon longitudinal tersebut harus berada di
dalam sengkang. Pada setiap sudut sengkang tertutup harus ditempatkan
minimal satu batang tulangan atau tendon longitudinal. Diameter batang
tulangan longitudinal haruslah minimal sama dengan 1/24 spasi sengkang,
tetapi tidak kurang daripada 10 mm.
c) Tulangan puntir harus dipasang melebihi jarak minimal (bt + d) di luar daerah
dimana tulangan puntir dibutuhkan secara teoritis.
Langkah-langkah perencanaan puntir pada balok beton bertulang disajikan
dalam Gambar 5-8.
116
MULAI
Tidak
Torsi
Tu .
2
f ' c
A cp
diabaikan 12 . pcp
Hitung penulangan
geser (Gambar 5- Ya
4)
2 2
V Tp V 2f'
u u h 2 c c
b d 1,7 oh
b d 3
w w
A
Tidak
Perbesar ukuran Ya
penampang
isw
Hitung:
Tn
At ; A o 0,85.A
s 2.Ao.fy v.cot
oh
At
Al At p f cot 2θ A
yv '
5 fc cpA At fyv ; b /w6f
s hf
l,min
12fyl hp yl s
yv
yl s f
A
117
Hitung:
1 bw s
Luas total sengkang/dua kaki: Avt 2.At Av
3 f yv
Jarak sengkang: s
Luasan sengkang dua kaki Avt
s
Jarak maksimum: p
smax 8h 300mm
SELESAI
D. Contoh-Contoh Aplikasi
Contoh 5-1
Rencanakan penulangan geser dengan sengkang vertikal yang dibutuhkan untuk
balok dengan tumpuan sederhana seperti ditunjukkan pada gambar di bawah ini.
Elemen balok tersebut memiliki bentang (L) 6,6 m, lebar tumpuan 0,30 m, lebar
balok (bw) 300 mm, tinggi balok (h) 550 mm, selimut beton 40 mm, diameter
sengkang 10 mm, dan diameter tulangan pokok 22 mm, kuat tekan karakteristik
beton (f’c) 25 MPa dan kuat leleh baja (fy) 400 MPa. Beban yang bekerja berupa
beban mati (qDL) sebesar 3 t/m (termasuk berat sendiri) dan beban hidup (qLL)
sebesar 2,5 t/m.
6,6 m
550 mm
0,30 m
300 mm
d 550 40 10 22 2 489mm
d di muka tumpuan;
Posisi
penampang kritis
0,
3 0 0,489 0,639m ≈ 0,600m dari ujung bentang teoritis.
2
sejarak
Hitung besaran gaya geser yang menentukan
3.6,6
2 3.0,600 8,1ton
2,5.6,6
2 2,5.0,600 6,75ton
VU 1,2.VDL 1,6.VLL
f 'c 25
Vc 6 .bw .d .300.489
6
122250N
.Vc 0,75.122250
91687,5N
3..Vc 3.91687,5
275062,5N
Hitung spasi sengkang
91687,5N 205200N 275062,5N
Vs
.Vs 113512,5 151350N
0,75
119
A v.fy.d
s
Vs
2.0,25. .10 2
.320.489
151350
162,4038mm
≈ 150 mm
Berdasarkan persyaratan spasi sengkang dapat ditentukan:
Spasi sengkang untuk memenuhi syarat kekuatan= 150 mm
qu .L
2 q .x
u
1,2.3 1,6.2,5.6,6
x 2 2,09m di muka tumpuan
1,2.3 9,1689
2,25 m dari kedua ujung tumpuan, baik sisi kanan maupun kiri) digunakan
sengkang tertutup 10-150
Spasi sengkang untuk dareah dimana Vu .Vc (bagian tengah sepanjang
Contoh 5-2
Rencanakan tulangan geser untuk penampang kolom persegi berukuran bw = 300
mm, h = 450 mm, dan d = 400 mm, menahan gaya aksial tekan 40 ton (beban
mati), dan 25 ton (beban hidup). Gaya lintang yang bekerja sebesar 6 ton (beban
mati) dan 4 ton (beban hidup). Material yang digunakan adalah beton dengan kuat
tekan karakteristik 20 MPa dan baja untuk tulangan geser berdiameter 8 mm
dengan kuat leleh 400 MPa.
1,2.40 1,6.25
88ton
880000N
N u f '
Vc 1 c b d
14Ag 6 w
1 88000 20
300.400 131088,0063N
14300.450 6
.Vc 0,75.131088,0063
98316,0047N
Vu 1,2.VDL 1,6.VLL
Vs 37683,99528
0,7 50245,327N
5
A v.fy.d
s
Vs
2.0,25. .8 2
.320.400
50245,32
7
256,1027mm
≈ 250 mm
Berdasarkan persyaratan spasi sengkang dapat disimpulkan
Spasi sengkang untuk memenuhi syarat kekuatan= 250 mm
d 400
200mm 2
2
Spasi3.A
maksimum
v .fy 3.2.0,25. .82
s 321,6991mm ≈ 320
umum btulangan geser
.320
minimum
w
300
mm
Menurut perhitungan di atas, maka sengkang harus dipasang dengan jarak 200 mm
(8-200).
Contoh 5-3
1150 mm
hf =100 mm
3.hf 3.hf
550
300 mm 300 mm
350
Penyelesaian: (Cara perencanaan sesuai bagan alir pada Gambar 5-8)
Kasus (a)
Diasumsikan bagian sayap (flens) tidak menyatu secara monolith dengan bagian
badan (web), maka:
Acp 350x650 227500mm2
Tu
f 'c A cp2
12 .
p cp
.
12 3600
T 50kN.m
Tn u 66,6667kN.m 66,6667x106 N.mm
0,75
Hitung sifat-sifat tampang datar yang diperlukan
Ao 0,85.Aoh , di mana Aoh merupakan bagian luasan penampang yang dibatasi
A x .y 260.560 145600mm2
oh 11
d
650 40 10 25 2 587,5mm
ph
2.(x1 y1 ) 2.(260 560) 1640mm
Nilai ditetapkan 45o karena merupakan komponen struktur non-pratekan,
sehingga nilai cot 1,0
V c 2 f '
2 2 c
uV u h T p
2
b d 1,7 bw d 3
w A oh
f 'c 28
Vc
6 .350.587,5
.bw .d 6 181344,2044N
2
50000000.1640
2
200000 2 28
1,7.1456002 350.587,5 3
350.587,5 181344,2044
2,4745MPa 3,3073MPa Maka kuat lentur tampang mencukupi
f 'c 28
Vc
6 .350.587,5
.bw .d 6 181344,2044N
.Vc 0,75.181344,2044 136008,1533N
V 200000
Vnperlu
u
266666,6667N
0,75
dengan demikian .Vc Vu 3..Vc , sehingga perlu tulangan geser
V
Vsperlu u V
c 266666,6667 181344,1533 85322,5134N
Av Vs 85322,5134
s fy.d 400.587,5 0,3631mm / mm / dua kaki
2
Avt 2.At Av
s s s 2.0,6735 0,3631 1,7098mm / mm / dua kaki
2
p
s smax 8h 300mm
1640
90 smax 8 205mm 300mm
memenuhi syarat
Avt 1 bw s
3 f yv
Avt 1 350.75
3 400
At
Al ph fyv cot 2θ
s f yl
125
400 2 2
Al 0,6735.1 640. 1,0 1104,54mm
400
5f' A fyv
Al c cp A
t p
12fyl h
,min
s f yl
At
350 6.400
0,1458
s b / 6f
w yv
0,6735.1640.
28.227500 400
Al,min 5
12.400
400
Al 1253,8759 1104,54
149,4359mm
,min 2
1
4D25 1104,54mm2 2239,63mm2
4
1
1963,495 1104,54mm2 2239,63mm2
4
2D16
650
2D19
10-90
4D28
350
Kasus (b)
Diasumsikan bagian sayap (flens) tidak menyatu secara monolith dengan bagian
badan (web), maka:
Acp 350x650 227500mm2
Tu
f 'c A cp2
12 .
p cp
.
12 3600
Hitung batas atas nilai momen torsi yang harus diperhitungkan pada torsi
keselarasan yang disertai redistribusi momen:
Tu f 'c
A2cp
.
3 p
. cp
3 3600
Tu 40kN.m 30,3733kN.m
T 30,3733kN.m
Tn u 40,4978kN.m 40,4978x106 N.mm
0,75
Hitung sifat-sifat tampang datar yang diperlukan
Ao 0,85.Aoh , di mana Aoh merupakan bagian luasan penampang yang dibatasi
A x .y 260.560 145600mm2
oh 11
d
650 40 10 25 2 587,5mm
ph
2.(x1 y1) 2.(260 560) 1640mm
Nilai ditetapkan 45o karena merupakan komponen struktur non-pratekan,
sehingga nilai cot 1,0
V c 2 f '
2 2 c
uV u h Tp
2
b d 1,7 bw d 3
w A oh
f 'c 28
Vc
6 .350.587,5
.bw .d 6 181344,2044N
2
30373316,92.1640
2
200000 2 28
1,7.14560 2 350.587,5 3
350.587,5 181344,2044
0
1,6901MPa 3,3073MPa Maka kuat lentur tampang mencukupi
2.123760.400.1,0
0,409mm2 / mm / satu kaki
f 'c 28
Vc
6 .350.587,5
.bw .d 6 181344,2044N
.Vc 0,75.181344,2044 136008,1533N
V 200000
Vnperlu
u
266666,6667N
0,75
dengan demikian .Vc Vu 3..Vc , sehingga perlu tulangan geser
V
Vsperlu
u
V c 266666,6667 181344,1533 85322,5134N
Av Vs 85322,5134
s fy.d 400.587,5 0,3631mm / mm / dua kaki
2
Avt 2.At Av
s s s 2.0,409 0,3631 1,1812mm / mm / dua kaki
2
p
s smax 8h 300mm
1640
125 smax 8 205mm 300mm
memenuhi syarat
Avt 1 bw s
3 f yv
Avt 1 350.75
3 400
At
Al ph fyv cot 2θ
s f yl
129
400 2 2
Al 0,409.1 640. 1,0 670,76mm
400
5 f 'A fyv
Al c cp A
t p
12fyl h
,min
s f yl
At
350 6.400
0,1458
s b / 6f
w yv
0,409.1640.
28.227500 400
Al,min 5
12.400
400
Al 1253,8759 670,76 583,2159mm2
,min
Al 670,76 Ai min 583,2159 Memenuhi syarat
penampang, 14A di
l sisi bawah dan
1
A2didistribusikan
l secara merata pada muka
1
4D25 670,76mm2 2131,1854mm2
4
1
1963,495 670,76mm2 2131,1854mm2
4
2D12
650
2D16
10-125
4D28
350