Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN TEORI DAN PRAKTIKUM PERKERASAN

JALAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
Subjek : Pengujian Aspal No.Uji : 02
Topik : Uji Berat Jenis Aspal

Pengujian ini digunakan untuk mengukur berat jenis aspal menggunakan piknometer
dengan cara membandingkan berat aspal setelah didiamkan dengan ditambah air.

1. PENDAHULUAN

Berat jenis bitumen atau ter adalah perbandingan antara berat bitumen
terhadap air suling pada suhu tertentu dengan volume yang sama. Berat jenis aspal
merupakan salah satu parameter yang digunakan dalam mendesain perencanaan
campuran aspal dan agregat. Syarat minimal berat jenis adalah 1,00 gr /cc.
Berat jenis dari bitumen sangat tergantung dari nilai peneterasi dan suhu bitumen
itu sendiri. Macam –macam berat jenis dan kisaran nilainya :

1. Penetration grade bitumen dengan berat jenis antara 1,010 (untuk bitumen
dengan penetrasi 300) sampai dengan 1,040 ( untuk bitumen dengan penetrasi
25 )
2. Bitumen yang telah teroksidasi dengan berat jenis antara 1,015 – 1,035
3. Hard grades bitumen dengan berat jenis antara 1,045 – 1,005
4. Cutback grades dengan berat jenis antara 0,992 – 1,007

Mencari berat jenis dapat dilakukan dengan melakukan perbandingan berat


antara berat yang diukur dengan berat benda tersebut di dalam air. Perlu dibedakan
antara berat volume dengan berat jenis. Berat volume adalah dengan melakukan
perbandingan langsung antara berat dengan volume yang bersangkutan.
Pengukuran ini sangat mudah dilakukan pada material yang padat dan solid. Untuk
material cair cara ini cukup sulit, sehingga diperlukan pendekatan lain.

Besaran berat jenis merupakan salah satu parameter yang digunakan dalam
desain perencanaan campuran aspal dan agregat. Penentuan berat jenis suatu
material sebenarnya bisa secara kualitatif dengan visualisasi, yaitu dengan cara
membandingkannya dengan berat jenis air. Berat jenis material yang lebih kecil
dari satu biasanya mengapung, berat jenis material yang sama dengan satu akan
melayang di dalam air dan berat jenis material yang lebih dari satu akan tenggelam
di dalam air. Tetapi cara ini hanya bisa dilakukan dengan material yang ‘suka air’
(hydrophilic). Akan halnya material yang ‘takut air’ (hydrophobic), hal ini tidak
bisa dilakukan. Untuk material seperti ini, harus dicari media lain sebagai
pembanding, misalnya minyak tanah.
2. ALAT DAN BAHAN
1. Aspal
2. Air
3. Piknometer
4. Timbangan
5. Panci
6. Termometer

3. LANGKAH PENGUJIAN
1. Benda uji berupa aspal sebanyak ± 100 gr ;
2. Timbanglah berat piknometer kosong;
3. Kemudian piknometer diisi dengan air penuh tanpa ditekan kemudian
timbanglah beratnya;

4. Cairkan aspal dan aduklah untuk mencegah pemanasan setempat. Pemanasan


tidak boleh lebih dari 30 menit pada suhu 100°C;
5. Lalu piknometer yang sudah kering diisi aspal cair ¾ bagian, kemudian
diamkan dalam ruangan bersuhu 25°C selama 30 menit;
6. Setelah itu, timbanglah piknometer yang sudah didiamkan pada suhu 25°C
tersebut;

7. Isilah piknometer tersebut dengan air sampai penuh dan tutuplah tanpa
ditekan, diamkan agar gelembung-gelembung udara keluar, dan timbanglah
dengan penutupnya.

Sampel 1 (gr) Sampel 2 (gr)


Tabung kaca kosong 43,4 34
Tabung kaca + air 82,8 62,1
Tabung kaca + aspal ¾ + 74,7 53,9
sudah didiamkan selama
30 menit
Tabung kaca +aspal +air 83,1 62,5

4. PERHITUNGAN DAN PELAPORAN

Hitunglah berat jenis dengan persamaan :


(C − A)
BJ = (B – A)− (D−C)

Dimana :

A = berat piknometer (dengan penutup), (gram)

B = berat piknometer berisi air, (gram)

C = berat piknometer berisi bitumen, (gram)

D = berat piknometer berisi bitumen dan air, (gram)


5. CONTOH PERHITUNGAN

NO. KEGIATAN URAIAN


1. Pembukaan Contoh Contoh dipanaskan Pembacaan Suhu
Mulai Jam = 14.05 Oven = 100 °C
Selesai Jam = 14.35
2. Mendinginkan Contoh Didiamkan di Suhu Ruangan Pembacaan Suhu
Mulai Jam = 14.05 Ruangan = 25 °C
Selesai Jam = 14.35

Berat Jenis Bitumen Keras dan Ter (Specific Gravity of Semi Solid Bituminous
Materials)

1. BERAT JENIS SAMPEL 1

Berat piknometer + air B = 82,8 gr


Berat piknometer A = 43,4 gr
Berat air / Isi piknometer B–A = 39,4 gr

Berat piknometer + contoh C = 74,7 gr


Berat piknometer A = 43,4 gr
Berat contoh C–A = 31,3 gr

Berat piknometer + air + contoh D = 83,1 gr


Berat piknometer + contoh C = 74,4 gr
Berat air D–C = 8,4 gr
Isi bitumen (B – A) – (D – C) = 8,1 gr

BERAT CONTOH
BERAT JENIS = ISI BITUMEN
31,3
= 8,1
= 3,864 gr/cm3
2. BERAT JENIS SAMPEL 2

Berat piknometer + air B = 62,1 gr


Berat piknometer A = 34 gr
Berat air / Isi piknometer B–A = 28,1 gr

Berat piknometer + contoh C = 53,9 gr


Berat piknometer A = 34 gr
Berat contoh C–A = 19,9 gr

Berat piknometer + air + contoh D = 62,5 gr


Berat piknometer + contoh C = 53,9 gr
Berat air D–C = 8,6 gr
Isi bitumen (B – A) – (D – C) = 8,2 gr

BERAT CONTOH
BERAT JENIS = ISI BITUMEN
19,9
= 8,2
= 2,426 gr/cm3

Anda mungkin juga menyukai