Anda di halaman 1dari 6

LEMBAR KERJA KELOMPOK

PERTEMUAN 4
PENENTUAN KERAPATAN DAN BERAT JENIS ZAT PADAT YANG
KERAPATAN DAN BERAT JENISNYA LEBIH KECIL DARI AIR

Nama Anggota Kelompok dan NIM :


NINGRUM ANANDA PUTRI (222021)
TATAG TORETHA WIJAYA (222025)
DELFA (222050)
BERLIAN CITRA (222051)
ROSSA HERANI (222052)
Jawablah setiap pertanyaan pada lembar kerja dan lakukan pengolahan data !

1. Tuliskan cara kerja yang membedakan pengukuran kerapatan dan bobot jenis
pada Zat padat dengan bobot jenis lebih dari air dengan zat padat dengan bobot
jenis kurang dari air menggunakan piknometer.

1. Lakukan penimbangan zat padat (misal gotri) yang akan ditentukan kerapatannya
dengan saksama. Misal bobot X (gram)
2. Masukkan gotri tersebut dalam piknometer, isi piknometer dengan air hingga
penuh.
Tutup piknometer dan cairan yang menempel usap dengan tissue. Lakukan
penimbangan dengan memperhatikan suhu percobaan sama seperti percobaan A
Misal bobot = Y (gram)
3. Bobot piknometer kosong =B (gram)
4. Bobot air = C (gram)
5. Kerapatan air pada suhu percobaan (tabel) :p
6. Kerapatan gotri dihitung dengan cara
π
Bobot piknometer + gotri + air = Y (gram)
2
Bobot gotri = X (gram)
Bobot piknometer + air (Y-X) = Z (gram)
Bobot air (Z-B) = W (gram)
Bobot air yang ditumpahkan (C-W) = Q (gram)
Volume air yang ditumpahkan = Volume gotri (ml)

Q( gram)
Vgotri =
Pair ( gram/ml)
Penentuan Kerapatan dan berat jenis zat padat yang kerapatan dan berat jenis nya
lebih kecil dari air.
1.cairkan paraffin,masukan gotri kedalamnya dan biarkan memadat
2.ratakan parafin yang menempel pada gotri supaya membentuk bulatan, sehingga
bisa
dimasukan ke dalam piknometer 3.timbang gotri + parafin =E (gram)
4.masukan gotri + parafin ke dalam piknometer, isi air ke dalamnya hingga penuh dan
tutup,
usap air menggunakan tissue dan timbang secara seksama
5.bobot piknometer kosong =B (gram)
6.bobot air = C (gram)
7.bobot gotri =X (gram)
8.kerapagan air pada suhu percobaan (tabel) : Pair
9.kerapatan paraffin dihitung dengan cara
Bobot parafin + gotri + piknometer + air =F(gram)
Bobot parafin + gotri =E (gram)
Bobot piknometer + air = D (gram)
Bobot piknometer kosong =B (gram)
Bobot air = M (gram)
Bobot air yang ditumpahkan (C-M) =L (gram)

L−V
Vparaffin = =K (ml )
Pair
Bobot Paraffim (E -X) = J (gram)

2. Lakukan pengisian data dan pengolahan data berikut :


A. Penentuan Volume Piknometer pada Suhu Percobaan
Piknometer
Bobot Piknometer + Air 58,8689 gram
Bobot Piknometer Kosong 33,7609 gram
Bobot Air (1) 24,6368 gram
Kerapatan Air (dari tabel FI) 0,99718
gram/Ml
Vol. Piknometer = Vol. Air 24,7064 mL
(Bobot Air/Kerapatan Air)

B. Penentuan Kerapatan Zat Padat yang Kerapatannya Lebih Kecil daripada Air
BobotGgotri = 0,4496 gram
Bobot Gotri + Paraffin = 0,4712 gram
Bobot Gotri + Cera = 0,4707 gram
Bobot Piknometer Kosong =33,7609 gram

Bobot Pikno + air + zat padat + parafin= 58,8689 gram


Bobot Zat Padat + Paraffin = 0,4712 gram
Bobot Pikno + Air = 58,3777 gram
Bobot Piknometer Kosong =33,7609 gram
Bobot Air 2 = 24,6368 gram
Bobot air yang ditumpahkan = 0,0742 gram
(Bobot Air 1 – Bobot Air 2)
Volume air yang ditumpahkan = -0,3764 gram
atau Volume Paraffin
(Bobot air yang ditumpahkan/Volume Gotri) : ρ air
Bobot Paraffin = 0,0216 gram
(Bobot Gotri + Paraffin) – (Bobot Gotri)
Kerapatan Paraffin = 0,581 gram/mL
(Bobot Paraffin/Volume Parafin)

Pparaffin −0,0581
Berat jenis Paraffin dihitung dengan cara : = =−0,0582
Pair 0,99718
 Paraffin
d Parrafin =
 Air

Bobot Pikno + Air + Zat Padat + Cera = 57,0053 gram


Bobot Zat Padat + Cera = 0,4707 gram
Bobot Pikno + Air = 56,5346 gram
Bobot Piknometer Kosong =32,4427 gram
Bobot Air 2 = 24,115 gram
Bobot air yang ditumpahkan = 0,088 gram
(Bobot Air 1 – Bobot Air 2)
Volume air yang ditumpahkan = -0,3604 gram
Atau Volume Cera
(Bobot air yang ditumpahkan/Volume Gotri) : ρ air
Bobot Cera = 0,0233 gram
(Bobot Gotri + Cera) – (Bobot Gotri)
Kerapatan Cera = -0,064 gram/mL
(Bobot Cera/Volume Cera)
Pcera −0,064
Berat jenis Cera dihitung dengan cara : = =−0,0641
Pair 0,99718

Cera
d Cera =
 Air

3. Tuliskan bobot jenis parafin dan cera menurut referensi/pustaka! Kemudian


bandingkan bobot jenis yang diperoleh dari praktikum dengan bobot jenis
menurut pustaka, apabila terdapat perbedaan, jelaskan alasan mengapa hasil
tersebut bisa berbeda!
Bobot jenis Parafin cair : 0,870 g sampai 0,890(Martin, 1993)
Bobot jenis gotri yang diperoleh dari praktikum :
Terdapat selisih antara bobot jenis menurut pustaka (Martin,1993) dengan bobot jenis
yang diperoleh saat praktikum, hal ini disebabkan oleh faktor temperature atau
penimbangan. Bobot jenis juga menandakan perbandingan jumlah fraksi, semakin
banyak fraksi berat yang terkandung, maka bobot jenisnya akan semakin tinggi.

4. Sebut dan jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi kerapatan suatu zat!


1. Temperatur, dimana pada suhu yang tinggi senyawa yang di ukur berat jenisnya dapat
menguap sehingga dapat mempengaruhi bobot jenisnya, demikian pada halnya pada
suhu yang sangat rendah dapat menyebabkan senyawa membeku sehingga sulit untuk
menghitung bobot jenisnya
2. Masa zat, jika zat mempunyai masa yang besar maka kemungkinan bobt jenisnya juga
menjadi lebih besar
3. Volume zat, jika volume zat besar maka bobot jenisnya akan berpengaruh tergantung
pula dari masa ke masa zat itu sendiri, dimana ukuran partikel dari zat, bobot
molekulnya serta kekentalan dari suatu zat dapat mempengaruhi bobt jenisnya.
4. Kekentalan/viskositas suatu zat dapat juga mempengaruhi berat jenisnya

5. kesimpulan Berikan terhadap hasil praktikum!


Pada praktikum yang kami lakukan yaitu Kerapatan dan Bobot Jenis sering terjadi
penyimpangan Pada saat praktikum penentuan kerapatan dan bobot jenis zat-zat tersebut
sering terjadi penyimpangan sehingga memberikan hasil yang berbeda dengan yang
seharusnya ,sesuai ketentuan di (Depkes RI, 1979).
Penyimpangan-penyimpangan ini antara lain disebabkan oleh karena berbagai kesalahan
pada saat melakukan praktikum. Kesalahan penimbangan, cara penutupan piknometer
yang salah, pengaruh perubahan suhu yang terlalu cepat, piknometer belum benar-benar
kering dan bersih, volume air yang di masukkan ke dalam piknometer tidak tepat,
kebersihan, dan sampel yang terkontaminasi. Sehingga pada percobaan yang kami
lakukan sedikit berbeda dengan teori kerapatan dan bobot jenis. Hasil yang kami
dapatkan yaitu :
PARAFFIN
Volume Paraffin : -0, 3764 ml
Bobot paraffin : 0,0216 gram
Kerapatan paraffin : -0,0581 gram/ml
Berat jenis paraffin : -0.0582
CERA ALBA
Volume Cera : -0,3704gram
Bobot Cera : 0,0233 gram
Kerapatan Cera : -0,064 gram/ml
Berat Jenis Cera : -0,0641
Pada praktikum dapat disimpulkan bahwa semakin berat bobot suatu zat semakin tinggi
pula kerapatan yang dimiliki zat tersebut karena kerapatan berbanding lurus dengan bobot
suatu zat. Kerapatan bobot zat padat lebih
besar dibandingkan zat cair karena kerapatan berbanding lurus dengan bobot zat dan
berbanding terbalik dengan volumePada praktikum dapat disimpulkan bahwa semakin berat
bobot suatu zat semakin tinggi pula
keratapan yang dimiliki zat tersebut karena keratapan berbanding lurus dengan bobot
suatu zat. Keratapan bobot zat cair karena keratapan berbanding lurus dengan bobot zat dan
berbanding terbalik dengan volume.

Anda mungkin juga menyukai