Anda di halaman 1dari 32

PENENTUAN KERAPATAN

DAN BOBOT JENIS


Eka Ariesta Puspitasari (1041821006)
Fauziyya Muliawati (1041821008)
Faza Muhammad Zaniar (1041811043)
Tujuan Praktikum
Menentukan kerapatan dan bobot jenis dari aquadest, etanol, aseton, kloroform,
peluru, dan lilin.
Dasar Teori
Kerapatan dapat diartikan sebagai suatu sifat penting dari suatu zat rasio
massa terhadap volumenya. Gram semula didefenisikan sebagai massa 1
centimeter kubik air, kerapatan air dalam satuan CGS adalah 1 g/cm3, dimana
kerapatan air adalah 1,00 kh/L. Bila kerapatan suatu benda lebih besar dari
kerapatan air, maka benda akan tenggelam dalam air. Bila kerapatannya lebih
kecil, benda akan mengapung (Tipler, 1991)

Berbeda dengan kerapatan, bobot jenis adalah bilangan murni atau tanpa
dimensi,yang dapat diubah menjadi kerapatan dengan menggunakan rumus yang
cocok. Bobot jenis untuk penggunaan praktis lebih sering didefinisikan sebagai
perbandingan massadari suatu zat terhadap massa sejumlah volume air pada suhu 40C
atau temperatur lainyang telah ditentukan (Ansel, H.C, 1989).
Pengujian bobot jenis dilakukan untuk menentukan 3 macam bobot jenis yaitu :
(Lachman dkk, 1994)

1. Bobot jenis sejati

Massa partikel dibagi volume partikel tidak termasuk rongga yang terbuka dantertutup.

2. Bobot jenis nyata Massa partikel dibagi volume partikel tidak termasuk
pori/lubangterbuka, tetapi termasuk pori yang tertutup.

3. Bobot jenis efektif Massa parikel dibagi volume partikel termausk pori yangtebuka
dan tertutup.
Alat dan Bahan
a. Alat :
 Piknometer
 Neraca analitik
 Beakerglass

b. Bahan :
 Aquadest
 Etanol
 Aseton
 Kloroform
 Lilin
 Peluru
 Es batu
Cara Kerja
a) Penentuan volume piknometer
Ditimbang seksama piknometer kering, bersih

Diisi piknometer dengan air sampai penuh

  Direndamdengan air es hinggasuhumencapai 2

Ditutup piknometer, pipa kapilernya dibuka dan suhu


naik sampai suhu kamar. Ditimbang seksama

  Dihitung volume air pada piknometersuhu 20


b) Penentuan kerapatan zat cair

Piknometer dikeringkan, dimasukkan zat cair (etanol,


aseton, kloroform) ke dalam piknometer

  Direndamdalam air es, hinggasuhunya


2dibawahsuhupercobaan

  Ditutuppiknometer, pipa kapilernyadibiarkanterbuka,


hinggasuhu naik 20laluditutup

Ditimbang dengan seksama dan hiyung kerapatannya


c) Penentuan kerapatan zat padat yang kerapatannya
> air
Ditimbang peluru yang akan ditentukan kerapatannya

Dimasukkan peluru ke dalam piknometer lalu isi dengan air


sampai keruh

Ditimbang piknometer tersebut dengan memperhatikan


suhu percobaan yang sama seperti percobaan 1 & 2, hitung
kerapatan zat tersebut
d) Penentuan kerapatan zat padat yang kerapatannya
< air
Ditimbang zat padat yang akan ditentukan kerapatannya

Lilin dipanaskan, peluru dibalut lilin sampai rata, lalu ditimbang

Dimasukkan pipa berbalut lilin ke dalam piknometer, isi air ad penuh

Dilakukan percobaan dengan memperhatikan suhu percobaan yang sama


seperti percobaan 1 & 2

Dihitung volume air yang tumpah oleh zat padat


Data Pengamatan
1. Bobot piknometer kosong = 37,9954 g
2. Bobot piknometer + air = 60,7433 g
3. Bobot piknometer + etanol = 56,3157 g
4. Bobot piknometer + aseton = 55,9109 g
5. Bobot piknometer + kloroform = 71,1274 g
6. Bobo zat padat
 Bobot piknometer + gotri + air = 61,5540 g
 Bobot piknometer + gotri + air + lilin = 61,5342 g
 Bobot lilin = 0,0198 g
 Bobot gotri = 1,0100 g
 Bobot gotri + lilin = 1,0298 g
Hasil dan Perhitungan
  
Volume piknometer pada suatupercobaan
Bobotpiknometer + air = 60,7433 g
Bobotpiknometerkosong= 37,9954 g
Bobot air = 22,7479 g
Volume piknometer = volume air :
= = = 22,7882 ml
  Kerapatan zatcair x
a. Etanol
Bobotpiknometer + etanol = 56,3157 g
Bobotpiknometerkosong= 37,9954 g
Bobotetanol = 18,3203 g
𝜌 etanol = = 0,8039
BJ etanol ==
b.
  Aseton

Bobotpiknometer + aseton = 55,9109 g


Bobotpiknometerkosong = 37,9954 g
Bobotaseton = 17,9155 g
𝜌 aseton =
= 0,7862
BJ aseton=
=
c.
  Kloroform

Bobot piknometer + kloroform = 71,1274 g


Bobotpiknometerkosong = 37,9954 g
Bobotkloroform = 33,1320 g
𝜌 kloroform =
= 1,4539
BJ kloroform=
=
  
Kerapatan Gotri
Bobotpiknometer + air + gotri = 61,5540 g
Bobotgotri = 1,0100 g
Piknometer + air = 60,5440 g
Piknometerkosong = 37,9954 g
Bobot air II = 22,5486 g
Air yang tumpah = bobot air I – bobot air II
= 22,7479 g – 22,5486 g = 0,1993
Volume gotri== = 0,1997 ml
𝜌 gotri = = 5,0576
BJ gotri = = 5,0666
  
Kerapatan Lilin
Bobotpiknometer + air + gotri + lilin = 61,5342 g
Bobotgotri + lilin = 1,0298 g
Piknometer + air = 60,5044 g
Piknometerkosong = 37,9954 g
Bobot air II = 22,5090 g
Air yang tumpah = bobot air I – bobot air II
= 22,7479 g – 22,5090 g
= 0,2389
Volume gotri+lilin== = 0,2402 ml
Volume lilin = vol. lilin + gotri – vol. gotri
= 0,2402 ml – 0,1997 ml
= 0,0405 ml
ρ lilin = bobot lilin = 0,0198 = 0,4889 g/ml
vol lilin 0,0405

BJ lilin = ρ lilin = 0,4889 g/ml = 0,4898


ρ air 0,99823 g/ml
Pembahasan
Pada percobaan kali ini dilakukan penentuan kerapatan dan bobot jenis suatu zat.
Bobot jenis suatu zat adalah perbandingan antara bobot zat dibanding dengan
volume zat pada suhu tertentu (20oC). Sedangkan kerapatan adalah perbandingan
antara bobot zat pada suhu tertentu. Berat jenis didefenisikan sebagai perbandingan
 kerapatan  suatu  zat terhadap kerapatan air. Berat jenis adalah
perbandingan relatif antara massa jenissebuah  zat  dengan  massa  jenis air.  Air
murni bermassa jenis 1 g/cm³ atau 1000 kg/m³. Dalam bidang farmasi bobot jenis
dan kerapatan suatu zat atau cairan digunakan sebagai salah satu metode analisis
yang berperan dalam menentukan identitas dan kemurnian dari senyawa obat, serta
dapat pula diketahui tingkat kelarutan/daya larut suatu zat. Alat yang digunakan
untuk menentukan kerapatan dan bobot jenis adalah menggunakan piknometer.
 Piknometer biasanya terbuat dari kaca untuk erlenmeyer kecil dengan kapasitas
antara 10 ml - 50ml. Untuk melakukan percobaan penetapan bobot jenis,
piknometer dibersihkan dengan  menggunakan aquadest, kemudian dibilasdengan
alkohol untuk mempercepat pengeringan piknometer kosong tadi. Pembilasan
dilakukan untuk menghilangkan sisa dari permbersihan, karena biasanya pencucian
meninggalkan tetesan pada dinding alat yang dibersihkan, sehinggga dapat
mempengaruhi hasil penimbangan piknometer kosong, yang akhirnya juga
mempengaruhi nilai bobot jenis sampel. Pemakaian alkohol sebagai pembilas
memiliki sifat-sifat yang baik seperti mudah mengalir, mudah menguap dan
bersifat antiseptikum. Jadi sisa-sisa yang tidak diinginkan dapat hilang dengan
baik, baik yang ada di luar, maupun yang ada di dalam piknometer itu sendiri.
 Piknometer kemudiannya dikeringkan dengan hairdryer, hal ini dilakukan dengan
tujuan  untuk  mengembalikan  piknometer  pada  bobot sesungguhnya. Setelah itu
didiamkan sampai dingin dalam baskom berisi air es sampai suhu 20 oC. Adapun
keuntungan dari penentuan bobot jenis dengan menggunakan piknometer adalah
mudah dalam pengerjaan. Sedangkan kelemahanya yaitu berkaitan dengan ketelitian
dalam penimbangan. Faktor yang mempengaruhi bobot jenis suatu zat adalah
Temperatur, massa zat, volume zat, dan kekentalan/viskositas. Pada percobaan
didapatkan hasil bobot jenis untuk air adalah 1,0000, bobot jenis etanol 0,8053,
bobot jenis kloroform 1,4565, bobot jenis aseton 0,7876, bobot jenis gotri 5,0666,
dan bobot jenis untuk lilin+gotri 1,0334. Zat yang mempunyai bobot jenis <1 yaitu
lilin, etanol dan aseton, sedangkan untuk kloroform dan gotri memiliki bobot jenis
>1.
 Pada hasil percobaan dapat disimpulkan bahwa semakin berat bobot jenis suatu zat
maka semakin tinggi pula kerapatan yang dimiliki zat tersebut karena kerapatanya
berbanding lurus dengan bobot suatu zat.
Kesimpulan
 Berdasarkan percobaan penentuan kerapatan dan bobot jenis didapatkan hasil air
yang memiliki bobot jenis 1,0000 dan kerapatan 0,99823 g/ml; etanol memiliki
bobot jenis 0,8053 dan kerapatan 0,8039 g/ml; aseton memiliki bobot jenis 0,7876
dan kerapatan 0,7862 g/ml; kloroform memiliki bobot jenis 1,4565 dan kerapatan
1,4539 g/ml; gotri memiliki bobot jenis 5,0666 dan kerapatan 5,0576 g/ml; dan
lilin memiliki bobot jenis 0,4898 dan kerapatan 0,4889 g/ml.
 Zat yang memiliki kerapatan dan bobot jenis <1 adalah lilin, aseton dan etanol,
sedangkan yang >1 adalah kloroform dan gotri.
 Penentuan kerapatan dan bobot jenis dalam bidang farmasi yaitu untuk menentukan
kemurnian suatu zat.
Lampiran
piknometer kosong
Piknometer + air
Piknometer + etanol
Piknometer + aseton
Piknometer + kloroform
Peluru
 piknometer air + peluru
Piknometer + air +peluru +lilin
DAFTAR PUSTAKA
Ansel H.C., 1989, Pengenatar Bentuk Sediaan Farmasi. Universitas Indonesia Press:
Jakarta, 625
Cawley, M, F., dkk, Measurement of The Temperature of Density Maximum of Water
Solutions Using A Convective Flow Technique.
Keenan, C, W., Kleinfelter, D, C,. Dan Wood J, H., 1989, Kimia Untuk Universitas,
Erlangga: Jakarta.
Lachman, L., dkk, 1994, Teori dan Praktek Farmasi Industri II, Edisi III, UI Press, 78
Taba, P., Zakir, M., Fauziah, St., 2009, Penuntun Praktikum Kimia Fisika, Universitas
Hasanuddin, Makassar.
Triple P.A.,1991,Fisika Untuk Sains dan Teknik Jilid 1.Erlangga: Jakarta.
Oxtoby, D., W., Gillis, H, P., dan Nachtriebe, N. H., 2001, Kimia Modern, Erlangga:
Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai